bab i
DESCRIPTION
skripsiTRANSCRIPT
7/17/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-568c13892b885 1/4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai
dari umur harapan hidup penduduknya. Umur harapan hidup manusia
yang semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia
lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat. WHO tahun
2006 menunjukkan usia harapan hidup anita di Siss pada tahun
200! mencapai "# tahun, sedangkan prianya $" tahun. %i &merika
Serikat, pada tahun 200! usia harapan hidup anita mencapai "0
tahun, dan pria mencapai $' tahun. Wanita (epang mencapai "6 tahun,
dan pria $) tahun. Wanita *alaysia dan +ietnam hanya mencapai $!
tahun, dan prianya hanya 6) tahun, sedangkan orang ndonesia lebih
pendek lagi, yaitu anita hanya mencapai 6" tahun, dan pria hanya 6'
tahun -angkahila, 200$/
ndonesia juga termasuk negara yang memasuki era penduduk
berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena mempunyai
jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas sekitar $,"1
-*enkokesra, 200"/. (umlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar
kurang lebih ) juta jia dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. ada
tahun 200, diperkirakan jumlah lansia sebesar 2#,) juta -),$$1/
dengan usia harapan hidup 6$,! tahun. Sedangkan, pada tahun 2020
diprediksi jumlah lansia sebesar 2"," juta -,#!1/ dengan usia
harapan hidup $, tahun.
*eningkatnya usia harapan hidup penduduk ndonesia membaa
konsekuensi bertambahnya jumlah lansia dan akan berdampak pada
kesejahteraannya. Oleh sebab itu, peningkatan jumlah penduduk lansia
perlu diantisipasi mulai saat ini dan dapat dimulai dari sektor kesehatan
dengan mempersiapkan layanan keperaatan yang komprehensi bagi
lansia. Hal ini memicu perlunya upaya peningkatan dalam memenuhi
kesejahteraan lansia khususnya pada pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Salah satu kebutuhan dasar *aslo yang tidak kalah pentingnya
7/17/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-568c13892b885 2/4
adalah pola tidur dan istirahat karena tidur berguna untuk menjaga
kelelahan 3sik dan mental apalagi pada indi4idu yang sedang sakit, dan
kurang tidur dapat memperpanjang aktu pemulihan dari sakit -otter
5 erry, 2006/.
angguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang
signi3kan. re4alensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu
sekitar 6$1 (Joewana, 2005). 7etidakadekuatan pemenuhan tidur pada
lansia salah satunya disebabkan oleh insomnia. nsomnia merupakan
salah satu gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur
di kalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang kurangna
kuantitas dan kualitas tidur. !al ini disebabkan oleh satu dari bebera"a hal berikut# sulit
memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu "agi, dan tidur ang tidak nenak.
8ila seseorang memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang kurang,
dapat mengakibatkan masalah bagi diri sendiri ataupun berdampak
pada orang lain. 8ila tidur kurang lelap, maka tubuh akan merasa letih,
lemah, dan lesu pada saat bangun -&mir, 200$/. 8eberapa dampak
serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di
siang hari, gangguan memori, mood depresi, sering terjatuh dan
penurunan kualitas hidup.
9erapi yang sering dilakukan untuk mengurangi insomnia
umumnya dengan mengkonsumsi obat tidur. *engkonsumsi obat tidur
yang berlebihan dapat membaa eek samping kecanduan dan apabila
kelebihan dosis -o4erdosis/ dapat membahayakan pemakainya -:oates,
200/. ;ansia yang menderita insomnia dapat ditangani dengan terapi
non armakologi yang. 8anyak cara<cara praktis dalam terapi relaksasi
yang bermanaat untuk mengembalikan ungsi anggota tubuh ke posisi
normal, yang paling umum adalah dengan pemijatan atau massage.
Massage atau terapi pijat bisa dikatakan sebagai salah satu
tradisi penyembuhan yang tertua. 8anyak kebudayaan diantaranya
=unani 7uno, *esir, :hina dan ndia, meyakini baha terapi massage
selalu digunakannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
:ara tersebut dapat memperbaiki masalah di persendian otot,
7/17/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-568c13892b885 3/4
memulihkan ketegangan, meredakan nyeri, dan meningkatkan
pemenuhan tidur. Massage berarti pemijatan, pengurutan pada bagian<
bagian badan tertentu dengan tangan atau alat<alat khusus untuk
memberi eek relaksasi, melancarkan peredaran darah, sebagai cara
pengobatan dan untuk menghilangkan rasa lelah. %alam tindakan
keperaatan massage digunakan dalam memenuhi kebutuhan rasa
nyaman pasien.
*elihat uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh terapi massage dalam mengatasi
keluhan insomnia pada lansia. &tas dasar pertimbangan inilah peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang >engaruh terapi massage
terhadap perubahan tingkat insomnia pada lansia?.
B. $umusan %asalah
8erdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan
masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian
terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia @
&. 'uuan enelitian
*. 'uuan +mum
'uuan umum dari "enelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh
pemberian terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia.
2. 'uuan hususa. *engidenti3kasi distribusi karakteristik -usia dan jenis kelamin/
lansia dengan insomniab. *engidenti3kasi tingkat insomnia pada lansia sebelum diberi
terapi massage.c. *engidenti3kasi tingkat insomnia pada lansia sesudah diberi
terapi massage.d. *enganalisis pengaruh terapi massage terhadap tingkat insomnia
lansia.
-. %anfaat enelitian
7/17/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-568c13892b885 4/4
*. %anfaat seara teoritis
!asil "enelitian da"at digunakan untuk mengembangkan ilmu "engetahuan
dan sebagai sumber informasi bagi "enelitian selanutna di bidang ke"erawatan
gerontik khususna ang berkaitan dengan insomnia "ada lansia.2. %anfaat seara "raktisi
a. Bagi eneliti
enelitian ini da"at menambah wawasan dan memberikan "engalaman bagi
"eneliti mengenai "engaruh tera"i massage terhada" tingkat insomnia "ada lansia.
b. Bagi Institusi endidikan
%anfaat ang da"at di"eroleh bagi instansi "endidikan adalah sebagai
tambahan referensi dan "engembangan "enelitian tentang tera"i massage dan
insomnia "ada lansia.
. Bagi Instansi esehatan
-engan mengetahui "engaruh tera"i massage dengan tingkat insomnia
lansia, tera"i massage da"at diadikan sebagai suatu alternatif "enanganan
insomnia "ada lansia di komunitas.
d. Bagi rofesi e"erawatan
-engan "enelitian ini dihara"kan da"at memberikan "eningkatan terhada"
kualitas asuhan ke"erawatan khususna "ada ke"erawatan gerontik serta menadi
moti/asi dan auan untuk melakukan "enelitian selanutna.