bab i

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Epidemiologi ada beberapa pembahasan yang perlu diperhatikan diantaranya yang penting adalah pembahasan tentang Perkembangan Epidemiologi. Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal : 1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal baik yang berkaitan langsung

Upload: savierher

Post on 25-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

EPID

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam Epidemiologi ada beberapa pembahasan yang perlu diperhatikan

diantaranya yang penting adalah pembahasan tentang Perkembangan

Epidemiologi. Epidemiologi  sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke

waktu. Perkembangan itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal :

1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola

penyakit. Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya

untuk masalah penyakit infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi

perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular, dan epidemiologi

tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal

baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit,

serta masalah kesehatan secara umum.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan kedokteran klinik

berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya

seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku. Perkembangan ilmu-

ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi semakin berkembang.

Dengan demikian, terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir

para ahli kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi dari masa ke masa

sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.

Page 2: BAB I

B. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi Epidemiologi Analitik ?

2. Jelaskan macam-macam studi epidemiologi analitik?

3. Jelaskan penelitian studi cross sectional?

4. Bagaimana ciri-ciri penelitian studi cross sectional?

5. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari penelitian studi cross sectional?

6. Bagaimana langkah-langkah penelitian studi cross section?

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN DAN PEMAPARAN

A. Pengertian Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik merupakan studi epidemiologi yang ditujukan

untuk mencari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari

penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau rendahnya frekuensi penyakit

pada kelompok individu.

Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada

pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta

munculnya suatu masalah kesehatan.

Studi analitik digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat dan

berpegangan pada pengembangan data baru. Kunci dari studi analitik ini

adalah untuk menjamin bahwa studi di desain tepat sehingga temuannya dapat

dipercaya (reliabel) dan valid.

Penelitian eksperimen merupakan metode yang paling kuat untuk

mengungkapkan hubungan sebab akibat.

Epidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir (mengestimasi)

besarnya hubungan / pengaruh paparan terhadap penyakit.

Studi analitik merupakan studi epidemiologi yang menitikberatkan pada

pencarian hubungan sebab (faktor-faktor resiko) – akibat (kejadian penyakit).

Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada

pencarian jawaban tentang penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinal), besarnya

Page 4: BAB I

masalah/ kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan

(distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab akibat anatara faktor resiko dan

penyakit.

Studi epidemiologi analitik adalah sebuah penelitan yang mengevaluasi

hubungan antara paparan bahan berbahaya dengan penyakit melalui pengujian

hipotesis ilmiah.

B. Macam-Macam Studi Epidemiologi Analitik

Berdasarkan peran epidemiologi analitik dibagi 2 :

1. Studi Observasional : Studi Kasus Control (case control), studi potong

lintang (cross sectional) dan studi Kohort.

2. Studi Eksperimental : Eksperimen dengan kontrol random (Randomized

Controlled Trial /RCT) dan Eksperimen Semu (kuasi).

C. Pengertian Studi Crossectional

 Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan epidemiologi yang

mempelajari hubungan penyakit dan faktor penyebab yang mempengaruhi

penyakit tersebut dengan mengamati status faktor yang mempengaruhi

penyakit tersebut secara serentak pada individu atau kelompok pada satu

waktu.

Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian dimana variabel-

variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek

diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

Page 5: BAB I

D. Ciri-Ciri Penelitian Studi Cross Sectional

Ciri khas rancangan cross sectional :

1. Peneliti melakukan observasi / pengukuran variabel pada suatu saat

tertentu

2. Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik

pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang

sama

3. Hanya menggambarkan hubungan aosiasi bukan sebab akibat

4. Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak melakukan

tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan.

E. Keuntungan dan Kerugian Penelitian Studi Crossectional

Kelebihan rancangan cross sectional :

1. Mudah dilaksanakan

2. Sederhana

3. Ekonomis dalam hal waktu

4. Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat

5. Dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik

variabel resiko maupun efek

Kekurangan rancangan cross sectional :

1. Diperlukan subjek penelitian yang besar

2. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat

3. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan

Page 6: BAB I

4. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek paling lemah bila

dibandingan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain

F. Langkah-Langkah Penelitian Studi Crossectional

1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan

faktor efek

2. Menetapkan subjek penelitian

3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko

dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan

data)

4. Melakukan analisi korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-

kelompok hasil observasi (pengukuran)

Page 7: BAB I

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian

jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya

suatu masalah kesehatan.

2. Berdasarkan peran epidemiologi analitik terbgi menjadi dua macam, yaitu:

Studi Observasional dan Studi Eksperimental.

3. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel

yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek

diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

Page 8: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

http://kamuskesehatan.com/arti/studi-epidemiologi-analitik/, diakses pada tanggal

30 July 2015, pukul 14.45 WITA.

Kesehatan Lingkungan Tk. II, http://keslingii.blogspot.com/2012/05/studi-

epidemiologi-analitik.html, di akses pada tanggal 30 July 2015, pukul 14.57

WITA