bab i

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bentang alam adalah pemandangan alam atau daerah dengan aneka ragam bentuk permukaan bumi yang sekaligus merupakan suatu kesatuan. Bentang alam merupakan suatu unit geomorfologis yang dikategorikan berdasarkan karakteristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah. Jenis-jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah, tanjung, dan lain-lain, sedangkan samudera dan benua adalah contoh jenis bentang alam tingkat tertinggi. Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan mempengaruhi bentang alam. Faktor biologi dapat pula mempengaruhi bentang alam, contohnya adalah peranan tumbuh-tumbuhan dan ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang. Istilah - istilah bentang alam tidak hanya dibatasi bagi bentukan dipermukaan bumi, melainkan dapat pula digunakan pada permukaan planet dan obyek-obyek lain di alam semesta. Bentang alam sering disebut juga dengan kenampakan alam. 1.2 Tujuan 1.Mengetahui Jenis- jenis bentang alam daerah pengamatan

Upload: rahmad-abdhar

Post on 30-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

juyg

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBentang alam adalah pemandangan alam atau daerah dengan aneka ragam bentuk

permukaan bumi yang sekaligus merupakan suatu kesatuan. Bentang alam merupakan suatu unit geomorfologis yang dikategorikan berdasarkan karakteristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi, stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah. Jenis-jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah, tanjung, dan lain-lain, sedangkan samudera dan benua adalah contoh jenis bentang alam tingkat tertinggi.

Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi dapat membentuk dan mempengaruhi bentang alam. Faktor biologi dapat pula mempengaruhi bentang alam, contohnya adalah peranan tumbuh-tumbuhan dan ganggang dalam pembentukan rawa serta terumbu karang.

Istilah - istilah bentang alam tidak hanya dibatasi bagi bentukan dipermukaan bumi, melainkan dapat pula digunakan pada permukaan planet dan obyek-obyek lain di alam semesta. Bentang alam sering disebut juga dengan kenampakan alam.

1.2 Tujuan1.Mengetahui Jenis- jenis bentang alam daerah pengamatan

Page 2: BAB I

BAB IIDASAR TEORI

A. BENTUKAN ASAL STRUKTURAL

Dasar Teori

Struktur geologi yang kita kenal ada tiga, yaitu lipatan, sesar, kekar. Untuk mengenal

struktur geologi tersebut kita harus mengenal dan memahami sifat dari ketiganya. Bentukan asal

structural antara lain Blok sesar, gawir sesar pegunungan antiklin, perbukitan antiklin, perbukitan

sinklin, pegunungan monoklin, perbukitan monoklin, pegunungan dome ( kubah), dataran tinggi

(plateu), cuesta, hogblack, bentuk seterika (flat iron), lembah antiklin, lembah sinklin jembah

subsekuen, perbukitan lipatan kompleks.

Penafsiran Struktur Geologi

Pada dasarnya strutur geologi (lipatan, sesar, kekar) dapat ditafsirkan keberadaanya

melalui pola atau sifat garis kontur pada peta topografi. Lapisan horizontal dicirikan oleh

permukaan yang datar dengan garis kontur yang jarang, tebing – tebingnya biasanya terjal,

bervariasi atau berundak (tergantung resistensi batuannya) dengan pola kontur yang

menyesuaikan dan relatif sama.

Struktur lipatan, unsure – unsure yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan

menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan atau kemiringan lapisan

batuan pada peta topografi akan berlawanan dengan kenampakan kerapatan konturnya, dimana

lapisan miring dicirikan oleh adanya gawir – gawir trjal (ditunjukkan dengan pola kontur yang

rapat) yang memotong lapisan. Arah kemiringan lapisan batuan searah dengan kemiringan landai

dari topografinya (biasanya diperlihatkan dengan punggungan yang landai). Hal ini pada peta

topografi ditinjukkan dengan garis kontur yang renggang.

Kemiringan satu arah ditunjukkan dengan kemiringan lapisan batuan yang mengarah /

menuju pada pola kontur / daerah landai. Kemiringan dua arah (lipatan), mempunyai arah

kemiringan lapisan batuan yang berlawanan. Kemiringan tiga arah (lipatan menunjam),

mempunyai tiga arah kemiringan lapisan batuan yang berbeda. Kemiringan kesegala arah,

mempunyai arah kemiringan lapisan batuan kesegala arah, misalnya dome, gunung api.

Page 3: BAB I

Struktur sesar, dapat ditafsirkan dari peta topografi dengan ditandai oleh kenampakan –

kenampakan sebagai berikut : pola kontur yang panjang lurus dan rapat, arah aliran sungai yang

membelok secara tiba – tiba dan menyimpang dari pola arah umum, jajaran triangular facet,

jajaran mata air, Off – set morfologi, pelengkungan kelurusan.

Struktut kekar, struktur ini pada peta topografi ditandai oleh adanya kelurusan gawir,

lembah bukit dan celah – celah. Dapat pula dilihat dari pola perkembangan sungainya.

Prinsip – Prinsip yang digunakan

a. Prinsip – prinsip struktur geologi.

b. Prinsip – prinsip sifat garis kontur.

c. Prinsip – prinsip hubungan antara morfologi yang terbrntuk dengan resistensi batuan dan

struktur geologi.

B. BENTUKAN ASAL FLUVIAL

Bentukan asal fluvial antara lain : dataran banjir, dataran alluvial, kipas alluvial, sungai berkelok

– kelok (Meandering), gosong sungai, sungai teranyam, dsb. Proses fluvial ini bersifat merusak

dan membangun. Proses yang merusak ini meliputi pelapukan, erosi dan denudasi hingga

transportasi dan mengakibatkan terbentuknya bentuk lahan yang berupa lembah – lembah

sungai. Proses yang brsifat konstruktif meliputi proses transportasi hingga sedimentasi dan

membangun bentuk – bentuk positif hasil sedimentasi. Pada akhir proses tersebut akan

membentuk suatu dataran. Proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas

sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat

terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air

permukaan. Perlu diketahui bahwa air permukaan merupakan salah satu mata rantai dari siklus

hidrologi. Adanya air permukaan sangat dikontrol oleh adanya air hujan, sedangkan besar

kecilnya jumlah air permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu antara lain kelerengan,

iklim, litologi dan nilai curah hujan. Sungai merupakan aliran air yang dibatasi suatu alur yang

mengalir ke tempat / lembah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Sungai termasuk

sungai besar, sungai kecil maupun anak sungai.

Page 4: BAB I

Macam-macam Bentang Alam FluviatilBentang alam fluviatil dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasar proses

pembentukannya, antara lain:

Bar deposit (endapan gosong)

Adalah endapan sungai yang terdapat pada bagian tepi atau tengah alur sungai. Endapan pada tengah alur disebut sebagai gosong tengah (channel bar) sedang endapan pada tepi disebut sebagai gosong tepi (point bar).

Gambar 2.3 Endapan Gosong Tanggul alam (natural levee)

Adalah tanggul yang terbentuk secara alamiah, hasil pengendapan luapan banjir dan terdapat pada tepi sungai sebelah menyebelah. Material pembentuk tenggul alam berasal dari material hasil transportasi sungai saat banjir dan diendapkan di luar saluran sehingga membentuk tanggul-tanggul sepanjang aliran

Gambar 2.4 Tanggul Alam Kipas alluvial (alluvial fan)

Adalah bentang alam alluvial yang terbentuk oleh onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan gawir. Biasanya tersusun oleh perselingan pasir dan lempung unconsolidated sehingga merupakan lapisan penyimpan air yang cukup baik.

Page 5: BAB I

Gambar 2.5 Kipas Aluvial Delta

Adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas sendiri pada bab bentang alam pantai dan delta

Page 6: BAB I

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam praktikum acara Klasifikasi Bentang Alam hal yang pertama yang kita lakukan adalah mengamati bentang alam yang ada di daerah pengamatan. Hal yang pertama di lakukan adalah membagi pola aliran sungai yang ada. Daerah tinombala memiliki 3 buah pola pengaliran yaitu pola pengaliran dendritik, sub dendritik, dan yang terakhir adalah pola pengaliran pararel.

Keterdapatan bentang alam fluvial

Bentang alam fluvial adalah satuan geomorfologi yang pembentukannya erat hubungannya dengan proses fluviatil. Proses fluviatil adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi (sheet water).

Pada daerah Tinombala terdapat beberapa ciri yang Menunjukan keterdapatan bentang alam fluvial yang di diantaranya :

1. Terdapat bardeposit yang dapat di temui di peta RBI daerah tinombala. Bar deposit (endapan gosong) adalah endapan sungai yang terdapat pada bagian tepi atau tengah alur sungai. Endapan pada tengah alur disebut sebagai gosong tengah (channel bar) sedang endapan pada tepi disebut sebagai gosong tepi (point bar).

Gambar bardeposit

Page 7: BAB I

2.Terdapat dataran banjiryang ditemui pada daerah Tinombala. Adalah tanggul yang terbentuk secara alamiah, hasil pengendapan luapan banjir dan terdapat pada tepi sungai sebelah menyebelah. Material pembentuk tenggul alam berasal dari material hasil transportasi sungai saat banjir dan diendapkan di luar saluran sehingga membentuk tanggul-tanggul sepanjang aliran.

Gambar dataran Banjir

Pada daerah tinombala terdapat dataran banjir yang mengikuti pola pengaliran sungai daerahtersebut.

2. terdpata meander yanddi tandai dengan adanya sungai yang berkelok – kelok yang dapat di lihat pada daerah yang merupakan objek penelitian.

Gambar meander pada daerah Tinombala

Page 8: BAB I

Keterdapatan bentang alam StrukturalDaerah tinombala terdapat bentang alam struktur miring yang dicirikan dengan adanya kontor yang memiliki kontor dengan kerapatan yang sangat rapat (pegunungan) dan dataran tinggi.

Gambar kontor dengan kemiringan diatas 35%

BAB III

Page 9: BAB I

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

1.Peta RBI Daerah Tinombala 2. Pensil dan Karet Penghapus 3.Kertas Kalkir 4.Panduan Praktikum Geomorfologi

BAB IV

Page 10: BAB I

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil pegamatan dari peta RBI daerah tinombala maka dapat disimpulkan bahwa:

1.Daerah Tinombala Memiliki 3 jenis pola pengaliran yaitu : pola aliran dendritik , sub dendritik,dan pararel.

2.Daerah Tinombala memiliki ciri- ciri dari bentang alam structural dan fluvial.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: BAB I

Katili,J.A. 1989.Geologi Indonesia

Van Bemelen,R.W.1970.The Geology Of Indonesia,Vol IA.The hague

Asikin, sukendar.Geologi Struktur Indonesia.geologi ITB.