bab i fieltrip lahan
DESCRIPTION
hauahuahushaushuaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan sampah adalah permasalahan yang tak kunjung menemui
titik temu dalam pemecahannya. Berbagai alternatif yang ditawarkan untuk
meminimalis sampah ini telah di lakukan diantaranya adalah dengan
menerapkan 4R (Reuse, Recycle, Repleace, Reduce) dan berbagai kebijakan
pemerintah lainnya. Akan tetapi perilaku manusia yang kebanyakan acuh
terhadap lingkungan adalah salah satu penyebab membludaknya sampah-
sampah yang ada di lingkunagn kita. Selain itu perilaku yang konsumtif juga
menjadi salah satu faktor lainnya.Berbagai masalah yang ada bisa berupa
bencana alam atau pun penyakit yang dapat ditimbulkan dari bakteri yang ada
di dalam sampah.
Tempat Pembuangan Akhir Sampah adalah tempat dimana semua sampah
dari kota ditimbun dalam suatu tempat yang luas. Untuk kota Bogor sendiri
Tempat pembuangan Akhir Sampah terletak di Daerah Galuga. Sampah-
sampah dari kota maupun dari desa-desa Bogor berkumpul dalam suatu
hamparan lahan yang luas dan bergabung membuat suatu gunungan sampah.
Bahkan jika kita melihat langsung di lapangan sampah yang tertumpuk tidak
hanya pada suatu tempat melainkan ada di berbagai tempat. Kondisi ini jika
tidak di atasi dengan bijak maka akan timbul berbagai permasalahan-
permasalahan yang sangat merugikan.
Dalam suatu perekonomian suatu aktivitas mempunyai keterkaitan dengan
aktivitas lainnya. Apabila keterkaitan antar suatu kegiatan dengan kegiatan
lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem
maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak ada masalah. Kecil
kemungkinan akan terjadinya suatu masalah bahkan bisa saja
menguntungkan. Akan tetapi banya pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak
melalui mekanisme pasar sehingga menimbulkan berbagai masalah.
Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang bertempat di Galuga ini bisa
dikatakan sebagai aktivitas ekonomi yang mungkin dapat menimbulkan
berbagai kerugian ataupun keuntungan. Keuntungan akan di peroleh jika
1
masyarakat sekitar mmapu untuk memanfaatkan sampah-sampah yang ada
dengan baik atau bisa juga bekerja sebagai pegawai di TPA setempat. Namun
kerugian pun tak dapat di hindarkan karena terlalu banyaknya sampah dan
banyak zat kontaminan lain yang mencemari lingkungan.
Melihat uraian di atas penulis ingin menyajikan berbgai eksternalitas
negatif maupun positif dari TPA Galuga dan bagaimana peran pemerintah
dalam penanggulanginya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Eksternalitas dan apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya
eksternalitas?
2. Bagaimana dampak positif dari adanya Tempat Pembuangan Akhir
Sampah di Galuga
3. Bagaimana dampak Negatif dari adanya Tempat Pembuangan Akhir
Sampah?
4. Bagaimana peran serta Pemerintah dalam pengendalian eksternalitas
negatif?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari eksternalitas dan faktor-faktor penyebabnya.
2. Menjelaskan dampak negatif dari adanya TPA Galuga.
3. Menjelaskan dampak Positif dari adanya TPA Galuga.
4. Menjelaskan peran serta Pemerintah dalam mengendalikan dampak negatif
dari TPA Galuga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Eksternalitas dan Penyebabnya
Istilah eksternalitas dalam ilmu ekonomi telah lama dikenal.
Kemunculannya tidak lepasda r i nama be sa r ekonom Marsha l l , P igou
dan Meade . I s t i l ah i n i me ru juk pada sua tu pengertian bahwa kegiatan
produksi suatu barang dapat menghasilkan manfaat atau biayayang belum
tercakup pada perhitungan proses produksi dari barang tersebut.
Demikian juga, kegiatan konsumsi suatu barang oleh seseorang dapat
meningkatkan nilai guna pada pemiliknya atau pada orang lain. Atau bisa juga
menimbulkan dampak negatif pada oranglain yang berarti menurunkan daya
guna orang yang bukan pemilik dari barang yang dikonsumsi tersebut.
Adanya manfaat, biaya, penurunan atau peningkatan nilai guna yangditimbulkan
oleh suatu kegiatan produksi atau konsumsi yang belum dikalkulasi
disebutsebagai output eksternal. Dikatakan eksternal karena mekanisme
pasar tidak/belum bisamemasukkan semua biaya atau manfaat tersebut,
sebaliknya dianggap sebagai biaya atauman faa t so s i a l .
Pengertian lain eksternalitas diberikan oleh Baumol (1978).
Menurutnya, eksternalitas adalah efek yang timbul dari suatu kegiatan
yang tidak d kompensasi atau pun di apresiasi a . S e d a n g k a n
K o l m ( 1 9 7 1 ) s e p e r t i d i k u t i p o l e h S i m a r m a t a ( 1 9 9 4 )
mendefinisikan eksternalitas sebagai dampak dari keputusan seseorang
pada orang laintanpa melibatkan penerima dampak dalam proses pembuatan
keputusan tersebut. Dengankata lain eksternalitas adalah dampak negatif
atau positif yang tidak memiliki hargad i m a n a b a i k p e n g h a s i l
m a u p u n p e n e r i m a n y a t i d a k m e r a s a m e m i l i k i n y a .
D e n g a n demikian, eksternalitas baik positif maupun negatif tidak
dapat diperjualbelikan karenatidak adanya harga dan property rights.
Dari sejumlah definisi yang disampaikan oleh para pakar
ekonomi tersebut, kita bisamenarik sebuah pengertian bahwa
3
eksternalitas merupakan dampak suatu kegiatan yangdirasakan baik oleh
pihak penghasil dampak tersebut maupun pihak lain yang sama sekalitidak terlibat
dalam proses kegiatan yang menimbulkan dampak tersebut.
JENIS DAN FAKTOR PENYEBAB EKSTERNALITAS
Efisiensi alokasi sumberdaya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi
pasar dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan
tindakan invividu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai
dampak (externality) baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain.
Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi berikut ini :
1. Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap
produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau
penggeseran fungsi produksi dari produsen lain.
2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen
Suatu produsen dikatakan mempunyai eksternal efek terhadap konsumen, jika
aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen).
Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori kedua yang populer
adalah pencemaran atau polusi.
3. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang
atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen
yang lain.
4. Dampak Konsumen Terhadap Produsen
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu.
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke aliran
sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang
4
memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang memanfaatkan
air bersih.
Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak
mengikuti prinsip-prinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam
pandangan ekonomi, eksternalitas dan ketidakefisienan timbul karena salah satu
atau lebih dari prinsip-prinsip alokasi sumber daya yang efisien tidak terpenuhi.
Karakteristik barang atau sumberdaya publik, ketidaksempurnaan pasar,
kegagalan pemerintah merupakan keadaan-keadaan dimana unsur hak pemikiran
atau pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh semua
faktor ini tidak ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan ketidakefisienan ini
tidak bisa dihindari. Kalau ini dibiarkan, maka ini akan memberikan dampak
yang tidak menguntungkan terhadap ekonomi terutama dalam jangka panjang.
2.2 Dampak Negatif dari Adanya TPA di Galuga
Berdasarkan wawancara yang di lakukan di TPA Galuga pada tanggal 12
mei 2012 kepada beberapa warga dan pekerja berikut adalah beberapa dampak
negatif dari adanya TPA Galuga:
1. Menurunnya kekebalan tubuh seseorang
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, beberapa warga mengeluh bahwa
mereka dan anggota keluarga yang lainnya sering terkena penyakit.
Penyakit yang biasa di derita oleh warga sekitar rata-rata adalah diare dan
sesak nafas. Hal ini disebab kan karena banyaknya bakteri yang mungkin
terkontaminasi dengan makanan mereka serta udara yang kotor.
2. Kurangnya pasokan air bersih
Mencari air bersih di sekitar Galuga adalah hal yang sulit. Warga
menuturkan bahwa air yang ada di sekitar TPA galuga sudah tidak layak
konsumsi. Mereka Harus berjalan ke sumber mata air ynag jernih untuk
bisa mendapatkan air yang layak konsumsi.
3. Bencana Alam
Warga mengaku bahwa pernah beberapa kali TPA galuga mengalami
longsor. Hal ini mungkin di akibatkan karena degradasi lahan.
5
Dampak negatif ini jika tidak segera di tangani maka akan menimbulkan berbagai
permasalahan lainnya.
3.3 Dampak Positif dari TPA Galuga
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa
warga dan penkerja setempat berikut adalah dampak positif dari adanya
TPA Galuga
1. Lahan Pekerjaan Warga
Warga sekitar galuga mengaku bahwa dengan adanya TPA Galuga
mereka memiliki lahan pekerjaan baru yang sangat bermanfaat dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Rata-rata pekerjaan warga sekitar
adalah sebagai pemulung yang kemudian hasil pulungannya di jual.
Selain itu ada juga yang bekerja sebagai sopir truk pengangkut
sampah. Apapun pekerjaan yang ada di TPA Galuga mereka merasa di
untungkan karena memiliki lahan pekerjaan mengingat sulitnya
mencari pekerjaan di zaman sekarang ini. Selain itu juga ada beberapa
orang yang mampu menerapkan Recycle (Daur ulang) mereka
membuat berbagai kerajinan dari sampah-sampah yang masih layak
pakai seprti plastik dll. Hal ini menjadikan pemasukan tersendiri bagi
Warga yang mampu untuk mengaplikasikannya.
2. Kekerabatan yang akrab antar warga.
Warga mengaku bahwa semenjak adanya TPA Galuga mereka jadi
saling mengenal satu sama lain. Yang tadinya tidak mengenal menjadi
kenal bahkan sudah seperti keluarga sendiri. Dengan adanya TPA
Galua ini selain manfaat dari sisi ekonomi juga dari sisi sosial dimana
warga bisa mendapatkan keluarga baru.
2.4 Peran Pemerintah Dalam pengendalian dampak negatif dari TPA
Galuga.
Dengan adanya efek negatif yang ditimbulkan dari TPA galuga ini
membuat biaya yang di keluarkan oleh pemerintah yang bersangkutan
6
tidak sekedar biaya privat saja. Total biaya yang harus di keluarkan
adalah privat cost ditambah dengan social cost. Sejauh ini biaya sosial
yang telah di keluarkan oleh pemerintah dalam pengendalian dampak
negatif hanya biaya kesehatan saja. Hal ini di tuturkan oleh slah
seorang warga yang memiliki 3 orang anak. Puskesmas yang di buka
pemerintah secara gratis ini datang satu bulan sekali. Warga berharap
tidajk hanya jaminan kesehtan saja melainkan agar pemerintah
memebrikan bantuan uang tunai sebagai ganti dri lingkungan yang
tercemar. Dan warag berharap pemerintah mampu untuk bisa
menyediakana air bersih untuk di konsumsi.
7
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir
Sampah tidak hanya menimbulkan dampak negatif melain juga ada dampak
positif. Warga mengaku bahwa dengan adanya TPA Galuga ini mereka memiliki
pendapatan baru yang membantu dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Hal ini
yang membuat mereka tetap bertahan di sekitar TPA galuga walupun ada
beberapa eksternalitas yang dirasakannya.
3.2 Saran
Dari Uraian yang ada penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan tunai kepada warga untuk
biaya kesehatan lain dan biaya untuk pasca bencana.
2. Pemerintah Lebih baik menyediakan pasokan air bersih agar warga tidak
kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk di konsumsi.
3. Warga sekitar harus mampu untuk berkreasi dalam pemanfaatn sampah
yang ada agar memiliki nilai jual dan tambahan pemasukan.
8
LAMPIRAN
9
10