bab i kapall

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kapal perikanan merupakan ujung tombak dalam melaksanakan eksplorasi dan exsplotasi kapal perikanan selain berfungsi sebagai kapal penangkap ikan, juga digunakan sebagai kapal pengangkut dan mengolah hasil tangkapan. Proses perencanaan pembangunan kapal hampir dapat dipastikan sebagian besar pelaksanaannya tidak berdasarkan gambar rancang bangun dan spesifikasi teknis. Mengingat selama ini pembangunan kapal belum sepenuhnya mengacu pada rancang bangun yang distandarkan. Sampai sekarang dampak perencanaan yang tidak mempunyai acuan yang telah distandarkan, maka kwalitas kapal perikanan masih rendah. Sehingga dari segi teknis kapal belum tentu layak dipakai. Dengan keadaan kondisi ini umur pakai kapal tidak terlalu lama. Untuk memepersiapkan rancang bangun kapal perikanan yang memenuhi persyaratan teknis, pembangunan kapal dengan menerapkan teknologi modern serta pengawasan pembangunaan kapal perikanan perlu didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, baik ditingkat pusat maupun daerah. 1.2. Tujuan praktikum

Upload: mirza-hanadawa

Post on 23-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

perkapalan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar belakang Kapal perikanan merupakan ujung tombak dalam melaksanakan eksplorasi dan exsplotasi kapal perikanan selain berfungsi sebagai kapal penangkap ikan, juga digunakan sebagai kapal pengangkut dan mengolah hasil tangkapan. Proses perencanaan pembangunan kapal hampir dapat dipastikan sebagian besar pelaksanaannya tidak berdasarkan gambar rancang bangun dan spesifikasi teknis. Mengingat selama ini pembangunan kapal belum sepenuhnya mengacu pada rancang bangun yang distandarkan.Sampai sekarang dampak perencanaan yang tidak mempunyai acuan yang telah distandarkan, maka kwalitas kapal perikanan masih rendah. Sehingga dari segi teknis kapal belum tentu layak dipakai. Dengan keadaan kondisi ini umur pakai kapal tidak terlalu lama.Untuk memepersiapkan rancang bangun kapal perikanan yang memenuhi persyaratan teknis, pembangunan kapal dengan menerapkan teknologi modern serta pengawasan pembangunaan kapal perikanan perlu didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, baik ditingkat pusat maupun daerah.1.2. Tujuan praktikumTujuan praktikum rancang bangun kapal adalah mahasiswa dapat mempelajari proses pembuatan kapal dari proses pra design,proses pembuatan kapal perikanan. Dan dapat mengukur gross ton (GT) kapal perikanan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAMenurut Iskandar dan Novita (1997), kapal merupakan suatu bangunan terapung yang berfungsi sebagai wadah tempat bekerja dan sarana transportasi dan kapal ikan termasuk di dalamnya. Kapal ikan memiliki kekhususan sendiri disebakan bervariasinya kerja dan kegiatan yangdilakukan pada kapal tersebut. Kerja dan kegiatan pada kapal ikan meliputi antara lain mencari daerah penangkapan ikan (fishing ground), mengoprerasikan alat, mengejar ikan, dan sebagai wadah hasiltangkapan ikan dari kapal tersebut.Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan, GT kapal adalah satuan volume kapal. Selanjutnya menurut International Convention on Tonnage Measurement of ship (1969), GT kapal adalah besaran yang menggambarkan volume bangunan diatas dek dan bangunan dibaah dek serta merupakan ukuran kapal secara keseluruhan dengan memperhitungkan jumlah isi semua ruangan-ruangan tertutup.Konstruksi kapal perikanan harus kuat terhadap getaran mesin utama yang biasanya mempunyai ukuran PK lebih besar dibanding kapal niaga lainnya yang seukuran, benturan gelombangg dan angin akan lebih besar karena kapal perikanan sering memotong gelombang pada saat mengejar gerombolan ikan.Menurut agung dan wahyono(2011), Gambar rancang bangun kapal perikanan adalah gambar rencana konstruksi yang terdiri dari gambar rencana umum, gambar rencana konstruksi memanjang, gambar rencana konstruksi melintang, gambar konstruksi linggi haluan dan buritan, gambar-gambar pondasi mesin induk kapal perikanan serta gambar konstruksi detail lainnya.Menurut santoso dan sudjono (1983), Rancangan Umum (General Arrangement) adalah gambaran umum dari keseluruhan penataan ruangan dan perlengkapan di kapal. Penataan ruangan pada saat perencanaan pembuatan kapal dirancang dan dihitung secara seksama agar memenuhi areal maupun volume ruangan yang dibutuhkan serta untuk memperoleh stabilitas yang mantap. Pada prinsipnya penataan ruangan ini bisa dikelompokan menjadi ruangan di bawah geladak dan ruangan di atas geladak.

BAB IIIMETODELOGI KERJA3.1.waktu dan tempatAdapun waktu praktikum kali ini dilakukan pada hari rabu 28 mei 2014 yang bertempat di laboratorium terpadu fakultas kelautan dan perikanan.3.2. alat dan bahanSatu unit miniatur kapal perikanan dengan bagian-bagian yang sangat detil.3.3. cara kerjaa. Diamati bentuk kapal dari luar maupun dalamb. Dibongkar bagian kapal untuk pengamatan bagian dalam lambung kapalc. Diamati tiap unit atau bagian kapal tersebut .d. Dicatat bagian-bagian kapal yang telah diamati.

BAB IVHASIL DAN PENGAMATAN4.1. Hasil pengamatanData terlampir4.2.PembahasanDalam proses pembuatan kapal perikanan, ada tahap-tahap yang harus di perhatikan dari proses pembuatan design sampai dengan kontruksinya. Tahapan proses pembuatan kapal terdiri dari prose perancangan atau design, pemasangan lunas, pemasangan linggi haluan dan buritan, pemasangan gading-gading kapal, pemasangan balok geladak, pemasangan balok galar( galar kim dan galar balok), pemasangan kulit luar dan pesangan geladak dan mesin kapal.Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal. Bagian linggi ini harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros baling-baling, terutama pada kapal-kapal yang berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tigaLinggi haluan kapal adalah bagian depan kapal yang paling besar mendapat tekanan dan tegangan dari luar karena gerakan kapal yang menerjang ombak, konstruksilinggi haluandi buat untuk mengurangi tahanan kapal (ship resistance) pada saat kapal memecah ombak pada saat berlayar.Gading-gading kapal adalah Struktur rangka dari kapal yang menguatkan bagian lambung dan membentuk badan kapal. Gading-gading ini berfungsi menghubungkan papan lambung satu dengan yang lainnya dan memperkuat papan lambung pada arah melintang dan bersama papan lambung menahan tekanan air dari luar dan dari muatan palka. Gading gading terdiri dari gading-gading dasar,gading-gading sambungan dan gading-gading serampak.Dalam pembuatan kapal perikanan bahan baku yang sering di gunakan seperti kayu damar laut, bangkirai, laban,meranti batu, dan bungur untuk kelas awet satu dan kelas awet dua. Kriteria kayu yang digunakan meliputi tidak mudah patah, tahan terhadap organisme laut dan tidak lapuk,liat dan kuatProses pembangunan kapal sangatlah rumit, setiap bentuk sisi kapal harus di perhatikan untuk mendapatkan kapal yang bagus atau seimbang dan tahan lamaDalam pembuatan kapal perikanan ukuran kapal di ukur dalam gross ton (GT) dengan menggunakan rumus:GT = P*L*T*CbDimana p adalah panjang bersih kapal, L adalah lebar bersih kapal dan T adalah tinggi bersih kapal, untuk Cb adalah koefisien blok dengan nilai 0,25.Pengukuran besaran volume kapal perikanan dilakukan pada bagian ruangan ruangan yang tertutup dan dianggap kedap air yang berada di dalam kapal dan dinyatakan dalam Gross Tonnage kapal dengan menggunakan satuan Register Tonnage (1 RT = 100 ft3 = 2,8328 m3). Volume ruangan tertutup dalam kapal terdiri dari volume ruang tertutup yang terdapat di bagian atas dan bawah dari geladak utama.

BAB VPENUTUP5.1. kesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah:a. Kapal perikanan sangatlah penting untuk meningkatkan hasil tangkapan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.b. Prose pembuatan kapal kayu atau kapal perikanan jenis kayu yang di gunakan adalah damar laut, bingkaran, meranti batu,laban dan bungur.c. Pembuatan sebuah kapal kayu di lakukan pemasangn linggi haluan dan linggi bulitan pada lunas yang telah di lakukan design terlebih dahulu.d. Untuk mengukur ukuan volume suatu kapal perikanan dilakukan dengan perhitungan Gross ton ( GT)e. Besar koefisien blok menurut dirjen perikanan tangkap adalah 0,25.f. Peningkatan kualitas dalam pembuatan kapal meningkatkan kualitas di bidang perikanan tangkap.

DAFTAR PUSTAKAIskandar dan Novita .1997, Petunjuk Teknis Identifikasi Sarana Perikanan Tangkap Kapal Perikanan (Fishing Vessel). Balai Pengembangan Perikanan TangkapDirektorat Jenderal Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan,SemarangPeraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000, tentang Perizinan Usaha Perikanan,Jakarta.Santoso dan sudjono, 1983.Teori bangunan kapal. Direktorat pendidikan menengahkejuruan.departemen pendidikan dan kebudayaan. IndonesiaWahyono dan agung 2011. Kapal perikanan (membangun kapal kayu). Balai besarpembangunan penangkapan ikan. Semarang.

Lampiran

Linggi haluan

Baling baling

BALING BALING SERAMPAH