bab ii

13

Upload: wenny-efrina-simatupang

Post on 19-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II
Page 2: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A.     DEFINISI

ANGINA PECTORIS ialah suatu sindrom klinik dimana terjadi sakit dada yang khas,

yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri.

Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu melakukan aktifitas dan segera hilang

bila beristirahat.

ANGINA PECTORIS ialah sindrom klinik yang terjadi dari iskemia myokardial

sementara.suatu kondisi dimana kebutuhan oksigen pada myokard tidak dapat dipenuhi

melalui suplai oksigen dalam darah.biasanya hal ini disebabkan karena terjadinya

spasme (ketegangan) pada arteri koroner.

Penyakit arteri koroner (coronary artery disease) adalah penyebab utama dari

angina terkait dengan adanya aterosklerosis pada arteri jantung.aterosklerosis

merupakan penyebab umum stenosis (penyempitan pembuluh darah) pada arteri

jantung yang disebut sebagai angina pectoris.

Pada angina, sakit dada biasanya seperti ditekan benda berat, seperti dijepit, atau

terasa panas, kadang-kadang hanya berupa perasaan tidak enak di dada. Sakit dada

pada angina pectoris biasanya timbul pada waktu aktifitas, misalnya jalan cepat,

tergesa-gesa, jalan mendaki, atau menaiki tangga. Sakit dada tersebut akan segera

hilang bila pasien menghentikan aktifitasnya.

Page 3: BAB II

Pada pasien yang mengidap angina pectoris yang berat, maka dapat timbul sakit

dada pada aktifitas yang minimal seperti mandi, makan kenyang,  dan emosi. Serangan

angina pectoris dapat timbul pada waktu istirahat atau pada waktu tidur malam.

 Berbagai penyakit yang berakibat iskemia myokardial ini juga banyak sindrom-

sindrom nyeri yang dapat dikacaukan dengan angina. Lazimnya pasien cenderung

menggunakan kata nyeri untuk sindrom-sindrom. Meningkatnya prevalansi angina

pectoris terkait dengan pertambahan usia.

Mereka yang beresiko terkena angina biasanya memiliki riwayat yang sama dalam

keluarganya, kebiasaan merokok, pengidap diabetes melitus, kolesterol tinggi, dan

hipertensi. Nyeri dapat disertai keringat dan mual pada beberapa kasus.

Seringkali sakit dada terletak di daerah sternal atau substernal atau dada sebelah

kiri dan menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat pula menjalar ke punggung,

rahang leher, ke lengan kanan, sakit dada dapat juga timbul di tempat lain yaitu mulai

dari daerah epigastrium sampai leher, gigi, dan bahu.

Sensasi tersebut bertahan selama 1 hingga 5 menit. dan pulih setelah pemberian

medikasi spesifik anti angina, nyeri dada yang berakhir beberapa detik merupakan

respon jantung normal dan bukan angina.

Pada angina pectoris yang tidak stabil tampaknya kebutuhan oksigen tidak jelas

bertambah walaupun sakit dadanya terasa bertambah. Pada pemeriksaan arterigrafi

koroner tidak selalu ditemukan adanya pembuluh darah koroner yang lebih jelek dari

pada angina pectoris stabil, bahkan kadang-kadang ditemukan tidak ada penyempitan

sama sekali. Munkin disebabkan oleh spasme pembuluh darah koroner.

Page 4: BAB II

B.    PATOFISIOLOGI

Pasien perlu belajar untuk menyesuaikan diori dengan aktifitas sehari-hari serta

menghindari faktor-faktor presipitasi seperti makan terlalu banyak, merokok, cerutu

dingin, atau stress emosional, kelainan komponen darah, kekurangan oksigen, adanya

anemia parah, atau kebiasaan merokok dalam tempo yang lama.

Stress emosional dapat meningkatkan cardial output konserasi oksigen oksigen

yang dapat menggangu kemampuan aliran darah arteri koronaria untuk mencukupi

kebutuhan oksigen myokardial, juga terjadi perangsangan terhadap myokardial dan

distritmia.

Nyeri tajam khusus yang berlokasi disub mammaria dan sebentar sertacuaca dingin

juga dapat menyebabkan vasokontriksi dan tekanan pada jantung. nyeri dada yang

berakhir beberapa detik merupakan respon jantung normal yang bukan angina.pasien

dianjurkan menghindari faktor-faktor yang dapat manimbulkan stress serta mengatasi

dengan tenang.

Angina disebabkan oleh kerja berat,stress emosional, eksarserbasi karena padatnya

muatan perut,atau yang dingin.gejala otonomik kerap menyertai anda seperti

mual,muntah dan pucat.

Varian dari angina adalah prinzmetal angina yang terjadi pada pasien dengan arteri

koroner normal atau aterosklerosis yang tidak signifikan.hal itu disebabkan oleh spasme

pada arteri yang kerap terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

C.    ETIOLOGI

Page 5: BAB II

Sakit dada pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya iskemia myokard

akibat suplai darah dan oksigen berkurang. Aliran pembuluh darah koroner yang

berkurang ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner.

Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada penderita adalah

umur, luasnya penyakit arteri koroner,berat gejala dan terpenting adalah jumlah otot

lantung yang masih berfungsi normal, adanya penyempitan pembuluh darah jantung

(vasokontriksi), penimbunan lemak (aterosklerosis) akibat mengkonsumsi kolesterol

tinggi, sumbatan (trombosis) oleh sel

beku darah, infeksi pembuluh darah serta jenis kardiovaskuler yang lain dapat

menyempitkan arteri koroner ke jantung.

1.      FAKTOR RESIKO

Faktor resiko ada yang dapat di ubah dan ada yang tidak dapat di ubah.

Pengobatan yang berhasil seringkali membutuhkan perubahan dalam perilaku hidup

dan konsultasi dengan dokter.

Adapun faktor resiko yang dapat di ubah, ialah :

a.      Obesitas

b.      Hipertensi

c.      Hiperlipidemia

d.      Merokok

e.      Emosi

f.        Diabetes Melitus

g.      Kurang exercise (berolahraga)

h.      Kolesterol tinggi

Page 6: BAB II

i.        Tekanan psikologi

j.         Psikososial dan Berat badan berlebih

Adapun faktor resiko yang tidak dapat di ubah, ialah :

a.      Peningkatan usia

b.      Pria dibawah 50 thn

c.      Wanita dibawah 60 tahun

d.      Penyakit Keturunan (heriditer)

2.      FAKTOR PRESPITASI

Faktor yang dapat menimbulkan serangan angina pectoris ini harus dihindari dan

sebaiknya mengurangi aktifitas kerja agar serangan angina tidak timbul, seperti :

a.      Emosi

b.      Stress

c.      Kerja terlalu berat

d.      Makan terlalu banyak

e.      Banyak merokok

f.        Hawa terlalu panas

g.      Hawa dingin dan lembab.

h.      Faktor yang memperberat

Faktor yang memperberat serangan angina pectoris sebaiknya dihindari dan

diobat, ialah :

a.      Obesitas

b.      Hipertensi

c.      Anemia

Page 7: BAB II

d.      Hipertiroidisme

e.      Aritmia

f.        Penyakit paru obstruktif kronik

g.      Aktifitas berlebih

h.      Tekanan psikologi.

Faktor yang mempengaruhi penggunaan oksigen pada jantung, yaitu :

a.      Denyut jantung

b.      Kontactlitas

c.      Tekanan sistolik ventrikel kiri

d.      Ukuran jantung

e.      Penebalan pada dinding otot jantung.

D.    MANIFESTASI KLINIK

Sakit pada dada sewaktu makan atau seperti ada rasa tekanan yang

menyebabkan rasa sakit yang mencekam dibawah tulang dada.

Gejala timbulnya serangan angina pectoris, yaitu :

1. Nyeri ulu hati dan nyeri dada menetap, pada bagian tengah dan epigastrium

tidak hilang dengan istirahat, nyeri yang timbul dapat menyebabkan hipotensi,

shock, dan gagal jantung banyak keringat, kulit lembab dan pucat.

2. Sensasi tekanan

3. Perasaan tercekik

4. Sesak nafas

Page 8: BAB II

5. Pucat yang berlangsung selama hampir 5 menit, namun ada juga sampai 30

bahkan lebih dari 30 menit

6. Nyeri dada yang khas, lokasi nyeri yaitu retrosternal

7. Rasa tertarik pada kerongkongan

8. Tekanan darah menurun.

9. Dyspnea kelemahan dan membuat pingsan.

10. Nausea dan vomiting.

11. Cemas dan gelisah.

12. Tachicardia atau bradhicardia.

13. Yang jarang dikeluhkan seperti kelebihan berat,nafas pendek.

E.     KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada Angina Pectoris, yaitu :

1.      Infraksi myokardium yang akut

2.      Tachicardia dan fibrilasi ventrikel

3.      Kematian jantung secara tiba-tibaDispnea

4.      Menurunnya nadi perifer

5.      Gangguan kontraktilitas

6.      Abnormalitas sirkulasi

7.      Disritmia ventrikuler berat

8.      Dekompensasi jantung atau komplikasi paru dan dispnea

Page 9: BAB II

F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, ialah :

1.      Interview untuk mengetahui riwayat penyakit

2.      Pemeriksaan fisik

3.      Gambaran EKG (Ekokardiografi) berubah (didalam 2 sampai 12 jam, tetapi ada juga

sampai 72 sampai 96 jam)

4.      Foto rontgen thoraks

5.      Peningkatan kadar jarum iso-enzim dalam darah

6.      Radionuclide imaging, mengetahui cara yang terjadi penurunan perfusi

7.      Penyadapan jantung

8.      Indikasi arteriografi koroner

9.      Sebagai cold spot yang terlihat diantara ischemial dan infark

10. Enzim jantung.

G.    PENATALAKSANAAN

Rencana penatalaksanaan ada enam bagian, yaitu :

1. Menenangkan

Harus mengusahakan agar pasien menyadari bahwa ada kemungkinan hidup lama dan

berguna. Bahkan meskipun mengidap angina pectoris. Biasanya tidak baik

menyarankan statistik tapi cerita riwayat kasus orang-orang dapat sangat berharga.

Page 10: BAB II

2.      Tindakan umum

Tak ada bukti nyata pada manusia bahwa terosklerosis koroner dapat diusahakan

segresinya, tetapi ekstrapdasinya dari eksperimen-eksperimen binatang membuat hal

ini tampak ada kemungkinannya.

3.      Penentuan protokol aktivitas jantung

Terapi khusus bergantung pada eliminasi pertentangan antara kebutuhan oksigen. Otot

jantung dan kemampuan sirkulasi koroner  untuk menutupi kebutuhan ini, kebanyakan

dapat dibuat mengerti konsep fundamental ini dapat dipakai dalam program aktifiotas

nasional.

4.      Eliminasi kemungkinan penyakit dapat menyebabkan eksorbasi Angina Pectoris.

Sejumlah penyakit tidak primer kardian, sifratnya dapat meningkatkan kebutuhan

oksigen dari atau penurunan suplai oksigen ke myokardium. Kondisi ini dapat

mengaksorbasi angina pectoris dan harus diperhatikan.

5.      Penyusunan program terapi obat

Nitrat-nitrat adalah obat yang paling berharga dalkam angina pectoris, yang berganyung

pada absorpsi lewat membran-membran kulit yang lebih bagus dari pada ditelan.

6.      Penentuan titik-titik akhir yang merupakan indikasi-indikasi untuk pertimbangan bedah

bypass koroner

Banyaknya prosedur bedah telah dilaksanakan untuk pengobatan penyakit ini, tetapi

prosedur satu-satunya yang saat ini ada anthuisme adalah aortosoronarybypass graft.

Page 11: BAB II

Seksi dari vena dipakai untuk membuat koneksi antara aorta dan arteri coronaria distal

terhadap obstruksi.