bab ii tinjauan pustaka a. cengkeh (syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/cinthia bab ii.pdf ·...

15
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium aromaticum) 1. Nama Lokal Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), Clove (Inggris), Bungeu lawang (Gayo), Gomode (Halmahera, Tidore), Cangkih (Lampung), Wunga Lawang (Bali), Cengke (Bugis), Sinke (Flores), Canke (Ujung Pandang), Sake (Nias) (Haditomo, 2010). 2. Sinonim Syzygium aromaticum L., Eugenia caryophyllata, Eugenia aromatica, Caryophyllus aromaticus, Jambos carryhophyllus, Jambosa caryophyllus N. D. Z. (Haditomo, 2010). 3. Klasifikasi Klasifikasi menurut Suwarto et al (2014) adalah sebagai berikut : a. Divisio : Spermatophyta b. Sub-Divisio : Angiospermae c. Kelas : Dicotyledoneae d. Ordo : Myrtales e. Famili : Myrtaceae f. Genus : Syzygium g. Spesies : Syzygium aromaticum L Merr & Perry 4. Deskripsi tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Upload: vantram

Post on 17-Sep-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Cengkeh (Syzygium aromaticum)

1. Nama Lokal

Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), Clove (Inggris), Bungeu

lawang (Gayo), Gomode (Halmahera, Tidore), Cangkih (Lampung),

Wunga Lawang (Bali), Cengke (Bugis), Sinke (Flores), Canke (Ujung

Pandang), Sake (Nias) (Haditomo, 2010).

2. Sinonim

Syzygium aromaticum L., Eugenia caryophyllata, Eugenia

aromatica, Caryophyllus aromaticus, Jambos carryhophyllus, Jambosa

caryophyllus N. D. Z. (Haditomo, 2010).

3. Klasifikasi

Klasifikasi menurut Suwarto et al (2014) adalah sebagai berikut :

a. Divisio : Spermatophyta

b. Sub-Divisio : Angiospermae

c. Kelas : Dicotyledoneae

d. Ordo : Myrtales

e. Famili : Myrtaceae

f. Genus : Syzygium

g. Spesies : Syzygium aromaticum L Merr & Perry

4. Deskripsi tanaman

Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu

yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Cengkeh

mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya

dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Bunga

dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai

pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna

keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan dan

berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

6

cengkeh kering akan berwarna cokelat kehitaman dan berasa pedas

karena mengandung minyak atsiri (Thomas, 2007). Daun cengkeh

berwarna hijau dan berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian

ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar 2-3

cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm (Suwarto et al.,

2014). Daun cengkeh tidak termasuk daun yang lengkap karena tidak

memiliki upih/pelepah daun (vagina), namun hanya memiliki tangkai

daun (petioles), helaian daun (lamina). Daunnya berbentuk lonjong dan

berbunga pada bagian ujungnya. Daun cengkeh termasuk daun majemuk

karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun (Nuryanti, 2015).

Menurut Kardinan (2003) tanaman cengkeh memiliki daun tunggal,

bertangkai, tebal, kaku, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang,

ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tulang daun menyirip,

permukaan atas mengkilap, panjang 6 - 13,5 cm, lebar 2,5 - 5 cm, warna

hijau muda atau cokelat muda saat masih muda dan hijau tua ketika tua

(Gambar 2.1).

Gambar 2.1.Tanaman Cengkeh

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

7

Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh pada umumnya panjang

dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau

biasa disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Tanaman ini

tumbuh baik di daerah tropis di ketinggian 600 - 1.100 meter di atas

permukaan laut (dpl) di tanah yang berdrainase baik (Kardinan, 2003).

5. Kandungan kimia daun cengkeh

Di dalam minyak atsiri daun cengkeh mengandung eugenol,

trans-karyofilen, alfa-humulen eugenil asetat, karyofilen oksida dan

trimetoksiasetofenon (Prianto et al, 2013). Kandungan daun cengkeh

sebagian besar didominasi oleh eugenol yaitu berkisar 80-88% (Nuryoto

et al., 2011). Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang

mendapat tambahan rantai alkil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-

4-(2-propenil) fenol. Eugenol dapat dikelompokkan dalam keluarga

alkilbenzena dari senyawa-senyawa fenol. Eugenol memberikan bau dan

aroma yang khas pada minyak cengkeh, berbau keras, dan mempunyai

rasa pedas. Eugenol mudah berubah menjadi kecoklatan apabila

dibiarkan di udara terbuka. Eugenol dapat mempengaruhi susunan saraf

yang khas dipunyai serangga dan tidak terdapat pada hewan berdarah

panas. Eugenol mempunyai sifat neurotoksik yang bekerja dalam proses

penekanan terhadap sistem saraf serangga, paralisis, selanjutnya terjadi

kematian, ditandai dengan tubuh yang apabila disentuh terasa lunak dan

lemas (Sanjaya dan Safaria, 2006). Struktur kimia eugenol adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.2. Struktur kimia eugenol

Sumber : Iswari (2007)

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

8

6. Manfaat Tanaman Cengkeh

Senyawa eugenol mempunyai aktivitas farmakologi sebagai

analgesik, antiinflamasi, antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik,

antispamosdik, antiemetik, stimulan, anastetik lokal sehingga senyawa

ini banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi. Begitupun dengan salah

satu turunan senyawa eugenol, yaitu isoeugenol yang dapat dipergunakan

sebagai bahan baku obat antiseptik dan analgesik.

Dalam bidang kedokteran gigi, senyawa eugenol dalam bentuk

campurannya dengan zinc oxide terutama berlaku sebagai cementing

agent. Semen zinc oxide eugenol memiliki kekuatan antibakteri yang

lebih kuat dibandingkan dengan bahan penyemen gigi lainnya seperti

polikarboksilat, zinc fosfat, silikofosfat, kalsium hidroksida dan resin

komposit.

Aktivitas eugenol sebagai antimikroba dan antiseptik banyak

dimanfaatkan sebagai bahan baku obat kumur (mouthwash), pasta gigi,

toilet water, cairan antiseptik, tisue antiseptik dan spray antiseptik.

Selain itu, masih banyak manfaat tanaman cengkeh pada bidang

lain misal di industri makanan, minuman, rokok, industri pestisida nabati,

industri kemasan aktif, serta industri kimia lainnya.

B. Demam Berdarah

1. Virus Demam Berdarah

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasa disebut

Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) merupakan satu dari beberapa

penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama

negara berkembang. Penyakit itu disebabkan oleh virus dari famili

Flaviridae yang ditularkan oleh serangga (arthropod borne virus =

arbovirus). Virus tersebut mempunyai 4 serotype yaitu DEN-1, DEN-2,

DEN-3 dan DEN-4). Seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu

serotype virus tersebut biasanya kebal terhadap serotype yang sama

dalam jangka waktu tertentu, namun tidak kebal terhadap serotype

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

9

lainnya, bahkan menjadi sensitif terhadap serangan demam berdarah

Dengue. Serangga yang diketahui menjadi vektor utama adalah nyamuk

Aedes aegypti (Supartha, 2008). Banyak faktor yang mempengaruhi

kejadian penyakit DBD. Beberapa di antaranya adalah faktor inang

(host), lingkungan (environment) dan faktor penular serta patogen

(virus). Faktor inang menyangkut kerentanan dan imunitasnya terhadap

penyakit, sedangkan faktor lingkungan menyangkut kondisi geografi

(ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban,

musim), kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat,

sosial ekonomi penduduk), jenis dan kepadatan nyamuk sebagai vektor

penular penyakit tersebut (Kesumawati, 2011). Nyamuk dapat

mengandung virus DBD bila menghisap darah penderita. Virus tersebut

akan masuk ke dalam intestinum nyamuk. Replikasi virus terjadi dalam

hemocoelum dan akhirnya akan menuju ke dalam kelenjar air liur serta

siap ditularkan. Fase ini disebut sebagai extrinsic incubation periode

yang memerlukan waktu selama tujuh sampai empat belas hari

(Palgunadi dan Rahayu, 2011).

2. Patogenesis dan Patofisiologi

Patogenesis DBD tidak atau belum sepenuhnya dipahami, namun

ada yang penting diketahui, terdapat dua perubahan patofisiologi yang

mencolok yaitu :

a. Meningkatnya permeabilitas kapiler/pembuluh darah yang

mengakibatkan bocornya plasma ke dalam rongga pleura dan rongga

peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat (24-48 jam).

b. Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

trombositopenia dan koagupati, mendahului terjadinya manifestasi

perdarahan.

3. Gejala klinis DBD

Pada awalnya muncul menyerupai gejala flu dan tifus (typhoid),

oleh karenanya seringkali dokter dan tenaga kesehatan lainnya juga

keliru dalam penegakkan diagnosa. Virus ini dipindahkan oleh nyamuk

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

10

yang terinfeksi saat mengisap darah orang tersebut. Setelah masuk ke

dalam tubuh, lewat kapiler darah virus melakukan perjalanan ke berbagai

organ tubuh dan berkembang biak. Masa inkubasi virus ini berkisar

antara 8-10 hari sejak seseorang terserang virus dengue, sampai timbul

gejala-gejala demam berdarah seperti: Demam tinggi yang mendadak 2-7

hari (38 - 40°C). Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya bintik-

bintik perdarahan, adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagian

dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan

kotoran (feses) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-

lainnya, adanya pembesaran hati (hepatomegali), tekanan darah menurun

sehingga menyebabkan syok. Pada pemeriksaan laboratorium (darah)

hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3

(trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit diatas 20% dari

nilai normal (hemokonsentrasi), timbulnya beberapa gejala klinik yang

menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia),

sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala, mengalami

perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi, demam yang dirasakan

penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian, munculnya

bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah

(Kesumawati, 2011).

4. Derajat Penyakit DBD

Menurut Misnadiarly (2009) derajat penyakit DBD adalah

sebagai berikut :

a. Derajat I

Pada tingkat ini terjadi demam yang disertai gejala klinis

tidak khas. Satu-satunya gejala perdarahan adalah hasil uji tourniquet

yang positif.

b. Derajat II

Pada tingkat ini, gejala yang terdapat pada derajat I ditambah

perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan

atau bentuk perdarahan lainnya.

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

11

c. Derajat III

Terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi

yang cepat dan lemah, menyempitnya tekanan nadi 20 mmHg atau

kurang atau hipotensi, ditandai dengan kulit dingin dan lembab serta

pasien menjadi gelisah.

d. Derajat IV

Terjadi syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi

maupun tekanan darah.

C. Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk aedes merupakan sejenis nyamuk yang biasanya ditemui

di kawasan tropis. Namanya diperoleh dari perkataan Yunani aedes, yang

berarti "tidak menyenangkan", karena nyamuk ini menyebarkan beberapa

penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan demam kuning (Adifian,

et al., 2013).

a. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti

Klasifikasi nyamuk Aedes aegypti adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Subphylum : Unimaria

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Sub-ordo : Nematocera

Superfamili : Culicoidea

Famili : Culicidae

Sub-famili : Culicinae

Genus : Aedes

Spesies : Aedes aegypti (Wibawa, 2012).

b. Morfologi

1) Telur

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

12

Telur Aedes aegypti berbentuk lonjong, dan panjangnya

sekitar 0,6 mm yang menempel pada dinding tempat

penampungan air. Telur berwarna hitam dan setiap kali bertelur,

nyamuk betina dapat menghasilkan telur sebanyak seratus butir

telur. Setelah 2 hari telur terendam dalam air, telur akan menetas

menjadi jentik (Silalahi, 2004).

2) Larva

Larva Aedes aegypti melalui 4 stadium larva yaitu dari

instar I, instar II, instar III, dan instar IV. Larva instar I sangat

kecil tubuhnya, warnanya transparan, panjang sekitar 1-2 mm,

duri-duri (spinae) pada dada (thorax) belum begitu jelas, corong

pernapasan (siphon) belum menghitam. Larva instar II

bentuknya lebih besar dari larva instar I dengan ukuran sekitar

2,5-3,9 mm, duri dada belum jelas, dan corong pernapasan

sudah berwarna hitam. Larva instar III berukuran 4-5 mm, duri

dada mulai jelas dan corong pernapasan berwarna coklat

kehitaman. Larva instar IV sudah lengkap anatominya yaitu

sudah terdapat kepala (caput), dada (thorax), dan perut

(abdomen). Larva instar IV punya tanda yang khas yaitu pelana

yang terbuka pada segmen anal, sepasang bulu siphon dan gigi

sisir yang berduri lateral pada segmen abdomen ke-7 (Haditomo,

2010). Setelah 6-8 hari larva akan menjadi pupa (Rosmayanti,

2014).

3) Pupa (kepompong)

Berbentuk seperti koma, bentuknya lebih besar dan lebih

ramping. Kepala dan dadanya bersatu dilengkapi sepasang

terompet pernafasan. Pupa akan menjadi nyamuk dewasa dalam

kurun waktu sekitar 2 hari (Wibawa, 2012).

4) Nyamuk dewasa

Mempunyai warna dasar yang hitam dengan bintik-bintik

putih pada bagian badan, kaki, dan sayap. Pertumbuhan dari

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

13

telur menjadi nyamuk dewasa mencapai 9-10 hari. Umur

nyamuk betina dapat mencapai 2 sampai 3 bulan. Sayap

berukuran 2,5-3mm, bersisik hitam, mempunyai vena yang

permukaannya ditumbuhi sisik-sisik sayap (wing scales) yang

letaknya mengikuti vena. (Gandahusada, 1998). Umumnya,

suhu untuk tempat perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti

berkisar antara suhu 25–27°C (Depkes RI, 2001). Fluktuasi pH

air sangat di tentukan oleh alkalinitas air, pH normal untuk

perkembangan nyamuk dari bertelur sampai menjadi pupa

berkisar antara 4 – 9 (Adifian et al., 2013). Virus dengue

disebarkan dari penderita ke orang lain melalui nyamuk Aedes

aegypti. Nyamuk ini yang menghisap darah orang yang sudah

terinfeksi virus Dengue dan dapat berkembang biak dalam air

liur nyamuk dengan masa pengeraman 8 – 10 hari. Nyamuk

yang sudah terinfeksi masih dapat hidup berkisar 15 – 65 hari

dan dapat menularkan ke orang lain (Waluyo et al., 2011).

c. Daur hidup

Daur hidup nyamuk Aedes aegypti melalui metamorfosis

sempurna yaitu dimulai dari : telur, larva (jentik), pupa

(kepompong), dan nyamuk dewasa. Nyamuk betina meletakkan telur

di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada dinding tempat

perindukkannya. Setelah kira-kira 2 hari, telur menetas menjadi larva

lalu terjadi pengelupasan kulit sebanyak 4 kali, kemudian tumbuh

menjadi pupa dan akhirnya menjadi dewasa. Pertumbuhan dari telur

hingga menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu kira-kira 9 hari

(Wibawa, 2012).

d. Tempat Perkembangbiakan

Tempat perindukan utama nyamuk Aedes aegypti adalah

tempat-tempat berisi air bersih yang berdekatan letaknya dengan

rumah penduduk, biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari

rumah. Tempat perindukkan tersebut berupa :

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

14

1) Tempat perindukan buatan manusia, misalnya: tempayan,

gentong tempat penyimpanan air minum, bak mandi, jambangan

atau pot bunga, kaleng botol, drum, ban mobil yang terdapat di

halaman rumah atau di kebun yang berisi air hujan.

2) Tempat perindukan alamiah seperti: kelopak daun tanaman,

tempurung kelapa, tonggak bambu, dan lubang yang berisi air

hujan (Gandahusada, 2000).

D. Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti

1. Pengendalian Mekanis

Pengendalian nyamuk bisa dilakukan dengan cara mekanis yaitu

dengan cara menghilangkan sarang nyamuk dengan cara menguras dan

menyikat dinding tempat penampungan air seminggu sekali,

membersihkan kontainer, tambak, dan lain-lain (Komariah et al., 2010).

Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan, misal

kaleng, ban-ban bekas, tempurung kelapa yang tergenang air hujan, dan

lainnya. Membersihkan atau mengangkat tanaman air atau lumut di

tempat perindukkan nyamuk penular. Cara lain adalah dengan

memasangkan kawat kasa (kawat nyamuk) pada semua lubang yang ada

di rumah, misalnya lubang angin, lubang jendela, pintu, dan lainnya

(Wibawa, 2012).

2. Pengendalian Biologis

Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan menggunakan

bakteri patogen yaitu Bacillus thuringiensis, cara ini adalah cara yang

paling efektif dan potensial serta tidak menimbulkan efek samping,

dengan menggunakan bakteri ini diisolasi dalam habitat tanah dan

dibiakkan dalam media lokal air cucian beras terhadap larva Aedes

aegypti (Komariah et al., 2010). Bacillus thuringiensis memproduksi

toksin yang terdapat dalam bentuk kristal yang sangat beracun dengan

larutan alkalis yang terdapat dalam usus serangga terjadi perubahan

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

15

bentuk krital-kristalnya dan apabila diabsorpsi ke dalam darah

menyebabkan kenaikan pH darah (Wibawa, 2012).

3. Pengendalian Cara Terpadu

Pengendalian cara terpadu terhadap vektor nyamuk dalam hal ini

melibatkan masyarakat dan pemerintah dengan melakukan berbagai

kegiatan rutin seperti pembersihan lingkungan di lingkungan sekolah,

kantor pemerintahan dan rumah sakit (Komariah et al., 2010).

E. Metode Destilasi

1. Definisi

Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari

cairan yang mudah menguap yang penting. Prosesnya meliputi

penguapan cairan tersebut dengan cara memanaskan, dilanjutkan dengan

kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan destilat. Terdapat

berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksi,

destilasi tekanan rendah, destilasi uap air, dan microscale destilasi

(Walangare et al, 2013).

a. Jenis destilasi menurut Walangare et al (2013) :

1) Destilasi Sederhana

Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik

pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen

yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran

dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh

senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan

menguap saat mencapai titik didih masing-masing.

2) Destilasi Fraksionasi (Bertingkat)

Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya

destilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang

lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang

memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk

memisahkan dua jenis cairan yang sama mudah menguap dapat

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

16

dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat

adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang ini

terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas

beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap

yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung

cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan

yang yang kurang atsiri lebih banyak kondensat.

3) Destilasi Azeotrop

Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau

lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam

prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan

azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi.

4) Destilasi uap

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan

untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut

dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran

sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada

temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan

langsung.

5) Destilasi Vakum

Memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat

tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan

tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik

didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang

digunakan untuk mendestilasinya tidak perlu terlalu tinggi.

2. Minyak Atsiri

a. Pengertian Minyak Atsiri

Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau

minyak terbang (essential oil, volatile) yang merupakan salah satu

hasil metabolisme tanaman. Bersifat mudah menguap pada suhu

kamar, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

17

tanaman penghasilnya. Minyak atsiri larut dalam pelarut organik dan

tidak larut dalam air (Arniputri et al., 2007). Minyak atsiri

merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak

atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan

karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai

parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat (Buchbauer,

1991). Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat

dihirup, senyawa tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf pusat

dan langsung merangsang pada sistem olfactory, kemudian sistem ini

akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak di bawah kesetimbangan

korteks serebral. Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance

dari minyak atsiri suatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat

mempengaruhi aktivitas lokomotor (Buchbauer, 1991).

b. Destilasi Minyak Atsiri

Menurut Nuryoto et al (2011), secara umum destilasi minyak

atsiri dilakukan beberapa cara yaitu:

1) Destilasi Air

Pada cara ini, bahan tanaman yang akan didestilasi

mengalami kontak langsung dengan air mendidih. Ciri khas cara

ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan air mendidih.

Oleh karena itu, sering disebut destilasi langsung. Destilasi

dengan cara ini cocok untuk bunga mawar sebab seluruh bagian

bahan harus tercelup dan dapat bergerak bebas dalam air

mendidih. Meskipun dari proses pengerjaannya sangat mudah,

tetapi destilasi dengan cara langsung ini dapat menyebabkan

banyaknya rendemen minyak yang hilang.

2) Destilasi Uap

Cara ini disebut destilasi tak langsung. Pada prinsipnya,

model ini sama dengan destilasi langsung. Hanya saja air

penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel

penyulingan. Uap yang digunakan berupa uap jenuh atau uap

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

18

yang kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer. Di

dalam proses destilasi dengan uap ini, uap dialirkan melalui pipa

uap yang berlingkar yang berpori dan berada dibawah bahan

tanaman yang akan didestilasi. Kemudian uap akan bergerak

menuju ke bagian atas melalui bahan yang disimpan di atas

saringan. Salah satu kelebihan model ini antara lain sebuah ketel

uap dapat melayani beberapa buah ketel destilasi yang dipasang

seri sehingga proses produksi akan berlangsung lebih cepat.

Namun sayangnya proses destilasi dengan model ini

memerlukan konstruksi ketel yang lebih kuat, alat-alat

pengaman yang lebih baik.

3) Destilasi Air dan Uap

Pada destilasi ini, bahan tanaman yang akan didestilasi

diletakkan di atas rak - rak atau saringan berlubang. Kemudian

ketel penyulingan di isi dengan air sampai permukaannya tidak

jauh bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu

dalam keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas. Bahan

tanaman yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap dan

tidak dengan air panas. Sebenarnya terdapat perbedaan yang

mendasar pada prinsip ketiga model destilasi tersebut. Namun

dalam praktek hasilnya akan berbeda bahkan kadang-kadang

perbedaanya sangat berarti karena masing–masing metode

mempunyai kekurangan dan kelebihan.

F. Pestisida

1. Pengertian Pestisida

Pestisida menurut Kementrian Pertanian (2011) adalah semua zat

kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk

:

a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit

yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil

pertanian.

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cengkeh (Syzygium …repository.ump.ac.id/2166/3/CINTHIA BAB II.pdf · (Palgunadi dan Rahayu, 2011). ... Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati

19

b. Memberantas rerumputan atau tanaman pengganggu/gulma.

c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.

d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-

bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.

e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan

peliharaan dan ternak.

f. Memberantas atau mencegah hama-hama air.

g. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad

renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan.

h. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat

menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu

dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

2. Pestisida Nabati

Menurut Kementrian Pertanian (2012), pestisida nabati adalah

pestisida yang berasal dari tumbuhan, sedangkan arti pestisida itu sendiri

adalah bahan yang dapat digunakan untuk mengendalikan populasi OPT.

Pestisida nabati bersifat mudah terdegradasi di alam (Bio-degredable),

sehingga residunya pada tanaman dan lingkungan tidak signifikan.

Indonesia di kenal dengan negara yang memiliki kekayaan

keanekaragaman hayati (Mega-biodiversity) terbesar kedua di dunia

setelah Brazil, termasuk memiliki sejumlah tanaman yang dapat

digunakan sebagai bahan dasar pestisida, baik yang dapat langsung

digunakan atau dengan ekstraksi sederhana dengan air, ekstraksi dengan

pelarut organik lainnya ataupun dengan cara penyulingan, tergantung

kepada tujuan dari formula yang akan dibuat. Oleh karena itu,

penggunaan pestisida nabati di Indonesia perlu diperkenalkan terhadap

pengguna, serta disosialisasikan dan didiseminasikan kepada semua para

pemangku kepentingan (stake holder).

Potensi Minyak Astiri..., Cinthia Rosalina Aulia, Fak. Farmasi UMP 2016