bab iv hasil penelitian 4.1 hasil penelitian 4.1.1 film padman … · 2020. 10. 19. · 30...
TRANSCRIPT
30 Universitas Muhammadiyah Riau
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Film Padman
A. Sinopsis Film Padman
Gambar 4.1 Cover Film Padman
(Sumber :https://www.indiatvnews.com)
Film “Padman” memiliki keunikan dibandingkan dengan film-film lain
yang merupakan salah satu film ber genre biografi india pada tahun 2018. Film
yang di sutradarai oleh R. Balki mendapatkan penghargaan film ini dapat diberi
izin untuk syuting dimarkas PBB di New York City, Film ini didasarkan pada
buku “The Legend of Lakshmikant Prasad”. diminggu pembukaan film ini
mampu meraup 400 juta rupe.
Film “Padman” berkisah tentang seorang laki-laki yang bernama
Lakshmikant Chaunan (Akshay Kumar) seorang mekanik yang hanya
menyelesaikan sekolah di tingkat 8. Dia baru saja menikah dan memulai hidup
31
Universitas Muhammadiyah Riau
berumah tangga. Suatu hari Gayatri (Radhika Apte), istrinya sedang haid dan
memintanya untuk tidak menyentuhnya. Dia heran kenapa harus ada tradisi seperti
itu. Lebih mengherankan lagi ketika Lakshmikant Chauhan melihat Gayatri
menggunakan kain sebagai penyerap darah haid. Lakshmikant Chauchan
menganggap itu kain kotor. Bahkan dia saja tidak pakai kain tersebut untuk
mencuci sepeda ontelnya.
Lakshmikant Chauhan sangat mencintai istrinya. Dia ingin yang terbaik
untuk Gayatri. Daripada menggunakan kain kotor, dia ingin Gayatri menggunakan
pembalut (Sanitary Pad) yang lebih bersih dan steril daripada kain yang biasa
dipakai Gayatri. Dia mendapatkan informasi tersebut dari iklan di televisi.
Sesampai di apotek Lakshminkan terkejut karena harganya sangat mahal, 55
rupee. Dia bahkan harus berhutang 15 rupee kepada temannya. Niat baik
Lakshminkant ternyata bertepuk sebelah tangan. Gayatri justru menolak pembalut
itu karena terlalu mahal.
Di workshop tempat Lakshminkant bekerja terjadi kecelakaan kerja yang
menyebabkan tangan temannya terluka. Mereka tidak menemukan kain pengikat
yang bisa menutupi luka tersebut tapi Lakshmi tiba-tiba mengeluarkan pembalut
dan menutupi luka tersebut dengan pembalut kemudian membawa teman yang
terluka tersebut ke dokter. Teman-teman Lakshminkant menyalahkan
Lakshminkat karena menutupi luka dengan pembalut. Seharusnya dia menutupi
dengan kain. Namun dokter katakan, tindakan Lakshminkant sudah benar. Justru
jika ditutup kain sembarangan akan membuat lukanya infeksi dan bahkan bisa
kehilangan nyawanya.
Dokter berkata kepada Lakshminkant, setidaknya 10 sampai 12 perempuan
datang ke dokter karena selama menstruasi mereka menggunakan kain kotor,
dedaunan, bahkan abu. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari penggunaan
benda-benda itu bisa menyebabkan wanita tidak bisa punya anak atau bahkan
mati.
Mendengar nasihat dokter ini semakin membuat Lakshminkant berpikir
keras bagaimana caranya agar Gayatri mau memakai pembalut. Dia kemudian
32
Universitas Muhammadiyah Riau
berpikir bagaimana caranya membuat sebuah pembalut dengan harga yang jauh
lebih murah. Dia mulai bongkar-bongkar pembalut yang dia beli.
Dia mendatangi toko-toko untuk meminta sedikit kapas, kain, dan lem. Dia
ramu bahan-bahan tersebut dan terbentuklah pembalut wanita bikinan dia sendiri.
Lakshminkant Chauhan memohon kepada Gayatri untuk memakai pembalut
buatannya. Namun dia harus menunggu sampai 3 minggu ke depan untuk tahu
hasilnya. Setelah Gayatri menstruasi Lakshminkant Chauhan mendapati Gayatri
tidak mau memakai pembalutnya lagi karena bocor dan mengotori pakaiannya.
Gayatri meminta Lakshminkant Chauhan untuk tidak terlalu terlibat dalam hal-hal
kewanitaan. Tapi Lakshminkant Chauhan yang sangat peduli dengan Gayatri tetap
ingin Gayatri memakai pembalut yang lebih steril daripada kain biasa.
Lakshminkant Chauhan kemudian mencari tahu apa perbedaan pembalut
yang dia beli dengan pembalut yang dia buat. Kenapa pembalut yang dia beli
tidak bocor meskipun banyak menyerap darah, sementara pembalut yang dia buat
sama-sama berisi kapas. Lakshminkant Chauhan kemudian menambahkan plastik
ke pembalut buatannya dan meminta Gayatri untuk mencobanya kembali. Tapi
Gayatri tidak bersedia.
Lakshminkant Chauhan berusaha mencari wanita yang bersedia mencoba
pembalutnya tapi tidak ada yang mau. Bahkan melihat pembalut saja seakan-akan
dianggap sebagai barang yang menjijikkan. Keluarga Lakshmi malu melihat
tingkahnya yang selalu membawa-bawa pembalut ke manapun dia pergi.
Sampailah dia pada sebuah kampus kesehatan. Dia menawarkan pembalut
itu kepada seorang mahasiswi dan sebagai gantinya dia ingin mendapatkan
feedback tanggapan dari penggunaan pembalut. Tak disangka ada tetangga yang
memergoki pertemuannya dengan seorang mahasiswi dan Lakshminkant Chauhan
dianggap telah melakukan perselingkuhan.
Saat mahasiswi tersebut mengarang feedback, Lakshminkant Chauhan
mengetahuinya dan ini membuat dia kecewa karena lagi-lagi tidak ada yang
bersedia mencoba pembalut buatannya.
33
Universitas Muhammadiyah Riau
Di desa tempat tinggal Lakshminkant Chauhan ada upacara menyambut
masa puber seorang gadis. Lakshminkant Chauhan merasa ini saat yang tepat
mengenalkan pembalutnya untuk dicoba. Diam-diam dia menyelinap menemui
anak gadis tersebut untuk menawarinya pembalut. Namun ibu gadis tersebut
memergokinya dan berteriak memanggil Gayatri. Lakshminkant Chauhan
dianggap sebagai orang gila karena kemana-mana membawa pembalut, barang
yang dianggap menjijikkan di desanya. Ibu, saudara, dan istri Lakshminkant pun
merasa malu sehingga mereka memutuskan untuk pergi dari desa itu.
Lakshminkant Chauhan memohon kepada Gayatri untuk tetap tinggal dengannya.
Gayatri pun luluh. Dia juga akan mencoba lagi pembalut bikinannya. Tapi lagi-
lagi, pembalutnya bocor dan Gayatri harus menggunakan kain kotor sebagai
pembalut. Gayatri sampai memohon-mohon kepada Lakshminkant untuk berjanji
untuk tidak meminta istrinya dan orang lain mencoba pembalutnya.
Karena tidak ada yang mau mencoba pembalutnya, akhirnya Lakshminkant
memutuskan untuk mencobanya sendiri. Dia kemudian membuat sebuah alat
simulasi sehingga seakan-akan Lakshminkant sedang haid. Tak disangka, ternyata
pembalutnya masih bocor juga. Lakshminkant segera menceburkan diri ke sungai
dan Gayatri menyaksikannya. Dan ini membuat Gayatri semakin bertambah malu.
Seluruh penduduk desa sepakat mengusir Lakshminkant karena dianggap
membawa penyakit. Ayah Gayatri pun mengambil Gayatri dengan paksa. Gayatri
pun meninggalkan Lakshminkant karena tidak tahan dengan rasa malu yang dia
rasakan.
Sudah kepalang tanggung, Lakshminkant pun pergi dari desa itu untuk
"mengubah rasa malu menjadi rasa hormat". Lakshminkant mencari tahu apa
perbedaan bahan antara pembalut yang dijual dengan pembalut buatannya. Dia
pergi ke pusat penelitian kapas dan kata petugas, ini bukan kapas tapi serat
selulosa. Dia semakin ingin tahu apa itu serat selulosa. Petugas menyarankan
apabila ingin tahu lebih banyak dia harus pergi ke perguruan tinggi.
Lakshminkant pun akhirnya bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah
profesor dengan harapan profesor dapat memberikannya ilmu secara gratis. Hari
34
Universitas Muhammadiyah Riau
demi hari berlalu tapi profesor terlalu sibuk sehingga Lakshminkant pun kesal
tidak mendapatkan ilmu tentang serat selulosa.
Anak profesor memberitahu Lakshminkant jika dia ingin mengetahui
sesuatu dia bisa mencari tahu melalui Google. Anak profesor membantu
Lakshminkant untuk mencari tahu serat selulosa dan bagaimana dia bisa
mendapatkan serat selulosa tersebut. Melalui bantuan anak profesor dia berhasil
mendapatkan sample serat selulosa.
Tingkah laku Lakshminkant akhirnya dipergoki oleh profesor. Profesor
heran kenapa Lakshminkant ingin membuat pembalut padahal dia bisa
membelinya di toko. Lakshminkant berkata, "Bagaimana bisa seseorang yang
tidak bisa melindungi seorang perempuan menyebut dirinya pria?"
Gara-gara kata-katanya itu membuat pak profesor kepikiran sampai
kemudian memberitahu Lakshminkant tentang "mesin otomatis pembuat
pembalut". Lakshminkant kemudian menyadari bahwa apa yang selama ini dia
butuhkan adalah mesin pembuat pembalut. Kebetulan Lakshmi adalah seorang
mekanik meskipun tidak sampai mengenyam pendidikan tinggi. Lakshminkant
pamit kepada profesor dan mencoba membuat mesin tersebut. Lakshminkant
bahkan sampai mencari hutangan agar mesin itu bisa terwujud. Setelah bekerja
keras siang dan malam dan menghabiskan banyak biaya akhirnya mesin pembalut
buatan Lakshminkant pun selesai dibuat. Namun satu masalah muncul, siapa yang
akan mencoba pembalut hasil produksi mesin manual ini?
Setelah berjalan-jalan sampai malam hari Lakshminkant tidak kunjung
menemukan wanita yang bersedia menggunakan pembalut hasil produksi mesin
manualnya ini. Hingga suatu ketika ada dua orang yang sedang mencari-cari
apotek untuk membeli pembalut buat temannya. Tentu saja karena sudah malam
banyak apotek yang tutup. Wanita tersebut mengatakan dia ingin mencari
pembalut. Dengan cepat Lakshminkant mengeluarkan pembalut dari kantongnya.
Dan secepat kilat juga wanita itu memberikannya kepada temannya yang sedang
haid.
35
Universitas Muhammadiyah Riau
Keesokan harinya Lakshminkant pergi ke rumah wanita yang memakai
pembalutnya. Lakshminkant meminta feedbak darinya dan kata wanita yang
memakai pembalut itu, itu pembalut biasa seperti pembalut lainnya. Betapa
bahagianya Lakshminkant mendengar kata-kata itu karena itu artinya dia berhasil
menciptakan pembalut yang sama persis seperti yang diproduksi pabrik-pabrik
besar. Lakshminkant memberitahu kabar gembira ini kepada Gayatri tapi Gayatri
kecewa. Setelah lama tidak ketemu, Gayatri ingin ditanya tentang kabar dirinya
tapi yang didapat malah kabar tentang pembalut. Mertuanya mengatakan Gayatri
dan Lakshminkant sudah tidak ada hubungan suami istri lagi. Surat cerai akan
segera dibuat.
Betapa sedihnya Lakshminkant karena banyak sekali yang harus dia
korbankan, termasuk istrinya, hanya untuk bisa membuat pembalut yang benar.
Pari (Sonam Kapoor), gadis yang menjadi pelanggan pertamanya itu, datang
menemui Lakshminkant dan mendengar cerita perjuangan Lakshminkant. Pari
menceritakan kisah Lakshminkant kepada ayahnya dan ayahnya tertarik.
Pari mengabari Lakshminkant bahwa dia diundang mengikuti Kompetisi
Inovasi Terbesar India. Kompetisi yang melombakan inovasi-inovasi hebat untuk
kemajuan masyarakat. Inovasi yang menang akan mendapatkan hadiah 200.000
rupee. Ini cukup untuk melunasi hutang 90.000 rupee.
Tibalah Lakshminkant ke tempat kompetisi dan memperagakan mesin
ciptaannya. Namun sayangnya, Lakshmi bukan pemenangnya. Ini membuat
Lakshminkant sangat sedih. Akan tetapi tidak lama kemudian terdengar
pengumuman bahwa Lakshminkant memenangi Penghargaan Presiden untuk
Inovasi Perubahan Kehidupan Tahun Ini. Ini membuat Lakshminkat mendapat
julukan Padman. Berita tentang Padman menyebar luas hingga sampai ke desa
asal Lakshminkant. Warga desa pun sekarang memuji Lakshminkant.
Lakshminkant kini dikenal dengan sebutan Padman. Warga desa yang
awalnya menganggap Lakshminkant gila kini berbalik memuji Lakshminkant.
Lakshminkant disambut dengan sangat meriah karena dianggap sebagai pahlawan
desa, Lakshminkant juga kembali bersama-sama dengan Gayatri.
36
Universitas Muhammadiyah Riau
Melalui film ini mampu merubah pandangan penonton terhadap Akshay
Kumar (Lakshmikant Chauhan) yang memerankan dalam kegigihan dalam film
“Padman”.
B. Biografi Sutradara
Gamber 4.2 foto R. Balki
(Sumber:https://www.indiatvnews.com)
Nama Lengkap : R. Balakrishnan
Tanggal Lahir : 16 April 1964
Tempat Lahir : Bangalore, Karnataka
Kegiatan : Sutradara, Penulis scenario, Produser film, Sineas
R. Balakrishnan, yang lebih dikenal sebagai R. Balki (lahir di Bangalore,
Karnataka), adalah seorang pembuat film, penulis latar dan ketua dan pejabat
tertinggi kreatif dari ageni periklanan Lowe Lintas (India). Ia paling dikenal
karena menyutradarai Cheeni Kum (2007) dan Paa (2009).
Radha Balakrishnan adalah seorang fisikawan India. Dia bekerja di Institut
Ilmu Matematika, Chennai terutama terkait dengan dinamika nonlinier dan
aplikasi dalam fisika. Balakrishnan mengejar gelar Fisika Honours-nya
37
Universitas Muhammadiyah Riau
dari Universitas Delhi dan menyelesaikan gelar M.Sc- nya pada tahun 1965. ia
memperoleh gelar Ph.D dari Universitas Brandeis di mana tesisnya adalah salah
satu penelitian paling awal tentang kristal kuantum pada efek 4 He impurity in
solid 3 He.
Selama Balakrishnan berkarir pada tahun 1980-an, ketika Balakrishnan
kembali ke India, dia bekerja di Departemen Fisika Teoritis, Universitas
Madras sebagai Associate Riset. Dia bergabung dengan Institut Ilmu Matematika,
Chennai pada tahun 1987. Dia pensiun pada tahun 2004 dan sejak saat itu,
Balakrishnan melanjutkan penelitiannya sebagai CSIR Emeritus Scientist.
Penelitiannya saat ini adalah Dinamika Nonlinier , Soliton dan Aplikasi dalam
Fisika, Koneksi ke Geometri Diferensial Klasik.
Dari tahun 1990-an, ia telah mempelajari hubungan mendalam antara
nonlinier dan geometri diferensial dari kurva dan permukaan. Balakrishnan
menerima Penghargaan Ilmuwan Tamil Nadu dalam Ilmu Fisika (1999) untuk
pekerjaannya. Dia juga menerima Profesor Darshan Ranganathan Memorial
Lecture Award dari INSA (2005) untuk kontribusi orisinal dan perintis
dalam dinamika nonlinier.
C. Tim Produksi Film Padman
Tabel 4.1 Tim Produksi dan Pemeran Film
‘Padman’
Sutradara R. Balki
Produser Twinkle Khanna
Gauri Shinde
Penulis R. balki
Swanand Kirkire
Pemeran Akshay Kumar Sonam Kapoor Radhika Apte
Genre Biografi, Drama, Komedi
Musik Amit Trivedi lirik lyrics Kausar Munir
Sinematografi P. C. Sceeram
Penyunting Hemanti Sarkar
Distributor Eros International
Tanggal rilis 13 April 2018
Durasi 2 jam 20 menit
Negara India
38
Universitas Muhammadiyah Riau
Sinopsis
Film ini bercerita tentang seorang
lelaki yang bernama Lakshmikant chauhan
yaitu seorang tukang las yang baru saja
menikah dan hidup sederhana tinggal
disebuah pedesaan di India, dalam
menjalankan hidup berumah tangga
Lakshmikant terkejut pada saat mengetahui
bahwa istrinya Radhika Apte menggunakan
kain tidak steril pada saat menstruasi oleh
sebab itu Lakshmikant langsung
membelikan pembalut baru buat istrinya.
Setelah Lakshmikant membeli
pembalut untuk sang istri ketika itu ia tidak
menerimanya karena harga pembalut itu
sangat mahal dan sang istri menyuruh
Lakshmikant mengembalikan pembalut itu.
Setelah itu Lakshminkant berfikir dan
bereksperimen untuk membuat pembalut
yang aman dan sehat untuk pemakaian
istrinya, namun istrinya menolak pembalut
yang dibuat oleh Lakshmikant, karena
pembalut itu tidak berhasil.
Laksmikant terus mencoba dan
mencoba hingga akhirnya ia berhasil
membuat pembalut dengan modal dan
harga jual yang murah sehingga tidak
memberatkan orang untuk membelinya,
juga untuk kesehatan istrinya dan
perempuan-perempuan yang ada
disekitarnya.
(Sumber : Credit Film)
4.1.2 Keuletan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin,
keras hati, atau bersungguh-sungguh. Orang yang bersifat tekun
ditunjukkan dengan kesungguhan dalam berusaha dan tetap bersemangat
dalam menjalankan segala sesuatu. Jika menghadapi rintangan yang
menghadang, orang yang tekun dan tidak mudah menyerah.
Ulet diartikan dengan kuat atau tidak mudah putus asa. Orang yang
bersifat ulet berarti tidak mudah menyerah meskipun banyak hambatan
39
Universitas Muhammadiyah Riau
yang harus dihadapi. Keyakinan bahwa usaha yang dilakukan akan
menuai hasil dan tidak sia-sia, selalu dimiliki oleh orang yang ulet.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa antara sifat tekun dan ulet
memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus
ditunjukkan dengan sikap sungguh-sungguh dan tidak mudah menyerah.
Ketekunan dan keuletan merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki
oleh seseorang untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Jika kerja keras,
ketekunan, dan keuletan yang telah kita lakukan, ternyata belum
membuahkan hasil yang memuaskan, tetap bersabar. Kita tidak boleh
menyerah dan putus asa. ( rajzolda.blogspot.2014).
Pemeran Film ‘Padman’ :
1. Akshay Kumar : Lakshmikant Chauhan
Didalam film ini Akshay Kumar berperan sebagai Lakshmikant Chauhan yang
baru menikah, sehingga ia sangat memperhatikan istrinya. Namun pada
akhirnya Lakshmikant Chauhan beperan sebagai suami yang rela berkorban
demi istri dan perempuan yang ada disekitarannya, ia meninggalkan kerjaannya
untuk mementingkan kondisi sang istri.
Gambar 4.3
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
40
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Sonam Kapoor : Pari
Didalam film ini Sonam Kapoor berperan sebagai Pari, seorang gadis
musisi sekaligus puteri seorang profesor. Namun pada akhirnya Pari
berperan sebagai salah satu teman baik dari Lakshmikant Chauhan yang
menemukan alat yang sederhana guna menciptakan pembalut dengan
harga terjangkau.
Gambar 4.4
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
3. Radhika Apte : Gayatri
Didalam film ini Radhika Apte berperan sebagai istri dari Lakshmikant
Chauhan , istri merupakan seorang wanita yang peduli terhadap suaminya,
akan tetapi karna Suatu hari istrinya sedang haid dan memintanya untuk
tidak menyentuhnya dikarenakan mengikuti tradisi yang ada pada daerah
tersebut.
41
Universitas Muhammadiyah Riau
Gambar 4.5
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
4.2 Penyajian Data
Untuk mengetahui makna pesan dalam film „Padman‟. Penulis melakukan
penelitian melalui data utama atau data primer yaitu sebuah file vidio. Kemudian
dari file video tersebut penulis menganalisis adegan-adegan dan dialog-dialog
yang dilakukan oleh para pemain pada film tersebut. Kemudian untuk mengetahui
makna pesan dalam film „Padman‟ penulis memulai dengn cara memilih scene-
scene yang mewakili hal tersebut dan dapat dilihat seperti di bawah ini.
42
Universitas Muhammadiyah Riau
Tebel 4.2
Penyajian Data Analisis Semiotika Film ‘Padman’
No Sequence Keterangan
1
Dalam scene pada durasi ( 00 : 15 :
56 ) – ( 00 : 16 : 17 ) Dialog
Lakshmikant “Aku membeli
pembalut ini untuk istriku dok,
karena istriku menggunakan kain
kotor disaat ia menstruasi , aku
tidak tahan melihatnya”. Pada
dialog menunjukkan bahwa
Lakhsmikant sangat khawatir
dengan kondisi sang istri yang telah
mendapatkan penjelasan dari dokter
tersebut.
Denotasi Dalam scene Lakshmikant terlihat
sedang berkonsultasi dengan
seorang Dokter untuk mengetahui
soal menstruasi dan bagaimana cara
menggunakan pembalut dengan
benar, karena selama ini istrinya
selalu menggunakan kain kotor
apabila ia sedang menstruasi.
Konotasi Pada scene ini berlatar didalam
sebuah ruangan, terlihat didalam
ruangan tersebut terlihat seorang
suami yang gelisah karena sang istri
apabila ia sedang menstruasi selalu
menggunakan kain kotor, dan
dipertegas menggunakan Type Of
43
Universitas Muhammadiyah Riau
Shot Medium Close Up untuk
memperlihatkan keuletan seorang
suami demi kesehatan istrinya
Mitos
Pesan yang tergambar menceritakan
tentang bagaimana pentingnya
menjaga kesehatan saat datang
bulan. kebersihan daerah
kewanitaan saat menstruasi maka ia
akan bertindak ke arah yang lebih
baik yaitu mendorong dirinya untuk
melakukan hal-hal yang sejalan
dengan kebersihan pribadi (personal
hygiene). (Riri Maharani, 2018)
2
Dalam scene pada durasi ( 00 : 18 :
54 ) – ( 00 : 20 : 04 ) menceritakan
tentang Lakshminkant sedang
mencoba membuat pembalut untuk
istrinya di suatu tempat. Kemudian
hasil pembalut yang sudah siap
ditutup dengan daun dan
memberikannya kepada istri
sebagai hadiah.
Denotasi Pada scene ini menceritakan
Lakshminkant sedang mencoba
membuat pembalut yang terbuat
dari kapas yang dilapis dengan kain
kasa agar istri apabila datang bulan
tidak menggunakan kain kotor.
Konotasi
Pada scene ini terlihat bagaimana
keuletan seorang suami agar
44
Universitas Muhammadiyah Riau
istrinya tidak sakit karena
menggunakan kain kotor sebagai
pembalut karena tidak baik bagi
kesehatan. Dipertegas dengan Type
Of Shot Medium Shot
memperlihatkan Lakshminkant
sedang membuat pembalut dan juga
menggunakan Type Of Shot
Medium Shot saat Laksminkant saat
memberikan pembalut buatannya.
Mitos
Sugesti yang disampaikan melalui
pergerakan menunjukkan bahwa
kegigihan seorang suami yang
ingin menjaga kesehatan seorang
istrinya. Perilaku juga dipengaruhi
oleh kebiasaan, adat istiadat,
kepercayaan, pendidikan social
ekonomi dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya. (Zaraz
Obella Nur Adliyani, 2015).
3
Dalam scene pada durasi (53 : 40 )
– (56 : 12 ) menceritakan tentang
keuletannya untuk membuat
pembalut dan mencoba terus
menerus untuk sekian kalinya tanpa
pantang menyerah.
45
Universitas Muhammadiyah Riau
Denotasi Dalam scene Lakshminkant terlihat
sedang membuat pembalut dengan
keahliannya sendiri dan mencoba
untuk memakainya.
Konotasi Melihat dari unsur mise en scene,
pada scene ini mengambarkan
ketika Lakshminkant di suatu
tempat dimana ia membuat
pembalut tersebut dengan
menggunakan kapas dan kain kasa
seadanya.
Mitos Sugesti yang terlihat digambar
menunjukan bahwa sesuatu yang
dikerjakan dengan sunguh-sunguh
walaupun gagal akan tetapi usaha
pantang menyerah tidaklah akan
berhenti. Maka dari itu keuletan
adalah semangat pantang
menyerah yang baik dalam
mempertahankan pendapat maupun
pendirian itu sebuah keuletan yang
harus kita miliki untuk mencapai
kesuksesan. (Suwarti, 2019).
46
Universitas Muhammadiyah Riau
4
Dalam scene pada durasi ( 01 : 27 :
30 ) – ( 01 : 28 : 41 ) menceritakan
tentang Lakshminkant mengikuti
kompetisi inovasi terbesar di India.
Denotasi
Dalam scene ini menceritakan saat
Lakshminkant mengikuti kompetisi
inovasi terbesar di India, terlihat
Laksminkant sedang
mempromosikan atau memasarkan
produk pembalut yang dibuatnya.
Kontasi
Melihat dari unsur mise en scene,
pada scene ini mengambarkan
keuletan seorang laki-laki yang
gigih dalam mempromosikan
produk yang dijualnya, dipertegas
menggunakan Type Of Shot
Medium Shot , seakan-akan
sutradara ingin menggambarkan
sosok keuletan.
Mitos
Sugesti yang terlihat digambar
menunjukan bahwa apa yang ia
kerjakan selama ini akan
membuahkan hasil. hakikat pantang
menyerah dan ulet adalah
perjuangan yang tangguh penuh
semangat tidak putus asa, tidak
mudah menyerah dan pantang putus
asa mengahadapi kesulitan sampai
47
Universitas Muhammadiyah Riau
kesulitan itu teratasi, rajin, tekun
dan ulet dalam berusaha dan
melaksanakan tugasnya. Sikap
pantang menyerah akan melahirkan
pemenang. (Sunaryo, 2016)
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan analisis dari beberapa scene pada film „Padman‟
menggunakan semiotika model Roland Barthes yang bertumpu pada tiga poin
yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Melalui beberapa perwakilan potongan scene
pada film „Padman‟, kemudian peneliti menemukan bahwa makna denotasi yang
ditunjukkan dalam film ini berupa teks / dialog dan gambar dari makna keuletan
seperti kegigihan, pantang menyerah, rajin, tekun dan ulet.
Sedangkan makna konotasi dan mitos yang memberi serta yang
menyimbolkan makna sesuai mise en scene tentang makna keuletan dalam film
„Padman‟ adalah kostum, tata rias wajah dan properti serta akting dan pergerakan
pemain yaitu ekspresi. Berikut pembahasan mengenai bentuk keuletan pada film
„Padman‟:
a. Sequence 1
Dalam penelitian ini ditemukan bentuk perilaku pada saat mereka
berbicara satu sama lainnya pada durasi ( 00 : 15 : 56) – ( 00 : 16 : 17).
Makna denotasi melalui shot-shot yang ditunjukkan kepada tokoh
utama menggunakan Type Of Shot Meduim Shot yang menunjukkan
pada keiigintahuan tentang menstruasi. Pada substansi pesan yang
ingin disampaikan pada scene ini adalah ketika Lakshmikant
berkonsultasi dengan seorang Dokter untuk mengetahui soal menstruasi
dan bagaimana cara menggunakan pembalut dengan benar, saat
Lakshmikant mendapat penjelasan dari Dokter pada saat itu ia terlihat
sedih ketika mendegarkan Dokter memberikan penjelasan kepadanya,
48
Universitas Muhammadiyah Riau
setelah itu Lakshmikant bercerita kepada Dokter tentang istrinya
memakai kain kotor pada saat menstruasi.
Pada makna konotasi terlihat pada unsur mise en scene antara lain :
Pada scene ini berlatar disebuah ruangan, dan terlihat didalam ruangan
tersebut seorang suami yang gelisah karena sang istri apabila ia sedang
menstruasi selalu menggunakan kain kotor.
Kemudian pada makna mitos / realitas yang terbentuk, Pesan yang
tergambar menceritakan tentang bagaimana pentinganya menjaga
kesehatan saat datang menstruasi, kebersihan daerah kewanitaan saat
menstruasi maka ia akan bertindak kearah yang lebih baik yaitu
mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal yang sejalan dengan
kebersihan pribadi (personal hygiene) (Riri Maharani, 2018). Jadi pada
scene ini mengandung unsur perilaku seorang suami yang ingin tahu
tentang kesehatan istrinya.
b. Sequence 2
Dalam scene ini ditemukan bentuk keuletan Lakshmintkant yang
sedang membuat pembalut pada durasi ( 00 : 18 : 54 ) – ( 00 : 20 : 04 ).
Makna denotasi pada scenet ini ketika Lakshmintkant sedang membuat
pembalut untuk istrinya, dengan menggunakan kapas yang dilapisi kain
kasa agar sang istri tidak memakai kain kotor lagi, ketika itu
Lakshmintkant mencoba dan bereksperimen untuk membuat pembalut
yang ia bikin sendiri.
Pada makna konotasi terlihat pada unsur mise en scene, pada scene ini
digambarkan perilaku keuletan Lakshmintkant yang sedang membuat
pembalut untuk istrinya, maka dari itu dia sangat menjaga kesehatan
sang istri agar tidak sakit karena menggunakan kain kotor yang tidak
seharusnya dipakai oleh istrinya. Kemudian setelah ia selesai membuat
pembalut yang ia bikin pada saat itu ia langsung memberikan pembalut
itu kepada istinya untuk dipakainya ketika menstruasi.
49
Universitas Muhammadiyah Riau
Kemudian pada makna mitos / realitas yang disampaikan melalui
pergerakan menunjukan bahwa kegigihan seorang suami yang ingin
menjaga kesehatan seorang istrinya, perilaku juga dipengaruhi oleh
kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, dan perilaku lainnya yang melekat
pada dirinya. (Zaraz Obella Nur Adliyani,2015). Jadi secara ekplisit
scene ini mengandung kegigihan dengan memperlihatkan adegan
dimana seorang suami yang sangat ulet saat membuat pembalut untuk
diberikan kepada sang istri .
c. Sequence 3
Dalam scene ini ditemukan bentuk Laksminkant sedang mengikuti
kompetisi inovasi pada durasi . ( 01 : 27 : 30 ) – ( 01 : 28 : 41 ). Makna
denotasi pada scene ini terlihat melalui shot yang memperlihatkan
Laksminkant sedang mempromosikan atau memasarkan produk
pembalut yang dibuatnya. Pada substansi scene ini Laksminkant sangat
berkeiginan bahwa produk yang dipasarkannya terjual dan diminati
banyak perempuan dengan harga yang terjangkau.
Pada makna konotasi terlihat pada unsur mise en scene, pada scene ini
mengambarkan keuletan seorang laki-laki yang gigih dalam
mempromosikan produk yang dijualnya, dipertegas menggunakan Type
Of Shot Medium Shot, seakan-akan sutradara ingin menggambarkan
sosok keuletan. Pada Scene ini juga memperlihatkan seorang laki-laki
yang sangat tekun dan berkeiginan besar bahwa produk yang di
promosikannya di minati banyak orang.
Kemudian pada makna mitos/ realitas yang terlihat digambar
menunjukan bahwa apa yang ia kerjakan selama ini akan membuahkan
hasil. Hakikat pantang menyerah dan ulet adalah perjuangan yang
tangguh penuh semangat tidak putus asa menghadapi kesulitan sampai
kesulitan itu teratasi, rajin, tekun dan ulet dalam berusaha dan
melaksanakan tugasnya. Sikap pantang menyerah akan melahirkan
pemenang (Sunaryo, 2016). Jadi secara eksplist pada scene ini
50
Universitas Muhammadiyah Riau
mengandung makna terus berusaha dan tetap bersemangat dalam
menjalankan segala sesuatu. Jika menghadapi rintangan yang
menghadang, ia tidak mudah menyerah. Ia tetap yakin bahwa usaha yang
dilakukan akan menuai hasil dan tidak sia-sia.