bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2016. 8. 9. · bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 04
Salatiga. Total jumlah siswa di kelas V berjumlah 35 siswa, dengan jumlah 23
siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas
V SDN Kutowinangun 04 Salatiga disebabkan kondisi rendahnya ketuntasan
belajar yang dialami oleh siswa.
4.2 Pelaksanaan Tindakan
Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari
hingga bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri
dari tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan pada masing-masing siklus mempunyai
alokasi waktu 2 x 35 menit, dimana pada pertemuan III disetiap siklus
dilaksanakan evaluasi.
4.2.1 Kondisi Awal
Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilaksanakannya
tindakan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun ajaran 2013/2014 masih
rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru
pada awal semester II pada mata pelajaran IPS, dengan pokok bahasan perjuangan
para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dimana sebagian
besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70. Data hasil belajar siswa
sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukan siswa yang mendapat nilai di
atas KKM adalah sebanyak 12 siswa (34.2%) sedangkan siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM adalah sebanyak 23 siswa (65.8%). Data disajikan dalam
tabel 4.1 dan gambar diagram 4.1 di bawah ini.
57
-
58
Tabel 4.1Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014Hasil BelajarIndikator Hasil Belajar
Siswa Frekuensi %Kesimpulan
≥ 70 = 23 65.8%≤ 70 = 12 34.2%KKM = 90 %≥ 70
35 !00%Hasil belajar < KKM
Gambar 4.1Diagram Lingkaran Belajar IPS
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Sedangkan sebaran perolehan nilai hasil belajar IPS siswa berdasarkan
interval kriteria ketuntasan diketahui bahwa jumlah siswa yang belum tuntas yang
mendapat nilai pada interval
-
59
Tabel 4.2Sebaran Perolehan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Interval KriteriaKetuntasan Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II
Tahun Pelajaran 2013/2014Sebelum Tindakan
No Interval NilaiJumlah (%)
Keterangan
1
-
60
ceramah. Siswa hanya disuruh untuk memperhatikan penjelasan guru, menghafal
banyak materi dan mengerjakan LKS. Hal ini membuat siswa tidak berminat
mengikuti pelajaran IPS, bosan, mengantuk, dan bermain sendiri di dalam kelas
selama proses belajar mengajar.
Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang masih
rendah dari siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun
ajaran 2013/2014, maka peneliti melakukan sebuah Penelitain Tindakan kelas
(PTK). Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas V
menggunakan teknik akrostik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga. Peneliti melakukan
penelitian ini dalam dua siklus dengan menggunakan teknik akrostik dalam setiap
pembelajarannya. Pada kondisi awal, peneliti juga memberikan angket minat
sebagai langkah awal untuk mengetahui antusiasme siswa dalam mengikuti
pelajaran IPS selama berada di kelas V. Pertanyaan yang disusun dalam angket
minat berdasarkan indikator minat belajar siswa yaitu kesukaan, ketertarikan,
perhatian dan keterlibatan yang dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan.
Angket minat berisi beberapa 25 pertanyaan dengan diberikan pilihan jawaban
selalu (skor 5), sering (skor 4), kadang-kadang (skor 3), jarang (skor 2) dan tidak
pernah (skor 1). Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan
pedoman sebagai berikut (Yonny,dkk. 2012:176) :
Kualifikasi Persentase Minat Siswa
75% - 100% = Tinggi
50% - 74,99% = Cukup
25% - 49,99% = Sedang
0% - 24,99% = Rendah
Hasil skor angket minat belajar siswa IPS pada pra siklus disajikan pada tabel 4.3
berikut ini :
-
61
Tabel 4.3Hasil Angket Minat Belajar Prasiklus
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator minat belajar siswa
Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan
Presentase
SkorKriteria
67,06%58.10% 69.35% 64.65% 62.29% Cukup
Dari hasil tabel 4.3 dapat diketahui hasil kesukaan siswa terhadap mata
pelajaran IPS memperoleh persentase 67.06%, ketertarikan memperoleh 58.10%,
perhatian memperoleh 69.35% dan keterlibatan memperoleh 64.65%, dengan
keseluruhan total persentase yang diperoleh adalah 62.29% dengan kriteria cukup.
Dengan demikian terlihat bahwa minat belajar siswa kelas V terhadap mata
pelajaran IPS masih rendah sehingga perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan
minat belajar siswa.
4.2.2 Siklus 1
Pada siklus 1 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik akrostik
selama tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan perjuangan bangsa Indonesia
dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan rincian sebagai berikut :
4.2.2.1 Perencanaan
a. Menyusun Lembar Angket Minat
Dalam penyusunan angket minat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-
kisi angket berdasarkan indikator-indikator minat yang kemudian
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh siswa
pada jawaban-jawaban yang sudah disediakan. Angket minat terdiri dari
25 pertanyaan dengan pilihan jawaban sebagai berikut Selalu (Skor 5),
Sering (Skor 4), Kadang-kadang (Skor 3), Jarang (Skor 2), dan Tidak
pernah (Skor 1).
-
62
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan teknik akrostik.
Materi yang disampaikan dalam siklus 1 adalah tentang Perjuangan
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Tujuan pembelajarannya
ialah dengan menggunakan teknik akrostik, siswa dapat menceritakan
peristiwa-peristiwa yang dimanfaatkan bangsa Indonesia menjelang
Proklamasi Kemerdekaan dan menyebutkan tokoh-tokoh penting yang
berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
c. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran siklus
1 adalah 6 x 35 menit (3 kali pertemuan).
d. Menyiapkan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.
Sumber belajar diambil dari beberapa buku IPS yang relevan, media audio
berupa tipe recorder untuk mendengarkan pembacaan teks proklamasi,
serta gambar para tokoh-tokoh pahlawan.
e. Membuat Lembar Observasi.
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pengajar dan
siswa saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Melalui lembar
observasi ini dapat diketahui kendala-kendala yang terjadi sebagai bahan
refleksi untuk memperbaiki pertemuan yang akan dilaksanakan berikutnya.
f. Menyusun Lembar Evaluasi
Peneliti membuat soal-soal evaluasi berjumlah 25 soal berupa soal pilihan
ganda. Soal evaluasi dikerjakan secara individu dengan alokasi waktu 50
menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya siklus.
4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan yaitu
pertemuan I yang dilaksanakan pada 15 April 2014, pertemuan II dilaksanakan
pada 16 April 2014 dan pertemuan III pada 17 April 2014.
1. Pertemuan I (2 x 35 menit)
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 April 2014.
-
63
A. Kegiatan Awal.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru mengajak siswa menyanyikan lagi “Padamu negeri”,
kemudian memberikan pertanyaan “Apakah ketika menyanyikan lagu
tersebut masih ada siswa yang terbalik dengan kata-kata berjanji,
berbakti dan mengabdi?”. Guru memberi cara untuk mengingat lagu
tersebut dengan mudah yaitu dengan kata JaBaDi (JAnji, BAkti dan
abDI), kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
B. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disususn. Guru memberikan eksplorasi
kepada siswa mengenai badan-badan persiapan kemerdekaan
Indonesia serta hasil-hasil sidang yang dilakukan oleh badan tersebut.
Pada kegiatan elaborasi guru menyampaikan materi menggunakan
media gambar. Setelah itu guru melakukan tanya-jawab tentang isi
materi dan memberikan langkah-langkah penggunakan teknik akrostik
dalam menghafal nama-nama tokoh. Kemudian guru memberi
kesempatan bagi siswa untuk berkreasi menggunakan teknik akrostik
dalam menyusun dan menghafalkan materi. Pada kegiatan konfirmasi
siswa diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi
kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara
mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding
dengan menghafal menggunakan cara konvensional.
2. Pertemuan II ( 2 x 35 menit)
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 April 2014.
-
64
A. Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru memutar pembacaan teks proklamasi yang di
kumandangkan oleh Presiden Soekarno melalui pemutar suara,
kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
B. Kegiatan Inti
Pada kegiatan eksplorasi, guru melakukan tanya-jawab mengenai
waktu dan tempat dari pembacaan teks proklamasi yang di
kumandangkan oleh Presiden Soekarno yang sudah didengarkan serta
peristiwa apa saja yang dilakukan saat proklamasi kemerdekaan
Indonesia dikumandangkan. Pada kegiatan elaborasi guru
mempersiapkan beberapa gambar tokoh kemerdekaan, kemudaian
siswa diminta maju kedepan untuk menyusun gambar tokoh yang
termasuk dalam tokoh dalam tokoh yang menawarkan konsep dasar
Negara (Pancasila). Siswa mengalami kesulitan dan belum menyusun
gambar dengan benar. Disinilah guru berperan untuk kembali
menggunakan teknik akrostik untuk mengingat dengan cara yang
mudah. Siswa bersama teman sebangkunya diberi kesempatan
berkreatifitas menggunakan teknik akrostik dalam menyusun hafalan.
Kemudian guru melakukan tanya-jawab dengan siswa tentang jasa-
jasa dari para tokoh dapat diteladani. Pada kegiatan konfirmasi siswa
diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi
kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara
mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding
dengan menghafal menggunakan cara konvensional.
3. Pertemuan III (2 x 35 menit)
Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 17 April 2014
-
65
A. Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan III dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru bersama siswa menyanyikan lagu “Tujuh Belas Agustus”.
B. Kegiatan Inti
Pada kegiatan eksplorasi guru bersama siswa melakukan tanya jawab
mengenai pelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan-
pertemuan sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk menceritakan
ulasan peristiwa penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada
Kegiatan elaborasi, guru bersama siswa membuat peta konsep
mengenai runtutan peristiwa penting dalam Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Kemudian Siswa mengerjakan soal evaluasi. Pada saat
mengerjakan soal evaluasi ada beberapa siswa yang menengok ke
kanan dan ke kiri untuk mencontek pekerjaan milik temannya. Namun
setelah ditegur oleh guru, siswa akhirnya mengerjakan soal evaluasi
dengan kemampuannya sendiri. Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi
pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi kesempatan
untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara
mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding
dengan menghafal menggunakan cara konvensional.
4.2.2.3 Observasi
Observasi atau pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan.
peneliti dibantu oleh salah satu guru wali kelas V untuk melakukan pengamatan.
Pengamatan dilakukan dari siklus I pada pertemuan I dan II hingga siklus II pada
pertemuan I dan II, dari awal sampai akhir pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Pertemuan III pada setiap siklus tidak
dilakukan observasi dikarenakan pada pertemuan ini siswa hanya mengerjakan
soal evaluasi. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama
proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran
-
66
menggunakan teknik akrostik. Dari hasil lembar observasi tersebut dapat
diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran
berlangsung.
Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti meminta bantuan guru wali
kelas V sebagai observer untuk dapat mengamati proses pembelajaran dari awal
sampai akhir pembelajaran. Observer mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Hal-
hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuai antara perencanaan langkah-
langkah teknik akrostik dengan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Dari
hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru dikualifikasikan dengan rumus
berikut ini (Depdiknas, 2003):
%100xmaksimumSkor
diperolehyangSkorNilai
Dengan kriteria sebagai berikut
>86% = baik sekali
70-85% = baik
55-69% = cukup baik
-
67
Tabel 4.4 menunjukan bahwa implementasi pelaksanaan pembelajaran
oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan 1, terdapat 6
poin untuk skor 2, 12 poin untuk skor 3 dan 7 poin untuk skor 4. Dapat diketahui
skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai rata-rata 3,04 dimana
indikator minimal 3.2 belum tercapai.
Tabel 4.5Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I Pertemuan II
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran
Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran
Kesimpulan
4 = 113 = 92 = 5
Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2
1 = 0Rata-rata 3.16
Indikator belum tercapai
Tabel 4.5 menunjukan bahwa implementasi pelaksanaan pembelajaran
oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 5
poin untuk skor 2, 9 poin untuk skor 3 dan 11 poin untuk skor 4. Dapat diketahui
skor perolehan pada siklus I pertemuan II ini rata-rata 3.16 dimana indikator
minimal 3.2 belum tercapai.
4.2.2.4 Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 1 selesai dilaksanakan,
selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan
berdasarkan hasil penelitian.
Hasil angket minat belajar IPS siswa menunjukan prosentase sebesar
82,58%. Meskipun minat belajar IPS siswa sudah mengalami kenaikan dari
prasiklus ke siklus 1, namun pada siklus 1 ini minat belajar siswa belum mencapai
indicator yang telah ditetapkan yaitu 90%.
Pada hasil tes siklus 1, diperoleh hasil 26 siswa tuntas KKM≥70. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan hasil tes dari prasiklus ke siklus 1. Peningkatan
-
68
ini belum dikatakan berhasil karena belum tercapainya indikator yang ditetapkan,
yaitu ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90%.
Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru pada siklus I
pertemuan I memperoleh hasil rata-rata 3,04 dan pada siklus I pertemuan II
memperoleh hasil rata-rata 3.16. Meskipun terlihat adanya kenaikan dari
pertemuan I ke pertemuan II, namun hasil ini belum dikatakan berhasil karena
belum tercapainya indicator 3,2. Belum tercapainya indicator disebabkan oleh
beberapa aspek yang mendapat poin rendah yaitu pada poin 2.
Berdasarkan temuan pada hasil penelitian diketahui bahwa belum
tercapainya target KKM minat dan hasil belajar karena terdapat kelemahan guru
pada item belum disampaikannya tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
kepada siswa, guru belum berimbang untuk membimbing siswa, guru belum
memberikan kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan kepada hasil
kelompok, dan belum memberikan stimulus kepada peserta didik untuk aktif dan
kreatif menemukan konsep/ide pokok pembelajaran dari materi yang sudah
dipelajari.
Oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan perbaikan-perbaikan
sebagai berikut :
1. Guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai kepada
siswa agar siswa mengetahui arah dari pembelajaran.
2. Guru harus berimbang dalam membimbing siswa supaya materi dapat
dipahami oelh siswa secara keseluruhan.
3. Guru perlu memberikan kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan
kepada hasil kelompok, supaya siswa yang mengalami kesulitan dapat
terbantu.
4. Guru harus memberikan stimulus kepada peserta didik untuk aktif dan
kreatif menemukan konsep/ide pokok pembelajaran dari materi yang
sudah dipelajari supaya siswa dapat menangkap kesimpulan pembelajaran
secara mandiri.
-
69
4.2.3 Siklus II
Pada siklus 1 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik
akrostik selama tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan perjuangan para tokoh
dalam mempertahankan kemerdekaan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai
tindak lanjut dalam penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada
siklus I.
Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai
berikut :
4.2.3.1 Perencanaan
a. Menyusun Lembar Angket Minat
Dalam penyusunan angket minat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-
kisi angket berdasarkan indikator-indikator minat yang kemudian
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh siswa
pada jawaban-jawaban yang sudah disediakan. Angket minat terdiri dari
25 pertanyaan dengan pilihan jawaban sebagai berikut Selalu (Skor 5),
Sering (Skor 4), Kadang-kadang (Skor 3), Jarang (Skor 2), dan Tidak
pernah (Skor 1).
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan teknik akrostik.
Materi yang disampaiakan dalam siklus II adalah tentang perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Tujuan pembelajarannya
ialah dengan menggunakan teknik akrostik siswa dapat menyebutkan
peristiwa pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan,
menyebutkan usaha-usaha diplomasi para pemimpin bangsa, dan
menceritakan jasa-jasa yang telah dilakukan pahlawan dalam
mempertahankan kemerdekaan.
c. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran siklus
II adalah 6 x 35 menit (3 kali pertemuan).
d. Menyiapkan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.
-
70
Sumber belajar diambil dari beberapa buku IPS yang relevan, media audio
visual berupa proyektor untuk melihat video tentang pertempuran
Ambarawa, serta gambar para tokoh-tokoh pahlawan.
e. Membuat Lembar Observasi.
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pengajar dan
siswa saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
f. Menyusun Lembar Evaluasi
Peneliti membuat soal-soal evaluasi berjumlah 25 soal berupa soal pilihan
ganda. Soal evaluasi dikerjakan secara indivisu dengan alokasi waktu 35
menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya siklus.
4.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan yang
dilaksanakan dalam 70 menit dalam setiap pertemuannya.
1. Pertemuan I (2x 35 menit)
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 21 April 2014.
A. Kegiatan Awal.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru bersama siswa melihat video tentang “pertempuran
Ambarawa”, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
B. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disususn. Guru memberikan eksplorasi
kepada siswa berupa tanya jawab mengenai video pertempuran
Ambarawa yang telah ditonton. Guru juga melakukan tanya-jawab
tentang monumen-monumen bersejarah yang pernah dikunjungi oleh
siswa atau yang ada dikota tempat mereka tinggal. Pada kegiatan
elaborasi siswa dibagi dalam 5 kelompok, dimana setiap kelompok
mendapat tugas untuk membahas 1 pertempuran dengan pertanyaan
apa-kapan-dimana-siapa-mengapa-bagaimana, kemudian setiap
-
71
kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok
lain. Kemudian secara kelompok, siswa berlomba membuat singkatan
menggunakan teknik Akrostik tentang materi yang menjadi
bagiannya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
didepan kelas. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik,
mudah diingat dan bermakna adalah pemenangnya.
Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi pelurusan pemahaman,
memberikan penguatan dan diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari
pelajaran. Guru memberi salam penutup.
2. Pertemuan II (2 x 35 menit)
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014
A. Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”.
kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
B. Kegiatan Inti
Pada kegiatan eksplorasi, guru melakukan tanya-jawab mengenai
tentang arti penting kemerdekaan, mengapa kemerdekaan Indonesia
perlu diakui oleh dunia Internasional. Pada kegiatan elaborasi guru
menyampaiakan materi mengenai usaha-usaha diplomasi yang
dilakukan Bangsa Indonesia menggunakan media gambar. Lalu siswa
dibagi dalam 5 kelompok, dimana setiap kelompok mendapat tugas
untuk membahas 1 usaha diplomasi yang dilakukan Indonseia dengan
pertanyaan apa-kapan-dimana-siapa-mengapa-bagaimana, kemudian
setiap menyampaikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain.
Kemudian secara kelompok, siswa berlomba membuat singkatan
-
72
menggunakan teknik akrostik tentang materi yang menjadi bagiannya.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan
kelas. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik, mudah
diingat dan bermakna adalah pemenangnya. Pada kegiatan konfirmasi
siswa diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi
kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari
pelajaran. Guru memberi salam penutup.
3. Pertemuan III
Siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 23 April 2014
A. Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan III dengan
berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar
siswa. Guru bersama siswa menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”.
B. Kegiatan Inti
Pada kegiatan eksplorasi guru bersama siswa melakukan tanya jawab
mengenai pelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan-
pertemuan sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk menceritakan
ulasan peristiwa penting dalam mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia. Pada Kegiatan elaborasi, Guru bersama siswa melakukan
tanya-jawab mengenai tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian siswa diberi
tugas untuk membuat slogan bertema pertahanan kemerdekaan
Indonesia. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu
50 menit. Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi pelurusan
pemahaman, memberikan penguatan dan diberi kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir
Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari
pelajaran. Guru memberi salam penutup.
-
73
4.2.3.3 Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan saat pembelajaran
menggunakan teknik akrostik di dalam kelas. Dari hasil lembar observasi
tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama
pembelajaran berlangsung.
Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti meminta bantuan guru wali
kelas V sebagai observer untuk dapat mengamati proses pembelajaran dari awal
sampai akhir pembelajaran. Observer mengisi lembar pengamatan yang telah
disediakan yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Hal-
hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuai antara perencanaan langkah-
langkah teknik akrostik dengan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Dari
hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru dikualifikasikan dengan rumus
berikut ini Dari hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru
dikualifikasikan dengan rumus berikut ini (Depdiknas, 2003):
%100xmaksimumSkor
diperolehyangSkorNilai
Dengan kriteria sebagai berikut
>86% = baik sekali
70-85% = baik
55-69% = cukup baik
-
74
Tabel 4.6Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran
Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran
Kesimpulan
4 = 133 = 122 = 0
Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2
1 = 0Rata-rata 3.54
Indikator sudah tercapai
Tabel 4.7Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan II
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran
Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran
Kesimpulan
4 = 173 = 82 = 0
Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2
1 = 0Rata-rata 3.68
Indikator sudah tercapai
4.2.3.4 Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya
dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II.
Hasil minat belajar IPS siswa pada siklus II mencapai prosentase 94%. Hal ini
menunjukan adanya peningkatan hasil minat belajar dari siklus I ke siklus II.
Minat hasil be;lajar IPS siswa sudah dinyatakan berhasil karena sudah memnuhi
indicator kinerja yaitu 90%. Keberhasilan minat belajar siswa pada siklus II
dikarenakan tingginya aspek kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan
siswa terhadap mata pelajaran IPS.
-
75
Pada hasil tes siklus II, diperoleh hasil 35 siswa tuntas KKM≥70. Dapat
diakatakan bahwa 100% siswa sudah mencapai ketuntasan. Hal ini menunjukan
bahwa hasil tes pada siklus II sudah mencapai indicator yang ditetapkan, yaitu
ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90%.
Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru pada siklus II
pertemuan I memperoleh hasil rata-rata 3,54 dan pada siklus II pertemuan II
memperoleh hasil rata-rata 3.68. Hasil observasi kinerja guru pada siklus II ini
sudah mengalami peningkatan disbandingkan dengan siklus I. Ketercapaian nilai
rata-rata diatas 3,2 ini menyatakan bahwa hasil observasi kinerja guru pada siklus
II sudah mencapai indicator kinerja.
Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan teknik
akrostik telah dilaksanakan dengan baik hingga indikator kinerja penggunaan
teknik akrostik pada minat belajar dan hasil belajar IPS telah tercapai. Begitu juga
dengan indicator pada observasi kinerja guru yang sudah tercapai.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Deskripsi Data
Deskripsi data adalah upaya menampilkan data agar data tersebut dapat
dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan secara mudah. Deskripsi data
meliputi penyusunan data dalam bentuk tampilan yang mudah terbaca secara
lengkap.
Tabel frekuensi merupakan cara penyajian paling umum untuk deskripsi
data, yang sering ditampilkan pula secara visual dalam bentuk diagram batang
atau histogram. Sedangkan ukuran-ukuran deskriptif digunakan untuk menyatakan
ciri lokasi pesebaran peubah pengukuran.
4.3.1.1 Data Siklus I
a. Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan teknik
akrostik pada kegiatan pembelajaran IPS, analisis penelitian mengenai perolehan
-
76
nilai siswa berdasarkan interval kriteria ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada
tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014No Interval Nilai Jumlah Persentase1
-
77
Gambar 4.3Diagram Batang Hasil Belajar Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
b. Minat Belajar
Tabel 4.9Tabel Hasil Minat Belajar Siklus 1
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator minat belajar siswa
Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan
Presentase
SkorKriteria
77,08% 88.09% 86.01% 79.15% 82.58% Tinggi
Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan pedoman
sebagai berikut (Yonny, dkk. 2012: 176) :
Kualifikasi Persentase Minat Siswa
75% - 100% = Tinggi
50% - 74,99% = Cukup
25% - 49,99% = Sedang
0% - 24,99% = Rendah
-
78
Dari tabel 4.9 terlihat bahwa kesukaan siswa terhadap mata pelajaran IPS
memperoleh persentase 77.08%, ketertarikan memperoleh 88.09%, perhatian
memperoleh 86.01% dan keterlibatan memperoleh 79.15%, dengan keseluruhan
total persentase yang diperoleh adalah 82.58% dengan kriteria minat tinggi.
4.3.1.1 Data Siklus II
a. Hasil Belajar
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan teknik
akrostik pada kegiatan pembelajaran IPS, analisis penelitian mengenai perolehan
nilai siswa berdasarkan interval nilai. Dari hasil belajar diketahui bahwa ada 2
siswa yang memperoleh nilai pada sebaran interval nilai 70-79 dengan persentase
5.8%, 11 siswa pada interval nilai 80-89 dengan persentase 31.4% dan 22 siswa
pada interval nilai 90-100 dengan persentase 62.8%. Rata-rata hasil belajar siklus
I ini adalah 92 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Data ini disajikan
pada tabel 4.10 dan gambar diagram batang 4.4 di bawah ini
Tabel 4.10Hasil Belajar Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Sebelum TindakanNo Interval Nilai
Jumlah Persentase1
-
79
Gambar 4.4Diagram Batang Hasil Evaluasi Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
b. Minat belajar
Tabel 4.11Tabel Hasil Minat Belajar Siklus 1I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Indikator minat belajar siswa
Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan
Presentase
SkorKriteria
94.27% 96.3% 88.74% 95.79% 94% Tinggi
Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan pedoman
sebagai berikut (Yonny dkk 2012: 176) :
Kualifikasi Persentase Minat Siswa
75% - 100% = Tinggi
50% - 74,99% = Cukup
25% - 49,99% = Sedang
0% - 24,99% = Rendah
-
80
Dari tabel 4.11 diketahui bahwa hasil minat belajar siswa sudah mencapai
94% dan termasuk dalam kriteria minat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa dengan
menggunakan teknik akrostik pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas V.
4.3.2 Analisis Data
Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis
komparatif.
4.3.2.1 Analisis Ketuntasan Siklus I
a. Hasil Belajar
Analisis ketuntasan ini menyajikan data mengenai perbandingan ketuntasan nilai
hasil belajar siswa dengan KKM mata pelajaran IPS yaitu 70.
Tabel 4.12Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Hasil BelajarIndikator Hasil BelajarSiswa Frekuensi %
Kesimpulan
≥ 70 = 26 74.3 %≤ 70 = 9 26.7 %KKM = 90 %≥ 70
35 100%Hasil belajar > KKM
Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa perolehan nilai siswa pada siklus I
terdapat 26 siswa (74.3%) siswa yang tuntas KKM dan terdapat 9 siswa (25.7%)
siswa yang belum tuntas. Dengan demikian hasil evaluasi pada siklus 1 belum
maksimal apabila dibandingan dengan kriteria peneliti yaitu 90% siswa tuntas
KKM=70 untuk setiap individu siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
diagram lingkaran 4.5 berikut ini :
-
81
Gambar 4.5Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
b. Minat belajar
Tabel 4.13Analisis Ketuntasan Hasil Minat Belajar Siklus 1
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Siklus Kategori Nilai Kinerja Kriteria
Minat 82.58%≤90%Siklus 1
Belum berminat 17.42
Belum
mencapai
indikator
Dari tabel 4.13 diketahui bahwa hasil minat belajar siswa sudah mencapai
82,58% namun belum mencapai indicator kinerja. Dengan demikian diketahui
masih ada 17,42% dari persentase siswa yang harus ditingkatkan minat belajarnya
dalam mata pelajaran IPS dengan penggunaan teknik akrostik. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.
-
82
Gambar 4.6Diagram Lingkaran Ketuntasan Minat Belajar Siklus ISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II
Tahun Pelajaran 2013/2014
4.3.2.2 Analisis Ketuntasan Siklus II
a. Hasil Belajar
Analisis ketuntasan ini menyajikan data mengenai perbandingan ketuntasan nilai
hasil belajar siswa siklus II dengan KKM mata pelajaran IPS yaitu 70.
Tabel 4.14Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Hasil BelajarIndikator Hasil BelajarSiswa Frekuensi %
Kesimpulan
≥ 70 = 0 0 %≤ 70 = 35 100 %KKM = 90 %≥ 70
35 100%Hasil belajar ≥ KKM
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa perolehan nilai siswa pada siklus I
terdapat 35 siswa (100%) siswa yang tuntas KKM dan tidak ada siswa (0%) siswa
yang belum tuntas. Dengan demikian hasil evaluasi pada siklus II sudah sangat
baik sesuai dengan kriteria peneliti yaitu 90% siswa tuntas KKM 70. Untuk lebih
jelas dapat dilihat dalam diagram lingkaran berikut ini :
-
83
Gambar 4.7Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siklus IISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II
Tahun Pelajaran 2013/2014
b. Minat Belajar
Tabel 4.15Analisis Ketuntasan Hasil Minat Belajar Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Siklus Kategori Nilai Kinerja Kriteria
Minat 94%>90%
Siklus IIBelum berminat 6%
Sudah
mencapai
indikator
Dari tabel 4.15 dapat dilihat hasil angket minat belajar siswa terlihat
bahwa kesukaan siswa terhadap mata pelajaran IPS memperoleh persentase
94.27%, ketertarikan memperoleh 96.3%, perhatian memperoleh 88.74% dan
keterlibatan memperoleh 95.79%, dengan keseluruhan total persentase yang
diperoleh adalah 94% dan sudah mencapai indicator kinerja. Data hasil minat
siswa disajikan dalam gambar 4.6 dibawah ini.
-
84
Gambar 4.8Diagram Lingkaran Ketuntasan Minat Belajar Siklus IISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II
Tahun Pelajaran 2013/2014
4.3.2.2 Analisis Komparatif
a. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis ketuntasan maka dilakukan analisis komparatif
ketuntasan hasil belajar pada setiap siklus. Analisis dilakukan dengan menyajikan
data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II untuk mengetahui
perkembangan yang terjadi yang disajikan pada tabel 4.16 dan gambar diagram
batang 4.7 berikut ini :
Tabel 4.16Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil belajar IPS
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II KeteranganRata-rata kelas 67.6 83.2 92 Rata-rata kelas
meningkatKKM 90%>70 65% 74.3% 100% KKM tercapaiJumlah siswa 35
-
85
Gambar 4.9Diagram Batang Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil belajar IPS
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Dari tabel 4.16 dapat dilihat kenaikan hasil belajar siswa dari sebelum
dilakukan tindakan hingga selesainya dilakukan tindakan sebesar 34.2%. Pada pra
siklus ke siklus I kenaikan persentase hasil belajar siswa sebesar 8.5%. Lalu
kenaikan persentase dari siklus I ke siklus II adalah 25.7%, dengan kenaikan hasil
belajar yang terjadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar teknik akrostik dsudah
mencapai indikator kinerja dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.
b. Minat Belajar
Tabel 4.17Analisis Komparatif Hasil Angket Minat Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
No Siklus Nilai Kinerja Keterangan
1 Pra Siklus 62.29%≤90% Belum mencapai indikator
2 Siklus 1 82.58%≤90%Terjadi peningkatan namun
belum mencapai indikator
2 Siklus II 94%≥90% Sudah mencapai indikator
-
86
Gambar 4.10Diagram Batang Analisis Komparatif Hasil Minat Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014
Dari tabel 4.17 dapat dilihat kenaikan minat belajar siswa dari sebelum
dilakukan tindakan hingga selesainya dilakukan tindakan sebesar 33.71%. Pada
pra siklus ke siklus I kenaikan persentase hasil belajar siswa sebesar 20.71%. Lalu
kenaikan persentase dari siklus I ke siklus II adalah 13%. Dengan kenaikan hasil
belajar yang terjadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sudah mencapai
indikator kinerja dan teknik akrostik dapat meningkatkan minat belajar siswa
kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.
4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan teknik akrostik
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri
Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun ajaran 2013/2014.
Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Penanaman konsep-konsep
IPS di SD dengan benar dan tepat akan berpengaruh terhadap penguasaan materi
IPS ditingkat selanjutnya.
-
87
Teknik akrostik adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk memudahkan siswa untuk mengingat konsep-konsep penting sebuah materi
yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, tengah atau akhir dalam
sebuah kalimat atau frase tertentu. Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia
SD (7-12 tahun) yang memiliki ingatan tajam apabila ingatan tersebut
menggunakan teknik yang tepat dalam merangsang otak anak.
Penggunaan teknik pembelajaran akrostik adalah teknik yang menekankan
pada peningkatan ingatan siswa dalam mengaitkan konsep-konsep penting dalam
pembelajaran, tidak hanya itu teknik akrostik juga meningkatan minat siswa
dalam belajar karena siswa dapat membuat hafalan sesuai keinginan masing-
masing.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik merupakan teknik
yang tepat digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Teknik
pembelajaran akrostik ini juga dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain,
tentu dengan harapan yang sama untuk menigkatkan minat dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran yang diajarkan.