bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2016. 8. 9. · bab iv hasil penelitian dan pembahasan...

31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga. Total jumlah siswa di kelas V berjumlah 35 siswa, dengan jumlah 23 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga disebabkan kondisi rendahnya ketuntasan belajar yang dialami oleh siswa. 4.2 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari hingga bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan pada masing-masing siklus mempunyai alokasi waktu 2 x 35 menit, dimana pada pertemuan III disetiap siklus dilaksanakan evaluasi. 4.2.1 Kondisi Awal Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilaksanakannya tindakan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun ajaran 2013/2014 masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru pada awal semester II pada mata pelajaran IPS, dengan pokok bahasan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dimana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70. Data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukan siswa yang mendapat nilai di atas KKM adalah sebanyak 12 siswa (34.2%) sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah sebanyak 23 siswa (65.8%). Data disajikan dalam tabel 4.1 dan gambar diagram 4.1 di bawah ini. 57

Upload: others

Post on 15-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowinangun 04

    Salatiga. Total jumlah siswa di kelas V berjumlah 35 siswa, dengan jumlah 23

    siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas

    V SDN Kutowinangun 04 Salatiga disebabkan kondisi rendahnya ketuntasan

    belajar yang dialami oleh siswa.

    4.2 Pelaksanaan Tindakan

    Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari

    hingga bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri

    dari tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan pada masing-masing siklus mempunyai

    alokasi waktu 2 x 35 menit, dimana pada pertemuan III disetiap siklus

    dilaksanakan evaluasi.

    4.2.1 Kondisi Awal

    Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilaksanakannya

    tindakan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V

    SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun ajaran 2013/2014 masih

    rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru

    pada awal semester II pada mata pelajaran IPS, dengan pokok bahasan perjuangan

    para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dimana sebagian

    besar siswa memperoleh nilai di bawah KKM 70. Data hasil belajar siswa

    sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukan siswa yang mendapat nilai di

    atas KKM adalah sebanyak 12 siswa (34.2%) sedangkan siswa yang mendapat

    nilai dibawah KKM adalah sebanyak 23 siswa (65.8%). Data disajikan dalam

    tabel 4.1 dan gambar diagram 4.1 di bawah ini.

    57

  • 58

    Tabel 4.1Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04

    Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014Hasil BelajarIndikator Hasil Belajar

    Siswa Frekuensi %Kesimpulan

    ≥ 70 = 23 65.8%≤ 70 = 12 34.2%KKM = 90 %≥ 70

    35 !00%Hasil belajar < KKM

    Gambar 4.1Diagram Lingkaran Belajar IPS

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Sedangkan sebaran perolehan nilai hasil belajar IPS siswa berdasarkan

    interval kriteria ketuntasan diketahui bahwa jumlah siswa yang belum tuntas yang

    mendapat nilai pada interval

  • 59

    Tabel 4.2Sebaran Perolehan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Interval KriteriaKetuntasan Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II

    Tahun Pelajaran 2013/2014Sebelum Tindakan

    No Interval NilaiJumlah (%)

    Keterangan

    1

  • 60

    ceramah. Siswa hanya disuruh untuk memperhatikan penjelasan guru, menghafal

    banyak materi dan mengerjakan LKS. Hal ini membuat siswa tidak berminat

    mengikuti pelajaran IPS, bosan, mengantuk, dan bermain sendiri di dalam kelas

    selama proses belajar mengajar.

    Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang masih

    rendah dari siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun

    ajaran 2013/2014, maka peneliti melakukan sebuah Penelitain Tindakan kelas

    (PTK). Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas V

    menggunakan teknik akrostik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPS

    siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga. Peneliti melakukan

    penelitian ini dalam dua siklus dengan menggunakan teknik akrostik dalam setiap

    pembelajarannya. Pada kondisi awal, peneliti juga memberikan angket minat

    sebagai langkah awal untuk mengetahui antusiasme siswa dalam mengikuti

    pelajaran IPS selama berada di kelas V. Pertanyaan yang disusun dalam angket

    minat berdasarkan indikator minat belajar siswa yaitu kesukaan, ketertarikan,

    perhatian dan keterlibatan yang dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan.

    Angket minat berisi beberapa 25 pertanyaan dengan diberikan pilihan jawaban

    selalu (skor 5), sering (skor 4), kadang-kadang (skor 3), jarang (skor 2) dan tidak

    pernah (skor 1). Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan

    pedoman sebagai berikut (Yonny,dkk. 2012:176) :

    Kualifikasi Persentase Minat Siswa

    75% - 100% = Tinggi

    50% - 74,99% = Cukup

    25% - 49,99% = Sedang

    0% - 24,99% = Rendah

    Hasil skor angket minat belajar siswa IPS pada pra siklus disajikan pada tabel 4.3

    berikut ini :

  • 61

    Tabel 4.3Hasil Angket Minat Belajar Prasiklus

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator minat belajar siswa

    Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan

    Presentase

    SkorKriteria

    67,06%58.10% 69.35% 64.65% 62.29% Cukup

    Dari hasil tabel 4.3 dapat diketahui hasil kesukaan siswa terhadap mata

    pelajaran IPS memperoleh persentase 67.06%, ketertarikan memperoleh 58.10%,

    perhatian memperoleh 69.35% dan keterlibatan memperoleh 64.65%, dengan

    keseluruhan total persentase yang diperoleh adalah 62.29% dengan kriteria cukup.

    Dengan demikian terlihat bahwa minat belajar siswa kelas V terhadap mata

    pelajaran IPS masih rendah sehingga perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan

    minat belajar siswa.

    4.2.2 Siklus 1

    Pada siklus 1 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik akrostik

    selama tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan perjuangan bangsa Indonesia

    dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan rincian sebagai berikut :

    4.2.2.1 Perencanaan

    a. Menyusun Lembar Angket Minat

    Dalam penyusunan angket minat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-

    kisi angket berdasarkan indikator-indikator minat yang kemudian

    dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh siswa

    pada jawaban-jawaban yang sudah disediakan. Angket minat terdiri dari

    25 pertanyaan dengan pilihan jawaban sebagai berikut Selalu (Skor 5),

    Sering (Skor 4), Kadang-kadang (Skor 3), Jarang (Skor 2), dan Tidak

    pernah (Skor 1).

  • 62

    b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

    menggunakan teknik akrostik.

    Materi yang disampaikan dalam siklus 1 adalah tentang Perjuangan

    Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Tujuan pembelajarannya

    ialah dengan menggunakan teknik akrostik, siswa dapat menceritakan

    peristiwa-peristiwa yang dimanfaatkan bangsa Indonesia menjelang

    Proklamasi Kemerdekaan dan menyebutkan tokoh-tokoh penting yang

    berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

    c. Menentukan Alokasi Waktu

    Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran siklus

    1 adalah 6 x 35 menit (3 kali pertemuan).

    d. Menyiapkan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.

    Sumber belajar diambil dari beberapa buku IPS yang relevan, media audio

    berupa tipe recorder untuk mendengarkan pembacaan teks proklamasi,

    serta gambar para tokoh-tokoh pahlawan.

    e. Membuat Lembar Observasi.

    Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pengajar dan

    siswa saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Melalui lembar

    observasi ini dapat diketahui kendala-kendala yang terjadi sebagai bahan

    refleksi untuk memperbaiki pertemuan yang akan dilaksanakan berikutnya.

    f. Menyusun Lembar Evaluasi

    Peneliti membuat soal-soal evaluasi berjumlah 25 soal berupa soal pilihan

    ganda. Soal evaluasi dikerjakan secara individu dengan alokasi waktu 50

    menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya siklus.

    4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan yaitu

    pertemuan I yang dilaksanakan pada 15 April 2014, pertemuan II dilaksanakan

    pada 16 April 2014 dan pertemuan III pada 17 April 2014.

    1. Pertemuan I (2 x 35 menit)

    Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 April 2014.

  • 63

    A. Kegiatan Awal.

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru mengajak siswa menyanyikan lagi “Padamu negeri”,

    kemudian memberikan pertanyaan “Apakah ketika menyanyikan lagu

    tersebut masih ada siswa yang terbalik dengan kata-kata berjanji,

    berbakti dan mengabdi?”. Guru memberi cara untuk mengingat lagu

    tersebut dengan mudah yaitu dengan kata JaBaDi (JAnji, BAkti dan

    abDI), kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai.

    B. Kegiatan inti

    Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

    dengan rencana yang telah disususn. Guru memberikan eksplorasi

    kepada siswa mengenai badan-badan persiapan kemerdekaan

    Indonesia serta hasil-hasil sidang yang dilakukan oleh badan tersebut.

    Pada kegiatan elaborasi guru menyampaikan materi menggunakan

    media gambar. Setelah itu guru melakukan tanya-jawab tentang isi

    materi dan memberikan langkah-langkah penggunakan teknik akrostik

    dalam menghafal nama-nama tokoh. Kemudian guru memberi

    kesempatan bagi siswa untuk berkreasi menggunakan teknik akrostik

    dalam menyusun dan menghafalkan materi. Pada kegiatan konfirmasi

    siswa diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi

    kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara

    mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding

    dengan menghafal menggunakan cara konvensional.

    2. Pertemuan II ( 2 x 35 menit)

    Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 April 2014.

  • 64

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru memutar pembacaan teks proklamasi yang di

    kumandangkan oleh Presiden Soekarno melalui pemutar suara,

    kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

    dicapai.

    B. Kegiatan Inti

    Pada kegiatan eksplorasi, guru melakukan tanya-jawab mengenai

    waktu dan tempat dari pembacaan teks proklamasi yang di

    kumandangkan oleh Presiden Soekarno yang sudah didengarkan serta

    peristiwa apa saja yang dilakukan saat proklamasi kemerdekaan

    Indonesia dikumandangkan. Pada kegiatan elaborasi guru

    mempersiapkan beberapa gambar tokoh kemerdekaan, kemudaian

    siswa diminta maju kedepan untuk menyusun gambar tokoh yang

    termasuk dalam tokoh dalam tokoh yang menawarkan konsep dasar

    Negara (Pancasila). Siswa mengalami kesulitan dan belum menyusun

    gambar dengan benar. Disinilah guru berperan untuk kembali

    menggunakan teknik akrostik untuk mengingat dengan cara yang

    mudah. Siswa bersama teman sebangkunya diberi kesempatan

    berkreatifitas menggunakan teknik akrostik dalam menyusun hafalan.

    Kemudian guru melakukan tanya-jawab dengan siswa tentang jasa-

    jasa dari para tokoh dapat diteladani. Pada kegiatan konfirmasi siswa

    diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi

    kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara

    mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding

    dengan menghafal menggunakan cara konvensional.

    3. Pertemuan III (2 x 35 menit)

    Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 17 April 2014

  • 65

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan III dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru bersama siswa menyanyikan lagu “Tujuh Belas Agustus”.

    B. Kegiatan Inti

    Pada kegiatan eksplorasi guru bersama siswa melakukan tanya jawab

    mengenai pelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan-

    pertemuan sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk menceritakan

    ulasan peristiwa penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada

    Kegiatan elaborasi, guru bersama siswa membuat peta konsep

    mengenai runtutan peristiwa penting dalam Proklamasi Kemerdekaan

    Indonesia. Kemudian Siswa mengerjakan soal evaluasi. Pada saat

    mengerjakan soal evaluasi ada beberapa siswa yang menengok ke

    kanan dan ke kiri untuk mencontek pekerjaan milik temannya. Namun

    setelah ditegur oleh guru, siswa akhirnya mengerjakan soal evaluasi

    dengan kemampuannya sendiri. Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi

    pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi kesempatan

    untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan perbedaan cara

    mengahafalkan dengan menggunakan teknik akrostik dibanding

    dengan menghafal menggunakan cara konvensional.

    4.2.2.3 Observasi

    Observasi atau pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan.

    peneliti dibantu oleh salah satu guru wali kelas V untuk melakukan pengamatan.

    Pengamatan dilakukan dari siklus I pada pertemuan I dan II hingga siklus II pada

    pertemuan I dan II, dari awal sampai akhir pembelajaran dengan mengisi lembar

    observasi yang telah disediakan. Pertemuan III pada setiap siklus tidak

    dilakukan observasi dikarenakan pada pertemuan ini siswa hanya mengerjakan

    soal evaluasi. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama

    proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran

  • 66

    menggunakan teknik akrostik. Dari hasil lembar observasi tersebut dapat

    diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran

    berlangsung.

    Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti meminta bantuan guru wali

    kelas V sebagai observer untuk dapat mengamati proses pembelajaran dari awal

    sampai akhir pembelajaran. Observer mengisi lembar pengamatan yang telah

    disediakan yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Hal-

    hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuai antara perencanaan langkah-

    langkah teknik akrostik dengan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Dari

    hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru dikualifikasikan dengan rumus

    berikut ini (Depdiknas, 2003):

    %100xmaksimumSkor

    diperolehyangSkorNilai

    Dengan kriteria sebagai berikut

    >86% = baik sekali

    70-85% = baik

    55-69% = cukup baik

  • 67

    Tabel 4.4 menunjukan bahwa implementasi pelaksanaan pembelajaran

    oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan 1, terdapat 6

    poin untuk skor 2, 12 poin untuk skor 3 dan 7 poin untuk skor 4. Dapat diketahui

    skor perolehan pada siklus I pertemuan I ini mencapai rata-rata 3,04 dimana

    indikator minimal 3.2 belum tercapai.

    Tabel 4.5Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I Pertemuan II

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran

    Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran

    Kesimpulan

    4 = 113 = 92 = 5

    Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2

    1 = 0Rata-rata 3.16

    Indikator belum tercapai

    Tabel 4.5 menunjukan bahwa implementasi pelaksanaan pembelajaran

    oleh peneliti yang diamati oleh observer pada siklus I pertemuan II, terdapat 5

    poin untuk skor 2, 9 poin untuk skor 3 dan 11 poin untuk skor 4. Dapat diketahui

    skor perolehan pada siklus I pertemuan II ini rata-rata 3.16 dimana indikator

    minimal 3.2 belum tercapai.

    4.2.2.4 Refleksi

    Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus 1 selesai dilaksanakan,

    selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan

    berdasarkan hasil penelitian.

    Hasil angket minat belajar IPS siswa menunjukan prosentase sebesar

    82,58%. Meskipun minat belajar IPS siswa sudah mengalami kenaikan dari

    prasiklus ke siklus 1, namun pada siklus 1 ini minat belajar siswa belum mencapai

    indicator yang telah ditetapkan yaitu 90%.

    Pada hasil tes siklus 1, diperoleh hasil 26 siswa tuntas KKM≥70. Hal ini

    menunjukan adanya peningkatan hasil tes dari prasiklus ke siklus 1. Peningkatan

  • 68

    ini belum dikatakan berhasil karena belum tercapainya indikator yang ditetapkan,

    yaitu ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90%.

    Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru pada siklus I

    pertemuan I memperoleh hasil rata-rata 3,04 dan pada siklus I pertemuan II

    memperoleh hasil rata-rata 3.16. Meskipun terlihat adanya kenaikan dari

    pertemuan I ke pertemuan II, namun hasil ini belum dikatakan berhasil karena

    belum tercapainya indicator 3,2. Belum tercapainya indicator disebabkan oleh

    beberapa aspek yang mendapat poin rendah yaitu pada poin 2.

    Berdasarkan temuan pada hasil penelitian diketahui bahwa belum

    tercapainya target KKM minat dan hasil belajar karena terdapat kelemahan guru

    pada item belum disampaikannya tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

    kepada siswa, guru belum berimbang untuk membimbing siswa, guru belum

    memberikan kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan kepada hasil

    kelompok, dan belum memberikan stimulus kepada peserta didik untuk aktif dan

    kreatif menemukan konsep/ide pokok pembelajaran dari materi yang sudah

    dipelajari.

    Oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan perbaikan-perbaikan

    sebagai berikut :

    1. Guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai kepada

    siswa agar siswa mengetahui arah dari pembelajaran.

    2. Guru harus berimbang dalam membimbing siswa supaya materi dapat

    dipahami oelh siswa secara keseluruhan.

    3. Guru perlu memberikan kesempatan bertanya dan memberikan tanggapan

    kepada hasil kelompok, supaya siswa yang mengalami kesulitan dapat

    terbantu.

    4. Guru harus memberikan stimulus kepada peserta didik untuk aktif dan

    kreatif menemukan konsep/ide pokok pembelajaran dari materi yang

    sudah dipelajari supaya siswa dapat menangkap kesimpulan pembelajaran

    secara mandiri.

  • 69

    4.2.3 Siklus II

    Pada siklus 1 dilakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik

    akrostik selama tiga kali pertemuan dengan pokok bahasan perjuangan para tokoh

    dalam mempertahankan kemerdekaan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai

    tindak lanjut dalam penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada

    siklus I.

    Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai

    berikut :

    4.2.3.1 Perencanaan

    a. Menyusun Lembar Angket Minat

    Dalam penyusunan angket minat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-

    kisi angket berdasarkan indikator-indikator minat yang kemudian

    dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh siswa

    pada jawaban-jawaban yang sudah disediakan. Angket minat terdiri dari

    25 pertanyaan dengan pilihan jawaban sebagai berikut Selalu (Skor 5),

    Sering (Skor 4), Kadang-kadang (Skor 3), Jarang (Skor 2), dan Tidak

    pernah (Skor 1).

    b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

    menggunakan teknik akrostik.

    Materi yang disampaiakan dalam siklus II adalah tentang perjuangan para

    tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Tujuan pembelajarannya

    ialah dengan menggunakan teknik akrostik siswa dapat menyebutkan

    peristiwa pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan,

    menyebutkan usaha-usaha diplomasi para pemimpin bangsa, dan

    menceritakan jasa-jasa yang telah dilakukan pahlawan dalam

    mempertahankan kemerdekaan.

    c. Menentukan Alokasi Waktu

    Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran siklus

    II adalah 6 x 35 menit (3 kali pertemuan).

    d. Menyiapkan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.

  • 70

    Sumber belajar diambil dari beberapa buku IPS yang relevan, media audio

    visual berupa proyektor untuk melihat video tentang pertempuran

    Ambarawa, serta gambar para tokoh-tokoh pahlawan.

    e. Membuat Lembar Observasi.

    Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas pengajar dan

    siswa saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

    f. Menyusun Lembar Evaluasi

    Peneliti membuat soal-soal evaluasi berjumlah 25 soal berupa soal pilihan

    ganda. Soal evaluasi dikerjakan secara indivisu dengan alokasi waktu 35

    menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya siklus.

    4.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan yang

    dilaksanakan dalam 70 menit dalam setiap pertemuannya.

    1. Pertemuan I (2x 35 menit)

    Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 21 April 2014.

    A. Kegiatan Awal.

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru bersama siswa melihat video tentang “pertempuran

    Ambarawa”, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai.

    B. Kegiatan inti

    Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

    dengan rencana yang telah disususn. Guru memberikan eksplorasi

    kepada siswa berupa tanya jawab mengenai video pertempuran

    Ambarawa yang telah ditonton. Guru juga melakukan tanya-jawab

    tentang monumen-monumen bersejarah yang pernah dikunjungi oleh

    siswa atau yang ada dikota tempat mereka tinggal. Pada kegiatan

    elaborasi siswa dibagi dalam 5 kelompok, dimana setiap kelompok

    mendapat tugas untuk membahas 1 pertempuran dengan pertanyaan

    apa-kapan-dimana-siapa-mengapa-bagaimana, kemudian setiap

  • 71

    kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok

    lain. Kemudian secara kelompok, siswa berlomba membuat singkatan

    menggunakan teknik Akrostik tentang materi yang menjadi

    bagiannya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

    didepan kelas. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik,

    mudah diingat dan bermakna adalah pemenangnya.

    Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi pelurusan pemahaman,

    memberikan penguatan dan diberi kesempatan untuk bertanya

    mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari

    pelajaran. Guru memberi salam penutup.

    2. Pertemuan II (2 x 35 menit)

    Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”.

    kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

    dicapai.

    B. Kegiatan Inti

    Pada kegiatan eksplorasi, guru melakukan tanya-jawab mengenai

    tentang arti penting kemerdekaan, mengapa kemerdekaan Indonesia

    perlu diakui oleh dunia Internasional. Pada kegiatan elaborasi guru

    menyampaiakan materi mengenai usaha-usaha diplomasi yang

    dilakukan Bangsa Indonesia menggunakan media gambar. Lalu siswa

    dibagi dalam 5 kelompok, dimana setiap kelompok mendapat tugas

    untuk membahas 1 usaha diplomasi yang dilakukan Indonseia dengan

    pertanyaan apa-kapan-dimana-siapa-mengapa-bagaimana, kemudian

    setiap menyampaikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain.

    Kemudian secara kelompok, siswa berlomba membuat singkatan

  • 72

    menggunakan teknik akrostik tentang materi yang menjadi bagiannya.

    Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan

    kelas. Kelompok yang membuat singkatan paling menarik, mudah

    diingat dan bermakna adalah pemenangnya. Pada kegiatan konfirmasi

    siswa diberi pelurusan pemahaman, memberikan penguatan dan diberi

    kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari

    pelajaran. Guru memberi salam penutup.

    3. Pertemuan III

    Siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 23 April 2014

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan III dengan

    berdoa, mengucapkan salam kepada siswa dan menanyakan kabar

    siswa. Guru bersama siswa menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”.

    B. Kegiatan Inti

    Pada kegiatan eksplorasi guru bersama siswa melakukan tanya jawab

    mengenai pelajaran yang sudah dilaksanakan pada pertemuan-

    pertemuan sebelumnya. Siswa diberi kesempatan untuk menceritakan

    ulasan peristiwa penting dalam mempertahankan Kemerdekaan

    Indonesia. Pada Kegiatan elaborasi, Guru bersama siswa melakukan

    tanya-jawab mengenai tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam

    mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian siswa diberi

    tugas untuk membuat slogan bertema pertahanan kemerdekaan

    Indonesia. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu

    50 menit. Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi pelurusan

    pemahaman, memberikan penguatan dan diberi kesempatan untuk

    bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

    C. Kegiatan akhir

    Pada akhir pertemuan siswa diberikan pertanyaan mengenai intisari

    pelajaran. Guru memberi salam penutup.

  • 73

    4.2.3.3 Observasi

    Observasi adalah pengamatan yang dilakukan saat pembelajaran

    menggunakan teknik akrostik di dalam kelas. Dari hasil lembar observasi

    tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama

    pembelajaran berlangsung.

    Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti meminta bantuan guru wali

    kelas V sebagai observer untuk dapat mengamati proses pembelajaran dari awal

    sampai akhir pembelajaran. Observer mengisi lembar pengamatan yang telah

    disediakan yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Hal-

    hal yang diamati dari kinerja guru adalah kesesuai antara perencanaan langkah-

    langkah teknik akrostik dengan pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Dari

    hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru dikualifikasikan dengan rumus

    berikut ini Dari hasil perolehan skor pada pengamatan kinerja guru

    dikualifikasikan dengan rumus berikut ini (Depdiknas, 2003):

    %100xmaksimumSkor

    diperolehyangSkorNilai

    Dengan kriteria sebagai berikut

    >86% = baik sekali

    70-85% = baik

    55-69% = cukup baik

  • 74

    Tabel 4.6Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran

    Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran

    Kesimpulan

    4 = 133 = 122 = 0

    Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2

    1 = 0Rata-rata 3.54

    Indikator sudah tercapai

    Tabel 4.7Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan II

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator PelaksanaanTeknik pembelajaran

    Hasil pelaksanaan TeknikPembelajaran

    Kesimpulan

    4 = 173 = 82 = 0

    Rata-rata dari skor 1-4adalah 3,2

    1 = 0Rata-rata 3.68

    Indikator sudah tercapai

    4.2.3.4 Refleksi

    Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan, selanjutnya

    dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan hasil

    penelitian yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II.

    Hasil minat belajar IPS siswa pada siklus II mencapai prosentase 94%. Hal ini

    menunjukan adanya peningkatan hasil minat belajar dari siklus I ke siklus II.

    Minat hasil be;lajar IPS siswa sudah dinyatakan berhasil karena sudah memnuhi

    indicator kinerja yaitu 90%. Keberhasilan minat belajar siswa pada siklus II

    dikarenakan tingginya aspek kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan

    siswa terhadap mata pelajaran IPS.

  • 75

    Pada hasil tes siklus II, diperoleh hasil 35 siswa tuntas KKM≥70. Dapat

    diakatakan bahwa 100% siswa sudah mencapai ketuntasan. Hal ini menunjukan

    bahwa hasil tes pada siklus II sudah mencapai indicator yang ditetapkan, yaitu

    ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90%.

    Hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru pada siklus II

    pertemuan I memperoleh hasil rata-rata 3,54 dan pada siklus II pertemuan II

    memperoleh hasil rata-rata 3.68. Hasil observasi kinerja guru pada siklus II ini

    sudah mengalami peningkatan disbandingkan dengan siklus I. Ketercapaian nilai

    rata-rata diatas 3,2 ini menyatakan bahwa hasil observasi kinerja guru pada siklus

    II sudah mencapai indicator kinerja.

    Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan teknik

    akrostik telah dilaksanakan dengan baik hingga indikator kinerja penggunaan

    teknik akrostik pada minat belajar dan hasil belajar IPS telah tercapai. Begitu juga

    dengan indicator pada observasi kinerja guru yang sudah tercapai.

    4.3 Hasil Penelitian

    4.3.1 Deskripsi Data

    Deskripsi data adalah upaya menampilkan data agar data tersebut dapat

    dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan secara mudah. Deskripsi data

    meliputi penyusunan data dalam bentuk tampilan yang mudah terbaca secara

    lengkap.

    Tabel frekuensi merupakan cara penyajian paling umum untuk deskripsi

    data, yang sering ditampilkan pula secara visual dalam bentuk diagram batang

    atau histogram. Sedangkan ukuran-ukuran deskriptif digunakan untuk menyatakan

    ciri lokasi pesebaran peubah pengukuran.

    4.3.1.1 Data Siklus I

    a. Hasil Belajar

    Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan teknik

    akrostik pada kegiatan pembelajaran IPS, analisis penelitian mengenai perolehan

  • 76

    nilai siswa berdasarkan interval kriteria ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada

    tabel 4.8 berikut ini :

    Tabel 4.8Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04

    Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014No Interval Nilai Jumlah Persentase1

  • 77

    Gambar 4.3Diagram Batang Hasil Belajar Siklus I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    b. Minat Belajar

    Tabel 4.9Tabel Hasil Minat Belajar Siklus 1

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator minat belajar siswa

    Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan

    Presentase

    SkorKriteria

    77,08% 88.09% 86.01% 79.15% 82.58% Tinggi

    Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan pedoman

    sebagai berikut (Yonny, dkk. 2012: 176) :

    Kualifikasi Persentase Minat Siswa

    75% - 100% = Tinggi

    50% - 74,99% = Cukup

    25% - 49,99% = Sedang

    0% - 24,99% = Rendah

  • 78

    Dari tabel 4.9 terlihat bahwa kesukaan siswa terhadap mata pelajaran IPS

    memperoleh persentase 77.08%, ketertarikan memperoleh 88.09%, perhatian

    memperoleh 86.01% dan keterlibatan memperoleh 79.15%, dengan keseluruhan

    total persentase yang diperoleh adalah 82.58% dengan kriteria minat tinggi.

    4.3.1.1 Data Siklus II

    a. Hasil Belajar

    Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dengan menggunakan teknik

    akrostik pada kegiatan pembelajaran IPS, analisis penelitian mengenai perolehan

    nilai siswa berdasarkan interval nilai. Dari hasil belajar diketahui bahwa ada 2

    siswa yang memperoleh nilai pada sebaran interval nilai 70-79 dengan persentase

    5.8%, 11 siswa pada interval nilai 80-89 dengan persentase 31.4% dan 22 siswa

    pada interval nilai 90-100 dengan persentase 62.8%. Rata-rata hasil belajar siklus

    I ini adalah 92 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Data ini disajikan

    pada tabel 4.10 dan gambar diagram batang 4.4 di bawah ini

    Tabel 4.10Hasil Belajar Siklus II

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Sebelum TindakanNo Interval Nilai

    Jumlah Persentase1

  • 79

    Gambar 4.4Diagram Batang Hasil Evaluasi Siklus I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    b. Minat belajar

    Tabel 4.11Tabel Hasil Minat Belajar Siklus 1I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Indikator minat belajar siswa

    Kesukaan Ketertarikan Perhatian Keterlibatan

    Presentase

    SkorKriteria

    94.27% 96.3% 88.74% 95.79% 94% Tinggi

    Hasil perolehan nilai minat belajar siswa dianalisis dengan pedoman

    sebagai berikut (Yonny dkk 2012: 176) :

    Kualifikasi Persentase Minat Siswa

    75% - 100% = Tinggi

    50% - 74,99% = Cukup

    25% - 49,99% = Sedang

    0% - 24,99% = Rendah

  • 80

    Dari tabel 4.11 diketahui bahwa hasil minat belajar siswa sudah mencapai

    94% dan termasuk dalam kriteria minat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa dengan

    menggunakan teknik akrostik pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan minat

    belajar siswa kelas V.

    4.3.2 Analisis Data

    Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis

    komparatif.

    4.3.2.1 Analisis Ketuntasan Siklus I

    a. Hasil Belajar

    Analisis ketuntasan ini menyajikan data mengenai perbandingan ketuntasan nilai

    hasil belajar siswa dengan KKM mata pelajaran IPS yaitu 70.

    Tabel 4.12Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Hasil BelajarIndikator Hasil BelajarSiswa Frekuensi %

    Kesimpulan

    ≥ 70 = 26 74.3 %≤ 70 = 9 26.7 %KKM = 90 %≥ 70

    35 100%Hasil belajar > KKM

    Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa perolehan nilai siswa pada siklus I

    terdapat 26 siswa (74.3%) siswa yang tuntas KKM dan terdapat 9 siswa (25.7%)

    siswa yang belum tuntas. Dengan demikian hasil evaluasi pada siklus 1 belum

    maksimal apabila dibandingan dengan kriteria peneliti yaitu 90% siswa tuntas

    KKM=70 untuk setiap individu siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

    diagram lingkaran 4.5 berikut ini :

  • 81

    Gambar 4.5Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    b. Minat belajar

    Tabel 4.13Analisis Ketuntasan Hasil Minat Belajar Siklus 1

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Siklus Kategori Nilai Kinerja Kriteria

    Minat 82.58%≤90%Siklus 1

    Belum berminat 17.42

    Belum

    mencapai

    indikator

    Dari tabel 4.13 diketahui bahwa hasil minat belajar siswa sudah mencapai

    82,58% namun belum mencapai indicator kinerja. Dengan demikian diketahui

    masih ada 17,42% dari persentase siswa yang harus ditingkatkan minat belajarnya

    dalam mata pelajaran IPS dengan penggunaan teknik akrostik. Untuk lebih

    jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.

  • 82

    Gambar 4.6Diagram Lingkaran Ketuntasan Minat Belajar Siklus ISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II

    Tahun Pelajaran 2013/2014

    4.3.2.2 Analisis Ketuntasan Siklus II

    a. Hasil Belajar

    Analisis ketuntasan ini menyajikan data mengenai perbandingan ketuntasan nilai

    hasil belajar siswa siklus II dengan KKM mata pelajaran IPS yaitu 70.

    Tabel 4.14Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Hasil BelajarIndikator Hasil BelajarSiswa Frekuensi %

    Kesimpulan

    ≥ 70 = 0 0 %≤ 70 = 35 100 %KKM = 90 %≥ 70

    35 100%Hasil belajar ≥ KKM

    Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa perolehan nilai siswa pada siklus I

    terdapat 35 siswa (100%) siswa yang tuntas KKM dan tidak ada siswa (0%) siswa

    yang belum tuntas. Dengan demikian hasil evaluasi pada siklus II sudah sangat

    baik sesuai dengan kriteria peneliti yaitu 90% siswa tuntas KKM 70. Untuk lebih

    jelas dapat dilihat dalam diagram lingkaran berikut ini :

  • 83

    Gambar 4.7Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siklus IISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II

    Tahun Pelajaran 2013/2014

    b. Minat Belajar

    Tabel 4.15Analisis Ketuntasan Hasil Minat Belajar Siklus II

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Siklus Kategori Nilai Kinerja Kriteria

    Minat 94%>90%

    Siklus IIBelum berminat 6%

    Sudah

    mencapai

    indikator

    Dari tabel 4.15 dapat dilihat hasil angket minat belajar siswa terlihat

    bahwa kesukaan siswa terhadap mata pelajaran IPS memperoleh persentase

    94.27%, ketertarikan memperoleh 96.3%, perhatian memperoleh 88.74% dan

    keterlibatan memperoleh 95.79%, dengan keseluruhan total persentase yang

    diperoleh adalah 94% dan sudah mencapai indicator kinerja. Data hasil minat

    siswa disajikan dalam gambar 4.6 dibawah ini.

  • 84

    Gambar 4.8Diagram Lingkaran Ketuntasan Minat Belajar Siklus IISiswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester II

    Tahun Pelajaran 2013/2014

    4.3.2.2 Analisis Komparatif

    a. Hasil Belajar

    Berdasarkan hasil analisis ketuntasan maka dilakukan analisis komparatif

    ketuntasan hasil belajar pada setiap siklus. Analisis dilakukan dengan menyajikan

    data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II untuk mengetahui

    perkembangan yang terjadi yang disajikan pada tabel 4.16 dan gambar diagram

    batang 4.7 berikut ini :

    Tabel 4.16Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil belajar IPS

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II KeteranganRata-rata kelas 67.6 83.2 92 Rata-rata kelas

    meningkatKKM 90%>70 65% 74.3% 100% KKM tercapaiJumlah siswa 35

  • 85

    Gambar 4.9Diagram Batang Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil belajar IPS

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Dari tabel 4.16 dapat dilihat kenaikan hasil belajar siswa dari sebelum

    dilakukan tindakan hingga selesainya dilakukan tindakan sebesar 34.2%. Pada pra

    siklus ke siklus I kenaikan persentase hasil belajar siswa sebesar 8.5%. Lalu

    kenaikan persentase dari siklus I ke siklus II adalah 25.7%, dengan kenaikan hasil

    belajar yang terjadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar teknik akrostik dsudah

    mencapai indikator kinerja dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD

    Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.

    b. Minat Belajar

    Tabel 4.17Analisis Komparatif Hasil Angket Minat Belajar

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    No Siklus Nilai Kinerja Keterangan

    1 Pra Siklus 62.29%≤90% Belum mencapai indikator

    2 Siklus 1 82.58%≤90%Terjadi peningkatan namun

    belum mencapai indikator

    2 Siklus II 94%≥90% Sudah mencapai indikator

  • 86

    Gambar 4.10Diagram Batang Analisis Komparatif Hasil Minat Belajar

    Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Semester IITahun Pelajaran 2013/2014

    Dari tabel 4.17 dapat dilihat kenaikan minat belajar siswa dari sebelum

    dilakukan tindakan hingga selesainya dilakukan tindakan sebesar 33.71%. Pada

    pra siklus ke siklus I kenaikan persentase hasil belajar siswa sebesar 20.71%. Lalu

    kenaikan persentase dari siklus I ke siklus II adalah 13%. Dengan kenaikan hasil

    belajar yang terjadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sudah mencapai

    indikator kinerja dan teknik akrostik dapat meningkatkan minat belajar siswa

    kelas V SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.

    4.4 Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan teknik akrostik

    dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri

    Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun ajaran 2013/2014.

    Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

    pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam

    memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Penanaman konsep-konsep

    IPS di SD dengan benar dan tepat akan berpengaruh terhadap penguasaan materi

    IPS ditingkat selanjutnya.

  • 87

    Teknik akrostik adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru

    untuk memudahkan siswa untuk mengingat konsep-konsep penting sebuah materi

    yang ingin diingat dengan cara menggunakan huruf awal, tengah atau akhir dalam

    sebuah kalimat atau frase tertentu. Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia

    SD (7-12 tahun) yang memiliki ingatan tajam apabila ingatan tersebut

    menggunakan teknik yang tepat dalam merangsang otak anak.

    Penggunaan teknik pembelajaran akrostik adalah teknik yang menekankan

    pada peningkatan ingatan siswa dalam mengaitkan konsep-konsep penting dalam

    pembelajaran, tidak hanya itu teknik akrostik juga meningkatan minat siswa

    dalam belajar karena siswa dapat membuat hafalan sesuai keinginan masing-

    masing.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik akrostik merupakan teknik

    yang tepat digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Teknik

    pembelajaran akrostik ini juga dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain,

    tentu dengan harapan yang sama untuk menigkatkan minat dan hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran yang diajarkan.