demam reumatik akut crs
TRANSCRIPT
CASE REPORT SESSION
Demam Reumatik Akut
Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
SMF Ilmu Kesehatan Anak
Disusun oleh:
Puspita 12010011035
Preseptor:
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS AL-ISLAM BANDUNG
2012
STATUS PASIEN
KETERANGAN UMUM
Identitas Pasien
• Nama : An. AB
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tanggal Lahir :
• Umur : 12 tahun
• Anak ke- : 1
• Alamat : Jln. Egon III no 10, Cileunyi
• Tgl Masuk RS :1 April 2012 pukul 11.00 WIB
• Tgl Pemeriksaan :2 April 2012
Orang Tua Pasien
Ayah
• Nama : Tn.
• Umur :
• Pendidikan : S2
• Pekerjaan :
• Alamat : Jln. Egon III no 10, Cileunyi
Ibu
• Nama : Ny. EN
• Umur :
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Jln. Egon III no 10, Cileunyi
ANAMNESA (Heteroanamnesa)
Keluhan Utama : Nyeri dada sebelah kiri
Anamnesa Tambahan : Panas badan,Batuk, perasaan berdebar-debar, nyeri sendi,
batuk
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak setengah jam SMRS, nyeri dirasakan di
seluruh dada yang menjalar ke punggung belakang dan lengan kiri. Nyeri dirasakan pasien
seperti dipukul palu yang dirasakan tiba-tiba dan tidak hilang saat pasien beristirahat dan baru
mereda saat diberi obat anti nyeri di IGD RSAI. Nyeri dada ini baru pertama kali dirasakan oleh
pasien hal yg memperberat
Pasien juga mengeluhkan adanya panas badan yang dirasakan sejak 1 hari SMRS. Panas
dirasakan naik perlahan-lahan, namun tidak ada perbedaan antara siang dan malam. Pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri pada sendi lutut dan siku, namun sendi tidak bengkak dan merah
Batuk tidak berdahak.
Tidak ada luka pada kulit, tidak ada ruam pada kulit, tidak ada keluar cairan dari telinga, tidak
ada bercak kemerahan pada kulit,
Riwayat Keluarga
Paman pasien memiliki riwayat penyakit gagal jantung
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Selama kehamilan, ibu kontrol rutin di bidan. Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
lain selain vitamin yang diberikan bidan.
Pasien dilahirkan dari ibu P1A0 dengan usia kehamilan 9 bulan secara spontan , letak
kepala, langsung menangis, ketuban jernih dan ditolong oleh dokter. Ibu pasien lupa berapa berat
badan lahir dan panjang badan lahir pasien.
Riwayat Makanan:
Nafsu makan pasien baik, pasien makan 3x sehari dengan menu keluarga dengan porsi satu
piring sekali makan.
Riwayat Imunisasi
Pasien telah mendapatkan imunisasi wajib secara lengkap ( Hepatitis B, Polio, DTP,
BCG, dan campak) dan dilakukan sesuai dengan waktunya.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Ibu pasien mengatakan pertumbuhan dan perkembangan anaknya sama dengan teman-
teman sebayanya dan pasienaktif dan tidak ada masalah dalam mengikuti pelajaran di
sekolahnya.
PEMERIKSAAN FISIK
2 April 2012
• Keadaan umum :
Kesan sakit : Tampak sakit sedang,
Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda vital:
Tekanan darah : 120/90
Nadi : 100 x/menit, regular
Respirasi : 20x/ menit
Suhu : 37,8 0C
• Status Gizi :
• Antropometri
BB : 35 kg
PB : 144
• Status Gizi
BB/TB : 0 s/d -2 SD (N)
BB/U : 0 s/d -2 SD (N)
TB/U : 0 s/d -2 SD (N)
Pemeriksaan khusus
• Kepala
• Bentuk : bulat simetris
• Rambut : hitam, halus, tidak mudah rontok
• Mata : letak normal, anemis (-), icteric (-)
• Telinga : letak normal, sekret (-)
• Hidung : letak normal, deviasi septum (-), sekret (-), PCH (-)
• Mulut : mukosa basah, faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
• Leher
• Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesaran
• KGB : tidak ada pembesaran
• JVP : 5+2 cmH20
• Retraksi suprasternal : (-)
• Thoraks
• Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi intercostal (-),
Erhytema marginatum (-)
Ictus cordis pada ICS V LMCS
• Palpasi : pergerakan dada normal, nyeri tekan (-)
Ictus cordis teraba pada ICS V LMCS , kuat angkat, tidak ada thrill
• Auskultasi : S1-S2 murni regular
Bunyi paru VBS kanan=kiri, ronki (-), wheezing (-)
Bunyi jantung S1, S2 murni regular
Perkusi:
Batas jantung: Batas kanan : ICS V LSD
Batas kiri : ICS V LMCS
Batas atas : ICS II LSS
Batas paru hepar: ICS 5 kanan, peranjakan 2 cm
Paru kiri dan kanan sonor
• Abdomen
• Inspeksi : Datar, retraksi epigastrik (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Palpasi : lembut, liver dan lien tidak terdapat pembesaran
• Perkusi : tympani, ruang traube kosong
• Ekstrimitas
• Atas : Erhytema marginatum (-/-),simetris ; akral hangat, CRT < 2 detik
Sendi : Merah (-), Panas (-), Nyeri (-)
• Bawah : simetris ; akral hangat, CRT < 2 detik
Sendi : Merah (-), Panas (-), Nyeri (-)
RESUME
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA BANDING
Demam reumatik akut
USULAN PEMERIKSAAN
1. Hematologi (Hb, Ht, Leukosit, Eritrosit,, Tromobosit)
2. CKMB
3. Immunoserologi (ASLO)
4. CRP
5. EKG
6. Foto thorax
7. Echocardiografi
HASIL LAB
1 April 2012
Hematologi :
Hb: 15,9
Ht: 45,8
Leukosit: 8200
Trombosit: 216 000
CKMB: 20 U/L (N: <24 U/L)
Imunoserologi
ASLO semikuantitatif > 200 IU/ ml (N:<200 IU/ml)
Kimia klinik
CRP kuantitatif 2,5 mg/L (<6 mg/L)
EKG
Interpretasi:
Normal sinus rhytm
T wave abnormal (T inverted pada V1, V2, & V3) pertimbangkan anterior ischemia
Foto thorax
Ekspertise
Cor:
Cor tidak membesar, sinuses costophrenicus dan kedua diafragma tidak tampak kelaianan.
Pulmo:
Hili normal, tidak tampak infiltrate maupun lesi konsolidatif intrapulmonal
Kesan:
Tidak tampak pembesaran jantung, radiologic pulmo tidak tampak kelainan.
Echocardiografi
Kesimpulan :LV fungsi sistolik baik, ejeksi fraksi 82%, fungsi diastolic normal, aortic kalsifikasi
ringan, AR, AS mild, TR mild,
Kesan : HHD
DIAGNOSA KERJA
Penyakit jantung reumatik
PENATALAKSANAAN
1 April 2012
Parasetamol 3x1 tab
Penicillin 3x1 tab
Methylprednosolone 3x1 tab
Acetylcysteine: 3x1
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Quo ad Functionam : Ad Bonam
Demam Reumatik Akut
Definisi
Merupakan kelainan imunologik yang terjadi akibat reaksi lambat infeksi Strptococcus beta
hemoliticus grup A di faring.
Epidemiologi
Demam reumatik paling sering ditemukn pada kelompok umur yang paling rentan terhadap
infeksi streptococcus grup A yaitu anak umur antara 5 sampai 15 tahun.
Etiologi
Streptococcus β hemoliticus grup A (M type 1,3,4,5,6,18,24)
Kriteria Diagnosis
Kriteria jones
Manifestasi Mayor Manifestasi Minor
Poliartritis Demam
Karditis Atralgia
Korea Acute phase reaction (LED, CRP,
Leukositosis)
Eritema Marginatum EKG: Interval PR memanjang
Nodul Subkutan
Poliarthritis
Arthritis terjadi pada sekitar 75% pasien dengan demam reumatik akut yang melibatkan sendi-
sendi besar seperti Lutut, ankles, pergelangan tangan, dan siku. Arthritis pada demam reumatik
akut dikarakteristikan dengan sendi yang hangat, merah, bengkak, dan sangat nyeri. Sendi yang
terlibat biasanya berpindah-pindah dan sendi akan kembali normal dalam waktu 1-3 hari tanpa
pengobatan. Sangat responsive terhadap salisilat
Analisis cairan synovial pada demam reumatik akut biasanya ditemukan leukositosis yaitu
10.000-100.000 sel/mm3 dengan predominant neutrofil, protein sekitar 4 g/dL, glukosa normal.
Seringkali arthritis merupakan gejala paling awal dari demam rematik akut dan mungkin
berhubungan dengan peningkatan antistreptococcal antibody.
Karditis
Reumatik karditis dikarakteristikkan dengan pancarditis yang melibatkan inflamasi pericardium,
myocardium, dan endokardium. Merupakan satu-satunya sisa demam reumatik akut yag
mengakibatkan perubahan kronis. Manifestasi tersering adalah adanya insufisiensi katup
jantung., yang tersering mengenai katup mitral, namun katup aorta juga mungkin terkena. Pada
stadium kronis terdapat gambaran “mulut ikan” pada katup atau bahkan jaringan katup
terkalsifikasi dan dapat menyebabkan stenosis. Karditis terjadi pada 40-80% penderita demam
reumatik.
Manifestasi karditis lain adalah perikarditis, efusi pericardium, dan aritmia ( biasanya blockade
jantung derajat 1, namun dapat terjadi blockade jantung derajat 2 atau total).
Diagnosis karditis memerlukan 1 dari 4 kriteria dibawah ini
1. Bising jantung organik. Pemeriksaan ekokardiografi yang menunjukkan adanya aorta
insufisiensi atau mitral insufisiensi saja tanpa adanya bising jantung organic tidak dapat
disebut sebagai karditis.
2. Perikarditis ( Friction rub, Efusi pericardium, nyari dada, Perubahan EKG)
3. Kardiomegali pada foto thorax
4. Gagal jantung kongestif
Chorea
Sydenham chorea terjadi sekitar 10-15 % pasien dengan demam reumatik . Terjadi terutama pada
anak perempuan sebelum pubertas. Dimulai dengan emosi yang labil dan perubahan kepribadian,
gerakan spontan tanpa tujuan, disertai dengan kelemahan otot, bicara cadel.
Patogenesis demam reumatik
Demam rematik merupakan respons auto immune terhadap infeksi Streptokokus β hemolitik
grup A pada tenggorokan. M-protein adalah salah satu determinan virulensi bakteri, strukturnya
homolog dengan myosin kardiak dan molecul alpha-helical coiled coil, seperti tropomyosin,
keratin dan laminin. Laminin adalah matriks protein ekstraseluler yang disekresikan oleh sel
endothelial katup jantung dan bagian integral dari struktur katup jantung.
Eritema marginatum
Eritema marginatum pada demam rematik jarang ditemukan yaitu sekitar <3% namun
merupakan karakteristik rash pada demam rematik akut. Karakteristiknya adalahmacular erhytem
dengan bagian tengah yang pucat, tidak gatal, tidak sakit terutama pada badan dan akstremitas,
namun tidak pada wajah.
Subcutaneous nodule
Subcutaneous nodule sangat jarang terjadi pada demam reumatik akut yaitu ≤ 1% pasien.,
karakteristiknya merupakan nodul yang keras, tidak gatal, tidaknyeri dengan diameter rata-rata 1
cm di sepanjang permukaan ekstensor tendon dekat tonjolan tulang, kepala, sepanjang tulang
belakang.
Manifestasi minor
Manifestasi minor dari demam rematik akut yaitu atralgia dan demam. Atralgia ditegakkan
apabila terdapat nyeri sendi tanpa adanya poliarthritis. Hasil laboratorium yang merupakan
minor manifestasi dari demam rematik akut adalah peningkatan acute phase reactan seperti CRP,
LED dan pemanjangan PR interval pada EKG.
Treatment
Umum
Bed rest dan dimonitor secara ketat untuk memantau karditis.
Khusus
Eradikasi kuman:
Antibiotic therapy
Penicillin atau erythromycin oral 10 hari atau injeksi benzathine penicillin IM dosis tunggal
untuk eradikasi Streptoccocus β hemolyticus group A dari upper respiratory tract.
Setelah inisial antibiotic terapi dilanjutkan dengan antibiotic prophylaxis.
Penyakit Jantung Reumatik
Kelainan jantung yang menetap akibat demam reumatik sebelumnya. Penyakit Jantung rematik
(PJR) adalah penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari demam reumatik,
yang ditandai dengan terjadinya cacat katup jantung
Etiologi
Demam reumatik akut
Sumber: http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_afif_siregar.pdf
Kriteria diagnosis
Kriteria diagnosis untuk menegakkan diagnosis penyakit jantuk reumatik adalah adanya riwayat demam
reumatik pada waktu yang lampau, ditemukannya kelainan katup berupa insufisiensi atu stenosis pada
pemeriksaan fisis. Tergantung pada beratnya kelainan dapat ditemukan hipertrofi atrium kiri dan
ventrikel kiri dapat juga ditemukan hipertrofi atrium kiri dan kanan