Transcript
  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS Sains dan Teknologi

    UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

    Dr.Ir.Melanie Cornelia,MT

  • Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air

    minum, minuman kesehatan, atau pun dalam bentuk padatannya seperti

    pada produk pangan dan olahannya.

    Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation,

    sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion.

    Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan

    anion dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif.

    Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik.

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    :

    melarutkan

    mengencerkan

    mengendapkan

    memisahkan secara fisik/kimia

    menyaring

    mencuci mencuci endapan

    memanaskan

    mendidihkan

    mendinginkan

    menimbang

    menghitung

    Hal-hal yang harus diketahui dalam Analisis

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

  • CARA ANALISIS KUALITATIF Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat penyusun suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat zat tersebut (sifat fisika, sifat kimia, atau sifat fisikokimianya.)

    Sifat Fisika suatu bahan kimia adalah sifat yang dapat diamati dengan panca indera dan dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut.

    Sifat yang dapat diamati dengan panca indera (organoleptik) adalah :

    Wujud/rupa

    Warna

    Bau

    Rasa

    Tekstur

    Sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat :

    Bobot jenis

    Indeks bias

    Titik didih

    Titik leleh/titik beku

  • Sifat Fisika : yang dapat diamati langsung

    Warna

    Bau dan Rasa

    Rupa

    Warna Larutan Warna Endapan

  • S i f a t F i s i k a

    Bau Rupa

    Asam Asetat :

    bau khas cuka / scorpion

    Senyawa-senyawa Ester :

    Bau khas pada buah-

    buahan seperti pisang,

    apel, jeruk, salak

    Hidrogen Sulfida :

    Bau khas belerang /

    sampah

    K2CrO4 :

    Butiran berwarna Kuning

    K2CrO7 :

    Butiran berwarna Merah

    Bata

    FeSO4 :

    Butiran berwarna putih

    kehijauan

  • Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang dapat diamati

    /diukur karena adanya interaksi antara suatu zat kimia dengan

    zat kimia lainnya (interaksi antara materi dengan materi).

    Proses interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya

    disebut reaksi kimia.

    Reaksi-reaksi kimia inilah yang digunakan untuk mengenali

    (mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.

    Sifat Kimia : berdasarkan reaksi-reaksi kimia

    Reaksi pengendapan

    Reaksi Redoks

    Reaksi Asam Basa

    Reaksi Pembentukan Kompleks

    Kesetimbangan Reaksi Kimia

  • Sifat fisikokimia adalah perubahan yang dapat diamati/diukur karena

    terjadinya interaksi antara zat kimia dengan energi.

    Interaksi zat kimia dengan energi cahaya (foton) diamati/diukur dengan

    alat spektrofotometer dan metode analisis yang menggunakan alat ini

    disebut metode spektrofotometri.

    Sedangkan interaksi antara zat kimia dengan energi listrik

    diamati/diukur dengan berbagai alat elektrometer dan metode analisis

    yang menggunakan alat-alat ini disebut metode elektrometri.

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    Cara Kering ( zat padat )

    Analisis Kualitatif

    Cara Basah (zat dalam larutan)

    Cara Kering :

    Pengujian dilakukan dalam keadaan kering, tanpa melarutkan sampel

    Cara Basah :

    Sampel yang diuji dalam bentuk larutan

  • Cara Kering :

    1. Pemeriksaan Pendahuluan bentuk kristal, sifat fisik : bau, warna , dll

    2. Pemanasan -> sampel/zat padat dipanaskan , diamati - perubahan warna - meleleh

    - sublimasi - terjadi asap atau gas

    3. Uji Nyala Api :

    a) 3-4 mg sampel di atas kaca arloji, basahi dengan sedikit HClpekat

    garam Chlorida (paling mudah menguap) b) Kawat platina atau Ni-Cr yang melingkari batang gelas dibersihkan

    dengan mencelupkan ke dalam larutan HCl p, lalu bakar pada nyala

    oksidasi. Lakukan beberapa kali sampai nyala api tidak berwarna.

    c) Kawat yang telah bersih dicelupkan ke dalam sampel, lalu bakar

    pada nyala api tak bercahaya.

    d) Amati warna yang muncul yang berasal dari uap garam chlorida.

  • Tabel Warna Nyala Beberapa Unsur Logam

    Unsur Warna nyala Warna nyala

    tanpa kaca kobalt dengan kaca kobalt

    Natrium Kuning Tidak berwarna

    Kalium Ungu Merah padam

    Kalsium Merah bata Hijau muda

    Stronsium Merah padam Ungu

    Barium Hijau kekuningan Hijau kebiruan

    Litium Merah karmin Tidak berwarna

    Tembaga Hijau kebiruan Tidak berwarna

    As, Sb, Bi, Pb Biru keabuan Tidak berwarna

  • Warna Api Sampel berisi

    Kuning Persenyawaan Na

    Violet Persenyawaan K

    Kuning merah Persenyawaan Ca

    Hijau kuning Persenyawaan Ba

    Hijau kebiru-biruan

    Persenyawaan Cu

    Perhatian:

    Warna nyala natrium menutupi nyala logam-logam lain,

    sehingga bila dalam sampel terdapat natrium maka warna

    nyala logam lainnya dapat diamati dengan memandang

    nyala melalui lapisan kaca kobalt yang akan menyerap

    warna natrium dan warna-warna lainnya.

  • 4. Uji Spektroskopi

    Setiap unsur mempunyai spektrum emisi garis yang khas/spesifik yang berbeda dari spektrum unsur-unsur lain

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

  • Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    Uji pendahuluan dilakukan terhadap sampel yang dianalisis memberikan

    petunjuk yang sangat penting dan memudahkan analisis lebih lanjut.

    Untuk beberapa ion tertentu uji pendahuluan sudah memberikan kepastian.

    Uji Pendahuluan

    Uji pendahuluan secara organoleptis

    Bentuk : sampel berupa padatan atau larutan.

    Bila sampel berupa padatan atau kristal perhatikan bentuknya secara

    mikroskopis.

    Sifat : Perhatikan apakah sampel itu bersifat higroskopis atau tidak.

    Zat-zat yang bersifat higroskopis antara lain CaCl2, MgCl2, NaOH.

    Periksa reaksinya terhadap lakmus merah atau lakmus biru, apakah

    bersifat netral atau basa.

    Bau : cium baunya (hati-hati bau menusuk). Zat-zat yang berbau

    khas, misalnya H2S, CH3COOH, NH4OH, dan Cl2.

    Rasa : sebaiknya cara ini tidak dilakukan karena pada umumnya zat-

    zat kimia berbahaya.

  • Warna Padatan:

    Merah : Pb3O4, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, K3(Fe(CN)6)

    Merah jingga : K2Cr2O7

    Merah keunguan : CdS, As2S3, PbI2, K4(Fe(CN)6), K2CrO4, FeCl3,

    Fe(NO3)3

    Hijau : Cr2O3, Hg2I2, Cr(OH)3, garam-garam fero (Fe2+),

    garam-garam nikel (Ni2+), CuCO3, CrCl3.6H2O,

    CuCl2.6H2O

    Biru : Garam-garam kobalt (CO2+) anhidrat, garam-garam

    tembaga (Cu2+) terhidrat.

    Coklat : PbO2, CdO, Fe3O4, Fe2O3, Fe(OH)3

    Hitam : PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, CoS, NiS dan C (karbon)

    Warna : perhatikan warna padatan atau larutan

  • Warna Larutan:

    Merah muda : CO2+, Mn2+

    Merah jingga : Cr2O7 2-

    Kuning : CrO4 2-, Fe(CN)6 3-, Fe3+

    Hijau : Ni2+, Fe2+, Cr3+

    Biru : Cu2+ (dari garam-garam terhidrat)

    Ungu : MnO4 -

  • Larutan analisis kation (golongan I, II , III, IV dan V)

    Larutan sifat asam/basa/netral

    Cara Basah (zat padat + pelarut) Larutan analisis anion : harus bebas logam berat

    ( + Na2CO3 jenuh)

  • Tidak larut + pelarut lain ; HCl,H2SO4, HNO3, Aquaregia

    Zat Padat + Pelarut

    non elektrolit

    Larut Larutan Kuat

    elektrolit

    lemah

    Kation (ion positif)

    Larutan elektrolit

    Anion (ion negatif)

  • Terjadinya reaksi kimia ditandai, bila antara lain terbentuk :

    elektrolit yang lebih lemah ;

    Endapan ( s / )

    Gas ( g / )

    Dalam menuliskan reaksi2 dari elektrolit cukup dituliskan :

    Ion-ion yang aktif (ion-ion yang mengalami perubahan dalam reaksinya) contoh :

    Larutan asam kuat + basa kuat : H + + OH H2O

    Larutan Na Karbonat + asam kuat : CO3 2- + 2 H + H2O + CO2

    Larutan Perak Nitrat + Larutan NaCl : Ag + + Cl - AgCl putih

  • Pelarut untuk Logam :

    1. Air, untuk logam-logam Alkali & Alkali tanah

    2. Asam encer ; Logam-logam ringan Zn, Mg, Fe, dll yang mempunyai potensial oksidasi positif (lebih positif dari H )

    3. HNO3 (asam oksidator) logam yang mempunyai potensial oksidasi negatif

    4. Aquaregia ( 3 bagian HCl pekat + 1 bagian HNO3 pekat ) : digunakan untuk logam-logam berat bersifat racun ; Hg, Ag, Cu, dll

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    Cara mengetahui sampel ini adalah kation golongan 1 adalah

    dengan menambahkan HCl encer 2M atau 6M... jika ada endapan

    putih maka sampel adalah kation golongan 1

    (Ag+ , Hg2+, dan Pb2+)

    Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion

    yang bermuatan negatif. Ion satu dengan lainnya dapat dibedakan karena

    tiap ion mempunyai reaksi kimia spesifik.

    Kation dan anion merupakan penyusun suatu senyawa, sehingga untuk

    menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat

    dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion yang

    dikandungnya

    Analisis Kualitatif Anion & Kation

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    sampel

    Ag+, Hg+, Pb2+

    + HCl

    AgCl, Hg2Cl2, PbCl2 (endapan putih)

    Air panas

    Pb2+ (larut) AgCl, Hg2Cl2 (endapan)

    + K2CrO4 + NH3

    PbCrO4(endapan kuning)

    Ag(NH3)2 +,Cl- Hg ( end hitam)

    (larut) HgNH2Cl (end putih)

    Skema analisis kation golongan 1

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri Contoh soal:

    Suatu sampel diketahui mengandung kation golongan 1. Penambahan

    K2CrO4 pada filtrat air panasnya membentuk endapan kuning. Endapan

    sisa setelah penambahan air panas larut seluruhnya dengan penambahan

    amoniak. Tentukan kation yang ada dan tidak ada?

    Jawab:

    Kation yang ada:

    1. Pb2+, hal ini karena Pb2+ larut dalam air panas dan membentuk

    endapan kuning dengan K2CrO4. Reaksi yang berlangsung:

    Pb2+ + 2Cl- PbCl2

    2. Ag+, karena Ag+ larut dengan NH3 dengan reaksi sebagai berikut;

    AgCl + 2NH3 Ag(NH3)2+ + Cl-

    Kation yang tidak ada: Hg+, karena jika ada Hg+ maka endapan tidak

    akan larut seluruhnya dengan penambahan amoniak.

  • Add

    6M HCl

    Centr

    ifuge

    Acidify to

    pH 0.5;

    add H2S

    Centr

    ifuge

    Add

    NH3/NH4+

    buffer(pH 8)

    Centr

    ifuge

    Add

    (NH4)2HPO4

    Centr

    ifuge

    Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

    Golongan Kation

  • PENGGOLONGAN KATION Golongan I Kation golongan I adalah kation yang mengendap bila larutannya direaksikan dengan larutan HCl encer. (Ag -, Hg2

    -2 dan Pb +2)

    Golongan II Kation golongan II adalah kation yang tidak mengendap bila larutannya direaksikan dengan larutan HCl , tetapi mengendap dengan H2S dalam suasana asam encer. (Bi +3, Hg +2 dan Cu +2)

    Golongan III Kation golongan III adalah kation yang tidak mengendap bila larutannya direaksikan dengan larutan HCl encer dan H2Sdalam suasana asam encer, tetapi mengendap dengan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau sedikit asam

    (Fe +2, Fe +3, Co +2, Mn +2, Al +3, Zn +2, Mg +2 dan Sb+3).

    Golongan IV Kation golongan IV adalah kation yang tidak mengendap bila larutannya direaksikan dengan reagensia golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan

    adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.

    (Ba+2, Ca+2 dan Sr +3)

    Golongan V

    Kation golongan V adalah kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir.

    (K +, Li +3, Na + dan NH4 +).

  • Bagan analisis Kation Metode H2S

    + HCl

    Gol. I : Ag, Hg, Pb + H2S

    Gol. II + (NH4)2S

    Gol. III + (NH4)2CO3

    Gol. IV Gol. V

    = Endapan

    = Filtrat

  • Analisis Kation

    Klasifikasi Kation

    Berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan pereaksi-pereaksi tertentu membentuk endapan atau tidak

    Cara Hidrogen Sulfida (Metode H2S) 5 golongan kation

    Gol. I : Pb 2+ , Hg +, Ag + (Gol. Klorida)

    Gol. II : Hg 2+ , Cu 2+, Bi 3+ , Cd 2+ , As 3+, As 5+ , Sb 3+ , Sb 5+, Sn 2+ , Sn 4+ (Gol. H2S )

    Gol. III : Co 2+ , Ni 2+, Fe 2+ , Fe 3+, Cr 3+, Al 3+, Zn 2+ , Mn 2+ (Gol. (NH4)2S)

    Gol. IV : Ca 2+ , Sr 2+, Ba 3+ ( Gol. (NH4)2CO3)

    Gol. V : Mg 2+ , K+, Na + , Li+ , NH4+, H +

    Penggolongan ini juga berdasarkan perbedaan kelarutan kation2 tsb di dalam larutan klorida, sulfida, dan karbonat

  • Reaksi-reaksi Kation :

    Golongan I

    1. Ag + + Cl - AgCl putih

    AgCl + 2 NH3 Ag(NH3)2 + + Cl

    Ag(NH3)2 + + Cl + 2 H + AgCl putih + 2 NH4 +

    2. Hg2 2 + + 2 Cl Hg2Cl2 putih

    Hg2Cl2 + NH3 Hg(NH2)Cl putih + Hg hitam + NH4 + + Cl

    3. Pb 2+ + CrO4 2 - PbCrO4 kuning

    Pb 2+ + SO4 2 - PbSO4 putih

  • ANALISIS ANION Analisis anion dapat dilakukan dengan mengenali sifat-sifat fisika dan

    kimianya. Sifat-sifat fisika dan kimia anion yang akan dibahas hanyalah

    sifat sifat-sifat anion-anion yang penting , antara lain :

    Asetat Nitrat

    Benzoat Nitrit

    Oksalat Bikarbonat

    Permanganat Bromida

    Pemisahan anion-anion yang memungkinkan adalah

    menggolongkannya dalam golongan-golongan utama berdasarkan

    pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya

    dan garam zinknya.

  • Analisis Anion

    Larutan + Na2CO3 jenuh

    Test terhadap : SO4 2- ; Oksidator ; Reduktor

    Test dengan menggunakan :

    - larutan AgNO3 : Halogen, ClO3 - , SO4 2 - , dll

    - CaCl2 : Oksalat, fosfat, arsenat, dll

    - FeCl3 : kromat, asetat, tio, CNS - , dll

    Test untuk Kromat

  • Golongan Anion

    Golongan Sulfat SO3-2 SO4-2 CO3-2 CrO4-2 BO3-3

    AsO4-3 AsO3

    -3 PO4-3

    Golongan Nitrat

    Golongan Halida Cl- Br- I- SCN-, BO33-

    NO3- NO2

    - CH3COOH-

    Nama Golongan Golongan

    I

    II

    III

    Jenis Ion

  • PENGGOLONGAN ANION

    Penggolongan anion tidak sesistematis penggolongan kation. Tetapi sebagai pedoman, anion dapat digolongkan dengan memakai empat pereaksi menjadi lima golongan, yaitu: larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida dan larutan kalium permanganat dalam suasana asam sulfat.

    Golongan 1 adalah anion yang larutannya bereaksi dengan asam sulfat encer. (Co3

    -2, HCO3-, NO2

    -, CN -, S2O3 -2, SO3

    -2 benzoat , salisilat dan s -2)

    Golongan 2 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi dengan larutan HCl encer, tetapi bereaksi dengan larutan perak nitrat. (Cl-. Br-, I-, SCN-, BO3

    -3, oksalat tartrat, sitrat, asetat, posfat, ferosianida dan ferisianida)

  • Golongan 3 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi dengan

    larutan HCl encer, tidak bereaksi dengan larutan perak nitrat, tetapi

    bereaksi dengan larutan barium klorida. (sulfat dan fluorida)

    Golongan 4 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi baik

    dengan larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida,

    tetapi dapat menghilangkan warna larutan halium permanganat

    dalam suasana asam sulfat. (anion laktat dan peroksida)

    Golongan 5 (golongan sisa ) adalah anion yang larutannya tidak

    bereaksi baik dengan larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan

    barium klorida, tidak dapat menghilangkan warna larutan kalium

    permanganat. (nitrat, klorat, permanganat)

  • Reaksi-reaksi Anion :

    CO3 2- + 2 H + H2O + CO2

    CO2 + Ca(OH)2 CaCO3 putih

    SO3 2- + 2 H + H2O + SO2

    SO2 + Ca(OH)2 CaSO3 putih

    SO2 + Cr2O7 2- + 6 H + 2 Cr 3+ + 3 H20 + SO4 jingga Hijau

    S2O3 2- + 2 H + S kuning + SO2 + H2O

    SO2 + Ca(OH)2 CaSO3 putih + H2O

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

  • 2 macam Reaksi yang penting untuk analisis kation/anion:

    1. Reaksi Spesifik

    Menggunakan pereaksi spesifik untuk bahan tertentu

    contoh : Fe 3+ + SCN Fe(SCN)3 larutan merah darah

    jadi larutan tiosianat merupakan pereaksi spesifik untuk Fe 3+

    2. Reaksi Sensitif

    Hanya memerlukan sedikit sekali zat yang direaksikan dan sudah tampak jelas sekali hasilnya

    contoh : Fe 3+ + SCN Fe(SCN)3 larutan merah darah

    Pada reaksi ini walaupun kadar Fe 3+ hanya 0,25 x 10 3 mg masih dapat dilihat hasil reaksinya, dengan demikian reaksi Fe 3+ + SCN

    adalah reaksi spesifik dan sensitif

  • 3. Reaksi Selektif

    Contoh : Cl dapat bereaksi dengan kation-kation tertentu dan membentuk endapan

    reaksi ini tidak spesifik karena yang mengendap dengan Cl tidak hanya 1 macam kation.

    Ag + + Cl - AgCl

    Hg + + Cl - HgCl

    Pb 2+ + 2 Cl - PbCl2

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri Cara Klasik

    Analisis Kuantitatif

    Cara Modern (Instrumental)

    Cara Klasik :

    Interaksi materi dengan materi

    Penggunaan reaksi-reaksi kimia

    Soikiometri

    Cara Modern/ Instrumental :

    Interaksi energi dengan materi

    Pengukuran besaran fisik untuk menentukan jumlah zat

    Non Stoikiometri

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri

    Cara Klasik :

    1. Gravimetri

    Menentukan kadar zat dalam suatu sampel dengan cara menambahkan suatu pereaksi (reagen), kemudiaan hasil reaksi ditimbang Contoh ; Ca 2 + + C2O4 2 - CaC2O4 (s)

    CaC2O4(s) CaO (s) + CO2 (g) + CO (g)

    CaO yang terbentuk ditimbang, kemudian secara stoikiometri dapat ditentukan berapa kadar Kaalsium.

    2. Volumetri (Titrimetri )

    Asidi-alkalimetri

    Presipitimetri Argentometri

    Oksidimetri Permanganometri, Yodometri, Yodimetri

  • TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9

    Kimia Analitik

    Teknologi Pangan

    Fakultas Teknologi Industri Cara Instrumental/Modern

    Absorbsi Berdasarkan penggunaan energi sinar Emisi

    Absorbsi :

    Kolorimetri sinar tampak

    Spektrofotometri absorbsi UV, IR

    Pada cara absorbsi didasarkan pada pengukuran fraksi cahaya yang diserap analat ; seberkas sinar dilewatkan pada analat, setelah melewati analat, intensitas sinar berkurang sebanding dengan konsentrasi analat yang menyerap sinar tersebut.

    Fotometri Nyala (Flame Photometry) Emisi

    Spektrografi

  • Berdasarkan Penggunaan energi bukan sinar :

    Potensiometri

    Konduktometri

    Voltametri

    Dari penjelasan-penjelasan tentang cara klasik & modern/instrumen, maka ;

    1. Analisis dengan cara klasik :

    Tetap diperlukan

    Kalibrasi dan standarisasi alat-alat dalam analisis instrumen menggunakan cara-cara klasik

    2. Analisis dengan cara Instrumental :

    Objektif

    Non destruktif

    Sensitif, selektif dan cepat

    Lebih mudah diotomatisasi


Top Related