2. analisis kation dan anion
Post on 27-Sep-2015
291 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
chemistry, study, kuliahTRANSCRIPT
TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS Sains dan Teknologi
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Dr.Ir.Melanie Cornelia,MT
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air
minum, minuman kesehatan, atau pun dalam bentuk padatannya seperti
pada produk pangan dan olahannya.
Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation,
sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion.
Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan
anion dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif.
Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik.
TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9
Kimia Analitik
Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri
:
melarutkan
mengencerkan
mengendapkan
memisahkan secara fisik/kimia
menyaring
mencuci mencuci endapan
memanaskan
mendidihkan
mendinginkan
menimbang
menghitung
Hal-hal yang harus diketahui dalam Analisis
TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9
Kimia Analitik
Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri
CARA ANALISIS KUALITATIF Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat penyusun suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat zat tersebut (sifat fisika, sifat kimia, atau sifat fisikokimianya.)
Sifat Fisika suatu bahan kimia adalah sifat yang dapat diamati dengan panca indera dan dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut.
Sifat yang dapat diamati dengan panca indera (organoleptik) adalah :
Wujud/rupa
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
Sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat :
Bobot jenis
Indeks bias
Titik didih
Titik leleh/titik beku
Sifat Fisika : yang dapat diamati langsung
Warna
Bau dan Rasa
Rupa
Warna Larutan Warna Endapan
S i f a t F i s i k a
Bau Rupa
Asam Asetat :
bau khas cuka / scorpion
Senyawa-senyawa Ester :
Bau khas pada buah-
buahan seperti pisang,
apel, jeruk, salak
Hidrogen Sulfida :
Bau khas belerang /
sampah
K2CrO4 :
Butiran berwarna Kuning
K2CrO7 :
Butiran berwarna Merah
Bata
FeSO4 :
Butiran berwarna putih
kehijauan
Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang dapat diamati
/diukur karena adanya interaksi antara suatu zat kimia dengan
zat kimia lainnya (interaksi antara materi dengan materi).
Proses interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya
disebut reaksi kimia.
Reaksi-reaksi kimia inilah yang digunakan untuk mengenali
(mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.
Sifat Kimia : berdasarkan reaksi-reaksi kimia
Reaksi pengendapan
Reaksi Redoks
Reaksi Asam Basa
Reaksi Pembentukan Kompleks
Kesetimbangan Reaksi Kimia
Sifat fisikokimia adalah perubahan yang dapat diamati/diukur karena
terjadinya interaksi antara zat kimia dengan energi.
Interaksi zat kimia dengan energi cahaya (foton) diamati/diukur dengan
alat spektrofotometer dan metode analisis yang menggunakan alat ini
disebut metode spektrofotometri.
Sedangkan interaksi antara zat kimia dengan energi listrik
diamati/diukur dengan berbagai alat elektrometer dan metode analisis
yang menggunakan alat-alat ini disebut metode elektrometri.
TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9
Kimia Analitik
Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri
Cara Kering ( zat padat )
Analisis Kualitatif
Cara Basah (zat dalam larutan)
Cara Kering :
Pengujian dilakukan dalam keadaan kering, tanpa melarutkan sampel
Cara Basah :
Sampel yang diuji dalam bentuk larutan
Cara Kering :
1. Pemeriksaan Pendahuluan bentuk kristal, sifat fisik : bau, warna , dll
2. Pemanasan -> sampel/zat padat dipanaskan , diamati - perubahan warna - meleleh
- sublimasi - terjadi asap atau gas
3. Uji Nyala Api :
a) 3-4 mg sampel di atas kaca arloji, basahi dengan sedikit HClpekat
garam Chlorida (paling mudah menguap) b) Kawat platina atau Ni-Cr yang melingkari batang gelas dibersihkan
dengan mencelupkan ke dalam larutan HCl p, lalu bakar pada nyala
oksidasi. Lakukan beberapa kali sampai nyala api tidak berwarna.
c) Kawat yang telah bersih dicelupkan ke dalam sampel, lalu bakar
pada nyala api tak bercahaya.
d) Amati warna yang muncul yang berasal dari uap garam chlorida.
Tabel Warna Nyala Beberapa Unsur Logam
Unsur Warna nyala Warna nyala
tanpa kaca kobalt dengan kaca kobalt
Natrium Kuning Tidak berwarna
Kalium Ungu Merah padam
Kalsium Merah bata Hijau muda
Stronsium Merah padam Ungu
Barium Hijau kekuningan Hijau kebiruan
Litium Merah karmin Tidak berwarna
Tembaga Hijau kebiruan Tidak berwarna
As, Sb, Bi, Pb Biru keabuan Tidak berwarna
Warna Api Sampel berisi
Kuning Persenyawaan Na
Violet Persenyawaan K
Kuning merah Persenyawaan Ca
Hijau kuning Persenyawaan Ba
Hijau kebiru-biruan
Persenyawaan Cu
Perhatian:
Warna nyala natrium menutupi nyala logam-logam lain,
sehingga bila dalam sampel terdapat natrium maka warna
nyala logam lainnya dapat diamati dengan memandang
nyala melalui lapisan kaca kobalt yang akan menyerap
warna natrium dan warna-warna lainnya.
4. Uji Spektroskopi
Setiap unsur mempunyai spektrum emisi garis yang khas/spesifik yang berbeda dari spektrum unsur-unsur lain
TP14307#01 Version: 0.0 Revision: 0.1 Valid Date: 06 2006 # of 9
Kimia Analitik
Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri
Kimia Analitik
Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri
Uji pendahuluan dilakukan terhadap sampel yang dianalisis memberikan
petunjuk yang sangat penting dan memudahkan analisis lebih lanjut.
Untuk beberapa ion tertentu uji pendahuluan sudah memberikan kepastian.
Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan secara organoleptis
Bentuk : sampel berupa padatan atau larutan.
Bila sampel berupa padatan atau kristal perhatikan bentuknya secara
mikroskopis.
Sifat : Perhatikan apakah sampel itu bersifat higroskopis atau tidak.
Zat-zat yang bersifat higroskopis antara lain CaCl2, MgCl2, NaOH.
Periksa reaksinya terhadap lakmus merah atau lakmus biru, apakah
bersifat netral atau basa.
Bau : cium baunya (hati-hati bau menusuk). Zat-zat yang berbau
khas, misalnya H2S, CH3COOH, NH4OH, dan Cl2.
Rasa : sebaiknya cara ini tidak dilakukan karena pada umumnya zat-
zat kimia berbahaya.
Warna Padatan:
Merah : Pb3O4, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, K3(Fe(CN)6)
Merah jingga : K2Cr2O7
Merah keunguan : CdS, As2S3, PbI2, K4(Fe(CN)6), K2CrO4, FeCl3,
Fe(NO3)3
Hijau : Cr2O3, Hg2I2, Cr(OH)3, garam-garam fero (Fe2+),
garam-garam nikel (Ni2+), CuCO3, CrCl3.6H2O,
CuCl2.6H2O
Biru : Garam-garam kobalt (CO2+) anhidrat, garam-garam
tembaga (Cu2+) terhidrat.
Coklat : PbO2, CdO, Fe3O4, Fe2O3, Fe(OH)3
Hitam : PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, CoS, NiS dan C (karbon)
Warna : perhatikan warna padatan atau larutan
Warna Larutan:
Merah muda : CO2+, Mn2+
Merah jingga : Cr2O7 2-
Kuning : CrO4 2-, Fe(CN)6 3-, Fe3+
Hijau : Ni2+, Fe2+, Cr3+
Biru : Cu2+ (dari garam-garam terhidrat)
Ungu : MnO4 -
Larutan analisis kation (golongan I, II , III, IV dan V)
Larutan sifat asam/basa/netral
Cara Basah (zat padat + pelarut) Larutan analisis anion : harus bebas logam berat
( + Na2CO3 jenuh)
Tidak larut + pelarut lain ; HCl,H2SO4, HNO3, Aquaregia
Zat Padat + Pelarut
non elektrolit
Larut Larutan Kuat
elektrolit
lemah
Kation (ion positif)
Larutan elektrolit
Anion (ion negatif)
Terjadinya reaksi kimia ditandai, bila antara lain terbentuk