efek ekstrak etanol biji kakao (theobroma cacao

33
FEK EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO ( Theobroma cacao SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans SECARA INVITRO Usulan Penelitian Ivan Firmansyah 112010101029 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

Upload: vidya-muqsita

Post on 05-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

OOJ

TRANSCRIPT

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans SECARA INVITRO

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans SECARA INVITROUsulan PenelitianIvan Firmansyah112010101029

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JEMBER2014

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGRUMUSAN MASALAHTUJUAN PENELITIANMANFAAT PENELITIANTINJAUAN PUSTAKATaksonomi fungi Candida albicansKingdomFungiPhylumAscomycotaSubphylumSaccharomycotinaClassSaccharomycetesFamilySaccharomycetaceaeGenusCandidaSpesiesCandida albicans (C.P Robin)Berkhout 1923SinonimCandida stellatoidea dan Oidium albicansCandida albicans

Sumber : Setiawati, 2012Sumber : http://pathmicro.med.sc.eduC. albicansJamur dimorfik : blastopora, pseudohifaMembran sel : fosofolipid ganda + sterol target antimikotikTumbuh pada pH 4,5-6,5, suhu 28-37 CDibedakan dengan spesies jamur lainnya : proses asimilasi dan fermentasi.

Kultur C. albicans pada media SDA (Yuri, 2009) Representasi dari siklus ragi, hifa, dan pseudohifa (Berman J., 2002)

Sumber : Tjampakasari, 2006Patogenitas C. albicansMekanisme infeksiHidrofobisitas permukaan sel berperan penting pada patogenesis oportunistik C. albicans :Perlekatan pada epitel, endotel, protein matriks ekstraseluler : hidrofobik>hidrofilik Semakin hidrofobik permukaan sel C. albicans semakin mudah melekat pada jar.hospes Antifungi Secara SistemikBiji Kakao (T. cacao)Kakao (T. cacao)KingdomPlantaeDivisiSpermatophytaSub divisiAngiospermaeKelasDicotyledoneaeSub KelasDialypetalaeOrdoMalvalesFamiliSterculiaceaeGenusTheobromaSpesiesTheobroma cacaoSumber: Siregar et al. (2002)

Sumber : perkebunan.litbang.deptan.go.idKarakteristik T. cacaoSumber : Spillane, 1995Sumber : Afoakwa, 2010Biji KakaoKomponenKeping biji (%)Kulit biji (%)Kadar air5.04.5Lemak54.01.5Kafein0.2-Theobromin1.21.4Polihidroksifenols6.0-Protein kasar11.510.9Pati6.0-Pentosa1.57.0Selulosa9.026.5Asam Karboksilat1.5-Abu2.68.0Komponen lain1.50.1Komposisi kimia biji kakaoSumber: Belitz and Grosch. (1999).

Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/foto_berita/586.jpgPolifenol dan Flavonoid Biji KakaoPolifenol dan Flavonoid Biji KakaoUji Aktivitas AntimikrobaSumber : Pratiwi, 2008Kerangka KonseptualEkstrak Etanol Biji Kakao(Theobroma cacao)FlavonoidTaninKatekinDaya hambat antibakteri (KHM)Menyebabkan hilangnya sifat permeabilitas membran sel, sehingga keluar masuknya zat-zat seperti air, nutrisi, dan enzim, tidak terseleksi.Membentuk kompleks dengan protein dan merusak membran sel dengan cara mendenaturasi ikatan protein pada membran sel, sehingga membran sel menjadi lisis dan senyawa tersebut menembus ke dalam inti sel menyebabkan jamur tidak berkembangMengganggu permeabilitas membran sel.KetokonazoleBerikatan dengan ergosterol membran sel, sehingga permeabilitas membran sel tergangguHipotesisPemberian larutan ekstrak etanol biji kakao (T. cacao) pada berbagai konsentrasi dapat menghambat pertumbuhan C.albicans. Candida albicans yang diberi larutan ekstrak etanol biji kakao (T.cacao) 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, dan, 0,78% menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak diberi larutan ekstrak etanol biji kakao (T.cacao). Larutan ekstrak etanol biji kakao (T.cacao) dengan konsentrasi 100% merupakan larutan dengan konsentrasi paling efektif yang mampu menghambat pertumbuhan C. albicans.

METODE PENELITIANSkema Rancangan PenelitianBMP1-8K(-)K(+)KK(+)KK(-)KP1-8DK(+)DK(-)DP1-8Keterangan :B: Biakan Candida albicansM: Media Saboraud Dextrose AgarK(+): Kelompok kontrol positifK(-): Kelompok kontrol negatifP1-8: Kelompok perlakuan 1-8KK(+): Perlakuan berupa kontak dengan Ketokonazole konsentrasi 0.125 g/mlKK(-): Tanpa perlakuan dan pengobatanKP1-8: Perlakuan berupa kontak dengan ekstrak etanol kakao konsentrasi 7,8; 15,6; 31,2; 62,5; 125; 250; 500; 1.000 mg/mlDK(+): Data perlakuan dengan kontrol positifDK(-): Data perlakuan dengan kontrol negatifDP1-8: Data perlakuan dengan ekstrak etanol kakao konsentrasi 7,8; 15,6; 31,2; 62,5; 125; 250; 500; 1.000 mg/ml

Keterangan :n = jumlah pengulangant = jumlah perlakuan, KP 1-8, KK(-), KK(+) = 10 perlakuanPenelitian ini akan melakukan pengulangan 4xTempat dan Waktu PenelitianTempat : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas JemberWaktu :September 2014Variabel PenelitianDefinisi OperasionalEkstrak etanol biji kakao hasil ekstraksi biji kakao dengan menggunakan pelarut etanol 90%.Jamur C. albicans yang telah dikembangbiakkan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.Kontrol negatif adalah aquades steril sebanyak 100l.Kontrol positif adalah bubuk ketoconazole 0,125 g dilarutkan dalam aquadest steril 1 ml lalu diambil sebanyak 100l.Uji Aktivitas Antijamur adalah uji sensitivitas dan efektivitas suatu antijamur dalam melawan jamur patogen.Uji KHM (Kadar Hambat Minimal) dengan metode difusi lempeng agar adalah menentukan kadar atau konsentrasi minimal larutan ekstrak etanol biji kakao (T. cacao) yang mampu menghambat pertumbuhan jamur uji (C. albicans), dengan melihat diameter zona hambat setelah diinkubasikan selama 18-24 jam.

Alat dan BahanProsedur PenelitianProsedur PenelitianPembuatan Ekstrak Etanol Biji Kakao 1. 4000 mg ekstrak + 4ml aquadest vortex 50 detik vial 1 (100%) 2. vial 1 diambil 2 ml vial 2 (sudah diisi 2 ml aquadest) vortex 60 detik vial 2 (50 %) 3. vial 2 diambil 2 ml vial 3 (sudah diisi 2 ml aquadest) vortex 60 detik vial 3 (25%) dst sampai vial 84. Masukkan kertas disk ke dalam masing-masing pengenceran volume kertas saringProsedur PenelitianProsedur PenelitianAlur Penelitian1. Pengenceran Ekstrak4000 mg ektrak + 4 ml aquades sterilAquades steril Aquades steril Aquades steril Aquades steril2 ml 2 ml 2 mll 2 ml Aquades steril Aquades steril Aquades steril 2 ml2 ml 2 mlAlur Penelitian2. Uji Aktivitas Antijamur100%12,5%1,56%3,125%6,25%25%50%0,78%Kertas disk yang telah direndam dalam masing-masing pengenceran ekstrak etanol kakao (100%, 50%, 25%,12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%)Dimasukkan ke sumur media agar Saboraud Dextrose AgarTentukan nilai KHM setelah inkubasi 24 jam dengan suhu 37o CAlur Penelitian : Kontrol Positif dan Kontrol NegatifK(+)K(-)Timbang bubuk antibiotik sesuai data MIC : Ketokonazole 0, 125 g/mlCampur dengan 1 ml aquadest sterilLetakkan kertas saring pada larutan antibiotik sampai meresap minimal 10 menitLetakkan kertas saring yang menyerap larutan antibiotik pada media agar MH sebagai kontrol positif dan kertas saring yang menyerap aquadest steril sebagai kontrol negatifAmati zona hambatnya dengan jangka sorong setelah inkubasi 24 jam dengan suhu 37o C

ANALISIS DATAData dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan p>0,05 uji regresi linier untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Perbandingan lebih dari dua variabel yang tidak berpasangan dilakukan uji nonparametrik Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Uji Post Hoc multiple comparisons dengan metode Mann-Whitney. Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada masing-masing konsentrasi terhadap konsentrasi yang lain maupun terhadap kontrol yang ada (Wulandari, 2012). Batas kepercayaan yang digunakan dalam peneltian ini adalah 95% (p