epidemiologi biomedik 2014

Upload: indraigr

Post on 10-Jan-2016

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

epidemiologi

TRANSCRIPT

  • PERTEMUAN PERTAMA :

    DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI DAN MASALAH KESEHATAN

  • I. SEJARAH PERKEMBANGANEPIDEMIOLOGIBAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FK-UISU MEDAN2014

  • TOKOH EPIDEMIOLOGIHippocrates (460 BC 337 BC)a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit.1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan.2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi3.Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini.Galen (129-199)The Father of Experimental Physiology.-----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi.status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.Thomas Sydenham (1624-1689)The Father of Epidemiology.------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologi

  • Antonie van Leewenhoke (1632-1723)Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677).

    Robert Koch1. Penemu sel2. Penemu basil tuberkulosis (1882)3. tuberkulin (1890)

    Max van patternkoferpercobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)

  • John Snow (1813-1858)Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)Percival PottBapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.James LindBapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C.Doll dan Hill2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru

  • SEJARAH EPIDEMIOLOGIPROSES SEHAT - SAKIT ZAMAN KUNOZAMAN PASTEURZAMAN MODERNSAK ITCUACA BURUKMICROBIOLOGIINTER AKSILINGKUNGAN

  • PERISTIWA EPIDEMIOLOGIWABAH DIARE DI LONDONKISAH RUBELLAAWAN ASAP DIKOTA LONDONPANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYAPENELITIAN KOHOR FRAGMINTONUPAYA ERADIKSI POLIO.Catatan : Terjadi perubahan masalah dan pola penyakitPerkembangan ilmu pengetahuan lainnya.klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I. administrasi, I. perilaku)

  • II. DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI

  • PENGERTIANEPI = TENTANGDEMOS = PENDUDUKLOGIA = ILMUDEF : ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANBAHASA YUNANI

  • BEBERAPA DEFINISI EPIDEMIOLOGI MENURUT PARA AHLI.Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular.GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

  • PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI1. EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIFmempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan masalah kesehatan pada populasi (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)2. EPIDEMIOLOGI ANALITIK mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab akibat masalah kesehatan pd pop ( (Why).3. STUDI INTERFENSI / EXPERIMENTALUji kebenaran dlm upaya penanggulangan.(How)

  • KONSEP ANALISA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIFWHAT, WHO, WHERE, WHEN & WHYTIME, PLACE, PERSONHOST, AGEN, ENVIRONTMENKARAKTERISTIKnyaWHAT penyakit, masalah kesehatan, dllWHO Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan, dllWHERE Lokal, Nasional, InternasionalWHEN Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi, dllWHY Kenapa ada masalah/penyakit

  • KONSEP ANALISA EPIDEMIOLOGI ANALITIKSetiap kejadian mengikuti hubungan sebab akibatJenis Hubungan2. Hubungan Statistik1. Hubungan non statistik kebetulanHubungan non-kausal (sekunder)Hubungan Kausal- Hub. Tak langsung terjadi akibat faktor lain- Hubungan langsung- Berdasarkan urutan waktu

  • PERAN EPIDEMIOLOGIMengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi masyarakatMengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakatMenyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusanMembantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukanMengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya

  • KEGUNAAN EPIDEMIOLOGIMengenal proses timbulnya penyakitMengenal Riwayat Alamiah PenyakitGejalaSakitAkibatKlasifikasi PenyakitMenular / Tidak MenularVirus / BakteriPencegahan Penyakit

  • KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINPEJAMUFisiologiAnatomiBiologiAGENIlmu FisikaMikrobiologi, ParasitIlmu fisikaLINGKUNGANGeologi, Geografi, FisikaSosial Politik, AntropologiIlmu ekonomi

  • PERBANDINGAN HUBUNGAN EPIDEMIOLOGI DAN KLINIK

    EPIDEMIOLOGIKLINIKTarget: PopulasiTarget: PeroranganAssessmenPreventifEvaluasiPerencanaan DiagnosisPengobatanPerawatanPelayanan

  • ISTILAH DALAM EPIDEMIOLOGICommon source : epidemik yang timbul dari sumber yang samaVirulensi : tingkat patogenitas agen penyakitExposure : keterpaparanPatogent : kemampuan agent menimbulkan penyakitPropagated : epidemik yang timbul akibat penyebaran.Endemi : Suatu keadaan dimana dijumpai suatu penyakit dengan frekuensi kecil dan menetap di suatu daerah tertentuSporadik : Penyakit dijumpai di suatu daerah tertentu dengan frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu

  • Outbreak : peningkatan insiden kasus yang melebihi ekpektasi normal secara mendadak. Pada suatu komunitas terbatas pada periode tertentu.Epidemi : Penyakit pada daerah tertentu dengan frekuensi meningkat cepat, waktu singkat dan gejala jelas.Pandemi : Peningkatan frekuensi sangat tinggi dan melewati batas negara.KLB : timbulnya penyakit terus menerus selama 3 kurun waktu berturut, dan peningkatan kematian dan penederita baru 2 kali lipat.Emerging disease : wabah penyakit menular baru yang insidennya meningkat dalam 2 dekade.Re emerging disease : wabah peny.menular muncul lagi setelah penurunan yang significan pada masa lampau, disebabkan prilaku,industri,mutasi, lingkungan,dll

  • III. MASALAH KESEHATAN

  • PERKEMBANGAN TEORI TERJADINYA PENYAKITTerjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta.Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan (hippocrates)Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga mengotorkan udara dan lingkunganTerjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad renikTeori imunitas dan hormonalKonsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak menular)

  • PENGERTIAN SEHATDEFINISI: SEHAT = ---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomiDEFINISI: SEHAT = ---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.

  • B. SAKIT DAN PENYAKITPENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKANSAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF

    SAKITPENYAKITPOSITIF NEGATIFYA12Tidak34

  • Keterpaparan & KerentananPeralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui proses yang didahului dgn keterpaparan (exposure).yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu (kerentanan).KeterpaparanKeterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit. Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat keterpaparan :1.Sifat keterpaparan2.Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi3.Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab

  • HUB. KETERPAPARAN DAN KERENTANANTabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakit.

    Keadaan KeterpaparanKeadaan KerentananRentan KebalTerpaparSakitTidak SakitTidak TerapaparTidak SakitTidak Sakit

  • HUB. PENYEBAB DAN PENYAKITSecara epidemiologis, kejadian suatu penyakit umumnya berkaitan dengan sejumlah penyebab, sebaliknya satu penyebab bisa mengakibatkan beberapa penyakit.Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,) dengan penyebab (agen) serta dengan lingkungan.EnvironmentHostAgen

  • WEB OF CAUSATIONPendidikan RendahKEMISKINANProduksi bahan makanan rendahFasilitas kesehatan kurangDaya beli rendahPengetahuan gizi rendahKonsumsi makanan tidak memadaiKesehatan kurangPENYAKIT KURANG GIZIDaya tahanTubuh danPenyerapanZat giziterganggu

  • DISTRIBUSI MASALAH KESEHATANAdalah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu berdasarkan unsur epidemiologi:

    Orang (Person)Tempat (Place)Waktu (Time)

  • 1. Orang Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek penyebaran, al/:Umur. ----karena?Ada kaitannya dengan daya tahan tubuhAda kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatanAda kaitannya dengan kebiasaan hidup

  • Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan penyebaran penyakit pada kel. Umur mudaGrafik ini nampak miring ke kanani dan menunjukkan Penyebaran penyakit pada kel. Umur tuaGrafik ini menunjukkan penyebaran penyakit meratapada semua kel. UmurGrafik ini menunjukkan 3 kemungkinan:1). Penduduk tidak homogen.2). Penyakit terdiri dari dua macam yang berbeda3). Penyakit mempunyai sifat menyerang dua kelompok penduduk yang berbedaGRAFIK MODEL PENYEBARAN PENYAKIT BERDASARKAN KELOMPOK UMUR

  • B. JENIS KELAMINPenyebaran pada karakteristik jenis kelamin disebabkan o/:Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanitaPerbedaan kebiasaan hidupPerbedaan tingakt kesadaran berobatPerbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa penyakitPerbedaan pekerjaanc. PekerjaanPenyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan o/:Adanya resiko pekerjaanSeleksi alamiah dalam memilih pekerjaanPerbedaan status sosial ekonomi

  • D. STATUS PERKAWINANPerbedaan penyebaran dipengaruhi oleh:Pola penyakitResiko terkena penyakitPenata laksanaan penanggulangan penyakit

    e. Rasf. Agama

  • 2. TEMPATKeterangan penyebaran menurut tempat, berperan dalam mengetahui bbrp hal al/:Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerahHal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi masalah-masalah kesehatan di suatu daerahFaktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb:Keadaan geografisKeadaan pendudukKeadaan pelayanan kesehatan

  • LANJUT.Penyebaran menurut tempat, secara umum dapat dibedakan atas 5 macam:Penyebaran satu wilayahPenyebaran beberapa wilayahPenyebaran satu negaraPenyebaran beberapa negaraPenyebaran banyak negara.

  • 3. WAKTUBerperan dalam:Memahami kecepatan perjalanan penyakitMengetahui lama terjangkitnya suatu penyakitPenyebaran ini dipengaruhi o/:Sifat penyakit yang ditemukanKeadaan tempat terjangkitnya penyakitKeadaan pendudukKeadaan pelayanan kesehatan yang tersedia

  • Pembagian penyebaran berdasarkan waktu, dibedakan atas:

    Penyebaran satu saat@ Point source epidemic@ Contagious disease epidemicPenyebaran satu kurun waktuPenyebaran siklisPenyebaran sekular

  • PENGGUNAAN PARAMETER EPIDEMIOLOGIKINSIDENSMencari / mengukur faktor kausalMortalitas Pengganti insidensi onset & kematian pendek Fatalitas tinggiFatalitas Mengetahui keganasan penyakit Mengukur hasil therapi di klinik Beerguna utk usaha administraatifPrevalensi hanya utk keperluan administrtatif

  • -Imunisasi-GiziPengobatanLINGK

  • Terpapar

    Infeksi

    Sakit

    Mati

    Sembuh

    Langsung

    Vektor

    Sanitasi

    7

    2

    5

    4

    6

    Simpul Pengendalian Penyakit Menular

    WHO/CSR

    Cacat

    1

    Pencegahan

    Profilaksis

    Isolasi dg pengobatan

    Kelambu

  • IV. TRIAS EPIDEMIOLOGI

  • ADALAH.Merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan ini merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berbeda dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan sigitiga, inilah yang akan menimbulkan status sakit.

  • SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAS EPIDEMIOLOGI)AgentHostEnvironment

  • HUB. HOST-AGEN-ENVIRONMENTModel 1.AgentHostEnvironmentModel 1.seseorang berada pada kondisi sehat, dimana host,agen dan environmentberada pada kondisi seimbang

  • MODEL 2.AgentHostEnvironmentModel 2, seseorang berada pada kondisi tidak sehat, dimanadaya tahan pejamu (Host) berkurang

  • MODEL 3.AgentHostEnvironmentModel 3 : Seseorang berada pada kondisi tidak sehat, dimanaKemampuan bibit penyakit (Agen) Meningkat

  • MODEL 4.AgentHostEnvironmentModel 4 : seseorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana. Kondisi lingkungan mengalami pergeseran/perubahanDari kondisi normal

  • 1. FC. PEJAMU (HOST)Pejamu = manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. (umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh, status gizi)2. Fc. Agen (penyebab) suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit.a. unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika.b. faktor gaya hidup3. Fc. LingkunganYaitu :semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial.

  • KARAKTERISTIK SEGITIGA EPIDEMIOLOGI1. Pejamu (host)- Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi- Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu- Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain2. Lingkungan- Topografi dan Geografi:

  • 3. AgenInfektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan pejamuPatogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserangVirulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematianToksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnyaInvasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringanAntigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.

  • PERTEMUAN KEDUA DASAR BIOSTATISTIK DALAM EPIDEMIOLOGI

  • V. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

  • RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (NATURAL HISTORY OF DISEASE)a/ perkembangan suatu penyakit tanopa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

  • A. PROSES PERKEMBANGAN PENYAKITTahapan riwayat alamiah penyakit Tahap prepatogenesisTahap patogenesisTahap pasca patogenesis

  • A. TAHAP PREPATOGENESIS:Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut sehat.

  • B. TAHAP PATOGENESIS:Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.

  • LANJUTANTahap penyakit lanjutan: merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan penanggulangan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

  • C. TAHAP PASCA PATOGENESISTahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan suatu penyakit yang dapat berupa lima keadaan:Sembuh sempurna: penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita sakit.

  • .LANJUTANSembuh dengan cacat: penyakit berakhir dengan keadaan sembuh namun tidak sempurna. Karena ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu.

    Karier: perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.

  • .LANJUTANKronis: penyakit tetap berlangsung secara kronik, artinya perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat ataupun tidak bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada pada keadaan sakit.

    Meninggal dunia: perjalanan penyakit berakhir dengan kematian.

  • TAHAP PERJALANAN PENYAKITHorison klinisGejala penyakit tidak tampakHorison klinisGejala penyakit tidak tampakMeninggalkroniskarierSembuh CacatSembuh sempurnaLingkunganPenyebabPejamuprepatogenesispatogenesisP. DiniP. lanjutInkubasiPasca patogenesisBibit penyakit belum memsuki tubuhBibit penyakit telah memsuki tubuh

  • 6 KOMPONEN RANTAI PENULARANPenyebab Penyakit ( causative agent)Reservoir agentPortal of exit pintu keluar agentCara transmisiPortal of exit jalan masuk agentKepekaan Host

  • JALUR TRANSMISIDIRECT Droplet Sexual Darah Kulit ke kulit, dllVEKTORLINGKUNGANUDARA Serangga, hewan dll makanan, minuman debu, partikel dll

  • PENYEBAB PENYAKITBIOLOGISProtozoa malaria, dysentri, amoeba

    2. Metozoa menular melewati intermediate binatang schistomiasis

    3. Bacteria bisa hidup dialam, binatang, manusia tbc, salmonella, staphylococus

    4. Virus infeksi orang ke orang cacar, campak, influensa

    5. Jamur biasanya terdapat ditanah, transmisi tdk orang ke orang6. Ricketsia

  • B. POLA PERKEMBANGAN PENYAKITSuatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar.Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).

  • Portal of entry/portal of exit, al/:Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu.Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/ penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan.Melalui Pencernaan: baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja.

  • ..LANJUTANMelalui saluran urogenitalia: biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang keluar melalui saluran tersebut.Melalui lukapada kulit ataupun mukosa.Secara mekanik: seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu.

  • MODE OF TRANSMISSIONSetelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/:Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita atau reservoir, ke pejamu potensial yang baru, sedangkan,Penularan tidak langsung: adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne)

  • C. MANFAAT RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (RAP)Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting:Masa inkubasi atau masa latent.Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan onformasi dama menegakkan diagnosispenyakit menurut musim (season) Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita kejadian kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannyaKecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian penyakit.Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.

  • PENGAMATAN/ SURVEILANS EPIDEMIOLOGIS (SURVEILANCE EPIDEMIOLOGY)Kegiatan yg dilakukan secara rutin dan teratur berupa pencatatan lengkap hasil pengamatan tentang ada tidaknya kasus baru penyakit tertentu atau adanya peningkatan jumlah kasus baru untuk memantau perubahan yg terjadi pd penyakit yg mempunyai risiko menimbulkan wabah.

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGISDilakukan pada: penyakit yg dapat menimbulkan wabah, penyakit kronis, penyakit endemis, penyakit baru yg dapat menimbulkan masalah epidemiologis, penyakit yg dapat menimbulkan epidemi ulang.Surveilans aktifSurveilans pasif

  • SURVEILANS AKTIFPengumpulan data yg dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam waktu relatif singkat, dan dilakukan secara teratur, untuk mencatat ada tidaknya kasus baru penyakit tertentu.Dilakukan bila ditemukan penyakit baru, penelitian tentang cara penyebarannya, risiko tinggi penyakit musiman, penyakit dgn insidensi rendah mendadak meningkat. (contoh: SARS)

  • SURVEILANS PASIFPengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan kesehatan.Diketahui: distribusi geografis penyakit menular, perubahan2 yang terjadi, kebutuhan penelitian sbg tindak lanjut.

  • TUJUAN PENGAMATAN EPIDEMIOLOGISMengetahui distribusi geografis penyakit endemis dan epidemis (malaria, gondok, kolera, campak)Mengetahui periodisitas suatu penyakitMenentukan peningkatan insidensi peny.Mengetahui situasi penyakit tertentu. Memperoleh gambaran epidemiologis penyakit tertentu.Melakukan pengendalian penyakitMengetahui adanya ulang penyakit

  • SASARAN PENGAMATAN EPIDEMIOLOGISIndividuPopulasi lokal/ kelompok individuPopulasi nasionalPopulasi internasional

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS PADA INDIVIDUPengamatan dilakukan pada individu yg terinfeksi dan berpotensi untuk menularkan penyakit. (penderita, karier, orang dengan risiko tinggi)Tujuan: untuk mengetahui contact person, terjadinya infeksi lebih lanjut (DHF, malaria, campak), pengobatan yg dilakukan (TBC), pengamatan lanjutan (penderita Lepra yg pindah ke daerah lain)

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS PADA POPULASI LOKALKelompok individu yg terbatas pada orang2 yg berisiko terkena suatu penyakit (population at risk)Pengamatan pada kelompok individu yg kontak dgn penderita/ karier. (epidemi morbilli, parotitis)Pengamatan pada pejamu yg rentan (bayi, balita yg belum kebal)Kelompok individu yg berpeluang utk kontak dgn penderita (dokter, petugas kesehatan)Lingkungan orang yg menderita TBC

  • Pengamatan pada semua penduduk secara nasional.Dilakukan setelah program pemberantasanContoh: pengamatan insidensi penyakit Polio setelah PIN (Pekan Imunisasi Nasional)Pengamatan Epidemiologis pada Populasi Nasional

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS PADA POPULASI INTERNASIONALPengamatan terhadap berbagai penyakit yg dilakukan oleh berbagai negara secara bersama-sama. (Pes, Cacar, Kolera, SARS)Tujuan: untuk saling memberi informasi tentang epidemi yg timbul di suatu negara agar negara lain yg tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan. (cacat bawaan akibat obat Talidomide di USA pd 1951 dan 1962.

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS DI RS(HOSPITAL SURVEILANCE)Tempat yg paling mudah menularkan penyakit: penderita ke penderita, petugas kesehatan ke penderita, alat2 yg digunakan, sumber air yg tercemar.Penderita ad pejamu yg rentan: penyakit/ kondisi yg telah ada, kemoterapi, Radiasi, operasi, infus, kateter, jarum suntik, dll.Infeksi nosokomial: komplikasi karena tertular penyakit lain yg berasal dari RS.

  • PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIS PADA INDUSTRIPengamatan insidensi penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan.Pencatatan dan pelaporan rutin: sebelum, selama, dan setelah menjadi karyawan.Tujuan: untuk mengadakan pencegahan dan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan.

  • KEGIATAN POKOK PENGAMATAN EPIDEMIOLOGIPengumpulan dataPengolahan dataAnalisis data dan penarikan kesimpulanPenyebaran informasi

  • PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAPencatatan insidensi pada population at risk melalui kunjungan rumah (active surveilance)Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rutin (passive surveilance)Survei khususTeknik wawancara dan atau pemeriksaanDiolah secara manual atau komputerisasi

  • ANALISIS DATA DAN PENYEBARAN INFORMASIAnalisis data secara deskriptif berdasarkan: variabel orang (umur, rasio sex, pekerjaan, dll), tempat (pemukiman, industri, dll), dan waktu.Buletin khusus: Depkes Pusat, disebarluaskan.

  • MENGUKUR FREKUENSI PENYAKIT

  • PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIANUkuran dasar epidemiologi RATEPenyusunan rate perlu 3 hal:Jumlah orang yang terserang penyakit / meninggalJumlah penduduk tempat asal penderitaWaktu/ periode terserang penyakit

  • RASIO (RATIO)Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.

  • PROPORSI (PROPORTION)Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.

  • ANGKA (RATE)Proporsi dalam bentuk khusus: perbandingan pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.

  • Apabila pembilang terbatas pada umur, sex, atau gol. tertentumaka penyebut juga harus terbatas pada umur, sex atau gol yang sama.Bila penyebut terbatas pada mereka yang dapat terserang atau terjangkit penyakit, penyebut tersebut dinamakan populasi yang mempunyai resiko (population at risk).

  • UKURAN KESAKITANIncidence RatePrevalence RatePoint Prevalence RatePeriod Prevalence RateAttack rateDll.

  • UKURAN KEMATIANCrude death rateAge specific death rateIMRMMRCMRCFR Disease-specific death rateDisease-specific fatality rateAdjusted death rate Dll.

  • INCIDENCE RATE

    Jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.

    Incidence rate = Jlh kasus baru st. peny. Selama satu periode Populasi yg menjadi resiko

    Incidence rate: Dinyatakan dalam periode waktu tertentu. bulan, tahun, dll.

  • ATTACK RATE: ADALAH INCIDENCE RATE PADA EPIDEMI

    Attack rate = Jumlah kasus selama epidemik Populasi yg menjadi resiko

  • Bila periode waktunya panjang, populasi yang menjadi resiko juga dapat berubah digunakan penduduk pada pertengahan periode sbg populasi yang menjadi resiko.Incidence rate untuk mengetahui etiologi.

  • PREVALENCE RATE (POINT PREVALENCE RATE)mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita st penyakit pada satu titik waktu tertentu.

    Prevalence rate= Jlh kasus-kasus penyakit yang ada Jlh penduduk seluruhnya(pada suatu titik tertentu)

  • Prevalence rate tergantung pd: Jlh orang yang telah sakit pd waktu yang lalu Berapa lama mereka sakit

    Meski sedikit yg sakit dlm setahun tapi bila kronis, jlhnya akan dari tahun ke tahun prevalence rate akan > incidence rate.Bila peny. akut (lama sakit pendek krn sembuh atau ) prevalence relatif < incidence.

    Kegunaan point prevalence (terutama peny. kronis): perencanaan kebutuhan fasilitas, tenaga, dan pemberantasan penyakit.

  • PERIOD PREVALENCE RATEPoint Prevalence Rate=Jlh kasus penyakit yg ada selama satu periode Penduduk rata-rata dari periode tersebut(mid periode population)

  • CONTOH KASUS1 Agt. 2014

  • Keterangan: = Hari timbul penyakitR = Hari timbul relaps/ kambuh! = Hari berakhirnya penyakit/ matiPopulasi: 300 orang

    Pertanyaan:1. Berapa point prevalence rate pada 1 Des.2013?2. Berapa Incidence Rate penyakit tersebut?3. Periode Prevalence Rate 1 Des. 2013 s/d 1 Agt. 2014?

  • PENYELESAIAN1. Kasus lama dan kasus baru pada 1 Des.2013 ad. kasus no. 1, 2, 3, 6PPR= 4/ 300= 0.013=13 per 1000 pddk2. Kasus baru selama 1 Des.2013 1 Agt 2014 ad. Kasus no. 1, 2, 3, 4, 5IR = 5/ 294 = 0.017 = 17 per 1000 pddk3. Kasus lama dan baru selama 1 Des.2013 1 Agt 2014 ad. Kasus 1, 2, 3, 4, 5, 6PPR= 6/300 = 0.02= 20 per 1000 pddk

  • INDEKS KESEHATANIndeks Fertilitas1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Death Rate)2. Angka Fertilitas Menurut Golongan Umur (Age Specific Fertility Rate)3. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)

  • INDEKS KESEHATANIndeks Mortalitas dan Morbiditas1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)2. Angka Kematian berhubungan dengan sebab tertentu: Angka Kematian Karena Sebab ttt., Case Fatality Rate, Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

  • 3.Angka kematian berhubungan dengan umur: Angka Kematian menurut golongan umur, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Neonatal, Angka Kematian Perinatal, Proporsi Kematian Balita4. Angka Morbiditas

  • DERAJAT KESEHATAN CDR (Crude Death Rate)IMR (Infant Mortality Rate) = AKABACMR (Child Mortality Rate)MMR (Maternal Mortality Rate)LE (Life Expectancy)

  • CRUDE DEATH RATE (CDR)

    Jlh kematian dikalangan pddkdi suatu daerah dlm satu tahunJumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun) di daerah dan tahun yang samaX 1000

  • AGE SPECIFIC DEATH RATE(ASDR)Mis: age specific death rate pd gol usia 20-30 tahun

    ASDR=

    Jlh kematian antara umur 20-30 tahundi suatu daerah dalam waktu satu thnjumlah peduduk rata-rata (mid year) pada daerah dan tahun samaX 1000

  • CASE FATALITY RATE(CFR)

    CFR=Jml seluruh kematian krn peny. ttt. dlm jangka waktu ttt. Jumlah seluruh penderita peny di daerah dlm jangka waktu yang sama

    X 1000

  • DISEASE SPECIFIC DEATH RATE(DSDR) Mis. penyakit tuberkulosis (TB)DSDR=Jml kematian peny. TB di satu daerah dlm jangka waktu ttt. Jumlah kasus-kasus TB di daerah dalam jangka waktu yang sama

    X 1000

  • PERINATAL MORTALITY RATE (PNMR)

    Jlh seluruh kematian bayi usia 1mggdi suatu daerah dlm satu tahun Jumlah seluruh kelahiran hidupX 100 %

  • NEONATAL MORTALITY RATE (NMR)

    Jlh seluruh kematian bayi

  • INFANT MORTALITY RATE (IMR)

    Jlh seluruh kematian bayi

  • CHILD MORTALITY RATE (CMR)

    Jlh seluruh kematian anak

  • MATERNAL MORTALITY RATE (MMR)

    Jlh kematian ibu krn kehamilan, persalinan, dan nifas di suatu daerah dlm satu tahunJumlah kelahiran hidup pada tahun yang samaContoh:Jml kematian ibu oleh sebab kehamilan di Medan dilaporkan 1 orang pada tahun 2013, dgn jml seluruh kelahiran hidup sebanyak 49.864 orang.MMR = 1/49.864 x 100.000 = 2 per 100.000 kelahiran hidup

    X 100.000

  • ******Kuliah 3 - Epidemiologi*