blok biomedik 2

41
Blok Biomedik 2 ANAK KURUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2010/2011

Upload: hermanh

Post on 19-Jan-2016

137 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Blok Biomedik 2

Blok Biomedik 2

ANAK KURUS

  

  

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

JAKARTA2010/2011

Page 2: Blok Biomedik 2

Kelompok : A-11Ketua : 1102010021 : Andhika Rachadian PratamaSekretaris : 1102010020 : Andhika Hadi Wirawan Anggota : 1102010043 : Ayu Violet Elfareta1102010085 : Dyane Vatricia1102010086 : Eka Septia Puspitasari1102010087 : Elga Elaskia1102010121 : Herdanti Dwi Putri1102010122 : Heru Tri Purwanto1102010123 : Hilda Herman1102010153 : Lisa Chairunnisa

Page 3: Blok Biomedik 2

ANAK KURUS

Seorang ibu membawa anak laki-lakinya berumur 19 bulan ke dokter karena ibu tersebut merasa anaknya lebih kurus dibanding anak-anak seusianya padahal makan cukup dan aktivitas normal. Setelah dokter memeriksa berat dan tinggi badan anak tersebut masih dalam batas gizi baik,maka dokter menduga ada ketidakseimbangan pada metabolisme karbohidrat dan protein.Sebagai seorang muslim, dokter juga menganjurkan umtuk selalu menjaga kesehatan serta mengkonsumsi makanan yang halal dan toyibah.

Page 4: Blok Biomedik 2

SASARAN BELAJARLI. 1. Memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidrat

LO.1.1 Memahami dan menjelaskan pengertian metabolisme

1.2 Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme

1.3 Memahami dan menjelaskan proses metabolisme karbohidrat

LI. 2. Memahami dan menjelaskan metabolisme protein

LO.2.1 Memahami dan menjelaskan proses metabolisme pada protein

LI. 3. Memahami dan menjelaskan halal dan toyibah pada makanan

LO.3.1 Memahami dan menjelaskan makanan halal

3.2 Memahami dan menjelaskan makanan toyibah

Page 5: Blok Biomedik 2

PENJELASAN SASARAN BELAJAR

Page 6: Blok Biomedik 2

LI. 1. Memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidratLO.1.1 Memahami dan menjelaskan pengertian

metabolisme

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.

Contoh metabolisme :

Pernapasan

Sirkulasi Darah

Pengaturan Suhu Tubuh

Kontraksi Otot

Pencernaan makanan dan nutrisi

Page 7: Blok Biomedik 2

Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis, Yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.

2. Katabolisme (Dissimilasi), Yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.

Page 8: Blok Biomedik 2

LO. 1.2 Memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme

1. Kerja Otot

Pria 70 Kg berbaring = 1650 kalori

makan = 250 Kalori

Duduk = 2000-2250 kalori

2. Pemberian Makanan :

Spesific Dinamic Action Protein

Protein > Karbohidrat.

Page 9: Blok Biomedik 2

3. Luas Permukaan Tubuh

Beberapa faktor yang harus diperhatikan :

- Jenis kelamin, Usia, Emosi, Iklim, Suhu tubuh, Kehamilan

Hormon Thyroid, Nor Epinefrin, Epinefrin

- Pria > Wanita ( Hormon Pria naik 10-15 %)

- Muda 2x orang tua.

- Hypertiroid : 40-80%

- Hypotyroid : 40-50% dibawah normal.

- Rangsang Simpatis : Naik 25% bayi 100%

- Hormon Pertumbuhan 15-20%

Page 10: Blok Biomedik 2

- Demam : Naik 10 C 130%

- Iklim : Tropis < 10-20 % kutub

- Tidur : Turun 10-15 % dibawah Normal

- Turun Tonus otot rangka

- Turun Aktifitas system simpatis.

- Malnutrisi : Turun 20-30%

Page 11: Blok Biomedik 2

1.3 Memahami dan menjelaskan proses metabolisme karbohidrat

A. Katabolisme Karbohidrat

Proses pemechan molekul glukosa + O2→ CO2+H2O+ energy

Glikosis

Penguraian glukosa menjadi 2 asam piruvat

Page 12: Blok Biomedik 2
Page 13: Blok Biomedik 2

Pembentukan Asetil co-A dan Siklus Asam Sitrat

Terjadi di matriks mitokondria dan dari satu molekul glukosa,di dalam siklus asam sitrat dihasikan 4CO2, 2ATP, 6NADH,dan 2FADH2 .

Page 14: Blok Biomedik 2
Page 15: Blok Biomedik 2

Fosforilasi oksidatif (transport electron)

Terjadi di membrane sebelah dalam mitokondria . pada fosforilasi oksidatif ini ada empat kompleks protein yang terdapat di membrane sebelah dalam mitokondria. Kompleks protein ini berfungsi mensintesis NADH dan FADH2 , dan menghasilkan proton-proton yang kemudian di transfer ke ruang antara membrane. Kemudian proton-proton ( H+) ini masuk melalui mesin ATP sintase (karena adanya perbedaan konsentrasi, konsentrasi di ruang antar membrane lebih tinggi dari konsentrasi di matriks). Proton-proton (H+) berikatan dengan O2 membentuk H2O. Karena masuknya proton melalui ATP sintase, menyebabkan ATP sintase aktif dan menghasilkan ATP (ADP+ P → ATP).

Page 16: Blok Biomedik 2

Satu NADH menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu FADH2 menghasilkan 2 ATP.

Page 17: Blok Biomedik 2

Glukoneogenesis

Adalah proses perubahan dari bahan yang bukan karbohidat (asam amino glukogenik, laktat,gliserol, propinat) menjadi glukosa atau glikogen. Tempat berlangsung di hati dan ginjal. Proses glukoneogenesis ini tergantung pada sistem saraf dan eritrosit. Jika seorang menderita hipoglikemia akan menyebabkan disfungsi otak. Fungsi dari glukoneogenesis, meningkatkan kadar glukosa darah untuk kebutuhan normal sel.

Page 18: Blok Biomedik 2
Page 19: Blok Biomedik 2

B. Anabolisme Karbohidrat

Glikogenesis

Glikogenesis adalah proses sintesis glikogen yang berasal dari glukosa yang berlebih didalam darah dan disimpan di dalam hati dan jaringan otot . Glikogen dalam hati juga dibentuk dari asam laktat. Membutuhkan UDPG yg dibentuk dari reaksi uridinitrifosfat dengan glukosa-1-P.

Page 20: Blok Biomedik 2
Page 21: Blok Biomedik 2

Glikogenolisis

Reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi molekul glukosa.

Page 22: Blok Biomedik 2

LI. 2. Memahami dan menjelaskan metabolisme proteinLO.2.1 Memahami dan menjelaskan proses metabolisme pada protein

Metabolisme protein erat kaitannya dengan metabolisme asam amino alfa di dalam tubuh manusia. Berdasarkan metabolisme nitrogen asam amino alfa, dikenal urikotilik dan ureotilik. Pada urikotilik dijumpai asam urat sebagai produk akhir metabolisme N asam amino alfa, sedangkan pada ureotilik, dijumpai urea sebagai produk akhir metabolime N, asam amino alfa. Manusia termasuk kedalam ureotilik, sedangkan burung termasuk urikotilik.

Page 23: Blok Biomedik 2

Reaksi-reaksi dasar metabolisme asam amino:

 

1. Reaksi deaminasi dikatalisis oleh enzim oksidase (dibedakan kerja L-asam amino alfa oksidase dengan D-asam amino alfa oksidase).

2. Reaksi oksidatif deaminasiyaitu reaksi kopel dehidrogenasi dengan transaminasi glutamat menghasilkan reaksi oksidatif deaminasi yang searah dan berlaku untuk L-asam amino pada umumnya.

Page 24: Blok Biomedik 2

3. Reaksi transaminasiyaitu reaksi pemindahan gugus amino (-NH2) asam amino alfa sebagai senyawa donor gugus –NH2 ke asam keto alfa sebagai reseptor gugus –NH2 dan dihasilkan asam amino alfa yang baru dan asam keto alfa yang baru pula.

4. Reaksi dekarboksilasi dikatalisis oleh enzim dekarboksilase, gugus karboksil (-COOH) membebaskan CO2 dan menghasilkan senyawa amina primer.

5. Reaksi Transmetilasi dan reaksi transamidinasi keduanya dijumpai pada reaksi biosintesis keratin, yang mengkaitkan dua organ yaitu ginjal dan hati.

Page 25: Blok Biomedik 2

Sintesis keratin yang berlangsung di ginjal melalui reaksi transamidinasi antara arginin dan glisin menghasilkan guanidoasetat + ornitin.

Di hati terjadi reaksi transmetilasi senyawa guanidoasetat oleh S-adenosil metionin yang dikatalisis oleh enzim transmetilase dan menghasilkan keratin + S-adenosil-homosistein.

Page 26: Blok Biomedik 2

Metabolisme komponen nitrogen asam amino alfa

Reaksi dasarnya adalah reaksi deaminasi, yang mengubah komponen nitrogen menjadi amonia (NH3). Di hati amonia didetoksikasi menjadi urea, selanjutnya urea diekskresi melalui ginjal. Pembentukan urea dari amonia berlangsung melalui siklus urea.

Page 27: Blok Biomedik 2

Siklus urea

Mula-mula NH3 bereaksi dengan CO2 + ATP, yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase, membentuk karbamoil-P. Selanjutnya karbamoil-P berkondensasi dengan ornitin, yang dikatalisis oleh enzim transkarbamoilasi, membentuk sitrulin. Dari hasil kondensasi sitrulin dengan aspartat yang dikatalisis oleh condensing enzyme dan ATP dibentuk senyawa arginosuksinat. Selanjutnya, arginosuksinat yang dikatalisis oleh enzim arginosuksinase dipecah menjadi arginin dan fumarat. Akhirnya arginin yang dikatalisis oleh enzim arginase dipecah menjadi urea dan ornitin. Ornitin dipergunakan kembali untuk pembentukan urea berikutnya.

Page 28: Blok Biomedik 2

LI. 3.Memahami dan menjelaskan halal dan toyibah pada makananLO.3.1 Memahami dan menjelaskan makanan halal

Halal dari segi syarii adalah yang baik bagi diri dan tidak membahayakan badan dan akal. Penghalal dapat di lihat dari tiga macam sisi:

jenis zat yang terkandungnya

cara memperoleh, dan

efek yang ditimbulkan.

Page 29: Blok Biomedik 2

Jenis makanan halal tidak disebutkan karena terlalu banyak. Sedangkan jenis makanan haram dapat dibedakan menjadi:

A. Karena jenisnya

Babi ,bangkai, darah binatang yang dipotong tidak atas nama Allah

Binatang yang mati karena tercekik, mati karena kecelakaan, atau terjatuh jika tidak sempat menyenbelihnya termasuk bangkai juga.

Binatang buas yang memiliki gigi taring tajam dan kuku yang tajam

Binatang kotor yang menjijikan

Page 30: Blok Biomedik 2

B. Makanan haran dari segi cara mendapatkanya

Hasil dari riba, mencuri, merampok, berlaku curang, dsb

Haram karana akibat yang ditimbulkanakan membahayakan badan

Page 31: Blok Biomedik 2

Terdapat prinsip penghalal dan pengharaman , yaitu segala sesuatu adalah boleh dan pengahalal dan pengharaman terhadap sesuatu adalah hak Allah swt.

Kaidahnya :

”Semua jenis makanan/minuman adalah halal dimakan/diminum, kecuali yang dilarang tegas dalam nash”.

Page 32: Blok Biomedik 2

QS Al-Baqarah (2) : 29

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”.

QS Al-Jatsiyah (45):13

“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”

Hadis Nu’man ibn basyir

” Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan di antara keduanya ada musytabihat (syubhat)…”

Page 33: Blok Biomedik 2

Penghalalan dan pengharaman terhadap sesuatu adalah hak Allah swt. , jika tidak maka pelakunya termasuk mu’tadin (melewati batas).

Dasarnya ada dalam :

Qs Yunus :59

“katakanlah (Muhammad)” terangkanlah kepadaku tentang rezeki yg diturunkan kpdmu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya halal”?. Katakanlah” apakah Allah telah memberikan izin kepadamu tentang ini ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah ”

Page 34: Blok Biomedik 2

Qs. An-nahl 116

”Janganlah kamu mengatakan thd apa-apa yang disebut oleh lidahmu secara dusta” ini halal dan ini haram” utk mengadakan kebohongan thd Allah. Sesungguhnya orang-orang yg mengadakan kebohongan thd Allah tdk akan beruntung “.

Page 35: Blok Biomedik 2

Perintah makan ada dalam : 

QS. Al Baqarah : 168

“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

Q.s. al-Nahl (16):114

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”

Page 36: Blok Biomedik 2

LO. 3.2 Memahami dan menjelaskan makanan toyibah

Secara bahasa :Thayyiban : fit, health, cocok dan menyehatkan, bergizi

Pengertian thayyib (sehat, proporsional dan baik):

Baik, berarti tidak memiliki nilai buruk bagi kesehatan jasmani maupun rohani

Menyehatkan, tidak bertolak belakang dengan kondisi kesehatan seseorang.

Tidak membahayakan bagi manusia

Bersih, diperoleh dengan cara yang benar dan tidak diperoleh dengan cara yang tidak halal dan ataupun terhindar dari berbagai macam penyakit.

Page 37: Blok Biomedik 2

Makanan yang tidak kotor dari segi zatnya atau rusak/kadaluarsa atau dicampuri benda najis.

Makanan yang mengundang selera bagi yang akan memakannya dan tidak membahayakan fisik dan akalnya.

Page 38: Blok Biomedik 2

Perintah makan makanan yang halal dan thayyib

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan ; karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S al-baqarah (2) : 168)”

Page 39: Blok Biomedik 2

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain

LO. 3.3 Memahami dan menjelaskan gizi baik

Page 40: Blok Biomedik 2

Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

No Indeks yang dipakai

Batas Pengelompokan

Sebutan Status Gizi

1 BB/U < -3 SD Gizi buruk

    - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang

    - 2 s/d +2 SD Gizi baik

    > +2 SD Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek

    - 3 s/d <-2 SD Pendek

    - 2 s/d +2 SD Normal

    > +2 SD Tinggi

3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus

    - 3 s/d <-2 SD Kurus

    - 2 s/d +2 SD Normal

    > +2 SD Gemuk Sumber : Depkes RI 2004.

Page 41: Blok Biomedik 2

DAFTAR PUSTAKA {HYPERLINK “http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002257.htm”}

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/300c24672b393310bcf967d89bd7c381dbc248b3.pdf

Abunain Djumadias, 1990, Aplikasi Antropometri sebgai Alat Ukur Status Gizi, Puslitbang Gizi Bogor.

Cliffs,Philip E,Pack,2008, Cliffs Quick Review anatomi dan fisiologi, Pakar raya

Elsas LJ. Approach to inborn errors of metabolism. In: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007:chap 216.

Depkes, RI, 2004, Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,1993,Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI

Murray R.K., Granner D.K., Rodwell V.W. 2009, Biokimia Harper, EGC