file meis 5

25
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017 216 Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel Wathony Hestu Nugroho Warasto Ari Junaedi Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia Abstract This research looked at and mapped out the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony Strategy Communication Dakwah. This research aims to look at the Syekh Maulana Hizboel Wathony potential as a religious teacher and his role in developing the Islamic teachings, especially Sufism in Indonesia on Strategy Communication Dakwah. This research is a qualitative study, with descriptive-analytic models of explanations that seek to describe the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony in communication the Religious Dakwahactivities and play an active role in the development of Islam Indonesia. This research concluded that Syekh Maulana HizboelWathony have an active contribution, especially in religious dakwah communication, and the message directly to the people of Indonesia. Furthermore, this research shows that the Islamic teachings, especially Sufism can be embedded and applied properly in Indonesian society. Therefore, the purpose of religious dakwah can be achieved in accordance with the Quran and Hadith. Keywords: Syekh Maulana Hizboel Wathony, StrategyCommunication Dakwah, Sufism PENDAHULUAN Dalam Islam, terdapat pribadi yang mengajak kepada kebaikan Islam dengan berbicara di depan khalayak ramai atau biasa disebut dengan berdakwah. Dakwah adalah menyeru orang lain agar beriman dan tunduk kepada Allah dalam kehidupan baik berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Masyarakat Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. Sehingga untuk memberikan dakwah kepada masyarakat tidaklah sulit. Perintah agama salah satunya adalah mendengarkan siraman rohani yang diberikan oleh para dai. Dalam berdakwah, para dai ini memberikan contoh-contoh baik peristiwa di masa lalu, cerita maupun yang tertulis di dalam Al Quran dan Hadis untuk diteladani. Menurut Greg Fealy dan Sally White menjelaskan ustadz seleb ialah dai yang melakukan kegiatan dakwah melalui media televisi pada acara televisi untuk memberikan siraman rohani kepada masyarakat secara luas. Selain itu mereka muncul di televisi memiliki brand image yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ustadz seleb memiliki bisnis atau usaha yang tidak jauh dari kegiatan dakwah untuk mendapatkan keuntungan dari

Upload: others

Post on 29-Jan-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

216

Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel Wathony

Hestu Nugroho Warasto Ari Junaedi

Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia

Abstract

This research looked at and mapped out the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony Strategy Communication Dakwah. This research aims to look at the Syekh Maulana Hizboel Wathony potential as a religious teacher and his role in developing the Islamic teachings, especially Sufism in Indonesia on Strategy Communication Dakwah. This research is a qualitative study, with descriptive-analytic models of explanations that seek to describe the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony in communication the Religious Dakwahactivities and play an active role in the development of Islam Indonesia. This research concluded that Syekh Maulana HizboelWathony have an active contribution, especially in religious dakwah communication, and the message directly to the people of Indonesia. Furthermore, this research shows that the Islamic teachings, especially Sufism can be embedded and applied properly in Indonesian society. Therefore, the purpose of religious dakwah can be achieved in accordance with the Quran and Hadith. Keywords: Syekh Maulana Hizboel Wathony, StrategyCommunication Dakwah, Sufism

PENDAHULUAN

Dalam Islam, terdapat pribadi yang

mengajak kepada kebaikan Islam dengan

berbicara di depan khalayak ramai atau

biasa disebut dengan berdakwah. Dakwah

adalah menyeru orang lain agar beriman

dan tunduk kepada Allah dalam kehidupan

baik berhubungan dengan Allah maupun

dengan sesama manusia. Masyarakat

Indonesia mayoritas memeluk agama

Islam. Sehingga untuk memberikan

dakwah kepada masyarakat tidaklah sulit.

Perintah agama salah satunya adalah

mendengarkan siraman rohani yang

diberikan oleh para dai. Dalam berdakwah,

para dai ini memberikan contoh-contoh

baik peristiwa di masa lalu, cerita maupun

yang tertulis di dalam Al Quran dan Hadis

untuk diteladani.

Menurut Greg Fealy dan Sally

White menjelaskan ustadz seleb ialah dai

yang melakukan kegiatan dakwah melalui

media televisi pada acara televisi untuk

memberikan siraman rohani kepada

masyarakat secara luas. Selain itu mereka

muncul di televisi memiliki brand image

yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya. Ustadz seleb memiliki bisnis atau

usaha yang tidak jauh dari kegiatan dakwah

untuk mendapatkan keuntungan dari

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

217

masyarakat sebagai konsumen dan

menikmati siraman rohani.

Salah satu media elektronik yang

menonjol adalah televisi. Media ini

memiliki keistimewaan yang

menggabungkan antara media audio (suara)

dan gambar. Penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan dapat

dimengerti dan jelas. Media televisi menjadi

jalur utama masyarakat untuk memperoleh

hiburan dan informasi. Televisi memiliki

kekuatan yang dapat memengaruhi

(termasuk memotivasi dan menginspirasi)

masyarakat dalam melakukan pesan yang

disampaikan dai. Adapun dampak negatif

dari media antara lain adanya pengaruh-

pengaruh negatif yang menyoroti perilaku

para dai sehingga menjadikan berita yang

dapat dikonsumsi bagi publik. Adapun

fokusnya pada kajian tauhid dan hakikat

(tasawuf) dapat digunakan dalam rangka

melakukan kegiatan dakwah dan ilmu yang

dapat dimiliki oleh dai, dan ajarannya yang

dapat berkembang sesuai zaman. Tasawuf

merupakan ajaran yang mendekatkan diri

kepada Allah dengan memiliki akhlak yang

baik.

“Salah satu jalan dalam membangun

dan menyempurnakan ruhani dan dalam

meraih kedekatan dengan Allah ialah

membangun keutamaan dan kemuliaan

akhlak yang tertanam dalam diri manusia.

Dengan memiliki akhlak yang baik,

manusia dapat mewujudkan seperti

keadilan, kepedulian, kejujuran, amanat,

keberanian, kesabaran, ketabahan,

bersyukur, dermawan, tawadhu, pemaaf

berhati lembut dan melayani kebutuhan

masyarakat.”

Tasawuf bertujuan untuk: (1)

Berupaya menyelamatkan diri dari akidah–

akidah syirik dan batil; (2) Melepaskan diri

(takhali) dari penyakitpenyakit kalbu; (3)

Menghiasi diri (tahalli) dengan akhlak

Islam yang mulia; (4) Menggapai derajat

ihsan dalam ibadah (tajalli); (5)

Menstabilkan akidah Shuhbah ilahiyyah

(persahabatan ketuhanan); (6) Menggapai

kekuatan iman yang pernah dulu dimiliki

para sahabat Rasullulah SAW,

menyebarkan ilmu sehingga memotivasi

kaum muslimin untuk dapat memimpin

kembali umat baik ilmiah, pemikiran,

keagamaan maupun politik.

Dampak yang didapatkan langsung

dari dakwah sufistik adalah meningkatkan

kepekaan rohani manusia melalui bentuk

moral dan akhlak. Karena misi dari agama

Islam yaitu memperbaiki moral dan akhlak

manusia. Meminjam bahasa dari

Nurcholish Madjid, setiap manusia yang

menganut agama diikat dalam konsep

persamaan yaitu “kalimah sawa” (titik

sentral persamaan). Dalam terminologi

dakwah, apa yang dipikirkan merupakan

hikmah pada dimensi materi dan

pendekatan.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

218

Adapun problematika yang

dihadapi oleh para dai dalam menjalankan

dakwahnya. Menurut Andi Faisal Bakti

problematika dakwah masa kini ialah

kurangnya perspektif lokalitas dan

globalitas. Media komunikasi belum

digunakan secara optimal. Dai hanya

terfokus pada dakwah nasional yang

sentralistik, sehingga aspek lokal dan

global hilang. Dakwah harus bisa

mengembangkan prinsip etnikalitas, sebab

Indonesia terdiri atas suku bangsa yang

beragam, kita lebih dari 400 bahasa yang

berbeda, dan lebih dari 800 logat dan dialek

yang berbeda. Unsur kedaerahan dapat

digunakan dalam kegiatan dakwah.

Sehingga orang Islam harus dapat

menerjemahkan al-Qur’an ke dalam bahasa

daerah, tidak bisa serba bahasa Indonesia.

Bahasa lokal yang membentuk watak

lokalitas Indonesia ratusan bahkan ribuan

tahun, sedangkan bahasa Indonesia baru

delapan winduan.

Dakwah di Indonesia kurang

global.Bahkan ada kecenderungan

sebagian pesan dakwah Islam anti

globalisasi. Padahal, Islam sebetulnya

adalah agama global.Islam adalah untuk

rahmatan lil alamin.Bukanlah dikatakan

baik apabila menghadapkan wajah ke timur

atau ke barat, tetapi kebaikan adalah

percaya kepada Allah dan hari akhir. Jadi

perspektif Islam tidak hanya sekedar timur

dan barat tetapi ke seluruh alam ini, langit

dan bumi, bahkan sampai akhirat.

Berdasarkan penjelasan diatas dakwah

Islam harus lebih luas dan lebih

kontekstual. Jadi alangkah baiknya bila

dakwah itu tidak mengarah pada anti Barat.

Seharusnya Barat itu ditaklukkan. Karena

Dakwah tidak hanya internal, tetapi

eksternal juga. Aspek kompetisinyalah

yang ditekankan di sini, bukan aspek

kebenciannya. Bila kebenciannya yang

diutamakan, maka akibatnya, sebagian

umat Islam alergi dengan barat, padahal

mereka sangat senang dengan hasil

teknologinya seperti kendaraan, peralatan

rumah tangga, dan semuanya berkaitan

dengan gaya hidupnya, termasuk

bahasanya. Mereka tidak tergugah untuk

menciptakan sains dan teknologi dan media

komunikasi baru yang layak pasar, yang

membuat Barat tertarik membelinya. Alih-

alih, umat Islam harus puas menjadi

konsumen yang patuh dan Barat.Jadi ada

standard ganda juga. Inilah problematika

dakwah kita.

Untuk itu, tesis ini meneliti strategi

komunikasi dakwah yang dilakukan oleh

Syekh Maulana Hizboel Wathony. Fokus

penelitiannya terdiri: Pertama, Bagaimana

ajaran tasawuf Syekh Maulana Hizboel

Wathony? Dan kedua, Bagaimana strategi

komunikasi dakwah Syekh Maulana

Hizboel Wathony? Dan ketiga, Bagaimana

manfaat dakwahnya bagi salikin?

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

219

Metode penelitian dalam tesis ini

adalah penelitian kualitatif-studi kasus

dengan desain deskriptif-analitik. Kualitatif

merupakan penelitian khusus tentang objek

yang tidak dapat diteliti secara statistik atau

kuantifikasi. Adapun studi kasus adalah

salah satu strategi dan metode analisis data

kualitatif yang menekan kan pada kasus

khusus yang terjadi pada objek analisis.

Analisis ini menggunakan model analisis

dari Miles dan Huberman, yaitu meliputi:

(1) reduksi data, (2) display data, (3)

mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.

Adapun subjek penelitian ini

tentang Syekh Maulana Hizboel Wathony

yang berdakwah tentang kajian tauhid dan

hakikat di Pesantren Akmaliah Ciracas

Jakarta Timur.

Metode pengumpulan data

dilakukan dengan penelahaan bahan-bahan

pustaka baik yang terdiri dari bahan-bahan

yang bersifat primer maupun sekunder.

Sedang tahab-tahab penelitian dalam

penelitian ini menggunakan metode

Bogdan, yaitu tahap pra lapangan, tahab

kegiatan, dan tahap analisis data.

PEMBAHASAN

Ajaran Tasawuf dan Strategi

Komunikasi dakwah Syekh Maulana

Hizboel Wathony

A. Biografi Syekh Maulana Hizboel

Wathony.

Syekh Maulana Hizboel

Wathony Ibrahim merupakan cucu dari

Mbah Ibrahim. Pria ini lahir pada

tanggal 10 Februari 1956 di desa

Jatirokeh, Songgom, Brebes. Kiai

Maulana Hizboel anak dari pasangan

Mbah H. Cokro dengan Hj. Mutamimah

salah satu putri dari Mbah Ibrahim.

Mbah Ibrahim dikenal oleh masyarakat

Jatirokeh sebagai waliyullah. Mbah

Ibrahim yang membimbing Hizboel

Wathony dalam perjalanan spiritualnya

menjadi seorang sufi. Saat kecil pria

yang akrab dipanggil Hizboel belajar di

Madrasah Ibtidaiyah di desa Jatirokeh,

Hizboel meneruskan belajar ilmu fiqih,

nahwu, dan sharaf kepada ustadz

Suryani. Sedangkan Mbah Ibrahim

mengajarkan kitab-kitab tasawuf di

antaranya al Durr al Nafis, Hikam Ibn

ath-Thaillah, Ihya Ulum al Din kepada

Kiai Hizboel. Menurut penjelasan dari

Kiai Hizboel mengalami perjuangan

untuk menjadi salikin pada akhir tahun

1978 dan mendapat anugerah dari Allah

yaitu ma’rifah. Dan pada tahun 1979

melakukan perjalan spiritualnya sampai

ke Ciamis Jawa Barat. Selama

perjalanan ia mengalami peristiwa

khariq al-adah (kejadian aneh). Pada

suatu hari di desa Sukamaju, Ciamis,

Jawa Barat, peristiwa yang terjadi ada

seekor sapi yang mengamuk menuju ke

arah dia namun berhasil ditenangkan.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

220

Dan penyebab sapi itu mengamuk

karena telinganya digigit oleh semut.

Menurut teori tasawuf peristiwa yang

dialami oleh dia disebut sebagai

karamah yang diberikan oleh Allah.

Selama tinggal di Ciamis masyarakat

dan lurah setempat mengagumi sosok

Kiai Hizboel.

Kiai Hizboel dinikahkan dengan

saudara lurah yang bernama Siti

Maemunah. Setelah pernikahan dia

memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Di

Jakarta dia memiliki beberapa guru

spiritual yaitu Mualim Shahibi di

Pecenongan dan Abdul Halim di

Cipinang. Syekh Hizboel yang

menentang kebijakan pada zaman Orde

Baru yang sangat represif dan otoriter.

Karena begitu beratnya tantangan

dakwah pada zaman Orde Baru, Syekh

Hizboel meninggalkan kegiatannya

dalam dunia dakwah untuk

mendapatkan pengalaman spiritualnya

dengan melakukan riyadah mujahadah

(usaha yang dilakukan untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT

untuk mendapatkan ridho dariNya).

Selama melakukan riyadah (kegiatan

untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT). Syekh Hizboel tidak makan dan

minum dari hasil yang halal. Syekh

Hizboel di tolong oleh Eyang Santri

ketika pingsan di jalan raya Bogor yang

terjadi pada tahun 1982. Ketika sadar

berada di makam Eyang Santri di

Girijaya, Gunung Salak. Kiai

Muhammad Santri terkenal dengan

panggilan Eyang Santri. Dimakam

Eyang Santri, Syekh Hizboel ditidurkan

selama empat puluh hari empat puluh

malam Sejak saat itu Syekh Hizboel

mengalami peristiwa penting bertemu

melalui mimpi dengan Nabi

Muhammad dan dibaiat posisi lutut

saling bertemu dan kedua tangan saling

menyilang berjabat tangan. Lalu Nabi

Muhammad SAW memberikan tasbih

yang ada tiga lubang. Namun Syekh

Hizboel menolak pemberian dari Nabi

Muhammad SAW, Nabi Muhammad

SAW menjelaskan bahwa “suatu saat

pasti akan bermanfaat untukmu”.

Karena rasa penasaran Syekh Hizboel

mengintip 3 lubang tasbih, saat melihat

lubang yang pertama menyaksikan

peristiwa masa lalu, selanjutnya melihat

lubang kedua menyaksikan peristiwa

masa depan, setelah itu Syekh Hizboel

yakin tasbih pemberian Nabi

Muhammad SAW memiliki

keistimewaan, Kemudian tasbih itu

dikalungkan ke lehernya. Selanjutnya,

Syekh Hizboel menyaksikan peristiwa

yaum al- mahsyar, tempat seluruh

manusia dikumpulkan menjadi satu

dipadang mahsyar, melihat hal itu, ia

menanyakan kepada Nabi Muhammad

bagaimana cara mengetahui umatnya,

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

221

Nabi Muhammad menjawab “gampang

caranya dengan melihat pancaran

cahaya dari bekas wudhu mereka.

Syekh Hizboel diperlihatkan bahwa

suatu saat nanti ia menjadi seorang

Mursyid yang membimbing salikin

(para pejalan menuju Allah). sebelum

berpisah dengan Nabi Muhammad

SAW, Nabi Muhammad menepuk

pundak Syekh Hizboel, “Kamu adalah

sirrulah, kata Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu Kiai Hizboel melihat ke

belakang ada ribuan orang berbaris dan

mereka adalah barisan para salikin yang

menjadi murid dari Syekh Hizboel

Wathony. Demikian ini kisah

perjalanan spiritual Syekh Hizboel

ketika ditidurkan di makam Eyang

Santri.

B. Karya Syekh Maulana Hizboel

Wathony

Syekh Hizboel Wathony

termasuk sufi kontemporer yang

produktif dalam menulis kajian tauhid,

hakikat, dan ma’rifat. Berikut ini yang

menjadi pokok bahasan yang

menjelaskan tentang ajaran tasawuf

Syekh Maulana Hizboel Wathony

adalah

1. Rahasia Bismillah

Kitab ini mengulas tentang rahasia

lafaz Bismi Allahi al Rahmani al

Rahim yang berhubungan dengan

sifat dua puluh dan martabat tujuh;

ahadiyat, wahdat, wahidayat, alam

arwah, alam mitsal, alam ajsam dan

alam insan. Kitab ini dicetak tahun

2001 untuk kalangan intern salikin.

2. Tauhid Mukasyafah: Hasyiyah al

Dur al Nafis

Kitab ini menjelaskan dari Syekh

Maulana Hizboel Wathony yang

mengurai kitab al Dur al Nafis

karya Syekh Nafis al-Banjari.kitab

ini untuk dicetak tahun 2005 dan

2006 untuk kalangan salikin.

3. Samudra Nafsiah

Kitab ini menjelaskan nafsu-nafsu

yang ada dalam diri manusia. Syekh

Hizboel Wathony membagi nafsu

menjadi tujuh bagian yaitu: nafsu

ammarah, nafsu lawwamah, nafsu

sawwalat, nafsu sawwiyah, nafsu

mutmainnah, nafsu radhiyah, nafsu

mardhiyah. Kitab ini dicetak

tahun1995 untuk kalangan intern

salikin.

4. Maslak al Muttaqin

Kitab ini membahas masalah nafsu:

pertama nafsu ammarah, kedua

nafsu lawwamah dan ketiga nafsu

sawwalah. Kitab ini dicetak pada

tahun 1988 untuk kalangan intern

salikin.

5. Mengenal Perbuatan Allah

TauhidulAf’al

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

222

Buku ini menjelaskan tentang

perbuatan Allah dimana para salikin

dijelaskan perjalanan menuju

Allah.salikin diajak untuk

memhami perjalanan menuju Allah

dengan bekal ilmu sperti

memelihara diri dari maksiat,

menjelaskan tiga penyakit hati yang

dapat menghentikan perjalanan

salikin, mengenal perbuatan Allah,

mengenal sifat Allah yang ada pada

diri manusia.

Menjauhi sangka memegang adab

tauhid, mengenali diri, tidak ada

selain Allah dan sebagai manusia

harus dapat memahami dan menjadi

insan kamil, ini merupakan materi

yang disampaikan oleh Syekh

Hizboel dalam pengajiannya. Buku

ini cetakan tahun 2013.

6. Allah itu Nyata

Buku ini menjelaskan hakikatnya

bahwa Allah itu ada. Pemahaman

tentang Allah harus dibimbing oleh

seorang mursyid karena hal inilah

yang membantu manusia menuju ke

jalan Allah SWT dimulai dari

menuju Allah, sikap berdoa seorang

salikin, syarat dan adab seorang

salikin, memahami takdir

kehidupan.

Memahami bahwa dunia

merupakan tempat ujian bagi

seorang salikin, memahami hakikat

cinta-Nya, manusia hakikatnya

adalah makhluk tak berdaya,

mengawali dengan sikap tawakal,

dan selalu siap dalam menerima

panggilan Allah, menjalankan

ibadah secara tulus dan hati harus

bersih sehingga ikhlas dan tulus

melaksanakan ibadah yang

diperintahkan-Nya. Buku ini

cetakan 2014.

7. Titian Salikin

Buku ini menjelaskan tata cara

murid, membahas mengenai rahasia

thaharah dimulai dari wudhu,

istinja, tayamum sampai pada

rahasia salat. Buku ini dicetak tahun

1995 dan untuk kalangan intern

salikin.

8. Rangkuman kitab Hikam Ibn at

Thaillah

Kitab ini merupakan penjelasan

yang telah dirangkum oleh Syekh

Hizboel Wathony dan sudah ada

dua rangkuman kitab Hikam Ibn at

Thaillah yang pernah diterbitkan,

sedangkan lainnya dalam masih

dalam bentuk file di komputer.

9. Tausiyah Mursyid

Buku ini menjelaskan tentang

penjelasan kajian tauhid dan hakikat

merupakan kumpulan dari

pengajian rutin di Pesantren

Akmaliah, ditujukan kepada

khalayak umum untuk mengenal

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

223

dan mengetahui mengenai kajian

tauhid dan hakikat. Karena ilmu ini

berlaku universal.

Pada buku ini menjelaskan agar

manusia yang sedang berjalan

menuju kepada Allah banyak ujian

yang datang dari Allah.sehingga

perlu penerang, ilmu yang harus

dimiliki dalam menjalani

kehidupan. Dalam kaitannya buku

ini diterbitkan tidak hanya bagi

salikin tetapi dipersembahkan bagi

siapapun yang ingin mengenal

Allah dan selamat dalam menjalani

kehidupan. Buku cetakan 2011.

10. 365 Kalam Hikmah.

11. Merasakan Kehadiran Allah.

12. Diagram Akidah Mukasyafah.

Diagram ini merupakan rangkuman

dari ajaran tasawuf Syekh Hizboel

Wathony yang meliputi: tauhid

mukasyafah, martabat tujuh, dan

tazkiyat nafs. Diagram ini pernah

dibuat pada tahun 1982, dicetak

pertama kali tahun 2001 dan

cetakan kedua tahun 2006.

13. Nur al Asrar

Kitab ini menjelaskan kajian dari

syariat, tarekat, ma’rifat. Yang

dimulai dengan pembahasan

mengenai wudhu, shalat, zakat,

puasa sampai haji.Kitab ini pernah

dicetak pertama pada tahun 2004,

dan cetakkan kedua pada tahun

2008 dan diedit oleh Ibu Herawati.

14. Hidayat al Anam

Kitab ini membahas tentang rukun

iman yaitu iman kepada Allah, iman

kepada Malaikat, iman kepada

Kitab, iman kepada Rasul, iman

kepada hari akhir, iman kepada

qada dan qadar. Kitab ini belum

pernah dicetak karena masih dalam

bentuk file di komputer.

15. Marifatullah

Kitab ini membahas tentang kajian

tematik yang dikutip dari kitab

Syarah Hikam Ibn Ruslan. Mualif

menjelaskan kalam hikmahnya

sesuai dengan tema yang dibahas

dalam kitab Syarah Hikam Ibn

Ruslan. Kitab ini masih dalam

bentuk file di computer.

16. Sarair al Ilahiyah

Kitab ini membahas mengenai

masalah syirik dan rahasia-rahasia

ketuhanan. Pada kitab ini terdapat

26 maqalah yang penjelasan yang

diuraikan dibawahnya. Kitab ini

belum pernah dicetak karena masih

dalam bentuk file di komputer.

17. Rahasia Hakikat

Kitab ini menjelaskan tentang

tarekat dan sikap muridin, tarekat

yang di dalam kitab ini menjelaskan

tentang tarekat al wahiyah, tarekat

syatariyyah, tarekat akmaliyah, dan

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

224

tarekat naqsyabandiyah. Belum

pernah dicetak karena masih dalam

bentuk file di komputer.

18. Musibah Adalah Anugerah

Buku ini menjelaskan nasihat-

nasihat yang diberikan oleh Syekh

Hizboel Wathony, dalam buku ini

menceritakan bahwa musibah yang

datang pada manusia harus

dipahami sebagai ujian untuk

menaikkan derajat serta memahami

bahwa pada dasarnya manusia

adalah makhluk yang tidak berdaya

dan faqir. Karena hanya Allah yang

dapat membantu manusia dalam

menjalani kehidupannya.

Mengenai perjalanan hidup yang

harus dilalui oleh setiap manusia

dalam mendekatkan diri kepada

Allah melalui proses yang tidak

mudah, pada pengajian yang telah

dirangkum dan disampaikan di

Pesantren Akmaliah. sebagai

pedoman hidup yang dapat

diamalkan oleh setiap manusia.

buku cetakan 2014.

C. Ajaran Tasawuf Syekh Maulana

Hizboel Wathony

1. Tazkiyat al Nafs

Syekh Hizboel Wathony dalam

menjelaskan tentang nafsu,

memiliki karya sendiri yaitu kitab

Samudra Nafsiah dan kitab Maslak

al Mutaqin. Dalam kedua kitab ini

konsep nafsu menurut modifikasi

Syekh Hizboel Wathony sebagai

berikut:

a. Nafsu ammarah

b. Nafsu lawwamah

c. Nafsu sawwalat

d. Nafsu sawiyah

e. Nafsu mutmainnah

f. Nafsu radhiyah

g. Nafsu mardhiyah.

Selanjutnya,

penulismenjelaskan konsep nafsu

menurut Syekh Maulana Hizboel

Wathony:

a. Nafsu Ammarah

Ammarah adalah pada

diri manusia, nafsu yang

dimaksud ialah jiwa. Ammarah

secara harfiah ialah mengajak

atau menyuruh. Sifat dari nafsu

ammarah mengajak manusia

untuk melakukan kebutuhan

dasar secara berlebihan.

Syekh Hizboel

Wathony menjelaskan bahwa

nafsu ammarah sifatnya seperti

hewan. Jadi sifat ini yang

mendominasi manusia seperti

hewan ternak maupun buas.

Syekh Hizboel menggunakan

istilah bahimiyyah (binatang

ternak) dan sabu’iyyah

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

225

(binatang buas) merujuk pada

al Ghazali.Penjelasan dalam Al

Quran surat al Araf ayat 7

artinya” Mereka itu sebagai

binatang ternak, bahkan lebih

sesat lagi. Merekalah orang-

orang yang lalai.

b. Nafsu

Lawwamah

Syekh Maulana

Hizboel Wathony menjelaskan

nafsu lawwamah ialah sikap

dan kepribadian yang

membentuk jiwa manusia.

Contohnya menyesali musibah

yang dialami berhubungan

dengan penderitaan duniawi.

Istilah nafsu lawwamah

asalnya dari Al Quran surat al

Qiyamah ayat 2 artinya” Dan

aku bersumpah demi jiwa

yang amat menyesal.”

Al Ghazali

menjelaskan, nafsu lawwamah

merupakan nafsu yang tidak

sempurna sebab menolak dan

menentang nafsu syahwat.

Berhubungan dengan

penyesalan diri atas kesalahan

dalam melaksanakan ibadah.

c. Nafsu Sawwalat

Syekh Hizboel

Wathony dalam pembahasan

nafsu sawwalat mengutip kitab

al Durr al Nafis karya Syekh

Nafis al Banjari. Kata

sawwalat diambil dari Al

Quran surat Thaha ayat 96

artinya” Demikian itu nafsu

membujuk diriku.” Dan surat

Yusuf ayat 83 artinya”Hanya

dirimu sendiri yang

memandang baik perbuatan

yang buruk itu. jadi dari

penjelasan diatas nafsu

sawwalat mempunyai dua

pengertian yaitu nafsu dapat

membujuk seseorang arau

nafsu yang menganggap

perbuatan buruk menjadi baik.

d. Nafsu Sawwiyah

Syekh Hizboel

Wathony mengelompokkan

nafsu sawwiyah menjadi

beberapa, yaitu taqwa (khauf),

raja, zuhud, tawadhu,

mahabbah, tawakal, sabar,

syukur dan ikhlas.

e. Nafsu

Mutmainnah

Menurut Syekh

Hizboel Wathony, adapun sifat

orang-orang yang sudah

mencapai tahap nafsu

mutmainnah ada dua, yang

pertama arafa rabbah ialah

mengenal Allah dan orangnya

disebut arif billah, kedua arafa

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

226

nafsah ialah mengenal

kehambaan sebagai mahluk

ciptaan Allah dan orangnya

disebut arif linafsih.

f. Nafsu Radhiyah

Menurut Syekh

Hizboel Wathony, nafsu

radhiyah ialah nafsu lathifah al

rabbaniyyah nafsu ketuhanan

yang sudah dimiliki oleh para

sufi dan meliputi ruh insan

kamil. Nafsu radhiyah

merupakan tahapan setelah

nafsu mutmainnah.

Pada tahapan ini nafsu

radhiyah, nafsu yang sangat

dekat dengan Allah dimana,

semua perjalanan hidup yang

dihadapi seorang yang sudah

mencapai tingkatan ini ridho

terhadap Allah SWT.

2. Nafsu Mardhiyah

Menurut Syekh Hizboel

Wathony, nafsu mardhiyah ialah

nafsu ketuhanan yang sudah

dimiliki oleh para sufi dan meliputi

ruh insan kamil yang menjadi

puncak tingkatan nafsu. Nafsu

yang mencapai tingkat sempurna

dimana seseorang pada pencapaian

nafsu ini semuanya telah mendapat

ridho dan diakui oleh Allah SWT.

Dengan demikian Syekh Hizboel

Wathony mengenai konsep nafsu

merujuk pada kitab Ihya Ulum al

Din, Siyar al Salikin, dan al Durr

al Nafis dari para tokoh sufi

sebelumnya.

Pembahasan Tauhid

Mukasyafah Syekh Hizboel

Wathony yang telah dirangkum

dalam bukunya sebagai berikut:

a. Tauhid Af’al

Maqam tauhid Af’al

merupakan maqam pertama

atau permulaan karena untuk

menuju kepada Allah. pada

maqam ini Allah dapat

memberi anugerah kepada

salikin maupun orang yang

madjub (anugerah kepada

seseorang yang diberikan oleh

Allah untuk mengenal af’al,

nama, sifat dan zat tanpa

melalui riyadhah mujahadah,

talqin, dan ijazah dari seorang

mursyid.

Menjelaskan tentang

keesaan yang hanya dimiliki

oleh Allah SWT. Maksudnya

ialah bahwa perbuatan yang

terjadi pada alam semesta ini

baik maupun buruk sumbernya

berasal dari Allah SWT. Syekh

Hizboel Wathony mengutip

dalil Al Quran dalam surat al

Shaffat ayat 96: yang artinya

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

227

“Dan Allah telah menciptakan

dan apa yang kamu kerjakan.”

b. Tauhid Asma

Menurut Syekh

Hizboel Wathony, tauhid asma

ialah semua nama sumbernya

dari Allah. Artinya bahwa

semua nama hakikatnya milik

Allah. Maksudnya semua yang

memiliki nama pada alam

semesta ini merupakan

perwujudan/manifestasi asma

yang menuntun wujud

musamma (yang diberi nama).

Menurut Nafis al Banjari,

tauhid asma ialah mengesakan

semua nama-nama Allah.

c. Tauhid Sifat

Syekh Hizboel

Wathony menjelaskan tauhid

sifat ialah mengesakan semua

sifat milik Allah, ialah mem-

fana-kan semua sifat makhluk

ke dalam sifat Allah. menurut

Syekh Nafis al Banjari, tauhid

sifat ialah mengesakan Allah

pada semua sifat yang berdiri

pada zatnya Allah.

Syekh Hizboel

Wathony dalam menjelaskan

untuk mempratekkan tauhid

sifat ialah dengan syuhud

musyahadah bahwa semua

sifat yang ada pada zat Allah

seperti qudrat, iradat, ilmu,

sama, bashar, hayat, kalam

ialah sifat Allah.

d. Tauhid Zat

Syekh Hizboel

Wathony menjelaskan tauhid

zat ialah mengesakan Allah

pada zat. Tauhid zat

merupakan maqam tertinggi

dan puncak musyahadah para

orang Arif. Syekh Hizboel

Wathony mengutip pendapat

dari Syekh Nafis,”tidak ada

seorangpun yang dapat

mencapai maqam Kunhi Zat

Allah termasuk para Nabi

maupun malaikat muqarrabin.

“Dalam Al Quran surat Ali

Imran ayat 30 artinya “Allah

mengkhawatirkan ma’rifat-mu

pada kunhi Zat-nya”. Dan

Hadis Nabi SAW, “Kamu

semua tidak akan pernah

sampai zat Allah.

Syekh Hizboel

Wathony mengutip pendapat

Syekh Nafis dari pendapat

Syekh Umar Khan, bahwa

semua wujud selain Allah

seperti wujud dalam mimpi

artinya tidak ada wujud

hakikatnya. Ketika ia bangun

baru sadar wujud dalam mimpi

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

228

tidak ada, yang ada hanya satu

wujud yaitu Allah semata.

3. Martabat Tujuh

Syekh Hizboel Wathony

merupakan salah satu pengembang

martabat tujuh di Nusantara pada

abad 21 M. Dalam kitabnya

menjelaskan martabat tujuh

menjadi 3 bagian. Pertama terdiri

dari ahadiyat, wahdat, dan

wahidiyat, Kedua alam arwah, alam

mitsal dan alam ajsam, ketiga insan

kamil.

a. Ahadiyat

“Martabat pertama, martabat la

ta’ayun, mutlak dan zat semata-

mata. Maknanya bukan berarti

pembatasan hal-hal yang

bersifat mutlak dan pemahaman

yang menyalahi kenyataan,

kedua berada dalam martabat

itu, akan tetapi maknanya

adalah bahwa wujud pada

martabat itu bersih dari

penyandaraan segala karakter

dan sifat dan suci dari segala

batasan hingga batasan secara

mutlak jua. Martabat, ini disebut

martabat Ahadiyat yaitu Kunhi

al Haq (eksistensi Allah SWT),

diatasnya tidak ada martabat

lain bahkan semua martabat

berada dibawahnya.

b. Wahdat

“Martabat kedua, martabat

taayyun ula (kenyataan

pertama) yaitu sebagai

penjelasan atas ilmu Allah bagi

zat dan sifat-Nya dan semua

wujud masih bersifat ijmal

tanpa mengistimewakan

sebagian dengan sebagian

lainnya. Martabat ini disebut

wahdat dan hakikat

Muhammad.”

c. Wahidiyat

“Dan Martabat ketiga adalah

martabat taayun tsani

(kenyataan kedua) yaitu sebagi

penjelasan atas pengetahuan

Allag SWT bagi zat dan sifat-

Nya dan bagi semua wujud

masih bersifat tafsil (terperinci)

dan mengistimewakan

sebagianya dengan yang lain.

Martabat ini disebut dengan

wahidiyat dan hakikat insan.

Tiga martabat ini semuanya

bersifat qadim. Sedangkan

taqdim (pendahuluan) dan

ta’khir (pengakhiran) bersifat

rasional bukan berdasarkan

waktu.

d. Alam Arwah

“Martabat keempat adalah

martabat alam arwah yaitu

penjelasan atas segala sesuatu

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

229

yang pada zat-zatnya dan

contoh- contohnya. Menurut

Syekh Abd al Shamad al

Palimbani, martabat alam

arwah, disebut Nur

Muhammad, ruh al arwah, ruh

Muhammad. Dijelaskan dalam

hadis Jabir ra, “Pertama kali

Allah menciptakan sesuatu,

wahai Jabir, adalah Nur Nabimu

dan berasal dari Nur-Nya.

e. Alam Mitsal

“Martabat kelima adalah

martabat alam arwah yaitu

penjelasan atas segala sesuatu

yang terkait dengan alam

alamiah yang tersusun lembut,

tidak bisa dibagi-bagi dan tidak

bisa dibagi dua (separo), tidak

bisa dipecah dan tidak bisa

dipisah…” Menurut Syekh Abd

al Shamad al Palimbani,

martabat alam mitsal

diibaratkan perpisahan ruh

Muhammad.48Syekh Hizboel

Wathony menjelaskan bahwa

alam mitsal merupakan alam

metafisik seperti alam jin, surga,

neraka, alam barzakh dan alam

kubur. Dan pada martabat ini

tempat nafsu seperti ammarah,

lawammah, sawwalat, dan

sawiyyah.

f. Alam Ajsam

“Dan martabat keenam adalah

alam ajsam yaitu sebagai

penjelasan atas segala sesuatu

yang terkait dengan alam,

tersusun, tebal, dan dapat dibagi

dan dibagi dua (separo).”

Menurut Syekh Abd al Shamad

al Palimbani, alam ajsam

diibaratkan semua yang bersifat

kasar (jisim). Martabat ini

dinamakan sebagai alam mulk

dan alam syahadat. Martabat

alam arwah dan alam mitsal

disebut sebagai alam malakut

dan alam al ghaib. Martabat

wahdat dan wahidiyah disebut

dengan alam jabarut, dan

martabat ahadiyat dinamakan

alam al lahut.

g. Insan Kamil

“Dan martabat ketujuh adalah

martabat penghimpunan bagi

semua martabat yang disebut

diatas baik yang bersifat

jasmani, nurani, wahdat, dan

ahadiyah yaitu tajalli yang akhir

dan pemakaian yang akhir yaitu

al-Insan.” Menurut Syekh Nafis

al Banjari, martabat insan ialah

martabat yang telah

mengumpulkan semua martabat

yang enam (ahadiyat, wahdat,

wahadiyah, arwah, mitsal, dan

ajsam). Dan martabat ini

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

230

disebut sebagai martabat

tajalli akhir.

4. Silsilah Tarekat Khalwatiyah

Akmaliyah

Berikut ini hasil modifikasi Syekh

Hizboel Wathony yang telah

menghasilkan sanad yang mutassil

Tarekat Khalwatiyah Akmaliyah

sebagai berikut:

1. Allah SWT.

2. Jibril As.

3. Nabi Muhammad SAW.

4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Ra.

5. Syekh Hasan al Bashri Ra.

6. Syekh Habib al Ajmi Ra.

7. Syekh Dawud at Thai Ra.

8. Syekh Ma’ruf al Karkhi Ra.

9. Syekh Sirri al Saqathi Ra.

10. Syekh Junaidi al Baghdadi Ra.

11. Syekh Mimsa al Dainuri Ra.

12. Syekh Muhammad al Dainuri

Ra.

13. Syekh Muhammad al Bakri Ra.

14. Syekh Wajih al Din al Qaqithi

Ra.

15. Syekh Umar al Bakri Ra.

16. Syekh Abu al Najib al

Suhrawardi Ra.

17. Syekh Quthub al Din al Abhari

Ra.

18. Syekh Ruknu al Din

Muhammad al Nuhas Ra.

19. Syekh Syihab al Din al Tibrizi

Ra.

20. Syekh Jamal al Ahuri Ra.

21. Syekh Abu Ishaq Ibrahim Z.B.

Ra.

22. Syekh Akha Muhammad al

Balisi Ra.

23. Syekh Bir Umar al Khuluthi

Ra.

24. Syekh Umar Mir Khuluthi Ra.

25. Syekh Izzu al Din Ra.

26. Syekh Bir Ashdar al Din Ra.

27. Syekh Abu Zakaria al Syarwani

al Bakuni Ra.

28. Syekh Muhammad al

Azbikhani Ra.

29. Syekh Halbi Sultan al Qurra

(Jamal al Khalwati) Ra.

30. Syekh Sya’ban Affandi al

Qasthumi Ra.

31. Syekh Muhyi al Din al

Qasthumi Ra.

32. Syekh Ismail al Jarawi Ra.

33. Syekh Ali Affandi Qurabas Ra.

34. Syekh Musthafa Afandi al

Adranawi Ra.

35. Syekh Abdul Latif Ra.

36. Syekh Sayyidi al Bakri Ra.

37. Syekh Muhammad bin Abd al

Karim Al Samani al Khalwati

Ra.

38. Syekh Abd al Samad al

Palimbani Ra (1704-1789 M).

39. Syekh Mursyid Ridha

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

231

40. Syekh Wali al Ghuyub

41. Syekh Arif Billah

42. Syekh Sirri Ibrahim al Ghaibi

43. Syekh Mohammad Santri

(Eyang Santri) Ra (± 1773-

1929 M).

44. Syekh Mualim Shahib

(w.1971)

45. Syekh Abdul Halim (1928-

1989)

46. Hizboel Wathony (1956-

hingga sekarang)

Hubungan antara Syekh Abd

al Shamad al Palimbani dengan

Eyang Santri melalui Pangeran Paku

Alam atau Pangeran Mangkunegara

yang masih ada hubungan saudara.

Pada saat al Palimbani di Mekah

sering mengirim surat kepada Raja-

raja di Jawa, seperti

Hamengkubowono I (Yogyakarta)

dan Mangkunegara (Solo). Suratnya

berisi penjelasan tentang jihad

melawan Belanda. Surat yang

pertama dan kedua dikirim kepada

Raja Mataram dan

Hemngkubowono I tahun 1722 dan

surat ketiga kepada Mangkunegara.

Dari inilah ajaran tasawuf tersebar

melalui Syekh Abd al Shamad al

Palimbani sampai kepada Raja-raja

di Jawa seperti Mangkunegara

hingga Kiai Muhammad Santri.

Karena Kiai Santri ialah cucu dari

Sri Mangkunegara I yang dikenal

dengan sebutan Pangeran

Sambernyawa.

Setelah dari Eyang Santri

silsilah tarekat Khalwatiyah turun

kepada Mualim Shahibi ulama yang

berasal dari Jakarta dan tinggai di

Pecenongan. Dari Mualim Shahibi,

Syekh Hizboel Wathony belajar

kitab Syarah Hikam Ibn Ruslan.

Syekh Hizboel Wathony merasakan

belajar secara fisik namun ketika

mendatangi rumah Mualim Shahibi

sudah meninggal dunia tahun1971.

Dan menurut sumber dari keluarag

Mualim Shahibi, belajar tasawuf

pada Eyang Santri, serta sampai saat

ini anak cucu dan muridnya yang

tinggal di Jakarta sering berziarah ke

makam Eyang Santri Gunung Salak,

Girijaya, Bogor.

Setelah itu Syekh Hizboel

Wathony belajar kepada Abdul

Halim yang merupakan murid dari

Mualim Shahibi, Abdul Halim

tinggal di Cipinang Jakarta Timur,

dan lahir pada tanggal 4 Juli 1928.

Syekh Hizboel Wathony

mengajarkan kitab Syarah Hikam

Ibn Ruslan di Majelis Abdul Halim.

Dan Abdul Halim memiliki kitab

Hidayat al Haq dan Nuskhat al Haq.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

232

Syekh Hizboel Maulana

Wathony bertemu dengan Abdul

Halim secara jasmani, sedangkan

pertemuan dengan Eyang Santri dan

Mualim Shahibi secara nafsani,

karena Eyang Santri meninggal

tahun 1929 dan Mualim Shahibi

meninggal pada tahun 1971

sedangkan Syekh Maulana Hizboel

Wathony baru lahir pada tahun

1956. Dan menurut penuturan

Syekh Hizboel, Mbah Ibrahim telah

menitipkan kepada Eyang Santri.

Untuk nama tarekat

Khalwatiyah Akmaliah, Syekh

Hizboel Wathony menambahkan

tarekat Akmaliah merupakan tarekat

para Auliya yang sanadnya sampai

kepada Rasullulah SAW dan silsilah

itu ada di Pesantren Akmaliah pada

bagian sekretariat.

D. Strategi Komunikasi Dakwah Syekh

Maulana Hizboel Wathony

Pendekatan dakwah merupakan

bagian terpenting dalam proses

dakwah. Dalam dakwah pendekatan

harus didasarkan pada keadaan atau

situasi yang melingkupinya terutama

kondisi mad’u. Ada tiga pendekatan

dakwah ialah melalui pendekatan

budaya, pendekatan pendidikan dan

pendekatan psikologis. Dari ketiga

pendekatan ini berfokus pada keadaan

mad’u atau lebih tepatnya obyek

dakwah itu sendiri. Setidaknya dai

harus memperhatikan metode dakwah,

pesan dakwah dan media dakwah yang

harus disesuaikan dengan keadaan

mad’u. Melalui cara-cara ini maka dai

dapat mencapai tujuan tertentu yang

berdasarkan hikmah dan rasa kasih

sayang dan human oriented. Syekh

Hizboel Wathony dalam melakukan

pendekatan dakwahnya menggunakan

tiga kriteria melalui budaya, pendidikan

dan kondisi psikologis, karena

pendekatan ini merupakan cara yang

tepat dan inilah merupakan keunggulan

dari dakwah yang dilakukan oleh

pemimpin tarekat kepada para salikin.

Melalui pendekatan dakwah Syekh

Hizboel Wathony dengan mudah

memberikan pesan-pesan dakwahnya

kepada Salikin maupun masyarakat

secara luas.

Metode dakwah Syekh Hizboel

Wathony dapat berjalan efektif karena

memahami kondisi psikologis

jemaahnya, beri semangat kepada

audiens untuk menerima pesan dakwah,

membimbing audiens dengan Al Quran,

sunnah, menyampaikan dengan cara-

cara yang bijak, melalui nasihat atau

diskusi.

Adapun dalam Al Quran pada

surat An Nahl ayat 125 artinya

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

233

“Serulah manusia kepada jalan

Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara

yang baik sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalannya dan dialah

yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.”

Metode dalam dakwah Syekh

Hizboel Wathony melalui metode

hikmah ini menjelaskan bahwa mampu

menyampaikan pesan dakwah dengan

memperhatikan kondisi mad’u atau

obyek dakwah, pelajaran yang baik

dimaksud ialah melalui nasihat, wasiat,

bimbingan, ceria atau kabar gembira

yang bersumber dari Al Quran dan

Hadis, memberikan penjelasan yang

disertai dengan bukti-bukti yang

terkandung dalam Al Quran dan Hadis

tentang ajaran agama Islam dan disertai

dengan perkataan yang lemah lembut

dan baik. bahwa hak memberikan

hidayah berasal dari Allah SWT dan

orang yang memiliki kompetensi dalam

dakwahlah yang menyampaikan pesan

yang terkandung dalam Al Quran.

Contohnya gaya dakwah Syekh Hizboel

Wathony dalam kegiatan dakwahnya

biasanya diselingi dengan humor

sehingga terkesan tidak menggurui dan

biasanya dengan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami oleh mad’u pada

acara ceramah pada tanggal 20

Desember 2014 penjelasan tentang

nafsu amarah, Beliau waktu berceramah

menceritakan tentang sifat amarah

dicontohkan “seorang isteri harusnya

mengetahui dan menyadari tidak semua

kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi oleh

seorang suami misalnya seorang suami

yang tidak dapat membelikan pakaian

kepada isterinya dikarenakan gajinya

hanya mencukupi kebutuhan hidup anak

dan isterinya saja lalu isteri marah

karena tidak mendapat perhatian dari

suami yang tidak membelikan pakaian”.

Merupakan metode dakwah bil lisan,

selama penulis mengikuti kegiatan

dakwah ini Syekh Maulana Hizboel

Wathony dalam menyampaikan

dakwahnya, setiap dakwahnya berada

diatas mimbar dan bertatap muka

langsung dengan para salikin, sebelum

memulai dakwahnya membaca pujian

kepada Allah dan shalawat kepada Nabi

muhammad serta para sahabatnya,

bahasa menggunakan intonasi suara

yang keras, menggunakan

perumpamaan agar mudah dipahami

oleh para salikin yang mendengarkan,

menggunakan logat atau bahasa daerah

seperti bahasa jawa, sunda dan betawi,

dan diselingi canda dalam kegiatan

dakwahnya di Pesantren Akmaliah.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

234

Salikin mengenakan busana pengajian

umumnya warna putih.

Materi Dakwah Syekh Hizboel

Wathony berkaitan dengan Kajian

tauhid, hakikat dan Ma’rifat (akidah)

materi ini membahas tentang teori

tasawuf yang menjelaskan bagaimana

mengenal Allah melalui proses syuhud

musyahadah. Syuhud ialah memandang

dengan mata hati bahwa tidak ada

perbuatan kecuali Allah dan

musyahadah ialah pandangan yang

dapat memisahkan antara wujud majazi

dan wujud hakiki. Syuhud musyahadah

merupakan bagian dari doktrin yang

dilakukan oleh Syekh Maulana Hizboel

Wathony dalam menjelaskan rujukan

yang diambil dari kajian tauhid dan

hakikat. Selain itu Syekh Hizboel

Wathony menjelaskan melalui

pembahasan kitab-kitab seperti Ihya

Ulum Al Din, Siyar al Salikin yang

menjadikan rujukan. Seperti pada karya

Syekh Hizboel Wathony mengenai

pembahasan terhadap nafsu pada buku

tausiah mursyid rintangan menuju Allah,

setiap orang yang menuju Allah harus

dengan sungguh–sungguh membenahi

diri baik secara lahir maupun batin dari

maksiat lahir dan batin, maka hal inilah

yang harus dijaga agar tidak

membatalkan perjalanan menuju Allah

SWT. Adapun yang dapat membatalkan

perjalananan menuju Allah, menurut

Syekh Maulana Hizboel Wathony

menjelaskan perkara yang membatalkan

diantaranya adalah:

1. Kasal ialah merasa segan untuk

menjalankan ibadah walaupun

mampu dan kuasa untuk

menjalankannya. Menurut Abu Zarr

berkata” Barangsiapa berperangai

kasal maka tak akan memperoleh

kebahagiaan di dalam dunia maupun

akhirat”.

2. Futuur, lemah dalam beribadah.

Disebabkan oleh hati yang bimbang

karena persoalan hidup.

3. Malal, jemu atau bosan dalam

menjalankan ibadah karena belum

mencapai suatu yang diharapkan dan

merasa bahwa ibadah yang

dilakukan bersifat monoton.

Adapun menurut Syekh Maulana

Hizboel Wathony perkara yang

menghalangi perjalanan sampai kepada

Allah SWT diantaranya ialah:

1. Syirik Khofi (syirik yang

tersembunyi) terjadi karena jika

seseorang menganggap dan

memandang perbuatan muncul dari

makhluk, kemudian disandarkan

kepada makhluk bukan dikembalikan

kepada Allah SWT.

2. Riya mengharapkan pada selain

Allah SWT.

3. Sum’ah (kemasyhuran), perkara

yang dilakukan agar seseorang

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

235

dianggap sebagai seorang yang saleh

terhadap perbuatan ibadah yang

dilakukannya.

4. Ujub (membesarkan diri), yaitu sikap

membesar-besarkan diri dalam

memperbanyak ibadah namun

tujuannya karena merasa kagum dan

terpesona yang berlebihan pada diri

sendiri.

5. Saqata Awwaluhu Wuqufun Ma’al

Ibadah (amalnya jatuh dan terhenti

bersama ibadah) maksudnya, dalam

melihat nikmat dan anugerah dari

Allah SWT terdindingi oleh amal

ibadahnya. Jadi seseorang terkadang

merasa bahwa amal ibadah yang

dikerjakan mendapatkan ridho dari

Allah SWT, padahal ia tidak melihat

dan merasakan apapunterhadap

nikmat dan anugerah dari Allah

SWT.

6. Hajbun (hijab atau tirai), setiap

ibadah yang dikerjakan secara

sungguh-sungguh dapat

mengeluarkan cahaya, perhiasan dan

keindahannya. Apabila hal ini

dirasakan oleh salikin maka kadang

lupa tujuannya dan berhenti hanya

sampai di keindahan ”aura ibadah”.

Untuk menangkal perkara yang

membatalkan dan menghentikan salikin

menurut Syekh Maulana Hizboel

Wathony dengan mempraktekkan

syuhud musyahadah untuk mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Adapun materi

yang berkaitan dengan aqidah dalam

mengenal Allah SWT penulis mengutip

dari majalah Kasyaf. Menceritakan

tentang metode mengenal Allah

mengutip dari Surat Al Araf ayat 172

yang artinya “Bukankah Aku ini

Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul

(Engkau Tuhan kami), kami menjadi

saksi..”. Persoalannya bagaimana agar

keyakinan kuat. Ada beberapa metode

yang digunakan seperti dengan ilmu al

yaqin Tuhan diyakini secara teoritis.

Menurut Al Ghazali menyebutnya

sebagai ilmu yang dapat menyingkap

objek dengan keterbukaan tanpa

keraguan sedikitpun (waham). Kedua

ain al yaqin yaitu merasakan keyakinan

dengan melihat. Ketiga hal al yaqin

menjelaskan setelah memiliki

pengetahuan dan kesaksian maka pada

tahap ini untuk mengungkap kebenaran

dengan merasakan. Keempat akmal al

yaqin ini merupakan puncak dari

kesempurnaan dalam mencapai

keyakinan. Keberadaan Allah tidak bisa

diyakini oleh teori, tapi harus dirasakan

secara nyata. Dan dalam maqalah ulama

dijelaskan “barang siapa yang tidak

merasakan maka ia tidak akan

mengetahuinya. Nabi Muhammad SAW

menjelaskan barang siapa yang tidak

mengenal dirinya maka tidak mengenal

tuhanNya.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

236

Adapun materi yang berkaitan

dengan fiqih mengenai puasa penulis

mengutip dari majalah Kasyaf. Puasa

tidak hanya sekedar menahan makan dan

minum di siang hari. Puasa bagi orang-

orang khusus memperjuangkan diri

dalam melawan hawa nafsu ammarah,

lawwamah dan sawwalat. Bagi mereka

puasa itu menjaga anggota tubuh dan

panca indera dari segala dosa. Dalam

sebuah hadis Rasulullah pernah

mengingatkan “Banyak sekali orang

yang berpuasa hanya mendapatkan lapar

dan dahaga. Dari hadis ini jelas bahwa

puasa bukan hanya menahan diri dari

makan, minum dan senggama dari terbit

matahari hingga terbenam matahari.

Bukan juga dimaknai puasa secara

jasmani namun harus dimaknai secara

nafsani maupun rohani seperti riya,

ghibah, dan lainnya yang telah

dijelaskan oleh penulis pada bab 4

mengenai tazkiyat al nafs dan puasa ini

pada intinya untuk menjaga hati dari

segala sesuatu selain Allah.

Efek dakwah yang dirasakan

oleh Mad’u atau objek dakwah (salikin

maupun masyarakat umum) tertarik

mengikuti kegiatan yang ada pada

Pesantren Akmaliah:

1. Karena mereka tidak menemukan

ilmu ditempat mereka yang

mengajarkan kajian tauhid dan

hakikat. Hal inilah yang membuat

jemaah tertarik secara sukarela

untuk mengikuti pengajian dengan

panggilan hati dan mendapatkan

hidayah dari Allah.

2. Merasakan siraman rohani yang

diberikan langsung oleh Syekh

Maulana Hizboel Wathony atas

dakwah yang disampaikan, serta

istirahat sejak dari aktivitas sehari-

hari yang menyebabkan stress

sehingga lupa pada hakikatnya

manusia yang membutuhkan

motivasi keagamaan dalam

menjalani kehidupan.

3. Kehidupan yang serba modern yang

menyebabkan setiap orang menjadi

resah dan apabila tidak dapat

mengikutinya maka menjadi putus

asa dan stress.

4. Mottonya Syekh Maulana Hizboel

Wathony pada Majalah Kasyaf

ialah”insya Allah menemukan syifa

ul qulub (penyejuk hati) dan

memberikan konsultasi yang

berkaitan dengan kehidupan spiritual

dan sosial sebagai wadah untuk

menjalin silaturahmi sesama umat

muslim.

5. Syekh Maulana Hizboel Wathony

juga memiliki karamah pada saat

perjalanan dakwahnya pernah

mengalami peristiwa ada seekor sapi

yang mengamuk di jalan raya pada

saat Syekh Hizboel Wathony sedang

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

237

membaca buku kitab dan tidak

menyadari sapi yang menuju

arahnya seketika sapi itu ada

dihadapannya lalu dengan tenangnya

memegang telinga sapi itu dan

membuang semut yang mengigit

telinganya sehingga sapi itu diam.

Melihat kejadian tersebut

masyarakat kagum dengan Syekh

Maulana Hizboel Wathony.

Penjelasan ini ada pada bab 4

mengenai biografi Syekh Maulana

Hizboel Wathony.

Adapun pengaruh yang didapat

oleh para salikin dalam mengikuti

pengajian di Pesantren Akmaliah:

1. Merasakan ketenangan dan tentram

selama mendengarkan dakwah yang

disampaikan oleh Syekh Hizboel

Wathony.

2. Mereka semangat dalam

menjalankan ibadah kepada Allah

SWT.

3. Tawadhu dalam menjalankan

kehidupan yang telah ditetapkan

oleh Allah SWT.

4. Kami, Salikin Akmaliah

menjelaskan bahwa selama

menimba ilmu di Pesantren

Akmaliah yang diasuh oleh Syekh

Maulana Hizboel Wathony merasa

senang telah mendapat bimbingan

dalam mendekatkan diri kepada

Allah SWT.

5. Teddy menjelaskan merasa senang

dapat mengikuti perkembangan

Pesantren Akmaliah melalui

Majalah Kasyaf dan web Akmaliah.

6. Arief menjelaskan bahwa dia tertarik

dan bagus tentang kajian tauhid dan

hakikat yang dibahas oleh Syekh

Maulana Hizboel Wathony.

Putri menjelaskan “alhamdullilah saya

bertemu dengan majalah Kasyaf setelah

membaca memuat kajian ilmu agama

yang selama ini saya cari, dan

harapannya semoga kasyaf menjadi obat

dan penyejuk hati umat dan bisa terbit

tiap bulan.

Untuk menunjang kegiatan

dakwah Syekh Maulana Hizboel

Wathony, Syekh Maulana Hizboel

Wathony melakukan kegiatan

dakwahnya melalui media televisi untuk

membahas tentang kajian tauhid dan

hakikat karena Syekh Maulana Hizboel

Wathony lebih memfokuskan pada

kajian tauhid dan hakikat. Dari acara

dakwahnya menggunakan media televisi

di stasiun MNC Indovision pada

program acara Café Tausiah atas

undangan dari pihak MNC oleh seorang

produser yang bernama Deti dan beserta

ajakan dari istrinya bernama Umi (nama

panggilan Nisa Humaira) untuk

dikontrak sebagai dai, begitu juga

dengan stasiun televisi lainnya

berdasarkan wawancara dengan Syekh

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

238

Maulana Hizboel Wathony dan anaknya

Dewi Hizboel seperti pada stasiun

SCTV, ANTV, dan Metro TV yang

membahas mengenai kajian tauhid dan

hakikat. Sehingga dakwah melalui media

televisi maka dengan mudah

menggunakan media lain seperti majalah

yang diberi nama Majalah Kasyaf untuk

menyebarluaskan kajian tauhid dan

hakikat dipasarkan ke wilayah

Jabodetabek dan kota-kota di Jawa dan

luar Jawa yang banyak menjelaskan

kajian tauhid dan hakikat serta

memberikan bantuan konsultasi bagi

orang yang memiliki masalah terkait

dengan agama Islam melalui pesan yang

dikirim melalui email untuk memberikan

solusi bagi pembaca majalah Kasyaf.

Sedangkan untuk penerbitan karya buku

karya Syekh Maulana Hizboel Wathony

diberi nama Kasyaf Publishing, semua

buku yang diterbitkan merupakan

dakwah yang disampaikan dalam

pengajian rutin di Pesantren Akmaliah.

Syekh Maulana Hizboel

Wathony dalam melakukan kegiatan

dakwahnya menggunakan media internet

pada website www.akmaliah.net. Para

salikin memperoleh informasi yang

dibutuhkan untuk mendapatkan

siraman rohani dengan fasilitas

streaming dan video rekaman sebagai

proses komunikasi dakwah yang

dilakukan untuk menyampaikan pesan

kepada khalayak umum atau

masyarakat.

Pada media majalah dan internet

menjelaskan tentang info yang

berhubungan dengan kegiatan yang

dilakukan oleh Syekh Hizboel Wathony

dalam menyiarkan dakwah kajian tauhid

dan hakikat secara lengkap baik itu

dalam bentuk rekaman dakwah yang bisa

didengar melalui internet.

PENUTUP

Kesimpulan

Syekh Maulana Hizboel Wathony

melakukan pendekatan dakwah kepada

para salikin dalam membina mereka untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT

melalui dakwah yang diberikan di

Pesantren Akmaliah Ciracas Jakarta Timur.

Karena pendekatan secara langsung kepada

para salikin merupakan metode yang

digunakan dalam ajaran tasawuf. Metode

ini sangat efektif dalam membantu

menyelesaikan persoalan yang dihadapi

oleh para salikin.

Saran

1. Tasawuf merupakan khasanah yang

sudah lama ada pada zaman Nabi

Muhammad SAW yang mempelajari

tentang kecintaan kepada Allah SWT

yang sesuai dengan Al Quran dan

Hadis. Perkembangan yang zaman yang

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

239

semakin maju dan didukung oleh

teknologi maka banyak kendala

masyarakat yang dihadapi yaitu

semakin berkurangnya kesadaran akan

pentingnya panduan dari Allah SWT

untuk menjalani kehidupan maka

dengan mengembangkan ajaran

tasawuf atau kajian tauhid dan hakikat

setidaknya masyarakat tidak terlena

dengan perkembangan yang terjadi.

2. Pemahaman kajian tauhid dan hakikat

ini diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari di masyarakat Indonesia karena

jumlah mayoritas pemeluk agama Islam

banyak dalam rangka untuk

memproteksi dari pengaruh budaya

asing yang tidak bermanfaat serta

dukungan dari para dai dalam

menyebarkan pesan keagamaan

diperlukan dan memberikan suri

tauladan yang baik di masyarakat

melalui media seperti televisi, internet

dan pesantren sebagai sarana dakwah.

3. Pada pengajian yang dilakukan oleh

Syekh Hizboel Wathony hanya secara

ekslusif dengan para jemaah di Pondok

Pesantren Akmaliah setidaknya

menyelenggarakan pengajian tidak

hanya di Pesantren Akmaliah saja.

4. Untuk kegiatan dakwah seharusnya

juga tidak secara eksklusif di Pesantren

Akmaliah di Ciracas namun

menyelenggarakan di tempat lainnya.

Penelitian kuantitatif diperlukan untuk

memberikan manfaat kepada semua

baik masyarakat, akademisi secara

mendalam terutama di lini media massa

tentang komunikasi dakwah Syekh

Hizboel Wathony.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku: Abdillah, M., Ali, 2010. Ajaran

Tasawuf Syekh Hizboel Wathony. Ciputat: Al- Kamil.

Aripudin, Acep, 2013. Sosiologi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Al Banjari, Nafis, tt. al Durr al Nafis. Singapura: Haramain.

Al Ghazali, Abu Hamid Ibn Muhammad 1995, Ihya Ulum al-Din, Lebanon: Dar Ibn Abu.

Al Palimbani, Abd al Shamad, tt. Siyar al Salikin. Dar al Kutub al Ilmiyah.

Amini, Ibrahim, 2002. Risalah Tasawuf Kitab Suci Para Pesuluk. Jakarta: Islamic Center.

Fealy, Greg dan Sally white, 2012. Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia.ter. Ahmad Muhajir. Jakarta: Komunitas Bambu.

Santri, Muhammad. tt. Kumpulan kitab hakikat (tuhfat al Mursalat). Tanpa Penerbit.

Sayyid Ali, Sayyid Nur bin, 2003. Tasawuf Syar’I Kritik atas Kritik, Jakarta: Hikmah.

Wathony, Hizboel, 1995. Samudera Nafsiah, Seri 1,2,3,4,5 Jakarta: Pesantren Akmaliah.

Wathony, Hizboel, 1998. Maslak al Muttaqin, Jakarta: Pesantren Akmaliah.

Wathony, Hizboel, 2006. Tauhid Mukasyafah, Hasyiyah al Dur al Nafis, Jakarta: Pesantren Akmaliah.

MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017

240

Wathony, Hizboel, 2011. Tausiah Mursyid. Jakarta: Langit Kata.

Wathony, Hizboel, 2013. Mengenal Perbuatan Allah Tauhidul Af’al. Jakarta: Yayasan Akmaliah.

Wathony, Hizboel, 2014. Allah Itu Nyata. Jakarta: Pesantren Akmaliah.

Referensi Jurnal: Sunarto AS. ”Kyai dan Prostitusi:

Pendekatan Dakwah K.H. Muhammad Khoiron Suaeb di Lokalisasi kota Surabaya”. Jurnal Komunikasi Islam, ISBN 2088-6314, Vol. 3 No.2. (Desember 2013) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel. Surabaya.

Referensi Internet: http://www.andifaisalbakti.net/REPUBLIK

A_DAKWAH-DALAM-KOMUNIKASI.pdf. diunduh tanggal 30 April 2015 pukul 8.07 WIB.

http://missionline.blogspot.com/2006/08/la poran-utama-2.html. diunduh tanggal 7 Mei 2015, pukul 11.32 WIB.

Referensi Majalah: Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 3, 15

Oktober- 15 Desember 2005. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No.13,

September-Oktober 2007. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 9, 1

Desember 2006- 1 Februari 2007. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 9, 1

Desember 2006- 1 Februari 2007