file meis 5
TRANSCRIPT
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
216
Strategi Komunikasi Dakwah Studi Kasus Syekh Maulana Hizboel Wathony
Hestu Nugroho Warasto Ari Junaedi
Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia
Abstract
This research looked at and mapped out the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony Strategy Communication Dakwah. This research aims to look at the Syekh Maulana Hizboel Wathony potential as a religious teacher and his role in developing the Islamic teachings, especially Sufism in Indonesia on Strategy Communication Dakwah. This research is a qualitative study, with descriptive-analytic models of explanations that seek to describe the role of Syekh Maulana Hizboel Wathony in communication the Religious Dakwahactivities and play an active role in the development of Islam Indonesia. This research concluded that Syekh Maulana HizboelWathony have an active contribution, especially in religious dakwah communication, and the message directly to the people of Indonesia. Furthermore, this research shows that the Islamic teachings, especially Sufism can be embedded and applied properly in Indonesian society. Therefore, the purpose of religious dakwah can be achieved in accordance with the Quran and Hadith. Keywords: Syekh Maulana Hizboel Wathony, StrategyCommunication Dakwah, Sufism
PENDAHULUAN
Dalam Islam, terdapat pribadi yang
mengajak kepada kebaikan Islam dengan
berbicara di depan khalayak ramai atau
biasa disebut dengan berdakwah. Dakwah
adalah menyeru orang lain agar beriman
dan tunduk kepada Allah dalam kehidupan
baik berhubungan dengan Allah maupun
dengan sesama manusia. Masyarakat
Indonesia mayoritas memeluk agama
Islam. Sehingga untuk memberikan
dakwah kepada masyarakat tidaklah sulit.
Perintah agama salah satunya adalah
mendengarkan siraman rohani yang
diberikan oleh para dai. Dalam berdakwah,
para dai ini memberikan contoh-contoh
baik peristiwa di masa lalu, cerita maupun
yang tertulis di dalam Al Quran dan Hadis
untuk diteladani.
Menurut Greg Fealy dan Sally
White menjelaskan ustadz seleb ialah dai
yang melakukan kegiatan dakwah melalui
media televisi pada acara televisi untuk
memberikan siraman rohani kepada
masyarakat secara luas. Selain itu mereka
muncul di televisi memiliki brand image
yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Ustadz seleb memiliki bisnis atau
usaha yang tidak jauh dari kegiatan dakwah
untuk mendapatkan keuntungan dari
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
217
masyarakat sebagai konsumen dan
menikmati siraman rohani.
Salah satu media elektronik yang
menonjol adalah televisi. Media ini
memiliki keistimewaan yang
menggabungkan antara media audio (suara)
dan gambar. Penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan dapat
dimengerti dan jelas. Media televisi menjadi
jalur utama masyarakat untuk memperoleh
hiburan dan informasi. Televisi memiliki
kekuatan yang dapat memengaruhi
(termasuk memotivasi dan menginspirasi)
masyarakat dalam melakukan pesan yang
disampaikan dai. Adapun dampak negatif
dari media antara lain adanya pengaruh-
pengaruh negatif yang menyoroti perilaku
para dai sehingga menjadikan berita yang
dapat dikonsumsi bagi publik. Adapun
fokusnya pada kajian tauhid dan hakikat
(tasawuf) dapat digunakan dalam rangka
melakukan kegiatan dakwah dan ilmu yang
dapat dimiliki oleh dai, dan ajarannya yang
dapat berkembang sesuai zaman. Tasawuf
merupakan ajaran yang mendekatkan diri
kepada Allah dengan memiliki akhlak yang
baik.
“Salah satu jalan dalam membangun
dan menyempurnakan ruhani dan dalam
meraih kedekatan dengan Allah ialah
membangun keutamaan dan kemuliaan
akhlak yang tertanam dalam diri manusia.
Dengan memiliki akhlak yang baik,
manusia dapat mewujudkan seperti
keadilan, kepedulian, kejujuran, amanat,
keberanian, kesabaran, ketabahan,
bersyukur, dermawan, tawadhu, pemaaf
berhati lembut dan melayani kebutuhan
masyarakat.”
Tasawuf bertujuan untuk: (1)
Berupaya menyelamatkan diri dari akidah–
akidah syirik dan batil; (2) Melepaskan diri
(takhali) dari penyakitpenyakit kalbu; (3)
Menghiasi diri (tahalli) dengan akhlak
Islam yang mulia; (4) Menggapai derajat
ihsan dalam ibadah (tajalli); (5)
Menstabilkan akidah Shuhbah ilahiyyah
(persahabatan ketuhanan); (6) Menggapai
kekuatan iman yang pernah dulu dimiliki
para sahabat Rasullulah SAW,
menyebarkan ilmu sehingga memotivasi
kaum muslimin untuk dapat memimpin
kembali umat baik ilmiah, pemikiran,
keagamaan maupun politik.
Dampak yang didapatkan langsung
dari dakwah sufistik adalah meningkatkan
kepekaan rohani manusia melalui bentuk
moral dan akhlak. Karena misi dari agama
Islam yaitu memperbaiki moral dan akhlak
manusia. Meminjam bahasa dari
Nurcholish Madjid, setiap manusia yang
menganut agama diikat dalam konsep
persamaan yaitu “kalimah sawa” (titik
sentral persamaan). Dalam terminologi
dakwah, apa yang dipikirkan merupakan
hikmah pada dimensi materi dan
pendekatan.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
218
Adapun problematika yang
dihadapi oleh para dai dalam menjalankan
dakwahnya. Menurut Andi Faisal Bakti
problematika dakwah masa kini ialah
kurangnya perspektif lokalitas dan
globalitas. Media komunikasi belum
digunakan secara optimal. Dai hanya
terfokus pada dakwah nasional yang
sentralistik, sehingga aspek lokal dan
global hilang. Dakwah harus bisa
mengembangkan prinsip etnikalitas, sebab
Indonesia terdiri atas suku bangsa yang
beragam, kita lebih dari 400 bahasa yang
berbeda, dan lebih dari 800 logat dan dialek
yang berbeda. Unsur kedaerahan dapat
digunakan dalam kegiatan dakwah.
Sehingga orang Islam harus dapat
menerjemahkan al-Qur’an ke dalam bahasa
daerah, tidak bisa serba bahasa Indonesia.
Bahasa lokal yang membentuk watak
lokalitas Indonesia ratusan bahkan ribuan
tahun, sedangkan bahasa Indonesia baru
delapan winduan.
Dakwah di Indonesia kurang
global.Bahkan ada kecenderungan
sebagian pesan dakwah Islam anti
globalisasi. Padahal, Islam sebetulnya
adalah agama global.Islam adalah untuk
rahmatan lil alamin.Bukanlah dikatakan
baik apabila menghadapkan wajah ke timur
atau ke barat, tetapi kebaikan adalah
percaya kepada Allah dan hari akhir. Jadi
perspektif Islam tidak hanya sekedar timur
dan barat tetapi ke seluruh alam ini, langit
dan bumi, bahkan sampai akhirat.
Berdasarkan penjelasan diatas dakwah
Islam harus lebih luas dan lebih
kontekstual. Jadi alangkah baiknya bila
dakwah itu tidak mengarah pada anti Barat.
Seharusnya Barat itu ditaklukkan. Karena
Dakwah tidak hanya internal, tetapi
eksternal juga. Aspek kompetisinyalah
yang ditekankan di sini, bukan aspek
kebenciannya. Bila kebenciannya yang
diutamakan, maka akibatnya, sebagian
umat Islam alergi dengan barat, padahal
mereka sangat senang dengan hasil
teknologinya seperti kendaraan, peralatan
rumah tangga, dan semuanya berkaitan
dengan gaya hidupnya, termasuk
bahasanya. Mereka tidak tergugah untuk
menciptakan sains dan teknologi dan media
komunikasi baru yang layak pasar, yang
membuat Barat tertarik membelinya. Alih-
alih, umat Islam harus puas menjadi
konsumen yang patuh dan Barat.Jadi ada
standard ganda juga. Inilah problematika
dakwah kita.
Untuk itu, tesis ini meneliti strategi
komunikasi dakwah yang dilakukan oleh
Syekh Maulana Hizboel Wathony. Fokus
penelitiannya terdiri: Pertama, Bagaimana
ajaran tasawuf Syekh Maulana Hizboel
Wathony? Dan kedua, Bagaimana strategi
komunikasi dakwah Syekh Maulana
Hizboel Wathony? Dan ketiga, Bagaimana
manfaat dakwahnya bagi salikin?
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
219
Metode penelitian dalam tesis ini
adalah penelitian kualitatif-studi kasus
dengan desain deskriptif-analitik. Kualitatif
merupakan penelitian khusus tentang objek
yang tidak dapat diteliti secara statistik atau
kuantifikasi. Adapun studi kasus adalah
salah satu strategi dan metode analisis data
kualitatif yang menekan kan pada kasus
khusus yang terjadi pada objek analisis.
Analisis ini menggunakan model analisis
dari Miles dan Huberman, yaitu meliputi:
(1) reduksi data, (2) display data, (3)
mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.
Adapun subjek penelitian ini
tentang Syekh Maulana Hizboel Wathony
yang berdakwah tentang kajian tauhid dan
hakikat di Pesantren Akmaliah Ciracas
Jakarta Timur.
Metode pengumpulan data
dilakukan dengan penelahaan bahan-bahan
pustaka baik yang terdiri dari bahan-bahan
yang bersifat primer maupun sekunder.
Sedang tahab-tahab penelitian dalam
penelitian ini menggunakan metode
Bogdan, yaitu tahap pra lapangan, tahab
kegiatan, dan tahap analisis data.
PEMBAHASAN
Ajaran Tasawuf dan Strategi
Komunikasi dakwah Syekh Maulana
Hizboel Wathony
A. Biografi Syekh Maulana Hizboel
Wathony.
Syekh Maulana Hizboel
Wathony Ibrahim merupakan cucu dari
Mbah Ibrahim. Pria ini lahir pada
tanggal 10 Februari 1956 di desa
Jatirokeh, Songgom, Brebes. Kiai
Maulana Hizboel anak dari pasangan
Mbah H. Cokro dengan Hj. Mutamimah
salah satu putri dari Mbah Ibrahim.
Mbah Ibrahim dikenal oleh masyarakat
Jatirokeh sebagai waliyullah. Mbah
Ibrahim yang membimbing Hizboel
Wathony dalam perjalanan spiritualnya
menjadi seorang sufi. Saat kecil pria
yang akrab dipanggil Hizboel belajar di
Madrasah Ibtidaiyah di desa Jatirokeh,
Hizboel meneruskan belajar ilmu fiqih,
nahwu, dan sharaf kepada ustadz
Suryani. Sedangkan Mbah Ibrahim
mengajarkan kitab-kitab tasawuf di
antaranya al Durr al Nafis, Hikam Ibn
ath-Thaillah, Ihya Ulum al Din kepada
Kiai Hizboel. Menurut penjelasan dari
Kiai Hizboel mengalami perjuangan
untuk menjadi salikin pada akhir tahun
1978 dan mendapat anugerah dari Allah
yaitu ma’rifah. Dan pada tahun 1979
melakukan perjalan spiritualnya sampai
ke Ciamis Jawa Barat. Selama
perjalanan ia mengalami peristiwa
khariq al-adah (kejadian aneh). Pada
suatu hari di desa Sukamaju, Ciamis,
Jawa Barat, peristiwa yang terjadi ada
seekor sapi yang mengamuk menuju ke
arah dia namun berhasil ditenangkan.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
220
Dan penyebab sapi itu mengamuk
karena telinganya digigit oleh semut.
Menurut teori tasawuf peristiwa yang
dialami oleh dia disebut sebagai
karamah yang diberikan oleh Allah.
Selama tinggal di Ciamis masyarakat
dan lurah setempat mengagumi sosok
Kiai Hizboel.
Kiai Hizboel dinikahkan dengan
saudara lurah yang bernama Siti
Maemunah. Setelah pernikahan dia
memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Di
Jakarta dia memiliki beberapa guru
spiritual yaitu Mualim Shahibi di
Pecenongan dan Abdul Halim di
Cipinang. Syekh Hizboel yang
menentang kebijakan pada zaman Orde
Baru yang sangat represif dan otoriter.
Karena begitu beratnya tantangan
dakwah pada zaman Orde Baru, Syekh
Hizboel meninggalkan kegiatannya
dalam dunia dakwah untuk
mendapatkan pengalaman spiritualnya
dengan melakukan riyadah mujahadah
(usaha yang dilakukan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT
untuk mendapatkan ridho dariNya).
Selama melakukan riyadah (kegiatan
untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT). Syekh Hizboel tidak makan dan
minum dari hasil yang halal. Syekh
Hizboel di tolong oleh Eyang Santri
ketika pingsan di jalan raya Bogor yang
terjadi pada tahun 1982. Ketika sadar
berada di makam Eyang Santri di
Girijaya, Gunung Salak. Kiai
Muhammad Santri terkenal dengan
panggilan Eyang Santri. Dimakam
Eyang Santri, Syekh Hizboel ditidurkan
selama empat puluh hari empat puluh
malam Sejak saat itu Syekh Hizboel
mengalami peristiwa penting bertemu
melalui mimpi dengan Nabi
Muhammad dan dibaiat posisi lutut
saling bertemu dan kedua tangan saling
menyilang berjabat tangan. Lalu Nabi
Muhammad SAW memberikan tasbih
yang ada tiga lubang. Namun Syekh
Hizboel menolak pemberian dari Nabi
Muhammad SAW, Nabi Muhammad
SAW menjelaskan bahwa “suatu saat
pasti akan bermanfaat untukmu”.
Karena rasa penasaran Syekh Hizboel
mengintip 3 lubang tasbih, saat melihat
lubang yang pertama menyaksikan
peristiwa masa lalu, selanjutnya melihat
lubang kedua menyaksikan peristiwa
masa depan, setelah itu Syekh Hizboel
yakin tasbih pemberian Nabi
Muhammad SAW memiliki
keistimewaan, Kemudian tasbih itu
dikalungkan ke lehernya. Selanjutnya,
Syekh Hizboel menyaksikan peristiwa
yaum al- mahsyar, tempat seluruh
manusia dikumpulkan menjadi satu
dipadang mahsyar, melihat hal itu, ia
menanyakan kepada Nabi Muhammad
bagaimana cara mengetahui umatnya,
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
221
Nabi Muhammad menjawab “gampang
caranya dengan melihat pancaran
cahaya dari bekas wudhu mereka.
Syekh Hizboel diperlihatkan bahwa
suatu saat nanti ia menjadi seorang
Mursyid yang membimbing salikin
(para pejalan menuju Allah). sebelum
berpisah dengan Nabi Muhammad
SAW, Nabi Muhammad menepuk
pundak Syekh Hizboel, “Kamu adalah
sirrulah, kata Nabi Muhammad SAW.
Setelah itu Kiai Hizboel melihat ke
belakang ada ribuan orang berbaris dan
mereka adalah barisan para salikin yang
menjadi murid dari Syekh Hizboel
Wathony. Demikian ini kisah
perjalanan spiritual Syekh Hizboel
ketika ditidurkan di makam Eyang
Santri.
B. Karya Syekh Maulana Hizboel
Wathony
Syekh Hizboel Wathony
termasuk sufi kontemporer yang
produktif dalam menulis kajian tauhid,
hakikat, dan ma’rifat. Berikut ini yang
menjadi pokok bahasan yang
menjelaskan tentang ajaran tasawuf
Syekh Maulana Hizboel Wathony
adalah
1. Rahasia Bismillah
Kitab ini mengulas tentang rahasia
lafaz Bismi Allahi al Rahmani al
Rahim yang berhubungan dengan
sifat dua puluh dan martabat tujuh;
ahadiyat, wahdat, wahidayat, alam
arwah, alam mitsal, alam ajsam dan
alam insan. Kitab ini dicetak tahun
2001 untuk kalangan intern salikin.
2. Tauhid Mukasyafah: Hasyiyah al
Dur al Nafis
Kitab ini menjelaskan dari Syekh
Maulana Hizboel Wathony yang
mengurai kitab al Dur al Nafis
karya Syekh Nafis al-Banjari.kitab
ini untuk dicetak tahun 2005 dan
2006 untuk kalangan salikin.
3. Samudra Nafsiah
Kitab ini menjelaskan nafsu-nafsu
yang ada dalam diri manusia. Syekh
Hizboel Wathony membagi nafsu
menjadi tujuh bagian yaitu: nafsu
ammarah, nafsu lawwamah, nafsu
sawwalat, nafsu sawwiyah, nafsu
mutmainnah, nafsu radhiyah, nafsu
mardhiyah. Kitab ini dicetak
tahun1995 untuk kalangan intern
salikin.
4. Maslak al Muttaqin
Kitab ini membahas masalah nafsu:
pertama nafsu ammarah, kedua
nafsu lawwamah dan ketiga nafsu
sawwalah. Kitab ini dicetak pada
tahun 1988 untuk kalangan intern
salikin.
5. Mengenal Perbuatan Allah
TauhidulAf’al
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
222
Buku ini menjelaskan tentang
perbuatan Allah dimana para salikin
dijelaskan perjalanan menuju
Allah.salikin diajak untuk
memhami perjalanan menuju Allah
dengan bekal ilmu sperti
memelihara diri dari maksiat,
menjelaskan tiga penyakit hati yang
dapat menghentikan perjalanan
salikin, mengenal perbuatan Allah,
mengenal sifat Allah yang ada pada
diri manusia.
Menjauhi sangka memegang adab
tauhid, mengenali diri, tidak ada
selain Allah dan sebagai manusia
harus dapat memahami dan menjadi
insan kamil, ini merupakan materi
yang disampaikan oleh Syekh
Hizboel dalam pengajiannya. Buku
ini cetakan tahun 2013.
6. Allah itu Nyata
Buku ini menjelaskan hakikatnya
bahwa Allah itu ada. Pemahaman
tentang Allah harus dibimbing oleh
seorang mursyid karena hal inilah
yang membantu manusia menuju ke
jalan Allah SWT dimulai dari
menuju Allah, sikap berdoa seorang
salikin, syarat dan adab seorang
salikin, memahami takdir
kehidupan.
Memahami bahwa dunia
merupakan tempat ujian bagi
seorang salikin, memahami hakikat
cinta-Nya, manusia hakikatnya
adalah makhluk tak berdaya,
mengawali dengan sikap tawakal,
dan selalu siap dalam menerima
panggilan Allah, menjalankan
ibadah secara tulus dan hati harus
bersih sehingga ikhlas dan tulus
melaksanakan ibadah yang
diperintahkan-Nya. Buku ini
cetakan 2014.
7. Titian Salikin
Buku ini menjelaskan tata cara
murid, membahas mengenai rahasia
thaharah dimulai dari wudhu,
istinja, tayamum sampai pada
rahasia salat. Buku ini dicetak tahun
1995 dan untuk kalangan intern
salikin.
8. Rangkuman kitab Hikam Ibn at
Thaillah
Kitab ini merupakan penjelasan
yang telah dirangkum oleh Syekh
Hizboel Wathony dan sudah ada
dua rangkuman kitab Hikam Ibn at
Thaillah yang pernah diterbitkan,
sedangkan lainnya dalam masih
dalam bentuk file di komputer.
9. Tausiyah Mursyid
Buku ini menjelaskan tentang
penjelasan kajian tauhid dan hakikat
merupakan kumpulan dari
pengajian rutin di Pesantren
Akmaliah, ditujukan kepada
khalayak umum untuk mengenal
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
223
dan mengetahui mengenai kajian
tauhid dan hakikat. Karena ilmu ini
berlaku universal.
Pada buku ini menjelaskan agar
manusia yang sedang berjalan
menuju kepada Allah banyak ujian
yang datang dari Allah.sehingga
perlu penerang, ilmu yang harus
dimiliki dalam menjalani
kehidupan. Dalam kaitannya buku
ini diterbitkan tidak hanya bagi
salikin tetapi dipersembahkan bagi
siapapun yang ingin mengenal
Allah dan selamat dalam menjalani
kehidupan. Buku cetakan 2011.
10. 365 Kalam Hikmah.
11. Merasakan Kehadiran Allah.
12. Diagram Akidah Mukasyafah.
Diagram ini merupakan rangkuman
dari ajaran tasawuf Syekh Hizboel
Wathony yang meliputi: tauhid
mukasyafah, martabat tujuh, dan
tazkiyat nafs. Diagram ini pernah
dibuat pada tahun 1982, dicetak
pertama kali tahun 2001 dan
cetakan kedua tahun 2006.
13. Nur al Asrar
Kitab ini menjelaskan kajian dari
syariat, tarekat, ma’rifat. Yang
dimulai dengan pembahasan
mengenai wudhu, shalat, zakat,
puasa sampai haji.Kitab ini pernah
dicetak pertama pada tahun 2004,
dan cetakkan kedua pada tahun
2008 dan diedit oleh Ibu Herawati.
14. Hidayat al Anam
Kitab ini membahas tentang rukun
iman yaitu iman kepada Allah, iman
kepada Malaikat, iman kepada
Kitab, iman kepada Rasul, iman
kepada hari akhir, iman kepada
qada dan qadar. Kitab ini belum
pernah dicetak karena masih dalam
bentuk file di komputer.
15. Marifatullah
Kitab ini membahas tentang kajian
tematik yang dikutip dari kitab
Syarah Hikam Ibn Ruslan. Mualif
menjelaskan kalam hikmahnya
sesuai dengan tema yang dibahas
dalam kitab Syarah Hikam Ibn
Ruslan. Kitab ini masih dalam
bentuk file di computer.
16. Sarair al Ilahiyah
Kitab ini membahas mengenai
masalah syirik dan rahasia-rahasia
ketuhanan. Pada kitab ini terdapat
26 maqalah yang penjelasan yang
diuraikan dibawahnya. Kitab ini
belum pernah dicetak karena masih
dalam bentuk file di komputer.
17. Rahasia Hakikat
Kitab ini menjelaskan tentang
tarekat dan sikap muridin, tarekat
yang di dalam kitab ini menjelaskan
tentang tarekat al wahiyah, tarekat
syatariyyah, tarekat akmaliyah, dan
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
224
tarekat naqsyabandiyah. Belum
pernah dicetak karena masih dalam
bentuk file di komputer.
18. Musibah Adalah Anugerah
Buku ini menjelaskan nasihat-
nasihat yang diberikan oleh Syekh
Hizboel Wathony, dalam buku ini
menceritakan bahwa musibah yang
datang pada manusia harus
dipahami sebagai ujian untuk
menaikkan derajat serta memahami
bahwa pada dasarnya manusia
adalah makhluk yang tidak berdaya
dan faqir. Karena hanya Allah yang
dapat membantu manusia dalam
menjalani kehidupannya.
Mengenai perjalanan hidup yang
harus dilalui oleh setiap manusia
dalam mendekatkan diri kepada
Allah melalui proses yang tidak
mudah, pada pengajian yang telah
dirangkum dan disampaikan di
Pesantren Akmaliah. sebagai
pedoman hidup yang dapat
diamalkan oleh setiap manusia.
buku cetakan 2014.
C. Ajaran Tasawuf Syekh Maulana
Hizboel Wathony
1. Tazkiyat al Nafs
Syekh Hizboel Wathony dalam
menjelaskan tentang nafsu,
memiliki karya sendiri yaitu kitab
Samudra Nafsiah dan kitab Maslak
al Mutaqin. Dalam kedua kitab ini
konsep nafsu menurut modifikasi
Syekh Hizboel Wathony sebagai
berikut:
a. Nafsu ammarah
b. Nafsu lawwamah
c. Nafsu sawwalat
d. Nafsu sawiyah
e. Nafsu mutmainnah
f. Nafsu radhiyah
g. Nafsu mardhiyah.
Selanjutnya,
penulismenjelaskan konsep nafsu
menurut Syekh Maulana Hizboel
Wathony:
a. Nafsu Ammarah
Ammarah adalah pada
diri manusia, nafsu yang
dimaksud ialah jiwa. Ammarah
secara harfiah ialah mengajak
atau menyuruh. Sifat dari nafsu
ammarah mengajak manusia
untuk melakukan kebutuhan
dasar secara berlebihan.
Syekh Hizboel
Wathony menjelaskan bahwa
nafsu ammarah sifatnya seperti
hewan. Jadi sifat ini yang
mendominasi manusia seperti
hewan ternak maupun buas.
Syekh Hizboel menggunakan
istilah bahimiyyah (binatang
ternak) dan sabu’iyyah
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
225
(binatang buas) merujuk pada
al Ghazali.Penjelasan dalam Al
Quran surat al Araf ayat 7
artinya” Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan lebih
sesat lagi. Merekalah orang-
orang yang lalai.
b. Nafsu
Lawwamah
Syekh Maulana
Hizboel Wathony menjelaskan
nafsu lawwamah ialah sikap
dan kepribadian yang
membentuk jiwa manusia.
Contohnya menyesali musibah
yang dialami berhubungan
dengan penderitaan duniawi.
Istilah nafsu lawwamah
asalnya dari Al Quran surat al
Qiyamah ayat 2 artinya” Dan
aku bersumpah demi jiwa
yang amat menyesal.”
Al Ghazali
menjelaskan, nafsu lawwamah
merupakan nafsu yang tidak
sempurna sebab menolak dan
menentang nafsu syahwat.
Berhubungan dengan
penyesalan diri atas kesalahan
dalam melaksanakan ibadah.
c. Nafsu Sawwalat
Syekh Hizboel
Wathony dalam pembahasan
nafsu sawwalat mengutip kitab
al Durr al Nafis karya Syekh
Nafis al Banjari. Kata
sawwalat diambil dari Al
Quran surat Thaha ayat 96
artinya” Demikian itu nafsu
membujuk diriku.” Dan surat
Yusuf ayat 83 artinya”Hanya
dirimu sendiri yang
memandang baik perbuatan
yang buruk itu. jadi dari
penjelasan diatas nafsu
sawwalat mempunyai dua
pengertian yaitu nafsu dapat
membujuk seseorang arau
nafsu yang menganggap
perbuatan buruk menjadi baik.
d. Nafsu Sawwiyah
Syekh Hizboel
Wathony mengelompokkan
nafsu sawwiyah menjadi
beberapa, yaitu taqwa (khauf),
raja, zuhud, tawadhu,
mahabbah, tawakal, sabar,
syukur dan ikhlas.
e. Nafsu
Mutmainnah
Menurut Syekh
Hizboel Wathony, adapun sifat
orang-orang yang sudah
mencapai tahap nafsu
mutmainnah ada dua, yang
pertama arafa rabbah ialah
mengenal Allah dan orangnya
disebut arif billah, kedua arafa
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
226
nafsah ialah mengenal
kehambaan sebagai mahluk
ciptaan Allah dan orangnya
disebut arif linafsih.
f. Nafsu Radhiyah
Menurut Syekh
Hizboel Wathony, nafsu
radhiyah ialah nafsu lathifah al
rabbaniyyah nafsu ketuhanan
yang sudah dimiliki oleh para
sufi dan meliputi ruh insan
kamil. Nafsu radhiyah
merupakan tahapan setelah
nafsu mutmainnah.
Pada tahapan ini nafsu
radhiyah, nafsu yang sangat
dekat dengan Allah dimana,
semua perjalanan hidup yang
dihadapi seorang yang sudah
mencapai tingkatan ini ridho
terhadap Allah SWT.
2. Nafsu Mardhiyah
Menurut Syekh Hizboel
Wathony, nafsu mardhiyah ialah
nafsu ketuhanan yang sudah
dimiliki oleh para sufi dan meliputi
ruh insan kamil yang menjadi
puncak tingkatan nafsu. Nafsu
yang mencapai tingkat sempurna
dimana seseorang pada pencapaian
nafsu ini semuanya telah mendapat
ridho dan diakui oleh Allah SWT.
Dengan demikian Syekh Hizboel
Wathony mengenai konsep nafsu
merujuk pada kitab Ihya Ulum al
Din, Siyar al Salikin, dan al Durr
al Nafis dari para tokoh sufi
sebelumnya.
Pembahasan Tauhid
Mukasyafah Syekh Hizboel
Wathony yang telah dirangkum
dalam bukunya sebagai berikut:
a. Tauhid Af’al
Maqam tauhid Af’al
merupakan maqam pertama
atau permulaan karena untuk
menuju kepada Allah. pada
maqam ini Allah dapat
memberi anugerah kepada
salikin maupun orang yang
madjub (anugerah kepada
seseorang yang diberikan oleh
Allah untuk mengenal af’al,
nama, sifat dan zat tanpa
melalui riyadhah mujahadah,
talqin, dan ijazah dari seorang
mursyid.
Menjelaskan tentang
keesaan yang hanya dimiliki
oleh Allah SWT. Maksudnya
ialah bahwa perbuatan yang
terjadi pada alam semesta ini
baik maupun buruk sumbernya
berasal dari Allah SWT. Syekh
Hizboel Wathony mengutip
dalil Al Quran dalam surat al
Shaffat ayat 96: yang artinya
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
227
“Dan Allah telah menciptakan
dan apa yang kamu kerjakan.”
b. Tauhid Asma
Menurut Syekh
Hizboel Wathony, tauhid asma
ialah semua nama sumbernya
dari Allah. Artinya bahwa
semua nama hakikatnya milik
Allah. Maksudnya semua yang
memiliki nama pada alam
semesta ini merupakan
perwujudan/manifestasi asma
yang menuntun wujud
musamma (yang diberi nama).
Menurut Nafis al Banjari,
tauhid asma ialah mengesakan
semua nama-nama Allah.
c. Tauhid Sifat
Syekh Hizboel
Wathony menjelaskan tauhid
sifat ialah mengesakan semua
sifat milik Allah, ialah mem-
fana-kan semua sifat makhluk
ke dalam sifat Allah. menurut
Syekh Nafis al Banjari, tauhid
sifat ialah mengesakan Allah
pada semua sifat yang berdiri
pada zatnya Allah.
Syekh Hizboel
Wathony dalam menjelaskan
untuk mempratekkan tauhid
sifat ialah dengan syuhud
musyahadah bahwa semua
sifat yang ada pada zat Allah
seperti qudrat, iradat, ilmu,
sama, bashar, hayat, kalam
ialah sifat Allah.
d. Tauhid Zat
Syekh Hizboel
Wathony menjelaskan tauhid
zat ialah mengesakan Allah
pada zat. Tauhid zat
merupakan maqam tertinggi
dan puncak musyahadah para
orang Arif. Syekh Hizboel
Wathony mengutip pendapat
dari Syekh Nafis,”tidak ada
seorangpun yang dapat
mencapai maqam Kunhi Zat
Allah termasuk para Nabi
maupun malaikat muqarrabin.
“Dalam Al Quran surat Ali
Imran ayat 30 artinya “Allah
mengkhawatirkan ma’rifat-mu
pada kunhi Zat-nya”. Dan
Hadis Nabi SAW, “Kamu
semua tidak akan pernah
sampai zat Allah.
Syekh Hizboel
Wathony mengutip pendapat
Syekh Nafis dari pendapat
Syekh Umar Khan, bahwa
semua wujud selain Allah
seperti wujud dalam mimpi
artinya tidak ada wujud
hakikatnya. Ketika ia bangun
baru sadar wujud dalam mimpi
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
228
tidak ada, yang ada hanya satu
wujud yaitu Allah semata.
3. Martabat Tujuh
Syekh Hizboel Wathony
merupakan salah satu pengembang
martabat tujuh di Nusantara pada
abad 21 M. Dalam kitabnya
menjelaskan martabat tujuh
menjadi 3 bagian. Pertama terdiri
dari ahadiyat, wahdat, dan
wahidiyat, Kedua alam arwah, alam
mitsal dan alam ajsam, ketiga insan
kamil.
a. Ahadiyat
“Martabat pertama, martabat la
ta’ayun, mutlak dan zat semata-
mata. Maknanya bukan berarti
pembatasan hal-hal yang
bersifat mutlak dan pemahaman
yang menyalahi kenyataan,
kedua berada dalam martabat
itu, akan tetapi maknanya
adalah bahwa wujud pada
martabat itu bersih dari
penyandaraan segala karakter
dan sifat dan suci dari segala
batasan hingga batasan secara
mutlak jua. Martabat, ini disebut
martabat Ahadiyat yaitu Kunhi
al Haq (eksistensi Allah SWT),
diatasnya tidak ada martabat
lain bahkan semua martabat
berada dibawahnya.
b. Wahdat
“Martabat kedua, martabat
taayyun ula (kenyataan
pertama) yaitu sebagai
penjelasan atas ilmu Allah bagi
zat dan sifat-Nya dan semua
wujud masih bersifat ijmal
tanpa mengistimewakan
sebagian dengan sebagian
lainnya. Martabat ini disebut
wahdat dan hakikat
Muhammad.”
c. Wahidiyat
“Dan Martabat ketiga adalah
martabat taayun tsani
(kenyataan kedua) yaitu sebagi
penjelasan atas pengetahuan
Allag SWT bagi zat dan sifat-
Nya dan bagi semua wujud
masih bersifat tafsil (terperinci)
dan mengistimewakan
sebagianya dengan yang lain.
Martabat ini disebut dengan
wahidiyat dan hakikat insan.
Tiga martabat ini semuanya
bersifat qadim. Sedangkan
taqdim (pendahuluan) dan
ta’khir (pengakhiran) bersifat
rasional bukan berdasarkan
waktu.
d. Alam Arwah
“Martabat keempat adalah
martabat alam arwah yaitu
penjelasan atas segala sesuatu
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
229
yang pada zat-zatnya dan
contoh- contohnya. Menurut
Syekh Abd al Shamad al
Palimbani, martabat alam
arwah, disebut Nur
Muhammad, ruh al arwah, ruh
Muhammad. Dijelaskan dalam
hadis Jabir ra, “Pertama kali
Allah menciptakan sesuatu,
wahai Jabir, adalah Nur Nabimu
dan berasal dari Nur-Nya.
e. Alam Mitsal
“Martabat kelima adalah
martabat alam arwah yaitu
penjelasan atas segala sesuatu
yang terkait dengan alam
alamiah yang tersusun lembut,
tidak bisa dibagi-bagi dan tidak
bisa dibagi dua (separo), tidak
bisa dipecah dan tidak bisa
dipisah…” Menurut Syekh Abd
al Shamad al Palimbani,
martabat alam mitsal
diibaratkan perpisahan ruh
Muhammad.48Syekh Hizboel
Wathony menjelaskan bahwa
alam mitsal merupakan alam
metafisik seperti alam jin, surga,
neraka, alam barzakh dan alam
kubur. Dan pada martabat ini
tempat nafsu seperti ammarah,
lawammah, sawwalat, dan
sawiyyah.
f. Alam Ajsam
“Dan martabat keenam adalah
alam ajsam yaitu sebagai
penjelasan atas segala sesuatu
yang terkait dengan alam,
tersusun, tebal, dan dapat dibagi
dan dibagi dua (separo).”
Menurut Syekh Abd al Shamad
al Palimbani, alam ajsam
diibaratkan semua yang bersifat
kasar (jisim). Martabat ini
dinamakan sebagai alam mulk
dan alam syahadat. Martabat
alam arwah dan alam mitsal
disebut sebagai alam malakut
dan alam al ghaib. Martabat
wahdat dan wahidiyah disebut
dengan alam jabarut, dan
martabat ahadiyat dinamakan
alam al lahut.
g. Insan Kamil
“Dan martabat ketujuh adalah
martabat penghimpunan bagi
semua martabat yang disebut
diatas baik yang bersifat
jasmani, nurani, wahdat, dan
ahadiyah yaitu tajalli yang akhir
dan pemakaian yang akhir yaitu
al-Insan.” Menurut Syekh Nafis
al Banjari, martabat insan ialah
martabat yang telah
mengumpulkan semua martabat
yang enam (ahadiyat, wahdat,
wahadiyah, arwah, mitsal, dan
ajsam). Dan martabat ini
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
230
disebut sebagai martabat
tajalli akhir.
4. Silsilah Tarekat Khalwatiyah
Akmaliyah
Berikut ini hasil modifikasi Syekh
Hizboel Wathony yang telah
menghasilkan sanad yang mutassil
Tarekat Khalwatiyah Akmaliyah
sebagai berikut:
1. Allah SWT.
2. Jibril As.
3. Nabi Muhammad SAW.
4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Ra.
5. Syekh Hasan al Bashri Ra.
6. Syekh Habib al Ajmi Ra.
7. Syekh Dawud at Thai Ra.
8. Syekh Ma’ruf al Karkhi Ra.
9. Syekh Sirri al Saqathi Ra.
10. Syekh Junaidi al Baghdadi Ra.
11. Syekh Mimsa al Dainuri Ra.
12. Syekh Muhammad al Dainuri
Ra.
13. Syekh Muhammad al Bakri Ra.
14. Syekh Wajih al Din al Qaqithi
Ra.
15. Syekh Umar al Bakri Ra.
16. Syekh Abu al Najib al
Suhrawardi Ra.
17. Syekh Quthub al Din al Abhari
Ra.
18. Syekh Ruknu al Din
Muhammad al Nuhas Ra.
19. Syekh Syihab al Din al Tibrizi
Ra.
20. Syekh Jamal al Ahuri Ra.
21. Syekh Abu Ishaq Ibrahim Z.B.
Ra.
22. Syekh Akha Muhammad al
Balisi Ra.
23. Syekh Bir Umar al Khuluthi
Ra.
24. Syekh Umar Mir Khuluthi Ra.
25. Syekh Izzu al Din Ra.
26. Syekh Bir Ashdar al Din Ra.
27. Syekh Abu Zakaria al Syarwani
al Bakuni Ra.
28. Syekh Muhammad al
Azbikhani Ra.
29. Syekh Halbi Sultan al Qurra
(Jamal al Khalwati) Ra.
30. Syekh Sya’ban Affandi al
Qasthumi Ra.
31. Syekh Muhyi al Din al
Qasthumi Ra.
32. Syekh Ismail al Jarawi Ra.
33. Syekh Ali Affandi Qurabas Ra.
34. Syekh Musthafa Afandi al
Adranawi Ra.
35. Syekh Abdul Latif Ra.
36. Syekh Sayyidi al Bakri Ra.
37. Syekh Muhammad bin Abd al
Karim Al Samani al Khalwati
Ra.
38. Syekh Abd al Samad al
Palimbani Ra (1704-1789 M).
39. Syekh Mursyid Ridha
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
231
40. Syekh Wali al Ghuyub
41. Syekh Arif Billah
42. Syekh Sirri Ibrahim al Ghaibi
43. Syekh Mohammad Santri
(Eyang Santri) Ra (± 1773-
1929 M).
44. Syekh Mualim Shahib
(w.1971)
45. Syekh Abdul Halim (1928-
1989)
46. Hizboel Wathony (1956-
hingga sekarang)
Hubungan antara Syekh Abd
al Shamad al Palimbani dengan
Eyang Santri melalui Pangeran Paku
Alam atau Pangeran Mangkunegara
yang masih ada hubungan saudara.
Pada saat al Palimbani di Mekah
sering mengirim surat kepada Raja-
raja di Jawa, seperti
Hamengkubowono I (Yogyakarta)
dan Mangkunegara (Solo). Suratnya
berisi penjelasan tentang jihad
melawan Belanda. Surat yang
pertama dan kedua dikirim kepada
Raja Mataram dan
Hemngkubowono I tahun 1722 dan
surat ketiga kepada Mangkunegara.
Dari inilah ajaran tasawuf tersebar
melalui Syekh Abd al Shamad al
Palimbani sampai kepada Raja-raja
di Jawa seperti Mangkunegara
hingga Kiai Muhammad Santri.
Karena Kiai Santri ialah cucu dari
Sri Mangkunegara I yang dikenal
dengan sebutan Pangeran
Sambernyawa.
Setelah dari Eyang Santri
silsilah tarekat Khalwatiyah turun
kepada Mualim Shahibi ulama yang
berasal dari Jakarta dan tinggai di
Pecenongan. Dari Mualim Shahibi,
Syekh Hizboel Wathony belajar
kitab Syarah Hikam Ibn Ruslan.
Syekh Hizboel Wathony merasakan
belajar secara fisik namun ketika
mendatangi rumah Mualim Shahibi
sudah meninggal dunia tahun1971.
Dan menurut sumber dari keluarag
Mualim Shahibi, belajar tasawuf
pada Eyang Santri, serta sampai saat
ini anak cucu dan muridnya yang
tinggal di Jakarta sering berziarah ke
makam Eyang Santri Gunung Salak,
Girijaya, Bogor.
Setelah itu Syekh Hizboel
Wathony belajar kepada Abdul
Halim yang merupakan murid dari
Mualim Shahibi, Abdul Halim
tinggal di Cipinang Jakarta Timur,
dan lahir pada tanggal 4 Juli 1928.
Syekh Hizboel Wathony
mengajarkan kitab Syarah Hikam
Ibn Ruslan di Majelis Abdul Halim.
Dan Abdul Halim memiliki kitab
Hidayat al Haq dan Nuskhat al Haq.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
232
Syekh Hizboel Maulana
Wathony bertemu dengan Abdul
Halim secara jasmani, sedangkan
pertemuan dengan Eyang Santri dan
Mualim Shahibi secara nafsani,
karena Eyang Santri meninggal
tahun 1929 dan Mualim Shahibi
meninggal pada tahun 1971
sedangkan Syekh Maulana Hizboel
Wathony baru lahir pada tahun
1956. Dan menurut penuturan
Syekh Hizboel, Mbah Ibrahim telah
menitipkan kepada Eyang Santri.
Untuk nama tarekat
Khalwatiyah Akmaliah, Syekh
Hizboel Wathony menambahkan
tarekat Akmaliah merupakan tarekat
para Auliya yang sanadnya sampai
kepada Rasullulah SAW dan silsilah
itu ada di Pesantren Akmaliah pada
bagian sekretariat.
D. Strategi Komunikasi Dakwah Syekh
Maulana Hizboel Wathony
Pendekatan dakwah merupakan
bagian terpenting dalam proses
dakwah. Dalam dakwah pendekatan
harus didasarkan pada keadaan atau
situasi yang melingkupinya terutama
kondisi mad’u. Ada tiga pendekatan
dakwah ialah melalui pendekatan
budaya, pendekatan pendidikan dan
pendekatan psikologis. Dari ketiga
pendekatan ini berfokus pada keadaan
mad’u atau lebih tepatnya obyek
dakwah itu sendiri. Setidaknya dai
harus memperhatikan metode dakwah,
pesan dakwah dan media dakwah yang
harus disesuaikan dengan keadaan
mad’u. Melalui cara-cara ini maka dai
dapat mencapai tujuan tertentu yang
berdasarkan hikmah dan rasa kasih
sayang dan human oriented. Syekh
Hizboel Wathony dalam melakukan
pendekatan dakwahnya menggunakan
tiga kriteria melalui budaya, pendidikan
dan kondisi psikologis, karena
pendekatan ini merupakan cara yang
tepat dan inilah merupakan keunggulan
dari dakwah yang dilakukan oleh
pemimpin tarekat kepada para salikin.
Melalui pendekatan dakwah Syekh
Hizboel Wathony dengan mudah
memberikan pesan-pesan dakwahnya
kepada Salikin maupun masyarakat
secara luas.
Metode dakwah Syekh Hizboel
Wathony dapat berjalan efektif karena
memahami kondisi psikologis
jemaahnya, beri semangat kepada
audiens untuk menerima pesan dakwah,
membimbing audiens dengan Al Quran,
sunnah, menyampaikan dengan cara-
cara yang bijak, melalui nasihat atau
diskusi.
Adapun dalam Al Quran pada
surat An Nahl ayat 125 artinya
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
233
“Serulah manusia kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara
yang baik sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalannya dan dialah
yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.”
Metode dalam dakwah Syekh
Hizboel Wathony melalui metode
hikmah ini menjelaskan bahwa mampu
menyampaikan pesan dakwah dengan
memperhatikan kondisi mad’u atau
obyek dakwah, pelajaran yang baik
dimaksud ialah melalui nasihat, wasiat,
bimbingan, ceria atau kabar gembira
yang bersumber dari Al Quran dan
Hadis, memberikan penjelasan yang
disertai dengan bukti-bukti yang
terkandung dalam Al Quran dan Hadis
tentang ajaran agama Islam dan disertai
dengan perkataan yang lemah lembut
dan baik. bahwa hak memberikan
hidayah berasal dari Allah SWT dan
orang yang memiliki kompetensi dalam
dakwahlah yang menyampaikan pesan
yang terkandung dalam Al Quran.
Contohnya gaya dakwah Syekh Hizboel
Wathony dalam kegiatan dakwahnya
biasanya diselingi dengan humor
sehingga terkesan tidak menggurui dan
biasanya dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh mad’u pada
acara ceramah pada tanggal 20
Desember 2014 penjelasan tentang
nafsu amarah, Beliau waktu berceramah
menceritakan tentang sifat amarah
dicontohkan “seorang isteri harusnya
mengetahui dan menyadari tidak semua
kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi oleh
seorang suami misalnya seorang suami
yang tidak dapat membelikan pakaian
kepada isterinya dikarenakan gajinya
hanya mencukupi kebutuhan hidup anak
dan isterinya saja lalu isteri marah
karena tidak mendapat perhatian dari
suami yang tidak membelikan pakaian”.
Merupakan metode dakwah bil lisan,
selama penulis mengikuti kegiatan
dakwah ini Syekh Maulana Hizboel
Wathony dalam menyampaikan
dakwahnya, setiap dakwahnya berada
diatas mimbar dan bertatap muka
langsung dengan para salikin, sebelum
memulai dakwahnya membaca pujian
kepada Allah dan shalawat kepada Nabi
muhammad serta para sahabatnya,
bahasa menggunakan intonasi suara
yang keras, menggunakan
perumpamaan agar mudah dipahami
oleh para salikin yang mendengarkan,
menggunakan logat atau bahasa daerah
seperti bahasa jawa, sunda dan betawi,
dan diselingi canda dalam kegiatan
dakwahnya di Pesantren Akmaliah.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
234
Salikin mengenakan busana pengajian
umumnya warna putih.
Materi Dakwah Syekh Hizboel
Wathony berkaitan dengan Kajian
tauhid, hakikat dan Ma’rifat (akidah)
materi ini membahas tentang teori
tasawuf yang menjelaskan bagaimana
mengenal Allah melalui proses syuhud
musyahadah. Syuhud ialah memandang
dengan mata hati bahwa tidak ada
perbuatan kecuali Allah dan
musyahadah ialah pandangan yang
dapat memisahkan antara wujud majazi
dan wujud hakiki. Syuhud musyahadah
merupakan bagian dari doktrin yang
dilakukan oleh Syekh Maulana Hizboel
Wathony dalam menjelaskan rujukan
yang diambil dari kajian tauhid dan
hakikat. Selain itu Syekh Hizboel
Wathony menjelaskan melalui
pembahasan kitab-kitab seperti Ihya
Ulum Al Din, Siyar al Salikin yang
menjadikan rujukan. Seperti pada karya
Syekh Hizboel Wathony mengenai
pembahasan terhadap nafsu pada buku
tausiah mursyid rintangan menuju Allah,
setiap orang yang menuju Allah harus
dengan sungguh–sungguh membenahi
diri baik secara lahir maupun batin dari
maksiat lahir dan batin, maka hal inilah
yang harus dijaga agar tidak
membatalkan perjalanan menuju Allah
SWT. Adapun yang dapat membatalkan
perjalananan menuju Allah, menurut
Syekh Maulana Hizboel Wathony
menjelaskan perkara yang membatalkan
diantaranya adalah:
1. Kasal ialah merasa segan untuk
menjalankan ibadah walaupun
mampu dan kuasa untuk
menjalankannya. Menurut Abu Zarr
berkata” Barangsiapa berperangai
kasal maka tak akan memperoleh
kebahagiaan di dalam dunia maupun
akhirat”.
2. Futuur, lemah dalam beribadah.
Disebabkan oleh hati yang bimbang
karena persoalan hidup.
3. Malal, jemu atau bosan dalam
menjalankan ibadah karena belum
mencapai suatu yang diharapkan dan
merasa bahwa ibadah yang
dilakukan bersifat monoton.
Adapun menurut Syekh Maulana
Hizboel Wathony perkara yang
menghalangi perjalanan sampai kepada
Allah SWT diantaranya ialah:
1. Syirik Khofi (syirik yang
tersembunyi) terjadi karena jika
seseorang menganggap dan
memandang perbuatan muncul dari
makhluk, kemudian disandarkan
kepada makhluk bukan dikembalikan
kepada Allah SWT.
2. Riya mengharapkan pada selain
Allah SWT.
3. Sum’ah (kemasyhuran), perkara
yang dilakukan agar seseorang
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
235
dianggap sebagai seorang yang saleh
terhadap perbuatan ibadah yang
dilakukannya.
4. Ujub (membesarkan diri), yaitu sikap
membesar-besarkan diri dalam
memperbanyak ibadah namun
tujuannya karena merasa kagum dan
terpesona yang berlebihan pada diri
sendiri.
5. Saqata Awwaluhu Wuqufun Ma’al
Ibadah (amalnya jatuh dan terhenti
bersama ibadah) maksudnya, dalam
melihat nikmat dan anugerah dari
Allah SWT terdindingi oleh amal
ibadahnya. Jadi seseorang terkadang
merasa bahwa amal ibadah yang
dikerjakan mendapatkan ridho dari
Allah SWT, padahal ia tidak melihat
dan merasakan apapunterhadap
nikmat dan anugerah dari Allah
SWT.
6. Hajbun (hijab atau tirai), setiap
ibadah yang dikerjakan secara
sungguh-sungguh dapat
mengeluarkan cahaya, perhiasan dan
keindahannya. Apabila hal ini
dirasakan oleh salikin maka kadang
lupa tujuannya dan berhenti hanya
sampai di keindahan ”aura ibadah”.
Untuk menangkal perkara yang
membatalkan dan menghentikan salikin
menurut Syekh Maulana Hizboel
Wathony dengan mempraktekkan
syuhud musyahadah untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Adapun materi
yang berkaitan dengan aqidah dalam
mengenal Allah SWT penulis mengutip
dari majalah Kasyaf. Menceritakan
tentang metode mengenal Allah
mengutip dari Surat Al Araf ayat 172
yang artinya “Bukankah Aku ini
Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi..”. Persoalannya bagaimana agar
keyakinan kuat. Ada beberapa metode
yang digunakan seperti dengan ilmu al
yaqin Tuhan diyakini secara teoritis.
Menurut Al Ghazali menyebutnya
sebagai ilmu yang dapat menyingkap
objek dengan keterbukaan tanpa
keraguan sedikitpun (waham). Kedua
ain al yaqin yaitu merasakan keyakinan
dengan melihat. Ketiga hal al yaqin
menjelaskan setelah memiliki
pengetahuan dan kesaksian maka pada
tahap ini untuk mengungkap kebenaran
dengan merasakan. Keempat akmal al
yaqin ini merupakan puncak dari
kesempurnaan dalam mencapai
keyakinan. Keberadaan Allah tidak bisa
diyakini oleh teori, tapi harus dirasakan
secara nyata. Dan dalam maqalah ulama
dijelaskan “barang siapa yang tidak
merasakan maka ia tidak akan
mengetahuinya. Nabi Muhammad SAW
menjelaskan barang siapa yang tidak
mengenal dirinya maka tidak mengenal
tuhanNya.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
236
Adapun materi yang berkaitan
dengan fiqih mengenai puasa penulis
mengutip dari majalah Kasyaf. Puasa
tidak hanya sekedar menahan makan dan
minum di siang hari. Puasa bagi orang-
orang khusus memperjuangkan diri
dalam melawan hawa nafsu ammarah,
lawwamah dan sawwalat. Bagi mereka
puasa itu menjaga anggota tubuh dan
panca indera dari segala dosa. Dalam
sebuah hadis Rasulullah pernah
mengingatkan “Banyak sekali orang
yang berpuasa hanya mendapatkan lapar
dan dahaga. Dari hadis ini jelas bahwa
puasa bukan hanya menahan diri dari
makan, minum dan senggama dari terbit
matahari hingga terbenam matahari.
Bukan juga dimaknai puasa secara
jasmani namun harus dimaknai secara
nafsani maupun rohani seperti riya,
ghibah, dan lainnya yang telah
dijelaskan oleh penulis pada bab 4
mengenai tazkiyat al nafs dan puasa ini
pada intinya untuk menjaga hati dari
segala sesuatu selain Allah.
Efek dakwah yang dirasakan
oleh Mad’u atau objek dakwah (salikin
maupun masyarakat umum) tertarik
mengikuti kegiatan yang ada pada
Pesantren Akmaliah:
1. Karena mereka tidak menemukan
ilmu ditempat mereka yang
mengajarkan kajian tauhid dan
hakikat. Hal inilah yang membuat
jemaah tertarik secara sukarela
untuk mengikuti pengajian dengan
panggilan hati dan mendapatkan
hidayah dari Allah.
2. Merasakan siraman rohani yang
diberikan langsung oleh Syekh
Maulana Hizboel Wathony atas
dakwah yang disampaikan, serta
istirahat sejak dari aktivitas sehari-
hari yang menyebabkan stress
sehingga lupa pada hakikatnya
manusia yang membutuhkan
motivasi keagamaan dalam
menjalani kehidupan.
3. Kehidupan yang serba modern yang
menyebabkan setiap orang menjadi
resah dan apabila tidak dapat
mengikutinya maka menjadi putus
asa dan stress.
4. Mottonya Syekh Maulana Hizboel
Wathony pada Majalah Kasyaf
ialah”insya Allah menemukan syifa
ul qulub (penyejuk hati) dan
memberikan konsultasi yang
berkaitan dengan kehidupan spiritual
dan sosial sebagai wadah untuk
menjalin silaturahmi sesama umat
muslim.
5. Syekh Maulana Hizboel Wathony
juga memiliki karamah pada saat
perjalanan dakwahnya pernah
mengalami peristiwa ada seekor sapi
yang mengamuk di jalan raya pada
saat Syekh Hizboel Wathony sedang
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
237
membaca buku kitab dan tidak
menyadari sapi yang menuju
arahnya seketika sapi itu ada
dihadapannya lalu dengan tenangnya
memegang telinga sapi itu dan
membuang semut yang mengigit
telinganya sehingga sapi itu diam.
Melihat kejadian tersebut
masyarakat kagum dengan Syekh
Maulana Hizboel Wathony.
Penjelasan ini ada pada bab 4
mengenai biografi Syekh Maulana
Hizboel Wathony.
Adapun pengaruh yang didapat
oleh para salikin dalam mengikuti
pengajian di Pesantren Akmaliah:
1. Merasakan ketenangan dan tentram
selama mendengarkan dakwah yang
disampaikan oleh Syekh Hizboel
Wathony.
2. Mereka semangat dalam
menjalankan ibadah kepada Allah
SWT.
3. Tawadhu dalam menjalankan
kehidupan yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT.
4. Kami, Salikin Akmaliah
menjelaskan bahwa selama
menimba ilmu di Pesantren
Akmaliah yang diasuh oleh Syekh
Maulana Hizboel Wathony merasa
senang telah mendapat bimbingan
dalam mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
5. Teddy menjelaskan merasa senang
dapat mengikuti perkembangan
Pesantren Akmaliah melalui
Majalah Kasyaf dan web Akmaliah.
6. Arief menjelaskan bahwa dia tertarik
dan bagus tentang kajian tauhid dan
hakikat yang dibahas oleh Syekh
Maulana Hizboel Wathony.
Putri menjelaskan “alhamdullilah saya
bertemu dengan majalah Kasyaf setelah
membaca memuat kajian ilmu agama
yang selama ini saya cari, dan
harapannya semoga kasyaf menjadi obat
dan penyejuk hati umat dan bisa terbit
tiap bulan.
Untuk menunjang kegiatan
dakwah Syekh Maulana Hizboel
Wathony, Syekh Maulana Hizboel
Wathony melakukan kegiatan
dakwahnya melalui media televisi untuk
membahas tentang kajian tauhid dan
hakikat karena Syekh Maulana Hizboel
Wathony lebih memfokuskan pada
kajian tauhid dan hakikat. Dari acara
dakwahnya menggunakan media televisi
di stasiun MNC Indovision pada
program acara Café Tausiah atas
undangan dari pihak MNC oleh seorang
produser yang bernama Deti dan beserta
ajakan dari istrinya bernama Umi (nama
panggilan Nisa Humaira) untuk
dikontrak sebagai dai, begitu juga
dengan stasiun televisi lainnya
berdasarkan wawancara dengan Syekh
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
238
Maulana Hizboel Wathony dan anaknya
Dewi Hizboel seperti pada stasiun
SCTV, ANTV, dan Metro TV yang
membahas mengenai kajian tauhid dan
hakikat. Sehingga dakwah melalui media
televisi maka dengan mudah
menggunakan media lain seperti majalah
yang diberi nama Majalah Kasyaf untuk
menyebarluaskan kajian tauhid dan
hakikat dipasarkan ke wilayah
Jabodetabek dan kota-kota di Jawa dan
luar Jawa yang banyak menjelaskan
kajian tauhid dan hakikat serta
memberikan bantuan konsultasi bagi
orang yang memiliki masalah terkait
dengan agama Islam melalui pesan yang
dikirim melalui email untuk memberikan
solusi bagi pembaca majalah Kasyaf.
Sedangkan untuk penerbitan karya buku
karya Syekh Maulana Hizboel Wathony
diberi nama Kasyaf Publishing, semua
buku yang diterbitkan merupakan
dakwah yang disampaikan dalam
pengajian rutin di Pesantren Akmaliah.
Syekh Maulana Hizboel
Wathony dalam melakukan kegiatan
dakwahnya menggunakan media internet
pada website www.akmaliah.net. Para
salikin memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk mendapatkan
siraman rohani dengan fasilitas
streaming dan video rekaman sebagai
proses komunikasi dakwah yang
dilakukan untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak umum atau
masyarakat.
Pada media majalah dan internet
menjelaskan tentang info yang
berhubungan dengan kegiatan yang
dilakukan oleh Syekh Hizboel Wathony
dalam menyiarkan dakwah kajian tauhid
dan hakikat secara lengkap baik itu
dalam bentuk rekaman dakwah yang bisa
didengar melalui internet.
PENUTUP
Kesimpulan
Syekh Maulana Hizboel Wathony
melakukan pendekatan dakwah kepada
para salikin dalam membina mereka untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT
melalui dakwah yang diberikan di
Pesantren Akmaliah Ciracas Jakarta Timur.
Karena pendekatan secara langsung kepada
para salikin merupakan metode yang
digunakan dalam ajaran tasawuf. Metode
ini sangat efektif dalam membantu
menyelesaikan persoalan yang dihadapi
oleh para salikin.
Saran
1. Tasawuf merupakan khasanah yang
sudah lama ada pada zaman Nabi
Muhammad SAW yang mempelajari
tentang kecintaan kepada Allah SWT
yang sesuai dengan Al Quran dan
Hadis. Perkembangan yang zaman yang
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
239
semakin maju dan didukung oleh
teknologi maka banyak kendala
masyarakat yang dihadapi yaitu
semakin berkurangnya kesadaran akan
pentingnya panduan dari Allah SWT
untuk menjalani kehidupan maka
dengan mengembangkan ajaran
tasawuf atau kajian tauhid dan hakikat
setidaknya masyarakat tidak terlena
dengan perkembangan yang terjadi.
2. Pemahaman kajian tauhid dan hakikat
ini diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat Indonesia karena
jumlah mayoritas pemeluk agama Islam
banyak dalam rangka untuk
memproteksi dari pengaruh budaya
asing yang tidak bermanfaat serta
dukungan dari para dai dalam
menyebarkan pesan keagamaan
diperlukan dan memberikan suri
tauladan yang baik di masyarakat
melalui media seperti televisi, internet
dan pesantren sebagai sarana dakwah.
3. Pada pengajian yang dilakukan oleh
Syekh Hizboel Wathony hanya secara
ekslusif dengan para jemaah di Pondok
Pesantren Akmaliah setidaknya
menyelenggarakan pengajian tidak
hanya di Pesantren Akmaliah saja.
4. Untuk kegiatan dakwah seharusnya
juga tidak secara eksklusif di Pesantren
Akmaliah di Ciracas namun
menyelenggarakan di tempat lainnya.
Penelitian kuantitatif diperlukan untuk
memberikan manfaat kepada semua
baik masyarakat, akademisi secara
mendalam terutama di lini media massa
tentang komunikasi dakwah Syekh
Hizboel Wathony.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku: Abdillah, M., Ali, 2010. Ajaran
Tasawuf Syekh Hizboel Wathony. Ciputat: Al- Kamil.
Aripudin, Acep, 2013. Sosiologi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Al Banjari, Nafis, tt. al Durr al Nafis. Singapura: Haramain.
Al Ghazali, Abu Hamid Ibn Muhammad 1995, Ihya Ulum al-Din, Lebanon: Dar Ibn Abu.
Al Palimbani, Abd al Shamad, tt. Siyar al Salikin. Dar al Kutub al Ilmiyah.
Amini, Ibrahim, 2002. Risalah Tasawuf Kitab Suci Para Pesuluk. Jakarta: Islamic Center.
Fealy, Greg dan Sally white, 2012. Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia.ter. Ahmad Muhajir. Jakarta: Komunitas Bambu.
Santri, Muhammad. tt. Kumpulan kitab hakikat (tuhfat al Mursalat). Tanpa Penerbit.
Sayyid Ali, Sayyid Nur bin, 2003. Tasawuf Syar’I Kritik atas Kritik, Jakarta: Hikmah.
Wathony, Hizboel, 1995. Samudera Nafsiah, Seri 1,2,3,4,5 Jakarta: Pesantren Akmaliah.
Wathony, Hizboel, 1998. Maslak al Muttaqin, Jakarta: Pesantren Akmaliah.
Wathony, Hizboel, 2006. Tauhid Mukasyafah, Hasyiyah al Dur al Nafis, Jakarta: Pesantren Akmaliah.
MEIS ________________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 4 No. 2 Juli – Desember 2017
240
Wathony, Hizboel, 2011. Tausiah Mursyid. Jakarta: Langit Kata.
Wathony, Hizboel, 2013. Mengenal Perbuatan Allah Tauhidul Af’al. Jakarta: Yayasan Akmaliah.
Wathony, Hizboel, 2014. Allah Itu Nyata. Jakarta: Pesantren Akmaliah.
Referensi Jurnal: Sunarto AS. ”Kyai dan Prostitusi:
Pendekatan Dakwah K.H. Muhammad Khoiron Suaeb di Lokalisasi kota Surabaya”. Jurnal Komunikasi Islam, ISBN 2088-6314, Vol. 3 No.2. (Desember 2013) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel. Surabaya.
Referensi Internet: http://www.andifaisalbakti.net/REPUBLIK
A_DAKWAH-DALAM-KOMUNIKASI.pdf. diunduh tanggal 30 April 2015 pukul 8.07 WIB.
http://missionline.blogspot.com/2006/08/la poran-utama-2.html. diunduh tanggal 7 Mei 2015, pukul 11.32 WIB.
Referensi Majalah: Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 3, 15
Oktober- 15 Desember 2005. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No.13,
September-Oktober 2007. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 9, 1
Desember 2006- 1 Februari 2007. Sumber Majalah Kasyaf Edisi No. 9, 1
Desember 2006- 1 Februari 2007