halusinasi
DESCRIPTION
leaflet premenstrul sindromeTRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
A. Masalah Utama
Perubahan persepsi sensori; halusinasi
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah karena tanpa adanya stimulus eksternal, atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realita atau kenyataan seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara-suara yang sebenarnya tidak ada (Johnson, B.S., 1995 : 421) menurut Maramis (1998 : 119) halusinasi adalah penerapan panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organik atau histerik.
2. Tanda dan Gejala
Klien dengan halusinasi sering menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut : (Carpenito, LJ. 1998 : 363; Townsend, MC. 1998 : 156; Stuart Sudden, SJ. 1998 : 328 329)
Data Subyektif :
a. Tidak mampu mengenal waktu, orang dan tempat
b. Tidak mampu memecahkan masalah
c. Mengungkapkan adanya halusinasi (misalnya melihat bayangan atau mendengar suara-suara)
d. Mengeluh cemas dan khawatir
Data Obyektif :
a. Mudah tersinggung
b. Apatis dan cenderung menarik diri
c. Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola komunikasi, kadang berhenti berbicara seolah-olah ada sesuatu
d. Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
e. Menyeringai dan tertawa yang tidak sesuai
f. Gerakan mata yang cepat
g. Pikiran yang berubah-ubah dan konsentrasi rendah
h. Respon-respon yang tidak sesuai
3. Penyebab
Perubahan persepsi sensori halusinasi sering disebabkan karena panik, stress berat yang mengancam ego yang lemah, dan isolasi sosial menarik diri (Townsend, MC, 1998 : 156) Isolasi sosial merupakan suatu keadaan dimana individu dan kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak. (Carpenito, L.J, 1998 : 381)
4. Akibat
Adanya perubahan persepsi sensori; halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, lingkungan dan orang lain.
Seseorang yang dapat beresiko melakukan perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain dapat menunjukkan perilaku sebagai berikut :
Data Subyektif :
a. Mengungkapkan mendengar atau melihat obyek yang mengancam
b. Mengungkapkan perasaan cemas, takut dan khawatir
Data Obyektif :
a. Wajah tegang dan merah
b. Mondar-mandir
c. Mata melotot, rahang menutup
d. Tangan mengepal
e. Keluar keringat banyak
f. Mata merah
C. Masalah dan Data yang Harus Dikaji
NoMasalah KeperawatanData SubyektifData Obyektif
1Masalah utama : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Klien mengatakan melihat atau mendengar sesuatu.
Klien tidak mampu mengenal tempat, waktu dan orang Tampak bicara dan tertawa sendiri
Mulut seperti bicara tetapi tidak keluar suara
Berhenti berbicara seolah-olah melihat atau mendengar sesuatu
Gerakan mata yang cepat
2Masalah Keperawatan : Penyebab Isolasi sosial : menarik diri Klien mengatakan merasa kesepian
Klien mengatakan tidak dapat berhubungan sosial
Klien mengatakan merasa tidak berguna Tidak tahan terhadap kontak yang lama
Tidak konsentrasi dan pikiran mudah beralih saat bicara
Tidak ada kontak mata
Ekspresi wajah murung, sedih
Tampak larut dalam pikiran ingatannya sendiri
3Masalah Keperawatan : Akibat Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain Klien mengungkapkan takut, cemas dan khawatir
Klien mengungkapkan apa yang dilihat dan didengar mengancam dan membuatnya takut Wajah klien tampak tegang
Mata merah, melotot
Rahang mengatup
Tangan mengepal
Mondar-mandir
D. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, lingkungan dan orang lain
CORE PROBLEM
Isolasi sosial : menarik diri
E. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko mencederai diri sendiri, lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi
2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi berhubungan dengan isolasi sosial : menarik diri
Semarang, 27 Agustus 2005
Praktikan
Dwi Retnaningsih
G6B 205 010STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) Masalah : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Pertemuan ke 1 ( satu )
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Klien tampak bicara dan tertawa sendiri
Klien mondar-mandir
Klien mengatakan mendengar suara dan terkadang melihat bayangan setan2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai diri lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik dan visual.3. Tujuan
TUK I:Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
TUK II:Klien dapat mengenal halusinasi yang dialami
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi mbak, nama saya Dwi Retnaningsih, biasa dipanggil suster Retno.Nama mbak siapa, senang dipanggil dengan nama apa
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan SH hari ini ?
Kok saya melihat SH sering berbicara sendiri, dengan siapa Ny. K berbicara tadi ?
c. Kontrak
Topik :
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara dan bayangan-bayangan yang SH dengar dan lihat? Tempat :
Dimana kita akan berbincang-bincang, SH?
O.o disini saja baiklah
Waktu :
Kita akan berbincang-bincang berapa menit ?
15 menit ? Baiklah, kita berbicara 15 menit ya SH?
2. Kerja
Sekarang kita sudah duduk santai disini Tolong SH ceritakan tentang suara-suara dan bayangan yang SH dengar dan lihat Kapan suara itu sering muncul SH ? Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan suara tersebut sering muncul ? Berapa sering suara itu muncul ? Apa yang SH lakukan, kalau suara-suara itu muncul ?3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan SH sekarang, setelah berbincang-bincang tentang suara dan bayangan yang SH dengar dan lihat?b. Evaluasi Obyektif
Jadi suara yang SH dengar adalah , munculnya saat , dan yang SH lakukan saat suara-suara dan bayangan itu muncul adalah dengan
c. Kontrak
Topik :
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara mengendalikan suara-suara tersebut.
Tempat :
Baiklah kalau begitu, dimana kita akan bercakap-cakap ? disini lagi ?
Waktu :
Berapa lama besok kita akan bercakap-cakap ? 10 menit atau 15 menit ? Baiklah sampai ketemu besok ya
Semarang, 27 Agustus 2005
Praktikan
DWI RETNANINGSIH
G6B 205 010STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Pertemuan ke 2 (dua)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Klien dapat mengenal: halusinasinya
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai diri sendiri lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi
3. Tujuan
TUK 3:Klien dapat mengontrol halusinasinya.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi SH
Masih ingat dengan saya kan ?
Ya, betul saya suster R.b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan SH hari ini ? Sudah lebih baik daripada kemarin ?
Masih ingat dengan kontrak kemarin, bahwa hari ini kita akan bercakap-cakap tentang bagaimana cara mengendalikan halusinasi SH?, Ya bagus..c. Kontrak:
SH mau berapa lama kita ngobrol ?
Bagaimana kalau hari ini kita ngobrol selama 15 menit? setuju ya SH ? Bagus sekali.2. Kerja
a. Kemarin SH sudah bercerita tentang suara-suara dan bayangan yang muncul dan apa saja yang mbak lakukan saat suara itu muncul? Bagus sekali.b. Kalau SH saya beritahu cara-cara lain yang harus dilakukan ketika suara-suara dan bayangan itu muncul, apakah SH mau ?c. Oke pertama kalau suara itu datang kita harus menghardik suara itu dengan mengatakan : Saya benci kamu pergi pergi !! lalu tarik nafas panjang dan keluarkan lewat mulutd. Jangan lupa berdoa sesuai dengan kepercayaan SH.e. Jangan melamun, lakukan kegiatan seperti bersih-bersih rumah dan lain-lain.f. Lalu kita mencari teman untuk ngobrol, dan menceritakan tentang isi halusinasi kitag. Jangan lupa SH juga harus taat minum obat dan kontrol, ya SH?h. Bagaimana SH, mudahkan ?i. SH bisa memilih cara-cara tersebut yang kira-kira bisa SH lakukan.3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang ?
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali cara-cara yang dapat SH lakukan untuk menghindari atau memutus halusinasi tersebut.
Wah pandai sekali.
c. Waktu
Baiklah SH karena kita sudah berbincang-bincang selama 15 menit, bincang-bincang kita cukup sekian dulu, nanti bila SH ingin berbincang-bincang lagi dengan saya, kita bisa lanjutkan nanti, Besok kita berbincang-bincang lagi ya SH ingin berapa lama besok kita ngobrol lagi dengan topik yang sama kira-kira 10 menit ? Baiklah. Sampai ketemu besok ya
Terima kasih SH, Selamat siang.
Semarang, 29 Agustus 2005
Praktikan
DWI RETNANINGSIH
G6B 205 010STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Pertemuan ke 3 (tiga)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Klien dapat mengenal: halusinasinya
4. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai diri sendiri lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi
5. Tujuan
TUK 3:Klien dapat mengontrol halusinasinya.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi SH
Masih ingat dengan saya kan ?
Ya, betul saya suster R.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan SH hari ini ? Sudah lebih baik daripada kemarin ?
Masih ingat dengan kontrak kemarin, bahwa hari ini kita akan bercakap-cakap lagi tentang bagaimana cara mengendalikan halusinasi SH?, Ya bagus..
c. Kontrak:
SH mau berapa lama kita ngobrol ? Bagaimana kalau hari ini kita ngobrol selama 15 menit? setuju ya SH ? Bagus sekali.
3. Kerja
a. Kemarin SH sudah bercerita tentang suara-suara dan bayangan yang muncul dan apa saja yang mbak lakukan saat suara itu muncul? Bagus sekali.b. Kalau SH saya beritahu cara-cara lain yang harus dilakukan ketika suara-suara dan bayangan itu muncul, apakah SH mau ?c. Oke pertama kalau suara itu datang kita harus menghardik suara itu dengan mengatakan : Saya benci kamu pergi pergi !! lalu tarik nafas panjang dan keluarkan lewat mulutd. Jangan lupa berdoa sesuai dengan kepercayaan SH.e. Jangan melamun, lakukan kegiatan seperti bersih-bersih rumah dan lain-lain.f. Lalu kita mencari teman untuk ngobrol, dan menceritakan tentang isi halusinasi kitag. Jangan lupa SH juga harus taat minum obat dan kontrol, ya SH?h. Bagaimana SH, mudahkan ?i. SH bisa memilih cara-cara tersebut yang kira-kira bisa SH lakukan.3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang ?
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali cara-cara yang dapat SH lakukan untuk menghindari atau memutus halusinasi tersebut.
Wah pandai sekali.
c. Waktu
Baiklah SH karena kita sudah berbincang-bincang selama 15 menit, bincang-bincang kita cukup sekian dulu, nanti bila SH ingin berbincang-bincang lagi dengan saya, kita bisa lanjutkan nanti, Besok kita berbincang-bincang lagi ya SH ingin berapa lama besok kita ngobrol lagi dengan topik yang sama kira-kira 10 menit ? Baiklah. Sampai ketemu besok ya
Terima kasih SH, Selamat siang.
Semarang, 30 Agustus 2005
Praktikan
DWI RETNANINGSIH
G6B 205 010STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Pertemuan ke 4 (Empat)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Klien sudah mengenal halusinasinya
Klien sudah mengetahui cara-cara yang digunakan untuk memutus halusinasi
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai diri lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi
3. Tujuan
TUK 4:Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengatasi halusinasinya.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi buk kenalkan nama saya Dwi Retnaningsih, panggil saja Retno, yang merawat SH disini, saya bisa panggil ibu siapa ??
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan SH sekarang ini ?
Apa SH masih ingat tentang cara-cara yang kemarin saya ajarkan
Apakah ibu tahu tentang halusinasi, pengertian, gejala dan cara mengatasi halusinasi ?c. Kontrak
Topik :
Pagi ini, kebetulan ibu menengok, SH kita akan bercakap-cakap tentang pengertian halusinasi, gejala halusinasi dan cara-cara yang dapat ibu lakukan agar SH terhindar dari halusinasi.
Tempat :
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang perawatan saja bu.
Waktu :
Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau 20 menit ?
2. Kerja
a. Tolong sekarang SH ceritakan tentang suara-suara yang didengar SH
b. Menurut istilah kedokteran, SH ini mengalami halusinasi.
c. Nah, apa itu halusinasi ?
d. Halusinasi adalah kesalahan dalam mengartikan rangsang dari luar. Misalnya merasa mendengar suara yang berbicara atau menyuruh sesuatu, padahal tidak ada yang mengajak bicara.
e. Apa akibatnya jika halusinasi tidak segera diatasi ?
f. Orang tersebut akan beresiko untuk melakukan kekerasan yang dapat diarahkan pada diri sendiri atau pun orang lain.
g. Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada cara agar halusinasi tidak muncul. Yaitu dengan tidak membiarkan SH sendirian melamun, jadi isi dengan kegiatan untuk mengisi waktu luangnya.
h. Bagaimana SH? Sudah jelas belum ? Mungkin ada pertanyaan ?
3. Terminasi
Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang SH
Evaluasi Obyektif
Coba sekarang SH sebutkan kembali tentang cara-cara yang dapat SH lakukan agar SH terhindar dari halusinasi.
Kontrak
Topik :
Bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap lagi tentang manfaat dan efek samping obat yang SH minum?.
Tempat :
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap ditaman saja.
Waktu :
Mau berapa lama besok kita akan berbincang-bincang ? 15 menit ? Baiklah.
Semarang, 31 Agustus 2005
Praktikan
DWI RETNANINGSIH
G6B 205 010STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Pertemuan ke 5 (Lima)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Klien dapat mengenal: halusinasinya
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko mencederai diri sendiri lingkungan dan orang lain berhubungan dengan perubahan persepsi sensori : halusinasi3. Tujuan
TUK 5:Klien dapat memanfaatkan obat dengan baikB. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi SH
Masih ingat dengan saya kan ?
Ya, betul saya suster R.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan SH hari ini ? Sudah lebih baik daripada kemarin ?
Masih ingat dengan kontrak kemarin, bahwa hari ini kita akan bercakap-cakap lagi tentang bagaimana cara memanfaatkan obat dengan baik. masih ingat kan? Ya bagus..
c. Kontrak:
SH mau berapa lama kita ngobrol ?
Bagaimana kalau hari ini kita ngobrol selama 15 menit? setuju ya SH ? Bagus sekali.
2. Kerja
a. Kemarin SH sudah bercerita tentang suara-suara dan bayangan yang muncul dan apa saja yang mbak lakukan saat suara itu muncul? Bagus sekali. Setiap hari berapa obat yang SH minum?Ya, bagus sekali..b. Warna apa saja obat yang diminum SH?
c. Menurut SH manfaat dari obat itu apa?Ya bagus sekali.d. Ya bagus SH, SH mau tidak diberitahu suster tentang manfaat, jumlah obat, waktu pemberian obat serta ciri-ciri obat yang diminum SH?
e. Kalau SH minum obat 2 kali sehari warnanya putih dan biru, diminum setelah makan siang dan sore. Dan obat yang berwarna oranye diminum sekali setelah makan sore. Efek obat ini akan membuat SH lebih baik dan efek sampingnya akan membuat SH ngantukan.
f. Bagaimana SH setelah kita berbincang-bincang?
g. Bagaimana perasaan SH setelah kita berbincang-bincang?
h. Bagus sekali3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang ?b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali jumlah obat yang diminum SH, manfaat serta warna obatnya.Wah pandai sekali.
c. Waktu
Baiklah SH karena kita sudah berbincang-bincang selama 15 menit, bincang-bincang kita cukup sekian dulu, nanti bila SH ingin berbincang-bincang lagi dengan saya, kita bisa lanjutkan nanti, Besok kita berbincang-bincang lagi ya SH ingin berapa lama besok kita ngobrol lagi dengan topik yang sama kira-kira 10 menit ? Baiklah. Sampai ketemu besok ya
Terima kasih SH, Selamat siang.
Semarang,1 September 2005
Praktikan
DWI RETNANINGSIH
G6B 205 010Perubahan persepsi sensori: halusinasi