herpes simplex - soca

28
HERPES SIMPLEX Oleh: Dwiari & Adri

Upload: nuristy-fauzia-ulhaq-pribadi

Post on 08-Dec-2015

349 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

bahan soca

TRANSCRIPT

Page 1: Herpes Simplex - Soca

HERPES SIMPLEX

Oleh:Dwiari & Adri

Page 2: Herpes Simplex - Soca

Yuk.. Awali dengan bissmillah dan berdoa dulu

Page 3: Herpes Simplex - Soca

DEFINISIInfeksi akut yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2 yang ditandai adanya vesikel yg berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens

Page 4: Herpes Simplex - Soca

EPIDEMIOLOGI

Penyakit tersebar kosmopilit dan menyerang baik pria maupun wanita dengan fredkuesi yang tidak berbeda. Tipe tersering adalah HSV tipe-1 yang (80-90%) menyerang anak-anak pada umur 10 tahun. Analaisis pernah dilakukan bahwa 90% individu yang berusia 20-40 tahun sudah memiliki antibody HSV-1. HSV-2 penyebab paling banyak terjadinya herpes genital. Menurut WHO, infeksi HSV banyak terjadi di Negara berkembang di banding Negara maju

Kejadian herpes genital tidak selalu disebabkan oleh HSV-2 karena adanya aktivitas oral seks. jika pasangan seks terkena HSV-1 pada daerah orofacial dan melakukan oral seks maka pasangannya besar kemungkinan terkena herpes genital akibat HSV-1

Page 5: Herpes Simplex - Soca

STRUKTUR HSV

• Termasuk dalam family herpesviridae

• Merupakan Virus DNA• Glycoprotein spikes:

berfungsi sbg pengikat agar menempel dengan membrane sel dan memasukkan DNA virus kedalam sel

• Tegument: matrix virus (kumpulan protein yang membantu replikasi DNA virus)

• Nucleocapsid: capsid dari DNA virus

*Bedasarkan penelitian Gary H Cohen, HSV tipe 1 & 2 dibedakan bedasarkan susunan capsid DNA virus. Dimana HSV-2 memiliki semua protein penyusun capsid HSV-1 dengan tambahan beberapa protein yang tidak ada di capsid HSV-1 (klo disebutin proteinnya ribet banget jd kurang lebih gambarannya begini). (1) secara mekanisme dan isi DNA nya tidak ada yang berbeda.

Page 6: Herpes Simplex - Soca

Sifat HSV

HSV-1

• Biasa didaerah pinggang keatas terutama di daerah mulut dan hidung

• biasa terjadi pada usia anak-anak• dapat menyebabkan herpes ensefalitis• jika sering menggigit jari bisa terjadi

herpetic whitlow• dapat juga menginfeksi genital, jika

penderita melakukan oral sex

• Biasa di daerah pinggang ke bawah, terutama daerah genital

• Menyebabkan herpes meningitis dan infeksi neonates

• Dapat menginfeksi daerah wajah juga jika melakukan oral sex

HSV-2

Page 7: Herpes Simplex - Soca

Fase Infeksi HSVInfeksi HSV ini berlangsung dalam 3 fase

1. Infeksi Primer

2. Fase Laten

3. Infeksis rekurens

Tanda / Gejala Primer Rekurensi

Lesi mengalami ulserasi Multipel Tersebar, 1 - 3 lesi

Lokasi lesi Di mana saja di area genital, banyak lokasi yang terkena

Berada pada satu area spesifik

Ukuran lesi Bervariasi, beberapa tampak besar Cenderung lebih kecil daripada lesi herpes primer

Lama lesi 14 – 28 hari 5 – 10 hari

Adenopati inguinalis Ada Tidak ada

Tanda sistemik :

Malaise, mialgia, demam, sakit kepala

Terjadi Tidak ada

Tanda lokal :

Nyeri, rabas vagina (vagina bau busuk), disuria, gatal-gatal, dispareunia (Nyeri kelamin saat/setelah koitus)

Ada Ada

Pasien biasanya mengalami fase prodormal (demam) sebelum tampak lesi

Page 8: Herpes Simplex - Soca

Efloresensi pada HSV Vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi

cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang-kadang mengalami ulserasi yang dangkal, biasa sembuh tanpa sikatriks

Pada perabaan tidak terdapat indurasi

Terkadang disertai infeksi sekunder, sehingga memberikan gambaran gejala klinis yang tidak jelas. Biasa didapati pada imun tubuh yang rendah, contoh pada HIV

Page 9: Herpes Simplex - Soca
Page 10: Herpes Simplex - Soca

Pemeriksaan Penunjang

*Bisa juga pemeriksaan mikroskop: Tzanck Smear. Secara optimal, cairan dari vesikel utuh dioleskan tipis pada slide mikroskop, dikeringkan, dan diwarnai pewarnaan Giemsa atau Wright. Dikatakan positif jika sel acantholytic atau sel raksasa multinuclear keratinosit acantholytic raksasa dan berwarna biru ditemukan.

Page 11: Herpes Simplex - Soca

Patofisiologi/PatogenesisPatofisiologi dari Herpes Simpleks terdiri dari 3 fase:1. Infeksi Primer2. Laten3. Infeksi Rekurens

& secara Sistemik

Page 12: Herpes Simplex - Soca
Page 13: Herpes Simplex - Soca
Page 14: Herpes Simplex - Soca
Page 15: Herpes Simplex - Soca
Page 16: Herpes Simplex - Soca

Cara HSV masuk ke dalam Sel

Page 17: Herpes Simplex - Soca

DiagnosisBiasa nya penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan gejala klinis jarang dilakukan pemeriksaan penunjang, kecuali pada herpes genital… karena untuk menyingkirkan diagnosis banding.

Page 18: Herpes Simplex - Soca

Diagnosis BandingHerpes simpleks disekitar mulut:

Impetigo vesiko bulosa

Hand, foot, and mouth disease » Biasa disertai lesi di tangan dan kaki

Stomatitis aftosa rekuren

Herpes zoster intraoral

Herpes simples daerah genital:

Ulkus durum, ulkus mole, ulkus mikstum

Page 19: Herpes Simplex - Soca

TatalaksanaHerpes Simplex merupakan penyakit self limiting disease. Tetapi bisa diberikan juga obat anti viral untuk menghambat perkembangan virus lebih cepat, Antobiotik untuk mencegah terjadinya infeksi Sekunder, dan pemberian obat secara symtomatik.

1. Herpes Bibir:

a. Kumur-kumur dengan antiseptik misalnya klorheksidin 3-4 kali/hari

b. Pemberian asiklovir 5% topikal 5 kali sehari.

2. Herpes genital:

a. Larutan betadin atau kalium-permanganat untuk rendam duduk 3 kali sehari

b. Asiklovir oral:

Lesi primer: 5 x 200 mg/hari atau 3 x 400 mg/hari selama 7 hari

Lesi rekuren: 5 x 200 mg/hari atau 3 x 400 mg/hari selama 5 hari

Page 20: Herpes Simplex - Soca

Komplikasi

Infeksi bakteri sekunder

Lesi yang rekuren

Bells’s palsy

Herpes encephalitis

Meningitis

Corneal dendritic ulcer (Ocular herpes simplex)

Erythema multiforme

Jika pada kehamilan terinfeksi HSV dapat terjadi Abortus

Page 21: Herpes Simplex - Soca

PrognosisHSV merupakan self limiting disease, Dapat kambuh kembali/rekuren, dan lesi biasa nya sembuh dalam 7-10 hari setelah infeksi primer tanpa bekas

Page 22: Herpes Simplex - Soca

Integumentary systemFungsi:• Menjaga suhu tubuh• Melindungi tubuh dari lingkungan luar• Mendeteksi sensasi pada kulit• Ekskresi dan menyerap sebuah zat• Membatu sintesis Vitamin D

Kulit terbagi menjadi 3 lapisan Epidermis, Dermis, dan sub-cutaneus

Page 23: Herpes Simplex - Soca

Epidermis

4 sel yang terdapat di epidermis:1. Keratinocytes2. Melanocytes3. Langerhans cell4. Merkell cell

5 Lapisan epidermis:1. St. basale2. St. spinosum3. St. Granulosum4. St. Lusidum5. St. korneum

Page 24: Herpes Simplex - Soca

Dermis

• Pars papilare : berisi serabut saraf dan vaskular • Pars retikulare : berisi serabut kolagen, elastin dan

retikulin

Sub Kutis

Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel lemak

Terdapat ujung ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.

Page 25: Herpes Simplex - Soca
Page 26: Herpes Simplex - Soca

Aksesoris Kulit Rambut: berfungsi sebagai pelindung dari benda asing kecil pada kulit dan merasakan sentuhan

kecil

Kelenjar kulit:

a. Kelenjar sebasea

b. Kelenjaran keringat

i. Ekrin: Keringat yang dikeluarkan jernih, terdiri dari air, gurea, ammonia, dan beberapa ion (Na+, Cl-). Biasa berada di telapak tangan, kulit kepala, dan sebagian besar tubuh. Peran ekrin biasa dikenal dengan thermoregulation sweating

ii. Apokrin: keringat yang dikeluarkan berwarna lebih kuning, karena selain mengandung komponen yang sama dengan ekrin terdapat lemak dan protein juga, sehingga jika tidak menjaga kebersihan dapat membuat bau yang tidak enak dan bisa jadi bakteri berkumpul. Kelenjar ini biasa di ketiak, selangkangan, putting susu dan payudara, pada laki-laki di dagu yang memiliki jenggot banyak.

c. Kelenjar Serumen: berada di external canalis auditory. Sebgai penghasil serumen di telinga

Kuku

Page 27: Herpes Simplex - Soca

Efloresensi

Page 28: Herpes Simplex - Soca

Efloresensi