hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematia dan kemampuan berbahasa inggris siswa...

Download Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Matematia Dan Kemampuan Berbahasa Inggris Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 20092010

If you can't read please download the document

Upload: anjok-thotank-enga

Post on 27-Jul-2015

1.309 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengadakan perubahan di berbagai bidang. Di tengah kesibukannya mengatasi berbagai cobaan yang di berikan oleh Allah terhadap negara kita terutama berbagai bencanaalam, pemerintahjugatidaklupaakantanggungjawabnyadi bidang pendidikan. Salah satu langkah yang diambilnya adalah mengadakan perbaikan/perubahanterhadapkurikulum.Dari kurikulum1994suplemen1999 diubah menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004. Dalam jangka waktu yang singkat kurikulum ini diganti lagi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 sebagai perbaikan dari kurikulum sebelumnya.Sekarang dan di masa datang Bahasa Inggris menjadi kompetensi global. Hampir semua program persiapan sumber daya manusia baik itu pendidikan dan pelatihanmembutuhkanBahasaInggris. Untukmengantisipasinya, Kementrian Pendidikan Nasional mendukung penerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan formal. Programini lebih dikenal sebagai programpembelajaranBilingual( Dwi bahasa ) di sekolah,khususnya sekolah menengah pertama berstandar internasional, sekolah terpadu, dan sekolah 1internasional. Bahkan beberapa lembaga pendidikan swasta telah memulai kelas bilingual sejak usia pra sekolah hingga jenjang Universitas bahkan di semua mata pelajaran, tidakterkecuali Matematika (Pusat PendidikanBilingual Nasional,. 2009:1).Salahsatutujuanpemerintahmelakukanperbaikanterhadappendidikan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama kualitas dari output pada setiap jenjang pendidikan. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,salah satu mata pelajaran yang sangat menentukan mutu pendidikan adalah mata pelajaran matematika. Walaupun prestasi belajar matematika siswa di Indonesiamasihtergolongrendah, pemerintahtetapmengusahakanpenerapan pembelajaran bilingual pada pelajaran matematika.Penerapan pembelajaran bilingual khususnya pada mata pelajaran matematika memang tidak semudah yang dibayangkan, terutama di tingkat SMA dimana materi matematika sudah mencapai tingkat yang bersifat abstrak sehingga membutuhkan konsentrasi yang lebih dari para guru matematika, dimana kita di hadapkan dengan banyak kesulitan yaitu bagaimana menyampaikan konsep matematika yang bersifat abstrak dengan menggunakan dua bahasa, karena tidak dapat di pungkiri dengan memakai bahasa Indonesia, siswa masih sulit menerima apalagi menggunakanbahasaInggris. Padakenyataan, gurumemegangperan kunci dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah, sehingga kinerja guru harus bisa di tingkatkan. Guru merupakan unsur manusiawi yang paling dekat berhubungan dengan anak didik dalamupaya pendidikan sehari-hari. Guru 2banyak menentukan keberhasilan siswa dalammencapai tujuan pendidikan (Nyoman Dekker dalam Nasirun,1990:41).Kinerja guru dalam pembelajaran matematika terutama dalam mengajarkanmatematika dengan bilingualmerupakan salah satu faktor penting sebagai pendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Menurut Masquis, persepsi dan sikap peserta didik terhadap guru sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar (Darwis, 1994:11).Selain persepsi siswa terhadap guru, kemampuan berbahasa inggris siswa jugadi butuhkanuntukkelancaranprosesbelajar mengajar matematikasecara bilingual. Walaupun seorang guru sudah memiliki kemampuan untuk menyampaikan materitetapi jika siswa tidak memahami apa yang disampaikan oleh guru juga tidak dapat mencapai hasil belajar yang baik. Untuk itu kemampuan memahami dan berbahasa inggris siswa sangat di perlukan terutama dalam pembelajaran matematika secara bilingual.Prestasi belajar matematika di SMA merupakan masalah yang memerlukan perhatian dan penangan yang sungguh-sungguh terutama pada sekolah yang menerapkan pembelajaran bilingual sehingga kinerja guru sangat di perlukan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Selain itu kemampuan berbahasa inggris siswa juga merupakan salah satu faktor penunjang dalamprosespembelajaranmatematikabilingual yangakhirnyamempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. SMA Negeri 1 Praya adalah salah satu SMA Negeri yang telah 3melaksanakan sistem pembelajaran bilingual kepada para siswanya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru SMAN 1 Prayamenerangkan bahwa SMANegeri 1Prayasudahduatahunini menerapkansistemRSBI terhadap siswanya, dimana di tahun pertama masih pada tahap persiapan dan di tahun ini sudah benar-benar di jalankan. Kelas yang di terapkan dengan sistem belajar dua bahasaini di tempatkanpadakelaskhusus. Padatahun2009/2010ini sekolah sudah menerapkansistem bilingual untuk seluruh siswa baru. Siswa yang akan masuk sekolah ini harus menempuh serangkaian tes masuk meliputi tes akademik dan tes kemampuan berbahasa inggris untuk menunjang proses belajar mengajar secara bilingual. Sekolah juga melengkapi semua sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar tersebut mulai dari akses internet online di sekolahdanmemberikanpelatihanbagi guruyangakanmengajarkan sistem bilingual di sekolah tersebut agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan dua bahasa yang baik dan benar.Berdasarkanhal yangdi kemukakandi atas, penulismencobameneliti tentanghubunganantarapersepsi siswaterhadapkinerjagurumatematikadan kemampuanberbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa pada siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya tahun pelajaran 2009/2010.B. Batasan Masalah 4Untuk memperkecil ruang lingkup penelitian, maka perlu di batasi masalah pada hal-hal sebagai berikut:1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran2009/2010danpenelitianakandilakukansecaracluster random sampling.2. Variabel yang akan di teliti adalah persepsi siswa terhadap kinerja guru matematika dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar Matematika siswa. C. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematikadenganprestasi belajar MatematikasiswakelasXRSBISMA Negeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.2. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan berbahasa inggris siswa dengan presasi belajar Matematika siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.3. Apakahpersepsi siswaterhadapkinerjagurumatematikadankemampuan berbahasa inggris siswa mempunyai hubungan terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas XRSBI SMANegeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.D. Tujuan Penelitian 5Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematikadenganprestasi belajar MatematikasiswakelasXRSBISMA Negeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.2. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar Matematika siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematikadankemampuanberbahasainggrissiswasecarabersama-sama terhadapprestasi belajar Matematikasiswakelas XRSBI SMANegeri 1 Praya Tahun Ajaran 2009/2010.E. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Manfaat ilmiah : sebagai bahan masukan dalam bidangilmupengetahuankhususnyadalamkajian tentang persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam mengajarkanMatematikasecarabilingual dengan prestasi belajar Matematika siswa. b.Manfaat praktis :2.1 Bagi siswa : di harapkan menjadi bahan masukan bagi siswaagar 6berupaya meningkatkan kemampuan berbahasa inggrisnya sehingga proses belajar mengajar matematika secara biligual dapat terlaksana dengan baik dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2.2 Bagi guru : diharapkan menjadi bahan masukan bagi guru Matematika dalam mengajarkan pelajaran Matematika secara bilingual untukmemperhatikankinerjanyasupayamenimbulkan persepsi positif oleh siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa2.3Bagi Sekolah: diharapkanmenjadi bahanmasukanbagi kepala sekolah dalam mengembangkan rancangan sekolah bertaraf internasional agar legih ditingkatkan.2.3Bagi peneliti lain: penelitian ini menjadi media belajar dalam usaha melatih diri menyatakan/menyusun buah pikiran secara tertulis dan sistematis.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Persepsi siswa terhadap kinerja guru 1. PersepsiSeseorang melihat satu huruf, kemudian merangkainya dalam kalimat, danmengertidariapa yang di bacanya,terjadilah persepsi. Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa-peristiwa atau hubungan yang di peroleh 7denganmengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Jalaludin Rahmat 1986:57). Persepsiterbentukkarena fikiran si pelaku menginterprestasidan mengintegrasikan pengalamannya sekarang dan pengalaman yang sudah dimiliki, menghasilkanpengalamanyanglebihbaiktentangsesuatuyang diamati(Garret dalam nasirun, 1991:28). Orangyangmemiliki persepsi positif senangpadasuatuobjekatau tingkahlakutertentuakanberusahamenyesuaikandiri denganobyekatau tingkah laku tersebut. Sebaliknya orang yang memiliki persepsi negatife tidak senang , akan menghindar dari obyek dan tingkah laku tersebut. Miftah Thoha (1986:32) menyatakan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses psikologi yang dialami oleh setiap orang didalam memahami setiap informasi tentanglingkungannyabaiklewat penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penciuman. Dalambuku kamus bahasa Indonesia di sebutkan persepsi sebagai mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa persepsi adalah proses mengumpulkan informasi dengan menafsirkan pesan,peristiwa dan pengalaman tentang obyek tertentu lewat panca inderanya. Menurut MiftahToha(1986:33), faktor-faktor yangmempengaruhi persepsi adalah :1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan 8persepsi. Termasuk dalamfaktor ini adalah keadaan fisikologis, famili dan kebudayaan.2. Faktor yang mempengaruhi proses seleksi persepsi :i.Faktor perhatian dari luar, antara lain pengulangan, intensitas ukuran keberlawanan, gerakan serta hal yang baru dalam familier.ii.Faktor perhatian dari dalam, antara lain belajar ataupun pemahaman, motivasi dan kepribadian. 2. Kinerja guru Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah performance. Performance merupakankatabenda. Salahsatuentry-nyaadalahthingdone(sesuatu hasil yang telahdikerjakan). Jadi arti Performance atau kinerja adalah hasil kerjayangdapat dicapai olehseseorangataukelompokorangdalamsuatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalamrangkaupayamencapai tujuanorganisasi bersangkutansecaralegal, tidakmelanggar hukumdansesuai denganmoral maupunetika. Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitasyangdicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya 9kinerjapekerjaberkaitanerat dengansistempemberianpenghargaanyang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Berkaitan erat dengan kinerja guru di dalammelaksanakan tugasnya sehari-hari sehingga dalammelaksanakan tugasnya guru perlu memiliki tiga kemampuan dasar agar kinerjanya tercapai sebagai berikut:1) Kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah, intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaandiri, optimis, kritis, obyektif, dan rasional;2) Kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi, tanggungjawab, sukamenolong, bersifat membangun, tertib, bersifat adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik;3) Kemampuan pedagogic adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi :pemahan terhadap peserta didik, evaluasi hasil belajar dan pengemabngan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya,4) Kemampuanprofesional sebagaimanadirumuskanolehP3G yang meliputi 10 kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi, mengelola program belajar mengajar,mengelola kelas, menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelolainteraksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan mengajar tercapai. Kinerjaguruadalahpersepsi guruterhadap prestasi kerjaguru yang berkaitandengankualitaskerja, tanggungjawab, kejujuran, kerjasamadan 10prakarsa.( akhmad sudrajat, 2009 : 1).Dalam UU Guru dan Dosen pasal 1 di sebutkan Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.Professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan professional, guru harus memiliki kompetensi. Kompetensi menurut UUgurudan dosen tahun 2005 pasal 1 ayat 10 adalh seperangkat pengetahuan, keterampilan, dam perilaku yang harus dimiliki, di hayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (Sirojudin, 2007:9).Menurut NanaSudjana(1987:18) kinerjaguruartinyakemampuan guru dalam berbagai keterampilan berprilaku, seperti mengajar, membimbing, menilai, meggunakan alat bantu pengajaran, bergaul, atau berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan melaksanakan administrasi kelas dan lain-lain. Purwanto (1990:52) mengemukakan bahwa terutama dalam belajar di sekolah, kinerja guru merupakan faktor yang penting turut menentukan bagaimana hasil 11belajar dicapai anak. Adanya pengaruh kinerja guru terhadap hasil belajar telah di tunjukan oleh hasil penelitian. Salah satu diantaranya penelitian di bidang pendidikan kependudukan. Hasil tesebut menunjukanbahwakinerjagurumemberikan sumbangan32,43%. Penguasaanmateri pelajaran32,58%dansikapguru terhadapmatapelajaranmemberikansumbangan8,60%(sumber: disertasi fakultas pasca sarjana IKIP Jakarta, Nana S. 1989:84 dalam Sirojudin:11 ).Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalamproses pendidikan. Meskipunfasilitaspendidikannyalengkapdancanggih, namun bilatidakditunjangolehkeberadaanguruyangberkualitas, makamustahil akanmenimbulkanproses belajar danpembelajaranyangmaksimal (Neni Utami, 2003:1).Dari penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran merupakan kemampuan guru dalamberbagai keterampilan berprilaku, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan melaksanakan administrasi kelas dan merupakan faktor penting yang akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang maksimal serta turut menentukan bagaimana hasil belajar dicapai anak. 3. Hubungan antaran Persepsi siswa terhadap kinerja guru Persepsi padadasarnyaadalahsesuatuyangsangat pribadi sifatnya danmerupakanbagiandalamproses prilaku. Hal ini sesuai denganyang dikatakan Rahmat (1994:51) yang menyatakan bahwa persepsi adalah 12pengalaman terhadap obyek, peristiwa atau hubungan yang di peroleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam berbagai keterampilan berperilaku seperti mengajar, membimbing, menilai, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa dan lain-lain. Jadi persepsi siswa terhadap kinerja guru adalah proses siswa mengumpulkan informasi dengan menafsirkan pesan, peristiwa dan pengalaman tentangberbagi perilakugurudalamproses belajar mengajar lewat panca inderanya.B. Kemampuan berbahasa inggris siswaBahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama di Indonesia. Disamping itumerupakan bahasa internasional yangdigunakan olehberbagai bangsa di dunia, dalam era global di mana batas antar bangsa sangat lah tipis, selain itu arus informasi, ilmupengetahuan danteknologi yangberkembangdemikiancepat memerlukan kecepatan pemahaman dan kemampuan untuk bersaing dengan bangsa lain.Salah satu syarat untuk mampu bersaing di era globaladalah kemampuan berbahasaInggris yangbaik. Proses untukmenguasai bahasaInggris bisadi dapat melalui berbagai kegiatan diantaranya: pendidikan formal di sekolah, pendidikan non formal melalui kursus-kursus, pendidikan informal baik di lingkunganrumahtangga maupunmasyarakat. danmelalui dunia maya yaitu 13kemampuan akses ke internet.(Tim Diklat Pakem, 2008:1). Dalampendidikan formal, proses penguasaan bahasa inggris biasnya siswamendapatkannyamelalui pelajaranbahasainggrisdisekolahnya. Hingga saat ini bahasainggrisjugadi pakai dalammatapelajaranlain. Salahsatunya mata pelajaran matematika.Untukitusesuai Undang-undangRINo. 20th. 2003tentangSisdiknas pada pasal 50ayat (3) menyebutkanbahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertarafinternasional. Sementara itu pada Visi dan Misi Renstra Depdiknasth. 2005-2009, salah satu diantaranya menyebutkan mewujudkan pendidikan masyarakat yang bermutu, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.Memperhatikan hal tersebut di atas, sekitar tahun 2005 atau 2006, mulailah di beberapa kota atau daerah bermunculan sekolah-sekolah yang membuka kelas bilingual, kelas internasional, maupun Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) atauSekolahBertaraf Internasional (SBI). Padasekolah berstandarinternasional banyaksekali faktorpenunjangyangdiperlukanuntuk kegiatan belajarnya yang meliputi sarana dan prasarananya. Tidak hanya kemampuan guru untuk mampu mengajarkan matematika secara bilingual tetapi kemampuan siswa untuk memahami dan mengaplikasikan bahasa inggris juga di perlukan dalm proses belajar mengajar sehinggapembelajaran dua arah dari guru 14dan siswa dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembelajaran. Dalam bahasa inggris ada 4 kemampuan yang perlu dimiliki, yaitu :1. SpeakingSkillyaituteknik berbicara yang terdiridaripengucapankata-kata yang berbahasa inggris, selain itu dengan Speaking Skill merupakan English aktif artinya kita bisa berbicara bahasa inggris.2. Reading Skill yaitu mempelajari bagaimana membaca kata-kata dalam bahasa inggrissertamemperbanyakkosakatabahasainggris(Vocabulary). Dalam reading skill menggunakan teknik yaitu membaca cepat atau scaning, artinya membacabahasainggrissecara menyeluruhdalamwaktuyang singkatdan membaca point dari setiap bacaan tersebut. Reading skill mencakup tentang Main idea, topic dari sebuahbacaan berbahasa inggris danjuga kalimat pendukung tulisan tersebut.3. Listening Skill merupakan kemampuan bahasa inggris dalam mendengar dan memahami apa yang di ucapkan seseorang.4. Writing Skill merupakan kemampuan menulis bahasa inggris sesuai dengan grammar dan kaidah penulisan yang benar. dalam writing skill dikenal istilah tenses yaitu susunankata yang sesuai dengan waktu kejadiannya seperti (Present tense, present continuoustense, past tense, past continuoustense, presentpasttensedanjugamodal dan lain sebagainya)untukbisamenulis bahasa inggris sesorang, harus menguasai semua tenses tersebut. (Faisal, 152008: 1). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasaInggrissiswadalampelajaranmatematikaadalahkemampuansiswa dalam memahami dan mengaplikasikan bahasa inggris dalam pelajaran matematika. C. Prestasi belajar Matematika Prestasi,menurut masudkhasanabdul qohar (dalamDjamarah,1992:16) adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan, dalam kamus umum bahasa Indonesia (2001), prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai dari yangtelahdilakukan, dikerjakan, dansebagainya.Jadi dapat dikatakanbahwa prestasi merupakanhasil yangtelahdicapai olehseseorangdengankeuletan, tantangandanoptimisme dalam bidang kegiatan tertentu baik secara individual maupunkelompok. Prestasi tidakakanpernahdihasilkanolehseseorangyang tidak melakukan suatu kegiatan dan tidak memiliki keuletan kerja serta optimisme. Belajar merupakanproses dari perkembanganhidupmanusia. Dengan belajar, manusia melakukanperubahan-perubahankualitatif individusehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar (Ahmadi dan Supriyono, 2004: 127). Pendapat Usman (2002, 5), 16belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkata adanya interaksi antara individu dengan individu dengan lingkungannya. SedangkanSardimanA.M(dalamDjamarah, 1994: 21) mengemukakansuatu rumusan, bahwa belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kongnitif, afektif dan psikomotorik. Dariuraiandiatas berarti belajar adalah proses perubahan tingkah laku menuju keperkembangan pribadi individu seutuhnya berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan dengan lingkungannya. Dalambelajar seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pembelajaran itu sangat bergantung pada proses belajar yangdialami olehsiswa, baikketikaiaberadadi sekolahmaupundi lingkungan rumah, atau keluarga sendiri. Dari beberapa pendapat diatas prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh atau dicapai oleh seseorang setelah mengalami proses belajar atau diajarkan suatu pengetahuan tertentu dimana bukan nilai saja yang diberikan kepada siswa tetapi juga peningkatan pengetahuan atau kecakapan/keterampilan.Jadi prestasi belajar merupakan gambaran dari keberhasilan suatu proses belajar mengajar secara keseluruhan. Dengan demikian prestasi belajar merupakan perubahanperubahan yang dicapai oleh seseorang. Perubahanperubahan tersebut kemudian diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka dan pernyataan.17Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar seseorang, ada standar yang di gunakan sebagaipatokanuntukmengetahui hasil belajar tentang suatu hal, keterampilan dan sikap yang di harapkan dari suatu proses belajar mengajar yang di maksud.. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004 :138), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswadapat dibagi menjadi duayaitufaktorinterndanfaktor ekstern. faktor intern adalah faktor yang datang dari diri siswa sendiri. Sedangkan Faktor ektern adalah melingkupi sekolah, guru, dan keluarga.. Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa setelah mengikuti proses belajar matematika dalam kurun waktu tertentu. Salahsatu faktoryangmempengaruhi prestasi belajar matematika siswa adalah kinerja guru dalammengajarkan matematika. Agar siswa dapat berprestasi dengan baik tentunya kinerja guru dalam pengajaran matematika sangat diperlukanterutamadalammengajarkanmatematikadenganmenggunakandua bahasa. Dengan kata lain dalampembelajaran matematika bilingual persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam mengajarkan matematika dapat mempengaruhi prestasi belajar matematikaD. Hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru Matematika dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa18Di sekolah, guruadalahorangyangpalingkitaperhatikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Semua tindakan yang dilakukan dan apa yang dikatakan jika tidak sesuai dengan pengharapan kita maka dapat dengan mudah mengganggu kita atau menyebabkan kita tidak merasa senang.Khususnyadalampembelajaranmatematikabilingual dimanasiswadi tuntut untuk menguasai matematika dalam dua bahasa, yaitu bahasa inggris dan Indonesia. Hal ini tidaklahmudah, dimanaperangurudalammenyampaikan pelajaran matematika yang sudah mendekati matematika yang abstrak di SMA harus benarbenar mampu baik itu menguasai materi ataupun menguasai kedua bahasatersebutagarpembelajaran dapat berlangsung efektif dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hubunganantarapersepsi siswaterhadapkinerjagurumatematikadan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan melalui bagan hubungan sebagai berikut : Bagan Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Dan Kemampuan Berbahasa Inggris Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa19Daribagandiatas dapat di jelaskan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran dengan bilingual akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang tinggi, karena guru merupakan ujung tombakdanpelaksanaterdepanpendidikananak-anakdi sekolahdansebagai pengembang kurikulum, serta siswa juga memiliki kemampuan untuk memahami 20bahasaInggrisdanmampumengaplikasikanbahasa Inggris dalam matematika. Guru yang mempunyai kinerja yang baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang lebih baik, dan siswa yang bisa berbahasa inggris akan bisa menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh gurunya, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran (Widoyoko,2009:1).E. Kerangka berfikir Berdasarkan kajian teori dapat di peroleh bahwa persepsi siswa terhadap kinerja guru adalah proses siswa mengumpulkan informasi dengan menafsirkan pesan, peristiwa dan pengalaman tentang kemampuan guru dalamberbagai kemampuan berperilaku, keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, dan keterampilan melaksanakan administrasi kelas melalui panca inderanya. Kemampuan berbahasa Inggris siswa dalampelajaran matematika adalah kemampuan siswa dalam memahami dan mengaplikasikan bahasa inggris dalam pelajaran matematika. Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa setelah mengikuti proses belajar matematika secara bilingual dalam kurun waktutertentu. Faktor yangmempengaruhi prestasi belajar matematika siswa diantaranya adalah kinerja guru dalam mengajarkan matematika dan kemampuan berbahasainggris siswa. Agar siswadapat berprestasi denganbaiktentunya kinerja gurudalampengajaranmatematika sangat diperlukanterutama dalam 21mengajarkan matematika dengan menggunakan dua bahasa. Selain itu kemampuanberbahasainggrissiswajugaturut berpengaruhdalamkelancaran proses belajar mengajar matematika bilingual yang tentunya banyak menggunakan istilah matematika dalam bahasa inggris. Dengan kata lain dalam melaksanakan sistempembelajaran matematika secara bilangual di perlukan kinerja guru yang baik dan kemampuan berbahasa inggris siswa yang lancar guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas dan didukung dengan teori yang relevan bahwa diduga ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasainggrissiswadenganprestasi belajar Matematikasiswapadasiswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya tahun pelajaran 2009/2010. F. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian (Arikunto, 1993:8). Hipotesis di rumuskan untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut. 1. Ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematika dengan prestasi belajar Matematika siswa. 2. Adahubunganantarakemampuanberbahasainggrissiswadengan prestasi belajar Matematika siswa. 3. Ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru 22matematika kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa. BAB IIIMOTODE PENELITIANA. Pendekatan studi23Dalampenilitianini tidakdikenakanperlakuanterhadapobjekkarena perlakuantelahterjadi sebelumnya,yaituberupaprosesbelajar mengajar.Oleh karena itu penelitian ini termasuk ex post faktor ( Nasir ,1985 : 125 )B. Populasi dan sampel 1. Populasi penelitian Populasi adalahsemuaindividuyangmenjadi sumber pangambilan sample ( Mardalis, 1993 : 53 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XRSBI SMANegeri 1 Praya yang menggunakan system pembelajaranbilingual tahunpelajaran2009/ 2010. Populasi ini tersebar dalam 7 kelas (220 siswa).2. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dapat di definisikan sebagai sembarang himpunan yang merupakan bagian dari suatu populasi(Margono, 2005:121).Pengambilansampel menggunakanteknikcluster randomsampling yaitusuatuyeknikpengambilan sampel bilamana populasi tidak terdiri dari individu melainkan kelompok(Margono, 2005:127).Dari beberapa kelompok tersebut di pilih kelompok secara acak dan dijadikan sebagai sample. Karena siswakelas XRSBI SMANegeri 1Prayamenggunakansistembilingual seluruhnya, makasampel yangdi gunakanadalahseluruhsiswakelas X RSBI (220 siswa) Kemudian menurut Arikunto(2002:112) dalam pengambilan sampel apabila subyeknya lebih dari seratus maka lebih baik di 24ambil antara10%- 15%atau20%-25%ataulebih. Sehinggasupayalebih memudahkan perhitungan maka dalam penelitian ini jumlah siswa yang akan di jadikan sampel adalah sebanyak 100 siswa.3. Variabel penelitian Variabel adalah hal yang menjadi obyek penelitian yang diamati dalam suatukegiatanpenelitian, yangmenunjukkanvariasi baiksecarakualitatif maupun kuantitatif(Arikunto, 2002:90). Selanjutnya variabel di bedakan menjadi 2yaituvariabel terikat danvariabel bebas. Variabel terikat adalah faktor yang bergantung pada variabel yang mendahuluinya sedangkan variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan suatu pengaruh atau sebab variabel yang lain. Berdasarkan penelitian diatas maka variabel dalampenelitian ini adalah :1. Persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam mengajarkan pelajaran Matematika ( )1Xadalah variabel bebas. Persepsi siswa tehadap kinerja guru adalah proses siswa mengumpulkan informasi denganmenafsirkanpesan, peristiwadanpengalamantentang berbagi perilaku guru dalam proses belajar mengajar lewat panca inderanya. Aspek-aspeknya :1. Persepsi siswa terhadap keterampilan guru dalam membuka pelajaran. 252. Persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran 3. Persepsi siwa terhadap kinerja guru dalam menutup pembelajaran Indikatornya :1. Persepsi siswatehadapkemampuangurudalammenarik perhatian siswa, pemberian acuan, menimbulkan motivasi siswa, dan membuat keterkaitan. 2. Persepsi siswaterhadapkinerjagurudalammenjelaskanpelajaran, mengadakan variasi, memberikan pertanyaan, penguatan dan penggunaan alat Bantu. 3. Persepsi siswaterhadapkemampuangurumenggunakanduabahasa yakni bahasa inggris dan Indonesia yang baik dan benar dal melaksanakan pembelajaran 4. Persepsi siswaterhadapkemampuangurudalammeninjaukembali dan mengevaluasi. 2. Kemampuanberbahasainggris siswa( )2Xsebagai variabel bebas kemampuan berbahasa inggris siswa adalah kemampuan siswa dalam memahami dan mengaplikasikan bahasa inggris dalam pelajaran 26matematika.Aspek-aspeknya :1. Speaking Skill yaitu teknik berbicara yang terdiridari pengucapan kata-kata yang berbahasa inggris.2. Reading Skill yaitu mempelajari bagaimana membaca kata-kata dalam bahasa inggris serta memperbanyak kosa kata bahasa inggris (Vocabulary). 3. Listening Skill merupakan kemampuan bahasa inggris dalam mendengar dan memahami apa yang di ucapkan seseorang. Indikatornya :Nilai tesbahasaInggrissiswapadasaat tesmasukdi SMAN1 Praya.3. Prestasi belajar Matematika (Y)sebagai variabel terikat.Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang di capai oleh seseorang (siswa) setelah mengikuti proses belajar mengajar matematika dalam selang waktu tertentu. Aspek-aspeknya 1. KognitifIndikatornya : Nilai laporan hasil belajar matematika siswa.27C. Metode pengumpulan data Metodeyangdigunakandalammengumpulkandatadatapenelitianini adalahmenggunakanangket dandokumentasi untukmemperolehdatatentang kemampuan berbahasa inggris siswa digunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mengambil data nilai tes kemampuan berbahasa inggris siswa pada saat melaksanakan tes masuk sekolah tersebut dan prestasi belajar siswa juga digunakanmetodeyangsamayaitudenganmengambil mengambil datanilai raporsiswapadamatapelajaranMatematika. Datatersebut di perolehmelalui bukulegger siswayangterdapat padabagiantatausahSMANegeri 1Praya. Sedangkan untuk memperoleh data data tentang persepsi siswa terhadap kinerja guru dalammengajarkan pelajaran matematika secara bilingual didapatkan dengan menggunakan angket. Angket adalahalat untukmengumpulkandataberupadaftarpertanyaan yang di sampaikan kepada respondenuntuk di jawab secara tertulis (Yatim Riyanto,2001:70). Angket yang di gunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang sudah di sediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket dalampenelitianadalahangket persepsi siswaterhadapkinerja gurudalammengajarkanmatematikasecarabilingual. Angketini dibuat untuk memperoleh data tentang persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam mengajarkan matematika secara bilingual. Scoring pada angket ini dalam bentuk skala bertingkat, responden di minta memberi respon untuk tiap butir soal dengan memberi tanda silang pada salah satu pilihan sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, 28dan sangat tidak sesuai.. Proses pemberian bobot di sajikan dalam tabel di bawah ini Tabel1. Bobot item persepsi siswa terhadap kinerja guru dalam mengajarkan matematika secara bilingual.No Jawaban Item Positif BobotItem Negative Bobot1 Sangat tidak sesuai 1 42 Tidak sesuai 2 33 Sesuai 3 24 Sangat sesuai 4 1( Yatim Rayanto,2001: 71)Syarat sebuah angket yang baik adalah memenuhi syarat sebagai berikut : a. Validitas (kesahihan)Validitas adalah adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006:168). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrument mampu mengukur apa yang hendak di ukur. Suatu item di anggap valid apabila item butir tersebut memiliki r hitung lebih dari r tabel. Rumus yang di gunakan untuk mencari r hitung adalah rumus korelasi produck moment dari person dengan angka dasar (Arikunto, 2006:170). Yaitu:rxy =( )( )( ) { ( ) { 2 2 2 2y y N x x Ny x xy Ndimana:29rxy= koefesien korelasi product momentN= jumlah korespondenx= skor per item / butir soal y= skor total item/ butir soal Untukmenentukan nilai r hitungdi gunakanbantuan komputer yaitu program microsof exel.Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran, pada angket persepsi siswa terhadap kinerja guru dari 66 butir angket didapatkan 48 butir angket yang valid dengan r hitung 0,400-0,896 dan harga r tabel 0,396 serta 18 butir soal di nyatakan gugur dengan r hitung kurang dari 0,396. Dari 48 angket yang valid dapat digunkan untuk penelitian karena sudah mewakili masing-masing indikator yang telah ditetapkan. b. Reabilitas Reabilitas menunjukkanpadasuatupengertianbahwasuatuinstrument yangcukupdapat di percayauntukdigunakansebagai alat pengumpul data apabila instrument tersebut sudah baik.karena penelitian ini mempunyai skorlebihdari dua, makauntukmenghitungreabilitaspada angket penelitian ini peneliti menggunakan rumus koefesian reabilitas alfa (Arikunto, 2006:196) yaitu :11r= ( )]]]]21211bkk30K = banyaknya butir soal 2b= jumlah varians butir soal21= varians total 11r = reabilitas butir soal. Varians di cari dengan rumus NNxxS222Keterangan: S2 = Varians X = skor tiap butir N = jumlah responden/sample Setelah nilai r di peroleh maka harga r di konsultasikan ke tabel r produk moment dengansignifikan5%jikarhit>rtabmakadapat dikatakandata tersebut reliabel. Tingkat reabilitas angket di konsultasikan dengan harga r11pada tabel di bawah ini.Tabel 2 tingkat reabilitas angketNoBesar nilai r Interpretasi 1 0,800 < r 1,000 Sangat tinggi2 0,600 < r 0,800 Tinggi 3 0,400 < r 0,600Cukup 4 0,200 < r 0,400Rendah 315 0,000 < r 0,200Sangat rendah (Arikunto,1993, 233 )Berdasarkanhasil perhitunganpadalampirandidapatkannilai reabilitas angket persepsi siswa terhadap kinerja guru ( )11r = 0,855. Nilai ini berada pada interval 0,800 < r 1,000dan reabilitasnya termasuk kategori sangat tinggi. D. Metode analisis data 1. Analisis statistik deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu cara pengolahan data dan melaporkan data apa adanya yangdilakukandenganmenyusundanmengklasifikasikan secara sistematis sehingga memperoleh suatu kesimpulan. Analisis yang di lakukan meliputi mean, median, dan standar deviasi. Dalamhal ini, analisis deskriptif dilakukanuntukmengetahui persepsi siswaterhadap kinerja guru dalam mengajarkan matematika dan kemampuan berbahasa inggrissiswadengan prestasi matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Prayatahun ajaran 2009/2010. Untukmenentukantingkat persepsi siswaterhadapkinerjagurudengan menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut. : Tabel 3 tabel konversi persepsi siswa terhadap kinerja guru NoPersentaseKategori 1 90% -100% Baik sekali2 80% - 89% Baik 3 65% -79%Cukup baik 324 55% - 64 %Tidak baik 4 0% - 54%Sangat tidak baik (Nyoman, Dantes, 1983:83). Untuk menghitung persentase persepsi siswa tehadap kinerja guru dengan rumus sebagai berikut: % 100 SMiMP Dimana: P = persentase M = jumlah nilai SMi = skor maksimal ideal mengkategorikanskorkemampuanberbahasainggrissiswadanprestasi belajar Matematika siswa di gunakan patokan sebagai berikut. Tabel 4. Konversi kemampuan berbahasa inggris siswa dan nilai belajar Matematika NoNilaiKategori 1 8,5 - 10 Sangat baik2 7,5 8,4 Baik3 6,5 7, 4 Lebih dari cukup 4 5,5 6,4Cukup 5 0 5,4KurangPurwanto,2008 : 267).2. Uji Hipotesis a. Uji prasyarat Sehubungan dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menentukan analisis statistik yang akan digunakan yaitu uji normalitas 33dan uji linieritas1) Uji normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat (Arikunto,2006:290) yaitu : ( )hh of f fX22dengan db(baris-1, kolom-1)Keterangan :of=nilai frekuensi hasilhf= nilai frekuensi harapanDalammenetukanuji normalitas digunakanpatokanrumusinterval dengan mean dan standar deviasi yaitu :Tabel 5. Patokan interval uji normalitas No rumus interval1 X < M - 2SD2 M - 2SD < X < M - SD3 M - SD < X < M4 M < X M + 2SD(Sirojudin,2004: 41)2) Uji kelinearan Pemeriksaan kelinearan regresi di lakukan melalui pengujian hipotesis bahwaregresi linear melawanhipotesis tandinganbahwa regresi non linear. Uji linearitas dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung 34jumlahkuadrat disingkat jkuntukberbagai sumber variasi. Sumber variasi yangjknyaperludihitungadalahtotl jk(T), regresi ajk(a), regersi b/a jk(b/a), jumlah kuadrat sisa, jk(S), tuna cocok jk(TC) dan galat jk(G) yang dapat di hitung dengan rumus-rumus : JK (G) = ( )''nYY2(1)JK(TC) = JK (S)- JK(G)(2)Untuk mencari nilai uji linearitas di gunakan rumus :Fhitung = ) () (22G JK STC JK S(3)Uji linearitas memiliki kriteria yaitu tolak hipotesis bahwa regresi linear, jika statistic F hitung yang diperoleh dari penelitian lebih besar dari F dengan taraf nyata yang dipilih (05 , 0 dan derajat kebebasan (dk) yang bersesuaian yaitu dk pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k), maka data tersebut terdistribusi linear (Sudjana,1983:13).b. Regresi linear sederhana Y atas X Regresi linear sederhana di dasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dan satu variabel terikat ( persepsi siswa terhadapkinerjagurudankemampuanberbahasainggrissiswadengan prestasi belajar matematika).Persamaanumumregresi linear sederhana adalah sebagai berikut : 35bX a Y + (4)Dimana Y prestasi belajar Matematika X=persepsi siswaterhadapkinerjagurudalam mengajarkan Matematika dan kemampuan berbahasa inggris siswa( )( ) ( )( )( )( )222 X X nXY X X Ya(5)( ) ( )( )( ) ( )22 X X nY X XY nb(6)(Sudjana, 1983 :97)c. Uji keberartian regresi Uji keberartianregresi diperiksamelalui pengujianhipitesis bahwa koefesian-koefesien regresi khususnya koefesiaen arah b sama dengan nol (tidak berarti )melawan hipotesis tandingan bahwa koefesien arah regresi berarti di gunakan rumus :JK(T) = 2Y(7)JK(a) = nY2(8)JK(b/a) = b( )( )'' n Y XXY(9)36JK(S) = JK(T) JK(a)-JK(b/a) (10)Nilai uji keberartian dapat di peroleh dengan menggunakan Fhitung = ) () (22S S reg S(11)Uji keberartian regresi memiliki criteria tolak hipotesis bahwa koefesien arah regresi tidak berarti (Ho)di tolak dengan statistic F hitung diperoleh lebih besar dari F tabel berdasarkan taraf nyata yang di pilih (=0,05)dengandkpembilangsatudandkpenyebut (n-2), makaregresi berarti(sudjana,1983:13). d. Korelasi dalam regresi linear sederhana Korelasi antara X dan Y dalam regresi linear sedehana hanyalah dapat di pertanggungjawabkanapabiladi dasari olehregresi YatasXyang berbentuk linear. Berpangka; pada dasar pengertian ini maka untuk n buah pasang data X dan Y yang dapat di hubungkan dengan regresi linear Y = a + bX, kita dapat kadar kontribusi koefesien Xterhadap Ydengan menggunakan statistik koefesien korelasi product momen dengan rumus :( )( )( ) { ( ) { 22 2 Y Y n X X nY X XY nr(12)e. Pengujian koefesien korelasi Uji koefesien korelasi di harapkan sebelum menarik suatu kesimpulan 37terlebih dahulu harus di pertanyakan apakah r yang didapat tersebut ada atau tidak. Untuk menjawab keberartian koefesien korelasi r yang diperoleh perlu di lakukan pengujian terhadap hipotesis , apabila = 0 bahwakoefesienkorelasi tidak berarti melawan tandingan0 bahwa koefesien korelasi berarti. Pengujian koefesien korelasi menggunakan rumus 212rn rt(13)Dengan r menyatakan koefesien korelasi dan n menyatakan jumlah sampel denganketentuan,jika t hitungt tabel,dk= n-2 pada (=0,05)maka koefesienkorelasi berarti dansebaliknyajikat hitungt tabel = 1,98 pada taraf = 5 % dan dk( 98) sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu Ha diterima atau dengan kata lain koefesien korelasinya berarti. Ini artinya bahwa Ada hubungan signifikan antara kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika. 555) Persamaan regresi linier ganda Model persamaan regresi linier ganda persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa melalui rumus 2 2 1 1 0X a X a a Y + + , dengan harga konstan0a= 5,483,1a= 0,003,2a= 0,255. Jadi persamaan regresi liniernya adalah 2 1255 , 0 003 , 0 483 , 5 X X Y + + yang artinya bisa diramalkan atau diperkirakanperubahanpadaYapabila1Xdan2Xdiketahui dengan 0akonstan. a) Uji hipotesis 3( uji keberartianregresi linier ganda )Uji keberartianregresi dilakukanuntukmengetahui apakah regresi yang didapatka berarti atau tidak. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut :Ho=Tidakadahubunganpositifdansignifikanantarapersepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XRSBI SMA negeri ! Praya Tahun Pelajaran 562009/2010. Ha=Adahubungan positifdansignifikanantarapersepsi siswa terhadapkinerjagurudankemampuanberbahasainggris siswadenganprestasi belajar matematikasiswakelas X RSBI SMA negeri ! Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. Uji keberartian regresi memiliki kriteria terima hipotesis Ha, bahwa regresi berarti jika Fhitung > F tabel ( ) ( ) 1 , k n k untuk = 5 %.Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dengan bantuan SPSSdidapatkan bahwa F hitung = 2.723 > F tabel( ) 96 , 3= 2,70 sehingga Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa regresi berarti. Ini artinya bahwa persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa mempunyai hubunganyangsignifikanterhadapprestasibelajar matematika. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.6) Korelasi regresi linier ganda Korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Dengan mensubstitusikan harga X dan Y pada rumus korelasi product moment, sehinggadenganbantuanprogramSPSS diperolehkoefisienkorelasi sebesar 0,231denganhargar tabel = 0,195danhargadeterminasi2rsebesar 0,053atausebesar 5,3% 57menunjukkan bahwa harga r hitung lebih dari r tabel, ini menandakan bahwa terdapat hubungan yang cukup signufikan yaitu sebesar 5,3 % antara variabel 1Xdan 2Xdengan Y. 7) Uji keberartian koefisien korelasi regresi linier gandaUntuk menjawab keberartian koefisien korelasi t yang diperoleh perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis yaitu : Ho=Tidakadahubunganpositifdansignifikanantarapersepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XRSBI SMA negeri ! Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. Ha=Adahubungan positifdansignifikanantarapersepsi siswa terhadapkinerjagurudankemampuanberbahasainggris siswadenganprestasi belajar matematikasiswakelas X RSBI SMA negeri ! Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa t hitung = r2 n/21 r = 0,2312 100 /2231 , 0 1= 2,350 > t tabel = 1,98 pada taraf = 5 % dan dk(n-k-1)= 98 sehingga Ha diterima. Oleh karena itu Ho ditolak dengan kata lain koefesien korelasinya berarti. Ini artinya bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi 58siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika. B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini diketahuipersepsi siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya tahun Pelajaran 2009/2010 terhadap kinerja guru tergolong cukup baik, denganperincian4%termasukkategori baik, 79%termasukkategori cukup baik, 17 % termasuk kategori tidak baik , serta 0 % termasuk dalam kategori baik sekali dan sangat tidak baik.Dari penelitianini jugadiketahui bahwatingkat kemampuanberbahasa inggris siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya tahun Pelajaran 2009/2010sebagian besar berada pada kategori baik yaitu dengan persentase 53 %, 6 %, memiliki kemampuan berbahasa inggris sangat baik, memiliki kemampuan berbahasa inggris lebih dari cukup 39 %dan 2 %memiliki kemampuan berbahasa inggris cukup. Berdasarkan penelitian ini juga diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai siswakelas XRSBI SMANegeri 1PrayaTahunPelajaran2009/2010pada pelajaran matematika sebagian besar tergolong pada kategori baik dengan persentase 70 %, 13 % siswa pada kategori sangat baik, 10 % pada kategori lebih dari cukup dan 7 % siswa tergolong pada kategori cukup. Dari skor persepsi siswa terhadap kinerja guru, siswa kelas X SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010 secara umum memiliki persepsi cukup baik 59terhadap kinerja guru matematika. Sedangkan jika kita perhatikan rata-rata prestasi belajar matematikanya, terlihat bahwa prestasi belajar matematika siswa termasuk kategori baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisa data untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru matematika dengan prestasi belajar matematika. Dari hasil perhitungananalisadatadidapatkanpersamaanregresi linier persepsi siswaterhadapkinerjaguru( X1)denganprestasi belajar matematika siswa (Y) yaitu Y= 7,494 + 0,003X1. persamaan tersebut menunjukkan bahwa, setiappenambahansatuunit persepsi siswaterhadapkinerjaguru(X1)maka persepsi belajar belajar siswa (Y) akan meningkat sebesar0,03 atau sebesar 0,3 %. Penambahan satu unit persepsi siswa tehadap kinerja guru matematika menghasilkan peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 0,3 % merupakan angka yang tidak terlalu besar, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari persepsi siswa terhadap kinerja guru matematika dengan prestasi belajar matematika. Uji keberartian regresi atau uji hipotesis persepsi terhadap prestasi didapatkan bahwa F hitung = 0,20 kurang dari F tabel = 3,99 pada taraf signifikan 5%, dimanaini berarti ini berarti persepsi siswaterhadapkinerjamatematika dengan prestasi belajar matematika siswa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.60Selanjutnya dari hasil perhitungan koefisien determinasi2rsebesar 0,002 atau sebesar 0,2 %menunjukkan bahwa hanya ada 0,2 %prestasi belajar matematika yang dipengaruhi oleh persepsi siswa terhadap kinerja guru.Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung =0,447< t tabel = 1,98 pada taraf siginifikan =5%dan dk (98)menunjukkan bahwa pengaruh persepsi siswa terhadap kinerja guru tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Marquis ( dalam Darwis, 1994:25) yang menyatakan bahwa persepsi siswa dan sikap peserta didik terhadap kinerja guru sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar.Tidak sesuainya pendapat marquis dengan hasil penelitian ini disebabkan beberapa faktor antara lain : 1. Diduga karena sekolah sudah memfasilitasi siswa dengan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar seperti buku pelajaran dan internet online sehingga siswa sudah bisa belajar mandiri dantanpaterikat padaguru. Jadi walaupunkinerja guru menurut siswa tidak begitu baik tetapi tidak mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. 2. Adanya faktordari dalam diri siswa yaitu berupa kemampuan dalam matematika sehingga prestasi belajar siswa tetap baik. 3. Diduga siswa juga mengikuti les khusus diluar sekolah untuk meningkatkan kemampuan matematikanya. 61Darihasilperhitungan analisa data kemampuan berbahasa inggris siswa (X2) dengan prestasi belajar matematika siswa (Y) diperoleh persamaan regresi yaituY=5,963+0,253X2. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa setiap penambahansatuunit kemampuanberbahasainggrissiswa(X2)makaprestasi belajar matematika siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,253 atau sebesar 25,3 % . peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 25,3 % merupakan angka yang cukup besar, artinyaadapengaruh yang signifikan dari kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika. Uji keberartian regresi kemampuan berbahasa inggris dengan prestasi didapatkan bahwa F hitung = 5,199 lebih besar dari F tabel ) 98 , 1 (= 3,94 pada taraf = 5 %, ini berarti kemampuan berbahasa inggris siswa mempunya pengaruh yang signifikan dengan prestasi belajar matematika. Hal ini sesuai dengan pendapatWidoyoko bahwa siswa (RSBI) yang bisa berbahasa inggris akan bisa memahami materi yang disampaikan gurunya yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.(Widoyoko,2009:1). Selanjutnyadari hasil perhitungankoefisiendeterminasi diperoleh 2rsebesar 0,05 atau sebesar 5 % menunjukkan bahwa ada 5 % prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa inggris siswa. Berdasarkan hasil uji tdiperoleh t hitung = 2,280 lebih besar dari t tabel = 621,98 pada taraf =5%dan dk( 98). Ini menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan berbahasa inggris siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa sangat signifikan. Terdapatnya hubungan yang signifikan antara kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa di SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010 dipengaruhi oleh faktor guru yang sering menggunakan bahasa inggris dalam proses belajar mengajar sehngga kemampuan berbahasa inggris siswa harus tinggi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa sehingga mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Analisis regresi linier ganda antara persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa didapatkan melalui Persamaan yaitu2 1255 , 0 003 , 0 483 , 5 X X Y + + . Artinya bisa diramalkan/di perkirakan perubahan padaYbila X1dan X2diketahui, dengan kata lain setiap kenaikan X1 satu satuan akan diikuti oleh oleh peningkatan Ysebesar 0,003 satuan dan X2satu satuan akan diikuti peningkatan Ysebesar 0,255 satuan dengan 0a harga konstan Uji keberartianregresi persepsi siswaterhadapkinerjaguru(X1) dan kemampuanberbahasainggrissiswa( X2)denganprestasi belajar matematika 63siswa (Y) didapatkan F hitung = 2.723 lebih besar dariF tabel ( ) 96 , 3 = 2,70 pada taraf = 5 %, ini berarti persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dari perhitungan koefisien determinasi 2runtuk Y atas X1dan X2 adalah 5,3 %. Artinya ada 5,3 % prestasi siswa dipengaruhi oleh persepsinya terhadap kinerja guru matematika yang mengajarkan matematika secara bilingual dan kemampuan berbahasa inggrisnya secara bersamaan.Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung = 2,350 lebih besar dari t tabel = 1,98, pada taraf = 5 % dan dk(n-k-1)= 98 ini menunjukkan bahwa koefisien korelasinya berarti. Ini artinya bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antarapersepsi siswaterhadapkinerjagurudankemampuanberbahasainggris siswadenganprestasi belajarmatematikasiswaKelasXRSBISMANegeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. jadi harga determinasi 5,3 5 merupakan angka yang signifikan. Secara terpisahpersepsi siswa tehadapkinerja gurumatematika tidak mempunyai hubunganyangsignifikandenganprestasibelajar matematika, dan kemampuan berbahasa inggris siswa mempunyai hubungan yang signifikan denganprestasi belajar matematika. Akantetapi secarabersama-samapersepsi siswa terhadap kinerja gurudan kemampuan berbahasa inggris siswa dalam belajar matematika mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar 64matematika siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. Halinisesuai dengan pendapat widoyoko yang mengatakan bahwa proses pembelajaran dengan bilingual akan berlangsung dengan baik bila didukungolehguruyang mempunyai kompetensi dan kinerja yang tinggiserta siswajugamemiliki kemampuanuntukmemahami bahasaInggrisdanmampu mengaplikasikan bahasa Inggris dalammatematika. Guru yang mempunyai kinerjayangbaikakanmampumenumbuhkansemangat danmotivasi belajar siswa yang lebih baik, dan siswa yang bisa berbahasa inggris akan bisa menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh gurunya, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran(Widoyoko,2009:1).65BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dalampenelitian ini dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kinerja guru dengan prestasi belajar Matematika siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun pelajaran 2009/2010. 2. Terrdapat hubunganyangsignifikanantarakemampuanberbahasainggris siswa dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X RSBI SMA Negeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010. 3. Persepsi siswa terhadap kinerja guru dan kemampuan berbahasa inggris siswa mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XRSBI SMANegeri 1Praya TahunPelajaran 2009/2010. B. Saran-saran Dari keseluruhan hasil penemuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. mengingat persepsi siswa kelas XRSBI SMANegeri 1 Praya Tahun Pelajaran 2009/2010 terhadap kinerja guru tergolong baik, untuk itu diharapkan kepada guru untuk terus mempertahankan dan meningkatkannya lebih baik lagi. 662. Selainitujugagurudiharapkanmembimbingsiswadalammeningkatkan kemampuan berbahasa inggrisnya terutama yang berkaitan dengan matematikasehinggakegiatanbelajarmengajar semakinlancardanmateri tersampaikanpadasiswayangpadaakhirnyadapat meningktkanprestasi belajar matematika siswa. 3. Kepada Kepala sekolah diharapkan untuk meningkatkan sarana dan prasaranpenunjang RSBIyang dapat digunakan dalam melancarkan kegiatan belajar mengajardi kelas.4. KepadaPara peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti kembali masalah persepsi siswa terhadap kinerja guru matematika dan kemampuan berbahasa inggris siswa dalam ruang lingkup yang lebuh luas. 67