kesmas laporan
DESCRIPTION
TUGASTRANSCRIPT
LAPORAN PRATIKUM
MATA KULIAH PENGANTAR KESEHATAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH:
ARDI SEPTIYAN
NIM 1211166153
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2013
A. Laporan Kegiatan 1
1. Tema :
Analisis program wajib dan program pengembangan Puskesmas berdasarkan Depkes RI
2. Waktu :
Kegiatan analisis program wajib dan program pengembangan Puskesmas berdasarkan Depkes RI dilakukan pada tanggal 14 November 2012.
3. Mekanisme Kegiatan Pratikum
Pratikum analisis program wajib dan program pengembangan Puskesmas berdasarkan Depkes RI kelompok terdiri dari tiga anggota kelompok yang membahas dan mempresentasikan tentang program wajib puskesmas yaitu program KIA dan KB, sedangkan untuk program penengambangan Puskesmas kelompok membahas tentang kesehatan mata.
4. Materi Pratikum
a. Program Pokok Puskesmas KIA dan KB
1. Tujuan usaha kesehatan Ibu dan Anak
a. Memberikan pelayanan kepada ibu secara teratur dan terus menerus pada waktu sakit dan sembuh
b. KB diberikan pada suami dan istri yang membutuhkan
c. Usaha KIA mengadakan intergrasi ke dalam general health service
d. Usaha KIA mencari dan mengumpulkan masalah KIA dan penyelesaian
b. Pusat pelayanan KIA
1. Pemeriksaan dan pemiliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui
2. Pertolongan persalian di luar rumah sakit
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak
4. Imunisasi dasar dan revaksinasi
5. Pengobatan sederhana
6. Pencegahan dehidrasi pada anak yang mengalami diare
7. Penyuluhan gizi untuk meningkatan gizi ibu
8. Bimbingan kesehatan jiwa anak
9. Menjalankan kunjungan rumah
10. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
11. Kursus dukun
12. Pelayanan keluarga berencana
C. Program KB
Jenis kontrasepsi
1. Kontrasepsi ilmiah
a. Pantang berkala
b. Metode lendir serviks
c. Metode suhu basah
d. Kontrasepsi barier
e. Kondom
f. Diafragma
g. Obat
h. IUD
2. Kontasepsi hormonal
a. Pil
b. KB suntik
c. Implant
D. Upaya keluarga berencana
1. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
2. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan berkerja sebagaipengerak calon peserta keluarga berencana
3. Memasang IUD, pengunaan pil, kondom dan cara lain dengan memberikan sarananya
4. Melanjutkan mengamati mereka yang mengunakan sarana pencegahan kehamilan
B. Program Pengembangan Puskesmas Kesehatan Mata
1.Anamnesa
2. Pemeriksaan visus mata dan mata luar, tes buta warna,tes tekanan bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, funduskopi, dan pemeriksaan laboratorium
3. Pengobatan dan pemberian kacamata
4. Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan Rumah sakit
5. Perawatan post operasi katarak dan glukoma akut
6. Merujuk kasus yang tidak bisa diatasi
7. Pemberian protesa mata
8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
9. Pengembangan kesehatan mata masyarakat
10. Pencatatan dan pelaporan
B. Laporan Pratikum II
1. Tema :
Analisis program wajib dan program pengembangan Puskesmas berdasarkan kondisi real di lapangan
2. Waktu :
Kegiatan Analisis program wajib dan program pengembangan Puskesmas berdasarkan kondisi real di lapangan dilakuakan pada tanggal 21 november 2012
3. Mekanisme Kegiatan Pratikum
Kelompok terdiri dari tiga anggota kelompok mempresentasikan dan menganalisis kegiatan wajib KIA dan KB di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru, kelompok melakukan pengambilan data KIA dan KB dengan cara melampirkan surat izin yang berasal dari kampus PSIK Unri untuk melakukan pengambilan data ke Puskesmas Sidomulyo, kemudian pihak Puskesmas memberikan data kegiatan KIA dan KB melalui profil kesehatan Puskesmas, kemudian kelompok melakukan analisis keberhasilan program KIA dan KB berdasarkan indikator keberhasilan program menurut Depkes RI, Namun kelompok tidak berhasil memperoleh data pengembangan kesehatan mata karena pihak Puskesmas tidak melakukan program kegiatan tersebut. Hasil analisis dipresentasikan oleh kelompok kepada audien dengan cara diskusi tanya jawab.
4. Materi Pratikum
a. Pelayanan KIA dan KB menurut kemenkes tahun 2008
1. Cakupan kunjungan Ibu hamil (K1 dan K4) ke Puskesmas dengan target 95%
2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan dengan target 100%
3. Cakupan pelayanan ibu nifas target 90%
4. Cakupan penanganan ibu hamil resti/komplikasi target 80%
5. Cakupan neonatus resti/komplikasi target 80%
6. Cakupan kunjungan bayi target 90%
7. Cakupan desa/kelurahan universal child imunization target 100%
8. Cakupan pelayanan anak balita target 90 %
9. Cakupan pemberian Mp-asi anak usia 6 -24 tahun keluarga miskin target 100%
10. Cakupan peserta KB aktif target 70%
11. Cakupan kunjungan neonatus (k1 dan k4) target 90%
b. Jenis kegiatan KIA dan Kb di wilayah kerja Puskesmas sidomulyo Kota Pekanbaru
1. Kunjungan Ibu hamil (K1 dan K4) ke Puskesmas
2. Persalinan ditolong tenaga kesehatan
3. Pelayanan ibu nifas
4. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
5. pemberian tablet Fe pada ibu hamil
6. penanganan ibu hamil resti/komplikasi
7. pemberian vitamin A pada ibu nifas
8. penangan neonatal dengan resti/komplikasi
9. pemberian vitamin A pada bayi
10.pemberian vitamin A pada anak balita
11. kunjungan neonats (KN 1 dan Kn lengkap) ke puskesmas
12. kunjungan bayi ke puskesmas
13. pemberian imunisasi campak pada bayi
14. pemberian drop- out imunisasi DPT- campak
15. pemberian asi ekslusif pada bayi
16. pemberian mp asi pada anaka 6 – 23 bulan dari keluarga miskin
17. pelayanan anak balita
18. penimbangan balita
C. Kegiatan KIA dan Kb di wilayah kerja Puskesmas sidomulyo Kota Pekanbaru
1. Cakupan kunjungan ibu hamil,persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan ibu nifas sebanyak 100 % .
2. Persentase cakupan Imunisasi TT pada Bumil Persentase cakupan Imunisasi TT pada Bumil dan Bumil yang tidak melakukan imunisasi TT 65.6%.
3. Persentase Bumil yang mendapatkan tablet Fe Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe sebanyak 80.85 % dan Ibu hamil yang tidak mendapatkan tablet Fe sebanyak 19.15 % .
4. Persentase pelayanan Bumil Resti/Komlikasi Persentase pelayanan Bumil Resti/Komlikasi dan Bumil dengan resti/komplikasi yang tidak ditangani sebesar 88.1%.
5. Persentase pemberian Vit A pada bayi,balita, ibu Nifas Pemberian Vit A pada bayi sebesar 81.5% , Pemberian Vit A pada Balita sebesar 67.2 % , Pemberian Vit A pada ibu nifas sebesar 98.4% .
6. Persentase peserta KB aktif dan baru Jumblah peserta KB baru 11.2 % dan Jumlah peserta KB Aktif 27.7%.
7. Persentase kunjungan Neonatus dan Balita ke Puskesmas 100 %
8. Persentase Desa/kelurahan UCI 100 % Persentase Imunisasi (BCG,DPT, HB,
Polio, dan Campak Dasar pada Bayi)
9. Persentase jumblah bayi yang mendapatkan Asi Eksklusif Bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif sebesar 14.7 % dan Bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif
sebesar 85.3%
10. Persentasi Balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan Balita yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 69% dan Balita yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 31%
11. Persentase balita yang dilakukan penimbangan Balita yang dilakukan
penimbangan sebesar 75 % dan Balita yang tidak dilakukan penimbangan
sebesar 25 %
D. Analisis Program
1. Terdapat program upaya kesehatan puskesmas (KIA dan KB) yang tidak berjalan
sesuai target antara lain:
2. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil (< 95%)
3. Penanganan bumil resti/komplikasi (< 80%)
4. Program KB (< 70%)
5. Program pemberian Asi eksklusif (<100%)
6. Program pelayanan kesehatan pada balita (< 90%)
7. Program penimbangan balita (< 90%)
8. Terdapat program upaya Upaya kesehatan pokok puskesmas(KIA dan KB) yang
tidak dilakukan antara lain:
9. Penanganan neonatus dengan resti/komplikasi
10. Pemberian MP Asi anak 6 – 23 bulan pada keluarga miskin
E. Alasan tidak berhasilnya program
1. Jumlah tenaga kesehatan yang sedikit, puskesmas x hanya memiliki nakes 36
orang dan rasio jumblah penduduk 103.521
2. Kurangnya fasilitas kesehatan
3. Kurangnya kesadaran masyarakat
F. Saran untuk Puskesmas
1. Puskesmas agar aktif memberikan pendkes kepada masyarakat agar bumil
mendapatkan imunisasi TT dan pemberian asi eksklusif
2. Petugas kesehatan dan Kader agar turut aktif mendorong masyarakaat untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat sehinga program penimbangan balita
dan pelayanan kesehatan pada balita terpenuhi sesuai target
3. Penambahan tenaga dan kompetensi tenaga kesehatan (bidan dan perawat), serta
fasilitas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan pada ibu hamil dan neonatus
yang resti/komplikasi
4. Melakukan kerja sama lintas sektoran dengan pemerintah Kota untuk masalah
pemberian MP asi pada balita keluarga miskin
C. Laporan Pratikum III
1. Tema : Analisis kegiatan posyandu
2. Waktu : Kegiatan praktikum analisis kegiatan posyandu dilakukan pada tanggal 28 November 2012
3. Mekanisme Kegiatan Pratikum
Kelompok terdiri dari enam anggota kelompok melakukan analisis kegiatan posyandu dengan tema kegiatan penangulangan diare di posyandu dan melakukan role play kegiatan penangulangan diare dengan sistem lima meja, setiap anggota kelompok memainkan peran di tiap meja dan satu orang menjadi masyarakat yang melakukan kunjungan ke posyandu. Roley play penanggulangan Penangulangan diare dilakukan dengan cara pemberian pendidikan kesehatan tentang diare dan cara pembuatan larutan gula garam menggunakan media berupa leaflet, lembar balik serta air, gelas, gula,garam sebagai media pemberian informasi cara pembuatan larutan gula garam.
4. Materi Pratikum
a. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam waktu pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan.
b. Sistem Lima Meja
Meja 1 : pendaftaran
Meja 2 : penimbangan
Meja 3 : pengisian kms
Meja 4 : penyuluhan peorangan berdasarkan KMS
Meja 5: pelayanan Kb dan kes
c. Kegiatan Pokok Posyandu
1. KIA
2. KB
3. Imunisasi
4. Gizi
5. Penangulangan diare
d. Deskripsi kegiatan pencegahan dan penangulangan diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan dengan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat media yang digunakan biasa berupa leafet atau lembar balik , sedangkan penangulangan diare dilakukan dengan pemberian oralit. Apabila diperlukan penangan lebih lanjut akan diberikan obat zink oleh petugas kesehatan , dan sistem rujukan ke Puskesmas (Kemenkes.2011) .
D. Laporan Kegiatan Praktikum IV
1. Tema : Analisis konsep demografi
2. Waktu : Kegiatan praktikum Analisis kegiatan demografi dikukan pada tanggal 5 Desember 2012
3. Mekanisme kegiatan pratikum
Kegiatan praktikum analisis konsep demografi tiap kelompok terdiri dari dua anggota kelompok. Tiap kelompok melakukan analisis konsep demografi dengan cara menjawab soal yang diberikan pembimbing yang berisi tentang kasus demografi, diakhir praktikum tiap kelompok membacakan hasil perhitungan soal analisis kasus demografi yang didapat oleh kelompok .
4. Materi penyajian
D. Laporan Kegiatan Praktikum V
1. Tema :
Analisis konsep epidemiologi
2. Waktu :
Kegiatan praktikum Analisis kegiatan demografi dikukan pada tanggal 12 Desember 2012
3. Mekanisme kegiatan pratikum
Kegiatan praktikum analisis konsep epidemiologi tiap kelompok terdiri dari dua anggota kelompok. Tiap kelompok melakukan analisis konsep epidemiologi dengan cara menjawab soal yang diberikan pembimbing yang berisi tentang kasus epidemiologi, diakhir praktikum tiap kelompok membacakan hasil perhitungan soal analisis kasus epidemiologi yang didapat oleh kelompok .
4. Materi penyajian
D. Laporan Kegiatan Praktikum VI
1. Tema : Analisis kesehatan lingkungan rumah
2. Waktu : Kegiatan praktikum Analisis kesehatan lingkungan rumah dilakukan pada tanggal 26 desember 2012
3. Mekanisme kegiatan pratikum
Kegiatan praktikum analisis kesehatan lingkungun rumah tiap kelompok terdiri dari tiga anggota kelompok. Tiap kelompok mengambil contoh satu rumah untuk dilakukan analisis berdasarkan syarat rumah sehat. Setelah dilakukan analisis berdasarkan syarat rumah sehat kemudian kelompok melakukan presentasi dengan menampilkan hasil dokumentasi berupa foto rumah dan hasil analisis rumah tersebut.
4. Materi Praktikum
a. Syarat Rumah Sehat
1. Bahan bangunan:
a. Lantai rumah
Lantai pada rumah bisa terbuat dari semen atau ubin namun yang terenting adalah tidak berdebu pada musim panas dan tidak basah pada musim hujan.
b. Dinding rumah
Tembok adalah dinding yang baik untuk sebuah rumah namun yang terpenting adalah ventilasinya harus cukup
2. Pencahayaan Rumah
Pencahayaan rumah hars memiliki jalan masuk cahaya sekurang-kurangnnya 15 - 20% dari luas lantai rumah.
3. Luas bangunan rumah
Luas bangunan yang optimum apabila dapat menyediakan 2.5 – 3 x 2 meter untuk tiap anggota keluarga.
4. Memiliki fasilitas:
a. Penyediaan air bersih yang cukup
b. Pembungan tinja
c. Pembuangan air limbah
d. Pembuangan sampah
e. Fasilitas dapur
f. Ruang keluarga
g. Gudang
h. Kandang ternak
b. Kondisi Rumah Tinggal
Kelompok mengambil sample Rumah Tn.P di kawasan Perum Arengka Indah. Rumah Tn.P dihuni oleh empat anggota keluarga. Luas Rumah Tn.P 4 x 4 meter.
c. Proses Analisis
1. Rumah Tn.P lantai belum di semen dan kondisi lantai agak lembab
2. Rumah Tn.P dinding rumah terbuat dari seng dan tidak ada ventilasi
3. Rumah Tn. P atap terbuat dari Seng
4. Rumah Tn.P memiliki jalan masuk cahaya kurang dari 15 % luas lantai dibuktikan dengan ditemukan bagian ruangan dari rumah Tn.P yang tidak bisa di masuki oleh cahaya matahari
5. Rumah Tn. P memiliki luas banguan 4 x 4 meter denagn jumblah penghuni rumah sebanyak empat anggota keluarga
6. Rumah Tn.P tidak memiliki pembuangn sampah, tidak memiki pembuang tinja, dan sumber air bersih berasal dari masjid
d. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis Rumah Tn.P tidak sehat
D. Laporan Kegiatan Praktikum VII
1. Tema : Analisis kesehatan lingkungan
2. Waktu : Kegiatan praktikum Analisis kesehatan lingkungan rumah dilakukan pada tanggal 26 desember 2012
3. Mekanisme kegiatan pratikum
Kegiatan praktikum analisis kesehatan lingkungan rumah tiap kelompok terdiri dari tiga anggota kelompok. Tiap kelompok mengambil contoh lingkungan untuuk dilakukan analisis. Setelah dilakukan analisis kelompok melakukan presentasi dengan menampilkan hasil dokumentasi berupa foto linngkungan dan hasil analisis kesehatan lingkungan tersebut.
4. Materi pratikum
Kondisi Lingkungan Perum Arengka Indah jalan Bayam RT 03/ RW 03 Kelurahan Tampan Kecamatan Delima Pekanbaru:
1. Penyediaan Air bersih
Seluruh warga Jalan Bayam perum Arengka Indah mengunakan sumur bor untuk penyediaan air bersih guna kebutuhan rumah tangga. Kondisi air tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
2. Penanganaan dan Pengelolaan Sampah
Warga jalan bayam perum Arengka Indah melakukan pengelolaan sampah dengan cara membiarkan sampah menumpuk di tempat terbuka (open dumping).
3. Pembuangan Kotoran Manusia
Di seluruh rumah warga Jalan Bayam Perum Arengka Indah memiliki toilet dan septic tank
4. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga
Warga jalan bayam Perum Arengka indah melakukan pengelolaan limbah dengan cara air limbah dialirkan ke dalam parit terbuka yang digali oleh warga, namun saluran parit tersebut sering tersumbat oleh sampah yang berasal dari rumah tangga sehingga parit tersumbat dan limbah menggenang di dalam parit
5. Kesimpulan
Kesehatan lingkungan di jalan bayam perum arengka indah kurang sehat karena masih terdapat pengelolaan sampah dengan cara membiarkan sampah menumpuk di tempat terbuka, tumpukan sampah di sekitar rumah warga dan limbah rumah tangga yang mengenang di dalam parit.