laporan fesyen pada abad 14-17

Upload: ussyelover

Post on 18-Jul-2015

1.196 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak orang melakukan berbagai penelitian mengenai kehidupan manusia zaman dulu mulai dari penggalian fosil, batubatuan, dan bagaimana manusia terbentuk, kemudian munculah berbagai teori. Hal yang sama terjadi pada bidang fesyen dimana orang-orang mencari pengetahuan tentang bagaimana busana pertama dan perkembangannya. Di Eropa, Perancis yang terkenal dengan sistem kerajaan dimana pada abad 14 orang-orang mulai mencoba berbagai bentuk pakaian, memadu padankan yang sesuai atau serasi, membandingkan mana yang mewah dan yang tidak. Para bangsawan tentunnya akan lebih memilih tampil lebih mewah seperti dengan menggunakan wol mewah, sutra, bulu, bahkan kulit binatang. Langkah ini dianggap semakin mencerminkan kemewahannya. Pada jaman itu, umumnya pria menggunakan tunik dan wanita mengenakan gaun klasik dengan detail yang tidak rumit dan mulai menggunakan hiasan di kepala. Pada abad-abad berikutnya bagian rok dari busana wanita semakin mengembang dgn detailnya yang semakin banyak (biasanya menggunaan pita-pita yang banyak). Abad ke-16 adalah era modern yaitu adalah masa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan tingkat perubahan selama Abad Pertengahan. Pada abad ini era penemuan pun mulai berjalan baik khususnya penemuan dalam bidang bahan busana dan perkembangan ini menyebabkan ekspansi intelektual Eropa, ekonomi, dan militer. Pada saat emas dan perak yang mengalir ke Spanyol dari koloni Amerika yang memandang emas dan perak sebagai dasar dari kekuatan nasional, busana bernuansan emas dan perak mulai berkembang. Tapi budaya kerajaan yang saling memamerkan busana semakin berkembang pada saat itu sehingga bagian rok untuk gaun sangat besar dan menggunakan banyak detail, bahan dan tentunya mengganggu bergeraknya tubuh para bangsawan pada saat itu.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

1

Perempuan dari kelas pedagang di Eropa Utara memakai pakaian versi modifikasi dari gaya rambut yang indah, dengan coifs atau topi, kerudung, dan kain berlipat (lipatan terlihat dari menyetrika dan melipat), gaya ini dikenal dengan nama Kruseler Jerman. Pada awal abad ini, para penyair dan seniman membuat trend yang mengadopsi gaya melankoli, di mana sentuhan karakteristik warna-warna gelap, kerah terbuka, baju berkancing atau doublet, dan penampilan acakacakan. Umumnya, ditampilkan oleh dunia dengan potret ekspresi sedih atau lelah. Gaya yang populer di Spanyol dan Inggris adalah gaya yang lebih ringan seperti motif floral, dengan memakai tenunan atau bordir. Di Inggris, hiasan pada gaun dibentuk dari pita-pita yang modern. Gaun dengan lengan split (dipotong dengan arah horizontal) biasanya dikenakan oleh pria dan wanita. Pada permukaan gaun yang lembut dan melangsai diberikan hiasan yang sama dengan warna kain yang digunakan, menggunakan pita-pita yang dibentuk menjadi bunga-bunga seperti mawar dengan detail yang menarik. Di bawah pengaruh pengadilan sastra, Anthony Van Dyck dan para pengikutnya menciptakan fesyen dari lukisan seseorang dengan menggunakan pakaian eksotis, bersejarah, atau dalam mode kontemporer yang kemudian disederhanakan dengan syal pada jubah atau kaos. Perhiasan digunakan juga untuk membangkitkan suasana hati yang klasik atau romantis, juga untuk mencegah mode bersejarah itu. Lukisan-lukisan ini adalah nenek moyang sebelum abad ke-17. Agar pakaian yang berbeda dari sebenarnya di ketahui oleh dunia, maka seorang model memperagakan pakaian tersebut . Pada saat fesyen di perancis sangat digemari dan sangat mendunia, maka dibentuklah mode pakaian yang baru yakni pakaian yang kaku, sederhana dan ketat pada bagian perut. Setelah Louis XIV menjatuhkan tahtanya pada tahun 1661, keseluruhan fesyen di Eropa berada di bawah naungan busana kerajaan Perancis (sekitar 1670). Sejak penguasa Eropa berusaha meniru Raja Sun yang kuat, mereka menjadi kehilangan perbedaan nasional dan keragaman didunia fesyen, sehingga Prancis berkembang menjadi pusat mode fesyen yang mendunia.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

2

1.2 Rumusan Masalah Adapun beberapa masalah di atas latar belakang tersebut yang dapat dirumuskan dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana sejarah perkebangan busana ? b. Bagaimana fesyen dan perkembangan busana pada abad 14 ? c. Bagaimana fesyen dan perkembangan busana pada abad 15 ? d. Bagaimana fesyen dan perkembangan busana pada abad 16 ? e. Bagaimana fesyen dan perkembangan busana pada abad 17 ?

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan umum yang dicapai melalui penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan busana pada abad 14 hingga abad 17 b. Untuk menambah wawasan mengenai Fesyen c. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan fesyen pada abad 14 hingga 17 hingga pada saat ini

1.4 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode studi literatur, yakni dengan cara mengkaji sumber-sumber dari buku maupun internet.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Busana Pada awalnya busana muncul dan berfungsi hanya sebagai penutup tubuh saja dan pada saat itu busana masih terbuat dari bahan-bahan yang sangat alami seperti kulit pohon, dedaunan dan kulit binatang. Tapi pada perkembangannya busana mulai beralih fungsi. Selain sebagai penutup badan busana menjadi penentu status, kegiatan, aktivitas, dan gaya hidup. Busanapun terus berkembang hingga pada abad 14, pada busana mulai diterapkan berbagai macam bahan seperti wol, sutera, kulit, dan bulu. Pada abab berikutnya busana terus berkembang dan mengalami perubahan tiap abadnya, hingga pada abad 17 busana semakain mewah dan di Prancis menjadi pusat mode saat itu. Hingga pada saat akan berperang mereka masing peduli pada fesyen yang mereka gunakan. Raja-raja dan ratu umunya menjadi panutan fesyen pada saat itu, bagi kalangan orang orang kaya dan bangsawan. Tapi bagi orang kurang mampu seperti pelayan tidak terlalu memperhatian fesyen pada saat itu dan mereka umunya menggunakan model yang sederhana dan bahan yang sederhana pula. Sedangkan untuk para kalangan kaya umumnya menggunakan busana mewah hingga kain emas dan menggunakan banyak detail-detail yang rumit, sehingga tidak memungkinkan pergerakan yang banyak, umumnya kalangan perempuan hanya bersolek saja.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

4

Pada abad 14 di Eropa, Pengetahuan dan seni menjahit, memotong dan menjahit kain semakin populer, dua aspek dasar yang yang penting dalam membuat pakaian adalah pola - pola yang dikembangkan perlahan dan bertahap. Pakaian pada abad

pertengahan telah dianggap sebagai sarana untuk menyembunyikan tubuh. Pada abad itu penggunaan kain untuk satu busana sangat boros. Tetapi kemunculan mode Italia dengan aksentuasi dari bentuk manusia seperti Jubah longgar yang merupakan pakaian standar di periode abad pertengahan. Jubah itu dibuat dari satu bagian atau dua bagian kain, dijahit merenggang, dan akhirnya dipotong. Potongan-potongan itu dijahit menjadi satu dalam upaya untuk membentuk badan manusia. Pada abad ini lah orang-orang mulai membuat pola yang disesuaikan dengan tubuh dan mulai mengurangi penggunaan kain yang sangat boros. Para penjahit yang umumya hanya bekerja bagi para bangsawan sudah mulai menjahitkan pakaian untuk masyarakat. Guru penjahit di kota-kota berkembang menjadi bertanggung jawab untuk kebutuhan pakaian masyarakat dan seni dalam ilmu menjahit menjadi kerajinan yang sangat khusus, kompleks, dan dijaga ketat. Pada awalnya, fesyen mulai berkembang di Italia. Sedangkan di Spanyol dan Prancis menjadi pusat untuk gaun modis dalam konsep kekuasaan, kekayaan, dan pengaruh kerajaan. Perancis mencapai puncak modis untuk menjahit selama pemerintahan panjang Louis XIV (1643 - 1715), ketika pemuda pesolek dari seluruh Eropa berkumpul di Paris untuk mengisi lemari pakaian mereka. Hampir disetiap komik dituliskan karakter seorang Paris yang berpakaian pesolek, wangi dan berkedudukan, dengan wig tumpuk dan sepatu perak yang melengkung. Tetapi pada saat kematian Raja Prancis di tahun 1715, terjadi pergeseran kekuatan dan pengaruh-pengaruh dari fesyen. Bahkan selama seumur hidup Louis pergeseran besar dalam kostum maskulin itu sudah terjadi. Sejak tahun 1500-an hingga pertengahan abad ke-17 orang-orang mulai melupakan jubah yang telah menjadi barang pokok dari lemari pakaian mereka, dan mulai memakai jas, rompi,

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

5

celana, yakni tiga komponen yang dapat mengidentifikasikan sebagai busana modern. Di Inggris, tidak hanya menjauh dari jubah, tapi pengadilan Prancis juga bergerak cepat menuju mode kemewahan bordir. Mereka baru saja selamat dari perang saudara (l642 - 1649) yang antara lain, mempertanyakan brokat, beludru, sutra, satin pastel, wig tumpuk dan kegagahan dari gaun di pengadilan Aristokrat Perancis.

2.2 Kronilogis Perubahan Fashion Abad ke-16 adalah abad perubahan dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pemikiran sosial, begitu pula laju perubahan mode yang lebih cepat. Ini adalah kecenderungan umum bahwa mode cenderung berubah seiring dengan perubahan politik, budaya, dan ekonomi. Perdagangan abad ke-15 memiliki dampak yang besar terhadap pakaian dan fashion. Bahkan beberapa pedagang bisa berpakaian lebih baik dari kaum bangsawan atau atasan sosial mereka. Pada awal abad ini kita melihat pakaian lebih bermartabat. Pria mungkin memakai topi persegi. Gaya ini sepanjang harinya selalu dikenakan oleh beberapa pendeta modern. Pria terus mengenakan gaun panjang, dihiasi bulu-bulu hiasan yang sangat praktis selama musin dingin. Para wanita mengenakan bentuk sepatu persegi dan bagi anak perempuan biasanya memakai tutup kepala persegi (seperti kerudung). Pada umumnya para pria menggantung dompet dan kunci mereka pada ikat pinggang sebagai saku. Dengan kekayaan di negaranya, pada tahun 1540-an Eropa mampu membeli pakaian yang semakin indah. Tampilan persegi menjadi berubah. Pria mengenakan topi datar seperti mahkota yang berlapis, seringkali dihiasi dengan bunga. Lengan berlapis semakin besar yang dipotong-potong untuk menampilkan kekayaan. Pakaian Abad Pertengahan umumnya sederhana dan fungsional yang dapat mencerminkan kondisi ekonomi yang tinggi. Ketika Gaya Elaborasi (kombinasi) muncul, umumnya menggunakan material tambahan, namun tetap menunjukan ekonomi yang tinggi. Saat itu di pertengahan abad ke-16, muncul celana-celana modern. Celana-celana ini tidak terlihat seperti celana panjang. Bahkan celana ini

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

6

lebih mirip celana anak-anak. Celana ini selang warna, berlapis, lembut, dan menarik. Celana ini dikenakan dengan selang warna. Sekarang ini para pria dengan bangga memamerkan kaki mereka, tapi kaki perempuan masih tetap tersembunyi di bawah gaun panjang. Sementara panjang rok perempuan dipotong untuk menampilkan bordiran pada bagian dalam rok (underskirts). Popularitas Prancis semakin meningkat, di abad 16 muncul aturan larangan bahwa Anak laki-laki tidak boleh mengenakan gaun yang sama dengan anak perempuan. Anak laki-laki mengenakan celana panjang (dapat bervariasi) sampai lutut mulai umur 5-6 tahun. Pada tahun 1570-an, leher ruffs yang rumit dan modern dikenakan oleh pria, wanita, dan anak-anak. Penggunaan korset digunakan untuk laki-laki, wanita, dan anak-anak. Laki-laki dan anak laki-laki mengenakan rompi tanpa lengan. Wanita mengenakan gaun panjang, gaun ini sangat sering dihiasi dengan bordir tumpuk. Rok gaun perempuan menjadi lebih luas dan penuh berisi, untuk mencegah keluarnya lapisan dalam rok.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Busana Abad 14 Fesyen di Eropa pada abad ke empat belas ditandai dengan awalnya masa percobaan dengan berbagai bentuk pakaian. Kostum sejarawan James Laver menunjukkan bahwa pertengahan abad ke-14 menandai munculnya mode dalam pakaian. Fernand Braudel

menyatakan Pakaian bungkus yang di jahit lurus di abad sebelumnya, digantikan oleh jahitan melengkung dan merupakan awal dari menjahit, yang memungkinkan pakaian untuk lebih dekat sesuai dengan bentuk manusia. Pakaian pada abad ke-14 berpindah menjadi bervariasi yang awalnya tunik sederhana menuju kesesuaian badan atau garis elegan yang menekankan bentuk manusia. Gaun Wanita dasar dari era ini adalah kesederhanaan yang elegan, secara alami mengikuti bentuk tubuh, dengan garis leher yang lebar. Model pakaian abad 14 umumnya berlengan licin yang panjang dan membentuk lekukan tubuh, rok yang panjangnya dibawah matakaki, garis leher bulat dan lebar. Underwear yang dipakai pada gaun ini adalah kamisol.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

8

Kain Wol adalah bahan yang paling penting untuk pakaian di abad 14, karena kualitas kain yang bagus dan menguntungkan serta warna yang indah dan menarik. Selain itu, kain wol juga digunakan karena pada abad 14, cuaca sangatlah dingin, tidak ada rumah yang memiliki kaca, kebanyakan rumah bangsawan hanya memiliki jendela berbahan kayu. Perdagangan tekstil terus tumbuh sepanjang abad, dan menjadi bagian penting bagi perekonomian di Inggris dan Italia. Pada saat itu, pakaian sangat mahal, sehingga karyawan dan pejabat tinggi hanya bisa membeli satu busana pertahunnya. Pada jaman abad ke-14, Para seniman kain, kesulitan untuk menggambarkan motif pada kain sehingga seniman kain cenderung untuk tidak memberi motif pada kain. Bordiran pada kain wol, dan kain sutra atau benang emas hanya digunakan untuk orang kaya, sebagai dekorasi. Edward III mendirikan sebuah lokakarya bordir di Tower of London , yang menghasilkan Jubah. Dia dan Ratu mengenakannya pada tahun 1351 terbuat dari kain dari beludru merah yang dibordir dengan awan perak dan elang mutiara juga elang emas. Di bawah setiap awan terdapat elang yyang terbuat dari mutiara, dan di bawah masingmasing awan lain sebuah elang emas, terdapat pula motto yang dibentuk dari bordiran dengan tulisan mal hony soyt qui pense y. Wol digunakan untuk lapisan luar pakaian. Meskipun linen terbuat dari rami tanaman, pada umumnya digunakan untuk pakaian yang langsung kontak dengan kulit, karena tidak begitu kasar seperti wol dan karena linen jauh lebih baik. Tidak seperti wol, linen juga dapat dicuci dan diputihkan di

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

9

bawah sinar matahari. Kapas yang diimpor bahan bakunya dari Mesir dan tempat lain, digunakan untuk padding dan quilting, dan kain seperti lenan digunakan untuk bagian utamanya. Sutra adalah kain terbaik dari semua kain yang ada. Di Eropa Utara, sutra melambangkan kemewahan yang sangat mahal, karena sutra merupakan bahan import. Para bangsawan ini mampu membeli tenunan brokat dari Italia atau bahkan lebih jauh. Sutra Italia yang modern pada periode ini menampilkan pola-pola berulang roundels dan hewan, yang berasal dari Ottoman yakni pusat tenunan sutra. Hingga pada akhirnya Dinasti Yuan China yang mengembangkan sutra. Kain Bulu sebagian besar dipakai sebagai lapisan dalam untuk menghangatkan. Di desa Burgundi terdapat mantel bulu berlapis (bulu kelinci atau kucing akan lebih mahal) yang merupakan pakaian paling

umum. Bulu-bulu ini merupakan bulu tupai, putih pada perut dan abu-abu di bagian belakang yang sangat populer di kalangan masyarakat. Banyak gambar atau lukisan ilustrasi yang menggambarkan tampilan jubah putih dan biru keabu-abuan yang lembut, kemudian pola bergaris atau kotakkotak dipakai pada lapisan luar pakaian. Bulu perut putih dengan sedikit abubu-abu disebut miniver. Bulu gelap dan hitam merupakan fesyen di tahun 1380 yang kemudian bulu tupai ini diturunkan menjadi pakaian pada saat upacara resmi. 3.2 Busana Abad 15 Fesyen di Eropa pada abad ke-15 ditandai oleh serangkaian bentuk yang

menarik, ini terlihat dari gaun tebal yang disebut Houppelandes gaun yang panjangnya

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

10

hingga menyentuh ke lantai. Pemakaian Topi , kerudung , dan tutup kepala diasumsikan sebagai bagaian yang penting. Pemakaian permata, dan bulu di jadikan sebagai bahan penunjang pemakaian. Eropa terus tumbuh menjadi lebih sejahtera, semakin banyaknya kelas menengah di daerah perkotaan. Para pekerja menjadi semakin terampil, mulai memakai pakaian yang lebih kompleks seperti kalangan elite. Meningkatnya Variasi Nasional pada pakaian yang dipakai tampak secara keseluruhan. Busana Perempuan pada abad ke-15 terdiri dari gaun panjang dan lengan panjang yang dikenakan di atas Kirtle atau undergown, dengan kamisol atau baju yang dikenakan menyentuh kulit. Siluet garis bawah pinggang pada periode sebelumnya digantikan oleh siluet garis diatas pinggang atau diatas perut. Pada bagian garis atas pinggang dibatasi oleh ikat pinggang. Terdapat perubahan pada bagian leher, umumnya menggunakan leher V, dapat dipotong lebih rendah untuk menunjukan kirtle yang didalamnya. Berbagai gaya overgowns dikenakan. Namun kemudian Gaya ini memudar dengan cepat dari mode yang mendukungnya. Jubah panjang dengan kerah tinggi dan lengan lebar yang telah menjadi mode sekitar 1380, dan tetap berada sampai abad pertengahan. Dua mode unik Spanyol muncul pada tahun 1470. Gaya verdugada atau verdugado adalah gaun dengan berbentuk lonceng. Rok kembang dengan luaran yang terlihat kaku seperti alang-alang. Penggambaran awal busana ini berasal dari Catalonia, di mana potongan lengan diberi potongan kain yang berbeda. Menggunakan underwear kamisol.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

11

3.3 Busana Abad 16 Dalam masa-masa awal di abad ke-16, Fesyen di Eropa didominasi oleh persaingan hebat antara Henry VIII dari Inggris

(memerintah pada tahun 1509-1547) dan Francis I dari Perancis yang menjadi gubernur Perancis (memerintah pada tahun 1515-1547). Untuk menjadi tuan rumah paling berkuasa. Pada awal abad ke-16, Busana wanita terdiri dari gaun panjang dengan lengan, terdapat Kirtle atau undergown, dan kamisol atau baju yang dikenakan di sebelah garis atas pinggang. Di akhir abad pertengahan, Eropa semakin berkembang hingga terbagi beberapa bagian di Eropa. Di Jerman dan Bohemia, gaun pendek dengan siluet pinggang ketat tetapi tanpa korset, memakai kirtle pada gaunnya, garis leher yang melebar dan lengan yang mewah dan menarik.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

12

Di Perancis, Inggris, garis atas pinggang secara bertahap berubah ke titik awal semula yakni tepat pada garis pinggang dan turun membentuk V (mengikuti mode Spanyol). Menggunakan manset yang mewah dan

menarik dengan luaran memakai lengan balon atau puff. Fesyen ini muncul di Spanyol pada akhir abad ke-16, dan menyebar ke Inggris juga Perancis selama beberapa dekade

berikutnya. Pemakaian Korset juga muncul selama periode ini. Berbagai topi-topi, kerudung, jaring rambut, dan headresses lainnya dikenakan dengan berbagai variasi menarik. Sepatu daerah biasanya tahan lama berbentuk datar, dengan jari-jari kaki persegi yang lebar.

3.4 Busana Abad 17 Mungkin orang sudah banyak yang tahu, tentang Ratu Elizabeth I yang menginspirasikan fesyen diabad ke-17. Pada masa keemasannya, Ratu Elizabeth 1 memiliki banyak gaun-gaun yang menarik dan mewah, dan gaun-gaun ini dikenal dengan gaya Elizabethan. Pada awal abad ini, korset modern memiliki potongan leher melebar dan sangat rendah, garis leher bulat, dan

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

13

menggunkan kerah lipit tegak atau lebih dikenal dengan sayap pendek. Pemakaian kawat kecil sebagai penegak pada Kerah ruffs atau kerah berdiri membuat kerah semakin terlihat mewah dan menarik karena terlihat seperti sayap pada leher. Pemakaian Manset pada Gaun dengan lengan panjang berfungsi agar lengan penuh berisi dan sesuai dengan kerah ruffs. Pada tahun 1613, pemakaian ruffs menghilang secara perlahan. Pada tahun 1628, William Harvey menemukan penyebab kakunya sirkulasi darah adalah pemakaian besi dan kayu dalam pembuatan pakaian perempuan. Sehingga, ditahun berikutnya mulai muncul gaya yang santai. Pemakaian ruffs dihilangkan dan digantikan dengan pemakaian kerah kabel yang dikenal rebatos di benua Eropa dan pemakaian kerah lebar atau kerah datar. Pada tahun 1630-an sampai 1640-an, pemakaian kerah didukung oleh pemakaian kerchiefs mirip dengan kerchiefs linen yang dikenakan oleh

perempuan kelas menengah di abad sebelumnya, biasanya kerah dan saputangan yang dicocokkan dengan pemakaian renda.

Selama abad berlangsung, gaun perempuan menjadi lebih elegan dan terkendali, dengan adanya 1670 gaun dalam de chambre yang diperkenalkan. Pakaian atau gaun itu memakai siluet T, dibuat dari dua lembar kain, yang dipotong di bagian depan, dan diikat di pinggang dengan selempang. Ini dipakai sebagai busana casual, pengganti gaun formal.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

14

Di Versailles, perempuan memakai tiga rok, satu di didalam dan yang lainnya di tampilkan pada bagian luar. Rok ini Masing-masing memiliki nama. Yang pertama dipakai disebut la fidele, dihiasi dengan pita dan disulam dengan benang yang menjadi warna favorit wanita pemakainya. Rok kedua, la frippone, terbuat dari kain emas dan perak. Rok ketiga bisa disebut terbaik atau Modeste la la mensekresi. Pakaian pria pada awal abad ke 17 memperlihatkan fesyen yang penuh

kebijaksanaan. Tetapi ketika Louis XIV naik tahta, terutama setelah tahun 1661, busana pria ditampilkan dengan keelokan semarak baru. Pakaian pria di kreasi sangat mewah yang terbuat dari brokat, bordir emas atau perak, dan sutra mahal. Para bangsawan membeli apa saja yang menurut mereka itu indah atau

menunjukan kekuasaan mereka. Louis XIV dianggap sebagai pria berbusana terbaik di seluruh Eropa; seleranya untuk pakaian raja yang mewah dan menarik mempengaruhi seluruh bangsawan dibenua Eropa. Raja Charles II memperkenalkan gaya Persia untuk fashion di akhir abad ke-17 untuk pakaian pria. Tampilan setelan tiga potong pakaian yang terdiri dari jas, rompi, dan celana, terbukti begitu populer sehingga menjadi dasar dari pakaian formal pria modern. Meskipun perempuan fesyen laki-laki dan

tumbuh

semakin

berbeda,

namun kedua dibuat dari bahan yang sama. Renda memiliki keistimewaan pada pria, wanita, dan anak-anak. Prancis menjadi pusat produksi renda yang tak tertandingi di Eropa.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

15

Calais, Lille, Sedan, Arras, Normandia, Le Havre, Dieppe, Rouen, Honfleur, turut mendukung majunya perkembangan indusrti renda. Dibagian Paris utara tepatnya di Oise, memproduksi renda jenis sutra halus, serta renda yang terbuat dari logam. Selain sutra manufaktur, pabrik dan bengkel di Lyons juga membuat renda emas dan perak. Jean Baptiste Colbert dan Kardinal Richelieu ikut memimpin dalam mempertahankan industri renda, ia memiliki keinginan untuk tidak menjiplak renda yang diproduksi di wilayah lain, seperti renda Venesia yang indah, tetapi untuk memimpin jalannya produksi renda Perancis yang baru, ia harus membuat desain yang baru. Untuk melakukannya, ia berkonsultasi dengan artistik tertinggi di pengadilan Louis XIV yakni pelukis dan desainer, semua memberikan kontribusi ide-ide desain untuk produksi renda. Kain populer lainnya pada awal abad ke 17 adalah satin dan beludru. Orang Kelas menengah ke bawah juga mengenakan pakaian yang terbuat dari wol dan linen. Pakaian luar laki-laki sering dibuat dari kulit produksi Spanyol.

3.5 Tas Pada abad ke-14 dalam tulisan Mesir kuno disebutkan bahwa orang-orang Mesir zaman itu telah memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Tas pinggang juga digunakan sebagai sabuk yang dipakai sangat kencang di pinggang mereka. Sulaman dan perhiasan yang terdapat di sebuah tas akan menunjukkan status sosial dari si pemakai, karena semakin sulitnya proses pembuatan tas tersebut. Di abad ke-16, handbag diciptakan lebih praktis untuk penggunaan seharihari. Materialnya dibuat dari bahan kulit dengan kancing pengikat di atasnya. Selama masa ini, traveling bag dibuat dengan bentuk yang lebih besar dan digunakan oleh para travelers dengan cara membawanya dalam posisi menyilang di badan. Sedangkan di abad ke-17 perkembangannya sudah lebih bervariasi, hingga pria maupun wanita yang fashionable akan membawa tas kecil dengan model yang semakin beragam di setiap kesempatan. Para wanita

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

16

muda mulai membuat sulaman-sulaman, yang juga sangat dibutuhkan ketika mereka menikah, hingga semakin banyak hasil kerajinan tangan yang sangat cantik dan unik yang diaplikasikan pada tas.

3.6 Sapu tangan Memasuki abad ke-14, sudah banyak masyarakat di Eropa yang menyadari bahwa saputangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gaya busana. Terutama di Italia, tempat pertama kali ide saputangan muncul dari seorang wanita Venesia, yang memotongmotong rami menjadi bentuk bujur sangkar dan dihiasinya dengan renda. Di Kala itu saputangan bertambah fungsi sebagai sarana bertutur sapa di antara masyarakat kelas atas dengan cara melambai-lambaikannya. Sementara di gedung teater samputangan dilambai-lambaikan untuk memberi sambutan hangat kepada para pemainnya. Dari Italia saputangan menyebar ke seantero Prancis. Para bangsawan di bawah Raja Henry II memiliki pengaruh besar dalam penyebarannya. Waktu itu saputangan sudah berbahan dasar sangat mahal, berhiaskan bordir sedemikian rupa

sehingga sangat menarik dan menjadi barang mewah. Fungsinya menjadi agak berbeda ketika cerutu diperkenalkan di Eropa abad ke-17.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

17

Menghisap cerutu menjadi kebiasaan yang sangat elegan. Sayangnya, menghisap cerutu dapat meninggalkan noda cokelat di hidung yang sangat mengganggu penampilan. Di sinilah terjadi perkembangan dengan munculnya saputangan ukuran besar berwarna gelap. Sebelumnya, saputangan hadir dalam potongan mungil dengan renda dan berbordir.

3.7 Topi dan Tutup Kepala Di Perancis, Inggris, dan Low Countries, tudung hitam atau cadar pada bagian belakang yang dikenakan diatas undercaps berbahan linen yang memperlihatkan rambut bagian depan, menjadi sederhana dan terstruktur dari waktu ke waktu. Di Inggris lebih unik lagi, tudung ini biasa disebut kap atau yaitu sebuah penyambung hiasan kepala berbentuk seperti atap pelana rumah. Dalam hiasan kepala di abad ke16 hiasan berbentuk atap pelana ini memiliki panjang bordir membingkai wajah dan kerudung longgar di belakang, kemudian kap atap pelana akan dikenakan di atas beberapa lapisan yang akan menyembunyikan rambut, dan biasanya kerudung akan ditempelkan dalam berbagai cara. Di jerman topi disebut barett. Sebuah kap bulat sederhana dari tahun-tahun awal abad ini berkembang menjadi kap Perancis, yang populer di Prancis dan Inggris. Bentuk melengkung yang berada jauh di belakang kepala dan ditampilkan dengan gaya rambut depan dibelah di tengah dan di kepang. Perempuan Jerman mengadopsi topi seperti baretts pria modis di awal abad ini, ini yang dikenakan di atas topi atau cauls (colettes) terbuat dari kabel terjaring melalui lapisan sutra. Topi menjadi populer di Inggris sebagai alternatif untuk kap menuju 1540-an. Topi pas dekat bulu dikenakan di iklim dingin.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

18

Pada cuaca panas termasuk Italia dan Spanyol, rambut yang lebih sering dipakai ditemukan, dikepang atau memutar dengan pita dan ditempelkan, atau dikurung dalam jaring. Sebuah gaya Spanyol dari abad 15 kemudian masih dipakai dalam periode ini: rambut itu sombong ke telinga sebelum ditarik kembali pada tingkat dagu ke twist jalinan atau dipotong pada tengkuk. Pertama kali pengantin memakai rambut mereka longgar, dalam tanda keperawanan, dan karangan bunga atau karangan bunga dari bunga jeruk adalah tradisional.

3.8 Perhiasan dan aksesoris Wanita bangsawan mengenakan rantai emas dan perhiasan berharga lainnya seperti kalung atau carcanets, anting-anting , gelang , cincin , dan pin permata. Kaum bangsawan sangat berhati-hati dalam mengenakan

perhiasan. Perhiasan juga dibuat Bros besar yang dipakai untuk pin overpartlets pada bagian bawah gaun, . Sebuah aksesori modern seperti zibellino , yang dibuat dari bulu musang atau marten dipakai tersampir di leher atau menggantung di pinggang, beberapa sejarawan kostum menyebutnya "kutu bulu". Aksesoris Zibellini ini yang paling mahal karena memiliki wajah dan cakar yang dibuat oleh tukang emas dan permata. Namun, tidak semua wanita atau pria diizinkan untuk memakai perhiasan ini, karena adanya hukum

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

19

sumptuary, hukum yang membatasi pemakaian beberapa jenis kain dan perhiasan mewah, seperti beludru ungu (untuk royalti pertama dan kemudian bangsawan). Kelas-kelas pedagang menengah tidak bisa memakai perhiasan pada pakaian atau kain karena terbatas hanya pada bangsawan. Sarung tangan terbuat dari bahan kulit yang lembut, hanya menutupi jari-jari hingga 5cm di bawah pergelangan tangan atau lebih, memiliki ukiran-ukiran yang menarik. Berikut adalah wanita yang menggunakan aksesoris : a. Anna Cuspinian mengenakan gaun brokat mawar merah

muda dengan sabuk tinggi, kerah juga manset hitam dan hiasan kepala yang besar pada tahun 1502-1503.

b. Tiga wanita dalam mode Jerman pada tahun 1525-1530.

c. Katharina Von Bora mengenakan gaun laced keabuabuan dengan trim hitam. Dia memakai partlet putih tipis di dalam gaun warna hitam, dan rambutnya terbatas dalam jaring atau jaring rambut.

d. Princess Sibylle Von Cleves sebagai pengantin yang mengenakan gaun berpinggang ketat dengan lengan

memangkas dan menarik. Memakai kamisol berkerah tinggi dengan pita lebar di leher. Rambut digerai dan diberi hiasan bunga hias dari bunga jeruk, yang menunjukkan bahwa ini adalah lukisan pengantin, pada tahun 1526.

e. Janda di Belanda memakai 'Barbes atau wimples dengan tutup kepala terbuat dari linen, pada tahun 1526-1530.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

20

f. Wanita yang menggerakan roda putar, memakai topi yang terbuat dari bahan linen yang ditudungkan, dan

karakteristik partlet hitam merupakan kostum kelas menengah di Belanda pada tahun 1520-an.

3.9

Sepatu

Manusia pertama kali melindungi kaki dengan cara mempergunakan daun dan rumput yang berukuran besar sebagai alas kaki yang diikat dengan tumbuhan merambat secara melingkar di seleliling kaki. Di negara-negara panas, cara ini berkembang menjadi sandal yang dibuat dari daum palem yang ditenun, rumput atau serat tanaman lain yang dikaitkan ke kaki dengan cara dijepit oleh jari kaki, selain itu penggunaan bahan baku alas kaki berkembang mempergunakan kulit binatang terutama di negara beriklim dingin. Menurut sejarah Mesir, alas kaki yang pertama digunakan adalah sandal oleh orang Sumeria yaitu Naram Sin tahun 2500 SM pada masa kejayaan Stele. Alas kaki tersebut terbuat dari tanah liat sekitar tahun 3000 SM. Bentuk ujung depan melengkung ke atas, model ini dipergunakan oleh raja. Pada masa ini alas kaki telah berkembang menjadi bagian dari keserasian berbusana pada acara formal. Pada Abad 12 sampai 14, di Eropa sepatu dari kulit telah berkembang. Modelnya berupa boot pendek yang disebut Estvaux. Pemakaian boot pendek dilengkapi dengan kaos kaki

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

21

sehingga kaki lebih terlindungi. model ini berkembang karena tahun 1320 Masehi pembuatan sepatu mulai dijahit karena telah ditemukannya mesin jahit. Pada masa ini ukuran panjang jari kaki sepatu menentukan status sosial di masyarakat. Pada Abad ke-15 model sepatu mengalami perkembangan. Tahun 1500 berkembang model sepatu dengan bentuk ujung jari tumpul. Tahun 1570 berkembang model sepatu dengan tali-tali renda mulai dari ujung lidah sepatu dengan tinggi tumit sepatu 2-3 inci. Tahun 1590 berkembang model sepatu dengan bentuk ujung jari melingkar. Pada Abad ke-17, pria memakai sepatu dengan bentuk ujung jari persegi atau melengkung seperti kubah. Tahun 1660 mulai ditemukan gesper untuk mengikat sepatu sehingga sepatu dengan tali renda berubah mempergunakan gesper.

Model sandal dari bahan perak Model sepatu yang ditemukan di Azerbaijan antar abad 13-14 Masehi pada abad 16 Masehi

Sepatu model Poulaines pada abab 14-16 Masehi

Sepatu model Eschapin dan sepatu model Escolleter abad 15 Masehi

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

22

Sepatu dengan aplikasi dekorasi bahan renda dari Prancis pada abad 17 Masehi

Sepatu model Venetian pada abad 16 Masehi

Industri sepatu abad 17 Masehi

3.10 Karakteristik Busana pada Abad 14 hingga Abad 17

No.

Karakteristik

ABAD 14

ABAD 15

ABAD 16

ABAD 17 Garis leher rendah dan berbentuk bulat dipadukan dengan kerah Ruffs Garis pinggang naik dan bervariasi, membentuk V atau O.

1.

Garis Leher

Garis leher melebar dan bulat.

Garis leher V

Garis leher berbentuk persegi

2.

Garis Pinggang

Garis pinggang Garis pinggang Tepat pada naik 3cm atau turun garis pinggang. lebih (model membentuk V empire) Lengan licin (berlengan panjang dari pas pergelangan tangan 3cm atau lebih dibawah pergelangan tangan) Lengan pas digaris bahu, lengan balon, lonceng, dan licin (bervariasi). Menggunakan manset yang bervariasi dan menarik

3.

Lengan

Lengan licin dengan panjang 3cm atau lebih dibawah pergelangan tangan.

Lengan balon atau puff dengan berbagai variasi

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

23

4.

Rok

A-line

Dikerut dari pinggang dan panjangnya 3cm atau lebih dibawah mata kaki

5.

Underwear

Kamisol, Undergown

Kamisol

6.

Kain

Belum bermotif

Kain bermotif dengan tekstur melangsai

Lapisan kain rok semakin banyak dan semakin tebal, siluet pas pinggang dengan motif yang dimodifikasi Kamisol, korset, dan undergown Kain motif dan kain polos yang di kombinasikan, ketebalan kain bervariasi

Rok lebih mengembang, menggunakan petticoat dan rok lebih banyak ditumpuk sehingga terlihat lebih tebal dan mengembang Petticoat, kamisol, dan korset Lebih banyak variasi ragam motif dan kain lebih tebal.

3.11 Perkembangan Busana Abad ke 14

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

24

3.12 Perkembangan Busana Abad ke 15

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

25

3.13 Perkembangan Busana Abad ke 16

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

26

3.14 Perkembangan Busana Abad ke 17

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

27

3.15 Pertanyaan : Jelaskan, Bagaimana tas pinggang dapat

1. Ari Aprilianti

mempengaruhi status sosial?

Jawab : Tas pinggang dapat mempengaruhi status sosial, dikarenakan pada saat itu, sulaman atau perhiasan pada tas pinggang, jarang sekali ditemukan. Maka tak banyak orang yang memakainya, hanya kaum bangsawan saja yang dapat membelinya. Semakin banyak perhiasan dan sulaman pada tas pinggang, maka akan semakin terlihat perbedaan status sosialnya.

2. Wiwin Wijayanti abad ke-16 ?

: Apa yang dimaksud dengan kirtle pada busana di

Jawab : Kirtle adalah kain pelapis yang berada di depan rok dalam. Selain sebagai pelapis, kirte juga dapat berfungsi sebagai kain penghias yang menghiasi rok. : Jelaskan apa yang dimaksud larangan hukum

3. Rahmi Annisa sumptuary ?

Jawab : Hukum sumptuary adalah hukum yang membatasi pemakaian beberapa jenis kain dan perhiasan mewah, seperti beludru ungu (untuk royalti pertama dan kemudian bangsawan). Dan Kelas-kelas pedagang menengah tidak diperbolehkan memakai perhiasan pada pakaian atau kain karena terbatas hanya pada bangsawan.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

28

4. Runi Andanari sumptuary ?

: Jelaskan apa yang mendasari dibentuknya hukum

Jawab : Karena semakin berkembangnya benua Eropa, maka para pedagang biasa yang awalnya sederhana berubah kelas ekonominya menjadi pedagang kelas menengah. Oleh karena itu, para bangsawan semakin sulit untuk dibedakan, maka diberlakukannya hukum sumptuary yang melarang para pedagang menengah untuk memakai jenis kain tertentu seperti beludru, dan perhiasan mewah. : Jelaskan perbedaan Busana yang lebih

5. Wulan Purnamasari

spesifik dari abad ke 14 hingga abad ke 17 ?

Jawab : Pada abad ke-14 : Bentuk Garis leher bulat dan melebar. Garis pinggang berada Tepat pada pinggang. Berlengan licin dengan panjang 3cm atau lebih, dibawah pergelangan tangan. Model rok A-line. Dapat menggunakan underwear Kamisol atau Undergown. Kain Belum bermotif. Pada abad ke-15 : Menggunakan Garis leher V. Garis

pinggang naik 3cm atau lebih (model empire). Menggunakan Lengan licin (berlengan panjang dari pas pergelangan tangan 3cm atau lebih dibawah pergelangan tangan). Rok dikerut dari pinggang dan panjangnya 3cm atau lebih dibawah mata kaki. Menggunakan underwear Kamisol. Kain sudah mulai bermotif dengan tekstur yang lebih melangsai. Pada abad ke-16 : Menggunakan Garis leher berbentuk

persegi. Garis pinggang turun membentuk V. Menggunakan Lengan pas digaris bahu, lengan balon, lonceng, dan licin (bervariasi). Menggunakan manset yang bervariasi dan menarik.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

29

Lapisan kain rok semakin banyak dan semakin tebal, siluet pas pinggang dengan motif yang dimodifikasi. Menggunkan Kamisol, korset, dan undergown sebagai undewear. Kain motif dan kain polos yang di kombinasikan, ketebalan kain bervariasi. Pada abad ke-17 : Menggunakan Garis leher rendah dan

berbentuk bulat, persegi, dll yang lebar dan dipadukan dengan kerah Ruffs. Garis pinggang naik dan bervariasi, membentuk V atau O. Menggunkan Lengan balon atau puff dengan berbagai variasi. Rok lebih mengembang, menggunakan petticoat dan rok lebih banyak ditumpuk sehingga terlihat lebih tebal dan mengembang. Petticoat, kamisol, dan korset digunakan sebagai underwear. Menggunakan kain yang lebih banyak variasi ragam motif dan kain yang lebih tebal.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

30

BAB IV KESIMPULAN

Pada awalnya busana muncul hanya berfungsi sebagai penutup tubuh saja dan pada saat itu busana masih terbuat dari bahan-bahan yang sangat alami seperti kulit pohon, dedaunan dan kulit binatang. Tapi pada perkembangannya busana mulai beralih fungsi. Selain sebagai penutup badan, busana menjadi penentu status, kegiatan, aktivitas, dan gaya hidup. Manusia pertama kali melindungi kaki dengan cara mempergunakan daun dan rumput yang berukuran besar sebagai alas kaki yang diikat dengan tumbuhan merambat secara melingkar di seleliling kaki. Cara ini kemudian berkembang menjadi sandal yang dibuat dari daum palem yang ditenun, rumput atau serat tanaman lain yang dikaitkan ke kaki dengan cara dijepit oleh jari kaki. Fesyen di Eropa pada abad ke-14 merupakan awal masa percobaan dengan berbagai bentuk pakaian. Kostum sejarawan James Laver menunjukkan bahwa pertengahan abad ke-14 menandai munculnya fesyen dalam pakaian. Tulisan Mesir kuno juga menyebutkan bahwa diabad ke-14 orang-orang Mesir zaman itu telah memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Memasuki abad ke-14, sudah banyak masyarakat di Eropa yang menyadari bahwa saputangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gaya busana. Fesyen di Eropa pada abad ke-15 ditandai oleh serangkaian bentuk yang menarik, ini terlihat dari gaun tebal yang disebut houppelandes dengan gaun yang panjangnya hingga menyentuh ke lantai. Pemakaian Topi , kerudung , dan tutup kepala diasumsikan sebagai bagaian yang penting. Pemakaian permata, dan bulu di jadikan sebagai bahan penunjang pemakaian. Dalam masa-masa awal di abad ke-16, Fesyen di Eropa didominasi oleh persaingan hebat ,antara Henry VIII dari Inggris dan Francis I dari Perancis. Pada awal abad ke-16, Busana wanita terdiri dari gaun panjang dengan lengan, terdapat Kirtle atau undergown, dan kamisol atau baju yang dikenakan di sebelah garis atas pinggang. Di akhir abad pertengahan, Eropa semakin berkembang hingga terbagi menjadi beberapa bagian di Eropa.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

31

Ratu Elizabeth I menginspirasikan fesyen diabad ke-17. Pada masa keemasannya, Ratu Elizabeth 1 memiliki banyak gaun-gaun yang menarik dan mewah, gaun-gaun ini kemudian dikenal dengan gaya Elizabethan. Pada awal abad ini, korset modern memiliki potongan leher melebar dan sangat rendah, garis leher bulat, dan menggunkan kerah lipit tegak atau lebih dikenal dengan sayap pendek.

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

32

Daftar Pustaka http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Buku%20KEBAYA%20(INTAN).p df ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Kancing ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Hanbok ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://gabohong.blogspot.com/2012/01/beginilah-asal-usul-sejarah-saputangan.html ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://www.facebook.com/notes/science-of-universe/sekilas-asal-usulkutang-bh-dan-bra/10150252341960150 ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://bursabajuterbaru.toko-baju-muslim.com/sejarah-abad-pertengahanpakaian-wanita.html ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Surplis ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://creativeendless.wordpress.com/2011/04/06/tas-tangan/ pada 08 Maret 2012 ) http://www.sahutbaju.com/arsip/daily-news/the-history-of-button/ ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://www.wisatasingapura.sg/2011/11/16/patterns-of-trade-indiantextiles-for-export-1400-1900/ ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://www.finroll.com/baca/209/Riwayat-Legging-di-Tubuh-Manusia ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://www.alwaystrendy.com/blog/2012/02/fashion-baju-wanita-yangunik/ ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://asmarie.blogdetik.com/2012/02/04/5-tips-menggunakan-kemejabermotif-kotak/ ( diakses pada 08 Maret 2012 ) ( diakses

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

33

http://www.ceritamu.com/Gaya-Hidup/Fashion/Artikel/MengintipSejarah-Fashion-Di-Indonesia,-Pasang-sur ( diakses pada 08 Maret 2012 ) http://www.batikonline.org/batik-indonesia/jual-baju-batik-wanitaberagam-motif-yang-cantik-dan-elegan.html ( diakses pada 08 Maret 2012) http://www.penjahitkebaya.com/adakah-kebaya-sebelum-masa-kolonial/ ( diakses pada 08 Maret 2012 )

Laporan Perkembangan Fesyen di Abad ke-14 hingga Abad ke-17

34