laporan kp motor induksi 3 phasa
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
1/30
Bab III Tinjauan Pustaka
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Motor Induksi 3 Phasa
Motor listrik 3 phasa yang dikenal dengan motor induksi merupakan motor
arus bolak-balik yang paling banyak digunakan di industri. Dikatakan motor
induksi karena arus rotor motor ini merupakan arus yang terinduksi sebagai akibatadanya perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan.
Motor induksi digunakan untuk mengendalikan kecepatan putaran pada mesin-
mesin produksi. Motor induksi ini lebih banyak dipakai dibandingkan motor
listrik arus searah, karena motor induksi lebih ekonomis dan handal dalam
pengoperasiannya meskipun ditinjau dari aspek pegendalianya relatif lebih
kompleks. Disamping itu, pemeliharaan motor induksi juga relatif lebih mudah
dibanding motor arus searah. Motor ini memiliki kontruksi yang kuat, sederhana
dan handal dan efisiensinya cukup tinggi saat berbeban penuh serta tidak
membutuhkan perawatan yang banyak.
Secara umum motor induksi dibagi menjadi dua buah yaitu motor induksi
1 phasa dan motor induksi 3 phasa. Secara prinsip kerja kedua motor ini adalah
sama yaitu karena adanya induksi yaitu adanya medan putar pada belitan utama
stator! yang memotong batang-batang motor sehingga akan timbul induksi pada
rotor. "agian utama dari motor induksi adalah stator bagian yang diam!, bagianyang bergerak rotor! dan celah udara. Motor induksi tiga fasa bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada
rotornya. #ika pada motor induksi 1 phasa untuk menghasilkan beda phasa
diperlukan penambahan komponen kapasitor, pada motor 3 phasa perbedaan
phasa sudah didapat langsung dari sumber. $rus 3 phasa memiliki perbedaan %&&
antar fasanya. Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak
diperlukan.
22
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
2/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3.2 Konstruksi Motor Induksi 3 Phasa
Motor induksi 3 phasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator danrotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit
air gap! dengan jarak &,' mm sampai ' mm. (ipe dari motor induksi tiga fasa
berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan
wound rotor! adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan
yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai s)uirrel-cage rotor!
yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan
logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
*ambar 3.1 +onstruksi Motor nduksi 3 hasa
*ambar 3. +ontruksi Motor nduksi 3 hasa
23
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
3/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3.2.1. Rotor
/otor adalah bagian yang berputar dari sebuah motor. /otor dapat berputardengan dua sumber energi0
a. nergi mekanik
Dengan diputar secara manual maupun diputar oleh alat yang terhubung dengan
rotor.
b. nergi listrik
*ambar 3.3 /otor
/otor dari motor sangkar tupai adalah konstruksi dari inti berlapis dengan
konduktor dipasang paralel dengan poros dan mengelilingi permungkaan inti.
+onduktornya tidak terisolasi dari inti karena arus rotor secara alamiah akan
mengalir melalui tahanan yang paling kecil yaitu konduktor rotor. ada setiap
unjung rotor, konduktor rotor semuanya dihubung singkat dengan cincin ujung .
konduktor rotor dan cincin ujung serupa dengan sangkar tupai yang berputar
sehingga dinamakan demikian.
"atang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil adalah
coran tembaga atau aluminium dalam satu lempengan pada inti rotor. Dalam
motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan dibenamakan ke dalam
24
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
4/30
Bab III Tinjauan Pustaka
alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung. "atang rotor motor
sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerap
kali dimiringkan. 2al ini menghasilkan torka yang lebih seragam dan juga
mengurangi derau dengung magnet sewaktu motor sedang berkerja.
3.2.2. Stator
+omponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian
yang diam dan mengalirkan arus phasa. Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti
yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk
silindris. Stator terdiri dari lilitan atau kumparan yang memberikan efek magnet
kepada rotor, sehingga rotor dapat berputar.
nti stator terbuat dari lapis-lapis pelat baja beralur yang didukung dalam
rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang di pabrikasi.
ilitan-lilitan sama halnya dengan lilitan stator dari generator sinkron, diletakkan
dalam alur stator yang terpisah 1&&
. ilitan phasa ini bisa tersambung deltaataupun bintang.
. *ambar 3.'. +onstruksi Stator a! lempengan inti b! tumpukan inti dengan
kertas isolasi pada beberapa alurnya c! tumpukan inti dan belitan dalam caking
statornya
25
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
5/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.4 Stator
3.2.3. Terminal Bo
Salah satu bagian yang cukup penting untuk dapat memahami motor
starter. (erminal "o5 adalah 6stop kontak7 yang bertugas menyambung alian
listrik dari sumber ke motor. Dari terminal bo5, pengaturan starter star atau delta
dapat dilakkan, pengaturan star atau delta mengacu pada informasi yang tertera
pada nameplate motor.
3.3 Jenis Motor Induksi 3 Phasa
3.3.1 Motor Induksi 3 Phasa San!kar Tu"ai #S$uirrel%&a!e motor'
enampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. nti
stator pada motor sangkar tupai 3 phasa terbuat dari lapisan-lapisan pelat baja
beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi atau pelat baja
yang dipabrikasi. ilitan-lilitan kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang
terpisah 1&&. ilitan phasa ini dapat tersambung dalam hubungan delta 8!
ataupun bintang 9!.
26
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
6/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.% a! (ipikal /otor Sangkar, b! "agian-"agian /otor Sangkar
"atang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil
adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor.
Dalam motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan dibenamkan
ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung. "atang
rotor motor sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros
motor tetapi kerapkali dimiringkan. 2al ini akan menghasilkan torsi yang
lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik sewaktu motor
sedang berputar.
*ambar 3.: a! +onstruksi Motor nduksi /otor Sangkar ;kuran +ecil
b! +onstruksi Motor nduksi /otor Sangkar ;kuran "esar
ada ujung cincin penutup dilekatkan sirip yang berfungsi sebagai
pendingin. /otor jenis rotor sangkar standar tidak terisolasi, karena batangan
membawa arus yang besar pada tegangan rendah. +arakteristik motor sangkar
tupai adalah sebagai berikut 0
27
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
7/30
Bab III Tinjauan Pustaka
1. /otor terdiri dari penghantar tembaga yang dipasangkan pada inti yang solid
dengan ujung-ujung yang dihubung singkat
. +ecepatan konstan
3. $rus start yang besar diperlukan oleh motor menyebapkan tegangan berfluktasi
'. $rah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua dari tiga fasa daya utama
pada motor
4.
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
8/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.= ?incin Slip
ada motor ini, cincin slip yang terhubung ke sebuah tahanan >ariabel
eksternal yang berfungsi membatasi arus pengasutan dan yang bertanggung
jawab terhadap pemanasan rotor. Selama pengasutan, penambahan tahanan
eksternal pada rangkaian rotor belitan menghasilkan torsi pengasutan yang lebih
besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil dibanding dengan rotor sangkar
*ambar 3.@ +onstruksi /otor "elitan
3.) Prisi" Ker*a Motor Induksi 3 Phasa
$dapun prinsip kerja motor induksi 3 phasa adalah sebagai berikut0
1. $pabila sumber tegangan 3 phasa dipasang pada kumparan stator, timbullah
kecepatan medan putar As!
. erputaran medan putar pada stator tersebut akan memotong batang-batang
konduktor pada bagian rotor
29
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
9/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3. $kibatnya, pada bagian rotor akan timbul tegangan induksi **! sebesar s B
','' fA untuk satu fasa! dimana s adalah tegangan induksi saat rotor berputar
'. +arena pada rotor timbul tegangan induksi dan rotor merupakan rangkaian
yang tertutup sehingga pada rotor akan timbul arus !
4. $danya arus di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya
%. "ila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya < pada rotor cukup besar untuk
memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator
:. $gar tegangan terinduksi dipelukan adanya perbedaan anatara kecepatan medan
putar stator dengan kecepatan putaran rotor
=. erbedaan kecepatan anatara nr dan ns disebut dengan slip S! dinyatakan
dengan0
@. $pabila nr B ns tegangan tidak terinduksi dan arus tidak mengalir pada
kumparan jangkar rotor dengan demikian tidak dihasilkan kopel. +opel motor
akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.
"erubah-ubahnya kecepatan motor insuksi nr! mengakibatkan
berubahnya harga slip dari 1&&C pada saat start sampai &C pada saat diam
nrBns!. 2ubungan frekuensi dengan slip dapat dilihat seperti persamaan berikut
ini0
ada rotor berlaku hubungan0
f2=p (nsnr)
120
Dimana f adalah frekuensi arus rotor
30
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
10/30
Bab III Tinjauan Pustaka
f2=pns
120
nsnrns
+arena S=nsnr
ns dan f1=
pns
120
Maka f2=f1 ns pada saat S B 1&&C dan f B f1
3.+ Medan Ma!net Putar
$pabila belitan stator dihubungkan dengan catu daya 3 phasa maka akan
dihasilkan medan magnet yang berputar, medan magnet ini dibentuk oleh kutub-
kutubnya yang berada pada posisi yang tidak tetap pada stator tetapi berubah-ubah
mengelilingi stator. $dapun magnitude dari medan putar ini selalu tetap yaitu
sebesar 1.4 m dimana m adalah fluks yang disebabkan suatu phasa. ;ntuk
melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat diambil contoh pada
motor induksi 3 phasa dengan jumlah kutub dua. Dimana ketiga fasanya /,S,(
disuplai dengan sumber tegangan 3 phasa, dan arus pada phasa ini ditunjukkan
sebagai /, S, dan (, maka fluks yang dihasilkan oleh arus-arus ini adalah 0
R = m sin t
S = m sin(t120)
T = m sin(t240 )
31
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
11/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.1& a! arus 3 phasa yang seimbang b! diagram phasor fluksi seimbang
*ambar 3.11 medan putar pada motor induksi 3 phasa
a!. ada keadaan 1, Et B & F arus dalam fasa / bernilai nol sedangkan besarnya
arus pada phasa S dan phasa ( memiliki nilai yang sama dan arahnya berlawanan.
Dalam keadaan seperti ini arus sedang mengalir ke luar dari konduktor sebelah
atas dan memasuki konduktor sebelah bawah. Sementara resultan fluks yang
dihasilkan memiliki besar yang konstan yaitu sebesar 1,4 m. Gleh karena itu
resultan fluks, r adalah jumlah phasor dari T dan S sehingga
resultan fluks, r B 532
m c os 3&&B 1,4 m .
32
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
12/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.1 +eadaan 1 dengan Et B &&
b!. ada keadaan , arus bernilai maksimum negatif pada phasa S, sedangkan
pada / dan phasa ( bernilai &,4 maksimum pada phasa / dan phasa ( dan pada
saat ini Et B 3&&. Maka jumlah phasor / dan - ( adalah B r7 B 5 &,4 m cos
%& B &,4 m. Sehingga resultan fluks r B &,4 m H m B 1,4 m.dari gambar
diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 3&&
dari posisi pertama.
*ambar 3.13 +eadaan dengan Et B 3&&
c!. ada keadaan 3, Et B %&o, arus pada fasa / dan fasa ( memiliki besar yang
sama dan arahnya berlawanan &,=%% m !. Maka magnitude dari fluks resultan 0
33
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
13/30
Bab III Tinjauan Pustaka
r B 5 m cos 3&&B 1,4 m, dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat
bahwa resultan fluks berpindah sejauh %&&dari posisi pertama.
*ambar 3.1' +eadaan 3 dengan Et B %&&
d!. ada keadaan ', Et B @&&, arus pada fasa / maksimum positif!, dan arus
pada fasa S dan fasa ( B &,4 m. Maka jumlah phasor - ( dan I S adalah B
r7 B 5 &,4 m cos %& B &,4 m. Sehingga resultan fluks r B &,4 m H m B
1,4 m. Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks
berpindah @&& dari posisi pertama.
*ambar 3.14 +eadaan ' dengan Et B @&&
3., Ke&e"atan Medan Ma!net Putar
34
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
14/30
Bab III Tinjauan Pustaka
Dalam lilitan dua kutub, medan membuat satu putaran penuh dalam satu
siklus arus. Dalam lilitan empat kutub yang mana setiap phasa mempunyai dua
grup kumparan terpisah yang dihubungkan secara seri, dapat ditunjukkan bahwa
medan magnet putar membuat satu putaran dalam dua siklus arus. Dalam lilitan
enam kutub, medan membuat satu putaran dalam tiga siklus arus. Secara umum
medan membuat satu putaran dalam J siklus atau Siklus B J 5 putaran atau
siklus per detik B J 5 putaran per detik. Gleh karena putaran per detik sama
dengan putaran per menit, putaran n! dibagi %& dan banyaknya siklus per detik
adalah frekuensi f !, maka f BP
2 5N
60 B nP
120
n=120
P f kecepatan putar dari medan magnet putar disebut kecepatan sinkron
atau kecepatan stator dari motor.
3.- rekuensi Rotor
#ika motor induksi %& 2K dua kutub kecepatan sinkron B 3%&& rpm!
bekerja pada slip 4 C, slip dalam putaran setiap menitnya adalah 3%&& 5 &,&4 atau
1=& rpm. ni berarti bahwa sepasang kutub stator melewati konduktor rotor
tertentu 1=& kali setiap menit, atau tiga kali setiap detik. #ika sepasang kutub
bergerak melewati konduktor, satu siklus ggl diinduksikan dalam konduktor. #adi
konduktor yang dikemukakan diatas akan menginduksikan ggl di dalamnyadengan frekuensi rotor menjadi %& 2K. Maka jelaslah bahwa frekuensi rotor
bergantung pada slip. Makin besar slip makin besar frekuensi rotor. ;ntuk setiap
harga slip, frekuensi roto fr! sama dengan frekuensi stator fs! dikalikan dengan
slip S! yang dinyatakan dengan decimal atau fr! B S fs!.
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
15/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3./ Torsi "ada Motor Induksi 3 Phasa
Dari rangkaian eki>alen dan diagram aliran daya motor induksi tiga fasa
yang telah diperoleh sebelumnya dapat diturunkan suatu rumusan umum untuk
torsi induksi sebagai fungsi dari kecepatan. (orsi motor induksi diberikan oleh
persamaan0
ind=Pconv
s
ind=PAGsync
ersamaan diatas sangat berguna, karenakecepatan sinkron selalu bernilai
konstan untuk tiap-tiap frekuensi dan jumlah kutub yang diberikan oleh motor.
+arena kecepatan sinkron selalu tetap,maka daya pada celah udara akan
menentukan besar torsi induksi pada motor.;ntuk menentukan besarnya arus ,kemungkinan penyelesaian paling mudah dapat dilakukan dengan menentukan
rangkaian eki>alen the>enin, agar dapat menentukan rangkaian eki>alen the>enin
dari sisi input rangkaian eki>alen motor induksi, pertama-tama terminal L7s
dihubungkan buka open-circuit! kemudian tegangan open-circuit diterminal
tersebut ditentukan. ;ntuk menentukan impedansi the>enin maka tegangan fasa
dihubung singkat short circuit! dan Negditentukan dengan melihat ke sisi dalam
terminal.
*ambar 3.1% (egangan ki>alen (he>enin pada Sisi /angkaian nput
36
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
16/30
Bab III Tinjauan Pustaka
Dari gambar diatas ditunjukkan bahwa terminal di open circuit untuk
mendapatkan tegangan eki>alen the>enin. Magnitud dari teganganthe>enin Oth
adalah 0
VTH=V1 Xm
R12+(X1+Xm)2
+arena reaktansi magnetic Lm PP L1 dan Lm PP /1, harga pendekatan
dari magnitud tegangan eki>alen the>enin 0
VTH V1 XM
X1+XM
*ambar 3.1: mpedansi ki>alen (he>enin pada Sisi /angkaian nput
*ambar diatas menunjukkan tegangan input dihubung singkat. mpedansi
eki>alen the>enin dibentuk oleh impedansi paralel yang terdapat pada rangkaian
mpedansi (he>enin diberikan oleh 0
ZTH=RTH+XTH=XM(R1+XM)
R1+(X1+XM)
+arena LmPP L1dan LmH L1PP /1,tahanan reaktansi the>enin secara
pendekatan oleh 0
RTH R1
37
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
17/30
Bab III Tinjauan Pustaka
XTH X1
*ambar 3.1= /angkaian ki>alen (he>enin Motor nduksi
Dari gambar diatas arus diberikan oleh 0
!2=
VTH
RTH+R2
S+ XTH+X2
Magnitude dari arus0
XTH+X12
(RTH+R
2
S)
2
+
[!2 ]=VTH
38
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
18/30
Bab III Tinjauan Pustaka
R2
TH+R
XTH+X2
PAG=3!
22R
2
S " PAG=
3VTH2
R2
S
Sedangkan torsi induksi pada rotor 0
ind= PAG
sync [(RTH+R2)2+(XTH+X2)
2 ]
*ambar kur>a torsi kecepatan slip! pada motor induksi ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.
*ambar 3.1@ +arakteristik torsi I slip pada motor induksi
Sedangkan kur>a torsi kecepatan motor induksi yang menunjukkan
kecepatan diluar daerah operasi normal terlihat pada gambara dibawah ini 0
39
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
19/30
Bab III Tinjauan Pustaka
*ambar 3.& +arakteristik torsi I putaran pada motor induksi pada berbagai
daerah operasi
Dari kedua kur>a karakteristik torsi motor induksi diatas dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut 0
1. (orsi motor induksi akan bernilai nol pada saat kecepatan sinkron
. +ur>a torsi I kecepatan mendekati linear di antara beban nol dan beban penuh.
Dalam daerah ini, tahanan rotor jauh lebih besar dari reaktansi rotor, oleh karena
itu arus rotor, medan magnet rotor, dan torsi induksi meningkat secara linear
dengan peningkatan slip
3. $kan terdapat torsi maksimum yang tak mungkin akan dapat dilampaui. (orsi
ini disebut juga dengan pull I out tor)ue atau break down tor)ue, yang besarnya
I 3 kali torsi beban penuh dari motor
40
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
20/30
Bab III Tinjauan Pustaka
'. (orsi start pada motor sedikit lebih besar daripada torsi beban penuhnya, oleh
karena itu motor ini akan start dengan suatu beban tertentu yang dapat disuplai
pada daya penuh
4. (orsi pada motor akan memberikan harga slip yang ber>ariasi sebagai harga
kuadrat dari tegangan yang diberikan. 2al ini sangat penting dalam membentuk
pengaturan kecepatan dari motor
%. #ika rotor motor induksi digerakkan lebih cepat dari kecepatan sinkron,
kemudian arah dari torsi induksi di dalam mesin menjadi terbalik dan mesin akan
bekerja sebagai generator, yang mengkon>ersikan daya mekanik menjadi daya
elektrik
:. #ika motor induksi bergerak mundur relatif arah dari medan magnet, torsi
induksi mesin akan menghentikan mesin dengan sangat cepat dan akan mencoba
untuk berputar pada arah yang lain. +arena pembalikan arah medan putar
merupakan suatu aksi penyaklaran dua buah fasa stator, maka cara seperti ini
dapat digunakan sebagai suatu cara yang sangat cepat untuk menghentikan motor
induksi. ?ara menghentikan motor seperti ini disebut juga dengan plugging.
3.+ Startin! Motor Induksi 3 Phasa
#enis-jenis starting motor induksi 3 hasa, yaitu antara lain0
1. Starting DG
. Starting Q-8
3. Soft start
'. Oariasi erter!
4. /heostat
41
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
21/30
Bab III Tinjauan Pustaka
%. Oariasi (egangan dengan Gtotrafo
3.+.1. Startin! 0
engasutan hubungan langsung atau dikenal dengan istilah Direct Gn
ine DG! adalah jenis pengasutan yang umum dipakai terutama untuk daya
motor dibawah 4 +R. /angkaian untuk pengasut langsung DG Direct Gn
ine! akan memutus atau menghubungkan suplai utama ke motor secara
langsung. $rus pengasutan motor yang dihasilkan dengan metode starting
DG ini dapat mencapai tujuh J delapan kali lebih besar dari arus kondisi
normal, maka pengasut langsung ini hanya digunakan untuk motor-motor
kecil. $da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengasutan secara
langsung DG! ini antara lain 0
1. $rus meningkat 4 sJd : kali arus beban penuh
. (orsi hanya 1,4 sJd ,4 kali torsi beban penuh
3. (erjadi drop tegangan pada saat start awal
'. ;ntuk daya motor yang besar tidak disarankan untuk menggunakan
pengasutan jenis ini
+eterangan 0 s B 4 sJd : kali n
r B .As. B k.
Dimana r adalah Daya input rotor dan rugi-rugi tembaga cu! B 3 5 rotor
#adi 3! R =s # $ # dimana !2=!1 maka =!
S
#ika f B $rus nominal beban penuh
42
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
22/30
Bab III Tinjauan Pustaka
Sf B Slip beban penuh
Maka f= $ # i # f sf
st%rt
f =[! st!f ]sf
+etika pengasutan DG maka arus starting adalah mirip arus hubung singkat hs!
st%rt f
=[! st
!f ]sf=% sf diaman %=!&sf
*ambar 3.1 /angkaian daya dan rangkaian kontrol pengasutan DG
3.+.2. Startin! %4
Secara umum, mode ini terdiri dari dua tahapan starting, tahap
pertama starting motor pada rangkaian bintang Star-Q! dan setelah beberapa
detik berpindah kerangkaian segitiga Delta-8!. Mode ini hanya mengubah
hubungan dikedua ujung terminal stator dari posisi awalnya bintang Star-Q!
dan kemudian setelah motor beroperasi normal hubungan tersebut menjadi
43
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
23/30
Bab III Tinjauan Pustaka
segitiga Delta-8!. Sistm ini, hanya dapat digunakan pada motor yang kedua
ujung stator tiga phasa-nya ;,O,R dan L,Q,N! tersedia pada terminal
keluaran sehingga bisa digunakan untuk membentuk rangkaian Q bintangJstar!
maupun 8 delta!. Selain itu, perlu diperhatikan name plate motor yang akan
digunakan, name plate motor harus menyatakan hubungan delta pada
tegangan suplay yang kita gunakan.
2ubungan bintang digunakan untuk menurunkan tegangan yang masuk ke
kumparan stator, sedangkan pada saat motor berjalan normal, kumparan stator
dihubung delta. Metode ini cocok digunakan untuk motor-motor diatas 4,4 +Rsampai 14 +R.ada saat hubungan "intang tegangan line ke netral dapat
diformulasikan sebagai berikut0
Vin=Vf
3
!in=!f= Vf
3.'
Sedangkan pada hubungan segitiga tegangan line ke netral dapat
diformulasikan sebagai berikut0
!in=V
Z
!in= Vf3.'
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
24/30
Bab III Tinjauan Pustaka
st !st(s=1)
f=!fSf
st%rt
f =[!st!f] Sf=[ !&s3!f] Sf=
1
3 [!&s
!f] Sf
hs dan st adalah arus perphase
*ambar 3. /angkaian daya dan rangkaian kontrolpengasutan bintang
segitiga
3.+.3. So5t Start
Soft starter sangat berbeda dengan starter lain. $lat ini mempergunakan
thyristor sebagai komponen utamanya. (egangan yang masuk ke motor akan
diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga
rendah. ada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk
menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara
perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
45
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
25/30
Bab III Tinjauan Pustaka
percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan
mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi
pada saat yang diperlukan, tidak terpengaruh ada atau tidaknya beban.
3.+.). 6ariasi rekuensi #den!an In7erter'
e sering disebut juga dengan OSD Oariable Speed
Dri>e!, Oe! atau n>erter. OSD terdiri dari bagian
utama yaitu penyearah tegangan $? 4& atau %& 2N! ke D? dan bagiankedua adalah membalikan dari D? ke tegangan $? dengan frekuensi yang
diinginkan. OSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sebagai
berikut 0
dimana
n B +ecepatan putar J speed motor /M!
f B
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
26/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3.+.+. 0en!an Tahanan Rotor #Rheostat'
;ntuk melakukan pengasutan motor dalam kondisi berbeban umumnyadigunakan motor induksi dengan jenis rotor belitan karena memberi
kemungkinan untuk melakukan penyambungan rangkaian rotor dengan tahanan
luar melalui cincin slip dan sikat untuk meningkatkan torsi asut motor. ada
saat awal pengasutan motor, resistansi rotor luar adalah bernilai maksimum,
kemudian seiring dengan meningkatnya putaran motor, resistansi rotor luar
ini dikurangi secara bertahap hingga pada saat kecepatn penuh motor
tercapai nilai resistansinya adalah nol dan motor bekerja normal sepertinhalnya rotor motor sangkar. /angkaian pengasut motor ini dilengkapi juga
dengan peralatan proteksi beban lebih, proteksi terhadap terjadinya
kehilangan tegangan serta sistem interlocking untuk mencegah terjadinya
pengasutan motor dalam kondisi pengasutan motor dalam kondisi resistansi
rotor tak terhubungkan.
3.+.,. 6ariasi Te!an!an den!an totra5o
Sebuah pengasutan motor dengan $utotransformator merupakan salah
satu metode lain yang dapat digunakan untuk mengurangi besarnya arus
pengasutan motor dengan jalan mengurangi besarnya tegangan selama proses-
proses awal pengasutan karena pengurangan tegangan akan berakibat pada
berkurangnya torsi asut maka tegangan akan direduksi secukupnya saja
untuk mengurangi arus pengasut, dengan cara memilih tingkat tegangantertentu dikenal sebagai tapping tegangan. /angkaian pengasutan dengan
autotrafo ditunjukkan pada gambar dengan memposisikan saklar pada posisi
mulai Start! maka akan diperoleh hubungan seri antara belitan-belitan auto
trafo dengan belitan pengasut motor yang terhubung delta. +etika kecepatan
puataran motor telah cukup tinggi, maka saklar dipindahkan ke posisi jalan
/un! yang akan menghubungkan belitan-belitan motor secara langsung ke
suplai tegangan 3 fasa.
47
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
27/30
Bab III Tinjauan Pustaka
+euntungan dari metode pengasutan ini ialah hanya memerlukan 3 buah
kawat penghantar penghubung antara rangkaian pengasut motor dan rangkaian
motor walaupun tidak terlihat di dalam gambar. engasut motor ini juga
dilengkapi dengan peralatan proteksi beban lebih serta proteksi terhadap
terjadinya kehilangan tegangan.
Masalah-masalah yang sering muncul pada sistem pengasutan secara
umum adalah arus awal yang terlalu besar dan momen awal yang sering terlalu
kecil. ;ntuk kebanyakan motor arus awal adalah empat sampai tujuh kali
besarnya arus nominal. ;ntuk motor-motor yang besar hal ini tidak dapatdiijinkan karena akan mengganggu jaringan, lagipula hal ini akan merusak motor
itu sendiri. Selain itu konsumsi daya listrik juga akan sangat tinggi dikarenakan
arus start yang terlalu besar tadi.
/umus $rus $wal adalah0
(!2)s=1= (
20
R22+X22
Dengan memperhatikan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa salah
satu cara untuk menurunkan arus awal adalah dengan menurunkan &, hal ini
dapat dilakukan dengan menurunkan tegangan apit. Dan cara yang kedua adalah
dengan memperbesar nilai tahanan /. hal ini dapat dilakukan pada jenis rotor
belitan dengan menambahkan tahanan luar melalui cincin gesernya.
3., 8an!!uan%8an!!uan Pada Motor Iduksi 3 Phasa
*angguan listrik adalah kejadian yang tidak diinginkan dan mengganggu
kerja alat listrik. $kibat gangguan, peralatan listrik tidak berfungsi dan sangat
merugikan. "ahkan gangguan yang luas dapat mengganggu keseluruhan kerja
sistem produksi dan akan merugikan perusahaan sekaligus pelanggan. #enis
gangguan listrik terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya kerusakan isolasi
48
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
28/30
Bab III Tinjauan Pustaka
kabel. (ipe-tipe gangguan elektrik dalam motor-motor adalah serupa dengan tipe-
tipe gangguan elektrik dari generator-generator. Gleh karena itu, motor-motor
secara umum diproteksi dari gangguan-gangguan berikut0
a. *angguan-gangguan stator
b. *angguan-gangguan rotor
c. "eban lebih G>erload!
d. (egangan-tegangan suplai yang tidak seimbang termasuk memfasa tunggal
single phasing!
e. (egangan kurang under voltage!
f. Starting phasa terbuka atau terbalik
g. +ehilangan sinkronisme dalam kasus motor sinkron saja!
49
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
29/30
Bab III Tinjauan Pustaka
3.- Sli"
erbedaan kecepatan putaran rotor Ar! terhadap kecepatan medan putar
stator As! disebut dengan slip. "erubahnya kecepatan motor dapat
mengakibatkan berubahnya besar lip 1&& C pada saat start sampai & C pada saat
diam Ar! B As!. karena terjadi slip maka kecepatan relati>e medan putar stator
terhadap putaran rotor adalah S 5 As. frekuensi tegangan yang terinduksi pada
rotor sebanding dengan putaran relati>e medan putar stator terhadap putaran rotor.
2ubungan antar frekuensi slip dapat dilihat dari persamaan berikut 0
"ila f1B frekuensi
f1=P# Ns120
"ila fB frekuensi rotor
f2=P# Ns120 NsNrNs
+arena S BNsNr
Ns maka f B f1.S
+arena pada saat start S B 1&& C, jadi f B f, dengan demikian terlihat
bahwa pada saat start dan rotor belum berputar, frekuensi arus rotor sama dengan
frekuensi arus stator. Dalam keadaan rotor berputar, frekuensi arus rotor di
50
-
7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa
30/30
Bab III Tinjauan Pustaka
pengaruhi oleh slip f B f1 . S !. +arena tegangan induksi dan reaktansi
kumparan rotor merupakan fungsi frekuensi, maka besarnya juga di pengaruhi
oleh slip.
B ',''. f. A. m
s B ',''. S. f1. A. m
s B S.
L B . .f. s
Ls B . . S. f1. s
Ls B S. L
Dimana 0
B (egangan induksi pada saat rotor diam start!
s B (egangan induksi pada saat rotor berputar
A B #umlah lilitan rotor
m B