laporan kp motor induksi 3 phasa

Upload: nabilah-rasyidah

Post on 27-Feb-2018

430 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    1/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Motor Induksi 3 Phasa

    Motor listrik 3 phasa yang dikenal dengan motor induksi merupakan motor

    arus bolak-balik yang paling banyak digunakan di industri. Dikatakan motor

    induksi karena arus rotor motor ini merupakan arus yang terinduksi sebagai akibatadanya perbedaan antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan.

    Motor induksi digunakan untuk mengendalikan kecepatan putaran pada mesin-

    mesin produksi. Motor induksi ini lebih banyak dipakai dibandingkan motor

    listrik arus searah, karena motor induksi lebih ekonomis dan handal dalam

    pengoperasiannya meskipun ditinjau dari aspek pegendalianya relatif lebih

    kompleks. Disamping itu, pemeliharaan motor induksi juga relatif lebih mudah

    dibanding motor arus searah. Motor ini memiliki kontruksi yang kuat, sederhana

    dan handal dan efisiensinya cukup tinggi saat berbeban penuh serta tidak

    membutuhkan perawatan yang banyak.

    Secara umum motor induksi dibagi menjadi dua buah yaitu motor induksi

    1 phasa dan motor induksi 3 phasa. Secara prinsip kerja kedua motor ini adalah

    sama yaitu karena adanya induksi yaitu adanya medan putar pada belitan utama

    stator! yang memotong batang-batang motor sehingga akan timbul induksi pada

    rotor. "agian utama dari motor induksi adalah stator bagian yang diam!, bagianyang bergerak rotor! dan celah udara. Motor induksi tiga fasa bekerja dengan

    memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada

    rotornya. #ika pada motor induksi 1 phasa untuk menghasilkan beda phasa

    diperlukan penambahan komponen kapasitor, pada motor 3 phasa perbedaan

    phasa sudah didapat langsung dari sumber. $rus 3 phasa memiliki perbedaan %&&

    antar fasanya. Dengan perbedaan ini, maka penambahan kapasitor tidak

    diperlukan.

    22

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    2/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3.2 Konstruksi Motor Induksi 3 Phasa

    Motor induksi 3 phasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator danrotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit

    air gap! dengan jarak &,' mm sampai ' mm. (ipe dari motor induksi tiga fasa

    berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan

    wound rotor! adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan

    yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai s)uirrel-cage rotor!

    yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan

    logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam

    terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

    *ambar 3.1 +onstruksi Motor nduksi 3 hasa

    *ambar 3. +ontruksi Motor nduksi 3 hasa

    23

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    3/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3.2.1. Rotor

    /otor adalah bagian yang berputar dari sebuah motor. /otor dapat berputardengan dua sumber energi0

    a. nergi mekanik

    Dengan diputar secara manual maupun diputar oleh alat yang terhubung dengan

    rotor.

    b. nergi listrik

    *ambar 3.3 /otor

    /otor dari motor sangkar tupai adalah konstruksi dari inti berlapis dengan

    konduktor dipasang paralel dengan poros dan mengelilingi permungkaan inti.

    +onduktornya tidak terisolasi dari inti karena arus rotor secara alamiah akan

    mengalir melalui tahanan yang paling kecil yaitu konduktor rotor. ada setiap

    unjung rotor, konduktor rotor semuanya dihubung singkat dengan cincin ujung .

    konduktor rotor dan cincin ujung serupa dengan sangkar tupai yang berputar

    sehingga dinamakan demikian.

    "atang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil adalah

    coran tembaga atau aluminium dalam satu lempengan pada inti rotor. Dalam

    motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan dibenamakan ke dalam

    24

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    4/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung. "atang rotor motor

    sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros motor tetapi kerap

    kali dimiringkan. 2al ini menghasilkan torka yang lebih seragam dan juga

    mengurangi derau dengung magnet sewaktu motor sedang berkerja.

    3.2.2. Stator

    +omponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian

    yang diam dan mengalirkan arus phasa. Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti

    yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk

    silindris. Stator terdiri dari lilitan atau kumparan yang memberikan efek magnet

    kepada rotor, sehingga rotor dapat berputar.

    nti stator terbuat dari lapis-lapis pelat baja beralur yang didukung dalam

    rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang di pabrikasi.

    ilitan-lilitan sama halnya dengan lilitan stator dari generator sinkron, diletakkan

    dalam alur stator yang terpisah 1&&

    . ilitan phasa ini bisa tersambung deltaataupun bintang.

    . *ambar 3.'. +onstruksi Stator a! lempengan inti b! tumpukan inti dengan

    kertas isolasi pada beberapa alurnya c! tumpukan inti dan belitan dalam caking

    statornya

    25

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    5/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.4 Stator

    3.2.3. Terminal Bo

    Salah satu bagian yang cukup penting untuk dapat memahami motor

    starter. (erminal "o5 adalah 6stop kontak7 yang bertugas menyambung alian

    listrik dari sumber ke motor. Dari terminal bo5, pengaturan starter star atau delta

    dapat dilakkan, pengaturan star atau delta mengacu pada informasi yang tertera

    pada nameplate motor.

    3.3 Jenis Motor Induksi 3 Phasa

    3.3.1 Motor Induksi 3 Phasa San!kar Tu"ai #S$uirrel%&a!e motor'

    enampang motor sangkar tupai memiliki konstruksi yang sederhana. nti

    stator pada motor sangkar tupai 3 phasa terbuat dari lapisan-lapisan pelat baja

    beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi atau pelat baja

    yang dipabrikasi. ilitan-lilitan kumparan stator diletakkan dalam alur stator yang

    terpisah 1&&. ilitan phasa ini dapat tersambung dalam hubungan delta 8!

    ataupun bintang 9!.

    26

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    6/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.% a! (ipikal /otor Sangkar, b! "agian-"agian /otor Sangkar

    "atang rotor dan cincin ujung motor sangkar tupai yang lebih kecil

    adalah coran tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor.

    Dalam motor yang lebih besar, batang rotor tidak dicor melainkan dibenamkan

    ke dalam alur rotor dan kemudian dilas dengan kuat ke cincin ujung. "atang

    rotor motor sangkar tupai tidak selalu ditempatkan paralel terhadap poros

    motor tetapi kerapkali dimiringkan. 2al ini akan menghasilkan torsi yang

    lebih seragam dan juga mengurangi derau dengung magnetik sewaktu motor

    sedang berputar.

    *ambar 3.: a! +onstruksi Motor nduksi /otor Sangkar ;kuran +ecil

    b! +onstruksi Motor nduksi /otor Sangkar ;kuran "esar

    ada ujung cincin penutup dilekatkan sirip yang berfungsi sebagai

    pendingin. /otor jenis rotor sangkar standar tidak terisolasi, karena batangan

    membawa arus yang besar pada tegangan rendah. +arakteristik motor sangkar

    tupai adalah sebagai berikut 0

    27

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    7/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    1. /otor terdiri dari penghantar tembaga yang dipasangkan pada inti yang solid

    dengan ujung-ujung yang dihubung singkat

    . +ecepatan konstan

    3. $rus start yang besar diperlukan oleh motor menyebapkan tegangan berfluktasi

    '. $rah putaran dapat dibalik dengan menukarkan dua dari tiga fasa daya utama

    pada motor

    4.

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    8/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.= ?incin Slip

    ada motor ini, cincin slip yang terhubung ke sebuah tahanan >ariabel

    eksternal yang berfungsi membatasi arus pengasutan dan yang bertanggung

    jawab terhadap pemanasan rotor. Selama pengasutan, penambahan tahanan

    eksternal pada rangkaian rotor belitan menghasilkan torsi pengasutan yang lebih

    besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil dibanding dengan rotor sangkar

    *ambar 3.@ +onstruksi /otor "elitan

    3.) Prisi" Ker*a Motor Induksi 3 Phasa

    $dapun prinsip kerja motor induksi 3 phasa adalah sebagai berikut0

    1. $pabila sumber tegangan 3 phasa dipasang pada kumparan stator, timbullah

    kecepatan medan putar As!

    . erputaran medan putar pada stator tersebut akan memotong batang-batang

    konduktor pada bagian rotor

    29

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    9/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3. $kibatnya, pada bagian rotor akan timbul tegangan induksi **! sebesar s B

    ','' fA untuk satu fasa! dimana s adalah tegangan induksi saat rotor berputar

    '. +arena pada rotor timbul tegangan induksi dan rotor merupakan rangkaian

    yang tertutup sehingga pada rotor akan timbul arus !

    4. $danya arus di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya

    %. "ila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya < pada rotor cukup besar untuk

    memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator

    :. $gar tegangan terinduksi dipelukan adanya perbedaan anatara kecepatan medan

    putar stator dengan kecepatan putaran rotor

    =. erbedaan kecepatan anatara nr dan ns disebut dengan slip S! dinyatakan

    dengan0

    @. $pabila nr B ns tegangan tidak terinduksi dan arus tidak mengalir pada

    kumparan jangkar rotor dengan demikian tidak dihasilkan kopel. +opel motor

    akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.

    "erubah-ubahnya kecepatan motor insuksi nr! mengakibatkan

    berubahnya harga slip dari 1&&C pada saat start sampai &C pada saat diam

    nrBns!. 2ubungan frekuensi dengan slip dapat dilihat seperti persamaan berikut

    ini0

    ada rotor berlaku hubungan0

    f2=p (nsnr)

    120

    Dimana f adalah frekuensi arus rotor

    30

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    10/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    f2=pns

    120

    nsnrns

    +arena S=nsnr

    ns dan f1=

    pns

    120

    Maka f2=f1 ns pada saat S B 1&&C dan f B f1

    3.+ Medan Ma!net Putar

    $pabila belitan stator dihubungkan dengan catu daya 3 phasa maka akan

    dihasilkan medan magnet yang berputar, medan magnet ini dibentuk oleh kutub-

    kutubnya yang berada pada posisi yang tidak tetap pada stator tetapi berubah-ubah

    mengelilingi stator. $dapun magnitude dari medan putar ini selalu tetap yaitu

    sebesar 1.4 m dimana m adalah fluks yang disebabkan suatu phasa. ;ntuk

    melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat diambil contoh pada

    motor induksi 3 phasa dengan jumlah kutub dua. Dimana ketiga fasanya /,S,(

    disuplai dengan sumber tegangan 3 phasa, dan arus pada phasa ini ditunjukkan

    sebagai /, S, dan (, maka fluks yang dihasilkan oleh arus-arus ini adalah 0

    R = m sin t

    S = m sin(t120)

    T = m sin(t240 )

    31

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    11/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.1& a! arus 3 phasa yang seimbang b! diagram phasor fluksi seimbang

    *ambar 3.11 medan putar pada motor induksi 3 phasa

    a!. ada keadaan 1, Et B & F arus dalam fasa / bernilai nol sedangkan besarnya

    arus pada phasa S dan phasa ( memiliki nilai yang sama dan arahnya berlawanan.

    Dalam keadaan seperti ini arus sedang mengalir ke luar dari konduktor sebelah

    atas dan memasuki konduktor sebelah bawah. Sementara resultan fluks yang

    dihasilkan memiliki besar yang konstan yaitu sebesar 1,4 m. Gleh karena itu

    resultan fluks, r adalah jumlah phasor dari T dan S sehingga

    resultan fluks, r B 532

    m c os 3&&B 1,4 m .

    32

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    12/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.1 +eadaan 1 dengan Et B &&

    b!. ada keadaan , arus bernilai maksimum negatif pada phasa S, sedangkan

    pada / dan phasa ( bernilai &,4 maksimum pada phasa / dan phasa ( dan pada

    saat ini Et B 3&&. Maka jumlah phasor / dan - ( adalah B r7 B 5 &,4 m cos

    %& B &,4 m. Sehingga resultan fluks r B &,4 m H m B 1,4 m.dari gambar

    diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 3&&

    dari posisi pertama.

    *ambar 3.13 +eadaan dengan Et B 3&&

    c!. ada keadaan 3, Et B %&o, arus pada fasa / dan fasa ( memiliki besar yang

    sama dan arahnya berlawanan &,=%% m !. Maka magnitude dari fluks resultan 0

    33

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    13/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    r B 5 m cos 3&&B 1,4 m, dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat

    bahwa resultan fluks berpindah sejauh %&&dari posisi pertama.

    *ambar 3.1' +eadaan 3 dengan Et B %&&

    d!. ada keadaan ', Et B @&&, arus pada fasa / maksimum positif!, dan arus

    pada fasa S dan fasa ( B &,4 m. Maka jumlah phasor - ( dan I S adalah B

    r7 B 5 &,4 m cos %& B &,4 m. Sehingga resultan fluks r B &,4 m H m B

    1,4 m. Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks

    berpindah @&& dari posisi pertama.

    *ambar 3.14 +eadaan ' dengan Et B @&&

    3., Ke&e"atan Medan Ma!net Putar

    34

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    14/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    Dalam lilitan dua kutub, medan membuat satu putaran penuh dalam satu

    siklus arus. Dalam lilitan empat kutub yang mana setiap phasa mempunyai dua

    grup kumparan terpisah yang dihubungkan secara seri, dapat ditunjukkan bahwa

    medan magnet putar membuat satu putaran dalam dua siklus arus. Dalam lilitan

    enam kutub, medan membuat satu putaran dalam tiga siklus arus. Secara umum

    medan membuat satu putaran dalam J siklus atau Siklus B J 5 putaran atau

    siklus per detik B J 5 putaran per detik. Gleh karena putaran per detik sama

    dengan putaran per menit, putaran n! dibagi %& dan banyaknya siklus per detik

    adalah frekuensi f !, maka f BP

    2 5N

    60 B nP

    120

    n=120

    P f kecepatan putar dari medan magnet putar disebut kecepatan sinkron

    atau kecepatan stator dari motor.

    3.- rekuensi Rotor

    #ika motor induksi %& 2K dua kutub kecepatan sinkron B 3%&& rpm!

    bekerja pada slip 4 C, slip dalam putaran setiap menitnya adalah 3%&& 5 &,&4 atau

    1=& rpm. ni berarti bahwa sepasang kutub stator melewati konduktor rotor

    tertentu 1=& kali setiap menit, atau tiga kali setiap detik. #ika sepasang kutub

    bergerak melewati konduktor, satu siklus ggl diinduksikan dalam konduktor. #adi

    konduktor yang dikemukakan diatas akan menginduksikan ggl di dalamnyadengan frekuensi rotor menjadi %& 2K. Maka jelaslah bahwa frekuensi rotor

    bergantung pada slip. Makin besar slip makin besar frekuensi rotor. ;ntuk setiap

    harga slip, frekuensi roto fr! sama dengan frekuensi stator fs! dikalikan dengan

    slip S! yang dinyatakan dengan decimal atau fr! B S fs!.

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    15/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3./ Torsi "ada Motor Induksi 3 Phasa

    Dari rangkaian eki>alen dan diagram aliran daya motor induksi tiga fasa

    yang telah diperoleh sebelumnya dapat diturunkan suatu rumusan umum untuk

    torsi induksi sebagai fungsi dari kecepatan. (orsi motor induksi diberikan oleh

    persamaan0

    ind=Pconv

    s

    ind=PAGsync

    ersamaan diatas sangat berguna, karenakecepatan sinkron selalu bernilai

    konstan untuk tiap-tiap frekuensi dan jumlah kutub yang diberikan oleh motor.

    +arena kecepatan sinkron selalu tetap,maka daya pada celah udara akan

    menentukan besar torsi induksi pada motor.;ntuk menentukan besarnya arus ,kemungkinan penyelesaian paling mudah dapat dilakukan dengan menentukan

    rangkaian eki>alen the>enin, agar dapat menentukan rangkaian eki>alen the>enin

    dari sisi input rangkaian eki>alen motor induksi, pertama-tama terminal L7s

    dihubungkan buka open-circuit! kemudian tegangan open-circuit diterminal

    tersebut ditentukan. ;ntuk menentukan impedansi the>enin maka tegangan fasa

    dihubung singkat short circuit! dan Negditentukan dengan melihat ke sisi dalam

    terminal.

    *ambar 3.1% (egangan ki>alen (he>enin pada Sisi /angkaian nput

    36

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    16/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    Dari gambar diatas ditunjukkan bahwa terminal di open circuit untuk

    mendapatkan tegangan eki>alen the>enin. Magnitud dari teganganthe>enin Oth

    adalah 0

    VTH=V1 Xm

    R12+(X1+Xm)2

    +arena reaktansi magnetic Lm PP L1 dan Lm PP /1, harga pendekatan

    dari magnitud tegangan eki>alen the>enin 0

    VTH V1 XM

    X1+XM

    *ambar 3.1: mpedansi ki>alen (he>enin pada Sisi /angkaian nput

    *ambar diatas menunjukkan tegangan input dihubung singkat. mpedansi

    eki>alen the>enin dibentuk oleh impedansi paralel yang terdapat pada rangkaian

    mpedansi (he>enin diberikan oleh 0

    ZTH=RTH+XTH=XM(R1+XM)

    R1+(X1+XM)

    +arena LmPP L1dan LmH L1PP /1,tahanan reaktansi the>enin secara

    pendekatan oleh 0

    RTH R1

    37

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    17/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    XTH X1

    *ambar 3.1= /angkaian ki>alen (he>enin Motor nduksi

    Dari gambar diatas arus diberikan oleh 0

    !2=

    VTH

    RTH+R2

    S+ XTH+X2

    Magnitude dari arus0

    XTH+X12

    (RTH+R

    2

    S)

    2

    +

    [!2 ]=VTH

    38

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    18/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    R2

    TH+R

    XTH+X2

    PAG=3!

    22R

    2

    S " PAG=

    3VTH2

    R2

    S

    Sedangkan torsi induksi pada rotor 0

    ind= PAG

    sync [(RTH+R2)2+(XTH+X2)

    2 ]

    *ambar kur>a torsi kecepatan slip! pada motor induksi ditunjukkan pada gambar

    dibawah ini.

    *ambar 3.1@ +arakteristik torsi I slip pada motor induksi

    Sedangkan kur>a torsi kecepatan motor induksi yang menunjukkan

    kecepatan diluar daerah operasi normal terlihat pada gambara dibawah ini 0

    39

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    19/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    *ambar 3.& +arakteristik torsi I putaran pada motor induksi pada berbagai

    daerah operasi

    Dari kedua kur>a karakteristik torsi motor induksi diatas dapat diambil beberapa

    kesimpulan sebagai berikut 0

    1. (orsi motor induksi akan bernilai nol pada saat kecepatan sinkron

    . +ur>a torsi I kecepatan mendekati linear di antara beban nol dan beban penuh.

    Dalam daerah ini, tahanan rotor jauh lebih besar dari reaktansi rotor, oleh karena

    itu arus rotor, medan magnet rotor, dan torsi induksi meningkat secara linear

    dengan peningkatan slip

    3. $kan terdapat torsi maksimum yang tak mungkin akan dapat dilampaui. (orsi

    ini disebut juga dengan pull I out tor)ue atau break down tor)ue, yang besarnya

    I 3 kali torsi beban penuh dari motor

    40

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    20/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    '. (orsi start pada motor sedikit lebih besar daripada torsi beban penuhnya, oleh

    karena itu motor ini akan start dengan suatu beban tertentu yang dapat disuplai

    pada daya penuh

    4. (orsi pada motor akan memberikan harga slip yang ber>ariasi sebagai harga

    kuadrat dari tegangan yang diberikan. 2al ini sangat penting dalam membentuk

    pengaturan kecepatan dari motor

    %. #ika rotor motor induksi digerakkan lebih cepat dari kecepatan sinkron,

    kemudian arah dari torsi induksi di dalam mesin menjadi terbalik dan mesin akan

    bekerja sebagai generator, yang mengkon>ersikan daya mekanik menjadi daya

    elektrik

    :. #ika motor induksi bergerak mundur relatif arah dari medan magnet, torsi

    induksi mesin akan menghentikan mesin dengan sangat cepat dan akan mencoba

    untuk berputar pada arah yang lain. +arena pembalikan arah medan putar

    merupakan suatu aksi penyaklaran dua buah fasa stator, maka cara seperti ini

    dapat digunakan sebagai suatu cara yang sangat cepat untuk menghentikan motor

    induksi. ?ara menghentikan motor seperti ini disebut juga dengan plugging.

    3.+ Startin! Motor Induksi 3 Phasa

    #enis-jenis starting motor induksi 3 hasa, yaitu antara lain0

    1. Starting DG

    . Starting Q-8

    3. Soft start

    '. Oariasi erter!

    4. /heostat

    41

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    21/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    %. Oariasi (egangan dengan Gtotrafo

    3.+.1. Startin! 0

    engasutan hubungan langsung atau dikenal dengan istilah Direct Gn

    ine DG! adalah jenis pengasutan yang umum dipakai terutama untuk daya

    motor dibawah 4 +R. /angkaian untuk pengasut langsung DG Direct Gn

    ine! akan memutus atau menghubungkan suplai utama ke motor secara

    langsung. $rus pengasutan motor yang dihasilkan dengan metode starting

    DG ini dapat mencapai tujuh J delapan kali lebih besar dari arus kondisi

    normal, maka pengasut langsung ini hanya digunakan untuk motor-motor

    kecil. $da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengasutan secara

    langsung DG! ini antara lain 0

    1. $rus meningkat 4 sJd : kali arus beban penuh

    . (orsi hanya 1,4 sJd ,4 kali torsi beban penuh

    3. (erjadi drop tegangan pada saat start awal

    '. ;ntuk daya motor yang besar tidak disarankan untuk menggunakan

    pengasutan jenis ini

    +eterangan 0 s B 4 sJd : kali n

    r B .As. B k.

    Dimana r adalah Daya input rotor dan rugi-rugi tembaga cu! B 3 5 rotor

    #adi 3! R =s # $ # dimana !2=!1 maka =!

    S

    #ika f B $rus nominal beban penuh

    42

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    22/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    Sf B Slip beban penuh

    Maka f= $ # i # f sf

    st%rt

    f =[! st!f ]sf

    +etika pengasutan DG maka arus starting adalah mirip arus hubung singkat hs!

    st%rt f

    =[! st

    !f ]sf=% sf diaman %=!&sf

    *ambar 3.1 /angkaian daya dan rangkaian kontrol pengasutan DG

    3.+.2. Startin! %4

    Secara umum, mode ini terdiri dari dua tahapan starting, tahap

    pertama starting motor pada rangkaian bintang Star-Q! dan setelah beberapa

    detik berpindah kerangkaian segitiga Delta-8!. Mode ini hanya mengubah

    hubungan dikedua ujung terminal stator dari posisi awalnya bintang Star-Q!

    dan kemudian setelah motor beroperasi normal hubungan tersebut menjadi

    43

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    23/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    segitiga Delta-8!. Sistm ini, hanya dapat digunakan pada motor yang kedua

    ujung stator tiga phasa-nya ;,O,R dan L,Q,N! tersedia pada terminal

    keluaran sehingga bisa digunakan untuk membentuk rangkaian Q bintangJstar!

    maupun 8 delta!. Selain itu, perlu diperhatikan name plate motor yang akan

    digunakan, name plate motor harus menyatakan hubungan delta pada

    tegangan suplay yang kita gunakan.

    2ubungan bintang digunakan untuk menurunkan tegangan yang masuk ke

    kumparan stator, sedangkan pada saat motor berjalan normal, kumparan stator

    dihubung delta. Metode ini cocok digunakan untuk motor-motor diatas 4,4 +Rsampai 14 +R.ada saat hubungan "intang tegangan line ke netral dapat

    diformulasikan sebagai berikut0

    Vin=Vf

    3

    !in=!f= Vf

    3.'

    Sedangkan pada hubungan segitiga tegangan line ke netral dapat

    diformulasikan sebagai berikut0

    !in=V

    Z

    !in= Vf3.'

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    24/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    st !st(s=1)

    f=!fSf

    st%rt

    f =[!st!f] Sf=[ !&s3!f] Sf=

    1

    3 [!&s

    !f] Sf

    hs dan st adalah arus perphase

    *ambar 3. /angkaian daya dan rangkaian kontrolpengasutan bintang

    segitiga

    3.+.3. So5t Start

    Soft starter sangat berbeda dengan starter lain. $lat ini mempergunakan

    thyristor sebagai komponen utamanya. (egangan yang masuk ke motor akan

    diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga

    rendah. ada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk

    menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara

    perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami

    45

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    25/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan

    mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi

    pada saat yang diperlukan, tidak terpengaruh ada atau tidaknya beban.

    3.+.). 6ariasi rekuensi #den!an In7erter'

    e sering disebut juga dengan OSD Oariable Speed

    Dri>e!, Oe! atau n>erter. OSD terdiri dari bagian

    utama yaitu penyearah tegangan $? 4& atau %& 2N! ke D? dan bagiankedua adalah membalikan dari D? ke tegangan $? dengan frekuensi yang

    diinginkan. OSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sebagai

    berikut 0

    dimana

    n B +ecepatan putar J speed motor /M!

    f B

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    26/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3.+.+. 0en!an Tahanan Rotor #Rheostat'

    ;ntuk melakukan pengasutan motor dalam kondisi berbeban umumnyadigunakan motor induksi dengan jenis rotor belitan karena memberi

    kemungkinan untuk melakukan penyambungan rangkaian rotor dengan tahanan

    luar melalui cincin slip dan sikat untuk meningkatkan torsi asut motor. ada

    saat awal pengasutan motor, resistansi rotor luar adalah bernilai maksimum,

    kemudian seiring dengan meningkatnya putaran motor, resistansi rotor luar

    ini dikurangi secara bertahap hingga pada saat kecepatn penuh motor

    tercapai nilai resistansinya adalah nol dan motor bekerja normal sepertinhalnya rotor motor sangkar. /angkaian pengasut motor ini dilengkapi juga

    dengan peralatan proteksi beban lebih, proteksi terhadap terjadinya

    kehilangan tegangan serta sistem interlocking untuk mencegah terjadinya

    pengasutan motor dalam kondisi pengasutan motor dalam kondisi resistansi

    rotor tak terhubungkan.

    3.+.,. 6ariasi Te!an!an den!an totra5o

    Sebuah pengasutan motor dengan $utotransformator merupakan salah

    satu metode lain yang dapat digunakan untuk mengurangi besarnya arus

    pengasutan motor dengan jalan mengurangi besarnya tegangan selama proses-

    proses awal pengasutan karena pengurangan tegangan akan berakibat pada

    berkurangnya torsi asut maka tegangan akan direduksi secukupnya saja

    untuk mengurangi arus pengasut, dengan cara memilih tingkat tegangantertentu dikenal sebagai tapping tegangan. /angkaian pengasutan dengan

    autotrafo ditunjukkan pada gambar dengan memposisikan saklar pada posisi

    mulai Start! maka akan diperoleh hubungan seri antara belitan-belitan auto

    trafo dengan belitan pengasut motor yang terhubung delta. +etika kecepatan

    puataran motor telah cukup tinggi, maka saklar dipindahkan ke posisi jalan

    /un! yang akan menghubungkan belitan-belitan motor secara langsung ke

    suplai tegangan 3 fasa.

    47

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    27/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    +euntungan dari metode pengasutan ini ialah hanya memerlukan 3 buah

    kawat penghantar penghubung antara rangkaian pengasut motor dan rangkaian

    motor walaupun tidak terlihat di dalam gambar. engasut motor ini juga

    dilengkapi dengan peralatan proteksi beban lebih serta proteksi terhadap

    terjadinya kehilangan tegangan.

    Masalah-masalah yang sering muncul pada sistem pengasutan secara

    umum adalah arus awal yang terlalu besar dan momen awal yang sering terlalu

    kecil. ;ntuk kebanyakan motor arus awal adalah empat sampai tujuh kali

    besarnya arus nominal. ;ntuk motor-motor yang besar hal ini tidak dapatdiijinkan karena akan mengganggu jaringan, lagipula hal ini akan merusak motor

    itu sendiri. Selain itu konsumsi daya listrik juga akan sangat tinggi dikarenakan

    arus start yang terlalu besar tadi.

    /umus $rus $wal adalah0

    (!2)s=1= (

    20

    R22+X22

    Dengan memperhatikan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa salah

    satu cara untuk menurunkan arus awal adalah dengan menurunkan &, hal ini

    dapat dilakukan dengan menurunkan tegangan apit. Dan cara yang kedua adalah

    dengan memperbesar nilai tahanan /. hal ini dapat dilakukan pada jenis rotor

    belitan dengan menambahkan tahanan luar melalui cincin gesernya.

    3., 8an!!uan%8an!!uan Pada Motor Iduksi 3 Phasa

    *angguan listrik adalah kejadian yang tidak diinginkan dan mengganggu

    kerja alat listrik. $kibat gangguan, peralatan listrik tidak berfungsi dan sangat

    merugikan. "ahkan gangguan yang luas dapat mengganggu keseluruhan kerja

    sistem produksi dan akan merugikan perusahaan sekaligus pelanggan. #enis

    gangguan listrik terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya kerusakan isolasi

    48

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    28/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    kabel. (ipe-tipe gangguan elektrik dalam motor-motor adalah serupa dengan tipe-

    tipe gangguan elektrik dari generator-generator. Gleh karena itu, motor-motor

    secara umum diproteksi dari gangguan-gangguan berikut0

    a. *angguan-gangguan stator

    b. *angguan-gangguan rotor

    c. "eban lebih G>erload!

    d. (egangan-tegangan suplai yang tidak seimbang termasuk memfasa tunggal

    single phasing!

    e. (egangan kurang under voltage!

    f. Starting phasa terbuka atau terbalik

    g. +ehilangan sinkronisme dalam kasus motor sinkron saja!

    49

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    29/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    3.- Sli"

    erbedaan kecepatan putaran rotor Ar! terhadap kecepatan medan putar

    stator As! disebut dengan slip. "erubahnya kecepatan motor dapat

    mengakibatkan berubahnya besar lip 1&& C pada saat start sampai & C pada saat

    diam Ar! B As!. karena terjadi slip maka kecepatan relati>e medan putar stator

    terhadap putaran rotor adalah S 5 As. frekuensi tegangan yang terinduksi pada

    rotor sebanding dengan putaran relati>e medan putar stator terhadap putaran rotor.

    2ubungan antar frekuensi slip dapat dilihat dari persamaan berikut 0

    "ila f1B frekuensi

    f1=P# Ns120

    "ila fB frekuensi rotor

    f2=P# Ns120 NsNrNs

    +arena S BNsNr

    Ns maka f B f1.S

    +arena pada saat start S B 1&& C, jadi f B f, dengan demikian terlihat

    bahwa pada saat start dan rotor belum berputar, frekuensi arus rotor sama dengan

    frekuensi arus stator. Dalam keadaan rotor berputar, frekuensi arus rotor di

    50

  • 7/25/2019 Laporan KP Motor Induksi 3 Phasa

    30/30

    Bab III Tinjauan Pustaka

    pengaruhi oleh slip f B f1 . S !. +arena tegangan induksi dan reaktansi

    kumparan rotor merupakan fungsi frekuensi, maka besarnya juga di pengaruhi

    oleh slip.

    B ',''. f. A. m

    s B ',''. S. f1. A. m

    s B S.

    L B . .f. s

    Ls B . . S. f1. s

    Ls B S. L

    Dimana 0

    B (egangan induksi pada saat rotor diam start!

    s B (egangan induksi pada saat rotor berputar

    A B #umlah lilitan rotor

    m B