5 sistem 3 phasa
TRANSCRIPT
Sistem 3 PhasaSimon Patabang, ST., MT.
Fak. TeknikJurusan Teknik Elektro
Universitas Atma Jaya Makassar
Pendahuluan
• PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya, mulai dari pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi.
• Sistem 3-phase secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan 1-phase untuk ukuran penghantar yang sama karena :1. Dapat menghantarkan daya listrik yang lebih
besar.2. Dapat mensuplay daya ke beban yang
membutuhkan daya listrik besar seperti motor-motor listrik.
Sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi dalam 3 bagian besar :1. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat, dengan jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah
• PLTA (menggunakan sumber tenaga air) • PLTU (menggunakan sumber batubara) • PLTG (menggunakan sumber dari gas alam) • PLTGU (menggunakan kombinasi antara gas alam dan uap)
Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi menjadi energi listrik.
2. Sistem Transmisi Daya
• Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung disalurkan karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai.
• Kapasitas baterai terbatas untuk menyimpan energi yang sangat besar dan menjadi sangat tidak ekonomis.
• Misalnya : accu 12Vdc dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi….tidak mungkin disimpan dalam baterai.
• Oleh sebab itu, suplai energi listrik harus sesuai dengan permintaan pada saat itu juga
• Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik.
• Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll.
3. Sistem Distribusi Daya Listrik
• Dengan sistem transmisi, listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya (terutama perumahan) dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi.
• Gardu Induk mengambil daya listrik dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai daerah perumahan.
• Pada gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR (Jaringan Tegangan Rendah).
• Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120.
• Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : 1. Hubungan bintang (“Y” atau star) dan 2. Hubungan delta.
• Sesuai bentuknya, yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta” atau segitiga.
Sistem 3 Phase
Hubungan Bintang
1. Hubungan Bintang
• Titik netral di-tanahkan• Tegangan 3-fasa mempunyai magnitudo yg sama.• Perbedaan fasa antar tegangan adalah 120°.
• Hubungan bintang digambarkan dengan bentuk huruf Y. • Terdiri dari 3 kabel sebagai saluran (line) arus ke beban.
Untuk membedakan ketiga kabel saluran umumnya diberi simbol R, S, dan T atau a, b, dan c.
• Arus yang mengalir pada tiap saluran disebut arus line (IL) dan tegangan antar 2 buah saluran disebut Tegangan line (VL)
• Arus yang mengalir pada tiap saluran sama dengan arus yang mengalir pada tiap phasanya sedangkan Tegangan saluran VL sama dengan √3 Vp, VL= √3 Vp
• Titik pertemuan dari masing-masing phase disebut dengan titik netral.
Jenis Tegangan 3 Phasa
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : 1. Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to
phase atau Voltage line to line) 2. Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to
netral atau Voltage line to netral).
Sistem tegangan yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik netral ditanahkan seperti pada gambar berikut.
Hubungan Tegangan phasa dengan Tegangan Saluran dan Tegangan netral:
Sistem Berbeban :
Jaringan Tegangan Rendah
• Beban tiap saluran dinyatkan dengan Impedansi beban misalnya Za, Zb, Zc
• Setiap sumber tegangan mensuplai arus saluran (arus jala-jala) ke beban.
• Besarnya arus line dinyatakan sebagai:
Arus Netral pada sistem 3-phase• Salahsatu karakteristrik sistem 3-phase adalah bila sistem
3-phase tersebut mempunyai beban yang seimbang, maka besaran arus phase di penghantar R-S-T akan sama sehingga In (arus netral) = 0 Ampere.
• Misalnya pada gambar diatas, ketiga rumah mempunyai beban yang identik seimbang. Maka arus netral sebagai penjumlahan dari ketiga arus phase tersebut akan menjadi :
• Ir + Is + It = In –> Bila beban seimbang maka Ir = Is = It dan In = 0 Ampere. Sistem penjumlahannya adalah penjumlahan secara vektor.
• Jika Beban Setimbang (Za = Zb = Zc) maka:
• Faktanya, beban seimbang dari ketiga phase hampir tidak ada, karena beban listrik setiap rumah belum tentu sama.
• Bila terjadi ketidakseimbangan beban, maka besar arus listrik setiap saluran tidak sama, akibatnya arus netral tidak lagi sebesar 0 Ampere. Semakin tidak seimbang bebannya, maka arus netral akan semakin besar.
Beban Setimbang
• Dalam keadaan beban setimbang, daya 3 phasa adalah :
P = √3 VI cos Dimana :V = tegangan saluranI = arus saluran
Hubungan Delta
• Sistem Delta hanya mempunyai satu macam tegangan, yakni LINE to LINE ( VLL )
• Sistem mempunyai dua arus :1. Arus saluran2. Arus fasa
Arus fasa adalah:
Arus Saluran (line) :
Pada beban setimbang:
Perhitungan Daya 3-Fasa
• Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa
• Jika beban setimbang:
• Sistem Bintang:
• Sistem Delta:
Pengukuran
• Pada sistem 4-kawat, daya nyata (P) diukur dengan tiga buah watt-meter 1-fasa.
• Dalam sistem 3-kawat, daya nyata diukur dengan dua buah watt-meter 1-fasa. Wattmeter disuplai oleh tegangan LINE to LINE.
Diagram Pengukuran Daya Pada KWh 3-Phasa
Diagram Pengukuran Daya Pada KVarh 3-Phasa
Sekian