laporan pkl apotek surya 2

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kefarmasian serta makin tingginya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, maka dituntut juga kemampuan dan kecakapan para petugas dalam rangka mengatasi permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Dengan demikian pada dasarnya kaitan tugas pekerjaan Farmasis dalam melangsungkan berbagai proses kefarmasian, bukannya sekedar membuat obat, melainkan juga menjamin serta meyakinkan bahwa produk kefarmasian yang diselenggarakan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyembuhan www.marthian.co.nr

Upload: sahiupollo

Post on 25-Jul-2015

465 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pkl Apotek Surya 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam bidang kefarmasian serta makin tingginya kesadaran masyarakat

dalam meningkatkan kesehatan, maka dituntut juga kemampuan dan

kecakapan para petugas dalam rangka mengatasi permasalahan yang

mungkin timbul dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian kepada

masyarakat. Dengan demikian pada dasarnya kaitan tugas pekerjaan

Farmasis dalam melangsungkan berbagai proses kefarmasian, bukannya

sekedar membuat obat, melainkan juga menjamin serta meyakinkan

bahwa produk kefarmasian yang diselenggarakan adalah bagian yang

tidak terpisahkan dari proses penyembuhan penyakit yang diderita

pasien. Mengingat kewenangan keprofesian yang dimilikinya, maka

dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan prosedur-prosedur

kefarmasian demi dicapainya produk kerja yang memenuhi : syarat ilmu

pengetahuan kefarmasian, sasaran jenis pekerjaan yang dilakukan serta

hasil kerja akhir yang seragam, tanpa mengurangi pertimbangan

keprofesian secara pribadi.

(ISFI, Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, 2004).

www.marthian.co.nr

Page 2: Laporan Pkl Apotek Surya 2

Farmasis adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan

dibidang kefarmasian melalui keahlian yang diperolehnya selama

pendidikan tinggi kefarmasian. Sifat kewenangan yang berlandaskan

ilmu pengetahuan ini memberinya semacam otoritas dalam berbagai

aspek obat atau proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh tenaga

kesehatan lainnya. Farmasi sebagai tenaga kesehatan yang

dikelompokkan profesi, telah diakui secara universal. Lingkup

pekerjaannya meliputi semua aspek tentang obat, mulai penyediaan

bahan baku obat dalam arti luas, membuat sediaan jadinya sampai

dengan pelayanan kepada pemakai obat atau pasien.

(ISFI, Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, 2004).

WHO dalam rapatnya tahun 1997, mengenalkan lahirnya

asuhan kefarmasian. Dimensi pekerjaan profesi farmasis tidak

kehilangan bentuk, tetap menjadi seorang ahli dalam bidang obat. Pasien

menikmati layanan professional dari seorang farmasis dalam bentuk

penjelasan tentang obat, sehingga pasien memahami program obatnya.

Dengan demikian sebagai seorang Ahli Madya Farmasi dirasa perlu

membekali diri dengan pengetahuan mengenai Apotek. Oleh sebab itu,

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) apotek bagi mahasiswa

Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu sangatlah perlu dilakukan dalam

rangka mempersiapkan diri untuk berperan langsung dalam pengelolaan

apotek sesuai fungsi dan kompetensi Ahli Madya Farmasi.

www.marthian.co.nr

Page 3: Laporan Pkl Apotek Surya 2

B. Tujuan PKL Apotek

Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapangan apotek ini adalah sebagai

berikut :

1. Melaksanakan salah satu peran, fungsi, dan kompetensi Ahli Madya

Farmasi yaitu pelayanan kefarmasian di Apotek meliputi identifikasi

resep, merencanakan dan melaksanakan peracikan obat yang tepat.

2. Memberikan kesempatan untuk beradaptasi langsung pada iklim kerja

kefarmasian sebenarnya, khususnya di Apotek.

3. Melaksanakan pelayanan informasi obat kepada pelanggan, mampu

melaksanakan administrasi dan manajemen penyimpanan serta

perawatan alat kesehatan.

4. Membangkitkan sifat interpreneur sehingga suatu saat mampu membaca

dan menggeluti aspek-aspek usaha yang potensial di bidang farmasi.

C. Waktu dan tempat Pelaksanaan PKL Apotek

Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan selama 3 minggu,

mulai dari tanggal 27 Februari 2008 sampai dengan tanggal 19 Maret

2008 yang bertempat di Apotek SURYA yang beralamat di Jl. Wolter

Mongonsidi No.18 Palu. Paktek dijadwalkan setiap hari, mulai pukul

18.00 sampai 22.00 Wita, kecuali hari libur.

www.marthian.co.nr

Page 4: Laporan Pkl Apotek Surya 2

D. Tinjauan Umum Tentang Apotek

1. Pengetian Apotek

Menurut Peraturan Menteri No.1332/Menkes/SK/X/2002,

yang menyatakan bahwa apotek adalah salah satu tempat tertentu,

tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan

farmasi dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.

(Anonim, Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, 2002).

2. Peraturan Perundang-undangan di bidang Apotek

Peraturan perundang-undangan perapotekan di Indonesia

telah beberapa kali mengalami perubahan.

Dimulai dengan berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) No.26

tahun 1965 tentang pengelolaan dan perizinan Apotek, kemudian

disempurnakan dalam Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, beserta

petunjuk pelaksanaannya dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 26.

tahun 1981 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.178 tentang

ketentuan dan tata cara pengelolaan apotek. Peraturan yang terakhir

berlaku sampai sekarang adalah Keputusan Menteri Kesehatan

No.1332/Menkes/SK/X/2002 yang memberikan beberapa keleluasaan

kepada apotek untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal.

www.marthian.co.nr

Page 5: Laporan Pkl Apotek Surya 2

Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang

perapotekan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan

No.1332/Menkes/SK/X/2002 adalah sebagai berikut :

a. Apoteker adalah sarjana Farmasi yang telah lulus dan telah

mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka yang berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berhak melakukan

pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker.

b. Surat Izin Apotek (SIA) adalah Surat Izin yang diberikan oleh

menteri kepada apoteker atau apoteker bekerja sama dengan Pemilik

Sarana Apotek (PSA) untuk menyelenggarakan apotek disuatu

tempat tertentu.

c. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi

Surat Izin apotek

d. Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek

disamping Apoteker Pengelola Apotek dan atau menggantikannya

pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.

e. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan Apoteker

Pengelola Apotek selama Apoteker Pengelola Apotek tersebut tidak

berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus menerus, telah

memiliki Surat Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker

Pengelola Apotek lain.

www.marthian.co.nr

Page 6: Laporan Pkl Apotek Surya 2

f. Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan

Perundang - undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan

kefarmasian sebagai Asisten Apoteker.

g. Resep adalah Permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, dan

Dokter Hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk

menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku.

h. Sedian farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat

kesehatan dan kosmetika.

i. Alat Kesehatan adalah Instrumen Aparatus, mesin, Implan yang

tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,

mengdiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit,

merawat orang sakit serta pemulihan kesehatan manusia, dan atau

membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

j. Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang

diperlukan untuk menyelenggarakan semua peralatan yang

dipergunakan untuk melaksanakan pengelolaan Apotek.

(Anonim, Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek, 2002)

Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di Apotek,

Apoteker Pengelola Apotek dibantu oleh Asisten Apoteker yang telah

memiliki Surat Izin Kerja. Keputusan Menteri Kesehatan No.

679/MENKES/SK/V/2003, tentang peraturan registrasi dan izin kerja

Asisten Apoteker :

www.marthian.co.nr

Page 7: Laporan Pkl Apotek Surya 2

a. Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijazah Sekolah

Asisten Apoteker atau Sekolah Menengah Farmasi, Akademi

Farmasi, dan Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi

Analisis Farmasi dan Makanan, Jurusan Analisis Farmasi serta

Makanan Politeknik Kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

b. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenangan

yang diberikan kepada pemegang Ijazah Sekolah Asisten Apoteker

atau Sekolah Menengah Farmasi, Akademi Farmasi dan Jurusan

Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi Analisis Farmasi dan

Makanan, Jurusan Analisis Farmasi serta Makanan Politeknik

Kesehatan untuk menjalankan Pekerjaan Kefarmasian sebagai

Asisten Apoteker.

c. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis yang diberikan

kepada pemegang Surat Izin Asisten Apoteker untuk melakukan

pekerjaan kefarmasian disarana kefarmasian.

d. Sarana Kefarmasian adalah tempat yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan kefarmasian antara lain Industri Farmasi termasuk obat

Tradisional dan kosmetika, Instalasi Farmasi, Apotek, dan toko obat.

(Anonim, Izin Kerja Asisten Apoteker, 2003)

www.marthian.co.nr

Page 8: Laporan Pkl Apotek Surya 2

3. Tugas dan Fungsi Apotek

Tugas dan fungsi Apotek menurut pasal 2 Peraturan

Pemerintah No.25 Tahun 1980, yaitu:

a. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah

mengucapkan sumpah jabatan.

b. Sarana Farmasi yang telah melakukan peracikan, perubahan bentuk,

pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan baku obat.

c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus mendistribusikan

obat secara luas dan merata.

(Soekamto.S, Aspek Hukum Apotek dan Apoteker, 1990).

4. Persyaratan Apotek

Penyelenggaraan pelayanan Apotek harus diusahakan agar

lebih menjangkau masyarakat. Menurut Permenkes

No.1332/Menkes/SK/X/2002, menyatakan bahwa :

a. Untuk mendapatkan Izin Apotek, Apoteker yang bekerja sama

dengan pemilik sarana yang memenuhi persyaratan harus siap

dengan tempat, perlengkapan serta persediaan farmasi dan

pebekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau pihak lain.

b. Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan

pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.

c. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar

sediaan Farmasi.

www.marthian.co.nr

Page 9: Laporan Pkl Apotek Surya 2

BAB II

APOTEK SURYA

A. Sejarah Apotek

Apotek SURYA didirikan pada tanggal 24 Juli 1998

berdasarkan PP No.25Tahun 1980, dan terletak dijalan Wolter

Mongonsidi No.18 Palu. Meskipun Apotek ini tergolong masih baru,

tetapi Apotek SURYA telah berkembang dengan baik, serta dapat

memberikan pelayanan perbekalan farmasi yang memuaskan kepada

masyarakat.

Sampai saat ini Apotek SURYA telah tiga kali melakukan

penggantian Apoteker Pengelola Apotek. Yang pertama adalah Bapak

Drs. Fajar, Apt. kemudian pada tahun 2002 digantikan oleh Bapak

Fahrudin, S.Si, Apt. dan Pada Tahun 2006 digantikan oleh Ibu

Sukmayanti Siombo, S.Si, Apt. sampai saat ini.

B. Tata Ruang Apotek

Pada awalnya gedung yang ditempati oleh Apotek SURYA

masih berstatus mengontrak, tetapi sekarang telah menjadi milik sendiri

oleh Bapak Subiyanto, SP selaku Pemilik Sarana Apotek di Apotek

SURYA ini.

www.marthian.co.nr

Page 10: Laporan Pkl Apotek Surya 2

Ruangan Apotek SURYA terdiri dari ruang tunggu pasien,

ruang etalase, ruang peracikan obat, ruang praktek dokter, WC, dan

gudang. (Denah bangunan dan pembagian ruan di Apotek SURYA dapat

dilihat pada Lampiran)

C. Struktur Organisasi

Untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang

maka dengan adanya suatu struktur organisasi sebuah Apotek akan

memperjelas posisi hubungan antar elemen orang.

Struktur Organisasi Apotek SURYA

Gambar (i) . Struktur Organisasi Apotek SURYA

www.marthian.co.nr

Apoteker PengelolaApotek

Pemilik Sarana Apotek

Administrasi

Pelaksana Umum

Asisten I Asisten IIIAsisten II

Page 11: Laporan Pkl Apotek Surya 2

1. Apoteker Pengelola Apotek

Tugas, Kewajiban dan Wewenang :

a. Memimpin semua kegiatan Apotek, antara lain mengelola

kegiatan Kefarmasian serta membina karyawan yang menjadi

bawahan Apotek.

b. Secara aktif berusaha sesuai dengan bidang tugasnya untuk

meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha Apotek.

c. Mengatur dan mengawasi penyimpanan serta kelengkapan

terutama diruang peracikan.

d. Membina serta memberi petunjuk teknis Farmasi kepada

bawahannya terutama dalam memberikan informasi kepada

pasien.

(Anonim, Izin Kerja Asisten Apoteker, 2003)

2. Asisten Apoteker

Tugas dan Kewajiban

a. Mengerjakan sesuai dengan profesinya sebagai Asisten Apoteker,

yaitu :

● Dalam pelayanan obat bebas dan resep (mulai dari

menerima pasien sampai menyerahkan obat yang diperlukan).

● Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya obat

Narkotika, obat Psikotropika, obat KB, obat Bebas, obat

Bebas Terbatas dan obat Keras.

www.marthian.co.nr

Page 12: Laporan Pkl Apotek Surya 2

● Menyusun resep - resep menurut nomor urut dan tanggal

lalu disimpan.

● Memelihara kebersihan ruangan peracikan, lemari obat.

b. Dalam hal darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai kasir

dalam pelayanan obat bebas maupun juru resep.

Tanggungg Jawab :

Asisten Apoteker bertanggungg jawab kepada Apoteker

Pengelola Apotek sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya,

artinya bertugas atas kebenaran segala tugas yang diselesaikannya,

tidak boleh ada kesalahan, kehilangan dan kerusakan.

Wewenang :

Asisten Apoteker berwewenang melaksanakan pelayanan

kefarmasian sesuai dengan petunjuk atau instruksi dari Apoteker

Pengelola Apotek. Dan semua peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(Anonim, Izin Kerja Asisten Apoteker, 2003)

3. Administrasi

Tugas dan Kewajiban :

● Membuat laporan-laporan, pembukuan dan surat-menyurat.

● Keuangan

www.marthian.co.nr

Page 13: Laporan Pkl Apotek Surya 2

D. Kegiatan Apotek

Kegiatan pelayanan di Apotek SURYA terbagi atas 2 waktu

kerja (shift) yaitu pukul 08.00 – 17.00 dan pukul 17.00 – 24.00 Wita.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan pelayanan tersebut maka

diadakan pembagian jam kerja bagi para karyawan.

Kegiatan pelayanan di Apotek SURYA meliputi dua bagian

yaitu pelayanan/penjualan untuk obat bebas atau over the counter (OTC)

dan pelayanan obat dengan menggunakan Resep.

Di Apotek SURYA juga terdapat tempat praktek dokter, yang

hampir setiap harinya melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien.

E. Pengelolaan Apotek

Selama Apotek SURYA berdiri telah dilakukan upaya-upaya

pengelolaan Apotek dengan baik, agar Apotek ini terus berkembang dan

dapat bertahan dengan adanya pesaing-pesaing baru dibidang

perapotekan.

Sistem pengelolaan Apotek SURYA sesuai dengan fungsi

dan tugas Apotek meliputi :

● Membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk, mencampur

obat dan bahan obat untuk melayani resep Dokter yang

berpraktek di apotek SURYA, serta menyerahkan kepada pasien.

www.marthian.co.nr

Page 14: Laporan Pkl Apotek Surya 2

● Memberi pelayanan langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas

dan obat bebas terbatas.

● Menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan

farmasi, meliputi obat, bahan obat dan alat-alat kesehatan.

Secara garis besar ada tiga hal yang sangat penting dalam pengelolaan

Apotek SURYA yaitu:

1. Pengelolaan Umum

● Administrasi dan Umum

Pengelolaan administrasi dan umum di Apotek

SURYA sebagian besar dilakukan oleh Pemilik Sarana Apotek

(PSA) sendiri tetapi ada juga AA yang membantu, baik dalam

penjualan melalui resep maupun obat bebas. Laporan keuangan

kemudian dibukukan dan dilakukan rekapitulasi bulanan dan

tahunan.

Pemasukan Apotek SURYA antara lain berasal dari

penjualan obat bebas (OTC) dan penjualan obat melalui resep.

Pengeluaran antara lain untuk pembelian perbekalan farmasi,

pembayaran hutang, gaji karyawan, tunjangan dan pajak.

2. Pengelolaan Obat

a). Perencanaan Barang

Untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pembeli,

dilakukan suatu kegiatan perencanaan barang, tentunya dengan

www.marthian.co.nr

Page 15: Laporan Pkl Apotek Surya 2

mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis. Barang disini meliputi

obat, bahan obat, alat kontrasepsi dan alat-alat kesehatan yang

diperdagangkan oleh Apotek SURYA. Perencanaan barang yang

akan dilaksanakan perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti

perbekalan farmasi yang laris terjual, obat-obat yang sering

diresepkan oleh dokter dan juga mempertimbangkan diskon serta

bonus yang ditawarkan oleh PBF tertentu.

b). Pengadaan Barang

Pengadaan Barang dilakukan setiap hari dengan

order ke PBF melalui salesman yang datang setiap hari, untuk

melaksanakan pengadaan barang di Apotek SURYA harus

diketahui oleh Apoteker kemudian dilaksanakan oleh asisten

Apoteker.

Sebelum melakukan kegiatan pengadaan barang perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

a. Buku Order / Buku Defecta / Buku Habis

b. Rencana Anggaran pembelian

c. Daftar harga terakhir

d. Pemilihan PBF yang sesuai dengan pertimbangan diskon

jangka waktu pembayaran, pelayanan yang baik dan tepat

waktu serta kualitas barang.

www.marthian.co.nr

Page 16: Laporan Pkl Apotek Surya 2

Pada dasarnya buku defecta / buku Habis memuat tentang

barang yang sudah habis dan barang yang sudah menipis persediannya.

Berdasarkan buku defecta tersebut kemudian dilakukan pemesanan

barang ke PBF dengan menggunakan Surat Pesanan (SP) yang

ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Surat Pesanan obat

bebas tersebuat dibuat 2 rangkap, satu untuk PBF dan satu untuk arsip

pembelian apotek.

Pada saat penerimaan barang, salesman membawa SP disertai

faktur pembelian sebanyak 4 lembar, dua lembar untuk PBF, satu lembar

untuk penagihan dan satu lembar untuk apotek. Faktur ini dibuat sebagai

bukti yang sah dari pihak kreditur mengenai transaksi penjualan barang,

surat pesanan digunakan untuk mencocokan barang yang dipesan dengan

barang yang dikirim. Apabila sesuai dengan pemesanan, Apoteker

Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker yang menerima

menandatangani faktur dan memberi cap apotek sebagai bukti

penerimaan barang.

Untuk barang yang memiliki masa kadaluarsanya sudah dekat

dilakukan perjanjian terlebih dahulu, apakah barang tersebut boleh

dikembalikan atau tidak, dengan waktu pengembalian yang telah

ditentukan.

www.marthian.co.nr

Page 17: Laporan Pkl Apotek Surya 2

c). Penyimpanan Barang

Penyimpanan barang di Apotek SURYA secara umum

digolongkan menjadi tiga yaitu :

a). Obat Bebas, Generik / Obat Paten, Obat non Narkotik dan Obat lain

yang tidak memerlukan kondisi penyimpanan tertentu, disusun

secara Alphabetis, juga dibedakan berdasarkan bentuk sediaannya.

b). Obat-obat yang memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu yang

dingin disimpan dalam lemari Es, Misalnya : Suppositoria,

Injeksi tertentu, dan beberapa alat kontrasepsi.

c). Obat Narkotika dan Psikotropika, disimpan dalam lemari khusus

dan sesuai dengan ketentuannya.

Penyimpanan pesediaan barang / obat di Apotek SURYA

diperuntukan bagi obat yang pergerakannya cepat ( fast moving ) yaitu obat

dan bahan obat yang paling banyak dan cepat terjual dan sering digunakan

dan diresepkan oleh Dokter. Dengan adanya penyimpanan barang, maka

persediaan barang dapat terkontrol sehingga dapat mencegah terjadinya

kekosongan.

Untuk sediaan Narkotika dan Psikotropika, disimpan secara

terpisah dari bahan lainnya, yaitu didalam lemari khusus dan selalu dalam

keadaan terkunci. Lemari penyimpanan tersebut hanya dibuka jika terdapat

permintaan resep terhadap obat-obatan tersebut.

www.marthian.co.nr

Page 18: Laporan Pkl Apotek Surya 2

d). Penjualan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 280/1980 pasal 24

menyatakan bahwa harga obat dengan jasa Apotek ditekan serendah

mungkin berdasarkan struktur harga yang ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan atas asal usul panitia terdiri atas wakil-wakil Dirjen POM,

Industri Obat dan lain-lain. Struktur harga yang ditetapkan oleh Gabungan

Pengusaha Farmasi (GPF) dan disetujui oleh Pemerintah yaitu harga eceran

tertinggi kepada konsumen yang tidak boleh dicampuri oleh pedagang

eceran.

Pada prinsipnya pemberian harga obat dengan Resep adalah

sebagai berikut :

HJA = B + P + BP

Keterangan :

HJA = Harga Jual Apotek

B = Harga barang dengan keuntungan

P = Harga pengemas dengan keuntungan

BP = Biaya pelayanan (service)

www.marthian.co.nr

Page 19: Laporan Pkl Apotek Surya 2

e). Pelayanan Resep Dokter di Apotek SURYA yaitu :

Resep yang masuk diterima oleh Asisten Apoteker kemudian

diteliti apakah obat yang diresepkan tersedia di Apotek atau tidak, jika

tersedia maka Resep diberikan harga sesuai dengan harga yang berlaku di

Apotek. Jika pembeli setuju dengan harga yang ditawarkan, maka resep

dikerjakan kemudian diberi etiket, dan diperiksa lagi oleh Apoteker

Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker dan diserahkan kepada pasien

disertai dengan informasi mengenai aturan penggunaan obat. Bila diminta

atau diperlukan dibuatkan copy resep atau kwitansi pembelian.

www.marthian.co.nr

Page 20: Laporan Pkl Apotek Surya 2

ALUR PELAYANAN RESEP DI APOTEK SURYA

Resep diserahkan kepada

Harga diberitahukan

Gambar (ii). Skema Alur Pelayanan Resep

www.marthian.co.nr

Pasien Membawa Resep

Apoteker / Asisten Apoteker/ Karyawan● resep dikontrol● resep diberi harga

Kasir

● menerima uang

Resep diserahkan kepada Apoteker / Asisten Apoteker :

● Resepnya dikerjakan● Diberi etiket● Obat dikontrol lagi● Obat siap diserahkan

Obat diserahkan kepada pasien disertai dengan informasi mengenai cara penggunaan obat

Page 21: Laporan Pkl Apotek Surya 2

3. Pengelolaan Narkotik dan Psikotropika

Pengelolaan Narkotik dan Psikotropkia di Apotek SURYA

ditangani oleh Asisten Apoteker yang ditunjuk dan bertanggungg jawab

kepada Apoteker Pengelola Apotek. Pengelolaan Narkotik dan

Psikotropika di Apotek SURYA sebagai berikut :

a. Pembelian

Pembelian Narkotik menggunakan Surat Pesanan khusus

Narkotik dan hanya dipesan kepada PBF Kimia Farma. Surat

pesanan dibuat 4 rangkap yang telah dilegalisir di Dinas

Kesehatan Propinsi serta ditandatangani oleh Apoteker Pengelola

Apotek. Setiap surat pesanan Narkotik hanya berlaku untuk 1 item

obat. Sedangkan untuk obat Psikotropik menggunakan Surat Pesanan

biasa dan pemesanannya boleh dilakukan ke PBF yang menyediakan

obat tersebut.

b. Penyimpanan Narkotik dan Psikotropika

Golongan obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek

SURYA disimpan dalam suatu lemari, dengan ketentuan obat-obat

tersebut tertutup baik.

c. Pengeluaran Narkotik dan Psikotropik

Pengeluaran Narkotik dan Psikotropika dilakukan atas

permintaan Dokter, Apotek hanya menerima resep asli dari dokter

dan tidak menerima salinan resep yang berisi Narkotik dan

Psikotropika. Pengeluaran Narkotik dan Psikotropika dicatat dalam

www.marthian.co.nr

Page 22: Laporan Pkl Apotek Surya 2

kartu stok yang meliputi nama obat, jumlah obat yang keluar dan sisa

obat. Untuk salinan resep yang berisi Narkotika dan Psikotropika

hanya bisa dilayani jika Apotek mempunyai atau menyimpan resep

aslinya.

d. Laporan penggunaan Narkotik dan Psikotropika

Laporan Narkotik dan Psikotropika dilakukan setiap

bulannya dan dibuat selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berjalan.

Laporan ini ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Madya, Balai

POM, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan sebagai Arsip.

Laporan penggunaan Narkotik dan Psikotropika tersebut

dibuat oleh Apoteker Pengelola Apotek. Apabila laporan tersebut

tidak dibuat setiap bulannya, maka kebijakan / toleransi bahwa

penggunaan Narkotika dan Psikotropika tersebut harus segera dibuat

dalam waktu maksimal 3 bulan.

4. Pelayanan Kontrasepsi

Apotek SURYA menyediakan beberapa jenis alat kontrasepsi antara lain :

● Pil KB, Kondom, Injeksi. Pelayanan informasi tentang kontrasepsi

meliputi cara pemakaian dan waktu pemakaian.

www.marthian.co.nr

Page 23: Laporan Pkl Apotek Surya 2

5. Pelayanan Personalia

Apotek SURYA memiliki personalia sejumlah 11 orang yang

terdiri dari :

► Apoteker : 1 orang.

► Asisten Apoteker : 5 orang

► Pelayanan Pembelian Obat Bebas : 4 orang

► Keuangan : 1 orang

6. Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan Informasi obat di Apotek SURYA dilakukan oleh

Apoteker pengelola Apotek atau Asisten Apoteker bila Apoteker

Pengelola Apotek tidak berada ditempat. Pelayanan informasi obat

dilaksanakan dalam rangka memberikan pelayanan kefarmasian yang

lebih baik kepada pasien mengenai fungsi / kegunaan obat, efek samping

yang ditimbulkan akibat penggunaan obat, cara pemakaian dan waktu

pemakaiannya. Dalam memberikan pelayanan informasi obat seorang

Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker memberikan

informasi obat ini terbuka untuk umum segala sesuatu mengenai obat

dan ini tidak dipungut biaya.

www.marthian.co.nr

Page 24: Laporan Pkl Apotek Surya 2

F. Pengembangan Apotek

Upaya pengembangan Apotek dilakukan dalam rangka

pelaksanaan fungsi dan peranan Apotek yang lebih baik utamanya dalam

pengelolaan Apotek, meliputi :

1. Pelayanan obat yaitu meningkatkan penjualan dengan dapat

melayani semua permintaan obat, baik obat bebas maupun obat resep

dengan cepat dan tepat sehingga penolakan resep tidak terjadi.

2. Pelayanan Informasi mengenai perbekalan Farmasi yaitu pelayanan

Informasi obat kepada masyarakat yang menginginkannya.

(Hadiwidjojo Suryadi, Apt. dkk. Pengelolaan Apotek, 1992)

www.marthian.co.nr

Page 25: Laporan Pkl Apotek Surya 2

BAB III

PEMBAHASAN

Apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan

pekerjaan kefarmasian yaitu penyaluran obat, alat kesehatan dan

perbekalan farmasi yang sangat dibutuhkan masyarakat sekaligus

membantu pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian obat yang

beredar di masyarakat, karena disamping fungsinya sebagai sarana untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat, obat dapat pula membahayakan

kesehatan apabila penggunaan yang tidak tepat. Dalam pemberian

pelayanan kefarmasian, Apotek senantiasa berpegang pada peraturan

pemerintah disamping adanya tanggung jawab moral untuk senantiasa

mengutamakan kepentingan sosial dari pada sekedar memperoleh

keuntungan.

Apotek SURYA yang beralamat di Jalan Wolter Mongonsidi

No. 18 Palu merupakan salah satu Apotek yang bertempat dilokasi yang

sangat strategis karena terletak dikawasan pemukiman padat serta dekat

dengan pusat pertokoan dan sangat mudah dijangkau. Apotek SURYA

senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang terbaik pada

masyarakat. Hal tersebut menuntut keterampilan dan pengalaman

seluruh karyawan maupun pengelola Apotek. Meski tujuannya

memberikan pelayanan sebaik mungkin, namun tidak berarti setiap

www.marthian.co.nr

Page 26: Laporan Pkl Apotek Surya 2

pelayanan obat dilayani secara bebas terutama obat keras tanpa resep

yang penggunaannya dapat disalah gunakan.

Perencanaan atau pemesanan obat di Apotek SURYA

dilakukan dengan mempertimbangkan obat-obat yang sering diresepkan

oleh Dokter, obat-obat yang sering dicari oleh konsumen,

memperhatikan diskon dan juga bonus yang ditawarkan oleh PBF.

Untuk pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan Surat Pesanan

ke PBF resmi melalui sales dari PBF, khusus untuk pengadaan obat atau

sediaan Narkotika dan Psikotropika hanya dilakukan pemesanan ke PBF

Kimia Farma dan merupakan satu-satunya PBF yang ditunjuk oleh

Pemerintah sebagai Distributor Obat Narkotik dan Psikotropika. Surat

pesanan obat golongan Narkotik dibuat sebanyak 4 (empat) Rangkap,

dan setiap bulannya harus dilaporkan penggunaannya kepada Dinas

Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan juga Balai Pengawasan

Obat dan Makanan (BPOM). Sedangkan Surat Pesanan untuk obat Keras

dan Bebas dibuat 2 (dua) rangkap untuk PBF yang bersangkutan dan

sebagi Arsip Apotek. Barang-barang yang dipesan akan dikirim oleh

PBF ke Apotek yang yang disertai dengan faktur dan Surat Pesanan yang

dibawa oleh sales dari PBF faktur tersebut ditandatangani oleh Asisten

Apoteker.

Sistem penyimpanan barang / obat di Apotek SURYA baik

di rak stock maupun di etalase disusun berdasarkan Alphabet, bentuk

sediaan dan jenis obat sehingga mempermudah dalam pengambilan

www.marthian.co.nr

Page 27: Laporan Pkl Apotek Surya 2

maupun pengecekan barang. Khusus untuk Obat golongan Narkotik dan

Psikotropik disimpan dalam lemari tersendiri yang selalu dalam keadaan

terkunci dan hanya jika ada obat Narkotik atau Psikotropik yang

diresepkan Dokter barulah Lemari tersebut dibuka. Sediaan Narkotik dan

Psikotropik setiap harinya diadakan pengecekan jumlah yang keluar dan

yang masuk dan ditulis dalam kartu stok. Sistem pengaturan obat

dietalase berdasarkan sistem first in first out (FIFO) yaitu barang yang

pertama masuk dijual terlebih dahulu dan first expayer first out

(FEFO) yaitu barang yang lebih dahulu waktu kadarluasanya dijual

terlebih dahulu. Untuk obat yang perlu disimpan dalam suhu rendah

seperti suppositoria, Injeksi tertentu dan beberapa alat kontrasepsi

disimpan didalam lemari pendingin agar stabilitas sediaan dapat terjaga.

Apotek SURYA juga memberikan pelayanan dalam bentuk

yang lain untuk menjamin kenyamanan pasien misalnya tempat parkir

yang cukup luas, fasilitas ruang tunggu yang baik dilengkapi dengan

kipas angin dan televisi. Apotek SURYA sebagai salah satu tempat

penyaluran barang-barang farmasi kepada masyarakat yang tidak lepas

dari pengawasan pemerintah. Oleh sebab itu, Apotek wajib untuk

melaporkan penggunaan sediaan farmasi tertentu kepada instansi yang

berwenang.

Untuk memperlancar kegiatannya Apotek SURYA

mengadakan pengaturan ruangan yang tepat serta ditunjang dengan

www.marthian.co.nr

Page 28: Laporan Pkl Apotek Surya 2

adanya sistem pembagian waktu kerja, sehingga dapat diusahakan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang ingin berobat.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Apotek telah

memberikan Ilmu Pengetahuan dan pengalaman terhadap mahasiswa

khususnya dalam pelayanan obat seperti peracikan, selain itu juga

melatih mahasiswa tentang bagaimana melayani pasien dengan baik dan

juga cara memberikan Informasi mengenai obat kepada pasien. Dengan

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Apotek ini dapat

mempersiapkan para calon Asisten Apoteker dalam menghadapi dunia

kerja sehingga mereka siap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

ditengah-tengah masyarakat.

www.marthian.co.nr

Page 29: Laporan Pkl Apotek Surya 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Apotek SURYA selama

kurang lebih tiga minggu dapat di simpulkan bahwa :

1. Apotek SURYA telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik

sesuai dengan peraturan yang berlaku, mulai dari administrasi ,

keuangan, sistem pengadaan dan penyimpanan obat, pelaporan, serta

pelayanan obat kepada masyarakat.

2. Perkembangan Apotek SURYA selama ini cukup baik karena

didukung oleh lokasi yang strategis dan fasilitas yang baik, serta

dedikasi atau etos kerja karyawan serta manajemen pemasarannya.

www.marthian.co.nr

Page 30: Laporan Pkl Apotek Surya 2

B. Saran

1. Perlu diadakan peningkatan pelayanan obat kepada masyarakat dan

pihak yang membutuhkan terutama pelayanan mengenai informasi

obat baik untuk obat dengan resep maupun obat tanpa resep.

2. Kerjasama antar Apotek SURYA dengan Akademi Farmasi

Tadulako Farma Palu, agar terus dikembangkan serta

dipertahankan untuk tahun - tahun selanjutnya.

www.marthian.co.nr

Page 31: Laporan Pkl Apotek Surya 2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

No. 679/MENKES/SK/X/2003, TENTANG Izin Kerja

Asisten Apoteker ; Menkes RI : Jakarta.

Anonim, 2003, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Ketentuan

dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek ; Menkes RI :

Jakarta.

ISFI, 2003, Standar Kompetensi Farmasis Indonesia : Jakarta.

Hadiwidjojo Suryadi, S.Si. Apt. ; 1992 : Pengelolaan Apotek ; Ikatan

Sarjana Farmasi : Bandung.

Soekanto, S ; 1990 : Aspek Hukum Apotek dan Apoteker ; Mandar

Maju : Bandung.

Fadlun dkk. ; 2007 : Laporan PKL di Apotek SURYA ; Akademi

Farmasi Tadulako Farma Palu : Palu.

www.marthian.co.nr