laporan program pengabdian pada masyarakat …eprints.unram.ac.id/9904/2/ahmad jufri.pdflaporan...
TRANSCRIPT
LAPORAN
PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
SUMBER DANA BOPTN
PENGENALAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN
AIR NIRA MENJADI GULA AREN DAN GULA SEMUT SERTA
BERBAGAI ANEKA RASA MINUMAN DI DESA LANGKO
KECAMATAN LINGSAR
LOMBOK BARAT
TIM PENGUSUL
Dr.H.Ahmad Jupri,M.Eng.(NIDN 0017086606)
Ir. Asya Ashari, MT (001015623)
Nurhasanah,S.Pd.,M.Pd (0021067703)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :PENGENALAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN AIR NIRA
MENJADI GULA AREN DAN GULA SEMUT SERTA BERBAGAI
ANEKA RASA MINUMAN DI DESA LANGKO KECAMATAN
LINGSAR LOMBOK BARAT
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Jabatan/Golongan
d. Fakultas
e. Perguruan Tinggi
f. Bidang Keahlian
:
:
:
:
:
:
Dr. H. Ahmad Jupri,M.Eng.
196608171992031001/0017086606
Lektor Kepala/IV/b
FMIPA
Universitas Mataram.
Biologi
3. Jumlah Anggota Tim
a. Nama Anggota I
b. Nama Anggota II
:
:
:
2 orang (terlampir)
Ir. Asya Ashari, MT
Nurhasanah,S.Pd.,M.Pd
4. Lokasi Kegiatan:
a. Desa/Kecamatan
b. Kabupaten/Kota
c. Provinsi
:
:
:
:
Langko /Lingsar
Lombok Barat
Nusa Tenggara Barat
5. Luaran yang dihasilkan : Masyarakat terampil mengolah air nira
menjadi gula aren dan gula semut
6. Jangka waktu pelaksanaan
kegiatan
: 7 (tujuh) minggu
7. Biaya yang diusulkan
Sumber Dana BOPTN
:
: Rp.8.150.000,-(Delapan juta seratus lima puluh
ribu Rupiah)
Mataram, 30 September 2018
PENGENALAN DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN AIR NIRA MENJADI GULA
AREN DAN GULA SEMUT SERTA BERBAGAI ANEKA RASA MINUMAN DI
DESA LANGKO KECAMATAN LINGSAR
LOMBOK BARAT
ABSTRAK
Desa Langko adalah salah satu desa di kecamatan Lingsar Lombok Barat Nusa
Tenggara Barat. Posisi desa ini cukup strategis karena tidak terlalu jauh dari pusat kota
Mataram yaitu sekitar 15 kilometer. Desa Langko yang memiliki perbatasan dengan hutan
tertutup terutama dusun Longserang Barat Utara dan Dusun Longserang Barat Selatan yang
banyak ditumbuhi oleh POHON AREN /pohon Nao (bahasa Lombok) menjadikan desa ini
sebagai penghasil dan pemasok utama air nira ke kota Mataram, di kota Mataram air nira ini
dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minuman keras seperti tuak toak atau brem
yang bisa memabukkan. Hal ini yang perlu mendapat sorotan dan perhatian dari kami dari
Universitas Mataram untuk segera memberi solusi yaitu solusi dibidang sosial dan ekonomi
kemasyarakatan.Solusi dibidang ekonomi antara lain warga masyarakat di desa Langko
mendapat hasil yang lebih baik dari pengolahan air nira menjadi gula aren dan gula semut
dan berbagai aneka rasa minuman, selanjutnya dengan diperoleh hasil yang lebih baik secara
ekonomi maka warga mengolah air nira nya menjadi produk olahan yang lebih mahal.
Dengan demikian pasokan air nira ke kota Mataram berkurang, diharapkan masalah sosial
akibat berkurangnya pasokan air nira ke kota Mataram bisa ditekan. Langkah yang diambil
adalah memberikan pemahaman agar masyarakat sadar bahwa mereka memiliki potensi
sumber daya alam berupa pohon aren/nao yang menghasilkan air nira setiap hari yang
jumlahnya melimpah yaitu ratusan liter setiap hari; selanjutnya memberikan mereka
pengetahuan dan mengajarkan serta melatih mereka untuk mengolah air nira tersebut selain
menjadi gula aren tetapi juga bisa diolah menjadi gula semut (karena harga gula semut lebih
mahal dari gula aren)dan berbagai aneka rasa minuman.Pembuatan gula semut dapat
dilakukan melalui dua cara yaitu, pertama gula semut dapat dibuat langsung dari air nira
yang baru diturunkan dari pohon aren dan langsung diolah; cara kedua adalah gula semut
dapat dibuat dengan pengolahan lanjutan gula aren yang sudah jadi dan hanya membutuhkan
waktu sekita 30 menit.
Kata kunci : Nira, aren, gula semut, minuman aneka rasa
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis situasi
Desa Langko adalah salah satu desa di kecamatan Lingsar Lombok Barat Nusa
Tenggara Barat. Posisi desa ini cukup strategis karena tidak terlalu jauh dari pusat kota
Mataram yaitu sekitar 15 kilometer. Disamping sebagai penghasil padi/beras danbuah
seperti kelapa, mangga, duren, nenas, pisang, singkong dan lain-lain, desa Langko juga
terkenal sebagai sayur antara lain kacang panjang, terong, pare, kangkung, sawi, bayam
dan lain-lain yang dijual ke pasar Induk Mandalika maupun pasar tradisional desa
Langko juga desa tetangganya yaitu pasar desa Duman.
Peta Desa Langko
Disamping potensi tersebut diatas ternyata posisi desa Langko yang memiliki
perbatasan dengan hutan tertutup terutama dusun Longserang Barat Utara dan Dusun
Longserang Barat Selatan yang banyak ditumbuhi oleh POHON AREN menjadikan
desa ini sebagai penghasil dan pemasok utama air nira ke kota Mataram, di kota
Mataram air nira ini dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minuman keras
seperti tuak toak atau brem yang bisa memabukkan. Hal ini yang perlu mendapat sorotan
dan perhatian dari kami dari Universitas Mataram untuk segera memberi solusi yaitu
solusi dibidang sosial dan ekonomi kemasyarakatan. Masyarakat di desa Langko
mendapat hasil yang lebih baik dari pengolahan air nira menjadi gula aren dan gula
semut dan berbagai aneka rasa minuman, selanjutnya dengan diperoleh hasil yang lebih
baik secara ekonomi maka pasokan air nira ke kota Mataram berkurang, diharapkan
masalah sosial akibat berkurangnya pasokan air nira ke kota Mataram bisa ditekan.
Dari pantauan kami di lapangan jumlah air nira dari desa Langko yang dikirim setiap
hari ke kota Mataram berkisar antara ratusan liter bahkan ribuan liter, modusnya antara
lain menggunakan kemasan yang sangat teratur untuk mengelabui aparat yanitu
menggunakan sepeda motor bahkan dengan kendaraan roda empat atau mobil
Luas wilayah desa langko yaitu 361,72 Ha yang terdiri atas tanah sawah (30%), kebun
(25%), tegalan (30%) dan pekarangan sebanyak 15%. Sistem irigasi pertaniannya yaitu
ada yang sistem irigasi teknis dan sistem irigasi tadah hujan, karena posisi desa Langko
termasuk di kaki anak gunung Rinjani; jadi banyak wilayahnya yang berbukit-bukit dan
ditanami pohon-pohon penghasil buah antara lain kelapa, mangga, duren, nenas, pisang
dan lain-lain.
Desa Langko dengan jumlah total penduduk 6.278 jiwa dengan jumlah KK 2.294;
hampir sepertiganya jumlah tersebut berprofesi sebagai petani dan buruh tani dan hampir
setengahnya belum bekerja.Selain sebagai petani dan buruh tani, sebagian penduduk juga
bekerja sebagai peternak memelihara sapi, kerbau, kambing, ayam dan bebek.Desa
Langko terbagi menjadi tujuh (7) dusun/lingkungan yaitu dusun Sangiang, Langko Lauk,
Langko Daye, Muhajirin, Longserang Timur, Longserang Barat Utara dan Longserang
Barat Selatan (LBS). Di dusun Longserang Barat Selatan terdapat Kelompok tani“LBS
Mandiri,” kelompok tani geger girang merupakan kelompok tani yang berada didesa
Langko kecamatan Lingsar kabupaten Lombok Barat terbentuk atas dasar musyawarah
bersama guna menunjang kesamaan pendapat dalam mewujudkan peningkatan
kesejahteraan petani.
1.2 Menengok kerajinan Gula semut di Daerah lain di Indonesia
Banyumas–Bahan dasar pembuatan gula semut adalah air nira ( air nira terdiri atas
nira aren, nira kelapa dan nira tebu). Gula kelapa atau lebih dikenal dengan gula merah
atau gula jawa mungkin sudah tidak asing lagi, khususnya untuk masyarakat jawa, gula
kelapa banyak dimanfaatkan untuk berbagai makanan dan minuman sehari-hari.
Pemanfaatan gula kelapa sebagai salah satu bahan baku pembuatan makanan ternyata
tidak hanya di tingkat rumah tangga, namun gula kelapa juga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri seperti pabrik kecap dan industri dodol serta jenang.
Pengrajin gula kelapa merupakan industri rumah tangga yang cukup terkenal Di
Banyumas, Jawa Tengah, salah satunya adalah di Kecamatan Cilongok.Sebagian besar
warga Desa di Kecamatan tersebut merupakan pengrajin gula kelapa.Bahkan kerajinan
pembuatan gula jawa ini sudah dilakoni hingga turun temurun oleh warganya.
Banyaknya makanan yang berbahan dasar gula kelapa ini karena aroma serta rasa yang
khas karamel palma sangat cocok untuk menambah citarasa pada makanan, rasa karamel
dan pasta yang ada di gula kelapa memang tidak bisa digantikan dengan jenis gula lain
seperti gula tebu.
Selain pemanfaatan gula kelapa sebagai gula cetak, saat ini gula kelapa juga
dimanfaatkan dalam bentuk serbuk atau lebih dikenal dengan nama gula semut organik
atau gula kristal.
Dinamakan gula semut ini karena bentuknya yang menyerupai dengan sarang semut
yang ada di tanah. Gula semut juga memiliki beberapa kelebihan dibanding gula cetak
pada umumnya, yakni dapat tahan lama disimpan dalam jangka waktu hingga dua tahun
tanpa mengalami perubahan warna dan rasa jika di bungkus dalam tempat yang rapat, ini
karena kadar air yang terdapat pada gula semut hanya berkisar 2-3 persen.
Dalam pembuatannya pun tidak berbeda dengan cara membuat gula cetak, yakni melalui
proses pengambilan air nira yang dilakukan para penderes kelapa. Pagi itu Ajis Irwanto
(57) mulai beranjak dari rumahnya untuk menuju pohon kelapa miliknya yang berada di
sekitaran rumahnya, biasanya dia mulai beraktifitas menyadap air nira sekitar pukul
05.30 - 09.00 WIB dan mengambil air nira di atas pohon yang tingginya kira-kira
mencapai 30 meter, dan bukan hanya satu pohon yang dia panjat melainkan 25 pohon
pada pagi hari.
Dia akan melanjutkan naik dan menyadap air nira itu pada sore harinya yakni sekitar
pukul 16.00 - 19.00 WIB. Itu biasa dilakukan Ajis setiap harinya untuk menghasilkan
gula semut organik.
Saat memanjat pohon biasanya Ajis yang lebih dikenal dengan sebutan penderes ini naik
keatas pohon kelapa dengan membawa beberapa pongkor yang terbuat dari bambu atau
wadah air nira yang sudah diberikan laru alami dari kapur dan cangkang manggis untuk
mencegah terjadinya fermentasi.
Jika laru tersebut tidak diberikan pada pongkor makan bisa menyebabkan air nira
berubah menjadi asam. Ketika berada di atas pohon, Ajis dan para penderes lainnya akan
mengambil air nira di dalam pongkor yang sebelumnya sudah dipasang untuk kemudian
menggantinya dengan pongkor yang baru setelah sebelumnya menyayat bunga kelapa
(Manggar) dengan sayatan baru agar air nira dapat kembali keluar.
"Air nira dapat terisi setelah 7-8 jam. Tapi setelah mendapat air nira jangan menunggu
hingga 2 jam, itu harus segera di proses memasak agar air nira tidak berubah menjadi
arak," kata Ajis, petani gula semut organik Desa Rancamaya, Kecamatan Cilongok,
Banyumas, Sabtu (26/10/2013).
Setelah Ajis turun dan membawa hasil Air nira yang di dapatnya hari ini, Dasinan (48)
yang merupakan istri Ajis sibuk mempersiapkan tungku untuk memasak hasil air nira
yang disadap suaminya tersebut. Dengan telaten dia memasukkan serbuk hasil gergajian
kayu kedalam tungku pembakaran agar api dapat menyala dengan merata.
Asap putih mengepul dengan sangat pekat membakar seluruh gergajian kayu yang
sebelumnya dimasukkan, wajan pun di pasang dan air nira pun di tuangkan hingga
mendidih dengan suhu antara 10-120 derajat celcius.
Untuk mengahasilkan gula semut setidaknya butuh waktu sekitar 4 jam hingga air nira
benar-benar siap untuk dibuat gula semut. Saat nira mendidih, air nira akan tampak
berwarna kecoklatan dan berbuih, Ketika berbuih itulah Dasinan dengan hati-hati
menyerok buih-buih yang menggumpal di sekitaran wajan untuk memisahkan buih dari
kotoran yang ada.
"Agar buihnya tidak meluap, kita tambahkan satu sendok makan minyak kelapa," jelas
Dasinan yang sebelumnya merupakan pengrajin gula cetak dan beralih ke gula semut
organik sejak dua tahun lalu setelah melihat pasar gula semut organik yang sangat
menjanjikan.
Ketika air nira sudah mulai mengental dan meletup-letup, Ajis mulai mengecilkan api di
tungku dengan cara menumpuk serbuk kayu ke segala arah agar tidak ada udara yang
masuk kedalam tungku. Ini dimaksudkan agar nira tidak hangus saat dilakukan
pengadukan.
Dengan sigap tangan Dasinan terus mengaduk-aduk air nira yang ada didalam wajan
yang sudah terlihat mulai menggumpal dan memadat serta mulai mengeras, pengadukan
mulai dilakukan dengan gerakan memutar di dalam wajan agar kekentalan gula merata di
setiap sisi wajan dan mulai mengkristal.
Setelah air nira tersebut keras, kemudian Dasinan dan Ajis mengangkat tungku wajan
tersebut menggunakan sebilah kayu dan meletakkannya di sebuah ban untuk menjaga
agar wajan tidak tumpah. Dasinan dan Ajis pun mulai melakukan penghalusan gula
tersebut dengan menggunakan batok kelapa atau lebih dikenal oleh warga Banyumas
dengan 'diguser'.
Tapi untuk menjaga kualitas ekspor dan standar pembuatan gula semut organik,
pasangan suami istri tersebut harus menggunakan penutup kepala dan masker, ini
dimaksudkan agar rambut atau keringat mereka tidak masuk kedalam wajan yang berisi
gula semut yang sedang di haluskan.Gula yang sudah di guser kemudian diayak untuk
memisahkan gula halus dan gula yang masih kasar.
'Kalau masih kasar kita guser lagi sampai halus, setelah itu diayak kembali.Kalau sudah
selesai baru kita jemur gula semut yang sudah jadi kurang lebih 6 jam di bawah terik
matahari," ujarnya.
Dasinan menjelaskan, dulu dirinya merupakan pengrajin gula kelapa cetak, namun
setelah beralih ke gula semut organik, kehidupannya berangsur-angsur mapan, dengan
perbandingan harga yang jauh dibanding harga gula cetak yang saat ini hanya berkisar
Rp 7 ribu per kilogram.
"Sangat berbeda setelah saya beralih dari gula cetak ke gula semut, terutama masalah
harga.Gula semut saat ini harganya Rp 12 ribu perkilogram dan sangat stabil karena
sudah ekspor," jelasnya.
Dalam produksi gula semut di wilayah tersebut, yang berperan dalam proses control
mutu dan kebersihan gula semut hingga layak ekpor adalah Koprasi Nira Satria. Di
tempat tersebut nantinya para petani gula yang sudah mengumpulkan hasil gula
semutnya ke para pengepul atau tergabung dalam kelompok tani yang mengumpulkan
gula semutnya untuk kemudian kembali disortir dan dioven agar mencapai kualitas gula
yang sangat baik dan setelah di peking baru gula semut dapat di ekspor ke negara-negara
pemesan.
"Biasanya kita kirim ke Amerika, Eropa dan Jepang, karena kita sudah mempunyai
sertifikasi dari Internasional Control Union untuk mengontrol kualitas dari gula semut
tersebut.Selain itu Koprasi ini juga sudah punya 3 sertifikat untuk pemasaran ke
Amerika, Jepang dan Eropa.Semua sertifikat itu sesuai dengan standart negara masing-
masing," kata Zaenal Abidin, Koordinator Internal Control System (ICS) Koprasi Nira
Satria.
Dalam sebulan setidaknya Koprasi nira Setria dapat memenuhi pasar gula semut
sebanyak 70 ton.Dengan asumsi 60 ton digunakan untuk pasar ekspor dan 10 ton
digunakan untuk pasar lokal."Untuk lokal kita kirim ke daerah-daerah di Indonesia,"
ujarnya.
Dia mengungkapkan, bukan hanya gula semut organik yang diekspor, namun gula semut
organik terus mengalami perkebangan terutama mengenai rasa, saat ini koperasi
berencana mengembangkan sekitar 38 varian rasa dari gula semut yang sudah
tersertifikasi. Biasanya permintaan gula semut yang mempunyai rasa tertentu seperti rasa
jahe, kunyit, vanila tersebut lebih banyak diekspor ke Jepang.
"Ada sekitar 38 varian rasa yang sudah tersertifikasi, tapi yang sudah terealisasi baru 5
varian rasa dan 3 varian rasa di antaranya sudah diekspor," ungkapnya.
2.Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah :
a. Untuk memberikan kesadaran dan pemahaman warga masyarakat desa Langko
bahwa mereka memiliki potensi berupa sumber daya alam berupa pohon aren atau
pohon nao juga pohon kelapa yang menghasilkan air nira yang jumlahnya
melimpah.
b. Memberikan pengetahuan kepada warga masyarakat desa langko bahwa air nira
tersebut juga bisa diolah selain jadi gula aren juga bisa diolah menjadi gula semut
dan berbagai aneka rasa minuman yang harganya lebih mahal dan dapat
memberikan penghasilan yang lebih baik daripada hanya mengolahnya menjadi
gula aren saja.
c. Memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat desa Langko
cara membuat gula semut dan membentuk kelompok pengrajin gula semut agar
lebih mudah mengkoordinir dalam memberikan pelatihan dan keterampilan.
d. Terbentuknya sentra kerajinan rakyat penghasil gula semut di desa Langko.
e. Terbentuknya jenis usaha baru untuk membantu pemasaran produk gula semut yang
dihasilkan warga desa Langko.
f. Masyarakat yang selama ini menjual air nira ke Mataram diharapkan berhenti
karena mendapatkan hasil yang lebih baik (ekonominya meningkat), dengan
demikian pasokan air nira ke Mataram menjadi berkurang sehingga dampak sosial
akibat peredaran minuman keras berkurang.
3. Permasalahan Mitra dan Solusi yang ditawarkan
Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan prioritas
yang harus diselesaikan dalam kaitannya dengan pengenalan diversifikasi pengolahan
sebagai berikut :
a. Pengolahan air nira oleh warga masyarakat yang selama ini hanya dibuat menjadi
gula aren (gula merah) perlu ditingkatkam pengetahuan dan pemahamanya dan
diberikan keterampilan untuk membuat gula semut dan berbagai produk dari air
nira yang harganya lebih mahal.
b. Selama ini warga masih mengolah nira secara terpisah dan sendiri-sendiri, maka
perlu dibuatkan kelompok pengusaha agar dalam memberikan penyuluhan lebih
mudsh dikoordinir.
c. Pembentukan kelompok pengusaha ini juga diperlukan untuk membantu
prmasaran produk agar tidak mudah ditipu oleh para tengkulak atau pengepul.
d. Koordinasi dan kerjasama dengan para kadus dan kepala desa Langko untuk
kelancaran kegiatan dan kelanjutan program ini dimasa yang akan
datangmerupakan hal yang sangat diperlukan.
4.Target Luaran
Target luaran yang diharapkan setelah kegiatam PPM ini adalah :
1. Warga masyarakat desa Langko dapat memproduksi gula semut secara mandiri.
2. Terbentuknya kelompok pengerajin gula semut dan ada simpul bisnis gula semut
agar harga gula semut yang dihasilkan harga bisa kendalikan dan tidak
dipermainkan oleh para tengkulak.
3. Luaran wajib yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah buku ajar ber-ISBN.
4. Pernyataan pemanfaatan hasil pengabdian ini oleh masyarakat / maupun mitra
/dipublikasikan ke media massa.
5. Selanjutnya hasil pengabdian ini akan diupload direpository Unram.
5.Pendekatan/Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pendekatan /metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan ini menggunakan teknik Focus Group Discuss (FGD) yang melibatkan
kelompok-kelompok masyarakat, kelompok pemuda dan ibu rumah tangga yang
ada di Desa Langko dimana sosialisasi tentang bagaimana pengolahan air nira
menjadi gula semut dan berbagai minuman aneka rasa .
b. Pelatihan dan bimbingan teknis pembuatan gula semut.
c. Bantuan teknologi berupa : Metode dan bimbingan teknis pengolahan air nira
menjadi gula semut, bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini.
6. Jadwal Pelaksanan Kegiatan
Kegitan pengabdian masyarakat ini direncanakan berlangsung selama 3 bulan dengan
agenda kegiatan sebagai berikut :
No. Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3
1. Persiapan
2 Survey
3 Pertemuan awal dengan Mitra
4 Penyuluhan pengelolaan sampah & FGD
5 Pelatatihan & bimbingan teknis pembuatan
gula semut
6 Monitoring dan evaluasi
7 Pelaporan
7. Hasil Kegiatan
Bahan dasar pembuatan gula semut adalah air nira ( air nira terdiri atas nira aren, nira
kelapa dan nira tebu). Pembuatan gula semut dapat dilakukan melalui dua cara yaitu,
pertama gula semut dapat dibuat langsung dari air nira yang baru diturunkan dari pohon
aren dan langsung diolah menjadi gula semut; cara kedua adalah gula semut dapat
dibuat dengan pengolahan lanjutan gula aren yang sudah jadi dan hanya membutuhkan
waktu sekita 30 menit. Masyarakat desa Langko pada umumnya sudah terampil
membuat gula aren karena merupakan kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan, oleh
karena itu dalam kegiatan ini, kami melanjutkan kegiatan membuat gula semut
menggunakan bahan dasar gula aren yang sudah jadi untuk dilanjutkan prosesnya sekita
30 menit dilakukan pengolahan sehingga terbentuk produk jadi berupa gula semut yng
sudah siap dikonsumsi atau dikemas. Berikut beberapa gambar rangkainan kegiatan
yang dilaksanakan bersama masyarakat desa Langko :
Gambar 1 : Para peserta yang terdiri dari para pemuda, pemudi, ibu-ibu dan bapak-
bapak sedang khusuk mendengarkan penjelasan dari nara sumber tentang
prospek dan keuntungan membuat gula semut.
Gambar 2 : Nara sumber memperlihatkan bahan dasar gula semut dari sgula aren yang siap
diproses dan hasilnya gula semut yang sudah jadi dan sudah dalam kemasan
Gambar 3: Praktek dimulai dengan memecah gula aren yang sudah disiapkan menjadi
bagian yang lebih kecil dan ditamahkan air secukupnya di dalam wajan lalu kompor
mulai dinyalakan dengan api yang cukup kecil.
Gambar 4: Setelah mendidih mulai dilakukan pengadukan secara perlahan lahan dengan cara
memutar sampai adonan/airnya mengering.
Gambar 5 : Adonan gula yang sudah mengering dan mulai dihaluskan dengan cara diguser
secara perlahan menggunakan batok kelapa yang sudah disiapkan dengan arah
gerakan memutar atau arah kiri kanan.
Gambar 6: Para peserta dengan antusias untuk mencoba secara bergiliran untuk
menghaluskan gula yang sudah kering.
Gambar 7 : Proses selanjutnya setelah gula sudah halus maka dilakukan pengayakan berulang
agar butiran gula yang dihasilkan cukup halus sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Gula yang sudah dihasilkan perlu dilakukan pengopenan atau penjemuran dengan
sinar mathari sekita 6 jam agar kadar air gula semut yang diuhasilkan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2017, Propfil Desa Langko Kecamatan Lingsar Lombok Barat
2. Dyanti,2002.StudiKompratifGulaMerahKelapadanGulaMerahAren.Skripsi.IPB.Bogor
3. SurosodanSuyitno.2014.PembuatanGulaSemutDariBahanBakuGulaKelapa Cetak DenganSuhuAkhir Pemasakanterhadap Kualitas Produk yang Dihasilkan. Skripsi.JurusanTHP. FakultasTeknologi Pertanian.INSTIPER Yogyakarta
4. Febrianto, Arie,M,. 2011. StudiKelayakanPendirian UnitPengolahan Gula Semut DenganPengolahanSistemReprosesingPada Skala Industri MenengahDi Kabupaten Blitar.ProceedingLokakaryaNasionalPemberdayaanPotensiKeluargaTaniUntukPengentasanKemiskinan
5.Yuwono,S dan Susanto, T. 2001. Pengujian FisikPangan. Fakultas
T eknologiPertanian.UniversitasBrawijaya.Malang
6. Sudarmadji,S.,HaryonodanSuhardi.1997.ProsedurAnalisisuntukBahanMakanan dan Pertanian.Edisi Ketiga.PenerbitLiberty.Yogyakarta
7. AOAC.2006.OfficialMethodsOfAnalysisofTheAssociationOfOfficialAnalyticalChemistry.AOAC.Int., WashingtonD.C
8.Apriyantono,A.,D.Fardiaz,N.L.Puspitasari,SedamawatidanS.Budiyanto.,1989.AnalisisPangan. PAU PangandanGizi.IPB Press.Bogor
9.
Rahayu,W.P.2001.PenuntunPraktikumPenilaianOrganoleptik.JurusanTeknologiPangandan
Gizi.FakultasTeknologi Pangan. IPB.Bogor
10.Siregar,C.J.P.danWikarsa,S.2010.TeknologiFarmasiSediaanTablet:Dasar-DasarPraktis.
EGC.Jakarta.
Lampiran 1
PERSONALIA PELAKSANAAN KEGIATAN
Ketua:
a. Nama Lengkap : Dr. Drs. H. Ahmad Jupri, M.Eng
b. NIP : 196608171992031001
c. Pangkat dan golongan : Pembina Tk I/IVb
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Alamat Kantor : FMIPA Universitas Mataram, Jl Majapahit 62 Mataram
f. Telp/Faks/alm.surel : [email protected]
g. Bidang Keahlian : Biologi Lingkungan/ Pertanian
Anggota I
a. Nama Lengkap : Ir. Isya Ashari, M.T.
b. NIP : 19560101 198703 1 002
c. Pangkat dan golongan : Penata Tk I/IIIc
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Alamat Kantor :, Jl Majapahit 62 Mataram
f. Telp/Faks/alm.surel : [email protected]
Anggota II
a. Nama Lengkap : Nurhasanah , S.Pd. M.Pd
b. NIP : 197706212005012002
c. Pangkat dan golongan : Lektor III C
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Alamat Kantor :Jl Majapahit 62 Mataram
f. Telp/Faks/alm.surel :
g. Bidang Keahlian : Komunikasi Massa
Lampiran 2 :Curriculum Vitae
Curriculum Vitae : Dr.H.Ahmad Jupri,M.Eng
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr.Drs. H. Ahmad Jupri, M.Eng
2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 196608171992031001
5. NIDN 0017086606
6. Tempat dan
Tanggal Lahir
Lombok Timur, 17-08-1966
7. Alamat Rumah Neuningan Gang Ketapang Indah III no.
41C LendangLekong Mandalika
Sandubaya Mataram (83236)
8. Telepon/Fax/HP 087765105045
9. Alamat Kantor Jl. Majapahit No.62 Mataram
10. Telepon/Fax (0370) 621485/ (0370) 640189
11. Alamat e-mail [email protected]
12. Program Studi Biologi
13 Konsentrasi Ilmu Lingkungan
14. Mata Kuliah yang
Diampu (5 tahun
terakhir)
1. Biologi Dasar I
2. Biologi Dasar II
3. Ilmu Lingkungan
4. Konservasi Sumber Daya Hayati
5. Ekotoksikologi
6. Ilmu Alamiah dasar
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S3
Perguruan
Tinggi
Universitas
Mataram
IHE Delt
Belanda
Universitas Brawijaya
Malang
Bidang Ilmu Pendidikan
Biologi
Environmen
tal Science
and
Technology
Pengelolaan sumber
daya alam dan
lingkungan
Tahun
Masuk-Lulus
1986-1990 1996-1998 2012-2015
Judul
Skripsi/Tesis
Hubungan antara
nilai pembagian
program dan nilai
hasil belajar di
program ilmu
fisika di SMAN I
Mataram
angkatan tahun
87/88
Identificatio
n of
Lichenes as
Biomonitori
ng Air
Pollution in
Delft
the
Netherlands
Upaya Konservasi Mata
Air Melalui Kearifan
Lokal di Lingsar
Lombok Barat, Nusa
Tenggara Barat
Nama
Pembimbing/
Promotor
Dra. Dwi
Soelistya DyahJ
Drs. Jamaluddin
Dr. J Klein
Dr. Erick D
Reuter
Schevenein
gen
Prof. Dr. Zaenal
Kusuma.MS
Prof. Dr. Kliwon
Hidayat,MS
Mangku Purnomo,Ph.D
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Penelitian Sumber Dana Tahun
1. Upaya Konservasi Mata Air Melalui Kearifan
Lokal di Lingsar Lombok Barat, Nusa
Tenggara Barat
Disertasi 2012-2015
2. Pengembangan Pupuk Cair Ramah
Lingkungan Berbasis Rumput Laut Alam
Nusa Tenggara Barat Untuk Mendukung
Sistem Pertanian Berkelanjutan.
DIKTI 2010-2012
3. Identifikasi Senyawa Bioaktif dan Uji Potensi
Proteksi Sellular Ekstrak Rumput Laut Strain
Nusa Tenggara Barat sebagai Dasar
Pengembangan Bahan Pelindung Kulit Alami.
DIKTI 2010
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Pengabdian Sumber Dana Tahun
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan
sampah di Desa Puyung
Kecamatan Jonggat Lombok
Tengah, 2015
BOPTN 2015
2. Kelompok Pembudidaya Rumput
Laut Empak Trudat Dalam Upaya
DIKTI 2010
No. Judul Pengabdian Sumber Dana Tahun
Peningkatn Kualitas Produksi
Rumput Laut di Prabu Lombok
Tengah
3. Pengembangan Pembelajaran
Bidang Studi Biologi Di Pondok
Pesantren Qomarul HudaDesa
Bagu-Kabupaten Lombok Tengah
PNBP 2010
4. Penerapan Teknologi Budidaya
Bonre Dalam Upaya Untuk
Meningkatkan Produksi
Rumput Laut di Kawasan Teluk
Gerupuk Lombok Tengah Nusa
Tenggara Barat
DIKTI 2010
E. Pengalaman Seminar/Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5
Tahun Terakhir
No. Judul Tahun Publikasi
1. The Efforts of Spring Conservation Through Local
Wisdom at Lingsar, West Lombok, West
NusaTenggara.
2015 Jurnal IISTE
2. The Effect of Several West Nusa Tenggara
Seaweeds on Growth and Yield of Tomato
(Licopersicum esculentum L.). Proceeding
International Seminar Economic Culture and
Environtmental, Mataram
2010 Seminar ISECE
3. The Potency of West Nusa Tenggara Seaweeds as
Biofertilizers. Proceeding International Conference
on BioScience and Biotechnology, Denpasar.
2010 ICBB
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa semua data di atas adalah benar adanya dan
jika dikemudian hari ditemukan kesalahan, maka saya bersedia dituntut sesuai dengan
hukum yang berlaku.
Mataram, 30 Mei 2018
Dr.H.Ahmad Jupri,M.Eng
NIP. 196608171992031001
Curriculum Vitae
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ir. Isya Ashari, M.T.
2. Jenis Kelamin Pria
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 19560101 198703 1 002
5. NIDN 0001015623
6. Tempat Tanggal Lahir Bangil, 01 Januari 1956
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 0818 367 961
9. Alamat Kantor Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNRAM
Jl. Majapahit 62, Mataram 83125
10. Nomor Telepon/Faks (0370) 636-126 / (0370) 636-523
11. Lulusan yang Telah S-1 = 47 orang; S-2 = 0 orang; S-3= 0 orang
dihasilkan
12. Matakuliah yang 1. Fisika
Diampu 2. Matematika
3. Manajemen Konstruksi
4. Ekonomi Teknik
5. Pengantar Administrasi Proyek
6. Kewirausahaan
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 S-3
Nama Perg. Tinggi Universitas Brawijaya, Universitas -
Malang Indonesia, Jakarta
Bidang Ilmu Tanah/Geoteknik Manajemen -
Konstruksi
Tahun Masuk-Lulus 1975 - 1985 1994 - 1997 -
Judul Skripsi/ Perbandingan Evaluasi Keausan -
Tesis/Disertasi Perencanaan Pondasi Hidraulik Exavator
Sumuran dengan dengan
Pondasi Rakit pada Menggunakan
Pembangunan RSI metode “Taylor”
Malang
Nama Pembimbing/ Ir. Widodo S., M.Eng. Dr. Ir. Heru Purnomo -
Promotor
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
1. 2006 Pemanfaatan Campuran Abu Batuan Penelitian 5 juta
Silika dan Abu Sekam Padi Sebagai Dosen Muda
Bahan Pengganti Sebagian Semen DP2M DIKTI
2. 2007 Uji Durabilitas Beton Berserat Penelitian 5 juta
Limbah Karet Roda Terhadap Dosen Muda
Lingkungan Agresif DP2M DIKTI
3. 2007 Pengaruh Penggunaan Serat Fiber Penelitian 5 juta
Lokal (Kawat Bendrat) Terhadap Dosen Muda
Kuat Tarik Belah dan Modulus DP2M DIKTI
Runtuh Beton Beragregat Kasar
Batuan Piroklastik Merah
4. 2008 Kajian Perubahan Kimia dan Sifat Penelitian 40 juta
Mekanik Beton Dengan Bahan Hibah
Tambah Senyawa Organik Penahan Bersaing
Korosi (Organic Corrosion DP2M DIKTI
Inhibiting Admixtures)
5. 2009 Kajian Perubahan Kimia dan Sifat Penelitian 40 juta
Mekanik Beton Dengan Bahan Hibah
Tambah Senyawa Organik Penahan Bersaing
Korosi (Organic Corrosion DP2M DIKTI
Inhibiting Admixtures)
6. 2010 Kajian Perubahan Kimia dan Sifat Penelitian 40 juta
Mekanik Beton Dengan Bahan Hibah
Tambah Senyawa Organik Penahan Bersaing
Korosi (Organic Corrosion DP2M DIKTI
Inhibiting Admixtures)
7. 2009 Kajian Pemanfaatan Serat Limbah Penelitian 35 juta
Karet Roda Sebagai Bahan Hibah
Campuran Beton dan Perilakukan Bersaing
Sebagai Peredam Getaran DP2M DIKTI
8. 2010 Kajian Pemanfaatan Serat Limbah Penelitian 35 juta
Karet Roda Sebagai Bahan Hibah
Campuran Beton dan Perilakukan Bersaing
Sebagai Peredam Getaran DP2M DIKTI
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
1. 2
0
1
0
Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber Jumlah
Penyuluhan tentang penyusunan data Swadana 1 juta
base sarana dan prsarana pendidikan se
Kabupaten Lombok
UtaraAnggotaKantor Bappeda
Kabupaten Lombok Utara
2. 2011 Penyuluhan tentang tata letak septick DPP/SPP 1 juta
tank sumur resapan dan sumur air
bersih di desa Sesela Kecamatan
Gunungsari Lombok Barat Ketua
Kantor kecamatan Gunungsari Lombok
Barat
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No.
1.
2.
3.
Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Volume/
Nomor/Tahun
Karakteristik Beton Beragregat Kasar ORYZA/Jurnal VI / 4 / Oktober
Batuan Piroklastik Merah dengan Variasi Universitas 2007
FAS dan Lama Perawatan Mataram
Durabilitas Beton Berserat Limbah Karet SPEKTRUM/ 2008
Roda Terhadap Lingkungan Agresif Jurnal Teknik
Pengaruh Penggunaan Serat Limbah Karet REKAYASA/ 2009
Roda (Shredded Rubber Tire) Sebgai Jurnal Teknik
bahan cmpuran Beton Terhadap Kuat
Tekan, Tarik belah, Impact,dan Modulus
Runtuh Beton Beton
26
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah/Seminar Tempat
1. - - -
2. - - -
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku
Tahun
Jumlah
Penerbit
Halaman
1. - - - -
2. - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1. - - - -
2. - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam
5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Tempat
Respon
No. Sosial Lainnya yang Telah Tahun
Penerapan
Masyarakat
Diterapkan
1. - - - -
2. - - - -
27
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau
Institusi Lainnya)
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1. - - -
2. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan
Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
Mataram, 13 Mei 2017
Ketua Pengusul,
28
CURRICULUM VITAE
1. IDENTITAS
Nama Nurhasanah , S.Pd. M.Pd
Tempat, Tanggal lahir Ampenan 21 Juni, 1977
Agama Islam
NIP/NIDN 197706212005012002/0021067703
Pangkat/Golongan Penata Muda/IIIb
Jabatan fungsional Lektor
Bidang Keahlian IPS SD
Alamat Rumah Desa Gontoran Lingsar
Alamat Kantor Jl. Majapahit. No 62 Mataram NTB. Telp.
(0370) 623873
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Sekolah Tempat Gelar
1990 SDN SDN 17 Ampenan -
1993 MTs MTsN Mataram -
1996 MA MAN I Mataram -
2000 S1 PIPS/PKn FKIP Universitas
Mataram
S.Pd.
2010 S2 Pendidikan IPS SD UNY M.Pd
3. MATA KULIAH YANG DIAMPU:
a. Pendidikan IPS SD
b. Pembelajaran IPS SD
c. Pengembangan ABP dan Media Pembelajaran IPS SD
d. Pengetahuan Sosial Kelas Rendah
e. Pengetahuan Sosial Kelas Tinggi
f. Pendidikan Pancasilag. Pembelajaran Mikro
29
4. PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Sumber
Pendanaan Status
1 2011 Implementasi Learning Cycle untuk
Meningkatkan Kinerja dan Kompetensi
Mahasiswa Semester V S1 PGSD Pada Mata
Kuliah Pembelajaran IPS SD Kelas Tinggi
Dipa Unram Ketua
2 2013 Optimalisasi Pembelajaran Inquiry untuk
Meningkatkan Karakter Mahasiswa PGSD
FKIP Unram Tahun 2012
Dipa BLU
(PNBP)
Ketua
3
2014 Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis
Melalui Yurisprodensi Inquiry Pada Mata
Kuliah Demokrasi dan HAM
Dipa BLU
(PNBP) Unram
Anggota
4 2015 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD untuk meningkatkan Nilai-Nilai Budi
Pekerti Mahasiswa PGSD FKIP Universitas
Mataram Tahun 2015
Dipa BLU (BLU)
Unram
Ketua
4. Pengalaman Publikasi Ilmiah 5 Tahun Terakhir
NO Judul Artikel Nama Jurnal Tahun Terbit
1 Menanamkan Nilai-Nilai Sosial Melalui Permainan
Prosiding Jurusan Ilmu Pendidikan
2011
2 Efektifitas Make A-Match untuk Meningkatkan Kerjasama Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 5 SDN 3 Lingsar
Widya Pusta Pendidikan
2012
3 Quantum Teaching: Proses Pembelajaran dan Penilaian Psikomotorik
Ta’dib Fak. Tarbiyah IAIH Pancor
2012
30
1. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat
No Tahun Judul Sumber
Pendanaan Status
1 2011 Pelatihan pengembangan perangkat
pembelajarn bermuatan karakter pada MI &
MTs sekecamatan Gunung Sari Lombok Barat
Tahun 2011.
Dipa Unram Anggota
2 2013 Pelatihan pembuatan media gambar cut and
glue bagi guru-guru di Kabupaten Sumbawa
tahun 2013.
Dipa BLU
(PNBP)
Anggota
3
2014 Analisis struktur kurikulum 2013 pada guru-
guru gugus 1 Masbagik
Dipa BLU
(PNBP) Unram
Anggota
4 2015 Pendidikan Karakter Melalui Metode
Pembelajaran Inovatif Pada SD/MI Gugus
Tahun 2015.
Dipa BLU (BLU)
Unram
Ketua
Mataram, Mei 2018
Nurhasanah, S.Pd., M.Pd. NIP. 197706212005012002