lapsus kolelithiasis
DESCRIPTION
bedahTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS ILMU BEDAH
KOLESISTOLITHIASIS
Disusun oleh:Hana Mitayani
012116403
Pembimbing:dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RSUD KOTA SEMARANG
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Hana Mitayani
NIM : 01.211.6403
Fakultas : Kedokteran Umum
Universitas : Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Bidang Pendidikan : Ilmu Bedah
Pembimbing : dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal September 2015
Pembimbing,
dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. CJ
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Karanggawang baru, Tembalang
Pekerjaan : karyawan swasta
No. RM : 317754
Bangsal : Nakula I
Tanggal Masuk : 01/09/2015
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : Rasa sakit pada ulu hati dan perut kanan
atas menjalar sampai punggung.
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Sejak ± 3 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri semakin hebat pada ulu hati
dan perut kanan atasnya seperti di tusuk2 hilang timbul, nyeri timbul
secara tiba-tiba, sampai menjalar ke punggung, hingga membuat pasien
terganggu dalam beraktifitas maupun istirahat. Nyeri sering muncul
setelah makan makanan bersantan, gorengan dan tidak berkurang walau
istirahat.
• Pasien sejak muda mengeluh nyeri di ulu hati jika pasien telat makan, tapi
tetap terasa sakit walau sudah makan. Kadang sakitnya disertai mual.
• Pasien mengaku merasa enakan setelah minum promag atau milanta dari
warung. Namun setelah ±3 bulan ini pasien mengeluh sakit di bagian perut
kanan atas yang menjalar ke punggung.
• Sudah dibawa berobat, dokter mengatakan pasien menderita batu di
kandung empedu tetapi takut untuk operasi. Oleh dokter diberikan
beberapa obat ( 3 macam) tapi pasien lupa nama obatnya.
• Pasien juga mengeluh kadang-kadang perut terasa kembung, dan penuh,
mual (-), muntah (-), demam (-), bagian putih mata berwarna kuning (-),
BAK berwarna seperti teh (-), BAB berwarna seperti dempul (-), BAB
hitam (-).
• Pasien mempunyai 3 orang anak, istri mengikuti KB berupa suntik sejak
lahir anak ketiga.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• R. Gula : disangkal
• R. Sesak : disangkal
• R. Jantung : disangkal
• R. Darah Tinggi : disangkal
• R. Gatal, kemerahan, atau sesak setelah makan sesuatu atau setelah
mengkonsumsi obat : disangkal
• R.Batuk Lama : ada
• R.sakit kuning : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
R. Gula : disangkal
R. Sesak : disangkal
R. Jantung : disangkal
R. Darah Tinggi : disangkal
R. Gatal, kemerahan, atau sesak setelah makan sesuatu atau setelah
mengkonsumsi obat : disangkal
R.Batuk Lama : tidak ada (tapi teman kerja pasien)
R.sakit kuning : disangkal
Riwayat Sosioekonomi:
• BPJS NON PBI
• Pasien mengaku gemar mengkonsumsi gorengan, terutama untuk lauk.
Menu sehari-hari juga didominasi oleh goreng-gorengan, maupun
makanan bersantan.
• Merokok disangkal, minuman beralkohol disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
BB/TB : 88/165 (BMI = 32,34)
IMT : overweight
TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,70c
Kulit : coklat, ikterus(-), sianosis(-), pucat (-)
Kepala : Normocephal
Rambut : hitam, persebaran rata, tidak mudah dicabut, tidak rontok.
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Bibir : sianosis (-), ginggivitis (-)
Hidung : Simetris, Sekret (-), deviasi septum (-)
Telinga : Normotia, Sekret (-), keloid (-)
Tenggorokan : Arkus faring simetris, Tonsil T1-T1
Leher : jaringan parut (-), massa (-), Deviasi trachea (-), kaku
kuduk (-)
KGB : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada axilla,
supra klavikula, sub mandibular, sub mental, pre-aurikula, post-aurikula
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, tarikan nafas sela iga (-),
jejas (-), RR 16x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), vocal fremitus lapang
paru kanan=kiri, gerak pengembangan kanan=kiri.
Perkusi : terdengar sonor pada lapang paru kiri dan
kanan.
Auskultasi : lapang paru kanan dan kiri vesikuler, rhonki pada
basal paru (+/+) dan wheezing(-/-)
Jantung
Inspeksi :iktus kordis tidak terlihat
Palpasi :iktus kordis teraba di 1 jari medial ICS 5 MCLS,
tidak kuat angkat
Pulsus parasternal : tidak teraba
Pulsus epigastrik : tidak teraba
Pulsus sternal lift : tidak teraba
Perkusi :
Batas kanan jantung :
Batas atas : ICS 2 linea parasternalis kanan
Batas bawah : ICS 4 linea parasternalis kanan
Batas kiri jantung :
Batas atas : ICS 1 linea sternalis dextra
Batas bawah : ICS 5 linea midclavicularis sinistra
Batas pinggang jantung : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
.Abdomen
Inspeksi : cembung, simetris, kulit abdomen tidak
kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-),
bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd
umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak
terlihat.
Auskultasi : bising usus 9 x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan (+) di epigastrium dan perut
kanan atas, murphy`s sign (+), hepar teraba dengan permukaan
rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip dan lien tidak teraba,
massa (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), area, ketok
vertebra (-), area trobe (+)
Ekstremitas : Akral Dingin (-), Oedem (-), capillary refill <2 detik.
Status Lokalis
REGIO ABDOMEN
-
- Inspeksi : cembung, simetris, kulit abdomen tidak
kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-),
bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd
umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak
terlihat.
- Auskultasi : bising usus 9 x/menit
- Palpasi : supel, nyeri tekan (+) di epigastrium dan perut
kanan atas, murphy`s sign (+), hepar teraba dengan permukaan
rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip dan lien tidak teraba,
massa (-)
- Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), area, ketok
vertebra (-), area trobe (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 14.2 14.0-18.0
Hematokrit 43.30 42-52
Jumlah Lekosit 9.5 4.8 – 10.8
Jumlah Trombosit 283 150-400
GDS 103 70 – 115
SGOT 29 <31
SGPT 23 <31
Ureum 23.4 15-43
Kreatinin 1.1 0.7-1.1
Radiologi X FotoThoraks PA dan USG
• COR : letak, bentuk dan ukuran normal
• PULMO : corakan vaskuler meningkat, tampak bercak pada kedua lapang paru..
• DIAFRAGMA & SUDUT COSTOFRENIKUS baik
Hepar: ukuran dan bentuk normal, rata tak tampak nodul
VU : dinding tak menebal, reguler, tak tampak batu/massa
• Ren dextra : ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tak tampak
• Ren sinistra : ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tak tampak massamassa
VESIKA FELEA : tak membesar, dinding menebal sebagian, tampak
batu multiple ukuran 1,2cm
KESAN : gambaran kolesistitis, batu multiple 1.2cm.
IV. RESUME
Telah diperiksa pria umur 54 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati
dan perut kanan atas seperti di tusuk2 hilang timbul Sejak ± 3 bulan SMRS
pasien, nyeri timbul secara tiba-tiba, sampai menjalar ke punggung hingga
mengganggu aktifitas maupun istirahat. Nyeri muncul setelah makan
makanan bersantan, gorengan dan tidak berkurang walau istirahat.
nyeri di ulu hati dirasakan sejak muda jika pasien telat makan, tapi tetap
terasa sakit walau sudah makan. Kadang sakitnya disertai mual.
Pasien mengaku merasa enakan setelah minum promag atau milanta dari
warung. Namun setelah ±3 bulan ini pasien mengeluh sakit di bagian perut
kanan atas yang menjalar ke punggung.
Sudah dibawa berobat, dokter mengatakan pasien menderita batu di
kandung empedu tetapi takut untuk operasi. Oleh dokter diberikan
beberapa obat ( 3 macam) tapi pasien lupa nama obatnya.
Pasien juga mengeluh kadang-kadang perut terasa kembung, dan penuh,
mual disangkal, muntah disangkal, demam disangkal, bagian putih mata
berwarna kuning disangkal, BAK berwarna seperti teh disangkal, BAB
berwarna seperti dempul disangkal, BAB hitam disangkal.
Pasien mempunyai 3 orang anak, istri mengikuti KB berupa suntik sejak
lahir anak ketiga.
BB/TB : 88/165 (BMI = 32,34)
Status Lokalis
REGIO ABDOMEN
– Inspeksi : cembung, simetris, kulit abdomen tidak
kering, jejas (-), jaringan parut (-), sikatrik (-), striae (-), keloid (-),
bekas operasi (-), pelebaran pembuluh darah (-), hernia pd
umbilikus (-), peradangan (-), massa (-), peristaltik usus tidak
terlihat.
– Auskultasi : bising usus 9 x/menit
– Palpasi : supel, nyeri tekan (+) di epigastrium dan perut
kanan atas , murphy`s sign (+), hepar teraba dengan permukaan
rata, tidak berbenjol, sudut hepar lancip dan lien tidak teraba,
massa (-)
– Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), area ketok
vertebra (-), area trobe (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
VESIKA FELEA : tak membesar, dinding menebal sebagian, tampak
batu multiple ukuran 1,2cm
KESAN : gambaran kolesistitis, batu multiple 1.2cm.
V. DIAGNOSIS
a. Kolesistolithiasis
b. Over weight
VI. TATALAKSANA
VII. Informed Consent
VIII. Diit rendah lemak
IX. RL 20 TPM
X. Cefuroxim
XI. Ranitidin
XII. As.Traneksamat
OPERATIF
– Kolesistektomi
XIII. KOMPLIKASI
Kolesistitis kronik
Perforasi dan peritonitis
Ikterus obstruktif
Fistel bilierogenik
XIV. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanam : dubia ad bonam