lensa kontak.doc

28
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI, 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR LENSA KONTAK OLEH RUSMIN USMAN, S.Ked 10542 0146 09 PEMBIMBING dr. SORAYA TAUFIK, Sp.M DISUSUN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA 1

Upload: rusmin-usman

Post on 26-Dec-2015

182 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

Page 1: LENSA KONTAK.doc

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA REFERATFAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI, 2015UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

LENSA KONTAK

OLEH

RUSMIN USMAN, S.Ked10542 0146 09

PEMBIMBINGdr. SORAYA TAUFIK, Sp.M

DISUSUN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

1

Page 2: LENSA KONTAK.doc

BAB 1

PENDAHULUAN

Dewasa ini pemakaian lensa kontak sangat digemari oleh masyarakat,

karena mempunyai lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan menggunakan

kacamata. Dengan menggunakan lensa kontak kita tetap dapat mempertahankan

kecantikan wajah asli, tidak mengubah wajah dan reversible, sehingga apabila

tidak senang menggunakannya, dapat dilepaskan; karena tidak menimbulkan

kerugian permanen pada mata.1,5

Sejarah pembuatan lensa kontak; lensa kontak ditemukan oleh Leonardo

da Vinci pada 1508. Dia menggambarkan gelas cangkir yang mengandung air

ditempatkan di atas mata, menghilangkan kornea sebagai permukaan bias.

Kemudian oleh Zeis, tahun 1920 memproduksi satu set lensa kontak yang dapat

digunakan untuk memperbaiki keratoconus. Pada tahun 1929 oleh Heine

dijelaskan metode pas lensa kontak melalui serangkaian uji coba yang terdiri dari

sejumlah besar lensa kontak. Kemudian pada tahun 1937, ada sebuah terobosan

oleh William Feinbloom, sebuah plastik digunaan di Amerika dalam pembuatan

lensa kontak. Dan setahun sebelumnya pada tahun 1936 Rohm dan Hass

memperkenalkan transparan metal metakrilat. Kemudian pada tahun 1960

Wichetrle menemukan lensa kontak lunak, lensa yang terbuat dari bahan

hidrofilik.2,8,9

Secara umum alasan pasien dalam mencari perawatan mata adalah untuk

mengoptimalkan ketajaman visual. Pasien akan mnggunakan perawatan mata

1

Page 3: LENSA KONTAK.doc

untuk beberapa bentuk koreksi bias dan kelainan refraksi lainnya. Lensa kontak

telah digunakan terutama untuk menetralisir kesalan bias, selama lebih dari 100

tahun, dan telah mencapak kesuksesan dalam beberapa dekade terakhir.1,5

Pemilihan lensa kontak sangat bergantung pada kenyamanan

menggunakannya. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan

pemeriksaan pendahuluan yang baik, fitting dan pemesanan yang benar.

Diperlukan penyesuaian pada mata beberapa waktu sebelum merasa nyaman, juga

harus diberitahukan cara memakai yang baik, melepas, menyimpan dan

perawatannya, agar tidak terjadi efek samping pada pemakaian lensa kontak. 5

2

Page 4: LENSA KONTAK.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Lensa kontak merupakan lensa sclera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit

dipakai untuk jangka panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa tidak

enak pada mata. Lensa kornea keras merupakan lensa kontak pertama yang benar-

benar berhasil dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata.

Pengembangan selanjutnta antara lain adalah lensa kaku yang permeable udara,

yang terbuat dari asetat butirat selulosa, silicon atau berbagai polimer plastic

hidrogel, semuanya memberikan kenyamanan yang lebih baik, tetapi risikonya

terjadi komplikasi yang lebih besar. 2

Lensa kontak keras secara spesifik diindikasikan untuk koreksi

astigmatisme regular, seperti pada keratokonus. Lensa kontak lunak biasanya

digunakan untuk terapi kelainan permukaan kornea, tetapi untuk mengontrol

gejala dan bukan untuk alasan refraktif. Semua bentuk kontak lensa digunakan

untuk melakukan koreksi refraktif afakia, terutama untuk mengatasi aneiseikonia

afakia monokuler, dam koreksi myopia tinggi, lensa ini menghasilkan kualitas

bayangan yang lebih baik daripada kacamata.2

B. Skrining Penggunaan Lensa Kontak

Untuk pemakaian lensa kontak harus memiliki kriteria/ syarat-syarat agar

mencapai keberhasilan dan tidak mengalami kesulitan atau komplikasi. 5

Skrining pemakaian lensa kontak berdasarkan;

3

Page 5: LENSA KONTAK.doc

1. Keadaan anatomi dan fisiologi;

Struktur, bentuk dan kejernihan segmen anterior harus normal.

2. Psikologis

Motivasi, intelegensia dan kepribadian pasien mempengaruhi success rate

pemakai lensa kontak.

3. Patologis

Berdasakan anamneses; kesehatan umum, kesehatan mata, obat-obat yang

digunakan, penyakit mata, visus dan kacamata.

4. Faktor umur, pekerjaan olah raga

5. Pemeriksaan refraksi. 5

1. Indikasi Penggunaan Lensa Kontak

a. Indikasi Optik

Penggunaan Lensa Kontak atas indikasi optik antara lan: anisometropia,

afakia unilateral, myopia berat, keratokonus, dan astigmatisma ireguler.4

Keuntungan penggunaan lensa kontak dibandingkan dengan

kacamata adalah; dapat mengoreksi astigmatisma ireguler yang tidak dapat

dikoreksi oleh kacamata baca, lensa kontak tetap mempertahankan

lapangan pandang, menghindari terjadinya aberasi perifer pada

penggunaan kacamata, hujan dan kabut tidak mengganggu penglihatan

seperti pada penggunaan kacamata biasa; secara kosmetik penggunaan

lensa kontak lebih dapat diterima oleh pasien, terutama pasien wanita,

4

Page 6: LENSA KONTAK.doc

daripada menggunakan kacamata baca yang tebal pada gangguan refraksi

tinggi. 4

b. Indikasi Terapeutik

Indikasi Terapeutik pada penggunaan lensa kontak antara lain;

1) Penyakit kornea; seperti ulkus kornea tanpa penyembuhan, keratopati

bulosa, keratitis, sindrom erosi kornea rekuren.

2) Penyakit pada iris; seperti aniridia, koloboma, dan albinisme.

3) Pada glaukoma, sebagai perantara masuknya obat glaukoma.

4) Pada ambliopia, lensa kontak digunakan mencegah oklusi.

5) Lensa kontak lunak dapat digunakan pada keratoplasti dan perforasi

mikrokornea. 4

c. Indikasi Preventif

Indikasi preventif penggunaan lensa kontak antara lain; mencegah

simbleparon dan restorasi forniks pada luka bakar kimiawi, keratitis, dan

trikiasis. 4

d. Indikasi Diagnostik

Indikasi diagnostik penggunaan lensa kontak antara lain; gonioskopi,

elektroretinografi, pemeriksaan funduk pada astigmatisma regular, fundus

photoghrapy, Goldmann’s 3 mirror examination. 4

e. Indikasi Operatif

Lensa kontak dapat digunakan pada operasi goniotomi pada glaucoma

congenital, vitektomi, dan fotokoagulasi endokuler. 4

f. Indikasi Kosmetik

5

Page 7: LENSA KONTAK.doc

Indikasi kosmetik penggunaan lensa kontak antara lain; pada skar kornea

yang mengganggu penglihatan, ptosis, dan kosmetik lensa sclera pada

ptisis bulbi. 4

g. Indikasi Okupasi

Indikasi okupasi penggunaan lensa kontak antara lain; pada atlet, pilot dan

aktor. 4

2. Kontraindikasi Penggunaan Lensa Kontak

Kontraindikasi penggunaan lensa kontak antara lain;

a. Kontraindikasi absolute

Tidak dapat digunakan pada keadaan peradangan, blefaritis, konjungtivitis

akut, dan keratitis.

b. Kontraindikasi relative

Dry eye syndrome, blep setelah operasi glaukoma, penderita dengan

gangguaan kekebalan tubuh, kelainan palpebra: kalazion, trikiasis,

entropion, koloboma, kelainan konjungtiva seperti pterigium, pinguekula,

dan lain-lain. 5

C. Tipe Lensa Kontak

1. Lensa Kontak Lunak (Soft Contact Lenses)

Lensa kontak lunak yang terbuat dari hydroxymethylmethacrylate

(HEMA) atau silicon, yang dari silicon, permeabilitas terhadap oksigennya

lebih besar. lensa hidrogel dianggap lebih nyaman dipakai daripada lensa

kaku tetapi bersifat fleksibel sehingga bentuknya menyesuaikan dengan

6

Page 8: LENSA KONTAK.doc

permukaan kornea. Astigmatisme regular dapat dikoreksi sebagian dengan

memasukkan silinder ke dalam lensa lunak, astigmatisme ireguler kurang

terkoreksi. Lensa ini lebih murah tetapi ketahanannya kurang. Komplikasi

lebih sering timbul dibandingkan lensa kaku diantaranya; keratitis

ulseratif, reaksi imunologik kornea terhadap deposit pada lensa,

konjungtivitis papilaris raksasa, dan lain-lain.1,2,4,5

Gambar 1: Lensa Kontak Lunak

a. Keuntungan Lensa Kontak Lunak

i. Lensa lunak lebih nyaman dipakai karena lensa terletak tepat di bawah

garis kelopak mata, sehingga bila mata berkedip memungkinkan lebih

banyak oksigen untuk mencapai kornea.

ii. Pandangan kabur jarang terjadi

iii. Kemungkinan lepasnya lensa berkurang, karena ukuran lensa lebih

besar dan pergerakan minimal.

iv. Reaksi mata terhadap penggunaan lensa minimal, karena oksigen

dapat dengan mudah masuk bila mata berkedip.

v. Mata silau dan fotofobia tidak terjadi.

7

Page 9: LENSA KONTAK.doc

vi. Baik digunakan untuk anak-anak karena nyaman dipakai, dan

kemungkinan kecil terjadi lepasnya lensa.8

b. Pemasangan dan Pelepasan Lensa Lunak

Prosedur pemasangan dan pelepasan lensa lunak sebagai berikut:

1) Sebelum melakukan pemsangan atau pelepasan lensa sebaiknya

mencuci tangan dengan air dan sabun, lalu dikeringkan.

2) Bersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci.

3) Letakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang

sebelumnya sudah dibasahi agar lensa tidak mudah jatuh.

4) Basahi lensa kontak lagi dengan setetes cairan pembasah.

5) Jari tengah tangan kiri menahan kelopak mata atas, dan supaya mata

tidah berkedip, jari tengah tangan kanan menahan kelopak mata

bawah.

6) Lensa kontak pada jari telunjuk tangan kanan diletakkan tepat di

kornea.

7) Lepaskan jari telunjuk, lalu lepaskan kelopak mata bawah perlahan-

lahan, kemudian kelopak mata atas.

8) Tutup mata, lalu dengan lembut masase kelopak mata.

9) Dengan bantuan mata yang lain, fokuskan letak lensa dengan benar.

10) Ulangi prosedur yang sama pada mata berikutnya.

11) Pada saat pelepasan lensa, pandangan ke depan, jari tengah menahan

kelopak mata bawah.

8

Page 10: LENSA KONTAK.doc

12) Tarik lensa ke bagian putih mata (konjungtiva bulbi), tarik lensa

dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk kemudian keluarkan.

bersihkan lensa untuk penggunaan berikutnya. 5,8

2. Lensa Kaku Permeabel Gas ( Rigid Gas Permeable Lenses)

Lensa RGP adalah lensa kaku yang dibuat dari cellulose acetate butyrate,

silicone acrylate, atau silicone yang dikombinasi dengan polymethylmetacrylate.

Keuntungannya adalah mudah ditembus oksigen sehingga memperbaiki

metabolism kornea, dan lebih nyaman sambil tetap mempertahankan sifat-sifat

optik lensa keras walaupun tidak ditoleransi semudah lensa lunak. Lensa kontak

ini umumnya dipakai pada siang hari (daily-wear) tetapi dapat dipakai selama 24

jam (extended-wear) pada keadaan khusus. Lensa permeable gas ini merupakan

lensa pilihan utama untuk mengoreksi keratokonus dan astigmatisme dan pada

kondisi-kondisi yang memerlukan lensa bifokus atau multifokus.2,4,5,7

a. Teknik Pemasangan Lensa RGP

Sebelum memegang lensa kontak terlebih daluhu mencuci tangan.

Gambar 2: Teknik pemasangan Lensa RGP

9

Page 11: LENSA KONTAK.doc

Berdiri menghadap ke cermin.

1) Bersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci.

2) Letakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang

sebelumnya sudah dibasahi agar lensa tidak mudah jatuh.

3) Basahi lensa kontak lagi dengan setetes cairan pembasah.

4) Jari tengah tangan kiri menahan kelopak mata atas, dan supaya mata

tidah berkedip, jari tengah tangan kanan menahan kelopak mata

bawah.

5) Lensa kontak pada jari telunjuk tangan kanan diletakkan tepat di

kornea.

6) Lepaskan kelopak mata bawah perlahan-lahan, kemudian kelopak

mata atas. 5,6,8,10

b. Teknik Pelepasan Lensa RGP

Untuk melepaskan lensa kontak RPG disediakan sebuah karet penghisap.

Gambar 3: Teknik Pelepasan Lensa RGP.

10

Page 12: LENSA KONTAK.doc

Sebelum melepas lensa kontak, tangan juga harus dicuci dahulu dan

berdiri menghadap cermin.

1) Mata melihat lurus dan berfiksasi dalam cermin.

2) Ujung karet penghisap dibersihkan dengan cara dicelupkan ke dalam

air bersih atau aqua.

3) Dekatkan dan tempelkan penghisap tadi ke lensa kontak yang

menempel di kornea, maka dengan sendirinya lensa kontak akan

terhisap.

4) Tarik perlahan-lahan hingga keluar mata. Jangan menarik lensa dari

karet penghisap untuk melepaskannya, tetapi geserlah lensa kontak

tersebut secara perlahan-lahan.3,8

3. Lensa Lunak Torik (Toric Soft Contact Lenses)

Lensa Lunak Torik semakin banyak digunakan terutama untuk

mengkoreksi pasien dengan astigmatisma. Bila seorang dokter menyarankan

seorang pasien dengan astigmatisma menggunakan lensa kontak, maka sangat

diperlukan lensa lunak torik. Tipe lensa tergantung pada besarya astigmatisma.

Secara umum, astigmatisma lebih dari 0,75 D dapat dikoreksi dengan lensa

kontak torik.1,6

Untuk mengkoreksi astigmatisma, dapat digunakan lensa permukaan

depan torik (front toric contact lenses) atau lensa permukaan belakang torik

(back toric contact lenses).1,5

Lensa permukaan depan torik (front toric contact lenses) merupakan

lensa torik dengan komponen silinder yang terletak di bagian permukaan

11

Page 13: LENSA KONTAK.doc

anterior lensa kontak, sedangkan bagian permukaan lensa posteriornya lensa

sferis. Lensa jenis ini dapat dibuat dari semua jenis material tembus gas. Lensa

kontak ini digunakan untuk kelainan refraksi jenis astigmatisma dengan 1-2

dioptri. 5,6

Lensa permukaan belakang torik (back toric contact lenses) merupakan

lensa torik dengan komponen silinder yang terletak di bagian permukaan

posterior lensa kontak. lensa ini mempunyai dua kurva dengan kelengkungan

yang berbeda. Satu kurva dipasang sesuai dengan kurvatura kornea yang paling

datar, sedangkan kurva yang satunya lagi disesuaikan dengan jumlah

astigmatisma korneanya. Lensa kontak ini digunakan untuk kelainan refraksi

jenis astigmatisma murni dengan lebih dari 2 dioptri. 5,6

4. Lensa Kontak Untuk Penderita Presbiopia

Presbiopia mengenai penderita usia lebih dari 40 tahun. Disesuaikan

dengan usia pengguna lensa kontak, harus mempertimbangkan juga

kebutuhan akomodasinya. Ada tiga pilihan lensa kontak pada penderita

presbiopia antara lain; pengguna kacamata baca dengan lensa kontak,

monovision, dan lensa kontak bifokal. 1

Pilihan pertama menggunakan lensa kontak dengan kacamata baca

sekaligus, memiliki keuntungan lebih sederhana dan murah. Pada pilihan

kedia monovision, yaitu menggunakan satu mata untuk melihat yang jauh,

dan mata yang lain melihat yang dekat. Beberapa pasien monovision dapat

mentoleransi penggunaannya tanpa kesulitan, namun beberapa gejala mata

kabur dapat terjadi. 1

12

Page 14: LENSA KONTAK.doc

Pilihan ketiga menggunakan lensa kontak bifokal pada pasien

presbiopia. Terdapat dua tipe lensa kontak bifokal yaitu; alternating vision

lenses (bersegmen atau konsentrik), dan simultaneous vision lenses (asferik

atau difraktif). 1

D. Perawatan Lensa Kontak

Dalam merawat lensa kontak, diperlukan cairan perawatan yaitu;

1. Cairan pencuci lensa (Cleaning solution): yaitu untuk membersihkan lensa

sebelum dan sesudah dipakai, yang berguna untuk menghilangkan kotoran

di permukaan seperti lipid dan lendir.

2. Cairan pembasah (Wetting Solution): yaitu untuk membasahi kembali

lensa kontak dengan cara meneteskannya ke mata apabila lensa kering di

mata, dan menjernihkan mata agar lensa kontak tetap baik. Digunakan saat

pemasangan dan bertindak sebagai bantalan antara lensa dan kornea dan

juga meningkatkan penyerapan air mata pada permukaan lensa. Efek dari

larutan ini bertahan 5-15 menit.

3. Cairan perendam atau penyimpan (Soaking Solution) : yaitu untuk

menjaga lensa kontak agar tetap basah, tidak tergores dan bebas hama

sewaktu disimpan, larutan ini membantu pelepasan deposit.

4. Pelumas : Dalam perawatan dan pemeliharaan lensa kontak, tetes mata

pelumas mengandung polimer dan suatu bahan untuk meningkatkan

viskositas/ bahan-bahan untuk:

a) Menurunkan gesekan antara kornea, kelopak mata, dan permukaan

lensa konntak.

13

Page 15: LENSA KONTAK.doc

b) Memberi tambahan cairan ke mata bagian depan.

c) Mengeluarkan kotoran dari belakan lensa kontak (dengan

menggunakan gerakan yang menjadi lebih mudah setelah diberi tetes

mata pelumas).

5. Enzim Pembersih : Bila berbentuk tablet atau cairan, dianjurkan untuk

membersihkan protein.

6. Pembersihan dilakukan dengan Larutan Desinfeksi.

Proses desinfeksi membantu untuk membunuh atau menonaktifkan

mikroorganisme. Ada dua jenis tipe desinfeksi;

a) Thermal desinfeksi

Lensa harus ditempatkan dalam larutan dengan garam yang

dipanaskan hingga 80ºC selama 10-20 menit.

b) Kimia desinfeksi

Larutan berbasis hydrogen peroksida digunakan untuk desinfeksi

kimawi, dilakukan selama 10-15 menit. 5,8

E. Komplikasi Penggunaan Lensa Kontak

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penggunaan lensa kontak sebagai

berikut:

1. Kelainan pada kornea

Infeksi kornea sekunder akibat penggunaan lensa kontak jarang terjadi,

namun pada bebrapa kasus dapat menjadi masalah serius dan gangguan

penglihatan. Untuk mengurangi risikonya, diperlukan pemasangan lensa

kontak yang benar, perawatan lensa kontak secara reguler. 1

14

Page 16: LENSA KONTAK.doc

Berikut ini beberapa kelainan kornea yang dapat terjadi akibat

penggunaan lensa kontak antara lain; keratitis infeksius/ ulkus kornea, abrasi

kornea, keratitis punctata, infiltrate steril, contact lens superior limbic

keratoconjuctivitis, dan keratitis dendritik. 1

2. Mata merah

Mata merah akibat penggunaan lensa kontak dapat disebabkan oleh

banyak hal, baik karena pemasangan lensa kontak yang tidak benar atau pada

infeksi sekunder. Pemahaman dalam diagnosis banding mata merah dengan

berbagai etiologi dapat memperbaiki terapi dan manajemen mata merah.

Penggunaan lensa kontak dapat menyebabkan infeksi yang mengganggu

penglihatan, dan dapat menyebabkan pasien tidak ingin melanjutkan

penggunaan lensa kontak. 1

Beberapa hal yang dapat menyebabkan mata merah akibat penggunaan

lensa kontak antara lain; pemasangan lensa kontak yang tidak benar, hipoksia,

terdapat deposit pada lensa kontak, kerusakan lensa kontak, rekasi toksik atau

alergi pada penggunaan lensa kontak, riwayat alergi sistemik atau alergi pada

mata sebelumnya, mata kering, infeksi keratitis atau ulkus kornea. 1

3. Transmisi HIV pada perawatan lensa kontak

HIV dapat terisolasi pada jaringan ocular, jaringan air mata, dan pada

lensa kontak penderita AIDS. Namun pada saat ini, belum terdapat data yang

menunjukkan transmisi HIV pada kontak air mata, atau penggunaan lensa

kontak. 1

15

Page 17: LENSA KONTAK.doc

BAB III

PENUTUP

Lensa kontak merupakan lensa sclera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit

dipakai untuk jangka panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa tidak

enak pada mata. Lensa kornea keras merupakan lensa kontak pertama yang benar-

benar berhasil dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata. Indikasi

penggunaan lensa kontak pada pasien yaitu indikasi optik seperti pada

anisometropia, indikasi terapeutik pada kelainan kornea, indikasi preventif,

indikasi operatif, indikasi kosmetik dan okupasi, masing-masing disesuaikan

dengan kebutuhan.1,2,4

Beberapa tipe lensa kontak yang dapat digunakan sebagai pilihan pada saat

ini adalah lensa kontak lunak (soft contact lenses), lensa kaku permeable gas

(rigid gas permeable lenses), lensa kontak torik (toric soft contact lenses) dan

lensa kontak khusus pada penderita presbiopia.1,5

Penggunaan lensa kontak harus dilakukan secara benar, serta harus

dilakukan perawatan secara reguler, sehingga dapat menghindari komplikasi yang

dapat saja timbul. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penggunaan

lensa kontak antara lain kelainan pada kornea, seperti keratitis, ulkus kornea; mata

merah, dapat terjadi karena cara pemasangan lensa kontak yang tidak benar atau

infeksi sekunder oleh penggunaan lensa kontak, dan transmisi HIV akibat

penggunaan lensa kontak. oleh karena itu penggunaan lensa kontak harus dengan

indikasi yang benar, cara pemasangan yang benar, dan perawatan lensa yang

teratur.1,5,8

16

Page 18: LENSA KONTAK.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Opthalmology : Clinical Optics, Section 3. Basic

Clinical Science Course, 2010-2011, page 181-195.

2. Riordan, Paul-Eva; Whitcher, John P. 2007. Vaugan and Asbury’s General

Opthalmology. Jakarta: EGC. Bab 6 Halaman 145-146.

3. Kansky, Jack J. 2011. Clinical Opthalmology; A Systematic Approach

Seventh Edition. London: Elsevier Saunders. Page 232-235.

4. Khurana, A. K. 2007. Comprehensive Opthalmology; Fourth Edition. New

Delhi: New Age International. Page 44-46.

5. Amra, Aryani Atiyatul. 2007. Lensa kontak. Medan; USU repository.

6. Byrnes, Stephen; Denayer, Greg; Edrington, Tim. Contact Lens Clinical

Pearls pocket Guide. Gas Permeable Lens Institute.

7. Profesional Fitting Guide. 1994. FluoroPerm: Rigid Gas Permeable

Contact Lenses for Daily Wear. Paragon Vision Sciences.

8. Kalaiyarasan. 2004. Paramedical: Contact Lens Fitting. Madurai: Contact

Lens Clinic, Aravind eye hospital.

9. Sulley, Anna. 2005. Contact Lens Fitting Today, Part 2: Soft Contact Lens

Fitting. Association of Optometrics Ireland.

10. The Adventages and Disadvantages of Soft Contact Lense Compared to

Rigid Gas permeable Lenses. 2000. Departement of Opthalmology and

Visual Sciences; University of Iowa Hospitals and Clinics Health Care.

17