lp immunisasi geny

43
Senin, 08 Desember 2014 MAKALAH IMUNISASI PADA ANAK BALITA "PROMKES" KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Imunisasi anak balita”. Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang………………………………………………………………………. Tujuan……………………………………………………………………………….. Rumusan Masalah…………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN Pengertian Imunisasi………………………………………………………………… Tujuan Imunisasi…………………………………………………………………….. Macam-macam Imunisasi…………………………………………………………... Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi………………………………….... BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan…………………………………………………………………………..

Upload: eulaysocasoarescorreia

Post on 14-Apr-2016

30 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lp koma diabetikum

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Immunisasi Geny

Senin, 08 Desember 2014

MAKALAH IMUNISASI PADA ANAK BALITA "PROMKES"

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Imunisasi anak balita”. Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR……………………………………………………………………DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..BAB I PENDAHULUANLatar Belakang……………………………………………………………………….Tujuan………………………………………………………………………………..Rumusan Masalah……………………………………………………………………BAB II PEMBAHASANPengertian Imunisasi…………………………………………………………………Tujuan Imunisasi……………………………………………………………………..Macam-macam Imunisasi…………………………………………………………...Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi…………………………………....BAB III KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan…………………………………………………………………………..            Saran……………………………………………………………………………….DAFTAR PUSTAKA

Page 2: Lp Immunisasi Geny

BAB 1PENDAHULUAN

Latar BelakangSelama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat  dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit.Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan penyakit secara   perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka panjang adalah eradikasi atau eliminasi suatu penyakit.Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia baru tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT.Rumusan Masalah1.      Apa saja definisi dari imunisasi?2.      Apa saja jenis imunisasi?3.      Apa efek samping dari imunisasi?4.      Apa penyakit-penyakit yang ditimbulkan pada anak yang tidak di imunisasi?

    Tujuan    1.      Untuk mengetahui apa definisi dari imunisasi.2.      Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi.3.      Untuk mengetahui efek samping dari imunisasi.4.      Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang di timbulkan pada anak yang tidak di imunisasi

Page 3: Lp Immunisasi Geny

BAB IIPEMBAHASANPengertian      Imunisasi adalah pemberian kekebalan dalam upaya untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu. Imunisasi merupakan suatu sistem kekebalan yang diberikan pada manusia dengan bertujuan melindungi individu tersebut dari penyakit yang dapat membahayakan jiwa. Yang harus diketahui dari imunisasi adalah: 1.    Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit berbahaya. Anak yang tidak mendapat imunisasi akan lebih mudah jatuh sakit dan menjadi cacat selamanya atau kurang gizi dan kemudian meninggal. 2.    Imunisasi tetap aman dilakukan bagi anak yang sedang sakit ringan, cacat atau kurang gizi. 3.    Semua ibu hamil, termasuk mereka yang sebelumnya pernah mendapatkan imunisasi, oerlu mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid untuk melindungi diri dari tetanus. Sebaiknya berkonsultasi kepada petugas Puskesmas tentang imunisasi tetanus ini. Sesuai dengan komitmen global saat ini, Indonesia sedang melaksanakan eliminasi Tetanus Neonatorum. Imunisasi ini diberikan pada semua wanita uasia subur termasuk ibu hamil sebanuyak 5 dosis. Wanita usia subur yang telah mendapatkan vaksin secara lengkap dan tepat, akan terlindungi seumur hidupnya dan bayinya akan terlindungi selama beberapa minggu setelah dilahirkan. Setiap pemberian imunisasi harus menggunakan jarum dan alat suntik baru yang suci hama (steril). Masyarakat harus senantiasa mengingatkan hal ini kepada petugas. Penyakit dapat menyebar dengan mudah apabila orang berkumpul bersama. Semua anak yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk seperti tempat pengungsian, bencana.

Macam-macam imunisasi :        1.    Imunisasi Dasar cegah penyaakit TBC (batuk darah)a.    Diberikan pada saat usia bayi lahir – 2 bulan, tetapi yang paling efektif pada usia 2 bulan.b.    Untuk mencegah difteri (radang tenggorokan), pertusis (batuk rejan/batuk 100

Page 4: Lp Immunisasi Geny

hari), dan tetanus (kejang).c.    Diberikan sebanyak 3x yaitu pada saat usia bayi 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.C.                                                           2.  PolioMerupakan                 Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah empat kali.Waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu. Cara pemberian imunisasi polio melalui oral.a.    Untuk mencegah penyakit poliob.    Diberikan sebanyak 4x yaitu pada saat usia anak ketika lahir, 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan.3. Campak     Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.Frekuensi  pemberian imunisasi campak adalah satu kali.Waktu pemberian imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempa suntikan dan panas.a.    Untuk mencegah penyakit campakb.    Diberikan 1x pada saat usia anak 9 bulan.c.    Hepatitis Bd.    Untuk mencegah penyakit Hepatitis Be.    Diberikan 3x yaitu pada saat usia bayi 1 bulan, 2 bulan, dan 12 bulan.4.    munisasi DPT ( Diphteri, Pertusis, dan Tetanus )Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah  terjadinya penyakit difteri.Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat antibody (toksoid). Frekwensi pemberian imunisasi DPT adalah  3 kali,dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti,kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT antara umur  2 – 11 bulan dengan interval 4 minggu.  Cara pemberian imunisasi DPT melalui intramuskuler.  Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat,efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan,demam sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,kesadaran menurun,terjadi kejang, enselopati, dan shock.

 Efek Samping Dari Imunisasia.    DPT  Demam ringan, nyeri dan kadang bengkak pada daerah penyuntikanb. Campak  Demam selama 1-2 hari pada hari ke 5-6  Kadang timbul bercak pada kulit sekitar tempat penyuntikanCara Penanganan efek samping/kejadian ikutan setalah pemberian imunisasi1.    Bila timbul demam, lakukan:•         Berikan kompres hangat (dahi, ketiak dan leher)

Page 5: Lp Immunisasi Geny

•         Beri banyak minum•         Beri pakian yang tipis dan menyerap keringat•         Ganti pakaina yang basah•         Berikan obat  penurun panas sesuai anjuran dokter2.     Bila timbul nyeri/bengkak dearah suntilkan, lakukan:•         Beri kompres air  biasa ditempat sekitar suntikan•         Diusap-usap sekitar daerah suntikan•         Beri anak (ASI/mainan) agar dapat tidur3.       Bila terjadi diare, lakukan:                    •         Beri bayi banyak minum air putih, oralit, kuah sayur, sari buah, atau ASI•         Jangan berikan obat anti diare.        4.         Hal yang perlu mendapat perhatian setelah imunisasi :    •         Reaksi yang timbul pada imunisasi BCG dapat    berupa koreng pada area    penyuntikan. Walau demikian tidak boleh dilakukan pengobatan terhadap luka, seperti memberinya obat oles, salep, bethadin, obat merah, dll. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan imunisasi. •         Reaksi diare        setelah imunisasi setelah imunisasi POLIO boleh diberikan ASI jika lama imunisasi sudah diberikan lebih dari 6 jam (tidak boleh mewmberikan ASI setelah imunisasi POLIO sebelum 6 jam berlalu)•         Daerah yang disuntik tidak boleh dipijat, diberikan obat oles ataupun talk dan yang lainnya.

 BAB IIIPENUTUP     KesimpulanUntuk melindungi bayi dan anak dari penyakit yang membahayakan fisik dan jiwa anak, maka mereka perlu diimunisasi. Ibu hamil juga perlu mendapatkan imunisasi untuk melindungi diri sendiri beserta bayi yang dikandungnya terhadap tetanus. Maka peran suami, ibu, calon ibu, sanagt dibutuhkan demi melindungi bayi dan anak dari penyakit mematikan maupun cacat seumur hidup. Saran1.    Tingkat pendidikan ibu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.2.    Jarak rumah ke Puskesamas tidak mempunyai pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.3.    Pengetahuan ibu mempunyai pengaruh positip terhadap kelengkapan imunisasi dasar, yang berarti bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi akan berpengaruh meningkatkan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.4.    Motivasi ibu mempunyai pengaruh positip terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Yang berarti bahwa semakin baik motivasi ibu akan  berpengaruh meningkatkan kelengkapanimunisasi dasar pada bayi.5.    Tenaga Kesehatan  Berupaya untuk meningkatan pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi dasar bagi bayi sehingga ibu yang mempunyai bayi berusaha meningkatkan kelengkapan imunisasi bayi melalui penyuluhanpenyuluhan di

Page 6: Lp Immunisasi Geny

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul.2008.Pengantar ilmu Kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta : Salemba MedikaHinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan. Jakarta : EGChttp://harry-arudam.blogspot.com/2012/03/pengertian-imunisasi.html  (diakses pada tanggal 8 Oktober 2012

Page 7: Lp Immunisasi Geny

Selasa, 15 Januari 2013

MAKALAH IMUNISASI PADA BAYI

OLEH :

NI WAYAN EKA DAMA YANTI

Page 8: Lp Immunisasi Geny

1

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang

berjudul “Imunisasi pada Bayi.

Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Karena itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta

atas dukungannya, orang-orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain

yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana

sebagai manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang

mengatakan “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”,

maka saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Page 9: Lp Immunisasi Geny

Badung, 27 Nopember 2012

Penulis

2

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL

…………………………………………………………………….1

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………………2

DAFTAR

ISI……………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar

Belakang……………………………………………………………………….5

1.2 

Tujuan………………………………………………………………………………

..6

1.3  Rumusan

Masalah……………………………………………………………………6

Page 10: Lp Immunisasi Geny

1.4  Metode

Penulisan…………………………………………………………………….7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Imunisasi…………………………………………………………………8

2.2 Tujuan

Imunisasi……………………………………………………………………..9

2.3 Jenis-jenis

Imunisasi………………………………………………………………….9

2.4 Macam-macam

Imunisasi…………………………………………………………...11

2.5 Penyakit yang dapat di cegah dengan

Imunisasi…………………………………....17

2.6 Pemberian Imunisasi menurut

WHO………………………………………………..19

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1

Kesimpulan…………………………………………………………………………

..23

3

3.2

Saran……………………………………………………………………………….2

Page 11: Lp Immunisasi Geny

3 DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang

Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang

kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan

upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian

Page 12: Lp Immunisasi Geny

imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam

memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep

imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis ,

difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.

Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan penyakit

secara perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka panjang adalah

eradikasi atau eliminasi suatu penyakit.

Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia baru

tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang

selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”

Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini

telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT,

TT, Hep.B.

5

1.2 Tujuan

Setelah menyelesaikan makalah dengan judul “imunisasi pada bayi”,

maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

Page 13: Lp Immunisasi Geny

           - Mampu mengetahui imunisasi, jenis imunisasi, cara

pemberiannya dan komplikasi dari pemberian imunisasi.

      - Sebagai tambahan pengetahuan bagi calon Bidan professional

sehingga saat kita ada di lahan klinik kita dapat memberikan asuhan kebidanan

yang sesuai kode etik kebidanan.

1.3 Rumusan Masalah

Pembahasan imunisasi dapat disusun dengan format sebagai berikut :

A.    Pengertian Imunisasi

B.     Tujuan Imunisasi

C.     Jenis-jenis Imunisasi

D.    Penyakit yang dapat di vaksinasi

E.     Pemberian Imunisasi Menurut WHO

1.      Sifat fisik

2.      Kontra indikasi

3.      Dosis

4.      Tempat pemberian

5.      komplikasi

6

1.4 Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dimana

dalam pengumpulan data yakni melalui penelitian dokumen, yang datanya di

peroleh dari berbagai informasi.

Page 14: Lp Immunisasi Geny

7

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Pengertian Imunisasi

Page 15: Lp Immunisasi Geny

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit

yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata

imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya

akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk

terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem

kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan

terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan

satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai

penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.

Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :

      - Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi

      - Potensi antigen yang disuntikkan

      - Waktu antara pemberian imunisasi

Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari

factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada

diri anak. 8

2.2 Tujuan Imunisasi

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :

1.       Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.

2. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.

Page 16: Lp Immunisasi Geny

2.3 Jenis-Jenis Imunisasi

Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

  IMUNISASI AKTIF

Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi

suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik

yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel

memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat

dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :

a.       Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh

sembuh dari suatu penyakit.

b.      Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang

di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap

vaksinya anyara lain:

1). Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau

mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida,

toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.

9

2). Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

3). Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari

tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.

4). Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk

meningkatkan imunogenitas antigen.

Page 17: Lp Immunisasi Geny

     IMUNISASI PASIF

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang

dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia

atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk

dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :

a.       Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang

merupakan orang tua kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.

b.      Imunisasi pasif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah

penyakit tertentu.

10

2.4 Macam-Macam Imunisasi

Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan

beberapa imunisasi yang dianjurkan :

A. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

1.      Indikasi

Page 18: Lp Immunisasi Geny

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan

dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi

BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC milier (pada

seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin

yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberiaan

imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur

0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan,

kemudiaan cara pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping

pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis

regional, dan reaksi panas.

2.      Kontra Indikasi

  Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis, dan

sebagainya.

  Mereka yang sedang menderita TBC.

3.      Efek Samping

Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan

yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu

pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.

11

Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher,

terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya

      B. Imunisasi PPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)

1.    Indikasi

Page 19: Lp Immunisasi Geny

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman

difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang

pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberiaan imunisasi DPT adalah tiga

kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit

(tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ tubuh membuat zat anti,

kedua dan ketiga terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT

antar umur 2-11 bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi

DPT melalui intra muscular.

2.      Efek Samping

Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek

ringan seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam

sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,

kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.

3.    Kontra Indikasi

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala

serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang

mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus

dihilangkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya dapat

diberikan DT.

12

      C. Imunisasi Polio

1.      Indikasi

Page 20: Lp Immunisasi Geny

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan

vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi polio

adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11 bulan

dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi polio

melalui oral.

2.      Efek Samping

Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa

paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull

WHO 66 :1998)

3.      Kontra Indikasi

Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang

berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.

Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan

dapat diberikan setelah sembuh.

     D.   Imunisasi Campak

1.      Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini

adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak adalah

satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara

pemberiaan imunisasi campak melalui subkutan.

13

Page 21: Lp Immunisasi Geny

2.      Efek Samping

Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan

panas selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.

3.      Kontra Indikasi

Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di

duga menderita gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.

      E. Imunisasi Hepatitis B

1.      Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi

pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberiaan imunisasi hepatitis B

pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya adalah intramuscular.

2.      Efek Samping

Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar

tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang

setelah dua hari.

3.      Kontra Indikasi

Hipersensitif pada komponen vaksin. Seperti vaksin-vaksin yang lain,

vaksin ini tidak boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

      F. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubela)

14

1.      Indikasi

Page 22: Lp Immunisasi Geny

Merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan atau mencegah

terjadinya penyakit campak (measles), gondong , parotis epidemika (mumps) dan

rubela (campak jerman). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah

virus campak strainedmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan

virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan pada bayi usia dibawah 1 tahun karena

dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibodi maternal yang masih ada,

khusus pada daerah endemic sebaiknya diberikan imunisasi campak yang

monovalen dahulu pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan boster dapat dilakukan

MMR pada usia 15-18 bulan.

2.      Efek Samping

Efek samping vaksin porotitis biasanya berupa pembengkakan kelenjar

liur yang timbul 10-14 hari setelah vaksin. Sedangkan untuk vaksin rubella, efek

sampingnya terinfeksi rubella ringan seperti demam ringan, nyeri tenggorokan,

pusing ruam, dan pembengkakan kelenjar.

      G. Imunisasi Tiphus Abdominalis

1.      Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya

penyakit tifus abdominalis, dalam persediaannya khususnya Indonesia terdapat

tiga jenis vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman yang dimatikan, kuman

yang dilemahkan (vivotf, berna) dan antigen capsular Vi polysacchgaride (typhim

Vi, Pasteur meriux) pada vaksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk

bayi 6-12 bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun adalah 0,5 ml,

pada imunisasi awal dapat diberikan sebanyak dua kali dengan interval empat

Page 23: Lp Immunisasi Geny

minggu kemudian penguat setelah satu tahun kemudian.

15

Pada vaksin kuman yang dilemahkan dapat diberikan dalam bentuk capsul ateric

coated sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak diatas usia 6 tahun dan pada

antigen capsular diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diulang tiap tiga

tahun.

      H. Imunisasi Varicella

1.      Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

varicella (cacar air). Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella zoozter

strain OKA yang dilemahkan pemberian vaksin varicella dapat diberikan suntukan

tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila diatas usia 13 tahun dapat

diberikan dua kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.

     I.  Imunisasi Hepatitis A

1.      Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis A. pemberiaan imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun.

Untuk imunisasi awal dengan menggunakan vaksin havrix (isinya virus hepatitis

A strain HM175 yang inactivated) dengan 2 suntikan dengan interval 4 minggu

dan boster pada enam bulan kemudiaan dan apabila menggunakan vaksin MSD

dapat dilakukan tiga kali suntikan pada usia 0, 6 dan 12 bulan.

      J. Imunisasi HIB (Haemophilus Influenza Tipe B)

1.      Indikasi

Page 24: Lp Immunisasi Geny

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

influenza tipe b.

16

Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (PRP; purified capsular

polysacharide) kuman H. Influenzae tipe b , antigen dalam vaksin tersebut dapat

dikonjugasi dengan protein-protein lain seperti toksoid tetanus (PRP- OMPC).

Pada pemberiaan imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan dengan tiga suntikan

dengan interval dua bulan kemudian vaksin PRP OMPC dilakukan dengan

suntikan dengan interval dua bulan kemudian bosternya dapat dilakukan pada usia

18 bulan.

2.      Efek Samping

Efektivitas vaksi HIB sekitar 95 % dan relative aman meskipun

menimbulkan reaksi local berupa rasa nyeri dan kemerahan pada sekitar 5-15 %

bayi.

2.5     Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

  Tuberculosis

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya

melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah manusia,

imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.

  Difteri

Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis,

dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala

ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi

Page 25: Lp Immunisasi Geny

obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan

kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah

penyakit ini adalah DPT.

17

  Pertusis

Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella. Penularan melalui droplet,

bahayanya dapat menyebabkan pneumonia yang dapat menimbulkan kematian.

Gejala berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan

imunisasi DPT.

  Tetanus

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal

ditunjukkan dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya

diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan

tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.

  Poliomyelitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang

myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam

ringan dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui

droplet atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio.

Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi

polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.

  Campak

Page 26: Lp Immunisasi Geny

Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui

droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul

pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,

imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu

terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.

18

  Hepatitis B

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang

kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara

horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis.

Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang

ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-

11bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.

2.6      Pemberian Imunisasi Menurut WHO

1.      Sifat Fisik

Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen

kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna

untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang.

Vaksin dibagi menurut:

         Sensitivitas terhadap suhu

a.       Vaksin yang Sensitive terhadap beku (freeze sensitive = FS), yaitu : DPT,

DT, TT, Hepatitis B dan DPT-HB

Page 27: Lp Immunisasi Geny

b.      Vaksin yang sensitive terhadap panas (heat sensitive = HS), yaitu : vaksin

campak, polio, dan BCG

         Substrat pembuatannya

a.       Vaksin kuman yang hidup dilemahkan seperti :

         Virus campak dalam vaksin campak

19

         Virus polio dalam sabin pada vaksin polio

         Kuman TBC dalam vaksin BCG

b.      Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti :

         Bakteri pertusis dalam DPT

         Virus polio jenis salk dalam vaksin polio

c.       Vaksin dari racun/toksin kuman yang dilemahkan seperti :

         Racun kuman seperti toxoid (TT), diphtheria, toxoid dalam DPT

d.      Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman seperti Hepatitis B

2.      Kontra Indikasi

Kontraindikasi pemberiaan imunisasi. Ada beberapa kondisi yang menjadi

pertimbangan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak:

  Flu berat atau panas tinggi dengan penyebab yang serius

  Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima vaksin virus hidup

  Sedang dalam pemberian obat-obat yang menekan system imun, seperti

sitostatika, transfuse darah, dan immunoglobulin

  Riwayat alergi terhadap pemberian vaksin sebelumnya seperti pertusis

Page 28: Lp Immunisasi Geny

20

3.      Dosis

Jenis vaksin Dosis

BCG 20/Ampul

DPT 10/Vial

Polio 10/Vial

Campak 10/Vial

Hepatitis B uniject 1/Kemasan

DT 10/Vial

TT 10/vial

DPT-HB 5/Vial

4.      Tempat Pemberian

Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi

di Indonesia, DepKes 2000)

Vaksin Dosid Cara dan tempat pemberiaan

BCG 0,05 cc Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus kanan

DPT 0,5 cc Intramuskular

Polio 2 tetes Diteteskan ke mulut

Campak 0,5 cc Subkutan, biasanya lengan kiri atas

Hepatitis

B

0,5 cc Intramuscular pada paha bagian luar

TT 0,5 cc Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus

Page 29: Lp Immunisasi Geny

21

5.      Komplikasi

Adapun biasanya terjadi komplikasi pada penyakit campak seperti otitis

media, konjungtivitis berat, enterititis, dan pneumonia, terlebih pada anak dengan

status gizi buruk.

PANDANGAN 5 AGAMA TENTANG IMUNISASI PADA BAYI

Agama Hindu , Agama Islam , Agama Budha , Agama Kristen Protestan

dan Agama Kristen Katolik :

- Umumnya setiap agama mengharapkan Imunisasi ini dapat memberikan

hal yang positif pada bayi maupun Ibu. Oleh karena itu Imunisasi pada bayi harus

dilaksanakan dengan pengawasan yang efektif sehingga tidak ada kesalahan

dalam pemberian obat tersebut , Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan

kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu agar menghindari dan

mencegah timbulnya / gejala suatu penyakit pada Bayi.

Page 30: Lp Immunisasi Geny

22

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN3.1 KESIMPULAN

Dari pembasan masalah di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian dari

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang

sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang dan dari pembahasan di atas

adalah mampu mengetahui imunisasi, jenis-jenis imunisasi, penyakit yang dapat

di vaksinasi , cara pemberiannya dan komplikasi dari pemberian imunisasi.

Sebagai tambahan pengetahuan bagi calon Bidan professional sehingga saat kita

ada di lahan klinik kita dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai kode etik

kebidanan.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan :

Perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang imunisasi di

kalangan paramedis sehingga pelayanan kesehatan khususnya imunisasi dapat

diberikan sesuai dengan standar asuhan pelayanan kesehatan.

      Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang

sebenarnya tentang pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitan sehingga

masyarakat tidak perlu takut membawa anaknya imunisasi.

Page 31: Lp Immunisasi Geny

23

Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus

selalu aktif ke posyandu atau tenaga kesehatan terdekat. Karena dengan di beri

Imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai penyakit.

24

DAFTAR PUSTAKAhttp://clubbing.kapanlagi.com/threads/111535-Efek-Samping-Imunisasi

Page 32: Lp Immunisasi Geny

1.      A. Aziz Alimul Hidayat, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Cetakan

1.Jakarta :Buku Kedokteran EGC 2009. Hal 98-101