makalah daun
DESCRIPTION
daunTRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
MAKALAH DAUN(FOLIUM)
DOSEN PENGAMPU : NUR EKA KUSUMA HINDRASTI,M.Pd
DISUSUN OLEH:
RACHMA SAKTI OKTAVIANI. 140384205070
ZURIMA ESTIKA. 140384205043
AZURIYATI. 140384205068
NURUL HAKAMAH. 140384205048
AGUS DIANTO. 140384205024
MUHAMMAD HIDAYAT.140384205075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kesempatan, kesehatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentang “Daun(Folium)” yang merupakan salah satu tugas yang
diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran semester ganjil 2015-2016.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nur Eka Kusuma
Hindrasti,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah morfologi tumbuhan, atas
bimbingan dan materi yang telah diberikan kepada Kami dalam kegiatan
pekuliahan.
Andai kata dalam penyusunan naskah laporan praktikum ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki penulisan di masa yang akan datang.
Tanjungpinang, Oktober 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Perkembangan Daun......................................................................................6
2.2 Bagian-bagian daun........................................................................................8
2.3 Helaian daun (Lamina)...................................................................................9
2.3 Bentuk Ujung Daun(Apex folli)...................................................................12
2.4 Bentuk basal daun(basis folii)......................................................................14
2.5 Daging Daun (Intervenium).........................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan
pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada
tumbuhan.daun mempunyai helaian daun (Lamina) yaitu bagian yang melebar
yang tertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (Petiolus) . buku-buku
(Nodus)adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak
daun (Axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada
umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua
bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan
berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada
batang. Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk
mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak
bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan
pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan
tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun,
ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses perkembangan pada daun?
2. Apasajakah bagian-bagian dari daun?
3. Bagaimanakah bentuk dari helaian daun?
4. Bagaimanakah bentuk dari ujung daun?
4
5. Bagaimanakah bentuk dari basal daun?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan daun
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari daun
3. Untuk mengetahui bentuk dari helaian daun
4. Untuk mengetahui bentuk dari ujung daun
5. Untuk mengetahui bentuk dari basal daun.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Daun
Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada meristem
apeks. Setiap primordial daun terbentuk pada bagian panggul meristem apeks
pucuk. Ketika primordial daun baru terbentuk, primordial daun sebelumnya (yang
lebih tua) telah melebar secara progresif, sebagai akibat aktifitas meristem di
dalam daun itu sendiri. Interval waktu antara pembentukan primordial daun
sebelumnya dengan primordial daun berikutnya pada meristem apeks
disebut plastokron.
Primordial daun pada tumbuhan dikotil biasanya terbentuk pada sebagian
kecil dari diameter meristem apeks pucuk, sedangkan pada tumbuhan monokotil,
primordial daun terbentuk dan berkembang pada sekeliling meristem apeks pucuk.
Jadi, daun dikotil yang sangat muda tampak berbentuk seperti pasak, sedangkan
daun monokotil tampak seperti kerah baju yang menutupi seluruh apek pucuk.
Primordial daun akan terus berkembang ukurannya secara berangsur-
angsur sehingga mencapai ukuran dan bentuk tertentu. Bertambahnya ukuran
daun terjadi sebagai akibat bertambahnya jumlah sel yang diikuti dengan
penambahan ukuran sel. Pembelahan sel berbeda-beda pada daerah tertentu dari
meristem daun, sehingga terjadi aktifitas diferensial dari meristem daun yang
menyebabkan terbentuknya bentuk-bentuk daun yang berbeda.
Pada awal perkembangan daun, aktifitas meristem daun menyebabkan
terjadinya perpanjangan daun.Perpanjangan daun berikutnya terjadi sebagai
akibat aktifitas meristem interkalar. Pelebaran daun (bifacial/dorsoventral)
terjadi bila meristem tepi daun aktif melakukan pembelahan sel. Bila aktifitas
meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-daerah tertentu saja, maka
akan terbentuk daun yang berbagi menyirip atau majemuk menyirip. Jadi, pada
6
dasarnya bentuk daun sangat tergantung dari perkembangannya, terutama
pembelahan dan pembesaran sel. Selain itu, adanya kematian sel pada daerah-
daerah tertentu selama perkembangan daun berlangsung juga dapat menentukan
bentuk akhir dari suatu daun. Perkembangan daun seperti inilah yang merupakan
dasar bagi terbentuknya basal daun, ujung daun, tepi daun, dan bentuk geometri
daun yang berbeda-beda.
Ada 4 meristem yang berperan dalam pada pembentukan daun, yaitu:
1. Meristem apeks daun, berfungsi untuk menambah tinggi daun
2. Meristem tepi/marginal, berfungsi untuk :
a. Membentuk daun pipih – lebar
b. Membentuk anak daun pada daun majemuk
3. Meristem interkalar, berfungsi untuk menambah panjang daun
4. Meristem adaksial membentuk ibu tulang daun/tulang daun utama.
Tahapan perkembangan daun :
1. Fase I – inisiasi primordial dan pembentukan tonjolan yang radial simetri.
Analisis genetika molecular menunjukkan bahwa primordial terbentuk dari
tiga lapisan terluar dari meristem apeks.
2. Fase II – Primordia tumbuh secara lateral dan membentuk tiga sumbu yang
dapat dibedakandengan jelas, yaitu :
*Abaksial/adaksial – ventral/dorsal
*Proksimodistal
*Sentrolateral
3. Fase III – diferensiasi dan pendewasaan daun
a. Pembelahan sel terhenti, dimulai dari ujung/distal daun
b. Terjadi pemanjangan sel, yang merupakan tahap akhir dari
perkembangan daun.
c. Pemanjangan sel berhenti pertama kali di bagian abaksial, sehingga
menyebabkan adanya perenggangan sel-sel pada jaringan bunga karang.
7
2.2 Bagian-bagian daun
Pada dasarnya daun terdiri dari tiga bagian, yaitu
1. pelepah daun atau upih daun (vagina), daun yang berupih umumnya
hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan
berbiji tunggal(monokotil) saja, suku rumput(gramineae),suku empon-
empon(zingiberaceae),dll upih daun selain merupakan bagian daun
yang melekat atau memeluk batang , juga dapat mempunyai fungsi lain
sebagai pelindung kuncup yng masih muda ,memberI kekuatan pada
tanaman.
2. tangkai daun (petiolus) Tangkai daun merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun
ada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari
sebanyak-banyaknya
Jika di lihat dari penampang melintangnya dapat di jumpai tangkai
daun sebagai berikut:
8
bulat dan berongga, misalnya tangakai daun papaya (carica
papaya L.)
pipih dan tepinya menebal(bersayap),misalnya pada jeruk (citrus
sp.)
bersegi
setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangakal
seperti pada tangkai daun pisang.
3. helaian daun (lamina).
Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut dinamakan daun lengkap.
Contohnya adalah pohon pisang, pohon pinang, bambu dll.
Pada sebagian besar tumbuhan, daun hanya terdiri dari satu atau dua
bagian saja, yakni helai daun saja contohnya yaitu pada biduri(Calotropis
gigantea), tangkai dan helai daun contohnya pada mangga(Mangifera indica),
pelepah dan helai daun contohnya pada padi (Oriza sativa), atau tangkai daun saja
contohnya pada jenis pohon yang berasal dari australia misalnya Acacia
auriculiformis. Daun-daun yang demikian dinamakan sebagai daun tak lengkap.
2.3 Helaian daun (Lamina)
Berbagai macam tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya
itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk,
ukuran dan warnanya.Disini kelompok kami akan menjelaskan beberapa sifat dari
helai daun yaitu:
1. Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio)
2. Tipe ujung helai daun ( Apex folii )
3. Bentuk basal daun ( Basis folii)
4. Daging daunnya ( intervenium)
1. Bangun Bentuk Helai Daun (Circumscription)
Variasi bangun bentuk tumbuhan/pohon hutan sangat bermacam
macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai bangun
9
bentuk helai daun dapat berbeda beda. Berdasarkan pada letak
bagian yang terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :
Bagian yang terlebar terdapat kira-kira ditengah tengah helaian
daun.
Bagian yang terlebar terdapat dibagian bawah pertengahan
helai daun.
Bagian terlebar terdapat di bagian atas pertengahan helai daun .
Tidak ada bagian yang terlebar artinya helai daun dari
pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
A. Bagian yang terlebar terdapat kira -kira pada pertengahan
helaian daun.
Dalam karakteristik bentuk helai daun ini dapat dikatakan dengan
perbandingan antara panjang dan lebar helai daun dengan demkian kita
akan menjumpai kemungkinan bangun helai daun seperti berikut :
- Perbandingan 1 : 1 Maka bangun helai daun adalah Bulat /
bundar(Orbicularis) bentuk ini kan dijumpai pada Victoria regia
dan Teratai daun besar (Nelumbium nelumbo Druce) Bangun
Perisai (Peltatus) ciri bentuk biasanya bulat mempunyai
tangkai yang tidak tertanam pada pangkal daun tetapi pada bagian
tengah tengah daun.
- Perbandingan 1½ – 2 : 1. yaitu bentuk Jorong (ovalis atau
ellipticus) Bentuk ini adalah perkbangan struktur bentuk helai daun
dari bentuk bulat sebelumnya dengan perkembangan kearah apex
dan basic. Contohnya pada daun nangka (Arthocarpus
heterophyla Merr) dan Bintanggor (Callophylium inophylium L)
- Perbandingan 2½ - 3 : 1 Bentuk ini dikenal dengan tipe memanjang
(Oblong) yang merupakan modifikasi bentuk memanjang kearah
apex dan base dari bentuk jorong misalnya pada sirikaya (Annona
squamosa L) dan sirsak (Annona muricata L)
- Perbandingan 3-5 : 1 Yaitu bangun lanset (Langseolatus) yaitu
bangun struktur helai daun yang lebih ramping dari bentuk oblong
10
bagian tengan lebih sempit dari bagian oblong contohnya ini pada
daun kemboja (Plumiera acuminata Ait) dan oliander (Nerium
oleander L).
B. Bagian yang terlebar terdapat di bagian bawah pertengahan
helai daun.
Daun daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah
tengah ( pertengahan ) helai daun dibedakan menjadi dua :
a. Pangkal daun tidak terbelah dan dibedakan menjadi :
1. Bangun bulat telur (Ovalis) misalnya daun kembang sepatu
(Hibiscus rosasinensis) dan dan cili padi (Capsicum
frutescens L)
2. Bangun segitiga (Triangularis) yaitu bangun seperti segi-tiga
sama kaki misalnya daun bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa L)
3. Bangun delat (Deltoideus) yaitu bangun segitiga yang sama
ketiga sisinya misalnya pada daun air mata penganting / bunga
antigong (Antigonon leptopus Hook et am)
4. Bangun belah ketupat (Rhomboideus) Yaitu bangun segi
empat yang sama sisinya serta sama panjang misalnya pada
daun anak pada daun bengkoang. (Pachyrrhizus erosus Urb)
b. Pangkal daun yang terbelah dapat dibedakan menjadi;
1. Bangun jantung (Cordatus) yaitu bangun seperti bulat telur
tetapi pangkal daunnya memperlihatkan sesuatu
lekukan misalnya pada daun pohon waru (Hibiscus tiliaceus L).
2. Bangun Ginjal (Reniformis) Yaitu bangun helai daun
pendek melebar dengan ujung yang tumpul atau membulat dan
pangkal yang berlekuk dangkal misalnya pada daun kaki kuda
(Centela asistica Urb)
3. Bangun Anak panah (Sagitatus) Daun tak seberap lebar ujung
tajam pangkal dengan lekukan yang lancip pula pada pangkal
11
helai dauan ada lekukan misalnya pada daun enceng
(Sagittaria sagittifolia L)
4. Bangun tombak (Hastatus) yaitu bangun helai daun seperti
anak panah tetapi bagian pangkalnya kekiri dan ke kanan
tangkai mendatar misalnya pada helai daun
wewehan (Monocharia hastata Solms)
5. Bertelinga (Auriculatus) yaitu bangun helai daun yang seperti
tombak tetapi pangkal daunnya baik kekiri dan ke kanan
membulat pada dan tempuyung (Sonchus asper Vill)
C. Bagian terlebar terdapat pada bagian atas dari pertengahan
helai daun
Dalam hal demikian maka dapat kemungkinan bentuk helai
daun yang dijumpai adalah :
1. Bangun bulat telur sungsang (Obovatus) yaitu sepert bulat
telur tetapi bagian yang terlebar terdapat dekat bagian ujung
helai daun misalnya dijumpai pada helai daun sawo kecil
(Manilkara kauki Dub)
2. Bangun jantung sungsang (Obcordatus) misalnya pada daun
sidaguri (Sida retusa) atau daun semanggi gunung (Oxalis
corniculata L)
3. Bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus)
misalnya anak daun semanggi (Marsilea crenata Prest)
4. Bangun sudip atau bangun Satel/ Solet (Spathulatus) yaitu
bangun telur terbalik tetapi bagian
bawahnya memanjang misalnya daun tapak lima (Elephantop)
5. Bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnya pipih
dan daun amat panjang misalnya Dun bermacam macam
rumput (Gramineae) ·
6. Bangun pita (ligulatus) serupa daun bangun garis tetapi lebih
panjang lagi, juga didapati pada jenis-jenis rumput, misalnya
daun jagung ( Zea mays L.), ·
12
7. Bangun pedang (Ensifornis) seperti bangn garis tetapi daun
tebal dibagian tengah dan tipis dibagian dua tepinya, misalnya
daun nanas sebrang ( Agave sisalana Perr. Dan Agave cantala
Roxb.),
8. Bangun paku atau dabus (Subulatus) bentuk daun hampir sama
seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku, misalnya
daun (Araucaria cunninghamii Ait), ·
9. Bangun jarum (Acerosus) serupa bangun paku, lebih kecil dan
meruncing panjang, misalnya daun Pinus merkusii Jungh. & de
Vr.
2.3 Bentuk Ujung Daun(Apex folli)
Bentuk ujung daun yang umumnya sering kita jumpai adalah sebagai berikut:
a. Runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi
sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun yang
runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset,
segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung daun oleander (Nerium
oleander L).
b. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun
nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona
muricata L).
13
c. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang,
cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul,
sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip,
misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).
d. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk
sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam suatu busur,
terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal,
misalnya ujung daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Duce).
e. Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya
ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu
monyet (Anacardium occidentale L.).
f. Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-
kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.), kadang-
kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan
pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun bayam(Amaranthus
hybridus L.).
g. Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang
runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas
sebrang (Agave sp)
2.4 Bentuk basal daun(basis folii)
Gambar Basal daun a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulat e.
Rompang/Rata f. Berlekuk
a. Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll. Contoh bangun memanjang:
14
Gambar.daun mangga(Mangifera indica)
b. Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.Contoh bangun telur sungsang:
Gambar sawo kecik ( Manilkara kauki Dub).
c. Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.contoh pada bangun daun jorong :
d. Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur. contoh bangun daun bulat telur :
15
daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
e. Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak. contoh bangun daun segitiga :
daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)
f. Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah. contoh bangun daun jantung :
Gambar daun waru (Hibiscus tiliaceus)
2.5 Daging Daun (Intervenium)
Tebal dan tipisnya daun disebabkan kerja dari meristem. Berdasarkan sifat ini daun dapat dibedakan menjadi :
1. Tipis seperti selaput (membranaceus), ex. Hymenophyllum austral (daun
paku selaput)
16
2. Seprti kertas (papyraceus atau chartaceus), ex. Musa paradisiacal(daun
pisang)
3. Tipis lunak (herbaceous), ex. Nasturtium officinale (daun selada air)
4. Seperti perkamen(perkamenteus),tipis tetapi cukup kaku ex. Cocos nucifera
(daun kelapa)
5. Seperti kulit atau tulang, ex.Calophyllum inophylum (daun nyamplung)
6. Berdaging (carnosus), ex. Aloe sp (lidah buaya)
17
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pembentukan dari daun terdiri dari 4 meristem yaitu Meristem
apeks daun, Meristem tepi/marginal, Meristem interkalar dan Meristem
adaksial . sedangkan fase pada perkembang daun terdiri dari 3 fase. Bagian-
bagian daun terdiri dari dua yaitu daun lengkap adalah daun yang memiliki
pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Sedangkan daun tidak lengkap
adalah daun yang tidak memiliki ketiga bagian dari daun lengkap. Helaian
daun(lamina) memiliki bentuk dan sifat yang khusus yang dapat dilihat dari
Bangun bentuk helai daun ( Circumscriptio), Tipe ujung helai daun ( Apex
folii ), Bentuk basal daun ( Basis folii) da. Daging daunnya ( intervenium)
3.2 Saran
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini baik dari segi sumber maupun penulisan, untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan
makalah selanjutnya.
Diharapkan pembaca tidak merasa puas dengan materi yang telah dibaca
dan mencoba mencari definisi dan jenis-jenis belajar yang diungkapkan oleh
para ahli lainnya sehingga mendapatkan ilmu yang lebih luas.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepoemo,Gembong . morfologi tumbuhan .Yogyakarta : gadjah mada
university press,2005.
http://yennyrahmayeye.blogspot.co.id/2013/05/perkembangan-daun_30.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/
196402261989032-R._KUSDIANTI/Handout_mortum_2.pdf
https://www.academia.edu/6314920/Daun
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/08/ujung-daun-apex-folii-dan-
pangkal-daun.html
http://ikanovitasari0401.blogspot.co.id/2013/10/pangkal-daun-basis-folli.html
http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/2015/02/bagian-bagian-daun.html
20