makalah jiwa besok
DESCRIPTION
jiwaTRANSCRIPT
CATATAN :1. YANG BERWARNA KUNING DIGANTI LIHAT
JADWAL PRAKTIKUM. (TAK STIMULASI PRESEPSI I, II) DIGNOSANYA HARGA DIRI RENDAH
2. SALIN DARI BUKU PRAKTIKUM JIWASESI 1 HAL 65SESI 2 HAL 69
LAPORAN PRAKTIKUMKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESI I,II,III
DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL
KELOMPOK II :
SARI DEWI INTAN KUMALA I1B111031
APRILIA AYU WIDIARTI I1B111020
NOR ELLA DAYANI I1B111205
HELMA RASYIDA I1B111012
ERMAWATI ROHANA I1B111026
ALPIANOR I1B111216
REZA FATHAN I1B111004
RIZKA HAYYU NAFI’AH I1B111206
FILIA SOFIANI IKASARI I1B111028
NURMALA I1B111032
INDAH DWI ASTUTI I1B111201
LOLA ILLONA ELFANI K I1B111210
AHMAD LUTFI I1B111207
BERNADINO OKTAVIANUS M I1B111209
AKHMAD RIDHANI I1B111211
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
HALAMAN PENGESAHAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESI I,II,III
DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL
Oleh:
SARI DEWI INTAN KUMALA I1B111031
APRILIA AYU WIDIARTI I1B111020
NOR ELLA DAYANI I1B111205
HELMA RASYIDA I1B111012
ERMAWATI ROHANA I1B111026
ALPIANOR I1B111216
REZA FATHAN I1B111004
RIZKA HAYYU NAFI’AH I1B111206
FILIA SOFIANI IKASARI I1B111028
NURMALA I1B111032
INDAH DWI ASTUTI I1B111201
LOLA ILLONA ELFANI K I1B111210
AHMAD LUTFI I1B111207
BERNADINO OKTAVIANUS M I1B111209
AKHMAD RIDHANI I1B111211
Makalah yang telah dibuat berdasar hasil dari praktikum jiwa 1(satu) ini
telah disahkan oleh Dosen Pengampu.
Demikian halaman pengesahan ini dibuat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Banjarbaru, 19 April 2013
Dosen Pengampu/Tutor
Dhian Ririn Lestari, S.Kep, Ns,M.Kep
A. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan antar anggota(Depkes,1997). Terapi aktivitas kelompok
adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang
efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive(Stuart, dan Sundeen,1998).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai tujuan
terapi(keliat,2005).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan sosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk
berkumpul, berkomunikasi dengan orang lain, saling memperhatikan
memberikan tanggapan terhadap pendapat maupun perasaan orang lain.
Meningkatkan keasadaran hubungan antara reaksi emosional diri sendiri
dengan tingkah laku defensif yaitu suatu cara untuk menhindarkan diri dari
rasa tidak enak karena merasa diri tidak berharga atau ditolak.
Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti
fungsi kognitif dan afektif.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan identitas diri
Setiap orang mempunyai identifikasi diri tentang mengenal dirinya di
dalam lingkungannya
Penyaluran emosi
Pada saat terapi aktivitas kelompok, akan ada waktu bagi anggota
kelompok untuk menyalurkan emosinya untuk didengar dan dimengerti
oleh anggota kelompok lainnya.
Meningkatkan keterampilan hubungan sosial
Terdapat kesempatan bagi anggota kelompok untuk saling berkomunikasi
yang berguna untuk meningkatkan hubungan sosial dalam kesehariannya.
3. Peran pada TAK terdiri dari:
Terapis
Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien temotivasi
untuk mengekspresikan perasaannya. Auxilery Ego, sebagai menopang
bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi.
Koordinator, mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam
kegiatan.
Co Terapis
Mengidentifikasi isue penting dalam proses
Mengidentifikasi strategi yang digunakan Leader
Mengamati dan mencatat
Klien
B. PANDUAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
(TAK)
Terapis mengawali dengan mengusahakan terciptanya suasana yang
tingkat kecemasannya sesuai, sehingga klien terdorong untuk membuka diri dan
tidak menimbulkan atau mengembalikan mekanisme pertahanan diri. Setiap
permulaan dari suatu terapi aktifitas kelompok yang baru merupakan saat yang
kritis karena prosedurnya merupakan sesuatu yang belum pernah dialami oleh
anggota kelompok dan mereka dihadapkan dengan orang lain.
Setelah klien berkumpul, mereka duduk melingkar, terapis memulai
dengan memperkenalkan diri terlebih dahulau dan juga memperkenalkan co-
terapis dan kemudian mempersilahkan anggota untuk memperkenalkan diri secara
bergilir, bila ada anggota yang tidak mampu maka terapis akan
memperkenalkannya.
Terapis kemudian menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur terapi
kelompok dan juga masalah yang akan dibicarakan dalam kelompok. Topik atau
masalah dapat ditentukan oleh terapis atau usul klien. Ditetapkan bahwa anggota
bebas menbicarakan apa saja, bebas mengkritik siapa saja termasuk terapis.
Terapis sebaiknya bersifat moderat dan menghindarkan kata-kata yang dapat
diartikan sebagai perintah.
Di akhir terapi aktifitas kelompok, terapis menyimpulkan secara singkat
pembicaraan yang telah berlangsung atau permasalahan dan solusi yang mungkin
dilakukan. Dilanjutkan kemudian dengan membuat perjanjian pada anggota untuk
pertemuan berikutnya.
C. PEDOMAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :
SOSIALISASI (TAKS)
1. Pengertian
Terapi Aktfitas Kelompok sosialisasi merupakan upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien mampu meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara
bertahap
b. Tujuan khusus
Klien mampu memperkenalkan diri
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain.
Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
sosialisasi yang telah dilakukan.
3. Indikasi
Aktiviats TASK dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
klien. Indikasi klien dengan TASK adalah klien dengan gangguan hubungan
sosial dengan menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal,
klien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus.
D. ISOLASI SOSIAL
1. Pengertian
Menurut Townsend, M.C (1998:152) isolasi sosial merupakan keadaan
kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan
sikap negatif dan mengancam bagi dirinya. Sedangkan menurut DEPKES RI
(1989: 117) penarikan diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan
diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung
yang dapat bersifat sementara atau menetap.
Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(Carpenito ,L.J, 1998: 381). Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988 : 423)
isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan
berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab,
tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu
dalam kegagalan.
Isolasi Sosial atau Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang
mengalami ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain
atau dengan lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku
menarik diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan
diri, dimana pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga menjadi
pasif dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan
(isolasi diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien
menarik diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan
hubungan sosial dan emosional dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).
Dalam membina hubungan sosial, individu berada dalam rentang respon yan
adaptif sampai dengan maladaptif. Respon adaptif merupakan respon yang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan yang berlaku, sedangkan
respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
budaya.
2. Penyebab
Penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah yaitu perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan
yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah
terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merendahkan martabat, percaya
diri kurang dan juga dapat mencederai diri, (Carpenito,L.J, 1998).
1. Faktor predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri, yaitu:
a. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga mempunyai
masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang terganggu juga dapat
mempengaruhi terjadinya menarik diri. Organisasi anggota keluarga bekerja sama
dengan tenaga profisional untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat
tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon sosial menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur
otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta
perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia.
c. Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang
lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti
lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena
mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki
budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis terhadap hubungan merupakan
faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 1998).
2. Faktor persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara
lain:
a. Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas unit
keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya, misalnya karena
dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat
atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya hal ini dapat
menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat menimbulkan seseorang mengalami
gangguan hubungan (menarik diri), (Stuart & Sundeen, 1998).
c. Stressor intelektual
1. Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk berbagai
pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan dengan
orang lain.
2. Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan kesulitan dalam
menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit berkomunikasi dengan orang
lain.
3. Ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan orang lain
akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat pada gangguan
berhubungan dengan orang lain.
d. Stressor fisik
- Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang menarik diri
dari orang lain.
- Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu sehingga
mengakibatkan menarik diri dari orang lain, (Rawlins, Heacock,1993).
3. Tanda dan Gejala
Menurut Towsend.M.C (1998:192-193) dan Carpenito,L.J.(1998:381)
Isolasi sosial (menarik diri) sering ditemukan adanya tanda dan gejala sebagai
berikut: kurang spontan, apatis, ekspresi wajah tidak berseri, tidak memperhatikan
kebersihan diri, komunikasi verbal kurang, menyendiri, tidak peduli lingkungan,
asupan makanan terganggu, retensi urine dan feses, aktivitas menurun, posisi
baring seperti fetus, menolak berhubungan dengan orang lain.
Gejala subjektif:
a. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain,
b. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain,
c. Respons verbal kurang dan sangat singkat,
d. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain,
e. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu,
f. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan,
g. Klien merasa tidak berguna,
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup,
i. Klien merasa ditolak.
Gejala Objektif:
a. Klien banyak diam dan tidak mau bicara,
b. Tidak mengikuti kegiatan,
c. Banyak berdiam diri di kamar,
d. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat,
e. Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal,
f. Kontak mata kurang,
g. Kurang spontan,
h. Apatis ( acuh terhadap lingkungan ),
i. Ekspresi wajah kurang berseri ,
j. Tidak merawat diri dan tidak memperhatiakn kebersihan diri,
k. Mengisolasi diri,
l. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya,
m. Masukan makanan dan minuman terganggu,
n. Retensi urin dan feses,
o. Aktivitas menurun,
p. Kurang energi (tenaga),
q. Rendah diri,
r. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khususnya pada posisi
tidur) .
4. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan
yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Kecemasan
koping yang sering digunakan adalah regresi, represi dan isolasi. Sedangkan
contoh sumber koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan dalam
hubungan yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan
peliharaan, menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal
seperti kesenian, musik, atau tulisan, (Stuart and sundeen,1998:349).
Respons Adaptif
Respons adaptif yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam meyelesaikan
masalah.
a. Menyendiri : respons yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah di lingkungan sosialnya.
b. Otonomi : kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan
ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
c. Bekerjasama : kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama
lain.
d. Interdependen : saling ketergantungan antara individu dengan orang lain
dalam membina hubungan interpersonal.
Respon maladaptif
Respons yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial.
Yang termasuk respon maladaptif adalah:
a. Menarik diri : seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain.
c. Manipulasi : seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek
individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
d. Curiga : seseorang gagagl mengembangkan rasa percaya terhadap orang
lain.
SESI 1 : TASK Memperkenalkan Diri
A. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.
B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok
No Nama KlienUmur
(tahun)Diagnosa Medis
Kriteria
Klien
1. Akhmad Ridhani20
Gangguan Isolasi SosialAkut
2. Nor Ella Dayani20
Gangguan Isolasi SosialAkut
3. Filia Sofiani Ikasari20
Gangguan Isolasi SosialAkut
4. Helma Rasyida20
Gangguan Isolasi SosialAkut
5. Reza Fathan20
Gangguan Isolasi SosialAkut
6. Indah Dwi Astuti20
Gangguan Isolasi SosialAkut
7. Ahmad Lutfi20
Gangguan Isolasi SosialAkut
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013
Waktu : 11.00 – 13.00 WITA
Terapis
Klien Klien
Klien
Co TerapistCo Terapist
Co TerapistCo Terapist
Klien
Observer
Klien Klien
Co Terapist Co Terapist
Klien
Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada
D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
E. Alat
1. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
2. Spidol dan Bola Tenis
3. Bel Penanda Waktu
4. Buku catatan dan Balpoint
5. Jadwal kegiatan klien
F. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya Jawab
3. Bermain peran/simulasi
G. Struktur Pelaksanaan
TERAPIS : Aprilia Ayu Widiarti
CO TERAPIS :
1. Ermawati Rohana
2. Alpianor
3. Rizka Hayyu Nafi’ah
4. Bernadino Octavianus Manembu
5. Nurmala
6. Lola Illona Elfani K
OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala
H. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Memilih klien sesuai indikasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu. Bagaimana
perasaannya hari ini?? Perkenalkan nama saya perawat Ayu, saya yang akan
membimbing kalian selama kita bermain. Pada pertemuan hari ini kita akan
melakukan Terapi Aktivitas kelompok (TAK). Tujuan kita melakukan
kegiatan ini adalah agar bapak dan ibu sekalian bisa saling kenal dan
memperkenalkan diri satu sama lain. Hari ini saya akan mengenalkan
permainan baru kepada bapak dan ibu sekalian. Nanti selama pelaksanaan kita
akan menggunakan bola yang akan kita jalankan dari satu orang ke orang lain,
dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.
Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...
bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan
apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta izin
kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
3. Fase Kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis
diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat
bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola memperkenalkan diri.
Terapis mulai mengedarkan bola. Klien mengedarkan bola tenis secara
bergantian searah jarum jam. Saat bel berbunyi, klien yang memegang
bola mendapat giliran umtuk menyebutkan: salam, nama lengkap,
nama panggilan, hobi, asal atau alamat rumah. Dimulai dari terapis
sebagai contoh.
Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan ditempel / dipakai
Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran
Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,
bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam
permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan
bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.
b. Tindak lanjut
Bapak, ibu dan ade-ade nanti bisa saling berkenalan
c. Kontrak yang akan datang
Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti
ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti
kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini
ya, sesi selanjutnya TASK kemampuan bersosialisasi ya bapak/ibu.
Apakah bapak ibu bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia.
Karena kita sudah selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke
tempatnya masing-masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
1. Kemampuan Verbal
NOAspek yang
dinilai
Nama Klien
Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi
1. Menyebutkan
nama lengkap
√ √ √-
√ √ √
2. Menyebutkan
Nama Panggilan
√ √ √ √ √ √ √
3. Menyebutkan
asal
√ √ √-
√ √ √
4. Menyebutkan
hobi
√ √ √√
√ √ √
Jumlah 4 4 4 2 4 4 4
2. Kemampuan Nonverbal
NOAspek yang
dinilai
Nama Klien
Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi
1. Kontak mata √ √ √ - √ √ √
2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √
3. Menggunakan
bahasa tubuh
√ √ √-
√ √ √
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
√ √ √
√
√ √ √
Jumlah 4 4 4 2 4 4 4
Keterangan :
- Dani mampu melakukan perkanalan diri
- Ella mampu melakukan perkanalan diri
- Filia mampu melakukan perkanalan diri
- Helma tidak mampu melakukan perkenalan diri
- Indah mampu melakukan perkanalan diri
- Reza mampu melakukan perkanalan diri
- Lutfi mampu melakukan perkanalan diri
b. Dokumentasi
Tujuan tercapai sebagian karena tidak semua klien dapat memperkenalkan
diri.
SESI 2: TAKS KEMAMPUAN BERSOSIALISASI
A. Tujuan
- Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi
- Menanyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok
N
ONama Klien
Umur
(tahun)Diagnosa Medis Kriteria
Klien
1. Ermawati Rohana20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
2. Alpianor20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
3. Rizka Hayyu Nafi’ah20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
4. Bernadino O Manembu20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
5. Nurmala20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
6. Lolla Illona Elfani K 20 Gangguan Isolasi akut
Terapis
Klien Klien
Klien
Co TerapistCo Terapist
Co TerapistCo Terapist
Klien
Observer
Klien Klien
Co Terapist Co Terapist
Klien
Sosial
7 Aprilia Ayu Widiarti20
Gangguan Isolasi
Sosialakut
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013
Waktu : 11.00 – 13.00 WITA
Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada
D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
E. Alat
1. Name tag sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
2. Spidol dan Bola Tenis
3. Bel Penanda Waktu
4. Buku catatan dan Balpoint
5. Jadwal kegiatan klien
F. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya Jawab
3. Bermain peran/simulasi
G. Struktur Pelaksanaan
TERAPIS : Helma Rasyida
CO TERAPIS :
1. Akhmad Ridhani
2. Nor Ella Dayani
3. Filia Sofiani Ikasari
4. Helma Rasyida
5. Reza Fathan
6. Indah Dwi Astuti
7. Ahmad Lutfi
OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala
H. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak, ibu-ibu. Bagaimana
perasaannya hari ini?? Perkenalkan nama saya perawat Helma, saya yang
akan membimbing kalian selama kita bermain. Hari ini kita mengadakan
pertemuan kembali untuk melanjutkan kegiatan terapi aktivitas kelompok,
pada sesi sebelumnya, kita sudah melakukan terapi memperkenalkan diri
dari yang satu dengan yang lainnya. Hari ini saya akan mengenalkan
permainan baru kepada bapak dan ibu sekalian, tema terapi aktivitas
kelompok kita yaitu kemampuan bersosialisasai. Kemampuan
bersosialisasai nanti yaitu mampu memperkanalkan diri sendiri: nama
lengkap, nama panggilan, asal, hobi dan menanyakan diri anggota lain:
nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi. Nanti selama pelaksanaan kita
akan menggunakan bola yang akan kita jalankan dari satu orang ke orang
lain, dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.
Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...
bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan
apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta
izin kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
3. Fase Kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis
diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat
bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola mendapat giliran
untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan
dengan cara: memberi salam, menyebutkan identitas diri (nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi), menanyakan (nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi) lawan bicara. Dimulai dari terapis
sebagai contoh
Terapis mulai mengedarkan bola. Klien mengedarkan bola tenis secara
bergantian searah jarum jam. Saat bel berbunyi, klien yang memegang
bola mendapat giliran umtuk menyebutkan: salam, nama lengkap,
nama panggilan, hobi, asal atau alamat rumah. Dimulai dari terapis
sebagai contoh.
Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran
Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,
bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam
permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan
bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.
b. Tindak lanjut
Bapak, ibu nanti jika bapak ibu bertemu dgn saya atau perawat dan
teman-teman dalam kelompok terapi ini ajak bercakap-cakap yah!!
c. Kontrak yang akan datang
Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti
ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti
kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini
ya, sesi selanjutnya TASK kemampuan bercakap-cakap ya bapak/ibu.
Apakah bapak ibu bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia.
Karena kita sudah selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke
tempatnya masing-masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
1. Kemampuan Verbal
NOAspek yang
dinilai
Nama Klien
Erma
*
Alpi* Rizka Lola * Mala Ayu Dino*
1. Menyebutkan
nama lengkap
√ √ √-
√ √ √
2. Menyebutkan
Nama Panggilan
√ √ √ √ √ √ √
3. Menyebutkan
asal
√ √ √-
√ √ √
4. Menyebutkan
hobi
√ √ √√
√ √ √
5. Menyebutkan
nama lengkap
√ √ √√
√ √ -
6. Menyebutkan
Nama Panggilan
√ √ √√
√ √ √
7. Menyebutkan
asal
√ √ √√
√ √ √
8. Menyebutkan
hobi
√ √ √√
√ √ √
Jumlah 8 8 8 6 8 8 7
Keterangan :
- Erma mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain
dengan bimbingan.
- Alpi mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain
dengan bimbingan.
- Rizka mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.
- Lola mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain
dengan bimbingan.
- Mala mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.
- Ayu mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain.
- Dino mampu memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota kelompok lain
dengan bimbingan.
2. Kemampuan Nonverbal
NO Aspek yang Nama Klien
dinilaiErma Alpi Rizk
a
Lola Mala Ayu Dino
1. Kontak mata √ √ √ - √ √ √
2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √
3. Menggunakan
bahasa tubuh
√ √ √√
√ √ √
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
√ √ √
√
√ √ √
Jumlah 4 4 4 3 4 4 4
Keterangan :
- Erma mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Alpi mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Rizka mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Lola mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Mala mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Ayu mampu bersosialisasi secara nonverbal
- Dino mampu bersosialisasi secara nonverbal
c. Dokumentasi
Tujuan tercapai karena klien mampu memperkenalkan diri sendiri: nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menanyakan diri anggota
kelompok lain.
SESI 3 : TAKS KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP
A. Tujuan
- Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok
- Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
B. Daftar Peserta Terapi aktivitas Kelompok
Terapis
Klien Klien
Klien
Co TerapistCo Terapist
Co TerapistCo Terapist
Klien
Observer
Klien Klien
Co Terapist Co Terapist
No Nama KlienUmur
(tahun)Diagnosa Medis
Kriteria
Klien
1. Akhmad Ridhani20
Gangguan Isolasi SosialAkut
2. Nor Ella Dayani20
Gangguan Isolasi SosialAkut
3. Filia Sofiani Ikasari20
Gangguan Isolasi SosialAkut
4. Helma Rasyida20
Gangguan Isolasi SosialAkut
5. Reza Fathan20
Gangguan Isolasi SosialAkut
6. Indah Dwi Astuti20
Gangguan Isolasi SosialAkut
7. Ahmad Lutfi20
Gangguan Isolasi SosialAkut
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2013
Waktu : 11.00 – 13.00 WITA
Tempat : Ruang Perawatan RS Lembayung Husada
D. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
E. Alat
1. Spidol dan Bola Tenis
2. Bel Penanda Waktu
3. Buku catatan dan Balpoint
4. Jadwal kegiatan klien
F. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan Tanya Jawab
3. Bermain peran/simulasi
G. Struktur Pelaksanaan
TERAPIS : Rizka Hayyu Nafi’ah
CO TERAPIS :
1. Ermawati Rohana
2. Alpianor
3. Rizka Hayyu Nafi’ah
4. Bernadino Octavianus Manembu
5. Nurmala
6. Lola Illona Elfani K
OBSERVER : Sari Dewi Intan Kumala
I. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
“Assalamu’alaikum, selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu”.
“Bagaimana perasaannya hari ini??”. “Perkenalkan nama saya perawat
Rizka, saya yang akan membimbing kalian selama kita bermain. Pada
pertemuan hari ini kita akan kembali melakukan Terapi Aktivitas kelompok
(TAK). Pada sesi yang lalu kita sudah melakukan terapi berkenalan dengan
orang lain dan menyakan alamat dan hobi. Sebelumnya apakah bapak/ibu
sudah berkenalan dengan orang lain?”. Oh iya.. ada ya bapak/ibu.
Alhamdulillah.. Pada hari ini tema terapi aktivitas kita yaitu berlatih
bercakap-cakap. tujuannya agar bapak/ibu bisa bisa bertanya dan menjawab
tentang kehidupan pribadi. Pelaksanaan terapi hari ini sama dengan sesi
sebelmunya yaitu kita akan menjalankan bola dari satu orang ke orang lain,
dan ketika lonceng saya bunyikan maka bola akan berhenti dijalankan.
Waktunya nanti 45 menit. Nanti kita akan bermain diruangan ini saja ya...
bagaimana? apakah bapak atau ibu setuju? Nanti, waktu dilakukan kegiatan
apabila ada yang ingin keluar atau meninggalkan ruangan ini harus minta
izin kepada saya. Saya mengharapkan bapak dan ibu mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3. Fase Kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan: Bola tenis
diedarkan satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat
bel berbunyi, klien yang sedang memegang bola mendapat giliran
untuk bertanya tentang kehidupan pribadi dengan anggota kelompok
yang ada disebelah kanan dengan cara: memberi salam, memanggil
panggilan, menyakan kehidupan pribadi lawan bicara (orang terdekat/
dipercayai/ disegani, pekerjaan, pendidikan terakhir, aktivitas sehari-
hari dirumah). Dimulai dari terapis sebagai contoh.
Kegiatan diulang sampai semua klien mendapat giliran
Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana bapak ibu, perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok dengan melakukan kegiatan seperti tadi??? Senang ya pa,
bu…?? Bapak dan ibu sangat aktif dan bekerjasama sekali dalam
permainan tadi… mari kita semua bertepuk tangan untuk kegiatan
bermain yang kita lakukan tadi, dan semuanya bagus.
b. Tindak lanjut
Bapak, ibu nanti jika bapak ibu bertemu dgn saya atau perawat dan
teman-teman dalam kelompok terapi ini, bercakap- cakap saja tentang
kehidupan pribadi jangan sungkan.
c. Kontrak yang akan datang
Oh iya bapa ibu,, minggu depan kita akan melakukan kegiatan seperti
ini lagi ya,, dengan permainan yang baru.. bagaimana bapa ibu?? Nanti
kita bermain di ruangan ini lagi, pada jam yang sama seperti hari ini
ya, sesi selanjutnya stimulasi presepsi ya bapak/ibu. Apakah bapak ibu
bersedia??? Oh iya baik kalau bapak ibu bersedia. Karena kita sudah
selesai bermain,, maka bapak ibu bisa kembali ke tempatnya masing-
masing.. selamat siang, Assalamu’alaikum.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
1. Kemampuan Verbal : Bertanya
NOAspek yang
dinilai
Nama Klien
Dani* Ella* Filia* Helma* Indah* Reza Lutfi
1. Mengajukan
pertanyaan
dengan jelas
√ √ √
√
√ √ √
2. Mengajukan
pertanyaan
dengan ringkas
√ √ √ √ √ √ √
3. Mengajukan
pertanyaan
dengan relevan
√ √ √
√
√ √ √
4. Mengajukan
pertanyaan
√ √ √ √ √ √ √
dengan spontan
Jumlah 4 4 4 4 4 4 4
2. Kemampuan Verbal : menjawab
NoAspek yang
dinilai
Nama Klien
Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi
1. Menjawab
dengan jelas
√ √ √ √ √ √ √
2. Menjawab
dengan ringkas
√ √ √ √ √ √ √
3. Menjawab
dengan relevan
√ √ √ √ √ √ √
4. Menjawab
dengan
spontan
√ √ √ √ √ √ √
Jumlah 4 4 4 4 4 4
3. Kemampuan Nonverbal
NOAspek yang
dinilai
Nama Klien
Dani Ella Filia Helma Indah Reza Lutfi
1. Kontak mata √ √ √ √ √ √ √
2. Duduk tegak √ √ √ √ √ √ √
3. Menggunakan
bahasa tubuh
√ √ √√
√ √ √
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
√ √ √
√
√ √ √
Jumlah 4 4 4 4 4 4 4
Keterangan :
- Dani mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya dengan bantuan.
- Ella mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya dengan bantuan.
- Filia mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya dengan bantuan.
- Helma mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya dengan bantuan.
- Indah mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya dengan bantuan.
- Reza mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya
- Lutfi mampu bercakap-cakap baik bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadinya
b. Dokumentasi
Tujuan tercapai karena klien mampu bercakap-cakap baik bertanya dan
menjawab tentang kehidupan pribadi walaupun dengan bantuan.