maksimalisasi penggunaan media mainstream dan media sosial
TRANSCRIPT
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/353261731
Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream dan Media Sosial untuk Media
Pembelajaran
Conference Paper · July 2021
CITATIONS
0READS
11
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Media Teknologi Untuk Teaching Assessment: Live Worksheet, Gform. View project
Uts Teknologi Pendidikan_19422058_Muhammas Ainun Najib View project
Vika Maudy
Universitas Islam Indonesia
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Siska Sulistyorini
Universitas Islam Indonesia
163 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Vika Maudy on 15 July 2021.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial
Untuk Pembelajaran
Disusun Oleh :
1. Vika Maudy Masafiroh (19422076)
2. Achmad Afa Dzaudanilislam (19422066)
3. Ahmad Musawwir Nasar (19422069)
4. Ilham Bayu Nugraha (19422064)
5. Maulana Syarif Hidayatullah (19422171)
6. Muhammad Bayu Anggara (19422065)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN STUDI ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’a lamin, puji dan syukur kepada allah Subhanallahu wa
Ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya kami penulis makalah dapat
menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas dari mata kuliah Teknologi
pendidikan yang membahas tentang Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream
Dan Media Sosial Untuk Pembelajaran.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami terutama kepada keluarga kami dan rekan-rekan yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kritik dan
saran diharapkan dapat diberikan agar berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Yogayakarta, 6 April 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Sosial
a. Facebook
b. Instagram
c. Whatsapp
d. Line
e. Telegram
f. Kindle
B. Media Mainstream
a. Majalah
b. Koran
c. Koran digital
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perkembangan zaman yang sangat pesat, maka proses belajar mengajar
di sekolah turut mengalami perubahan. Dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi, penetrasi gadget yang begitu deras telah mengubah paradigma
pendidikan menjadi berbasis teknologi. Namun, ke manakah sesungguhnya arah
perubahan tersebut? Menurut Jean Piaget dalam Suparno, Paul, (2000) bahwa bayi
mulai mengembangkan sensor motorik mereka pada usia antara 0-2 tahun. Pada saat
itu, bayi mulai belajar mengkoordinasikan segenap organ tubuh, dalam rangka
mengasosiasikannya dengan obyek eksternal. Perkembangan teknologi yang begitu
deras telah menyebabkan bayi pada usia tersebut tidak hanya mengkoordinasikan
motorik mereka terhadap obyek seperti mobil mainan atau meja, namun juga terhadap
gadget. Saat ini telah lahir generasi yang sudah familiar terhadap teknologi dari usia
sangat dini, meskipun masih terbatas pada aplikasi pendidikan usia dini, namun sudah
fasih dalam menggunakan gadget, terutama tablet. Kondisi ini mengakibatkan
bagaimana generasi sekarang menyerap informasi, dalam rangka proses belajar, sudah
sangat berbeda dengan generasi pendahulu. Sebagai contoh, mereka sudah terbiasa
mencari informasi melalui Google dan Wikipedia untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan rumah. Selain itu, menggunakan media sosial seperti facebook, instagram
dll untuk berkomunikasi dengan orang lain dan belajar pun sekarang dapat dilakukan.
Untuk itu makalah ini akan membahas mengenai pemaksimalan penggunaan media
sosial maupun media mainstream dalam dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana maksimalisasi penggunaan media sosial (Facebook, Instagram,
Whatsapp, Line, Telegram, Kindle) untuk pembelajaran?
b. Bagaimana maksimalisasi penggunaan media mainstream (Majalah, Koran, Koran
Digital) untuk pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Sosial
Pengertian media sosial menurut Damian Ryan dan Calvin Jones dalam
bukunya yang berjudul Understanding Digital Marketing: Marketing strategies for
engaging the digital generation adalah web based software yang memungkinkan
pengguna untuk datang berbagi secara online, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam
segala bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial online ini dapat menggunakan teks,
audio, foto, video, atau kombinasinya1 (Jones, 2009).
Masih menurut Ryan & Jones, sebenarnya kemunculan media sosial bukanlah
hal baru. Interaksi semisal media sosial yang berkembang saat ini pada dasarnya
sudah ada dari dulu dalam bentuk yang lebih sederhana. Dulu sekali, kita mengenal
maling list, sebuah grup diskusi tertutup antara akun-akun pemilik email yang sama.
Kemudia dikenal pula IRC (Internet Relay Chat). Bentuk-bentuk interaksi via internet
di masa lalu kemudian terus berkembang dan menemukan formulanya seperti pada
platform media sosial yang berkembang saat ini.
Pendidik/guru/tutor yang bermaksud memanfaatkan media sosial sebagai
ruang belajar siber bagi peserta didik sudah selayaknya mengikis dampak-dampak
negatif menjadi sebuah tantangan yang akan dijawab oleh dampak-dampak posistif
yang menyertainya. Tentunya, motif pengggunaan media-media sosial bagi
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kesiapan pendidik/guru/tutor dalam memilih
strategi yang kreatif dan inovatif.
Kemunculan media-media baru saat ini telah berpengaruh pula pada pada
pola-pola pembelajaran generasi saat ini. Lynne Schrum yang bersama-sama
pemimpin sekolah di California dalam buku Educational Tecnology for School
Leader, menjelaskan bahwa lingkungan media baru telah mendorong seseorang untuk
lebih aktif berinteraksi dengan sesamanya, khususnya di ruang virtual. Hal ini
memungkinkan peserta didik untuk lebih cakap dalam berkomunikasi. Ruang siber
juga membuka peluang untuk menjalin persahabatan antar sesame2 (Schrum, 2013).
Berselancar di dunia maya terlebih media sosial merupakan kebiasaan anak
millenial, baik itu hanya sekedar mengirim pesan kepada teman, upload foto, video,
1Jones, D. R. (2009).Understanding Digital Marketing.Marketing strategies for engaging the digital generation. London & Philadelphia: Kogan Page, hlm. 201 2 Schrum, L. (2013). Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah. Jakarta: PT. Indeks, hlm. 43
dan lain-lain yang membuat dirinya eksis. Oleh karenya, guru sebagai pendidik
haruslah tahu kebiasaan serta kebutuhan peserta didiknya, sehingga peserta didik
tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran yang bersifat konvensional.Sudah
seharusnya guru memanfaatkan serta memaksimalkan media-media sosial yang sering
digunakan oleh peserta didik sebagai media pembelajaran yang efisien dan efektif.
Berikut ini beberapa media sosial yang dapat dimaksimalkan oleh guru dalam
pembelajaran :
1. Facebook
Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar
pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.
Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu,
pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai
teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka
memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup
pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja,
sekolah atau perguruan 34 tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan
teman-teman mereka ke dalam seperti “Rekan Kerja” atau “Teman Dekat”.
Facebook memang sedang menjadi tren. Hampir setiap pengguna
internet mengetahui dan menggunakannya sehingga membuat pengguna lain
yang memiliki akun facebook tergoda untuk memilikinya. One stop service,
facebook menyediakan fitur gabungan antara aplikasi sosial chatting,
blogging, multimedia, photo sharing, dan bahkan email. Dengan satu akun
facebook, bisa melakukan beragam aplikasi tersebut. Simple search, facebook
memudahkan pengguna mencari teman tanpa harus mengetahui nama
belakang dan email teman tersebut. Keamanan, tidak semua orang bisa melihat
profil seseorang lain di facebook. Anda bisa menentukan sendiri siapa-siapa
saja yang menjadi teman dan melihat-lihat diri anda di profil.
Real friend, di facebook semua anggota bisa berkomunikasi dengan
orang lain yang benar-benar dikenal atau diinginkan. Ini berbeda dengan
jejaring lain yang setiap anggotanya bisa memiliki ratusan teman, namun
biasanya jadi tidak seorangpun yang dikenal (Taufik Hidayat, 2009; 21-23).3
Facebook adalah jejaring sosial yang banyak fiturnya. Grup Facebook
adalah salah satu fitur di situs jejaring sosial facebook yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran. Selain grup facebook, masih banyak fitur lainnya
yang dapat dimanfaatkan.
Berikut beberapa fitur facebook yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran :4
a. Fitur Grup
Layanan situs jejaring sosial Facebook dalam bentuk fitur grup ini
memudahkan dalam mengelompokkan sebuah kelas atau mata
pelajaran tertentu. Kelompok yang sudah ada dalam satu grup dapat
dengan mudah berdiskusi karena kesamaan tujuan. Selain itu, dengan
adanya fitur grup, memudahkan dalam hal koordinasi, dan bertukar
informasi mengenai pelajaran.
b. Fitur update status dan comment wall-to-wall
Fitur ini merupakan interaksi asynchronous, yaitu interaksi dua
arah secara tidak langsung dimana komunikasi ini akan
terdokumentasi berdasarkan topik bahasan dan terurut secara waktu.
c. Fitur note atau docs pada grup
Fitur ini sangat memudahkan guru dalam membuat dokumen
baru pada facebook, baik berupa resume mengenai materi yang
sedang dipelajari atau menyampaikan informasi dengan lebih baik
terstruktur dan rapi tanpa perlu membuka link baru.
d. Fitur share link/photo/video
Tujuan dari fitur ini adalah memudahkan user dalam berbagi
informasi. Guru dapat dengan mudah berbagi link/photo/video yang
memuat content mengenai pelajaran yang diampunya. Hal ini
memudahkan murid untuk mendapatkan sumber pelajaran yang
terpercaya.
3Ari Kuswanto, “pemanfaatan grup facebook sebagai media pembelajaran pengantar akuntansi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelas x akuntansi 1 tahun ajaran 2016/2017 smk muhammadiyah 2 klaten utara”, 2017, hlm. 34. 4Ibid., hlm. 37
e. Fitur Group Chatting
Aktivitas yang dilakukan pada fitur ini merupakan interaksi dua
arah secara langsung atau yang disebut dengan synchronous yang
terjadi pada sebuah group. Fitur ini merupakan layanan yang paling
memudahkan proses diskusi maupun bertukar informasi dengan cepat
karena anggota group dapat berinteraksi secara langsung dengan
sesama anggota grup tersebut yang sedang online.
Facebook telah dikenal dan digunakan oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat. Penggunanya tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan
usia yang fungsi utamanya untuk membangun sebuah komunitas atau
kelompok.
Banyak manfaat dari facebook, salah satunya adalah manfaat di bidang
pendidikan.Dalam bidang pendidikan facebook dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.Salah satunya yaitu ketika pendidik tidak dapat
menyampaikan materi secara langsung, maka materi tersebut dapat
disampaikan melalui facebook dengan memanfaatkan fasilitas grup yang juga
dapat digunakan untuk sarana diskusi antara pendidik dengan peserta didik
dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.
Adapun cara untuk memanfaatkan grup facebook sebagai media
pembelajaran yaitu:
a. Buatlah tampilan grup facebook menjadi menarik dan kenali
fungsi icon-icon pada grup facebook sehingga bisa dimanfaatkan
dengan baik.
b. Menggunakan fasilitas upload file di grup Dengan menggunakan
fasilitas ini kita dapat mengupload file-file yang dianggap penting
seperti materi pembelajaran, tugas,dll. Sehingga siswa lebih mudah
mencari sumber dan mengetahui tugas atau soal -soal latihan.
c. Postinglah hal-hal yang positif
d. Memanfaatkan fasilitas chat Dengan menggunakan fasilitas chat
tersebut kita dapat berinteraksi (mengirim pesan atau file) secara
langsung kepada siswa.
Saat ini, pelajar lebih tertarik dengan penggunaan teknologi-teknologi
yang sedang berkembang saat ini.Hal inilah yang menjadi kelebihan
pengaplikasian penggunaan facebook sebagai media pembelajaran.Karena
dengan menggunakan facebook, peserta didik menjadi sangat tertarik dengan
materi yang disampaikan lewat facebook.Karena setiap peserta didik sudah
memiliki facebook dan sangat aktif dalam penggunaan hal ini dapat
memperlancar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook sebagai
perantaranya. (Sindang: 2013).5
2. Instagram
Instagram adalah salah satu media sosial milik Facebook, Inc. yang
memungkinkan para penggunanya berbagi konten baik dalam bentuk video
maupun gambar. Berbeda dengan media sosial lain yang telah kita bahas,
akses fitur yang dapat dilakukan oleh pengguna Instagram jauh lebih terbatas
jika diakses melalui perangkat komputer. Fitur-fitur seperti mengunggah
konten dan mengirim pesan misalnya, hanya bisa dilakukan pada aplikasi
Instagram di smartphone.
Instagram sangat menarik dengan fitur-fiturnya untuk mendukung
kebutuhan komu-nikasi. Apalagi Instagram dan fitur pendukungnya juga dapat
digunakan sebagai media dalam kegiatan terkait proses pembelajaran. Peneliti
menggunakan Instagram sebagai media pada mata pelajaran biologi dengan
materi virus sebagai bahan uji coba yang diberikan pada siswa sekolah
menengah atas jurusan ipa. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada tiga
fitur yang terdapat didalam Instagram yakni feed post, Intagram tv, dan
Instagram live.
Pembelajaran menggunakan media aplikasi Instagram sangat mudah
diterapkan di ka-langan siswa SMA karena aplikasi ini sangat familiar
dikalangan generasi milenial. berbeda halnya dengan aplikasi pembelajaran
seperti google classroom dan edmodo selain itu Instagram tidak memakan
banyak kuota karena beberapa provider telekomunikasi mena-warkan paket
unlimited Instagram yang sering juga dibeli oleh siswa, sehingga siswa dapat
dengan mudah mempelajari matapelajaran virus dikarenakan pengoperasian
Instagram sangat user friendly.
5Ibid., hlm. 38.
Dari hasil pengisian kuesioner skala Likert oleh responden, peneliti
menemukan bahwa berdasarkan indeks hasil perhitungan data, sebanyak 80%
siswa mengetahui bahwa Instagram apat digunakan sebagai media
pembelajaran online. Hal tersebut karena Instagram sendiri memang sudah
umum bagi banyak kalangan siswa. Selain itu Instagram juga mudah dalam
pengoperasiannya serta tampilannya yang menarik dengan berbagai konten
maupun fitur, ehingga siswa dengan mudah menyadari bahwa Instagram dapat
digunakan sebagai media pembelajaran Online. Dari beberapa hal tersebut,
merupakan keunggulan Instagram sebagai media sosial yang dengan mudah
untuk konteks pendidikan sosial dan promosi pemikiran kritis peserta didik.6
Kemudian pada aspek keseringan dalam menggunakan Instagram
sebagai media pembelajaran online, indeks penelitian menunjukkan 68%
setuju bahwa mereka pernah menggunakan Instagram sebagai media
pembelajaran online. Kesempatan tersebut memanglah secara tidak langsung
dilakukan oleh siswa, dimana banyak dari konten Instagram dari berbagai
akun (formal maupun nonformal) yang mengunggah konten atau postingan
mengenai hal-hal yang berbau edukasi.
Pada aspek pernah atau tidaknya siswa menggunakan Instagram
sebagai forum diskusi dalam pembelajaran online, indeks penelitian
menunjukkan 60% siswa setuju dan pernah melakukan diskusi dalam
pembelajaran online menggunakan Instagram. Hal tersebut diperkuat dengan
pendapat Spencer (2012) bahwa ada berbagai aktivitas guru maupun siswa
yang dapat diimplementasikan di kelas Online Instagram mereka, yakni
memanfaatkan presentasi digital, berlatih tata bahasa pada keterangan foto,
mengambil untuk foto jurnalistik, membuat foto pribadi, menemukan metafora
dalam foto yang dipilih, membuat foto blog, menemukan dan
mendokumentasikan konteks dalam foto, melakukan studi etnografi, berbagi
seni, dan melatih ekspresi kreatif dan artistik melalui pengambilan gambar
sendiri. Mereka juga dapat saling bertukar pendapat dan saling berkomentar
secara teratur.
6Mason, R. “Learning Technologies for adult Continuing Education.” Studies incontinuing Education
28.2 (2006), hlm. 121-133.
Sementara itu, pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam
menggunakan Instagram sebagai interaksi dengan guru dalam pembelajaran
online, sebanyak 54% siswa pernah melakukan interaksi dengan guru selama
pembelajaran online menggunakan Instagram. Hal tersebut merupakan salah
satu dari beberapa keunggulan Instagram sebagai aplikasi sosial media yang
dapat dimanfaatkan oleh guru secara aktif untuk tetap berhubungan dengan
siswa atau untuk mengatur kegiatan online dalam pembelajaran online.7
Pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam menggunakan fitur live
streaming di In-stagram dalam pembelajaran online, sebanyak 58% siswa
pernah mengunakan fitur live streaming di Instagram dalam pembelajaran
online. Demikian juga pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam
menggunakan fitur post feed di Instagram untuk mengumpulkan tugas dalam
pembelajaran online, sebanyak 58% siswa pernah melakukan kegiatan tersebut
(menggunakan fitur post feed di Instagram untuk mengumpulkan tugas dalam
pembelajaran online). Tugas yang dimaksud adalah postingan dalam bentuk
video maupun foto hasil kerja siswa maupun yang sudah ada di album kamera
pengguna/siswa. Dari postingan tersebut, pengguna atau siswa dapat
menambahkan caption atau keterangan yang menjelaskan foto ataupun video
yang sudah diupload.8
a. Kelebihan dan kekurangan Instagram
Media social mungkin sudah tidak asing lagi pada kalangan
masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2013, salah satu
media social yang banyak diminati anak muda ini semakin
berkembang pesat sampai saat ini. Instagram tidak hanya dijadikan
media untuk sekedar having fun namun juga memiliki kelebihan serta
kekurangan.9
7Zhang, Lili. “Mobile phone teachnology engageent in EFL classroom.” International Confer-ence on Software
and Computer Science (ICSECS) (2013): hlm. 171-17. 8Sesriyani, Lodya dan Najibah, Nur. “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1
(2019), hlm. 2505-5406.
1) Kelebihan: banyak digunakan; mudah dipergunakan;
memudahkan yang ditaarkan Instagram menjadikannya media
yang cepat menarik minat masyarakat untuk
memnggunakannya; memposting foto atau video, memfollow,
mengomentari, memberi like, hingga searching sesuai hastag
pun bisa dilakukan dengan sanat praktis’ mudah untuk
promosi; koneksi menggunakan social media lain; bersifat
prifasi. Jika kita igin orang lain tidak bisa melihat isi
Instagram kita, maka kita bisa mengunci Instagram tersebut.
Instagram memiliki beragam fitur untuk mengedit foto kita.
Instagram menyantumkan Follower dan Following kita.
Instagram bisa follow tanpa batas.
2) Kekurangan: spamming. Kemudahan yang diberikan
Instagram dalam hal berinteraksi, membentuk social media ini
sangat rawan spamming. Umumnya spamming banyak terlihat
pada bagian komentar. Namun kita bisa menyiasatinya
menggunakan memberlakukan prifat di akun anda supaya
tidak sembarang orang bisa berkomentar di postingan anda =.
Durasi video maksimal hanya 1 menit. Foto yang di share
berukuran kecil, sehingga foto terlihat kurang jelas. Instagram
tidak menampilkan cover picture, hanya menampilkan profile
picture. Instagram juga dapat di update berkala sesuai dengan
kebutuhan penggunanya.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Instagram disbanding
media social lainnya. Berjalan seiring waktu, e-learning merupakan alasan
yang sangat mendasar dalam me manfaatkan Instagram sebagai media
pembelajaran online adalah karena memang penggunaannya yang mudah
khususnya untuk semua kalangan, tampilan aplikasi yang sangat menarik dan
mudah dipahami, dapat dibuka di Smartphone maupun Personal Computer
9 Sesriyani, Lodya dan Najibah, Nur. “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1
(2019), Hal. 31.
(PC), serta fitur-fitur yang mampu mendukung proses atau kegiatan
pembelajaran online. Selain itu, Instagram juga memberikan peluang untuk
siswa melakukan eksplorasi membuat produknya sendiri dan diunggah ke
Instagram, aktivitas belajar sepanjang hayat, dan kolaborasi pendidik dengan
peserta didik dalam hal belajar mengajar.10
Secara Khusus, Instagram memiliki beberapa fitur-fitur yang dapat
menunjang pembelajaran daring antara lain Live Streaming yang sama halnya
seperti teleconference yang memudahkan interaksi guru dalam monitoring
segala kebutuhan materi belajar siswa. Juga fitur Post Feed yang
memungkinkan murid dapat menggumpulkan tugas ataupun karya yang
nantinya dikirim melalui Instagram dalam bentuk Posting. Hingga Instagram
TV yang memudahkan siswa dalam mengumpulkan tugas dan karya berupa
video ataupun animasi terkait pembelajaran dengan durasi maksimal 30 menit
dan minimal 1 menit. Media Sosial Instagram juga memiliki fitur absensi yaitu
dengan mengikuti (follow) akun guru terlebih dahulu dan setelah itu absensi
dapat dilanjutkan dalam bentuk tatap muka melalui fitur live streaming.
Dengan mengadaptasi Aplikasi Instagram sebagai aplikasi media
pembelajaran daring. Guru dapat dengan mudah melihat perkembangan
belajar siswa dengan lebih ringkas dan kekinian, dikarenakan Aplikasi
Instagram yang perkembangannya banyak digandrungi siswa dalam
mengabadikan momen dan foto dalam bentuk postingan.
3. Whatsapp
Pada dasarnya kemajuan teknologi terutama dalam bidang informasi,
yang berupa media sosial seperti whatsapp, line, IG, facebook, youtube,
dll.merupakan sebuah langkah maju untuk mempermudah komunikasi dan
pekerjaan. Selain sebagai alat komunikasi, media sosial seperti whatsapp bisa
juga digunakan sebagai media pembelajaran terlebih lagi di masa pandemik
covid-19, yang memaksa seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan
pembelajaran secara daring (dalam jaringan).
10Bexheti, Lejla A, Burim E. Ismaili, and Betim H. Cico. “An Analysis of Social Media Usage in Teaching and
Learning: The Case of SEEU.” Proceedings of the International Conference on Circuits, Systems, Signal
Processing, Communications and Computer (2014): 90-94.
Pada pembelajaran daring atau e-learning, salah satu aplikasi yang
dapat digunakan untuk memaksimalisasi pembelajaran ialah
whatsapp.Whatsapp merupakan sebuah aplikasi yang berbasis pesan untuk
smartphone, dengan basic mirip Blackberry Messenger.11Penggunaan
whatsapp selain mudah, aplikasi ini juga gratis yang dapat
diinstall/didownload melalui playstore dan appstore.Whatsapp juga aplikasi
yang paling diminati oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang
dewasa dalam berkomunikasi sehari-hari. Hal ini merupakan peluang bagi
pendidik untuk dapat memaksimalkan penggunaan whatsapp sebagai media
pembelajaran yang efisien dan efektif di tengah pandemik covid-19.
Fitur-fitur yang ada di whatsapp juga terbilang lengkap, yang
memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan baik berupa tulisan maupun
dalam bentuk suara (voice note), video call, mengirim file, dokumen, foto,
link, dll.Sehingga aplikasi ini sangat mudah sekali untuk dimaksimalkan
dalam pembelajaran daring.
Aplikasi whatsaap juga memiliki fasilitas Broadcast dan Group
sehingga memudahkan guru untuk mengkondidikan siswa 1 kelas dalam satu
grup. Whatsapp juga memiliki status pesan yang berupa tanda yang berfugsi
untuk mengetahui status pesan tersebut, sehingga guru dapat memantau siswa
apakah sudah membuka, membaca atau belum sama sekali.12
Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan whatsapp bisa
dilakukan tanpa harus terikat oleh biaya dan waktu. Tidak seperti aplikasi
tatap muka secara virtual seperti, zoom meeting, google meet, dan lain-lain
yang harus mengharuskan penggunanya untuk selalu siaga di depan gadget
ataupun pc untuk mendengarkan materi dari guru. Sehingga aplikasi whatsapp
lebih memiliki keunggulan karena tidak terikat oleh waktu dalam
penggunaannya.
Guru-guru seharusnya dapat memaksimalkan aplikasi whatsapp ini
sebagai media pembelajaran yang efisien dan efektif, baik untuk
menyampaikan materi pelajaran maupun memberikan tugas.Hal ini karena,
fitur-fitur yang ada di dalam whatsapp sudah terbilang lengkap dan mudah
11Imam Ja’far Shodiq, Husniyatus Salamah Zainiyati, “Pemanfaatan Media PembelajaranE-Learning Menggunakan WhatsappSebagai Solusi Di Tengah Penyebaran Covid-19 Di MI Nurul Huda Jelu”, Al-Insyiroh, Vol. 6, No. 2, 2020, hlm. 151. 12Ibid., hlm. 152.
digunakan.Dalam Whatshapp pengiriman pesan bisa berupa file, gambar,
Audio, Video, dan lokasi), tentu fitur-fitur ini sangat membantu pendidik, hal
tersebut disebabkan karena dengan adanya fitur ini pendidik bisa secara
leluasa menyampaikan materi dengan merekam misalnya, kemudian di
dukung dengan gambar-gambar dan video agar peserta didik mampu
memahami secara baik materi yang disampaikan oleh pendidik.13
4. Line
Aplikasi LINE meru-pakan salah satu dari tiga aplikasi perpesanan,
selain BBM dan WhatsApp yang digunakan oleh orang Indonesia (Waesche,
2015).14LINE merupakan aplikasi yang serumpun dengan whatsapp dalam
penggunaannya yaitu, untuk berbagi pesan, file, foto, video, dan lain-lain.
Aplikasi LINE adalah salah satu aplikasi pengirim pesan dengan
berbagai pilihan Stiker dan Fitur panggilan gratis melalui 3G/4G dan Wi-Fi.15
Ada banyak layanan yang ditawarkan aplikasi LINE@, yaitu: bisa digunakan
untuk mengirim pesan sekaligus ke semua pengguna LINE yang me-
nambahkan sebagai teman melalui aplikasi LINE@, bisa mengirimkan kupon,
promosi, polling, survei dan lainnya ke pelanggan (baca: siswa), bisa
melakukan pembicaraan 1 lawan 1 untuk menjawab pengaduan pelanggan,
bisa menggunakan layanan Balas Otomatis saattidak bisa mengirimkan
balasan secara langsung dan lain-lain.16
Karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan whatsapp
maka, aplikasi LINE ini juga bisa dijadikan media pembelajaran jarak jauh.
Dalam rangka memaksimalkan penggunaan smartphone terutama LINE
dikalangan peserta didik untuk media pembelajaran daring, guru-guru di SD
Netral C Yogyakartaberinisiatif untuk memanfaatkan telepon genggam
sebagai media pembelajaran m-learning, sehingga harapannya, guru yang
memiliki kendala keterbatasan ruang dan waktu dapat memberikan soal-soal
latihan ujian secara intensif melalui telepon genggam.17
13Ibid., hlm. 154. 14Karima Kusuma Wardani, Hertyas Tri Novintya, Alia Lulu Khusniati, “Pemanfaatan Aplikasi Line Sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan 2016, hlm. 137. 15Ibid. 16Ibid., hlm. 137-138.
Dari contoh kasus diatas, diharapkan semua guru-guru di Indonesia
bisa lebih kreatif, inovatif, dan komunikatif lagi dalam memanfaatkan media
sosial dalam hal ini LINE, sebagai media pembelajaran secara daring. Sudah
seharusnya guru-guru melek teknologi, karena yang mereka didik ialah anak-
anak millenial yang sedari kecil sudah terbiasa dengan internet dan
kecanggihan alat komunikasi.Sehingga, mau tidak mau guru-guru harus
menyesuaikan metode pengajarannya dengan karakteristik peserta didiknya
yang notabenenya menyukai kecanggihan dan kemudahan. Jika guru-guru bisa
memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran maka,
peserta didik akan merasa senang serta lebih kreatif dan inovatif dalam
menuangkan karya-karyanya melalui media sosial.
5. Telegram
Telegram memang sudah lama populer jauh sebelum masa
smartphone. Telegram dulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan
untuk mengirimkan pesan tulis jarak jauh dengan cepat. Tetapi setelah
teknologi berkembang pesat, fasilitas ini terus dan tidak digunakan lagi.
Sekarang nama Telegram diambil oleh sebuah startup yang dikembangkan
menjadi sebuah aplikasi. Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud
yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk
memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan
stiker dengan aman (Fahana & Ridho, 2018).
Secara default, seluruh konten yang ditransfer akan dienkripsi
berstandar internasional. Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya
aman dari pihak ketiga bahkan dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks,
gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana untuk mengirimkan
dokumen,musik,berkas zip,lokasi real-time dan kontak yang tersimpan di
perangkat orang lain. Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud, yang
memudahkan penggunanya dapat mengakses satu account Telegram dari
perangkat yang berbeda dan secara bersamaan. Serta dapat membagikan
jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5 GB. Aplikasi telegram diprakarsai
oleh dua bersaudara asal Rusia, Nikolai Durov dan Pavel Durov. Keduanya
17Ibid.
saling berbagi tugas, Nikolai fokus pada pengembangan aplikasi dengan
menciptakan protokol MTProto yang menjadi motor bagi telegram. Sementara
Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui
pendanaan Digital Fortress.(“Telegram,” 2020).
Keunggulan Aplikasi Telegram :18
a. Telegram adalah aplikasi gratis dan akan terus gratis (tidak akan pernah
ada iklan atau biaya untuk selamanya).
b. Telegram mengirim pesan lebih cepat karena berbasis cloud.
c. Telegram lebih ringan ketika dijalankan, ukuran aplikasi lebih kecil
Telegram versi v3.31 untuk android yang dikeluarkan pada 25 November
2015 memiliki ukuran 16.00MB (16,775,108 bytes).
d. Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan
diantaranya : smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain ± lain secara
bersamaan.
e. Telegram mengijinkan kita berbagi foto,video,file (doc,zip,mp3) dengan
ukuran maksimum 1,5 GB perfile.
Telegram adalah aplikasi generasi baru yang menggabungkan instant
messaging dengan file secara cloud. Telegram dapat beroperasi di kedua
ponsel (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem desktop
(Windows, OS X, Linux). Pengguna dapat mengirim file berupa teks, gambar,
audio, video, stiker dan sembarang format file (pdf, doc, zip, mp3, dan
sebagainya).19
Ketika digunakan sebagai media pembelajaran, telegram merupakan
alat transmisi untuk mendistribusikan konten-konten pembelajaran. Konten
pembelajaran dapat berupa teks, audio maupun video. Langkah-langkah
kegiatannya adalah sebagai berikut:
18 Fifit Fitriansyah, Aryadillah, (2020) Penggunaan Telegram Sebagai Media Komunikasi Dalam Pembelajaran Online, 20(2), 111-117 19 Rinasih, Pemanfaatan Aplikasi Mobile Telegram Sebagai Media Pembelajaran Program Kejar Paket C, 2015, hal. 598
a. Pembelajar membentuk sebuah grup pada aplikasi telegram yang
anggotanya terdiri dari satu kelas kelompok belajar. Pembelajar berperan
sebagai admin grup.
b. Konten pembelajaran di upload oleh admin pada grup yang telah dibentuk.
Ketika mengupload konten, wajib disertakan tujuan pembelajaran dan
alokasi waktu pembelajaran.
c. Pebelajar dapat mendownload konten pembelajaran, dan dapat dipelajari
kapanpun dan dimanapun tanpa harus hadir di kelas. Kegiatan
pembelajaran berlangsung secara mandiri diluar kesibukan pebelajar.
d. Apabila terdapat hal-hal yang belum dipahami, pertanyaan dapat diajukan
di grup dan didiskusikan bersama pebelajar lain dengan arahan dari
pembelajar.
e. Evaluasi dilakukan oleh pembelajar dengan mengajukan pertanyaan
evaluasi pada grup baik secara langsung maupun dalam bentuk file
dengan menyertakan deadline pengumpulan jawaban.
f. Pembelajar dapat mengembangkan pemanfaatan aplikasi telegram ini
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Dengan aplikasi ini warga digital dapat melakukan interaksi dengan
baik. Teknologi bot telegram memiliki keunggulan salah satu fitur rahasia bot
telegram mampu mengunduh foto dari Instagram. Seperti yang kita ketahui,
Instagram tidak mengizinkan pengguna untuk mengunduh foto langsung dari
aplikasi mereka. Bot telegram dapat pula difungsikan sebagai salah satu
alternatif membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis online
dengan praktis.
6. Kindle
Saat ini semua orang memang menyukai berbagai jenis gadget yang
canggih dan bisa digunakan dengan mudah. Salah satunya adalah gadget
khusus untuk membaca buku. Amazon Kindle adalah salah satu gadget
pembaca buku yang sangat canggih dan menarik untuk digunakan. Anda bisa
mendownload sebuah e-book, menyimpannya kemudian membacanya dimana
saja sesuai keinginan Anda.
Pada tahun 2007, Amazon memperkenalkan Kindle, perangkat
pembaca e-book (buku digital). Dengan Kindle, pengguna bisa berbelanja,
mengunduh, berselancar, dan membaca buku digital, majalah, blog, dan media
digital lainnya menggunakan jaringan nirkabel. Sebagai perangkat pembaca
buku digital, pertumbuhan Kindle cukup signifikan, dan mencapai angka
119%. Belakangan, Amazon melakukan gebrakan. Kindle diluncurkan dalam
bentuk aplikasi. Jadi, pengguna tak perlu membeli gadget Kindle yang
harganya ratusan dolar, nan mengunduh secara gratis aplikasinya yang bisa
diselaraskan ke sejumlah perangkat elektronik, seperti iPad, iPhone,
smartphone berbasis Android, Mac, bahkan PC. Kini diperkirakan ada sekitar
1 miliar Kindle yang beredar di seluruh dunia.20
Fasimpaur (2004) mengungkapkan bahwa siswa menganggap buku
digital sebagai “media baru dan unik”, dan hasil nya siswa lebih sering
membaca ketika mendapatkan akses buku digital. Studi yang dilakukan oleh
Doty, Popplewell dan Byers (2001) menyatakan bahwa membaca teks pada
layar komputer jauh lebih efektif dibandingkan buku teks cetak.21
Hingga saat ini sudah ada beberapa versi Amazon Kindle yaitu, Kindle
(8th Generation), Paperwhite, Voyage dan Oasis. Tapi bagaimana agar
Amazon Kindle bisa lebih berguna? Dibawah ini adalah beberapa tips
menggunakan Amazon Kindle agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran :
a. Fitur screenshot
Jika Anda ingin melihat beberapa halaman buku namun tidak ingin
kembali membuka buku lagi, maka Anda bisa menggunakan screenshot.
Caranya sangat mudah yaitu hanya dengan menyentuh dua sudut
berlawanan, misalnya kanan atas dan kiri bawah, atau kiri atas dan kanan
bawah. Setelah itu layar yang ditangkap akan terlihat seperti metode untuk
gadget lain. Lalu gambar yang tersimpan dalam format PNG di Amazon
Kindle. Setelah itu Anda bisa mengirim hasil gambar tersebut ke
komputer atau jenis gadget lain.
b. Mengirim email ke Amazon Kindle
20 Fary SJ Oroh, Let’s get digital, Gramediana: Jakarta, 2015, hlm. 90 21 Didik Dwi Prasetya, “Kesiapan Pembelajaran Berbasis Buku Digital”, TEKNO, Vol. 24, 2015, hlm. 61
Fitur lain yang menarik adalah bahwa Amazon Kindle Anda juga
bisa menerima dan mengirim email dari perangkat lain. Tapi Anda harus
mengetahui ID email dari Amazon Kindle Anda. Berikut ini langkah yang
perlu Anda lakukan:
1) Masuk ke halaman Setting
2) Pilih Device Options, pilih Perzonalize.
3) Lalu Send to email.
c. Konversi e-book
Anda juga bisa melakukan konversi e-book yang bisa
memudahkan proses pengiriman lain. Anda bisa menggunakan alat seperti
KindleGen yang bisa berfungsi untuk merubah format e-book ke non
Kindle seperti ePub atau HTML. Setelah itu Anda bisa memasukkan buku
yang ingin Anda rubah dan lakukan konversi
d. Fitur mematikan layar
Anda juga bisa mematikan screensaver jika Anda tidak menyukai fitur
ini. Anda hanya perlu menekan tombol daya selama kurang lebih tujuh
detik hingga muncul beberapa perintah. Setelah muncul pilihan Cancel,
Restart, Screen Off maka Anda bisa memilih Screen Off. Setelah itu Anda
bisa menggunakan Kindle Amazon tanpa tampilan Screen.
e. Kirim artikel ke Kindle
Jika Anda ingin membaca sebuah artikel dari komputer ke Kindle
maka itu juga bisa dilakukan. Anda hanya perlu mengunduh fitur “kirim
ke Kindle” dari Chrome atau Firefox. Kemudian Anda bisa melihat
caranya sangat mudah setelah semua itu masuk ke dalam Kindle Anda.
Anda bisa mengunduh artikel atau berbagai jenis bacaan lain yang
didapatkan selain dari Kindle.
B. Media Mainstream
1. Majalah
“Majalah merupakan media cetak yang memiliki karakteristik
memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar dan lebih
terperinci., lebih mendetaril karena tidak hanya menyajikan cerita atas
berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur menghibur dan mendidik.”22
Beberapa karakteristik majalah untuk pemaksimalan pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Penyajian lebih mendalam
Karena frekuensi terbitnya lebih lama, maka para penulis memiliki
waktu yang leluasa untuk melakukan analisis terhadap suatu peristiwa,
sehingga penyajian informasinya dapat dibahas secara lebih mendalam.
Analisis ilmu yang dituliskan dapat dipercaya dan didasarkan pada buku
referensi yang relevan dengan peristiwa.
b. Nilai aktualisasinya lebih lama
Nilai aktualisasi majalah harus lama karena rentang terbitnya juga
lama, sehingga pembaca tidak pernah menganggap pusing majalah
tersebut.
c. Gambar atau foto lebih banyak
Jumlah halaman lebih banyak, sehingga selain penyajian materi
pembelajaran yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar
atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang – kadang
berwarna, seta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik.
d. Cover sebagai daya tarik
Disamping foto, cover atau sampul majalah merupakan daya tarik
tersendiri. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus
dengan warna yang menarik pula. Sehingga murid akan selalu merasa
tertarik untuk melihatnya, tidak merasa bosan seperti melihat buku paket
yang sampulnya itu itu saja.
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat meracang media cetak, yaitu:
a. Konsistensi
1) Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak
menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;
22 Suprihatin, C. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk meningkatkan Minat Baca Siswa SMP pada Materi Cahaya.
2) Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris
pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.
Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi dan oleh karena itu
tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
b. Format
1) Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai;
sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih
sesuai.
2) Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
3) Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan
dilabel secara visual.
c. Organisasi
1) Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa atau pernbaca mengenai di
mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu
melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan,
siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisinya
dalam teks secara keseluruhan.
2) Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
3) Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
d. Daya Tarik
Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
e. Ukuran Huruf
1) Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
2) Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat
proses membaca itu sulit.
f. Ruang (spasi) Kosong
1) Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah
kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca
untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak
menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
a. Ruangan sekitar judul
b. Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian
siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
c. Spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di
antaranya
d. Permulaan paragraf diindentasi
e. Penyesuaian spasi antarbaris atau antar paragraf.
2) Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
3) Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media
berbasis teks ini menjadi interaktif.
4) Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbatasan.
g. Koran dan Koran Digital
Surat kabar merupakan salah satu alat informasi dan komunikasi yang berisi
pemberitaan dari kejadian, peristiwa, ide pemikiran/gagasan dari permasalahan
dan pengetahuan yang tengah terjadi dalam masyarakat (up to date) dengan
bahasa penyampaian yang jelas dan terbuka. Dalam penyampaian informasi, surat
kabar biasanya menyertakan penekanan dan penjelasan dengan menambahkan
gambar atau cuplikan foto peristiwa yang terjadi sebagai daya tekan dan juga
berfungsi sebagai daya tarik bagi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
media pembelajaran surat kabar merupakan salah satu faktor yang mendukung
motivasi belajar siswa, pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam
pembelajaran sangat menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.
Media pembelajaran surat kabar dapat memberikan daya tarik bagi siswa dalam
belajar. Daya tarik siswa dalam pembelajaran tersebut menjadi penggerak dari
dalam diri siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya. Pemanfaatan media
surat kabar dapat menimbulkan rasa senang dalam belajar sehingga siswa tidak
merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Semakin baik pemanfaatan media
pembelajaran surat kabar, maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.
Begitu sebaliknya, semakin rendah pemanfaatan media pembelajaran surat kabar
maka akan semakin rendah motivasi belajar siswa.23
Melalui pemanfaatan media pembelajaran surat kabar siswa dapat menemukan
banyak hal baru dan membantu siswa agar mampu berfikir kritis dan kreatif
terhadap pengetahuan yang mereka peroleh. Semakin terlatihnya kemampuan
siswa dalam pembelajaran akan meningkatkan prestasi belajarnya. Pemanfaatan
media pembelajaran surat kabar yang maksimal akan menghasilkan prestasi
belajar yang maksimal pula. Begitupun sebaliknya, jika pemanfaatan media
pembelajaran surat kabar merosot, maka prestasi belajar yang diperoleh siswa
akan ikut menurun. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Maka pemanfaatan media pembelajaran surat kabar pada
mata pelajaran Ekonomi bisa dikatakan adalah pilihan media pembelajaran yang
tepat. pembelajaran dengan menggunakan surat kabar sebagai media
pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin baik
pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam pembelajaran menyebabkan
semakin tinggi prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
23 Erliza Septa Nagara, dkk, Media Pembelajaran Surat Kabar Dalam Meningkatkan Motivasi, Aktivitas Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi, hlm. 9
Bexheti, “An Analysis of Social Media Usage in Teaching and Learning: The Case of
SEEU.” Proceedings of the International Conference on Circuits, Systems,
Signal Processing, Communications and Computer, 2014.
Sesriyani, “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal
Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1, 2019.
Dwi Prasetya Didik, “Kesiapan Pembelajaran Berbasis Buku Digital”, TEKNO, Vol.
24, 2015
Fitriansyah Fifit, Aryadillah, (2020) Penggunaan Telegram Sebagai Media
Komunikasi Dalam Pembelajaran Online, 2012.
Kuswanto Ari, “pemanfaatan grup facebook sebagai media pembelajaran pengantar
akuntansi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelas x akuntansi
1 tahun ajaran 2016/2017 smk muhammadiyah 2 klaten utara”, 2017.
L, Schrum, Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah, Jakarta: PT. Indeks,
2013
Lili, Zhang, “Mobile phone teachnology engageent in EFL classroom.” International
Confer-ence on Software and Computer Science (ICSECS), 2013.
Nagara Erliza Septa, dkk, Media Pembelajaran Surat Kabar Dalam Meningkatkan
Motivasi, Aktivitas Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi, 2012
Oroh Fary SJ, Let’s get digital, Gramediana: Jakarta, 2015
R. Jones D., Understanding Digital Marketing, Marketing strategies for engaging the
digital generation. London & Philadelphia: Kogan Page. 2009
R. Mason, “Learning Technologies for adult Continuing Education.” Studies
incontinuing Education 28.2, 2006.
Rinasih, Pemanfaatan Aplikasi Mobile Telegram Sebagai Media Pembelajaran
Program Kejar Paket C, 2015.
Shodiq Imam Ja’far, Husniyatus Salamah Zainiyati, “Pemanfaatan Media
PembelajaranE-Learning Menggunakan WhatsappSebagai Solusi Di
Tengah Penyebaran Covid-19 Di MI Nurul Huda Jelu”, Al-Insyiroh, Vol. 6,
No. 2, 2020.
Suprihatin, Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk
meningkatkan Minat Baca Siswa SMP pada Materi Cahaya. 2012.
Wardani Karima Kusuma, Hertyas Tri Novintya, Alia Lulu Khusniati, “Pemanfaatan
Aplikasi Line Sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI
Sekolah Dasar”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan,
2016.
View publication statsView publication stats