maksimalisasi penggunaan media mainstream dan media sosial

28
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/353261731 Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream dan Media Sosial untuk Media Pembelajaran Conference Paper · July 2021 CITATIONS 0 READS 11 2 authors: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Media Teknologi Untuk Teaching Assessment: Live Worksheet, Gform. View project Uts Teknologi Pendidikan_19422058_Muhammas Ainun Najib View project Vika Maudy Universitas Islam Indonesia 4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE Siska Sulistyorini Universitas Islam Indonesia 163 PUBLICATIONS 1 CITATION SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Vika Maudy on 15 July 2021. The user has requested enhancement of the downloaded file.

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/353261731

Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream dan Media Sosial untuk Media

Pembelajaran

Conference Paper · July 2021

CITATIONS

0READS

11

2 authors:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Media Teknologi Untuk Teaching Assessment: Live Worksheet, Gform. View project

Uts Teknologi Pendidikan_19422058_Muhammas Ainun Najib View project

Vika Maudy

Universitas Islam Indonesia

4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Siska Sulistyorini

Universitas Islam Indonesia

163 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Vika Maudy on 15 July 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Page 2: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Untuk Pembelajaran

Disusun Oleh :

1. Vika Maudy Masafiroh (19422076)

2. Achmad Afa Dzaudanilislam (19422066)

3. Ahmad Musawwir Nasar (19422069)

4. Ilham Bayu Nugraha (19422064)

5. Maulana Syarif Hidayatullah (19422171)

6. Muhammad Bayu Anggara (19422065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN STUDI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2021

Page 3: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’a lamin, puji dan syukur kepada allah Subhanallahu wa

Ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya kami penulis makalah dapat

menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas dari mata kuliah Teknologi

pendidikan yang membahas tentang Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream

Dan Media Sosial Untuk Pembelajaran.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu kami terutama kepada keluarga kami dan rekan-rekan yang telah

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kritik dan

saran diharapkan dapat diberikan agar berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan

makalah ini.

Yogayakarta, 6 April 2021

Page 4: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial
Page 5: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Media Sosial

a. Facebook

b. Instagram

c. Whatsapp

d. Line

e. Telegram

f. Kindle

B. Media Mainstream

a. Majalah

b. Koran

c. Koran digital

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perkembangan zaman yang sangat pesat, maka proses belajar mengajar

di sekolah turut mengalami perubahan. Dalam bidang teknologi informasi dan

komunikasi, penetrasi gadget yang begitu deras telah mengubah paradigma

pendidikan menjadi berbasis teknologi. Namun, ke manakah sesungguhnya arah

perubahan tersebut? Menurut Jean Piaget dalam Suparno, Paul, (2000) bahwa bayi

mulai mengembangkan sensor motorik mereka pada usia antara 0-2 tahun. Pada saat

itu, bayi mulai belajar mengkoordinasikan segenap organ tubuh, dalam rangka

mengasosiasikannya dengan obyek eksternal. Perkembangan teknologi yang begitu

deras telah menyebabkan bayi pada usia tersebut tidak hanya mengkoordinasikan

motorik mereka terhadap obyek seperti mobil mainan atau meja, namun juga terhadap

gadget. Saat ini telah lahir generasi yang sudah familiar terhadap teknologi dari usia

sangat dini, meskipun masih terbatas pada aplikasi pendidikan usia dini, namun sudah

fasih dalam menggunakan gadget, terutama tablet. Kondisi ini mengakibatkan

bagaimana generasi sekarang menyerap informasi, dalam rangka proses belajar, sudah

sangat berbeda dengan generasi pendahulu. Sebagai contoh, mereka sudah terbiasa

mencari informasi melalui Google dan Wikipedia untuk membantu menyelesaikan

pekerjaan rumah. Selain itu, menggunakan media sosial seperti facebook, instagram

dll untuk berkomunikasi dengan orang lain dan belajar pun sekarang dapat dilakukan.

Untuk itu makalah ini akan membahas mengenai pemaksimalan penggunaan media

sosial maupun media mainstream dalam dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana maksimalisasi penggunaan media sosial (Facebook, Instagram,

Whatsapp, Line, Telegram, Kindle) untuk pembelajaran?

b. Bagaimana maksimalisasi penggunaan media mainstream (Majalah, Koran, Koran

Digital) untuk pembelajaran?

Page 7: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Sosial

Pengertian media sosial menurut Damian Ryan dan Calvin Jones dalam

bukunya yang berjudul Understanding Digital Marketing: Marketing strategies for

engaging the digital generation adalah web based software yang memungkinkan

pengguna untuk datang berbagi secara online, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam

segala bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial online ini dapat menggunakan teks,

audio, foto, video, atau kombinasinya1 (Jones, 2009).

Masih menurut Ryan & Jones, sebenarnya kemunculan media sosial bukanlah

hal baru. Interaksi semisal media sosial yang berkembang saat ini pada dasarnya

sudah ada dari dulu dalam bentuk yang lebih sederhana. Dulu sekali, kita mengenal

maling list, sebuah grup diskusi tertutup antara akun-akun pemilik email yang sama.

Kemudia dikenal pula IRC (Internet Relay Chat). Bentuk-bentuk interaksi via internet

di masa lalu kemudian terus berkembang dan menemukan formulanya seperti pada

platform media sosial yang berkembang saat ini.

Pendidik/guru/tutor yang bermaksud memanfaatkan media sosial sebagai

ruang belajar siber bagi peserta didik sudah selayaknya mengikis dampak-dampak

negatif menjadi sebuah tantangan yang akan dijawab oleh dampak-dampak posistif

yang menyertainya. Tentunya, motif pengggunaan media-media sosial bagi

pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kesiapan pendidik/guru/tutor dalam memilih

strategi yang kreatif dan inovatif.

Kemunculan media-media baru saat ini telah berpengaruh pula pada pada

pola-pola pembelajaran generasi saat ini. Lynne Schrum yang bersama-sama

pemimpin sekolah di California dalam buku Educational Tecnology for School

Leader, menjelaskan bahwa lingkungan media baru telah mendorong seseorang untuk

lebih aktif berinteraksi dengan sesamanya, khususnya di ruang virtual. Hal ini

memungkinkan peserta didik untuk lebih cakap dalam berkomunikasi. Ruang siber

juga membuka peluang untuk menjalin persahabatan antar sesame2 (Schrum, 2013).

Berselancar di dunia maya terlebih media sosial merupakan kebiasaan anak

millenial, baik itu hanya sekedar mengirim pesan kepada teman, upload foto, video,

1Jones, D. R. (2009).Understanding Digital Marketing.Marketing strategies for engaging the digital generation. London & Philadelphia: Kogan Page, hlm. 201 2 Schrum, L. (2013). Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah. Jakarta: PT. Indeks, hlm. 43

Page 8: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

dan lain-lain yang membuat dirinya eksis. Oleh karenya, guru sebagai pendidik

haruslah tahu kebiasaan serta kebutuhan peserta didiknya, sehingga peserta didik

tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran yang bersifat konvensional.Sudah

seharusnya guru memanfaatkan serta memaksimalkan media-media sosial yang sering

digunakan oleh peserta didik sebagai media pembelajaran yang efisien dan efektif.

Berikut ini beberapa media sosial yang dapat dimaksimalkan oleh guru dalam

pembelajaran :

1. Facebook

Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar

pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.

Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu,

pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai

teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka

memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup

pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja,

sekolah atau perguruan 34 tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan

teman-teman mereka ke dalam seperti “Rekan Kerja” atau “Teman Dekat”.

Facebook memang sedang menjadi tren. Hampir setiap pengguna

internet mengetahui dan menggunakannya sehingga membuat pengguna lain

yang memiliki akun facebook tergoda untuk memilikinya. One stop service,

facebook menyediakan fitur gabungan antara aplikasi sosial chatting,

blogging, multimedia, photo sharing, dan bahkan email. Dengan satu akun

facebook, bisa melakukan beragam aplikasi tersebut. Simple search, facebook

memudahkan pengguna mencari teman tanpa harus mengetahui nama

belakang dan email teman tersebut. Keamanan, tidak semua orang bisa melihat

profil seseorang lain di facebook. Anda bisa menentukan sendiri siapa-siapa

saja yang menjadi teman dan melihat-lihat diri anda di profil.

Real friend, di facebook semua anggota bisa berkomunikasi dengan

orang lain yang benar-benar dikenal atau diinginkan. Ini berbeda dengan

jejaring lain yang setiap anggotanya bisa memiliki ratusan teman, namun

biasanya jadi tidak seorangpun yang dikenal (Taufik Hidayat, 2009; 21-23).3

Page 9: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Facebook adalah jejaring sosial yang banyak fiturnya. Grup Facebook

adalah salah satu fitur di situs jejaring sosial facebook yang dapat digunakan

sebagai media pembelajaran. Selain grup facebook, masih banyak fitur lainnya

yang dapat dimanfaatkan.

Berikut beberapa fitur facebook yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran :4

a. Fitur Grup

Layanan situs jejaring sosial Facebook dalam bentuk fitur grup ini

memudahkan dalam mengelompokkan sebuah kelas atau mata

pelajaran tertentu. Kelompok yang sudah ada dalam satu grup dapat

dengan mudah berdiskusi karena kesamaan tujuan. Selain itu, dengan

adanya fitur grup, memudahkan dalam hal koordinasi, dan bertukar

informasi mengenai pelajaran.

b. Fitur update status dan comment wall-to-wall

Fitur ini merupakan interaksi asynchronous, yaitu interaksi dua

arah secara tidak langsung dimana komunikasi ini akan

terdokumentasi berdasarkan topik bahasan dan terurut secara waktu.

c. Fitur note atau docs pada grup

Fitur ini sangat memudahkan guru dalam membuat dokumen

baru pada facebook, baik berupa resume mengenai materi yang

sedang dipelajari atau menyampaikan informasi dengan lebih baik

terstruktur dan rapi tanpa perlu membuka link baru.

d. Fitur share link/photo/video

Tujuan dari fitur ini adalah memudahkan user dalam berbagi

informasi. Guru dapat dengan mudah berbagi link/photo/video yang

memuat content mengenai pelajaran yang diampunya. Hal ini

memudahkan murid untuk mendapatkan sumber pelajaran yang

terpercaya.

3Ari Kuswanto, “pemanfaatan grup facebook sebagai media pembelajaran pengantar akuntansi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelas x akuntansi 1 tahun ajaran 2016/2017 smk muhammadiyah 2 klaten utara”, 2017, hlm. 34. 4Ibid., hlm. 37

Page 10: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

e. Fitur Group Chatting

Aktivitas yang dilakukan pada fitur ini merupakan interaksi dua

arah secara langsung atau yang disebut dengan synchronous yang

terjadi pada sebuah group. Fitur ini merupakan layanan yang paling

memudahkan proses diskusi maupun bertukar informasi dengan cepat

karena anggota group dapat berinteraksi secara langsung dengan

sesama anggota grup tersebut yang sedang online.

Facebook telah dikenal dan digunakan oleh hampir seluruh lapisan

masyarakat. Penggunanya tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan

usia yang fungsi utamanya untuk membangun sebuah komunitas atau

kelompok.

Banyak manfaat dari facebook, salah satunya adalah manfaat di bidang

pendidikan.Dalam bidang pendidikan facebook dapat digunakan sebagai

media pembelajaran.Salah satunya yaitu ketika pendidik tidak dapat

menyampaikan materi secara langsung, maka materi tersebut dapat

disampaikan melalui facebook dengan memanfaatkan fasilitas grup yang juga

dapat digunakan untuk sarana diskusi antara pendidik dengan peserta didik

dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Adapun cara untuk memanfaatkan grup facebook sebagai media

pembelajaran yaitu:

a. Buatlah tampilan grup facebook menjadi menarik dan kenali

fungsi icon-icon pada grup facebook sehingga bisa dimanfaatkan

dengan baik.

b. Menggunakan fasilitas upload file di grup Dengan menggunakan

fasilitas ini kita dapat mengupload file-file yang dianggap penting

seperti materi pembelajaran, tugas,dll. Sehingga siswa lebih mudah

mencari sumber dan mengetahui tugas atau soal -soal latihan.

c. Postinglah hal-hal yang positif

d. Memanfaatkan fasilitas chat Dengan menggunakan fasilitas chat

tersebut kita dapat berinteraksi (mengirim pesan atau file) secara

langsung kepada siswa.

Page 11: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Saat ini, pelajar lebih tertarik dengan penggunaan teknologi-teknologi

yang sedang berkembang saat ini.Hal inilah yang menjadi kelebihan

pengaplikasian penggunaan facebook sebagai media pembelajaran.Karena

dengan menggunakan facebook, peserta didik menjadi sangat tertarik dengan

materi yang disampaikan lewat facebook.Karena setiap peserta didik sudah

memiliki facebook dan sangat aktif dalam penggunaan hal ini dapat

memperlancar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook sebagai

perantaranya. (Sindang: 2013).5

2. Instagram

Instagram adalah salah satu media sosial milik Facebook, Inc. yang

memungkinkan para penggunanya berbagi konten baik dalam bentuk video

maupun gambar. Berbeda dengan media sosial lain yang telah kita bahas,

akses fitur yang dapat dilakukan oleh pengguna Instagram jauh lebih terbatas

jika diakses melalui perangkat komputer. Fitur-fitur seperti mengunggah

konten dan mengirim pesan misalnya, hanya bisa dilakukan pada aplikasi

Instagram di smartphone.

Instagram sangat menarik dengan fitur-fiturnya untuk mendukung

kebutuhan komu-nikasi. Apalagi Instagram dan fitur pendukungnya juga dapat

digunakan sebagai media dalam kegiatan terkait proses pembelajaran. Peneliti

menggunakan Instagram sebagai media pada mata pelajaran biologi dengan

materi virus sebagai bahan uji coba yang diberikan pada siswa sekolah

menengah atas jurusan ipa. Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada tiga

fitur yang terdapat didalam Instagram yakni feed post, Intagram tv, dan

Instagram live.

Pembelajaran menggunakan media aplikasi Instagram sangat mudah

diterapkan di ka-langan siswa SMA karena aplikasi ini sangat familiar

dikalangan generasi milenial. berbeda halnya dengan aplikasi pembelajaran

seperti google classroom dan edmodo selain itu Instagram tidak memakan

banyak kuota karena beberapa provider telekomunikasi mena-warkan paket

unlimited Instagram yang sering juga dibeli oleh siswa, sehingga siswa dapat

dengan mudah mempelajari matapelajaran virus dikarenakan pengoperasian

Instagram sangat user friendly.

5Ibid., hlm. 38.

Page 12: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Dari hasil pengisian kuesioner skala Likert oleh responden, peneliti

menemukan bahwa berdasarkan indeks hasil perhitungan data, sebanyak 80%

siswa mengetahui bahwa Instagram apat digunakan sebagai media

pembelajaran online. Hal tersebut karena Instagram sendiri memang sudah

umum bagi banyak kalangan siswa. Selain itu Instagram juga mudah dalam

pengoperasiannya serta tampilannya yang menarik dengan berbagai konten

maupun fitur, ehingga siswa dengan mudah menyadari bahwa Instagram dapat

digunakan sebagai media pembelajaran Online. Dari beberapa hal tersebut,

merupakan keunggulan Instagram sebagai media sosial yang dengan mudah

untuk konteks pendidikan sosial dan promosi pemikiran kritis peserta didik.6

Kemudian pada aspek keseringan dalam menggunakan Instagram

sebagai media pembelajaran online, indeks penelitian menunjukkan 68%

setuju bahwa mereka pernah menggunakan Instagram sebagai media

pembelajaran online. Kesempatan tersebut memanglah secara tidak langsung

dilakukan oleh siswa, dimana banyak dari konten Instagram dari berbagai

akun (formal maupun nonformal) yang mengunggah konten atau postingan

mengenai hal-hal yang berbau edukasi.

Pada aspek pernah atau tidaknya siswa menggunakan Instagram

sebagai forum diskusi dalam pembelajaran online, indeks penelitian

menunjukkan 60% siswa setuju dan pernah melakukan diskusi dalam

pembelajaran online menggunakan Instagram. Hal tersebut diperkuat dengan

pendapat Spencer (2012) bahwa ada berbagai aktivitas guru maupun siswa

yang dapat diimplementasikan di kelas Online Instagram mereka, yakni

memanfaatkan presentasi digital, berlatih tata bahasa pada keterangan foto,

mengambil untuk foto jurnalistik, membuat foto pribadi, menemukan metafora

dalam foto yang dipilih, membuat foto blog, menemukan dan

mendokumentasikan konteks dalam foto, melakukan studi etnografi, berbagi

seni, dan melatih ekspresi kreatif dan artistik melalui pengambilan gambar

sendiri. Mereka juga dapat saling bertukar pendapat dan saling berkomentar

secara teratur.

6Mason, R. “Learning Technologies for adult Continuing Education.” Studies incontinuing Education

28.2 (2006), hlm. 121-133.

Page 13: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Sementara itu, pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam

menggunakan Instagram sebagai interaksi dengan guru dalam pembelajaran

online, sebanyak 54% siswa pernah melakukan interaksi dengan guru selama

pembelajaran online menggunakan Instagram. Hal tersebut merupakan salah

satu dari beberapa keunggulan Instagram sebagai aplikasi sosial media yang

dapat dimanfaatkan oleh guru secara aktif untuk tetap berhubungan dengan

siswa atau untuk mengatur kegiatan online dalam pembelajaran online.7

Pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam menggunakan fitur live

streaming di In-stagram dalam pembelajaran online, sebanyak 58% siswa

pernah mengunakan fitur live streaming di Instagram dalam pembelajaran

online. Demikian juga pada aspek pernah atau tidaknya siswa dalam

menggunakan fitur post feed di Instagram untuk mengumpulkan tugas dalam

pembelajaran online, sebanyak 58% siswa pernah melakukan kegiatan tersebut

(menggunakan fitur post feed di Instagram untuk mengumpulkan tugas dalam

pembelajaran online). Tugas yang dimaksud adalah postingan dalam bentuk

video maupun foto hasil kerja siswa maupun yang sudah ada di album kamera

pengguna/siswa. Dari postingan tersebut, pengguna atau siswa dapat

menambahkan caption atau keterangan yang menjelaskan foto ataupun video

yang sudah diupload.8

a. Kelebihan dan kekurangan Instagram

Media social mungkin sudah tidak asing lagi pada kalangan

masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2013, salah satu

media social yang banyak diminati anak muda ini semakin

berkembang pesat sampai saat ini. Instagram tidak hanya dijadikan

media untuk sekedar having fun namun juga memiliki kelebihan serta

kekurangan.9

7Zhang, Lili. “Mobile phone teachnology engageent in EFL classroom.” International Confer-ence on Software

and Computer Science (ICSECS) (2013): hlm. 171-17. 8Sesriyani, Lodya dan Najibah, Nur. “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa

Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1

(2019), hlm. 2505-5406.

Page 14: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

1) Kelebihan: banyak digunakan; mudah dipergunakan;

memudahkan yang ditaarkan Instagram menjadikannya media

yang cepat menarik minat masyarakat untuk

memnggunakannya; memposting foto atau video, memfollow,

mengomentari, memberi like, hingga searching sesuai hastag

pun bisa dilakukan dengan sanat praktis’ mudah untuk

promosi; koneksi menggunakan social media lain; bersifat

prifasi. Jika kita igin orang lain tidak bisa melihat isi

Instagram kita, maka kita bisa mengunci Instagram tersebut.

Instagram memiliki beragam fitur untuk mengedit foto kita.

Instagram menyantumkan Follower dan Following kita.

Instagram bisa follow tanpa batas.

2) Kekurangan: spamming. Kemudahan yang diberikan

Instagram dalam hal berinteraksi, membentuk social media ini

sangat rawan spamming. Umumnya spamming banyak terlihat

pada bagian komentar. Namun kita bisa menyiasatinya

menggunakan memberlakukan prifat di akun anda supaya

tidak sembarang orang bisa berkomentar di postingan anda =.

Durasi video maksimal hanya 1 menit. Foto yang di share

berukuran kecil, sehingga foto terlihat kurang jelas. Instagram

tidak menampilkan cover picture, hanya menampilkan profile

picture. Instagram juga dapat di update berkala sesuai dengan

kebutuhan penggunanya.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Instagram disbanding

media social lainnya. Berjalan seiring waktu, e-learning merupakan alasan

yang sangat mendasar dalam me manfaatkan Instagram sebagai media

pembelajaran online adalah karena memang penggunaannya yang mudah

khususnya untuk semua kalangan, tampilan aplikasi yang sangat menarik dan

mudah dipahami, dapat dibuka di Smartphone maupun Personal Computer

9 Sesriyani, Lodya dan Najibah, Nur. “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa

Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1

(2019), Hal. 31.

Page 15: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

(PC), serta fitur-fitur yang mampu mendukung proses atau kegiatan

pembelajaran online. Selain itu, Instagram juga memberikan peluang untuk

siswa melakukan eksplorasi membuat produknya sendiri dan diunggah ke

Instagram, aktivitas belajar sepanjang hayat, dan kolaborasi pendidik dengan

peserta didik dalam hal belajar mengajar.10

Secara Khusus, Instagram memiliki beberapa fitur-fitur yang dapat

menunjang pembelajaran daring antara lain Live Streaming yang sama halnya

seperti teleconference yang memudahkan interaksi guru dalam monitoring

segala kebutuhan materi belajar siswa. Juga fitur Post Feed yang

memungkinkan murid dapat menggumpulkan tugas ataupun karya yang

nantinya dikirim melalui Instagram dalam bentuk Posting. Hingga Instagram

TV yang memudahkan siswa dalam mengumpulkan tugas dan karya berupa

video ataupun animasi terkait pembelajaran dengan durasi maksimal 30 menit

dan minimal 1 menit. Media Sosial Instagram juga memiliki fitur absensi yaitu

dengan mengikuti (follow) akun guru terlebih dahulu dan setelah itu absensi

dapat dilanjutkan dalam bentuk tatap muka melalui fitur live streaming.

Dengan mengadaptasi Aplikasi Instagram sebagai aplikasi media

pembelajaran daring. Guru dapat dengan mudah melihat perkembangan

belajar siswa dengan lebih ringkas dan kekinian, dikarenakan Aplikasi

Instagram yang perkembangannya banyak digandrungi siswa dalam

mengabadikan momen dan foto dalam bentuk postingan.

3. Whatsapp

Pada dasarnya kemajuan teknologi terutama dalam bidang informasi,

yang berupa media sosial seperti whatsapp, line, IG, facebook, youtube,

dll.merupakan sebuah langkah maju untuk mempermudah komunikasi dan

pekerjaan. Selain sebagai alat komunikasi, media sosial seperti whatsapp bisa

juga digunakan sebagai media pembelajaran terlebih lagi di masa pandemik

covid-19, yang memaksa seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan

pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

10Bexheti, Lejla A, Burim E. Ismaili, and Betim H. Cico. “An Analysis of Social Media Usage in Teaching and

Learning: The Case of SEEU.” Proceedings of the International Conference on Circuits, Systems, Signal

Processing, Communications and Computer (2014): 90-94.

Page 16: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Pada pembelajaran daring atau e-learning, salah satu aplikasi yang

dapat digunakan untuk memaksimalisasi pembelajaran ialah

whatsapp.Whatsapp merupakan sebuah aplikasi yang berbasis pesan untuk

smartphone, dengan basic mirip Blackberry Messenger.11Penggunaan

whatsapp selain mudah, aplikasi ini juga gratis yang dapat

diinstall/didownload melalui playstore dan appstore.Whatsapp juga aplikasi

yang paling diminati oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang

dewasa dalam berkomunikasi sehari-hari. Hal ini merupakan peluang bagi

pendidik untuk dapat memaksimalkan penggunaan whatsapp sebagai media

pembelajaran yang efisien dan efektif di tengah pandemik covid-19.

Fitur-fitur yang ada di whatsapp juga terbilang lengkap, yang

memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan baik berupa tulisan maupun

dalam bentuk suara (voice note), video call, mengirim file, dokumen, foto,

link, dll.Sehingga aplikasi ini sangat mudah sekali untuk dimaksimalkan

dalam pembelajaran daring.

Aplikasi whatsaap juga memiliki fasilitas Broadcast dan Group

sehingga memudahkan guru untuk mengkondidikan siswa 1 kelas dalam satu

grup. Whatsapp juga memiliki status pesan yang berupa tanda yang berfugsi

untuk mengetahui status pesan tersebut, sehingga guru dapat memantau siswa

apakah sudah membuka, membaca atau belum sama sekali.12

Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan whatsapp bisa

dilakukan tanpa harus terikat oleh biaya dan waktu. Tidak seperti aplikasi

tatap muka secara virtual seperti, zoom meeting, google meet, dan lain-lain

yang harus mengharuskan penggunanya untuk selalu siaga di depan gadget

ataupun pc untuk mendengarkan materi dari guru. Sehingga aplikasi whatsapp

lebih memiliki keunggulan karena tidak terikat oleh waktu dalam

penggunaannya.

Guru-guru seharusnya dapat memaksimalkan aplikasi whatsapp ini

sebagai media pembelajaran yang efisien dan efektif, baik untuk

menyampaikan materi pelajaran maupun memberikan tugas.Hal ini karena,

fitur-fitur yang ada di dalam whatsapp sudah terbilang lengkap dan mudah

11Imam Ja’far Shodiq, Husniyatus Salamah Zainiyati, “Pemanfaatan Media PembelajaranE-Learning Menggunakan WhatsappSebagai Solusi Di Tengah Penyebaran Covid-19 Di MI Nurul Huda Jelu”, Al-Insyiroh, Vol. 6, No. 2, 2020, hlm. 151. 12Ibid., hlm. 152.

Page 17: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

digunakan.Dalam Whatshapp pengiriman pesan bisa berupa file, gambar,

Audio, Video, dan lokasi), tentu fitur-fitur ini sangat membantu pendidik, hal

tersebut disebabkan karena dengan adanya fitur ini pendidik bisa secara

leluasa menyampaikan materi dengan merekam misalnya, kemudian di

dukung dengan gambar-gambar dan video agar peserta didik mampu

memahami secara baik materi yang disampaikan oleh pendidik.13

4. Line

Aplikasi LINE meru-pakan salah satu dari tiga aplikasi perpesanan,

selain BBM dan WhatsApp yang digunakan oleh orang Indonesia (Waesche,

2015).14LINE merupakan aplikasi yang serumpun dengan whatsapp dalam

penggunaannya yaitu, untuk berbagi pesan, file, foto, video, dan lain-lain.

Aplikasi LINE adalah salah satu aplikasi pengirim pesan dengan

berbagai pilihan Stiker dan Fitur panggilan gratis melalui 3G/4G dan Wi-Fi.15

Ada banyak layanan yang ditawarkan aplikasi LINE@, yaitu: bisa digunakan

untuk mengirim pesan sekaligus ke semua pengguna LINE yang me-

nambahkan sebagai teman melalui aplikasi LINE@, bisa mengirimkan kupon,

promosi, polling, survei dan lainnya ke pelanggan (baca: siswa), bisa

melakukan pembicaraan 1 lawan 1 untuk menjawab pengaduan pelanggan,

bisa menggunakan layanan Balas Otomatis saattidak bisa mengirimkan

balasan secara langsung dan lain-lain.16

Karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan whatsapp

maka, aplikasi LINE ini juga bisa dijadikan media pembelajaran jarak jauh.

Dalam rangka memaksimalkan penggunaan smartphone terutama LINE

dikalangan peserta didik untuk media pembelajaran daring, guru-guru di SD

Netral C Yogyakartaberinisiatif untuk memanfaatkan telepon genggam

sebagai media pembelajaran m-learning, sehingga harapannya, guru yang

memiliki kendala keterbatasan ruang dan waktu dapat memberikan soal-soal

latihan ujian secara intensif melalui telepon genggam.17

13Ibid., hlm. 154. 14Karima Kusuma Wardani, Hertyas Tri Novintya, Alia Lulu Khusniati, “Pemanfaatan Aplikasi Line Sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan 2016, hlm. 137. 15Ibid. 16Ibid., hlm. 137-138.

Page 18: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Dari contoh kasus diatas, diharapkan semua guru-guru di Indonesia

bisa lebih kreatif, inovatif, dan komunikatif lagi dalam memanfaatkan media

sosial dalam hal ini LINE, sebagai media pembelajaran secara daring. Sudah

seharusnya guru-guru melek teknologi, karena yang mereka didik ialah anak-

anak millenial yang sedari kecil sudah terbiasa dengan internet dan

kecanggihan alat komunikasi.Sehingga, mau tidak mau guru-guru harus

menyesuaikan metode pengajarannya dengan karakteristik peserta didiknya

yang notabenenya menyukai kecanggihan dan kemudahan. Jika guru-guru bisa

memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran maka,

peserta didik akan merasa senang serta lebih kreatif dan inovatif dalam

menuangkan karya-karyanya melalui media sosial.

5. Telegram

Telegram memang sudah lama populer jauh sebelum masa

smartphone. Telegram dulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan

untuk mengirimkan pesan tulis jarak jauh dengan cepat. Tetapi setelah

teknologi berkembang pesat, fasilitas ini terus dan tidak digunakan lagi.

Sekarang nama Telegram diambil oleh sebuah startup yang dikembangkan

menjadi sebuah aplikasi. Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud

yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk

memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan

stiker dengan aman (Fahana & Ridho, 2018).

Secara default, seluruh konten yang ditransfer akan dienkripsi

berstandar internasional. Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya

aman dari pihak ketiga bahkan dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks,

gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana untuk mengirimkan

dokumen,musik,berkas zip,lokasi real-time dan kontak yang tersimpan di

perangkat orang lain. Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud, yang

memudahkan penggunanya dapat mengakses satu account Telegram dari

perangkat yang berbeda dan secara bersamaan. Serta dapat membagikan

jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5 GB. Aplikasi telegram diprakarsai

oleh dua bersaudara asal Rusia, Nikolai Durov dan Pavel Durov. Keduanya

17Ibid.

Page 19: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

saling berbagi tugas, Nikolai fokus pada pengembangan aplikasi dengan

menciptakan protokol MTProto yang menjadi motor bagi telegram. Sementara

Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui

pendanaan Digital Fortress.(“Telegram,” 2020).

Keunggulan Aplikasi Telegram :18

a. Telegram adalah aplikasi gratis dan akan terus gratis (tidak akan pernah

ada iklan atau biaya untuk selamanya).

b. Telegram mengirim pesan lebih cepat karena berbasis cloud.

c. Telegram lebih ringan ketika dijalankan, ukuran aplikasi lebih kecil

Telegram versi v3.31 untuk android yang dikeluarkan pada 25 November

2015 memiliki ukuran 16.00MB (16,775,108 bytes).

d. Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan

diantaranya : smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain ± lain secara

bersamaan.

e. Telegram mengijinkan kita berbagi foto,video,file (doc,zip,mp3) dengan

ukuran maksimum 1,5 GB perfile.

Telegram adalah aplikasi generasi baru yang menggabungkan instant

messaging dengan file secara cloud. Telegram dapat beroperasi di kedua

ponsel (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem desktop

(Windows, OS X, Linux). Pengguna dapat mengirim file berupa teks, gambar,

audio, video, stiker dan sembarang format file (pdf, doc, zip, mp3, dan

sebagainya).19

Ketika digunakan sebagai media pembelajaran, telegram merupakan

alat transmisi untuk mendistribusikan konten-konten pembelajaran. Konten

pembelajaran dapat berupa teks, audio maupun video. Langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut:

18 Fifit Fitriansyah, Aryadillah, (2020) Penggunaan Telegram Sebagai Media Komunikasi Dalam Pembelajaran Online, 20(2), 111-117 19 Rinasih, Pemanfaatan Aplikasi Mobile Telegram Sebagai Media Pembelajaran Program Kejar Paket C, 2015, hal. 598

Page 20: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

a. Pembelajar membentuk sebuah grup pada aplikasi telegram yang

anggotanya terdiri dari satu kelas kelompok belajar. Pembelajar berperan

sebagai admin grup.

b. Konten pembelajaran di upload oleh admin pada grup yang telah dibentuk.

Ketika mengupload konten, wajib disertakan tujuan pembelajaran dan

alokasi waktu pembelajaran.

c. Pebelajar dapat mendownload konten pembelajaran, dan dapat dipelajari

kapanpun dan dimanapun tanpa harus hadir di kelas. Kegiatan

pembelajaran berlangsung secara mandiri diluar kesibukan pebelajar.

d. Apabila terdapat hal-hal yang belum dipahami, pertanyaan dapat diajukan

di grup dan didiskusikan bersama pebelajar lain dengan arahan dari

pembelajar.

e. Evaluasi dilakukan oleh pembelajar dengan mengajukan pertanyaan

evaluasi pada grup baik secara langsung maupun dalam bentuk file

dengan menyertakan deadline pengumpulan jawaban.

f. Pembelajar dapat mengembangkan pemanfaatan aplikasi telegram ini

sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Dengan aplikasi ini warga digital dapat melakukan interaksi dengan

baik. Teknologi bot telegram memiliki keunggulan salah satu fitur rahasia bot

telegram mampu mengunduh foto dari Instagram. Seperti yang kita ketahui,

Instagram tidak mengizinkan pengguna untuk mengunduh foto langsung dari

aplikasi mereka. Bot telegram dapat pula difungsikan sebagai salah satu

alternatif membuat dan mengembangkan media pembelajaran berbasis online

dengan praktis.

6. Kindle

Saat ini semua orang memang menyukai berbagai jenis gadget yang

canggih dan bisa digunakan dengan mudah. Salah satunya adalah gadget

khusus untuk membaca buku. Amazon Kindle adalah salah satu gadget

pembaca buku yang sangat canggih dan menarik untuk digunakan. Anda bisa

mendownload sebuah e-book, menyimpannya kemudian membacanya dimana

saja sesuai keinginan Anda.

Page 21: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Pada tahun 2007, Amazon memperkenalkan Kindle, perangkat

pembaca e-book (buku digital). Dengan Kindle, pengguna bisa berbelanja,

mengunduh, berselancar, dan membaca buku digital, majalah, blog, dan media

digital lainnya menggunakan jaringan nirkabel. Sebagai perangkat pembaca

buku digital, pertumbuhan Kindle cukup signifikan, dan mencapai angka

119%. Belakangan, Amazon melakukan gebrakan. Kindle diluncurkan dalam

bentuk aplikasi. Jadi, pengguna tak perlu membeli gadget Kindle yang

harganya ratusan dolar, nan mengunduh secara gratis aplikasinya yang bisa

diselaraskan ke sejumlah perangkat elektronik, seperti iPad, iPhone,

smartphone berbasis Android, Mac, bahkan PC. Kini diperkirakan ada sekitar

1 miliar Kindle yang beredar di seluruh dunia.20

Fasimpaur (2004) mengungkapkan bahwa siswa menganggap buku

digital sebagai “media baru dan unik”, dan hasil nya siswa lebih sering

membaca ketika mendapatkan akses buku digital. Studi yang dilakukan oleh

Doty, Popplewell dan Byers (2001) menyatakan bahwa membaca teks pada

layar komputer jauh lebih efektif dibandingkan buku teks cetak.21

Hingga saat ini sudah ada beberapa versi Amazon Kindle yaitu, Kindle

(8th Generation), Paperwhite, Voyage dan Oasis. Tapi bagaimana agar

Amazon Kindle bisa lebih berguna? Dibawah ini adalah beberapa tips

menggunakan Amazon Kindle agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran :

a. Fitur screenshot

Jika Anda ingin melihat beberapa halaman buku namun tidak ingin

kembali membuka buku lagi, maka Anda bisa menggunakan screenshot.

Caranya sangat mudah yaitu hanya dengan menyentuh dua sudut

berlawanan, misalnya kanan atas dan kiri bawah, atau kiri atas dan kanan

bawah. Setelah itu layar yang ditangkap akan terlihat seperti metode untuk

gadget lain. Lalu gambar yang tersimpan dalam format PNG di Amazon

Kindle. Setelah itu Anda bisa mengirim hasil gambar tersebut ke

komputer atau jenis gadget lain.

b. Mengirim email ke Amazon Kindle

20 Fary SJ Oroh, Let’s get digital, Gramediana: Jakarta, 2015, hlm. 90 21 Didik Dwi Prasetya, “Kesiapan Pembelajaran Berbasis Buku Digital”, TEKNO, Vol. 24, 2015, hlm. 61

Page 22: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Fitur lain yang menarik adalah bahwa Amazon Kindle Anda juga

bisa menerima dan mengirim email dari perangkat lain. Tapi Anda harus

mengetahui ID email dari Amazon Kindle Anda. Berikut ini langkah yang

perlu Anda lakukan:

1) Masuk ke halaman Setting

2) Pilih Device Options, pilih Perzonalize.

3) Lalu Send to email.

c. Konversi e-book

Anda juga bisa melakukan konversi e-book yang bisa

memudahkan proses pengiriman lain. Anda bisa menggunakan alat seperti

KindleGen yang bisa berfungsi untuk merubah format e-book ke non

Kindle seperti ePub atau HTML. Setelah itu Anda bisa memasukkan buku

yang ingin Anda rubah dan lakukan konversi

d. Fitur mematikan layar

Anda juga bisa mematikan screensaver jika Anda tidak menyukai fitur

ini. Anda hanya perlu menekan tombol daya selama kurang lebih tujuh

detik hingga muncul beberapa perintah. Setelah muncul pilihan Cancel,

Restart, Screen Off maka Anda bisa memilih Screen Off. Setelah itu Anda

bisa menggunakan Kindle Amazon tanpa tampilan Screen.

e. Kirim artikel ke Kindle

Jika Anda ingin membaca sebuah artikel dari komputer ke Kindle

maka itu juga bisa dilakukan. Anda hanya perlu mengunduh fitur “kirim

ke Kindle” dari Chrome atau Firefox. Kemudian Anda bisa melihat

caranya sangat mudah setelah semua itu masuk ke dalam Kindle Anda.

Anda bisa mengunduh artikel atau berbagai jenis bacaan lain yang

didapatkan selain dari Kindle.

B. Media Mainstream

1. Majalah

Page 23: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

“Majalah merupakan media cetak yang memiliki karakteristik

memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar dan lebih

terperinci., lebih mendetaril karena tidak hanya menyajikan cerita atas

berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur menghibur dan mendidik.”22

Beberapa karakteristik majalah untuk pemaksimalan pembelajaran

adalah sebagai berikut :

a. Penyajian lebih mendalam

Karena frekuensi terbitnya lebih lama, maka para penulis memiliki

waktu yang leluasa untuk melakukan analisis terhadap suatu peristiwa,

sehingga penyajian informasinya dapat dibahas secara lebih mendalam.

Analisis ilmu yang dituliskan dapat dipercaya dan didasarkan pada buku

referensi yang relevan dengan peristiwa.

b. Nilai aktualisasinya lebih lama

Nilai aktualisasi majalah harus lama karena rentang terbitnya juga

lama, sehingga pembaca tidak pernah menganggap pusing majalah

tersebut.

c. Gambar atau foto lebih banyak

Jumlah halaman lebih banyak, sehingga selain penyajian materi

pembelajaran yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar

atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang – kadang

berwarna, seta kualitas kertas yang digunakan pun lebih baik.

d. Cover sebagai daya tarik

Disamping foto, cover atau sampul majalah merupakan daya tarik

tersendiri. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus

dengan warna yang menarik pula. Sehingga murid akan selalu merasa

tertarik untuk melihatnya, tidak merasa bosan seperti melihat buku paket

yang sampulnya itu itu saja.

Ada enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat meracang media cetak, yaitu:

a. Konsistensi

1) Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak

menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;

22 Suprihatin, C. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk meningkatkan Minat Baca Siswa SMP pada Materi Cahaya.

Page 24: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

2) Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris

pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.

Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi dan oleh karena itu

tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.

b. Format

1) Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai;

sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih

sesuai.

2) Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.

3) Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan

dilabel secara visual.

c. Organisasi

1) Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa atau pernbaca mengenai di

mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu

melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan,

siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisinya

dalam teks secara keseluruhan.

2) Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.

3) Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.

d. Daya Tarik

Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini

diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.

e. Ukuran Huruf

1) Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.

2) Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat

proses membaca itu sulit.

f. Ruang (spasi) Kosong

1) Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah

kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca

untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak

menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:

Page 25: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

a. Ruangan sekitar judul

b. Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian

siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.

c. Spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di

antaranya

d. Permulaan paragraf diindentasi

e. Penyesuaian spasi antarbaris atau antar paragraf.

2) Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.

3) Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media

berbasis teks ini menjadi interaktif.

4) Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat

keterbatasan.

g. Koran dan Koran Digital

Surat kabar merupakan salah satu alat informasi dan komunikasi yang berisi

pemberitaan dari kejadian, peristiwa, ide pemikiran/gagasan dari permasalahan

dan pengetahuan yang tengah terjadi dalam masyarakat (up to date) dengan

bahasa penyampaian yang jelas dan terbuka. Dalam penyampaian informasi, surat

kabar biasanya menyertakan penekanan dan penjelasan dengan menambahkan

gambar atau cuplikan foto peristiwa yang terjadi sebagai daya tekan dan juga

berfungsi sebagai daya tarik bagi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan

media pembelajaran surat kabar merupakan salah satu faktor yang mendukung

motivasi belajar siswa, pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam

pembelajaran sangat menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.

Media pembelajaran surat kabar dapat memberikan daya tarik bagi siswa dalam

belajar. Daya tarik siswa dalam pembelajaran tersebut menjadi penggerak dari

dalam diri siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya. Pemanfaatan media

surat kabar dapat menimbulkan rasa senang dalam belajar sehingga siswa tidak

merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Semakin baik pemanfaatan media

pembelajaran surat kabar, maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.

Begitu sebaliknya, semakin rendah pemanfaatan media pembelajaran surat kabar

maka akan semakin rendah motivasi belajar siswa.23

Page 26: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Melalui pemanfaatan media pembelajaran surat kabar siswa dapat menemukan

banyak hal baru dan membantu siswa agar mampu berfikir kritis dan kreatif

terhadap pengetahuan yang mereka peroleh. Semakin terlatihnya kemampuan

siswa dalam pembelajaran akan meningkatkan prestasi belajarnya. Pemanfaatan

media pembelajaran surat kabar yang maksimal akan menghasilkan prestasi

belajar yang maksimal pula. Begitupun sebaliknya, jika pemanfaatan media

pembelajaran surat kabar merosot, maka prestasi belajar yang diperoleh siswa

akan ikut menurun. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan meningkatkan

prestasi belajar siswa. Maka pemanfaatan media pembelajaran surat kabar pada

mata pelajaran Ekonomi bisa dikatakan adalah pilihan media pembelajaran yang

tepat. pembelajaran dengan menggunakan surat kabar sebagai media

pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin baik

pemanfaatan media pembelajaran surat kabar dalam pembelajaran menyebabkan

semakin tinggi prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

23 Erliza Septa Nagara, dkk, Media Pembelajaran Surat Kabar Dalam Meningkatkan Motivasi, Aktivitas Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi, hlm. 9

Page 27: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Bexheti, “An Analysis of Social Media Usage in Teaching and Learning: The Case of

SEEU.” Proceedings of the International Conference on Circuits, Systems,

Signal Processing, Communications and Computer, 2014.

Sesriyani, “Analisis Penggunaan Instagram Sebagai Media Pembelajaran Bahasa

Inggris pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.” EDUKA Jurnal

Pendidikan, Hukum dan Bisnis, no. 1, 2019.

Dwi Prasetya Didik, “Kesiapan Pembelajaran Berbasis Buku Digital”, TEKNO, Vol.

24, 2015

Fitriansyah Fifit, Aryadillah, (2020) Penggunaan Telegram Sebagai Media

Komunikasi Dalam Pembelajaran Online, 2012.

Kuswanto Ari, “pemanfaatan grup facebook sebagai media pembelajaran pengantar

akuntansi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelas x akuntansi

1 tahun ajaran 2016/2017 smk muhammadiyah 2 klaten utara”, 2017.

L, Schrum, Teknologi Pendidikan Bagi Para Pemimpin Sekolah, Jakarta: PT. Indeks,

2013

Lili, Zhang, “Mobile phone teachnology engageent in EFL classroom.” International

Confer-ence on Software and Computer Science (ICSECS), 2013.

Nagara Erliza Septa, dkk, Media Pembelajaran Surat Kabar Dalam Meningkatkan

Motivasi, Aktivitas Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi, 2012

Oroh Fary SJ, Let’s get digital, Gramediana: Jakarta, 2015

R. Jones D., Understanding Digital Marketing, Marketing strategies for engaging the

digital generation. London & Philadelphia: Kogan Page. 2009

R. Mason, “Learning Technologies for adult Continuing Education.” Studies

incontinuing Education 28.2, 2006.

Rinasih, Pemanfaatan Aplikasi Mobile Telegram Sebagai Media Pembelajaran

Program Kejar Paket C, 2015.

Shodiq Imam Ja’far, Husniyatus Salamah Zainiyati, “Pemanfaatan Media

PembelajaranE-Learning Menggunakan WhatsappSebagai Solusi Di

Tengah Penyebaran Covid-19 Di MI Nurul Huda Jelu”, Al-Insyiroh, Vol. 6,

No. 2, 2020.

Suprihatin, Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk

meningkatkan Minat Baca Siswa SMP pada Materi Cahaya. 2012.

Wardani Karima Kusuma, Hertyas Tri Novintya, Alia Lulu Khusniati, “Pemanfaatan

Page 28: Maksimalisasi Penggunaan Media Mainstream Dan Media Sosial

Aplikasi Line Sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI

Sekolah Dasar”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan,

2016.

View publication statsView publication stats