memahami proses terjadinya kehamilan.docx

32
Memahami proses terjadinya kehamilan Menjelaskan proses fertilisasi, implantasi, plasentasi. Pengangkutan ovum ke oviduktus Pada ovulasi ovum dibedakan ke dalam rongga abdomen tapi langsung diambil oleh oviduktus, ditangkap fimbrie. Fimbrie dilapisi oleh silia yaitu tonjolan-tonjolan halus mirip rambut yang bergetar seperti gelombang ke arah interior oviduktus. Pengangkutan sperma ke oviduktus Setelah ditaruh di vagina saat ejakulasi, sperma-sperma tersebut harus berjalan melewati kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur di sepertiga atas oviduktus. Rintangan pertama adalah melewati kanalis servikalis. Sewaktu kadar estrogen tinggi seperti yang terjadi saat folikel matang akan berovulasi, mucus serviks menjadi cukup tipis dan encer untuk dapat ditembus oleh sperma. Setelah sampai uterus, kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, saat mencapai oviduktus sperma harus bergerak melawan silia, gerak ini dipermudah oleh kontraksi antipristaltik otot polos oviduktus. Fertilisasi

Upload: eka-budi-utami

Post on 29-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Memahami proses terjadinya kehamilan

Menjelaskan proses fertilisasi, implantasi, plasentasi.

Pengangkutan ovum ke oviduktusPada ovulasi ovum dibedakan ke dalam rongga abdomen tapi langsung diambil oleh

oviduktus, ditangkap fimbrie. Fimbrie dilapisi oleh silia yaitu tonjolan-tonjolan halus mirip rambut yang bergetar seperti gelombang ke arah interior oviduktus.

Pengangkutan sperma ke oviduktusSetelah ditaruh di vagina saat ejakulasi, sperma-sperma tersebut harus berjalan melewati

kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur di sepertiga atas oviduktus. Rintangan pertama adalah melewati kanalis servikalis. Sewaktu kadar estrogen tinggi seperti yang terjadi saat folikel matang akan berovulasi, mucus serviks menjadi cukup tipis dan encer untuk dapat ditembus oleh sperma. Setelah sampai uterus, kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, saat mencapai oviduktus sperma harus bergerak melawan silia, gerak ini dipermudah oleh kontraksi antipristaltik otot polos oviduktus.

Fertilisasi

www.bio.davidson.edu

Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula harus melewati korona radiata dan zona pelusida. Enzim-enzim akrosom, yang terpajan saat membran akrosom rusak saat sperma berkontak dengan korona radiata, memungkinkan sperma membuat terowongan menembus sawar-sawar protektif tersebut. Sperma pertama yang mencapai ovum itu sendiri berfusi dengan membran plasma ovum, memicu suatu perubahan kimiawi di membran yang mengelilingi ovum sehingga lapisan ini tidak lagi dapat ditembus sperma lain (Fenomena Black To Polyspermy).

Page 2: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Kepala sperma yang berfusi tertarik dan ekor lenyap. Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma memicu pembelahan meiosis akhir oosit sekunder. Nucleus sperma dan ovum menyatu membentuk zigot lalu menjadi morula dan masuk uterus setelah uterus sudah bisa dimasuki oleh morula, lalu manjadi blastokista dan terjadi implantasi di dinding endometrium.Fertilisasi berlangsung di oviduktus ketika telur yang dilepaskan dan sperma yang diletakkan di vagina bertemu di tempat ini. Ovum yang telah dibuahi mulai membelah diri secara mitosis. Dalam waktu seminggu ovum tumbuh dan berdiferensiasi menjadi sebuah blastokista yang dapat melakukan implantasi. Sementara itu, endometrium telah mengalami peningkatan vaskularisasi dan dipenuhi oleh simpanan glikogen di bawah pengaruh progesterone fase luteal. Blastokista terbenam di lapisan yang telah dipersiapkan tersebut melalui kerja enzim-enzim yang dikeluarkan oleh lapisan luar blastokista. Enzim ini mencernakan jaringan endometrium kaya nutrient, melaksanakan dua fungsi yaitu membuat lubang di endometrium untuk implantasi blastokista sementara pada saat yang sama membebaskan nutrient dari sel endometrium agar dapat digunakan oleh mudigah yang sedang berkembang.Implantasi

Ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama perjalannya dalam tuba falopii.

Bila kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah ” inner cell mass”.

Pada stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF ( early pregnancy factor ) yang mencegah rejeksi hasil konsepsi .

Page 3: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Pada stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi untuk memperoleh nutrisi dan oksigen yang memadai. Terjadi perkembangan “inner cell mass” kedalam lapisan ektodermal dan endodermal. Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan mesodermal yang akan tumbuh keluar untuk membentuk mesoderm ekstra embrionik.

Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu “yolc sac” dan cavum amnion. Kantung amnion berasal dari ektoderm dan yolc sac dari endoderm. Pada stadium ini, cavum amnion masih amat kecil.

Page 4: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

2 rongga yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis. Batang mesodermal akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm – endoderm dan mesoderm akan membentuk janin

Cavum anion semakin berkembang sehingga mencapai sampai mencapai dinding blastosis. Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan menyatu dengan tangkai mesodermal.

Plasentasi

Villi terdapat di seluruh permukaan blastosis. Dengan demikian membesarnya blastosis, desidua superfisial (desidua kapsularis) akan tertekan dan kehamilan akan semakin mengembang ke arah dalam cavum uteri.

Page 5: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Perkembangan desidua kapsularis secara bertahap memangkas sirkulasi yang melaluinya. Hal ini akan menyebabkan atrofi dan hilangnya viili yang bersangkutan. Permukaan blastosis menjadi halus dan bagian korion ini disebut Chorion Laeve. Pada sisi yang berlawanan, villi mengalami pertumbuhan dan pembesaran dan disebut sebagai Chorion Frondusum. Dengan semakin luasnya ekspansi blastosis, desidua kapsularis menempel dengan desidua vera dan cavum uteri menjadi obliterasi

Trofoblas primitif chorion frondusum melakukan invasi desidua. Pada proses ini, kelenjar dan stroma akan rusak dan pembuluh darah maternal yang kecil akan mengalami dilatasi membentuk sinusoid.

Trofoblas mengembangkan lapisan seluler yang disebut sitotrofoblas dan lapisan sinsitium yang disebut sinsitiotrofoblas. Struktur yang disebut villi chorialis ini terendam dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur viili chorialis menjadi semakin komplek dan viili membelah dengan cepat untuk membentuk percabangan-percabangan dimana cabang vasa umbilkalis membentuk percabangan yang berhubungan erat dengan permukaan epitel trofoblas. Sebagian besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai villi terminalis mengapung dengan bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya tarnsfer nutrien dan produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan maternal dan disebut sebagai anchoring villi .

Struktur dan hubungan villi terminalis dapat dipelajari dengan melihat gambar penampangnya. Dengan semakin lajutnya kehamilan, hubungan antara vaskularisasi trofoblas dan maternal menjadi semakin erat. Trofoblas mengalami migrasi kedalam arteri spiralis maternal yang berasal dari ruang intervillous

Perubahan fisiologi yang berakibat dilatasi arteri maternal 1/3 bagian dalam miometrium. Perubahan ini berakibat konversi pasokan darah uteroplasenta kedalam vaskularisasi yang

Page 6: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

bersifat “ low resistance – high flow vascular bed” yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin intra uterin.

Dengan semakin lanjutnya kehamilan maka transfer nutrien – sisa metabolisme – hormon dan CO serta O2 plasenta akan semakin meningkat dimana struktur pemisah antara sirkulasi ibu dan anak menjadi semakin tipis.

Tidak ada hubungan langsung antara kedua jenis sirkulasi dan “placental barrier” pada akhir kehamilan terletak di microvilli sinsitiotrofoblas yang memperluas permukaan transfer nutrien dan lain lain. Selanjutnya, sinsitiotrofoblas dan mesoderm janin akan semakin tipis dan vas dalam villus mengalami dilatasi.

Plasenta yang sudah terbentuk sempurna berbentuk cakram yang berwarna merah dengan tebal 2 -3 cm pada daerah insersi talipusat. Berat saat aterm ± 500 gram

Talipusat berisi dua arteri dan satu vena dan diantaranya terdapat ‘Wharton Jelly’yang bertindak sebagai pelindung arteri dan vena sehingga talipusat tidak mudah tertekan atau terlipat, umumnya berinsersi di bagian parasentral plasenta.

Menjelaskan perubahan fisiologis ibu hamil.

Page 7: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

PERUBAHAN FISIOLOGI WANITA HAMIL

Uterus : Ukurannya membesar akibat hiprttrofi dan hyperplasia otot polos rahim 30x25x20cm dan

kapasitasnya > 4000cc. Berat : dari 30gr menjadi 1000gr pada akhir kehamilan. Bulan pertama kehamilan seprti buah alpukat , bulan ke-4 bulat, dan akhir kehamilan

seperti bujur telur. Konsistensi lunak akibat hipertrofi ismus “tanda hegar”

Posisi Rahim : letak anteflexi / retroflexi, pada awal kehamilan posisi rahim masih di rongga pelvis dan mulai bulan ke-4 sampai di rongga perut sampai batas hati.

Serviks Uteri : Vaskularisasi meningkat dan lunak yg disebut “tanda goodell” , dan warna menjadi livid yg disebut “tanda Chadwick”.

Ovarium : Plasenta mulai terbentuk dan mengeluarkan estrogen dan progesterone.

Vagina dan vulva : lebih merah akibat peningkatan vaskularisasi.

Dinding perut : Timbul strie gravidarum yaitu robeknya serabut elastin akibat meregangnya diding perut.

Sirkulasi darah : Volume darah dan plasma darah meningkat akibat hemodilusi Albumin menurun pada awal kehamilan dan meningkat pada akhir kehamilan. Dan

fibrinogen meningkat terus menerus Hematikrit menurun, eritrsit meningkat , Hb menurun.

Sistem pernafasan : Sesak nafas karena terdorongnya paru oleh diafrgma.

Tulang : Persendian panggul terasa lebih longgar akibat ligament-ligamen yang melunak .

Kulit : mengalami hiperpigmentasi.

Kelenjar endokrin: Tiroid : sedikit membesar. Hipofisis : membesarpada lobus anterior. Adrenal : tidak berpengaruh.

Metabolisme : BMR meningkat Kebutuhan protein meningkat Metabolisme lemak meningkat Metabolisme mineral mningkat

Page 8: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

BB meningkat sampai 6,5-16,5kg Kebutuhan kalori menigkat selama hamil dan laktasi

Payudara : Peningkatan Berat , Ketegangan , Pembesaran , Hiperpigmentasi pada putting.(synopsis obstetric)

Perubahan Fisiologi pada Wanita Hamil

1. Sistem ReproduksiUterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan uterus adalah sebagai berikut: pada minggu ke-16 dari luar, fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke simfisis, pada minggu ke-20 fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah pusat, pada minggu ke-24 fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat, pada minggu ke-28 fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifodeus, pada minggu ke-39 fundus uteri terletik diantara setengah jarak pusat dari prosessus xifodeus, pada minggu ke-36 fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prosessus xifodeus, pada minggu ke-40 fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prosessus xifodeus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.

Vagina, terjadi pembuluh darah vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick), kekenyalan ( elastis). Vagina bertambah artinya daya direnggang bertambah, sebagai persiapan persalinan (Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung., 1983).

2 . Sistem DarahVolume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (Sarwono, 2005:96).

3. Sistem Pernapasan

Page 9: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Disamping itu juga terjadi desakan diafragma, karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu (Sarwono, 2005:96).

4. Sistem PencernaanKarena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung meningkat, dapat menyebabkan terjadinya mual dan sakit atau pusing kepala pada pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang disebut emesis gravidarum, sedangkan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiper emisis progesteron juga menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (Sarwono, 2005:97).

5. Perubahan pada KulitPada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophone stimulating hormone lobus anterior dan pengaruh kelenjar supranelis hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, aerola papilla mamae, pada pipi (Cloasma gravidarum) (Sarwono, 2005:97).(kti-kompre.blogspot.com/2009/08/kehamilan.html)

KEPERLUAN ENERGI IBU HAMIL

Terjadi perubahan fisiologi pada wanita hamil dan secara klinik tidak jelas terlihat. Perubahan pada BMR – Basal Metabolic Rate misalnya lebih terlihat nyata dibandingkan perubahan pada sistem renin angiostensin.

Perubahan fisiologi memerlukan perubahan konsumsi energi

Kebutuhan energi ibu hamil berasal dari :

1. Proses fisiologi dasar : seperti respirasi – sirkulasi – pencernaan – sekresi – termoregulasi – pertumbuhan dan perbaikan tubuh. Ini semuanya memerlukan 66%dari energi total yang dibuthkan pada keadaan non-pregnant sebesar 1440 kcal / hari. Keperluan ini lebih meningkat lagi selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan fetus – plasenta – uterus – payudara dsbnya.

2. Aktivitas kehidupan sehari-hari. Jumlahnya sekitar 17% dari kebutuhan energi secara total dan kira kira 360 kcal / hari. Kehamilan yang semakin lanjut biasanya mengurangi aktivitas dan kebutuhan energi , namun hal ini bersifat individual

3. Pekerjaan. Kebutuhan energi tergantung jenis pekerjaan tapi pada umumnya berkisar 10% energi atau 150 – 200 kcal /hari dan pada kehamilan lanjut kebutuhanini berkurang.

4. Aktivitas dinamis spesifik dari makanan. Metabolisme dipicu oleh asupan makanan dan berkisar 7% dari total atau 150 kcal /hari . Jumlah ini harus memenuhi kenaikan konsumsi selama kehamilan

Secara keseluruhan , selama kehamilan terdapat kenaikan kebutuhan energi sebesar 14% .

Pada periode laktasi terjadi kenaikan energi lebih lanjut untuk produksi air susu dan kebutuhan total energi sekitar 3000 kcal /hari.

Page 10: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

PENINGKATAN BERAT BADAN

Perubahan metabolisme yang berhubungan dengan pertumbuhan janin menyebabkan kenaikan berat badan ibu sekitar 25% dari berat badan dalam keadaan tidak hamil ; sekitar 12.5 kg pada kebanyakan ibu hamil. Terdapat variasi yang besar namun kenaikan berat badan terutama terjadi setelah paruh kedua kehamilan dan biasanya sekitar 0.5 kg per minggu.

Menjelang kehamilan aterm, peningkatan berat badan biasanya semakin terbatas dan semakin turun pada kehamilan diatas 40 minggu.

Kenaikan berat badan umumnya disebabkan oleh

1. Pertumbuhan hasil konsepsi – 5 kg2. Pembesaran organ maternal - 2.5 kg 3. Timbunan lemak dan protein - 4.5 kg4. Peningkatan volume darah dan cairan interstitsial – 1.5 kg

Peningkatan metabolisme terutama disebabkan oleh adanya fetus dan meningkatnya konsumsi oksigen maternal sekitar 20%.

Faktor yang mengatur ini terutama adalah kelenjar endokrin.

Hipofise membesar dan ukuran tiroid membesar sekitar 13%

Hubungan antara hipotalamus – hipofisis – tiroid tidak terganggu

Page 11: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Menjelaskan perkembangan fisiologis ibu dan janin

Minggu Ke-1Calon Ibu :

Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur - angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.

Minggu Ke-2Calon Ibu :

Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.

Janin Bayi :Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun

karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi perempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.

Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini,

Page 12: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.

Minggu Ke-3Calon Ibu :

Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.Janin Bayi

Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.

Minggu Ke-4Calon Ibu :

Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.

Janin Bayi :Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi

sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenis jaringan, yaitu:Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem pencernaan dan

pankreasMesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal, pembuluh darah dan

jantungEktoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata, email gigi dan sistem

sarafKeseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat

masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.

Minggu Ke-5Calon Ibu :

Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.

Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:

Page 13: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.

Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

Janin BayiPada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin

telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).

Minggu Ke-6Calon Ibu :

Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.

Janin Bayi :Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah

terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata.

Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.

Minggu Ke-7Calon Ibu :

Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).

Janin Bayi :Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan

janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.

Page 14: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Minggu Ke-8Calon Ibu :

Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.

Janin Bayi :Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan

kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dan siku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.

Minggu Ke-9Calon Ibu :

Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, terkadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.

Janin Bayi :Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.

Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

Menjelaskan pemeriksaan dan diagnosis ibu hamil

Pemeriksaan pada kehamilan

Anamnesis

o Identitas pasien (usia penting dalam usia reproduksi).

o Keluhan utama dan riwayat kehamilan sekarang (amenore, akan bermakna bila > 3 bulan).

Page 15: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

o Riwayat penyakit dahulu, penyakit keluarga, riwayat khusus obstetric ginekologi, sosial-ekonomi.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umum: Abdomen (inspeksi pembesaran, palpasi fundus uteri dengan Leopold, auskultasi denyut jantung janin normal antara 120-160 dpm); Genitalia eksterna (keadaan vagina dapat menggunakan speculum); Genitalia interna (pemeriksaan bimomanual colok vagina dan tangan lain menekan fundus abdomen).

Pemerikasaan penunjang

USG

Menggunakan gelombang ultrasonic.

Untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran echo dan gelombang ultrasonic yang dipantulkan oleh jaringan.

Non invasive, aman, praktis, cukup akurat.

Fetal Ultrasound Echoscopy

Tes urin, darah

 Pemeriksaan obstetric

Pemeriksaan Leopold I

Untuk menentukan tinggi fundus uteri, dengan demikian kehamilan dapat diketahui. Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin yang terletak pada fundus uteri. Bila kepala, akan terbuka benda bulat dan terasa keras, sedangkan bokong sebaliknya.

Pemeriksaan Leopold II

Page 16: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin.

Pemeriksaan Leopold III

Dapat ditentukan bagian apa yang terletak disebelah bawah.

Pemeriksaan Leopold IV

Selain menentukan bagian janin apa yang terletak di sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul. Bila belum masuk, teraba balotemen kepala. Dari letak janin ini dapat didengarkan bunyi jantung janin di tempat tertentu, disesuaikan dengan sikap janin.

Page 17: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Memahami dan menjelaskan kehamilan dengan anemia

Menjelaskan definisi anemia pada ibu hamil

DefinisiKondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.

Menjelaskan etiologi anemia pada ibu hamil

Etiologia.      Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.b.      Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.c.      Kurangnya zat besi dalam makanan.d.      Kebutuhan zat besi meningkat.e.      Gangguan pencernaan dan absorbsif. Status sosial ekonomi keluarga yang minim. Dimana seorang ibu hamil sangat membutuhkan

suatu asupan gizi yang sangat banyak. Tetapi dengan keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan, maka ibu tersebut kurang mendapatkan gizi yang seharusnya sangat diperlukan untuk pertumbuhan janin, atau bisa juga mengakibatkan kematian pada ibu tersebut pada saat persalinan

g. Ibu hamil yang malnutrisi atau kekurangan gizih. Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatani. Ibu hamil dengan pendidikan j. Kehamilan dibawah usia 18 tahun atau kehamilan diatas usia 35 tahun

Menjelaskan klasifikasi anemia pada ibu hamil

1. anemia defisiensi besi

Page 18: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpaipada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure besi dan makanan, karena gangguan resorpsi, ganguan penggunaan atau karena terlampaui banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. Keperluan besi bertambah dalam kehamilan terutama pada trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita tidak hamil 12 mg, wanita hamil 17 mg dan wanita menyusui 17 mg.

Tanda dan gejala:

memiliki rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis,rata, dan mudah patah

lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.

 ciri-ciri anemia defisiensi besi

mikrositosis hipokromasia anemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak yang bersifat

normositer dan normokrom kadar besi serum rendah daya ikat besi serum meningkat protoporfirin meningkat tidak dtemukan hemosiderin dalam sumsum tulang.

Kecukupan gizi yang dianjurkan bagi wanita hamil

Zat Gizi Tidak Hamil Hamil

Energi (Kal) 1900 ± 285

Protein (g) 44 ± 12

Vitamin A (RE) 500 ± 200

Vitamin C (mg) 30 ± 10

Asam folat (mcg) 150 ± 50

Niasin (mg) 8,4 ± 1,3

Riboflavin (mg) 1,0 ± 0,2

Tiamin (mg) 0,9 ± 0,2

Vitamin B12 (mcg) 1,0 ± 0,3

Kalsium 600 ± 400

Fosfor 450 ± 200

Page 19: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Iodium 150 ± 25

Besi 25 ± 20

Zinc 15 ± 5

2. anemia megaloblastik

terjadi pada sekitar 29 % pada kehamilan. disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisensi vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisensi makanan.

Gejala-gejalanya:

Malnutrisi Glositis berat(Lidah meradang, nyeri) Diare Kehilangan nafsu makan

Ciri-ciri anemia megaloblastik

megaloblast promegaloblast dalam darah atau sumsum tulang anemia makrositer dan hipokrom dijumpai bila anemianya sudah berat. Hal itu

disebabkan oleh defisiensi asam folat sering berdampingan ndenagn defisiensi besi dalam kehamilan 

3. anemia hipoplastik

terjadi pada sekitar 8 % kehamilan. Disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti. Biasanya anemia hipoplstik karena kehamilan, apabila wanita tsb telah selesai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.

Ciri-ciri

pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12.

Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata

4. anemia hemolitik

Page 20: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

terjadi pada sekitar 0,7 % kehamilan. Disebabkan oleh pengancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnay tidak menderita anemia. Anemia hemolitk dibagi menjadi 2 golongan besar:

1. disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler seperti thalassaemia, anemia sel sabit, sferositosis, eliptositosis, dll.

2. disebabkan olehfaktor ekstrakorpuskuler seperti defisiensi G-6 Fosfat dehidrogenase, leukemia, limfosarkoma, penyakit hati dll.

Gejala proses hemolitik

anemia hemoglobinemia hemoglobinuria hiperbilirubinuria hiperurobilirubinuria kadar sterkobilin dalam feses tinggi, dll

 

Menjelaskan patofisiologi anemia pada ibu hamil

Patofisiologi

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

Menjelaskan pemeriksaan dan diagnosis anemia pada ibu hamil

Pemeriksaan FisikPemeriksaan umum : Takikardi, takipnea, dan tekanan nadi yang melebar merupakan mekanisme kompensasi untuk meningkatkan aliran darah dan pengangkutan oksigen ke organ utama. Ikterus dapat dilihat pada anemia hemolitik. Gambaran fisik lain yang menyertai anemia berat meliputi kardiomegali, bising, hepatomegali dan splenomegali.

Page 21: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Tes LaboratoriumHitung sel darah merah dan asupan darah : untuk tujuan praktis maka anemia selama kehamilan dapat didefinisikan sebagai Hb < 10,00 atau 11,00 gr% dan hemotokrit < 30,00-33,00%. Asupan darah tepi memberikan evaluasi morfologi, eritrosit, hitung jenis leukosit dan perkiraan kekuatan trombosit

Memahami dan menjelaskan komplikasi anemia pada ibu hamil

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, nifas.

1.       Keguguran.2.       Partus prematurs.3.       Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah.4.       Anatomi uteri dan menyebabkan perdarahan.5.       Syok.6.       Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia.7.       Infeksi intra partum dan dalam nifas.8.       Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4 gr/dl) menyebabkan payah jantung pada ibu hamil berakibat fatal.

Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi

Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi anemia pengaruhnya adalah:

1.       Kematian mudigah.2.       Kematian janin dalam kandungan.3.       Kematian janin pada waktu lahir.4.       Kematian perinatal tinggi.5.       Prematuritas.6.       Dapat terjadi cacat bawaan.7.       Cadangan besi kurang.

Memahami dan menjelaskan penatalaksanan ibu hamil dengan anemia

Menjelaskan farmakoterapi ibu hamil dengan anemia

Farmakoterapi

Apabila pada pemeriksan kehamilan hanya Hb itu yang diperiksa dan Hb itu kursng dari 10 g/dL maka wanita dapat dianggap sebagai menderita anemia defisiensi besi. Karena tersering pada kehamilan adalah anemia defisiensi besi.Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak 600-1000 mg/hari, seperti sulfous-ferrous atau glukonas ferrosus. Terapi parenteral baru dapat diberikan apabila penderita tidak tahan obat besi per os, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan, atau apabila kehamilannya sudah tua. Besi parenteral dapat diberikan dalam

Page 22: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

bentuk ferri. Secara intramuskular dapat disuntikan dekstran besi (imferon) atau sorbitol besi (jectofer). Hasilnya lebuh cepat dicapai, hanya penderita merasa nyeri di tempat suntikan. Dan secara intervena perlaham-lahan besi dapat diberikan seperti ferrum oksidum sakkaratum (ffereign, ferrivenin, proferrin vitis), sodium diferat (feronascin), dan dekstran besi (imferon).Tranfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang diberikan, walaupun Hbnya kurang dari 6 g/100 mL kecuali bila terdapat pendarahan.

Menjelaskan gizi pada ibu hamil

Menu disusun menurut petunjuk baku “4 sehat 5 sempurna”. Hendaknya selalu makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna karena nilai gizinya tinggi untuk kesehatan. Ibu hamil memerlukan tambahan beberapa zat untuk pertumbuhan janinnya agar sehat dan hanya dapat diperoleh dari makanan,Makanan diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme.anak aterm memerlukan : 400 g protein, 220 g lemak, 80 g karbohidrat, dan 40 g mineral. Uterus dan plasenta masing-masing 500 g dan 55 g protein. Kebutuhan total protein 950 g protein, Ca 30 g, Fe 0,8 g dan asam folat 300 µg per hari.

Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, hamil, dan menyusuiKalori dan zat makanan

Tidak hamil hamil Menyusui

Kalori 2000 2300 3000Protein 55 g 65 g 80 gKalsium 0,5 gr 1 g 1 gZat besi 12 g 17 g 17 gVitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IUVitamin D 400 IU 600 IU 800 IUTiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mgRiboflavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mgNiasin 13 mg 15 mg 18 mgVitamin C 60 mg 90 mg 90 mg

Menjelaskan pencegahan anemia pada ibu hamil

1. Didaerah dengan frekuensi kehamilan tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfas ferrous/glukonas ferrous, cukup 1 tablet sehari. Selain itu wanita di nasehatkan untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral dan vitamin.

Page 23: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

2. Pendidikan kesehatan : penyuluhan gizi untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu absorpsi besi.

3. Fortifikasi bahan makanan dengan besi

Memahami dan menjelaskan tentang hukum puasa ramadhan bagi wanita hamil

Hamil dan menyusui adalah dua kondisi berat yang dialami hampir semua wanita. Dalam hal inilah kewajiban berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui agak berbeda dari kaum muslimin pada umumnya. Kesukaran yang mereka hadapi diibaratkan orang yang sakit ditengah ketidakberdayaanya melawan penyakit. Sebab itu, wanita hamil dan menyusui diberikan keringanan (rukhshah) untuk tidak berpuasa.

مسكين طعام يطيقوذه اخروالذين ايام من سفرفعدة مريضااوعلي منكم كان فمنا

”Diwajibkan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, yaitu dengan memberi makan seorang miskin.” (QS. Al- Baqarah : 184).

Sedang hadist Nabi SAW, ”Sesungguhnya Allah telah memaafkan setengah nilai shalat dari para musafir serta memberikan kemurahan bagi wanita hamil dan menyusui. Demi Allah. Rasulullah telah mengatakan keduanya, salah satu atau keduanya.” (HR. Nasai dan Tirmidzi).

Hukumnya kembali ke asal, yakni wajib. Sepanjang mereka tidak merasa berat, yakin sanggup menjalani serta tidak sampai membahayakan kondisi kesehatan diri dan janinnya.Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, yang secara garis besar terbagi menjadi empat pandangan :Keduanya (wanita hamil maupun menyusui) harus mengganti puasa dan tidak perlu membayar fidyah. Ini adalah pendapat Mazhab Hanafi , Abu Tsaur dan Abu Ubaid. Dalilnya adalah mengqiyaskan wanita hamildan menyusui dengan orang sakit. Orang sakit boleh tidak puasa, dan harus meng-qadha (mengganti) di hari lain, sebagaimana jelas dalam Al- Qur’an surah Al- Baqarah ayat 184 dan 185. Pendapat ini disokong oleh ulama asal Mekkah, Syekh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin. Menurutnya penjelasan tentang membayar fidayah bagi yang meningglakan puasa karena uzur tidak ada dalam Al- Qur’an maupun Sunnah (Hadist).Bila dia hanya khawatir akan dirinya saja, maka dia harus meng-qadha, tapi bila mengkhawatirkan pula keselamatan bayinya kalau berpuasa, maka dia harus meng-qadha plus membayar fidyah. Ini adalah pendapat Mazhab Syafi’i dan Hanbali. Mazhab Syafi’i dan Hanbali sebenarnya sama dengan Mazhab Hanafi yang mengqiyaskan wanita hamil atau menyusui dengan orang sakit, sehingga mereka wajib meng-qadha dan tidak berlaku pembayaran fidyah. Tapi mereka menambahkan, bila keduanya khawatir akan keselamatan orang lain, dalam hal ini adalah janin atau bayi yang disusui yang kalau mereka puasa akan mengganggu kenyamanan si bayi, maka ada kewajiban lain, yaitu harus membayar fidyah lantaran batal puasa gara-gara menyelamatkan orang lain

Page 24: Memahami proses terjadinya kehamilan.docx

Wanita hamil hanya boleh meng-qadha dan tidak membayar fidyah sedangkan wanita menyusui yang khawatir akan anaknya, harus meng-qadha plus membayar fidyah. Ini adalah pendapat Mazhab Maliki. Dalil wanita hamil diqiyaskan murni kepada orang sakit, sedangkan wanita menyususi alasannya sama dengan alasan Madzhab Syafi’i dan Hanbali.

Hukum yang dibebankan kepada wanita hamil dan menyusui sebenarnya disandarkan pada prinsip memperhatikan aspek meringankan dan meniadakan kesulitan yang berlebihan. Sebagaimana Hadist Rasulullah SAW, ”Permudahlah dan jangan mempersulit, tenangkanlah dan jangan menggelisahkan.” (HR. Ahmad)

Dalam hal ini, hukum Islam (fikih) juga menjadi jembatan bagi umat Islam dalam memahami ajaran agamanya dengan arif. Dalam arus dunia yang begitu bergelombang, fikih Islam laksana lempengan ringan yang akan menuntun umatnya agar tidak tergerus arus pemahaman keagamaan yang menyesatkan.