menjadi titik tolak penelitian, peneliti berusaha untuk...

19
69 BAB HI PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tentang manajamen sistem pembelajaran dan kontribusinya terhadap kualitas kinerja dosen dalam mengajar. Sebagai sasaran penelitian ini ialah semua dosen pada Akademi Keperawatan Pemda Subang yang dipilih berdasarkan kriteria sampel. Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner ,sedangkan metode yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menumt Arikunto Suharsimi (1993 : 29) studi deskriptif berusaha mendeskripsi dan menginterprestasi apa yang ada, bisa juga kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang beriangsung, akibat atau efek yang terjadi serta kecenderungan yang tengah berkembang Berdasarkan atas teori-teori yang digunakan serta anggapan dasar yang menjadi titik tolak penelitian, peneliti berusaha untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapai dengan menggunakan instmmen-instmmen yang dianggap sesuai dan layak untuk mengumpulkan data. Suatu teori pada dasarnya berisi penggambaran hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel. Suatu permasalahan yang jelas batasannya, bisa juga. melahirkan satu atau beberapa hipotesis, setiap hipotesis akan diuji kebenarannya dengan menggunakan bukti -bukti empiris serta tehnik analisis yang secermat mungkin. Karena demikian halnya maka suatu hipotesis akan menentukan arah dan focus upaya pengumpulan dan penganalisaan data. Untuk mengumpulkan data yang

Upload: doanlien

Post on 29-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

69

BAB HI

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran

tentang manajamen sistem pembelajaran dan kontribusinya terhadap kualitas kinerja

dosen dalam mengajar. Sebagai sasaran penelitian ini ialah semua dosen pada

Akademi Keperawatan Pemda Subang yang dipilih berdasarkan kriteria sampel.

Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner ,sedangkan metode yang

digunakan ialah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Menumt Arikunto Suharsimi (1993 : 29) studi deskriptif berusaha

mendeskripsi dan menginterprestasi apa yang ada, bisa juga kondisi atau hubungan

yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang beriangsung, akibat

atau efek yang terjadi serta kecenderungan yang tengah berkembang

Berdasarkan atas teori-teori yang digunakan serta anggapan dasar yang

menjadi titik tolak penelitian, peneliti berusaha untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapai dengan menggunakan instmmen-instmmen yang dianggap

sesuai dan layak untukmengumpulkan data.

Suatu teori pada dasarnya berisi penggambaran hubungan sebab akibat

diantara variabel-variabel. Suatu permasalahan yang jelas batasannya, bisa juga.

melahirkan satu atau beberapa hipotesis, setiap hipotesis akan diuji kebenarannya

dengan menggunakan bukti -bukti empiris serta tehnik analisis yang secermat

mungkin. Karena demikian halnya maka suatu hipotesis akan menentukan arah dan

focus upaya pengumpulan dan penganalisaan data. Untuk mengumpulkan data yang

70

cocok dengan variabel- variabel maka diperlukan serangkaian kontrol metodologis

yang hams dilakukan oleh peneliti, antara Iain pertama, peneliti hams melakukan

interprestai tentang konsep-konsep yang dipakai dalam penelitian , konstruknya

serta variabel yang digunakannya itu tepat untuk konsep yang ditelitinya dan

apakah instmmen penelitiannya menunjukkan secara lengkap konstmk dari konsep

tersebut.

Selanjutnya data yang didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan

metode pengolahan data yang sesuai dengan menggunakan statistik , karena salah

satu fungsi statistik merupakan suatu alat untuk menyederhanakan data agar

memudahkan didalam membuat kesimpulan, kemudian atas dasar data yang telah

disederhanakan dibuat generealisasi atau kesimpulan - kesimpulan umum yang

didasarkan atas fakta - fakta empiris tentang sampel penelitian.

Penelitian yang dilakukan ini tidak hanya sekedar untuk memperoleh

gambaran tentang sampel yang diteliti, tapi ingin melihat lebih jauh bagaimana

pengaruh setiap variabel terhadap variabel lainnya dan mana yang paling

berpengaruh.

Variabel yang diteliti dalam kesempatan ini adalah kemampuan dosen dalam

mengelola sistem pembelajaran dan kualitas kinerja dosen dalam mengajar.

Mengingat hambatan - hambatan yang dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan

tugas penelitian diantaranya keterbatasan waktu dan kompleksnya masalah

penelitian , maka variabel yang akan diteliti hanya mengenai manajemen sistem

pembelajaran yang dikelola oleh semua dosen di Akademi keperawatan Pemda

Subang serta kontribusinya terhadap kualitas kinerja dosen dalam mengajar.

71

B. Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Kabupaten Subang

yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK

00.06.1.1.2109 Tanggal 23 Juni 1995. Untuk situasi dan kondisi tahun Akademik

2000/2001 memiliki mahasiswa sebanyak 150 orang dengan tenaga dosen

selumhnya berjumlah 31 orang.

Yang akan dijadikan objek penelitian yaitu semua dosen yang mengelola

sistem pembelajaran di kelas dan dijadikan sebagai sampel di dalam penelitian ini

Tabel 3.1

Daftar Nama Dosen Dan Pendidikan TerakhirDi Akademi Keperawatan Pemda Subang

Tahun 2001

No Kode Nama Pendidikan No Kode Nama Pendidikan

Anggota Sampel Terakhir Anggota Sampel Terakhir

1. A Dili Per + SI Pend

+S2 MM +AKTA

16. P Dffl Per

2. B IV

Dill Per + FKM+

17. Q Dffl Per

3. C Sl Pend + AKTA IVDili Per + SI Pend

18. R Dffl Per

4. D. +

AKTA IV

19. S Dffl Per

5_ E. DUI Per + SI Pend 20. T Dffl Per

6 F + 21. U Dffl Per

7. G AKTAIV 22. V Kedokteran

8. H Dffl Per + SI Per 23. w Kedokteran

9 I DniPer+Sl Per 24. X Kedokteran

10. J D HI Per + AKTA 25. Y SI Sosiologi

11. K in 26 z SI Psychologi

12. L D III Per + AKTA 27. A, SI Bahasa

13. M in 28 A2 SIBahasa

14. N D IV Per Bid 29 A3 SI Agama

15. 0 D in Per + AKTA 30. A, SI Olah raga

in 31. A, SI Farmasi

D HI Per + AKTA

m

S!Per

SI Per

SI Per

SI Per

72

C. Tahapan Proses Penelitian

Suatu penelitian mempakan rangkaian proses yang kompleks dan terkait

secara sistematik antara tahap yang satu dengan tahap yang lain. Tiap tahapan

mempakan bagian yang menentukan langkah - langkah selanjutnya sehingga hams

dilalui secara cermat dan hati-hati. Teori - teori yang sudah ada mempakan

landasan untuk melakukan penelitian dan menjadi dasar bagi setiap langkah dalam

proses penelitian yang dilakukan

Hasil penelitian terdahulu mempakan bahan kajian dan rajukan untuk

melangkah lebih lanjut. Berbagai tahapan hams ditempuh sehingga tercapai hasil

penelitian yang memenuhi kaidah - kaidah ihniah. Adapun tahap -tahap pokok

proses penelitian tersebut adalah.

1. Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Penelitian

Pemmusan masalah mempakan suatu usaha untuk mernformalisasikan

fenomena yang dihadapi secara sistematis dan terarah berdasarkan teori - teori yang

ada. Pemmusan masalah yang baik akan sangat menentukan efektifitas dan efisiensi

jalannya suatu penelitian dan mengarahkan peneliti pada fokus masalah yang diteliti.Pemmusan masalah juga berguna bagi pembaca dalam memahami apa yang diteliti

danhasil penelitian yang diharapkan.

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah penetapan tujuan penelitian yang

mempakan landasan untuk menentukan arah penelitian dan memecahkan masalah

yang dihadapi. Penelitian ditujukan juga untuk memecahkan masalah, menemukan

suatu model atau teori tertentu.

73

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang manajemen

sistem pembelajaran dan kontribusinya terhadap kualitas kinerja dosen dalam

mengajar di Akademi Keperawatan Pemda Subang.

2. Tinjauan Teoritis dan Tinjauan Penelitian sebelumnya.

Sebelum penelitian ini dimulai, peneliti mengawali dengan studi mengenai

dasar teori yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian ini

Teori - teori dan hasil- hasil yang sudah dikembangkan sebelumnya dimanfaatkan

sebagai landasan atau kerangka pikir bagi penelitian selanjutnya . Tinjauan teoritis

juga sangat berguna di dalam penentuan variabel - variabel yang akan dipakai

dalam penelitian.juga sebagai alat kontrol langkah -langkah penelitian secara

keseluruhan.

Hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai acuan misalnya Endang

Poerwanti (1991) meneliti tentang kompetensi mengajar dosen - dosen di

perguruan tinggi swasta di Malang menumt penilaian mahasiswa, Agus Salim

(1996) tentang keefektifan pengajaran dosen fakultas dan kejuman IKIP Surabaya

menumt penilaian mahasiswa, Soehardono ( 1988) meneliti hubungan antara latar

belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan penataran dengan kompetensi

mengejar bidang studi keteknikan pada STM sekodia Surakarta, Sanusi Uwes (1998)

faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu dosen (IKIP) dan Trini Nurwati

(1999) hubungan antar karateristik dosen mata kuliah keahlian dengan kompetensi

mengajar pada Akademi Keperawatan se kodia Bandung yang juga dijadikan

sebagai pertimbangan dalam melaksanaakan penelitian ini, dan mempakan

pengembangan dari penelitian - penelitian yang telah dilakukan . Teori - teori yang

74

dipelajari dalam penelitian ini mencakup manajemen sistem pembelajaran, teori

tentang kualitas atau mutu, kinerja dosen dalam mengajar. Selain juga hubungan

antara kedudukan masalah penelitian dengan administrasi pendidikan yang

mempakan ilmu dasar yang menjadi landasan penelitian ini

3. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah kondisi - kondisi atau karakteristik - karakteristik yang oleh

peneliti dimanipulasi, dikontrol atau diobservasi ( Best, 1982 : 82). Variabel bebas

ialah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan di dalam rangka

untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan

variabel tergantung ialah kondisi ataukarakteristik yang berubah atau muncul, atau

yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, merubah atau mengganti

variabel bebas.

Mengidentifikasi variabel penelitian mempakan tahapan untuk menentukan

variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian. Hal ini didasarkan atas konsep

teoritik serta hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas (independent variabel) adalah manajemen sistem pembelajaran sedangkan

variabel tergantung (dependent variabel) adalah kualitas kinerja dosen dalam

mengajar. Untuk manajemen sistem pembelajaran mempunyai tiga yaitu a)

perencanaan , b) pelaksanaan , c)pengendalian, sedangkan kualitas kinerja dosen

dilihat dari

75

1) kemampuan dalam perencanaan dan persiapan mengajar, 2) kemampuan

mengajar, 3) kemampuan mengumpulkan dan menggunakan informasi hasil belajar,

4) kemampuan hubungan interpersonal, 5) kemampuan tanggung jawab profesional.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Manajemen astern pemBelajaran

Perencanaan

Pelaksanaan

pengendalian

X

Kualitas kinerjadosen dalammengajar- Kemapuan dalam merencanakandanmempersiapkan mengajar

- Kemapuan mengajar- Kemampuan mengumpulkan danmenggunakan informasi hasilbelajar

- Kemampuan hubungan interpersonal

- Kemampuan tanggung jawabprofesional

L

Y

4. Pengembangan Model Penelitian

Model penelitian dimaksudkan untuk menggambarkan dengan ringkas dan jelasberkaitan antar variabel yang akan diuji dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang

perlu diperhatikan ialah keterkaitan variabel sistem manajemen pembelajaran

dengan kualitas kinerja dosen dalam mengajar

Variabel - variabel penelitian yang tercantum di atas mempakan landasan

rancangan model penelitian ini.

76

Untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan dengan uji korelasi

,sedangkan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dilakukan dengan uji regresi.

5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan kuesioner (angket) sebagai alat pengumpulan

data Penggunaan kuesioner ditujukan untuk (a) memperoleh informasi yang relevan

dengan tujuan penelitian dan (b) memperoleh informasi dengan reliabilitas dan

validitas setinggi mungkin ( Singarimbun, 1995)

Kuesioner dibuat mengandung pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

langsung dengan hipotesis dan tujuan penelitian serta mudah dimengerti dan tidak

menimbulkan pengertian ganda yang dapat membingungkan. Singarimbun (1995)

didalam bukunya membagi berdasarkan atas keleluasaan responden dalam

memberikan jawaban digolongkan kedalam empat kategori , yaitu kuesioner yang

menggunakan (1) pertanyaan terbuka, (2) pertanyaan tertutup, (3) kombinasi

pertanyaan terbuka dan tertutup dan (4) pertanyaan semi terbuka Metode yang

dipergunakan untuk kuesioner ini yaitu selfassessment, yaitu responden dalam hal

ini semua dosen diminta untuk memilih jawaban atas pertanyaan dalam bentuk

suatu pemyataan mengenai manajemen sistem pembelajaran dan kualitas kinerja

dosen dalam mengajar . Jawaban yang dipilih itu terdiri atas lima skala pengukuran

sebagi berikut: _

(1) KS = Kurang Sekali

(2) K = Kurang

(3) C = Cukup

(4) B = Baik dan ( 5) BS = Baik Sekali

77

Pemyataan yang disampaikan mempakan pertanyaan tertutup yang akan

memudahkan responden untuk memberikan jawaban, namun terdapat beberapa

kelemahan, antara lain : (1) alternatif jawaban atas pertanyaan - pertanyaan yang

diajukan telah ditentukan dengan pasti, sehingga responden tidak dapat menentukan

jawabannya sendiri dengan cara lain; (2) tidak dapat diketahui apakah pilihan

alternatif jawaban menggambarkan keadaan yang sebenarnya ; (3) suht dihindan

adanya pengaruh atau keinginan tertentu responden dalam pengisisan kuesioner.

Untuk mengurangi kelemahan - kelemahan itu dilakukan alternatif yang cukup

banyaknya hingga responden lebih leluasa untuk memilihnya dan dimohon mengisi

dengan jujur.

6. Penentuan Sampel

Yang menjadi obyek penelitian ini adalah semua dosen Akademi Keperawatan

Pemda Subang , maka pengambilan sampel dilakukan terhadap dosen yang

mempunyai wewenang untuk mengajar. Untuk itu metode pengambilan sampel yang

dipergunakan dengan total sampel

7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menumt Singarimbun (1995) ,"ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang

hubungan variabel penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai

dalam pengujian tersebut". Data yang didapatkan tidak akan ada artinya bila alat

ukur yamg digunakan untuk mengumpulkan data itu tidak memiliki validitas dan

reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum digunakan instrumen yang dipakai

untuk mengumpulkan data perlu diujicobakan lebih dulu dan kemudian dihitung

validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan rumus-rumus tertentu.

78

a. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila instmmen tersebut dapat mengukur

sesuatu yang akan diukur. Jika instmmen yang dipakai untuk mengukur tersebut

mempunyai validitas tinggi, maka data yang diperoleh dari hasil pengukuran itu

mempunyai validitas tinggi pula.

Ada beberapa jenis validitas, diantaranya ialah validitas konstruk, validitas isi,

validitas prediktif.

Validitas isi

Validitas isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauhmana isi alat pengukur

tersebut mewakili semua aspek materi yang akan diukur. Jika isi alat pengukur

tersebut hanya mengandung sebagian dari aspek materi yang akan diukur, maka

dapat dipastikan validitas yang diperoleh tidak akan tinggi. Untuk memperoleh

validitas yang tinggi bagi instrumen yang akan digunakan, sebelum instrumen

disusun sebaiknya dibuat kisi-kisi instrumen.

Validitas konstruk

Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep. Suatu instmmen memiliki

validitas konstruk yang tinggi jika instrumen tersebut betul-betul mengukur

kerangka konsep yang akan diukur. Kerangka konsep ini dapat dicari dengan

mempelajari definisi konsep yang akan diukur yang terdapat pada literature.

Apabila definisi konsep ini tidak ada, maka peneliti harus mendefinisikan konsep-konsep dengan bantuan para pakar. Validitas instrumen dapat diperoleh dengan

menggunakan perhitungan statistik.

79

Validitas prediklif

Alat ukur (instmmen) yang dibuat oleh peneliti seringkali digunakan untuk

memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Suatu instrumen

memiliki validitas prediksi yang tinggi jika data yang diperoleh dari penggunaan

instmmen tersebut berkorelasi tinggi dengan kenyataan yang terjadi.

Dari ketiga jenis validitas tersebut diatas, yang hams diuji adalah validitas isi

dan validitas konstmk. Untuk menguji validitas tersebut perlu dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

1) Mendefinisikan secara operasional konsep-konsep yang diukur tentang

manajemen sistem pembelajaran dan kualitas kinerja dosen dalam

mengajar yang diambil dari literatur-literatur yang ditulis oleh para ahli,

kemudian disusunlah kisi-kisi instrumennya

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Untuk MengukurManagement Sistem Pembelajaran

80

No Data Yang Diperlukan Sumber

Data

Tehnik

Penaumpulan DataNo. Pertanyaan

(0) (2) (3) (4) (5)

1.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g-

h.

Management system pembelajaranPerencanaan

Mengenai program/kurikulum DillKeperawatan

Membuat syllabus/GBPP

Mempersiapkan materi perkuliahan

Membuat satuan acara perkuliahan

Membuat jadwal

Bekerja sama dalam tim maupundengan dosenlain untukmencapaitujuan

Menentukan hak dan kewajibanserta tanggung jawabMengetahui hubungan interpersonal

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

1,2

3,4,5,6,7,

8,9 10

11,12,13,14,15,16,17,18,19,20

21,22,23,26,27

24,25

28,29,30

31,32,33

2.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g-

h.

i.

J-

k.

Pelaksanaan

Mengetahui tujuan belajar

Mengelola kelas

Memulai dengan appersepsi

Aktifitas perkuliahah/pembelajaran

Repetisi

Korelasi

Individualisasi

Disiplin professional

Mengakhiriperkuliahan

Evaluasi formatif dan sumatif

Membuat perencanaan evaluasi

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Dosen

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

Kuesioner

34

35,36,37,38,39,41

40,42,43,44,45

46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56,60

57

58,59

61,63,64,65

66,67,68,69,70

62,71

72,73,82,83

74,75

81

(1)3.

a.

(2)Pengendalian

(3)

Dosen Kuesioner

(5)

76,77,78Mengolah hasil,memberi umpanbalik, membuat laporan

b. Mengevaluasi program Dosen Kuesioner 79,80,

c. Melakukan bimbingan Dosen Kuesioner 81,84,

d. Memberikan motivasi Dosen Kuesioner 85,86

e. Mengadakan koordinasi Dosen Kuesioner 87,88

f. Mengadakan hubungan kerja sama DosenKuesioner

.

,89,90

2) Dari kisi-kisi instmmen disusunlah instmmen dalam bentuk pemyataan

yang berisi 5 (lima) pilihan. Instmmen yang telah disusun pada akhirbulan Januari 2001 sampai dengan Febmari 2001 diujicobakan kepada

10 orang dosen Akademi Keperawatan Depkes Dr Otten Bandung yang

mempakan pendidikan Diploma III keperawatan yang berada dibawah

Departemen Kesehatan. Untuk instmmen ini juga dimintakan judgmen

expert dari 5orang dosen UPI Bandung.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Untuk MengukurKualitas Kinerja Dosen Dalam Mengajar

No Data Yang Diperlukan Sumber Data Teknik Pengum

pulan data

No. Pertanyaan

(\) (2) L_J3)____ (4) (5)v1 /

1

a.

b.

Kemampuan dalam mempersiapkan dan merencanakanperkuliahan

PersiapanMengawali pelajaran

Dosen

Dosen

Kuesioner

Kuesioner

1,2,3,4,5,6,7,98,10,11,12

82

2 Kemampuan menyampaikanmateri

a. Menyampaikan materi Dosen Kuesioner 13,14,16,17.18.19,20

b. Memakai alat /media danmetode pembelajaran

Dosen Kuesioner 15,23

3. Mengumpulkan data dan menyampaikan hasil belajar

a. Melaksanakan evaluasi Dosen Kuesioner 24, 25,26,27

4. Hubungan interpersonal

a. Membantu mahasiswa untukbelajar

Dosen Kuesioner 28,31,32,33,34,35,36,37

b. Mendorong mahasiswauntukbelaiar

Dosen Kuesioner 29.30

5. Tanggung jawab profesional

a. Disiplin DosenKuesioner 38,39,40

b. Tanggungjawab DosenKuesioner 41,42,43,44

3) Data yang diperoleh dari hasil uji coba diolah dengan membuat skoring

hasil jawaban responden berdasarkan atas pembobotan masing-masing

pemyataan, kemudian dibuat tabulasi data. Pembobotan dilakukan

sebagai berikut, BS = 5, B =4, C = 3, K= 2, KS = 1, untuk pemyataan

negatifdiberi pembobotan , BS = 1, B= 2 , C= 3,K=4, KS = 5.

4) Untuk menguji validitas butir pemyataan dengan menggunakan hasil

judment para pakar. Jumlah judger nya 5 orang, dengan demikian

masing-masing judger memiliki bobot nilai 1 atau 20 %. Setiap butir

pemyataan yang menumt judger dapat diterima diberi nilai 1, dengan

cara ini diperoleh tiap pemyataan dimungkinkan memiliki nilai

minimum 0, jika tidak dipilih oleh semua judger, dan memiliki nilai

83

maksimum 5, jika dipilih oleh semua judger. Hasil yang diperoleh

dengan perhitungan cara ini ialah sebagai berikut. Butir pemyataan

yang memiliki nilai minimum 3 atau 60 % diputuskan sebagai

pemyataan yang valid.

b. Reliabilitas

Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama,

selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah. Artinya, bila alat

pengukur dipakai beberapa kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan

reliabel, dan dimaksudkan ialah bahwa data yang diperoleh dari hasil pengukuran

instrumen tersebut dapat dipercaya, sehingga yang diartikan bahwa instrumen hams

reliabel yaitu bahwa instmmen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap

data yang dapat dipercaya

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti

menggunakan tehnik belah dua dari Spearman Brown, dengan langkah-langkah

sebagai berikut

1) Dari hasil uji validitas instmmen butir-butir pemyataan yang valid dibagi

menjadi dua belahan dengan cara membagi butir pemyataan berdasarkan atas

nomor genap dan ganjil

2) Butir pemyataan yang bernomor ganjil dimasukkan kedalam belahan pertama,

sedangkan butir pemyataan yang bernomor genap dimasukkan ke dalam

belahan kedua

84

3) Skor untuk masing-masing butir pemyataan pada tiap belahan dijumlahkan.

Langkah ini akan menghasilkan duaukor total untuk masing-masing belahan,

yakni Skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua

4) Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua,

dengan menggunakan teknik korelasi product moment seperti mmus dalam uji

validitas.

5) Mencari korelasi seluruh butir pemyataan dengan mengoreksi angka korelasi

yang diperoleh dengan memasukkannya ke dalam mmus :

2 (rtt )r tot

1 +rtt

r tot = angka reliabilitas keseluruhan butir pemyataan

r tt = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

c. Hasil uji validitas dan reliabilitas(lihat lampiran)

Kesimpulan, dari 90 butir pemyataan yang diberi judment oleh pakar (judger),

terdapat 3(tiga) pemyataan yang tidak valid, yaitu pemyataan nomor 21, 70 dan 72,

sehingga jumlah pemyataan yang valid ialah 87butir.

Sedangkan dari 44 butir pemyataan yang diberi judgment oleh 5 orang pakar

(judger) semuanya valid.

Dalam pengujian reliabilitas instrumen untuk masing-masing kelompok

pemyataan digunakan tehnik belah dua dari Spearman Brown. Untuk kelompok

85

pemyataan manajemen sistem pembelajaran dengan responden 10 orang dosen dan

taraf kesalahan 0,05 , diketahui r tabel sebesar 0,632. Sedangkan untuk kelompok

pemyataan kualitas kinerja dosen dalam mengajar jugadengan responden 10 orang

dengan tarafkesalahan 0,05, diketahui r tabel 0,632 . Jika rtt lebih besar dari tabel,

makainstmmen yang digunakan reliabel, demikian sebaliknya

Hasil perhitungan didapatkankan bahwa korelasi antara butir pemyataan ganjil

dan genap pada kelompok Manajemen Sistem Pembelajaran ialah 0, 825,

sedangkan untuk kelompok Kualitas Kinerja Dosen Dalam Mengajar ialah 0,774.

Untuk mengetahui reliabilitas selumh butir pemyataan, hasil korelasi ganjil dan

genapdikoreksidengan menggunakan mmus :

2.(rtt)r tot =

1 + rtt

r tot = angka reliabilitas keseluruhan butir pemyataan

r tt = angkakorelasi belahan pertama dan belahan kedua

Untuk kelompok pemyataan Manajemen Sistem Pembelajaran :

2 x 0,825r tot = = 0,904

1 + 0,825

Untuk kelompok pemyataan Kualitas Kinerja Dosen Dalam Mengajar:

2 x 0,774rtot = = 0,872

1 + 0,774

86

Dari hasil penghitungan reliabilitas instmmen diperoleh bahwa kedua

instmmen yang menyangkut Manajemen Sistem Pembelajaran dan Kualitas Kinerja

Dosen Dalam Mengajar adalah reliabel

9. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

Pengumpulan data dilakukan mulai 23 Mei 2001. dengan menyebarkan

kuesioner. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya melakukan pengolahan

data, yaitu untuk menguji hipotesis serta analisis untuk melihat hubungan dan

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tergantung.

^D'1̂.