new tugas akhir tingkat pengetahuan tentang higiene … · 2019. 11. 24. ·...

58
TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI PADA PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KELURAHAN JATIWANGI KECAMATAN ASAKOTA KOTA BIMA TAHUN 2019 OLEH ST. HADINARTI NIM : PO 5203330181510 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

TUGAS AKHIR

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE DAN

SANITASI PADA PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH

MAKAN KELURAHAN JATIWANGI KECAMATAN

ASAKOTA KOTA BIMA

TAHUN 2019

OLEH

ST. HADINARTI

NIM : PO 5203330181510

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

2019

Page 2: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

i

TUGAS AKHIR

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE DAN

SANITASI PADA PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH

MAKAN KELURAHAN JATIWANGI KECAMATAN

ASAKOTA KOTA BIMA TAHUN 2019

OLEH

ST. HADINARTI

NIM : PO 5203330181510

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

2019

Page 3: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti
Page 4: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

iii

BIODATA PENULIS

Nama : ST HADINARTI

Tempat Tanggal Lahir : Bima, 9 April 1967

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kel. Jatiwangi, Kec. Asakota Kota Bima

Riwayat pendidikan :

1. SDN KARUMBU TAHUN 1979

2. SMPN II BIMA TAHUN 1982

3. SMPPN BIMA TAHUN 1985

4. SPPH UJUNG PANDANG 1986

Riwayat pekerjaan PNS

Karya tulis ini saya persembahkan untuk

“ suami, anak dan Keluarga yang selalu Memberikan Dukungan, Doa, dan Kasih

Sayang yang tak pernah Ada Habisnya “

Motto

“tak ada kata terlambat buat yang mau berusaha”

Page 5: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

iv

ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI PADA

PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KELURAHAN

JATIWANGI KECAMATAN ASAKOTA KOTA BIMA

ST. Hadinarti, Dr. Kusmiyati, SKM., MPH *)

*) Prodi Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang

xi + 37 halaman : tabel, gambar, lampiran

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk mendukung

kesehatan. Makanan yang dibutuhkan tentunya harus bernilai gizi baik. Selain

nilai gizi, hal lain juga akan diperhatikan, seperti pemilihan bahan makanan,

penyimpanan, pengolahan makanan, pengangkutan, penyimpanan, dan bagaimana

makanan tersebut disajikan.

Peningkatan mutu makanan di rumah makan tidak terlepas dari peranan

penjamah makanan (foodhandler) yang terlibat langsung dalam proses pengolahan

makanan yang dikonsumsi oleh konsumen. Penjamah makanan yang kurang sehat

atau pembawa kuman penyakit (carier) menjadi ancaman bagi kesehatan

masyarakat khususnya konsumen makanan di rumah makan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan hygiene dan

sanitasi makanan oleh penjamah makanan di rumah makan yang meliputi tingkat

hygiene personal atau hygiene perorangan. Jenis penelitian ini adalah survey

bersifat deskriftif dengan jumlah sampel seluruh penjamah makanan di tiga rumah

makan yang ada di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima sebanyak

25 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemilihan bahan makanan

kategori Baik 96%, penyimpanan bahan makanan kategori Baik 100%,

pengolahan makanan kategori Baik 88%, pengangkutan makanan kategori Baik

76%, penyimpanan makanan masak kategori Baik 92%, penyajian makanan

kategori Baik 80%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan

hygiene dan sanitasi makanan oleh penjamah makanan di di rumah makan

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima termasuk dalam kategori

baik.

Kata Kunci : Penjamah Makanan, Rumah Makan, higiene sanitasi

Kepustakaan : 9 (2003 - 2017)

Page 6: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

v

ABSTRACT

KNOWLEDGE OF HIGIENE AND SANITATION IN FOOD

GUARANTEE IN KELURAHAN JATIWANGI

KECAMATAN ASAKOTA KOTA BIMA

ST. Hadinarti, Dr. Kusmiyati, SKM., MPH *)

*) Environmental Health Study Program Health Ministry of Health Kupang

xi + 37 pages: tables, images, attachments

Food is a basic need for humans to support health. The food needed must

certainly be of good nutritional value. In addition to nutritional value, other things

will also be considered, such as the selection of food ingredients, storage, food

processing, transportation, storage, and how these foods are served.

Improving the quality of food in restaurants is inseparable from the role of

food handlers who are directly involved in the processing of food consumed by

consumers. Unhealthy food handlers or carriers of germs (cariers) pose a threat to

public health, especially consumers of food in restaurants.

The purpose of this study was to find out the application of food hygiene

and sanitation by food handlers in restaurants that included personal hygiene or

personal hygiene levels. The type of this research is that the survey is descriptive

with the number of samples of all food handlers in three restaurants in the village

of Jatiwangi, Asakota City, Bima, as many as 25 people.

The results showed that the selection of foodstuffs category Good 96%,

storage of foodstuffs category Good 100%, food processing category Good 88%,

transportation of food category Good 76%, storage of cooked food Good category

92%, serving food category Good 80%.

Based on the results of this study, it can be concluded that the application

of food hygiene and sanitation by food handlers at the restaurant in the village of

East Java asakota in Bima City is included in the good category.

Keywords: Food Handlers, Restaurants, Sanitary Hygiene

Literature: 9 (2003 - 2017)

Page 7: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

BIODATA PENULIS ............................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

ABSTRACK .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hygiene dan Sanitasi Makanan .................................... 6

B. Pengolahan dan Penjamah Makanan ............................................. 10

C. Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan ................................................ 13

D. Perilaku Manusia ........................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian .................................... 20

B. Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 20

C. Variabel Penelitian ......................................................................... 21

D. Definisi Operasional ..................................................................... 21

E. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 22

Page 8: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

ix

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 22

G. Pengolahan Data ............................................................................. 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ............................................................................................... 24

B. Pembahasan .................................................................................... 33

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 36

B. Saran .............................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Definisi Operasional .................................................................. 21

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Di kelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima .................................. 24

Tabel 3. Distribusi Respondens Menurut Golongan Umur Di Kelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima .................................. 25

Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ..................................... 25

Tabel 5. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pemilihan

Bahan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota

Kota Bima.................................................................................... 26

Tabel 6. Hasil Penelitian Responden Tentang Tingkat Pengetahuan

Pemilihan Bahan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan

Asakota Kota Bima ..................................................................... 27

Tabel 7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Penyimpanan Bahan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi

Kecamatan Asakota Kota Bima .................................................. 28

Tabel 8. Hasil Penelitian Responden TentangPenyimpanan Bahan

Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota

Bima ............................................................................................ 28

Tabel 9. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Pengolahan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan

Asakota Kota Bima ..................................................................... 29

Tabel 10. Hasil Penelitian Responden Tentang Pengolahan Makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ................ 29

Tabel 11. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Pengangkutan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan

Asakota Kota Bima ..................................................................... 30

Tabel 12. Hasil Penelitian Responden Tentang Pengangkutan Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ........... 30

Tabel 13. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Penyajian Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ........... 31

Tabel 14. Hasil Penelitian Responden Tentang Penyimpanan Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ........... 31

Tabel 15. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Penyajian

Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota 32

Page 10: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

xi

Bima ............................................................................................

Tabel 16. Hasil Penelitian Responden Tentang Penyajian Makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima ............... 32

Page 11: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian 20

Page 12: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

Lampiran 2. Surat selesai penelitian

Lampiran 3. Kuisioner

Lampiran 4. Master tabel

Lampiran 5. Dokumentasi

Page 13: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan dan minuman sangat penting bagi manusia, karena

merupakan suatu kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidupnya.Untuk itu

makanan dan minuman yang dikonsumsi harus terpenuhi zat gizinya seperti

karbohirdrat, protein, lemak, dan mineral.Makanan harus diperhatikan

hygiene sanitasinya karena apabila tidak diperhatikan dalam pengolahan,

penyimpanan, maupun penyajiannya, maka dapat menjadi media penularan

penyakit. Melalui penjelasan tersebut maka diketahui bahwa makanan sangat

penting dijaga keamanannya saat seorang akan mengonsumsi makanan

tersebut (Marsaulina,2012).

Kualitas hygiene dan sanitasi makanan dipengaruhi oleh dua faktor

utama, yaitu faktor penjamah makanan dan faktor lingkungan dimana

makanan tersebut diolah, termasuk fasilitas pengolahan makanan yang

tersedia.Maka yang dibutuhkan untuk dikonsumsi agar individu menjadi

sehat adalah makanan yang aman untuk dikonsumsi.Maka makanan ini harus

terjaga hygiene sanitasinya.

Menurut penelitian mengenai perilaku hygiene penyelenggaraan

makanan di pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar Jawa Tengah

ditemukan bahwa pengolah makanan masih ada yang belum memakai

celemek saat bekerja sebanyak 4 orang (66.7%), kuku dalam keadaan panjang

dan kotor sebanyak 2 orang (33.3%), berbicara saat mengolah makanan

Page 14: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

2

sebanyak 5 orang (83.3%), dan tidak memakai sepatu sebanyak 6 orang

(100%) (Fatmawati et al., 2013).

Kebersihan diri atau personal hygiene dan kebersihan lingkungan

merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah

seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri

dan kebersihan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit

yang timbul akibat kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan seperti

disentri,cacingan,diare,infeksikulit.

Kebersihan individu terutama orang yang bekerja langsung dalam

pengolahan pangan dapat mencemari bahan pangan tersebut.Oleh karena

itukebersihan individu dalam pengolahan makanan merupakan salah satu hal

yang penting agar produk pangannya aman untuk dikonsumsi.Selain

pengolahan, penyimpanan dan penyajian makanan yang baik dan benar juga

merupakan hal yang penting agar dapat menjaga mutu dan keamanan hasil

olahan pangan.

Keracunan makanan adalah suatu penyakit yang disebabkan

mengonsumsi makanan yang berbahaya atau terkontaminasi. Terjadinya

penyakit karena makanan erat kaitanya dengan lingkungan yang digambarkan

WHO sebagai diagram P, yaitu tangan, lalat, tanah.Di Indonesia masih sering

terjadi keracunan makanan seperti kasus di Sumatera Utara, sekitar 70 orang

anggota TNI dan para istrinya terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Tentara

Binjai dan juga 72 siswa asrama SMA Modal Bangsa Arun Lhokseumawe di

larikan ke Rumah Sakit PT Arun NGL mereka di duga keracunan makanan

Page 15: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

3

dengan genjala, muntah, sakit perut, seusai menyantap makanan (Zulfikar

Husein,2015). Hal ini disebabkan karena hygiene sanitasi makanan yang

kurang diperhatikan.Maka dari itu perlu di tingkatkan secaa terus menerus

hygiene sanitasi makanan sehingga kejadian keracunan makanan ditekan

seminimal mungkin.

Demi menjamin terwujudnya keadaan hygiene dan penjamah

makanan dari suatu tempat pengelolaan makanan maka diperlukan

pengetahuan yang baik dari penjamah makanan. Berdasarkan tinjauan awal

yang dilakukan oleh peneliti ditemukan beberapa penyakit yang dialami

penjamah makanannya seperti, Diare dan Flu.Selain itu, penjamah makanan

juga belum pernah mengikuti kursus penjamah makanan. Maka dari latar

belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat

Pengetahuan tentang Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah

Makan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun 2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut BagaimanakahTingkat Pengetahuan Penjamah Maknan

tentang Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanandi Rumah Makan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun 2019?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Penjamah Makanan Tentang

Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan di Rumah Makan Di Kelurahan

Page 16: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

4

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat Pengetahuan Penjamah Makanan tentang

pemilihan bahan makanan ?

b. Mengetahui tingkat pengetahuan penjamah makanan tentang

Penyimpanan Bahan Makanan ?

c. Mengetahui tingkat pengetahuan penjamah makanan tentang

Pengolahan Makanan ?

d. Mengetahui tingkat pengetahuan penjamah makanan tentang

Penyimpanan Makanan Masak ?

e. Mengetahui tingkat pengetahuan penjamah makanan tentang

Pengangkutan Makanan ?

f. Mengetahui tingkat pengetahuan penjamah makanan tentang

Penyajian Makanan ?

D. ManfaatPenelitian

1. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan bagi masyarakat di Kel. Jatiwangi Kec. Asakota

Kota Bima dalam meningkatkan kepedulian terhadap hygiene dan sanitasi

makanan agar terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan

personalhygiene.

2. Bagi Peneliti

a. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang

penanganan sanitasi penjamahmakanan.

b. Sebagai informasi bagi peneliti lain untuk studi yang lebih mendalam

dan bahan bacaan menambah pengetahuan tentang pelaksanaan

hygiene dan sanitasi makanan di tinjau dari aspek penjamahan

Page 17: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

5

makanan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Prilaku

Hyegiene dan Sanitasi Makanan di tinjau dari Aspek Penjamahan

Makanan Pada Rumah Makan.

2. Ruang Lingkup Sasaran

Sasaran dalam Penelitian ini adalah Penjamah Makanandi Rumah

Makan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun

2019.

3. Ruang Lingkup Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah Rumah Makan di Kelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Page 18: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hygiene Dan Sanitasi Makanan

1. Pengertian Hygiene

Kata Higiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu

untuk membentuk dan menjaga kesehatan.Dalam sejarahYunani, Higiene

berasal dari nama orang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit).

Dalam buku The Theory of Catering (Ceserani & Kinton, 2007)

disebutkan tentang Higiene sebagai berikut. Higieneis the study of healt

hand the prevention of the disease yang artinya Higiene adalah ilmu

tentang kesehatan dan pencegahan suatu penyakit (Safitri, 2014)

Higiene lebih menitik beratkan pada segi kesehatan, tidak

menimbulkan penyakit atau dengan kata lain bebas dari kuman penyakit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Higiene adalah upaya kesehatan dengan

cara memelihara dan melindungi kebersihan individu dan lingkungannya.

Upaya tersebut di antaranya adalah kegiatan mencuci tangan, mencuci

piring, membuang bagian makanan yang rusak dan lain sebagainya.

Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip Hyegiene yang harus

di perhatikan yaitu:

a. Keadaan bahan makanan

b. Cara penyimpanan bahan makanan

c. Proses pengolahan

d. Cara pengangkutan makanan yang telah masak

Page 19: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

7

e. Cara penyimpanan makanan masak

f. Cara penyajian makanan masak

2. Pengertian Sanitasi

Sanitasi berasal dari bahasa Latin, artinya sehat. Dalam konteks

industri pangan, sanitasi adalah penciptaan dan pemeliharaan kondisi-

kondisi higienis dan sehat. Higiene pangan adalah semua kondisi dan

ukuran yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kesesuaian

pangan pada semua tahap rantai makanan (Codex Alimentarius

Commission, 1997).

Sanitasi lebih menitik beratkan pada kebersihan, dengan pengertian

tidak terdapat kotoran. Jadi, barang yang tampaknya bersih, belum tentu

bebas dari kuman penyakit dan aman bagi kesehatan. Sanitasi juga

diartikan sebagai kesehatan lingkungan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Boga,

menerangkan bahwa pengertian higiene sanitasi adalah upaya untuk

mengendalikan factor resiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan,

baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan agar

aman dikonsumsi.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia juga turut berperan

dalam usaha penciptaan higiene dan sanitasi dalambidang kuliner. Hal ini

ditandai dengan adanya beberapa Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia yang diantaranya adalah mengenai Pedoman

Page 20: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

8

penyelenggaraan Pasar Sehat, Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi

Makanan Jajanan, dan Higiene Sanitasi Jasa boga. Dalam keputusan

tersebut memuat tentang peraturan yang harus dipenuhi oleh pelaku

dalam bidang jasa boga untuk menciptakan usaha higiene dan sanitasi

kuliner.

3. Pengertian Makanan

Makanan menurut organisasi kesehatan (WHO) adalah semua substansi

yang diperlukan oleh tubuh kecuali air dan obat-obatan dan substansi-

substansi yang dipergunakan untuk pengobatan.

Sedangkan menurut Depertemen Kesehatan yang dimaksud dengan

makanan dan minuman adalah sebuah bahan baik dalam bentuk alamiah

maupun dalam bentuk buatan yang dimakan manusia kecuali air dan obat-

obatan.

Adapun fungsi makanan bagi manusia adalah:

a. Memberikan panas dan tenaga bagi tubuh yangbaru.

b. Membangun jaringan-jaringan tubuh yang baru, memelihara

memperbaiki yang tua.

c. Mengatur proses-proses alamiah dan kimiawi dalam tubuh.

d. Sedangkan kegunaan dari makanan adalah:

e. Memberikan tenaga untuk bekerja

f. Untuk pertumbuhan badan

g. Melindungi tubuh terhadap beberapa penyakit

h. Mengatur suhu tubuh

Page 21: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

9

i. Membentuk makanan cadangan dalamtubuh

Untuk pengolahan makanan dan minuman yang aman, maka

dilakukan usaha sanitasi meliputi kegiatan:

1) Keamanan makanan dan minuman

2) Hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan

makanan oleh karyawan yangbersangkutan

3) Pencucian, kebersihan dan penyimpanan perlengkapan

Perlindungan makanan terhadap kontaminasi

selama dalam proses pengolahan, penyajian, dan penyimpanaan.

Hygiene adalah Usaha kesehatan preventif yang menitik

beratkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun

usaha kesehatan pribadi hidup manusia (Sihite, 2000). Sedangkan

sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai

kesehatan. Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang

menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor

lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat (Azwar, 2009).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan Sanitasi Makanan adalah salah satu usaha

pencegahan yang menitikberatkan kegiatan dan tindakan yang

perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala

bahaya yang dapat mengganggu kesehatan mulai dari sebelum

makanan diproduksi, selama proses pengolahan, penyiapan,

Page 22: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

10

pengangkutan, penyajian, sampai pada saat makanan dan minuman

tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada pasien (Direktorat

Hygiene dan Sanitasi,Dirjen Pencegahandan Pemberantasan

PenyakitMenular,2005). Sedangkan hygiene adalah bagaimana

cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetapsehat.

Tujuan diadakannya usaha sanitasi dan hygiene adalah :

a) Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi

kesehatan konsumen.

b) Menurunnya kejadian risiko penularan penyakit atau gangguan

kesehatan melaluimakanan.

c) Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan

makanan diinstitusi.

B. Pengolahan dan Penjamah Makanan

1. Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan

mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang

baik adalah yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip hygiene sanitasi

(Depkes RI, 2004). Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi

persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan

masak yang digunakan, tempat pengolahan atau disebut dapur serta

kebersihan penjamah makanan (Kusmayadi,2008).

Menurut Titin Agustina (2005) Pada proses atau cara pengolahan

makanan ada tiga hal yang perlu perhatianYaitu:

Page 23: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

11

a. Tempat PengolahanMakanan

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana

makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur

mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan

makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya

harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus

memenuhi persyaratansanitasi.

b. Tenaga Pengolah Makanan/PenjamahMakanan

Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung

berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap

persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian.

Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan

sangatlah besar peranannya.

c. Cara Pengolahan Makanan

Cara pengolahan makanan yang baik adalah tidak terjadinya

kerusakankerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang

salah dan mengikuti kaidah atau prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi

yang baik atau disebut GMP (Good Manufacturing Practice) (Titin

Agustina, 2005).

2. PenjamahMakanan

Pengertian penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang

menjamah mulai dari persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut

maupun dalam penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan tindakan

Page 24: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

12

seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan

penjamah yang sedang sakit flu, demam dan diare sebaiknya tidak

dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan. Jika terjadi luka

penjamah harus menutup luka dengan pelindung kedap air misalnya,

plester atau sarung tangan plastik (Kusmayadi, 2008).

Pemeliharaan kebersihan penjamah makanan, penanganan

makanan secara higienis dan hygiene perorangan dapat mengatasi

masalah kontaminasi makanan dengan bakteri.Dengan demikian

kebersihan penjamah makananadalah sangat penting untuk diperhatikan

karena merupakan sumber potensial dalam mata rantai perpindahan

bakteri ke dalam makanan sebagai penyebab penyakit (WHO, 2005).

Menurut (Sidik Warsito : 2003) ada dua permasalahan pokok

kejadian penyakit menular melalui makanan karena penjamah makanan.

a. Bahwa timbulnya suatu penyakit menular melalui makanan kalau di

selidiki umumnya bersumber pada tenaga pengolah makanan yang

bekerja pada saat statussakit.

b. Bahwa apa bila melalui penelitian sumber tersebut diketahui, maka

umumnya dapat disimpulkan bahwa timbulnya kejadian penyakit

menular melalui makanan disebabkan dari tenaga pengolah makanan

yang bekerja secara ceroboh dan kurabg hati-hati atau masabodoh.

Penjamah makanan harus memenuhi syarat kesehatan

diantaranya harus berbadan sehat dengan mempunyai surat keterangan

kesehatan. Dalam surat tersebut ditetapkan bahwa seorang pengolah

Page 25: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

13

makanan harus:

1) Bebas dari penyakitkulit

2) Bebas dari penyakitmenular

3) Bukan pembawakuman

4) Bebas dari penyakit pernafasan yang berbahaya seperti TBC

5) Telah menyuntikkan diri secara rutin dengan vaksin thphus dandisetri

6) Memiliki pengetahuan tentang hygiene perorangan dan

sanitasimakanan

Tenaga pengolah makanan diharapkan mempunyai sertifikat

kesehatan sebelum diizinkan kerja di suatu tempat pengolahan

makanan.Pengetahuan dan sikap tenaga pengolah hendaknya mengerti

dan memahami tentang hygiene dan sanitasi perorangan dan makanan.

C. Prinsip Higiene Sanitasi Makanan

Menurut Cliver (1990), praktek sanitasi diperlukan untuk melindungi

kesehatan masyarakat atau mencegah kontaminasi makanan dari

mikroorganisme patogen.Prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman

adalah pengendalian terhadap 4 faktor higiene sanitasi makanan minuman

yang meliputi faktor tempat, peralatan, orang dan bahan makanan. Untuk

mengetahui apakah faktor tersebut dapat atau mungkin dapat menimbulkan

gangguan kesehatan, penyakit atau keracunan makanan perlu dilakukan

analisis terhadap rangkaian kegiatan dari faktor-faktor tersebut secara rinci

dan dikenal dengan 6 prinsip higiene sanitasi makanan minuman, meliputi

(Depkes, 2006) :

Page 26: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

14

a. Prinsip 1 : pemilihan bahan makanan

b. Prinsip 2 : penyimpanan bahan makanan

c. Prinsip 3 : pengolahan makanan

d. Prinsip 4 : penyimpanan makanan masak

e. Prinsip 5 : pengangkutan makanan

f. Prinsip 6 : penyajian makanan

D. Perilaku Manusia

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

Sedangkan menurut KBBI, perilaku didefinisikan sebagai tanggapan atau

reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.Jadi, perilaku sendiri

adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri dalam merespon

rangsangan baik dari dalam maupun dariluar.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia

adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,

maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003 : 114).

Perilaku manusia juga dapat di artikan adalah sekumpulan perilaku yang

dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,

kekuasaan, persuasi, dan / atau genetika.

Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta

interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain perilaku merupakan

respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar

Page 27: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

15

maupun dari dalam dirinya respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan :

berpikir,berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan). Sesuai

dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala

bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya

yang menyangkut pengetahuan dan sikaptentang kesehatan, serta tindakannya

yang berhungan dengan kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga

bidang perilaku, yakni kognitif, afektif, dan psikimotor .kemudian dalam

perkembangannya, domain perilaku yang di klasifikasikan oleh Bloom dibagi

menjadi tiga tingkat yaitu:

1. Perilaku Dalam BentukPengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia, atau hasil

seseorang mengetahui suatu objek melalui indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang dimilikinya. Pengetahuan

(cognitive) merupakan bagian yang penting dalam proses membentuk

tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang

dicakup dalam domainkognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajar sebelumnya, pada tingkatan ini reccal (mengingat kembali)

terhadap sesuatu yangspesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsang yang diterima. Olehsebab itu tingkatan ini adalah yang

paling rendah.

Page 28: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

16

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secarabenar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materitersebut secara benar tentang objekyang

dilakukan dengan menjelaskan,menyebutkan contoh dan lain- lain.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menggunakan materiyang telah dipelajari pada situasi dan kondisi

sebenarnya. Aplikasi disini dapatdiartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya

dalam kontak atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi

atau objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam

suatu struktur organisasitersebut dan masih ada kaitan satu sama lain,

kemampuan analisis ini dapat dilihatdari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

ataumenghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan

untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas, menyesuaikan

Page 29: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

17

terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi(Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaianterhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteriayang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

2. Perilaku Dalam Bentuk Sikap

Perilakudalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap

keadaan atau rangsangan dari luar diri si subjek, sehingga alam itu

sendiri akan mencetak perilaku manusia yang hidup didalamnya, sesuai

dengan sifat keadaan alam tersebut (lingkungan fisik) dan keadaan

lingkungan sosial budaya non fisik, tetapi mempunyai pengaruh kuat

yang terhadappembentukan perilaku manusia. Lingkungan ini adalah

merupakan keadaan masyarakat dan segala budidaya masyarakat itu lahir

dan mengembangkan perilakunya.

Notoatmodjo (2005) berpendapat bahwa sikap merupakan reaksi

yang masih tertutup, tidak dapat dilihat langsung.Sikap hanya dapat

ditafsirkan pada perilaku yang nampak.Sikap dapat diterjemahkan

dengan sikap terhadap objek tertentu diikuti dengan kecenderungan

untuk melakukan tindakan sesuai dengan objek. Azwar (2005)

mengatakan bahwa sikap yang diperoleh lewat pengalaman akan

menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya. Pengaruh

langsung tersebut lebih berupa posisi perilaku yang akan direalisasikan

Page 30: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

18

apabila kondisi dan situasi memungkinkan.

Secara umum sikap dirumuskan sebagai kecenderungan untuk

merespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi

tertentu.Sikap mengandung suatu penelitian emosional/efektif (senang,

benci, sedih dan sebagainya). Selain sikap ini tidaklah sama dengan

perilaku, dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang,

sebab sering kali terjadi bahwa seseorang dapat berubah dengan

memperhatikan tindakan yang bertentangan dengansikapnya.

3. Perilaku Dalam Bentuk Tindakan

Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa sikap belum tentu

terwujud dalam bentuk tindakan, sebab untuk mewujudkan tindakan

perlu faktor lain, yaitu adanya fasilitas atau sarana dan prasarana sebagai

mediator agar sikap dapat meningkat menjadi tindakan. Fishbein dan

Ajzen (1988), berdasarkan teori tindakan beralasan (Theory of Reasond

Action), menyatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu

proses pengambilan keputusan yang diteliti dan beralasan dan

dampaknya terbatas pada tiga hal, yaitu: pertama, perilaku tidak banyak

ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu;

kedua, perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap spesifik tetapi juga

oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan seseorang terhadap yang

inginkan orang lain agar ia berprilaku; ketiga, sikap terhadap suatu

perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau

niat untuk berperilaku tertentu.

Page 31: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

19

Perilaku dalam bentuk tndakan yang sudah konkrit berupa

perbuatan terhadap situasi dan rangsangan dari luar. Suatu sikap belum

tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap

menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung/suatu

kondisi yang memungkinkan (Notoatmodjo,1993).

Tindakan terdiri dari 4 (empat) tingkatan, yaitu:

a. Persepsi (perception), mengenal dan memilih berbagai objek

sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan

praktek tingkat pertama.

b. Respon terpimpin (Guided Response), dapat melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah

merupakan indicator praktek tingkat dua.

c. Mekanisme (Mechanism), apabila seseorang telah dapat melakukan

sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah

merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapi praktek tingkat tiga.

d. Adopsi (Adoption),adaptasi adalah praktek atau tindakan yang

sesudah berkembang dengan baik artinya tindakan itu sudah di

modifikasikan tanpa mengurangi kebenaran tingkat tersebut.

Page 32: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif.

B. Kerangka Konsep

Gambar 1.

Kerangka konsep penelitian

Keterangan:

Tidak diteliti

Diteliti

1. Tingkat pengetahuan tentang pemilihan bahan

makanan

2. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan

bahan makanan

3. Tingkat pengetahuan tentang pengolahan

makanan

4. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan

makanan masak

5. Tingkat pengetahuan tentang pengangkutan

makanan

6. Tingkat pengetahuan tentang penyajian makanan

Kualitas

Makanan

Page 33: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

21

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Tingkat pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan

2. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan bahan makanan

3. Tingkat pengetahuan tentang pengolahan makanan

4. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan makanan masak

5. Tingkat pengetahuan tentang pengangkutan makanan

6. Tingkat pengetahuan tentang penyajian makanan

D. Definisi Operasional (DO)

Tabel 1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala

1 Tingkat

pengetahuan

tentang

pemilihan

bahan

makanan

Pengetahuan

penjamah makanan

tentang ciri dan

syarat bahan

makanan yang

memenuhi syarat

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

%

Kuesioner Nominal

2 Tingkat

pengetahuan

tentang

penyimpanan

bahan

makanan

Pengetahuan

penjamah makanan

tentang cara dan

syarat penyimpanan

bahan makanan yang

memenuhi syarat

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

%

Kuesioner Nominan

3 Tingkat

pengetahuan

tentang

pengolahan

makanan

Pengetahuan

penjamah makanan

tentang cara

pengolahan makanan

yang memenuhi

syarat

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

%

Kuesioner Nominal

4 Tingkat

pengetahuan

Pengetahuan

penjamah makanan

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

Kuesioner Nominal

Page 34: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

22

tentang

penyimpanan

makanan

masak

tentang cara

penyimpanan

makanan yang

memenuhi syarat

%

5 Tingkat

pengetahuan

tentang

pengangkutan

makanan

Pengetahuan

penjamah makanan

tentang cara

pengangkutan

makanan yang

memenuhi syarat

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

%

Kuesioner Nominal

6 Tingkat

pengetahuan

tentang

penyajian

makanan

Pengetahuan

penjamah makanan

tentang cara

penyajian makanan

yang memenuhi

syarat

Baik ≥ 50 %

Kurang<50

%

Kuesioner Nominal

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Adalah keseluruhan penjamah yang ada di 3 rumah yang ada di

Kelurahan Jatiwangi sebanyak 25 Orang.

2. Sampel

Adalah keseluruhan penjamah makanan di rumah makan di

Kelurahan Jatiwangi sebanyak 25 Orang, meliputi rumah makan Ranggo

sebanyak 10 orang, rumah makan Serasuba sebanyak 9 orang, dan rumah

makan Bude 6 orang.

F. Metode Pengumpulan Data

Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti mengajukan

surat permohonan secara formal dari pendidikan kepada kepala puskesmas Jati

baru Ksota Bima untuk mendapatkan ijin penelitian. Pengumpulan data

Page 35: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

23

dilakukan langsung pada penjamah makanan di rumah makanan dengan

metode wawancara menggunakan kuesioner.

G. Pengolahan data

Data yang terkumpul yaitu data tingkat pengetahuan penjamah makanan

meliputi pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan

makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan makanan dan

penyajian makanan selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel.

Perhitungan skor dilakukan dengan membandingkan antara skor yang

diperoleh dengan skor total dengan rumus sebagai berikut :

1. Pengetahuan penjamah makanan tentang pemilihan bahan makanan

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Skor Total

2. Pengetahuan penjamah makanan tentang penyimpanan bahan makanan

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Skor Total

3. Pengetahuan penjamah makanan tentang pengolahan makanan

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Skor Total

4. Pengetahuan penjamah makanan tentang penyimpanan makanan masak

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Skor Total

5. Pengetahuan penjamah makanan tentang pengangkutan makanan

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Skor Total

6. Pengetahuan penjamah makanan tentang penyajian makanan

Skor = Skor yang diperoleh x 100 %

Page 36: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

24

Skor Total

Catatan :

≥ 50 % = Baik

< 50 % = Kurang Baik

Page 37: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran umum lokasi

Kelurahan jatiwangi merupakan salah satu dari empat kelurahan yang

ada di kecamatan Asakota Kota Bima dan berbatasan dengan beberapa

kelurahan sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kolo

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Jatibaru

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan melayu

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Nae

2. Karakteristik Responden

Data penjamah makanan yang ada di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan

Asakota Kota Bima Tahun 2019.

a. Distribusi Responden penjamah Menurut Jenis Kelamin di Kelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun 2019.

Tabel 2

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Di kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

No. Jenis Kelamin Jumlah Penjamah Persentase (%)

1 Laki – Laki 3 12

2 Perempuan 22 88

Total 25 100

Page 38: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

25

Tabel 2 menunjukan bahwa dari hasil wawancara persentase responden

tertinggi adalah perempuan dengan persentase 88% dan laki - laki dengan

persentase 12%.

b. Hasil penelitian tentang higiene sanitasi pada penjamah makanan

berdasarkan golongan umur pada tabel 3.

Tabel 3

Distribusi Respondens Menurut Golongan Umur

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Golongan umur ( Tahun) Jumlah Persentase (%)

1 17 – 29 17 68

2 30 – 41 3 12

3 42 – 54 5 20

Total 25 100

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Tabel 3 menunjukan bahwa persentase responden terbanyak pada

golongan umur 17 - 29 tahun yaitu sebanyak 17 orang (68%) dan paling

sedikit terdapat pada golongan umur 30 - 41 tahun yaitu sebanyak 3 orang

(12%).

c. Hasil penelitian tentang higiene sanitasi pada penjamah makanan

berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel 4.

Tabel 4

Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat pendidikan Jumlah Persentase ( %)

1 SMP 2 8

2 SMA 16 64

3 MAHASISWA 4 16

4 S1 2 8

5 S2 1 4

Page 39: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

26

Total 25 100

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Berdasarkan tabel 4 bahwa jumlah responden terbanyak berpendidikan

SMA yaitu sebanyak 16 orang (64%) sedangkan paling sedikit responden

yang S2 yaitu sebanyak 1 orang (4%).

Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa jumlah responden

terbanyak berpendidikan SMA yaitu sebanyak 16 orang (64%) sedangkan

paling sedikit responden yang berpendidikan S2 yaitu sebanyak 1 orang

(4%). Sedangkan yang berpendidikan SMP sebanyak 2 orang (8%),

mahasiswa sebanyak 4 orang (16%),dan S1 sebanyak 2 orang (8%).

3. Hasil penelitian tentang pemilihan bahan makanan di Kelurahan Jati wangi

Kecamatan Asakota Kota Bima seperti pada tabel 5.

Tabel 5

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Pemilihan Bahan Makanan di Kelurahan Jatiwangi

Kecamatan Asakota Kota Bima Tahun 2019

NO Tingkat Pengetahuan Frekuensi

(orang)

Prosentase

(%)

1 Baik 24 96

2 Kurang 1 4

3 Total 25 100

Sumber: Data primer terolah (2019)

Dari tabel 5 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden

tentang pemilihan makanan di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asak ota Kota

Bima yang termasuk kategori baik, yaitu sebanyak 24 orang (96%).

Page 40: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

27

4. Hasil penelitian tentang penyimpanan bahan makanan dikelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota kota Bima seperti pada tabel 6.

Tabel 6

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Penyimpanan Bahan

Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat

Pengetahuan

Frekunsi

(orang)

Persentasi (%)

1 Baik 25 100

2 Kurang 0 0

Total 25 100

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Dari tabel 6 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang

pemilihan bahan makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota

Bima termasuk kategori baik yaitu sebanyak 25 orang (100%).

5. Hasil penelitian tentang pengolahan makanan dikelurahan Jatiwangi

Kecamatan Asakota kota Bima seperti pada tabel 7.

Tabel 7

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengolahan Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat

Pengetahuan

Frekunsi

(orang)

Persentasi (%)

1 Baik 22 88%

2 Kurang 3 12%

Total 25 100

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Page 41: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

28

Dari tabel 7 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang

pengolahan makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

termasuk kategori baik yaitu sebanyak 22 orang (88%).

6. Hasil penelitian tentang pegangkutan bahan makanan dikelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota kota Bima seperti pada tabel 8.

Tabel 8

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengangkutan

Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat

Pengetahuan

Frekunsi

(orang)

Persentasi (%)

1 Baik 19 76%

2 Kurang 6 24%

Total 25 100

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Dari tabel 8 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang

Pengangkutan Makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota

Bima termasuk kategori baik yaitu sebanyak 19 orang (76%).

7. Hasil penelitian tentang penyimpanan bahan makanan dikelurahan

Jatiwangi Kecamatan Asakota kota Bima seperti pada tabel 9.

Tabel 9

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Penyimpanan Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat

Pengetahuan

Frekunsi

(orang)

Persentasi (%)

1 Baik 23 92%

2 Kurang 2 8%

Total 25 100%

Page 42: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

29

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Dari tabel 9 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang

penyimpanan makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota

Bima termasuk kategori baik yaitu sebanyak 23 orang (92%).

8. Hasil penelitian tentang penyajian bahan makanan dikelurahan Jatiwangi

Kecamatan Asakota kota Bima seperti pada tabel 10.

Tabel 10

Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Penyajian Makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

Tahun 2019

No. Tingkat

Pengetahuan

Frekunsi

(orang)

Persentasi (%)

1 Baik 20 80%

2 Kurang 5 20%

Total 25 100%

Sumber : Data Primer Terolah (2019)

Dari tabel 10 di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden

tentang penyajian makanan Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota

Bima termasuk kategori baik yaitu sebanyak 20 orang (80%).

B. Pembahasan

Dari hasil yang didapatkan mengenai timgkat pengetahuan para penjamah

tentang higiene sanitasi pada rumah makan yang ada di rumah makan

kelurahan jatiwangi kecamatan asakota kota bima tahun 2019. Untuk

pencapaian yang didapatkan maka hasilnya sebagai berikut :

Page 43: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

30

1. Tingkat pengetahuan pemilihan bahan makanan

Tingkat Pengetahuan penjamah makanan tentang Pemilihan Bahan

tingkat presentase baik (96%) dan tidak baik (4%). Pemilihan makanan

untuk penjamah kategori tidak baik adalah tidak mengetahui cara memilih

bahan Makanan di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima

paling banyak adalah bahan makanan yang diangkut ke tempat pengolahan

sebanyak 25 orang (100%) dan yang paling rendah adalah pada item bahan

makanan sebaiknya diperoleh sebanyak 18 orang (72%) dikarnakan masih

banyak para penjamah yang belum tau bagaimana caranya mendapatkan

bahan makanan yang baik dan bagus serta sebagia besar ada yang sumber

bahan makanannya tidak resmi atau tidak dicantumkan dari mana asal

bahan makanan yang digunakan.

Pemilihan bahan bahan makanan yang kurang baik akan berdampak

dengan makanan yang akan dihasilkan nantinya dan bisa menjadi

penyebab kejadian keracunan makanan yang sering terjadi dari pemilihan

bahan makanan yang rusaak dan bahkan busuk.

Dikarenakan masih banyak para penjamah yang belum tahu memilih

bahan makanan yang baik dan segar. Pemilihan bahan makanan yang

kurang baik akan berdampak negative dan bias menjadi penyebab

Page 44: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

31

keracunan makanan. Yang sering terjadi dari pemilihan makanan yang

rusak dan kurang baik.

2. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan bahan makanan

Tingkat penyimpanan bahan makanan dengan kategori baik

sebanyak 23 orang (92%) dan kurang sebanyak 2 orang (8%), karena

masih ada penjamah yang tidak memperhatikan bahan makanan lama yang

harus diolah sebelum disajikan. Penyimpanan makanan yang kurang baik

akan meyebabkan kerusakan atau penjamuran pada bahan makanan

tersebut.

3. Tingkat pengetahuan tentang pengolahan bahan makanan

Tingkat pengetahuan tentang pengolahan bahan makanan dengan kategori

baik sebanyak 22 orang (88%) dan kategori kurang sebanyak 3 orang (12%).

Meskipun hanya 12 % dengan kategori kurang, namun kondisi ini akan

berdampak pada terjadi keracunan makanan pada konsumen yang

mengonsumsi makanan yang diolah tersebut seperti Diare, Typhoid dan lain-

lain. Untuk menghindari terjadinya masalah tersebut maka responden tersebut

diberi pengetahuan tentang pengolahan makanan yang baik antara lain bahan

makanan harus dicuci sebelum olah, menggunakan peralatan yang bersih,

pengolahan makanan harus bebas dari vector yang dapat mengontaminasi

makanan dengan mikroorganisme pathogen.

Page 45: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

32

4. Tingkat pengetahuan tentang pengangkutan makanan

Tingkat pengetahuan tentang pengangkutan makanan menunjukkan

Kategori baiks ebanyak 19 orang (76%) dan kategori Kurang sebanyak 6

orang (24%). Pengangukatan makanan yang kurang baik berdampak pada

pencemaran makanan dengan mikroorganisme pathogen atau bahan

berbahaya lain selama dalam perjalanan menuju tempat penyimpanan yang

dapat menimbulkan penyakit atau gangguan pada tubuh individu yang

mengonsumsi makan tesebut. Oleh karena itu responden dengan

pengetahuan kurang perlu dibekali pengetahuan tentang pengangutan

makanan yang baik sesuai standard antara lain makanan harus dipisahkan

dengan makanan mentah lainnya, harus selalu tertutup sampai pada saat

penyajian, dihindarkan dari zat kimia berbahaya, dan dipempatkan di

dalam wadah yang berbeda.

5. Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan makanan

Tingkat pengetahuan tentang penyimpanan makanan yang baik

sebanyak 23 orang (92%) dan kategori kurang 2 orang (8%). Penyimpanan

makanan yang kurang baik akan menyebakan makanan menjadi rusak oleh

bakteri atau jamur yang menyebabkan gangguan pencernaan pada

konsumen seperti diare, sakit perut. Mengingat pentingnya penyimpanan

makanan maka para penjamah makanan diberi informasi yang adukuat

tentang penyimpanan makanan yang baik seperti penyimpanan makanan

Page 46: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

33

dalam keadaaan tertutup, wadah penyimpanan dalam kondisi bersih,

makanan berkuah disimpan di dalam wadah tersendiri atau terpisah dari

makanan lain.

6. Tingkat pengetahuan tentang penyajian makanan

Tingkat pengetahuan tentang penyajian makanan dengan kategori

baik sebanyak 20 orang (80%) dan yang kategori kurang sebanyak 5 orang

(20%). Pengetahuan tentang penyajian makanan menjadi salah satu aspek

penting yang perlu diperhatian. Kekurangan pengetahuan dalam hal

penyajian makanan dapat menyebabkan makanan terkontaminasi dengan

lingkungan dan penjamah yang menyajikan makanan tersebut. Oleh

karena itu pengetahuan tentang cara penyajian makanan yang benar perlu

dimiliki oleh penjamah seperti peralatan penyajian segera dicuci dan

ditempatkan pada tempat yang bersih, kondisi meja, langit – langit dan

dinding penyajian harus selalu bersih, ruangan memiliki pencahayaan

yang cukup, penyaji menggunakan alat bantu saat mengambil / menyentuh

makanan (tidak menggunakan tangan telanjang) penyaji harus memakai

celemek dan tutup kepala.

Untuk penyajian yang kurang bersih dan juga kurang

memperhatikan baik buruknya penyajian yang benar mengakibatkan

Page 47: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

34

terjadinya kurang nafsu makan serta penyebab terjadinya sakit penyakit

karena penyajian yang buruk.

Page 48: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan responden tentang pemilihan bahan makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan kategori

‘ Baik 96%.

2. Tingkat pengetahuan responden tentang penyimpanan bahan makanan

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan

kategori Baik 100%.

3. Tingkat pengetahuan responden tentang pengolahan makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan kategori

Baik 88%.

4. Tingkat pengetahuan responden tentang pengangkutan makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan kategori

Baik 76%.

5. Tingkat pengetahuan responden tentang penyimpanan makanan masak

Di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan

kategori Baik 92%.

6. Tingkat pengetahuan responden tentang penyajian makanan Di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima dengan kategori

Baik 80%.

Page 49: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

36

B. Saran

1. Bagi puskesmas

Perlu terus dilakukan penyuluhan bagi para penjamah makanan di

Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima tentang bagaimana

baik dan benarnya menerapkan prinsip higiene sanitasi terhadap para

penjamah makanan.

2. Bagi masyarakat

Bagi masyarakat yang melihat atau menemukan hal – hal yang merugikan

konsumen tolong di tegur dan memberikan peringatan agar tidak

merugikan orang lain atau melaporkan ke Puskesmas tertentu.

3. Bagi Dinas Kesehatan

Bagi dinas kesehatan kota bima untuk memantau dan melakukan

pengawasan, pemeriksaan secara berkala serta mengadakan pelatihan

penjamah makanan supaya mendapatkan sertifikat sesuai standar tentang

Higiene sanitasi makanan.

Page 50: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,2009. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga

Sanitasi.Jakarta:Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan,Depertemen

Kesehatan.

Kemenkes.(2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1096/Menkes/Per/Vi/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasa boga.

Kemenkes.(2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

519/ Menkes / Sk / Vi / 2008 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Landasan teori.2015. pengertian – perilaku – manusia - macam.

Notoatmodjo,S.,dkk.2003. Pengantar Ilmu Perilaku.FKM,Ui Jakarta.2003

Notoatmodjo,S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta.

Jakarta 2005

Safitri,F.D.(2014). Modul Pembelajaran Sanitasi Hygiene & Keselamatan Kerja

SMK Kelas X Tata Boga.Yogyakarta: Media Fakultas Teknik UNY

Satyaningsih,A.,Sabilu,Y & Munandar,S.(2017). Gambaran Higiene Sanitasi dan

Keberadaan Escherichia Coli dalam Jajanan Kue Basah di Pasar Kota

Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

|Vol.2No.5 Januari 2017; ISSN 250-731X.

Wisatawan Tentang Produk Industri Kreatif Sektor Kerajinan. Jurnal

Administrasi Bisnis (Jab)|Vol. 35 No. 2, 147.

http://www.landasanteori.com/2015/10 / pengertian - perilaku - manusia-macam.

html

Page 51: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti
Page 52: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

Lampiran 1

Kuesioner Tingkat Pengetahuan Penjamah Makanan Tentang Higiene dan Sanitasi Makanan

A. Karakteristik Responden

Rumah Makan :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Lama kerja :

B. Tingkat Pengetahuan Tentang Pemilihan bahan makanan

1. Kondisi bahan makanan yang baik adalah ...

a. Segar

b. Layu

c. Disimpan di kulkas

2. Bahan makanan sebaiknya diperoleh dari ...

a. Desa

b. Sumber resmi

c. Masyarakat

3. Agar makanan tetap aman sebaiknya diletakkan pada ...`

a. Tempat terbuka

b. Tempat yang bersih

c. Meja

4. Bahan makanan yang diangkut ke tempat pengolahan sebaiknya ...

a. Terpisah dari bahan makanan lain

b. Dengan troli

c. Harus cepat

5. Pengangkutan bahan makanan sebaiknya menggunakan ...

a. Troli

b. Peralatan yang bersih

c. Kendaraan roda 4

C. Tingkat Pengetahuan Tentang Penyimpanan bahan makanan

1. Bahan makanan sebaiknya disimpan pada wadah ...

a. Bersih

b. Baru dibeli

c. Yang besar

2. Makanan yang mudah rusak sebaiknya disimpan...

a. Di tempat tertutup

b. Di lemari pendingin

c. Di gudang

3. Pada gudang pnyimpanan, bahan makanan sebaiknya ...

a. Segera diolah

b. Terhindar dari bahan berbahaya

c. Tidak boleh dibuka

4. Bahan makanan yang disimpan dalam waktu lama sebaiknya disimpan pada suhu ....

a. Dingin

b. Panas

c. Hangat

5. Bahan makanan yang disimpan di gudang lebih awal maka ....

a. Harus diolah belakangan

Page 53: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

b. Harus diambil terakhir

c. Harus dikeluarkan & digunakan lebih awal

D. Tingkat Pengetahuan Tentang Pengolahan Makanan

1. Bahan makanan seperti daging, ikan, sayur sebelum diolah sebaiknya....

a. Dipotong kecil

b. Dipilih, dicuci dengan air mengalir

c. Dibiarkan utuh

2. Peralatan pengolahan sebaiknya dalam keadaan ...

a. Masih baru

b. Sering digunakan

c. Bersih

3. Yang harus dilakukan agar peralatan tetap bersih adalah ...

a. Ditempatkan pada tempat yang bersih dan terhindar dari pencemaran

b. Diletakkan di atas lemari

c. Jarang dipergunakan

4. Tempat pengolahan makanan yang baik adalah

a. Terdapat tempat sampah terbuka

b. Bebas dari tikus

c. Memelihara binatang kucing

5. Pengolah makanan harus menggunakan ...

a. Perhiasan

b. Sendok

c. Celemek

E. Tingkat Pengetahuan Tentang Pengangkutan Makanan

1. Kendaraanuntuk pengangkutan makanan sebaiknya...

a. Tidak digunakan untuk mengangkut bahan lain

b. Digunakan juga untuk mengangkut bahan lain agar efisien

c. Tidak perlu dilengkapi alat pendingin

2. Untuk mencegah pencemaran silang makanan selama pengangkutan ...

a. Menggunakan alat modern

b. Diletakkan paling bawah

c. Dipisahkan dengan makanan mentah

3. Agar makanan yang siap santap tidak tercemar maka selama pengangkutan

sebaiknya...

a. Ditempatkan dalam 1 wadah.

b. Selalu tertutup sampai saat penyajian

c. Harus sering dibuka dan dicek

4. Saat pengangkutan makanan maka sebaiknya ....

a. Dihindarkan dari jangkauan anak

b. Dihindarkan dari makanan jenis lain

c. Dihindarkan dari zat kimia berbahaya

5. Alat pengangkutan sebelum digunakan menganggkut harus..

a. Harus dalam keadaan bersih

b. Tidak boleh ada lemari pendingin

c. Harus dilengkapi tempat cuci tangan

F. Tingkat Pengetahuan Tentang Penyimpanan Makanan

1. Penyimpanan makanan masak sebaiknya ...

a. Dalam keadaan tertutup

b. Dalam lemari pendingin

c. Tersembunyi

Page 54: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

2. Makanan masak yang disimpan waktu lama ...

a. Harus ditempatkan pada lemari pendingin

b. Dipanaskan berulang kali

c. Harus dibuang

3. Wadah penyimpanan sebaiknya...

a. Bentuknya menarik

b. Mudah dilihat

c. Dalam keadaan bersih dan utuh

4. Makanan berkuah dan lauknya sebaiknya disimpan...

a. Dalam 1 wadah

b. Wadah terpisah

c. Tergantung permintaan

5. Makanan matang yang diletakkan di atas meja sebaiknya

a. Dalam keadaan terbuka

b. Dalam keadaan panas

c. Dalam keadaan tertutup

G. Tingkat Pengetahuan Tentang Penyajian Makanan

1. Peralatan Penyajian yang telah digunakan sebaiknya...

a. Segera dicuci dan ditempatkan pada tempat yang bersih

b. Menunggu peralatan yang lain, setelah itu dicuci serentak

c. Disimpan di gudang

2. Kondisi meja, langit-langit, dinding penyajian sebaiknya keadaan ...

a. Kosong dari barang yang lain

b. Selalu bersih

c. Ada cahaya matahari

3. Penyaji makanan sebaiknya ...

a. Tinggi badan memenuhi syarat

b. Menggunakan perhiasan

c. Tidak memgang makanan menggunakan tangan melainkan menggunakan alat

bantu

4. Penyajian beberapa jenis makanan sebaiknya wadahnya ....

a. Dalam 1 wadah tertutup

b. Ditempatkan pada wadah yang berbeda

c. Disajikan serentak

5. Peralatan yang digunakan sebelum dan sesudah penyajian sebaiknya ...

a. Dalam keadaan bersih

b. Tidak harus kering

c. Boleh digunakan berulang

Page 55: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

MA

ST

ER

TA

BE

L H

AS

IL P

EN

ILA

IAN

PE

NG

ET

AH

UA

N P

EN

JAM

AH

TE

NT

AN

G P

ER

TA

NY

AA

N S

ET

IAP

IT

EM

PE

NIL

AIA

N

NO

IT

EM

PE

NG

ET

AH

UA

N

T

PE

RT

AN

YA

AN

I

PE

RT

AN

YA

AN

II

PE

RT

AN

YA

AN

III

P

ER

TA

NY

AA

N I

V

PE

RT

AN

YA

AN

V

B

%

S

%

B

%

S

%

B

%

S

%

B

%

S

%

B

%

S

%

1

Pem

ilih

an b

ahan

mak

anan

25

25

10

0

0

0

23

92

2

8

21

84

4

16

20

80

5

20

24

96

1

4

2

Pen

yim

pan

an b

ahan

mak

anan

2

5

10

0

0

0

25

10

0

0

0

24

96

1

4

23

92

2

8

25

10

0

0

0

3

Pen

gola

han

Mak

anan

2

3

92

2

8

24

96

1

4

23

92

2

8

21

84

4

16

23

92

2

8

4

Pen

gan

gku

tan

Mak

anan

2

3

92

2

8

22

88

3

12

17

68

8

32

20

80

5

20

18

72

7

28

5

Pen

yim

pan

an M

akan

an

25

10

0

0

0

22

88

3

12

23

92

2

8

23

92

2

8

22

88

3

12

6

Pen

yaj

ian

Mak

anan

2

1

84

4

16

23

92

2

8

19

76

6

24

20

80

5

20

22

88

3

12

Page 56: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

M

AS

TE

R T

AB

EL

TIN

GK

AT

PE

NG

ET

AH

UA

N P

EN

JAM

AH

MA

KA

NA

N T

EN

TA

NG

HY

GIE

NE

DA

N S

AN

ITA

SI

MA

KA

NA

N

No

R.M

AK

AN

N

AM

A

UM

UR

JE

NIS

.K

PE

ND

IDIK

AN

L

.KE

RJA

P

EN

GE

TA

HU

AN

I

PE

NG

ET

AH

UA

N I

I P

EN

GE

TA

HU

AN

III

P

EN

GE

TA

HU

AN

IV

PE

NJA

MA

H

1

2

3

4

5

N

KT

G

1

2

3

4

5

N

KT

G

1

2

3

4

5

N

KT

G

1

2

3

4

5

N

KT

G

1

1

RA

NG

GO

S

N

53

Lak

i -L

aki

S

2

9 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

2

RA

NG

GO

A

A

23

Per

em

puan

SM

A

3 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

3

RA

NG

GO

W

I 24

Per

em

puan

SM

A

3 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

4

RA

NG

GO

M

A

27

Per

em

puan

SM

A

3 T

ahun

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

5

RA

NG

GO

N

I 20

Per

em

puan

MA

HA

SIS

WA

4 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

6

RA

NG

GO

A

I 34

Per

em

puan

SM

A

5 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

0

0

1

0

2

Kura

ng

1

7

RA

NG

GO

A

N

23

Per

em

puan

SM

A

8 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

0

1

0

0

2

Kura

ng

1

8

RA

NG

GO

A

H

23

Per

em

puan

S1

8 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

0

4

Baik

1

9

RA

NG

GO

M

I 20

Per

em

puan

MA

HA

SIS

WA

4 T

ahun

1

1

0

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

10

RA

NG

GO

H

I 46

Per

em

puan

S1

9 T

ahun

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

11

BU

DE

S

T

35

Per

em

puan

SM

A

4 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

12

BU

DE

K

L

24

Lak

i -L

aki

S

MA

5 T

ahun

1

1

0

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

0

1

1

4

Baik

1

13

BU

DE

S

I 50

Per

em

puan

SM

P

7 T

ahun

1

0

0

0

1

2

Kura

ng

1

1

1

1

1

5

Baik

1

0

1

0

0

2

Kura

ng

1

1

0

0

0

2

Kura

ng

1

14

BU

DE

T

RI

17

Per

em

puan

SM

A

6 B

ula

n

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

0

1

1

0

0

2

Kura

ng

1

1

1

0

1

4

Baik

1

15

BU

DE

S

I 30

Per

em

puan

SM

A

4 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

16

BU

DE

S

B

54

Lak

i -L

aki

S

MP

7 T

ahun

1

1

1

1

0

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

0

1

0

0

1

2

Kura

ng

1

1

1

1

1

5

Baik

1

17

SE

RA

BU

SA

S

RI

53

Per

em

puan

SM

A

10 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

18

SE

RA

BU

SA

A

N

21

Per

em

puan

MA

HA

SIS

WA

3 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

19

SE

RA

BU

SA

D

H

20

Per

em

puan

SM

A

7 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

20

SE

RA

BU

SA

A

A

18

Per

em

puan

SM

A

4 T

ahun

1

1

1

0

1

4

Baik

1

1

0

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

0

0

1

0

2

Kura

ng

1

21

SE

RA

BU

SA

D

M

17

Per

em

puan

SM

A

3 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

0

1

0

0

1

2

Kura

ng

1

22

SE

RA

BU

SA

H

I 19

Per

em

puan

SM

A

3 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

0

1

0

1

0

2

Kura

ng

1

23

SE

RA

BU

SA

N

A

20

Per

em

puan

SM

A

2 T

ahun

1

1

0

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

0

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

24

SE

RA

BU

SA

A

I 22

Per

em

puan

MA

HA

SIS

WA

2 T

ahun

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

0

1

1

4

Baik

1

25

SE

RA

BU

SA

M

H

18

Per

em

puan

SM

A

2 T

ahun

1

0

1

1

1

4

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

1

1

1

5

Baik

1

1

0

0

0

2

Kura

ng

1

Page 57: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti

DOKUMENTASI

Saat wawancara

dengan salah satu

penjamah makanan

Saat mengajukan

item pertanyaan pada

responden

Sesi pertanyaan di

jawab oleh responden

Keadaan makanan

jadi yang di letakkan

di lemari menu

Saat makanan di

siapkan

Penilaian item

peryataan penyajian

makan jadi dan juga

pengankutanya

Tampak bagian penyajian

makanan yang di biarkan

tertata rapi di dalam etalase

Saat menghitung, mengentri

data hasil penelitian dan

mengecek ulang format yang

digunakan sudah lengkap

Page 58: New TUGAS AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIGIENE … · 2019. 11. 24. · disentri,cacingan,diare,infeksikulit. ... tanah.Di Indonesia masih sering terjadi keracunan makanan seperti