nilai normal laboratorium patologi klinik

13
Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik PRIA Hematologi Jenis Spesimen : darah Darah Lengkap Eritrosit : 4.5 – 5.9 (4.5 – 5.5) (juta/ul) Haemoglobin (Hb) : 13.5 – 17.5 (13 – 16) (g/dl) Hematokrit (Ht) : 41.0 – 53.0 (40 – 54) (%) Trombo sit : 150.000 – 440.000 (150.000 – 400.000) (/ul) Leukosit : 4.000 – 11.000 (5.000 – 10.000) (/ul) Laju Endap Darah (LED) : 0 – 10 (mm/jam) Diff count / Hitung Jenis Leukosit Basofil : 0 – 1 (%) Eosinofil : 1 – 3 (%) Batang : 2 – 6 (%) Segmen : 50 – 70 (%) Limfosit : 20 – 40 (%) Monosit : 2 – 8 (%) Urinalisa Jenis Spesimen : urine midstream / porsi tengah Urine Lengkap Warna : kuning Kejernihan : jernih Glukosa : negatif Bilirubin : negatif Keton : negatif Berat jenis : 1.005 – 1.030 (1.003 – 1.030) Darah samar : negatif pH : 4.5 – 8.0 (5 – 8) Protein : negatif Urobilinogen : 0.1 – 1.0 (EU/dl) Nitrit : negatif Esterase leukosit : negatif Sedimen Leukosit : 0 – 5 (0 – 3) (/LPB) Eritrosit : 0 – 1 (/LPB) Silinder : negatif (/LPK) Epitel : +1 Kristal : negatif Lain-lain : negatif

Upload: muhamad-fathi

Post on 25-Jun-2015

1.196 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

PRIA

HematologiJenis Spesimen : darahDarah Lengkap

Eritrosit : 4.5 – 5.9 (4.5 – 5.5) (juta/ul)Haemoglobin (Hb) : 13.5 – 17.5 (13 – 16) (g/dl)Hematokrit (Ht) : 41.0 – 53.0 (40 – 54) (%)Trombo sit : 150.000 – 440.000 (150.000 – 400.000) (/ul)Leukosit : 4.000 – 11.000 (5.000 – 10.000) (/ul)Laju Endap Darah (LED) : 0 – 10 (mm/jam)

Diff count / Hitung Jenis LeukositBasofil : 0 – 1 (%)Eosinofil : 1 – 3 (%)Batang : 2 – 6 (%)Segmen : 50 – 70 (%)Limfosit : 20 – 40 (%)Monosit : 2 – 8 (%)

UrinalisaJenis Spesimen : urine midstream / porsi tengahUrine Lengkap

Warna : kuningKejernihan : jernihGlukosa : negatifBilirubin : negatifKeton : negatifBerat jenis : 1.005 – 1.030 (1.003 – 1.030)Darah samar : negatifpH : 4.5 – 8.0 (5 – 8)Protein : negatifUrobilinogen : 0.1 – 1.0 (EU/dl)Nitrit : negatifEsterase leukosit : negatif

SedimenLeukosit : 0 – 5 (0 – 3) (/LPB)Eritrosit : 0 – 1 (/LPB)Silinder : negatif (/LPK)Epitel : +1Kristal : negatifLain-lain : negatif

Kimia Darah

Page 2: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Glukosa N : 80 – 100 (mg/dl)Glukosa PP : 100 - 120 (mg/dl)Glukosa S : < 150 (mg/dl)

Kolesterol total : < 200 (mg/dl)Trigliserida : < 150 (mg/dl)HDL – Kolesterol : > 55 (mg/dl)LDL – kolesterol : < 150 (mg/dl)

Ureum : 15 – 40 (mg/dl)Kreatinin : 0.5 – 1.5 (mg/dl)Asam urat : 3.4 – 7.0 (mg/dl)

Bilirubin total : 0.2 – 1 (mg %)Bilirubin direk : 0 – 0.2 (mg %)Bilirubin indirek : 0.2 – 0.8 (mg %)

SGOT : 5 – 40 (u/l)SGPT : 5 – 41 (u/l)Alkali Fosfatase : 45 – 190 (iu/l)Gamma GT : 6 – 28 (mu/ml)

Protein total : 6.1 – 8.2 (gr %)Albumin : 3.8 – 5.0 (gr %)Globulin : 2.3 – 3.2 (gr %)

Imunologi dan SerologiWidalSalmonella typhySalmonella paratyphy ASalmonella paratyphy BSalmonella paratyphy C

VDRL : negatifHbSAgAnti HbsRF : < 8 (lu/dl)CRP : < 0.8 (Mg/dl)ASTO : < 200 (lu/dl)

Wanita

HematologiJenis Spesimen : darahDarah Lengkap

Eritrosit : 4 – 5 (juta/ul)Haemoglobin (Hb) : 12 – 15 (g/dl)Hematokrit (Ht) : 36 – 47 (%)

Page 3: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Trombo sit : 150.000 – 400.000(/ul)Leukosit : 5.000 – 10.000(/ul)Laju Endap Darah (LED) : < 15 (mm/jam)

Diff count / Hitung Jenis LeukositBasofil : 0 – 1 (%)Eosinofil : 1 – 3 (%)Batang : 2 – 6 (%)Segmen : 50 – 70 (%)Limfosit : 20 – 40 (%)Monosit : 2 – 8 (%)

UrinalisaJenis Spesimen : urine midstream / porsi tengahUrine Lengkap

Warna : kuningKejernihan : jernihGlukosa : negatifBilirubin : negatifKeton : negatifBerat jenis : 1.003 – 1.030Darah samar : negatifpH : 5 – 8Protein : negatifUrobilinogen : 0.1 – 1.0 (EU/dl)Nitrit : negatifEsterase leukosit : negatif

SedimenLeukosit : 0 – 3 (/LPB)Eritrosit : 0 – 1 (/LPB)Silinder : negatif (/LPK)Epitel : +1Kristal : negatifLain-lain : negatif

Kimia DarahGlukosa N : 80 – 100 (mg/dl)Glukosa PP : 100 - 120 (mg/dl)Glukosa S : < 150 (mg/dl)

Kolesterol total : < 200 (mg/dl)Trigliserida : < 150 (mg/dl)HDL – Kolesterol : > 65 (mg/dl)LDL – kolesterol : < 150 (mg/dl)

Ureum : 15 – 40 (mg/dl)Kreatinin : 0.5 – 1.5 (mg/dl)

Page 4: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Asam urat : 2.4 – 5.7 (mg/dl)

Bilirubin total : 0.2 – 1 (mg %)Bilirubin direk : 0 – 0.2 (mg %)Bilirubin indirek : 0.2 – 0.8 (mg %)

SGOT : 5 – 40 (u/l)SGPT : 5 – 41 (u/l)Alkali Fosfatase : 45 – 190 (iu/l)Gamma GT : 4 – 18 (mu/ml)

Protein total : 6.1 – 8.2 (gr %)Albumin : 3.8 – 5.0 (gr %)Globulin : 2.3 – 3.2 (gr %)

Imunologi dan SerologiWidalSalmonella typhySalmonella paratyphy ASalmonella paratyphy BSalmonella paratyphy C

VDRL : negatifHbSAgAnti HbsRF : < 8 (lu/dl)CRP : < 0.8 (Mg/dl)ASTO : < 200 (lu/dl)

Page 5: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Kumpulan.info - Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Kesimpulan singkat tentang asam uratGejala Asam Urat

Kesemutan dan linu

Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar

normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

Page 6: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.

Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.

Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur,

tape, tuak.

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional.

Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.

Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.

Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika

Page 7: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.

Penyebab Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout

sekunder. Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik).

Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.

Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.

Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.

Lebih banyak pria Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada

perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan

usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai

hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.

Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

Page 8: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

Kadar Normal Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik

dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.

Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

Gambaran Klinis Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-

ulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat

monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka

Page 9: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Faktor Risiko Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola

makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di

Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.

Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.

KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.

Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.

Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya

Page 10: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan artritis gout: • Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang

terkena). • Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan). Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah: • Mengobati serangan akut secara baik dan benar • Mencegah serangan ulangan artritis gout akut • Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat • Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada

jantung, ginjal dan pembuluh darah. • Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih. Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat

pula penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat

penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Pengaturan diet Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.

Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat

Page 11: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.

Label: asam uratGula dalam darah dapat naik maupun turun sesuai dengan aktifitas dan makanan yang dikonsumsi. Stroke, serangan jantung dan diabetes dapat diakibatkan dari kadar gula darah yang tinggi. Maka itu perlu dilakukan kontrol terhadap gula darah agar tubuh tetap sehat.

Gula atau glukosa adalah sumber energi untuk sel tubuh. Rata-rata tingkat glukosa darah normal pada manusia adalah sekitar 4 mM (4 mmol/L atau 72 mg/dL).Ketika kadar gula darah berada di luar kisaran normal, hal itu bisa menjadi indikator kondisi medis. Gula darah tinggi yang terus-menerus disebut hiperglikemia atau jika rendah seperti hipoglikemia.

Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia dan merupakan penyakit yang paling menonjol terkait dengan kegagalan pengontrolan gula darah.

Seperti dilansir dari Menshealth, Selasa (30/3), berikut cara untuk mengontrol gula darah:

1. Latihan OlahragaOlahraga setidaknya 20 sampai 30 menit setiap hari. Tidak berolahraga dan makan yang buruk dapat memperburuk resistensi insulin seseorang. Pilihlah olahraga yang disukai agar tidak merasa bosan.2. Menambahkan kayu manis pada makananStudi menunjukkan kayu manis dapat meningkat sensitivitas insulin. Ini berarti tubuh akan membutuhkan lebih sedikit hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah. Menambahkan kayu manis ke dalam makanan pencuci mulut dapat menekan kadar gula darah tanpa menghilangkan rasa manis.3. Jika glukosa darah tinggi, konsumsi asam alpha lipoic“Suplemen ini tidak terkalahkan sebagai nutrisi gula darah dan diresepkan di Eropa,” kata Jonny Bowden, Ph.D., C.N.S., penulis The Most Effective Natural Cures on Earth. Bowden merekomendasikan 300 mg dua kali sehari.4. Hindari minuman penambah energi yang manisIlmuwan University of Massachusetts baru-baru ini menemukan bahwa olahraga meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 40 persen ketika defisit 500 kalori telah dibuat, tetapi tidak menghasilkan peningkatan bila energi yang terbakar segera diganti dengan karbohidrat pada minuman berenergi yang manis.5. Monitor glukosaHal ini akan memungkinkan untuk mengetahui bagaimana makanan dan minuman tertentu mempengaruhi gula darah. Cukup dengan menusuk jari 2 jam setelah makan. Jumlahnya tidak boleh lebih dari 139 mg/dL, dan seharusnya tidak kurang dari 100 mg/dL. Jika keluar dari jangkauan tersebut, berarti Anda memerlukan tes toleransi glukosa oral.6. Untuk camilan, konsumsilah labu atau biji bunga matahariSedikit camilan ini tidak akan mempengaruhi gula darah. Dan menurut sebuah studi

Page 12: Nilai Normal Laboratorium Patologi Klinik

dari 2.006 peneliti Universitas Tufts, camilan-camilan ini kaya magnesium yang dapat melawan resistensi insulin.7. Makan setiap 2 hingga 3 jam sekaliMakan 2-3 jam sekali bisa berupa buah atau jus minim gula. Makan dengan frekuensi ini akan membantu menjaga kestabilan gula darah dan mencegah makan terlalu banyak.8. Cek kesehatanJika Anda menggunakan thiazide diuretik untuk hipertensi, konsultasikan pada dokter untuk beralih ke ACE inhibitor. Pada tahun 2006, tinjauan Hypertension terhadap 59 obat, ditemukan ada hubungan yang kuat antara kadar kalium rendah yang disebabkan oleh diuretik dan peningkatan gula darah. waspada.co.id