pato sinkop

4
Patofisiologi Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba- tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen pada bagian-bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. Terdapat penurunan kesadaran aliran darah, pengisian oksigenasi cerebral, resistensi serebrovaskuler yang dapat ditunjukkan. Jika iskemia hanya berakhir beberapa menit, tidak terdapat efek pada otak. Iskemia yang lama mengakibatkan nekrosis jaringan otak pada daerah perbatasan dari perfusi antara daerah vaskuler dari arteriserebralis mayor. Patofisiologi dari sinkop terdiri dari tiga tipe: 1) Penurunan output jantung sekunder pada penyakit jantung intrinsic atauterjadi penurunan klinis volume darah yang signifikan. 2) Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan atau venous return. 3) Penyakit serebrovaskular klinis signifikan yang mengarahkan pada penurunan perfusi serebral. Terlepas dari penyebabnya, semua kategori ini ada beberapa factor umum, yaitu gangguan oksigenasi otak yang memadai mengakibatkan perubahan kesadaran sementara. Aliran darah yang berkurang ke otak dapat terjadi karena 1) jantung gagal

Upload: bryan-de-hope

Post on 26-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pato Sinkop

TRANSCRIPT

Page 1: Pato Sinkop

  Patofisiologi

Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya

beberapa detik atau menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen pada

bagian-bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. Terdapat penurunan kesadaran

aliran darah, pengisian oksigenasi cerebral, resistensi serebrovaskuler yang dapat ditunjukkan.

Jika iskemia hanya berakhir beberapa menit, tidak terdapat efek pada

otak.

Iskemia  yang  lama  mengakibatkan  nekrosis  jaringan  otak  pada  daerah perbatasan 

dari  perfusi  antara  daerah  vaskuler  dari  arteriserebralis  mayor. Patofisiologi dari sinkop

terdiri dari tiga tipe:

1)      Penurunan output jantung sekunder pada penyakit jantung intrinsic atauterjadi penurunan

klinis volume darah yang signifikan.

2)      Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan atau venous return.

3)      Penyakit serebrovaskular klinis signifikan yang mengarahkan pada penurunan perfusi

serebral. Terlepas dari penyebabnya, semua kategori ini ada beberapa factor umum, yaitu

gangguan oksigenasi otak yang memadai mengakibatkan perubahan kesadaran sementara.

Aliran darah yang berkurang ke otak dapat terjadi karena 1) jantung gagal

untuk memompa darah; 2)  pembuluh-pembuluh darah tidak mempunyai cukup  kekuatan untuk

mempertahankan tekanan darah untuk memasok darah ke otak; 3)

tidak ada cukup darah atau cairan didalam pembuluh-pembuluh darah; atau 4) gabungan dari

sebab-sebab satu, dua, atau tiga diatas.

Perubahan-perubahan irama jantung adalah penyebab-penyebab yang paling umum  dari 

pingsan  atau  syncope.  Sementara  ini  mungkin  terdengan  tidak menyenangkan, seringkali

pingsan disebabkan oleh perubahan sementara pada fungsi tubuh yang normal.

Adakalanya, perubahan irama jantung (aritmia) adalah lebih berbahaya dan berpotensi

mengancam nyawa. Jantung adalah pompa listrik, dan jika persoalanpersoalan sistim listrik

hadir, jantung mungkin adakalanya tidak mampu untuk memompa cukup darah, menyebabkan

kejatuhan-kejatuhan jangka pendek pada tekanan darah. Persoalan-persoalan elektrik mungkin

menyebabkan jantung untuk berdenyut terlalu cepat atau terlalu perlahan.

Denyut jantung yang cepat atau tachycardia (tachy = cepat + cardia = jantung)

adalah irama abnormal yang dihasilkan pada kamar-kamar jantung bagian atas atau

Page 2: Pato Sinkop

bagian bawah dan mungkin mengancam nyawa. Jika jantung berdenyut terlalu cepat,

mungkin tidak ada cukup waktu untuknya untuk mengisi dengan darah diantara setiap denyut

jantung, yang mengurangi jumlah darah yang dapat diantar jantung keseluruh tubuh.

Tachycardias dapat terjadi pada segala umur dan mungkin tidak berhubungan pada penyakit

jantung atherosclerotic.

Dengan bradycardia, atau denyut jantung yang lamban (brady = lamban + cardia = 

jantung),  kemampuan  jantung  untuk  memompa  darah  mungkin dikompromikan. Ketika

jantung menua, sistik elektrik dapat menjadi rapuh dan jantung  terhalang,  atau  gangguan-

gangguan  dari  sistim  elektrik  dapat  terjadi, menyebabkan denyut jantung untuk melambat.

Disamping persoalan-persoalan struktur elektrik dengan jantung, obat-obat

mungkin adalah tertuduhnya. Ketika mengkonsumsi obat-obat yang diresepkan untuk

kontrol tekanan darah [contohnya, beta blockers seperti metoprolol (Lopressor, Toprol XL),

propranolol (Inderal, Inderal LA), atenolol (Tenormin), atau calcium channel blockers seperti

diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac), verapamil (Calan, Verelan dan lain-lain), amlodipine

(Norvasc)], jantung dapat adakalanya menjadi lebih sensitif pada efek-efek dari obat-obat ini dan

berdenyut lambat secara abnormal dan mengurangi output (keluaran) dari jantung.

Kehilangan  dari  cairan  intravascular,  itu  adalah  darah  dan  air  didalam

pembuluh-pembuluh darah, dapat juga menyebabkan pingsan atau syncope. Biasanya,

pingsan akan terjadi ketika seseorang berdiri dengan cepat dan tidak ada cukup waktu

untuk tubuh untuk mengkompensasi dengan membuat jantung berdenyut lebih cepat,

atau mempunyai pembuluh-pembuluh darah untuk mengerut untuk mempertahankan

tekanan  darah  tubuh  dan  aliran  darah  ke  otak.  Ini  dirujuk  sebagai  postural

hypotension.