pbl 6 piter
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
1/23
Rahasia Jabatan, Etika dan Hukum
Kedokteran
Piter Pical
10.2010.235
D7
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telepone ! "0#1$ 56%&'#061, (a) ! "0#1$ 56*'1+*1
piterpical-ail.co
Pendahuluan
Penyakit menular seksual sekarang ini semakin marak. Pasien dengan penyakit menular
seksual seringkali merupakan pria yang telah beristeri yang tertular dari bukan pasangannya.
Pasien bisa saja meminta dokter untuk tidak memberitahukan penyakitnya pada sang isteri,
walaupun penyakit tersebut dapat berpotensi tertular pada isterinya. Rahasia pasien menjadikewajiban seorang dokter untuk menjaganya. Komunikasi dan hubungan dokter pasien yang
baik sangat penting dalam mengatasi penyakit pasien. Penjelasan tentang penyakit pasien harus
dilakukan serinci mungkin dan tanpa ada rasa menghakimi pasien.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui aspek hukum dan etika yang
berhubungan dengan rahasia profesi kedokteran. Di dalamnya juga akan dibahas mengenai
hubungan dokter pasien dan informed consent dalam hubungan yang menyangkut profesi
kedokteran.
1
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
2/23
Hubunan dokter !asien
Dahulu hubungan dokter pasien bersifat partenalistik. Di mana pada model ini dokter
bagaikan orang tua dan pasien sebagai anak sehingga apa yang dikatakan dokter adalah mutlak
dan tidak ada kebebasan bagi pasien dalam memilih terapai dan tindakan medis. Sifat hubungan
ini dianggap kurang tepat sehingga munculah model hubungan social contract dimana pada
model hubungan ini dikatakan bahwa dokter dan pasien adalah pihakpihak yang bebas, yang
meskipun memiliki perbedaan kapasitas dalam membuat keputusan tetapi saling menghargai.
!odel hubungan social contract ini mengharuskan terjadinya pertukaran informasi dan negosiasi
sebelum terjadinya kesepakatan,namun juga memberikan peluang bagi pasien untuk
menyerahkan pengambilan keputusan kepada dokter. !odel hubungan ini dianggap terlalu
menyerdahanakan nilai hubungan dokter dan pasien . sehingga dicetuskan suatu model hubungan
dokter pasien yang berdasarkan "irtue dianggap paling cocok sebagai model hubungan dokter
pasien.#
Pada model hubungan "irtue baik dokter maupun pasien harus tetap berdialig untuk
menjaga berjalannya komunikasi dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan
pasien. Dalam melakukan komunikasinya dokter diharuskan menanamkan prinsipprinsip moral,
termasuk informed consent yang bearasal dari prinsip otonomi pasien.#
$enis hubungan dokter pasien sangat dipengaruhi oleh etika profesi kedokteran. Terdapat
kewajiban sebagai ramburambu dalam proses hubungan tersebut. Kewajaiban tersebut tertuang
dalam prinsipprinsip moral profesi ,yaitu%
• &utonomy '!enghormati hak pasien(
• )eneficence ')erorientasi pada kebaikan pasien(
• *on maleficence 'Tidak memperburuk keadaan pasien(
• $ustice '!eniadakan diskriminasi(
Keempat nilai tersebut merupakan prinsip yang utama. Selain itu juga terdapat nilai lain
sebagai prinsip turunannya, yaitu%
2
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
3/23
• +eracity 'Kebenaran informasi(
• idelity 'Kesetiaan(
•
Pri"acy dan confidentiality '!enjaga rahasia(
Rahasia !ro"esi kedokteran
Penggunaan kata pri"asi, kerahasiaan dan keamanan seringkali tertukar. &kan tetapi
terdapat beberapa perbedaan yang penting, diantaranya%
• Pri"asi adalah hak indi"idu untuk dibiarkan sendiri, termasuk bebas dari campur tangan
atau obser"asi terhadap halhal pribadi seseorang serta hak untuk mengontrol informasi
informasi pribadi tertentu dan informasi kesehatan.
• Kerahasiaan merupakan -pembatasan pengungkapan informasi pribadi tertentu. Dalam
hal ini mencakup tanggungjawab untuk menggunakan, mengungkapkan, atau
mengeluarkan informasi hanya dengan sepengetahuan dan ijin indi"idu-. nformasi yang
bersifat rahasia dapat berupa tulisan ataupun "erbal.
• Keamanan meliputi -perlindungan fisik dan elektronik untuk informasi berbasis
komputer secara utuh, sehingga menjamin ketersediaan dan kerahasiaan. Termasuk ke
dalamnya adalah sumbersumber yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan, alatalat untuk mengatur akses dan melindungi informasi
dari pengungkapan yang tak disengaja maupun yang disengaja.
Kerahasiaan rekam medis diatur di dalam // Praktik Kedokteran pasal 01 ayat 2 yang
menyatakan bahwa -rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiannya oleh dokter atau
dokter gigi dan pimpinan sarana kesehatan-. 3al yang sama dikemukakan dalam pasal ##
Peraturan Pemerintah *o #4 tahun #566 tentang 7ajib Simpan Rahasia Kedokteran. Selanjutnya,
pasal # PP yang sama menyatakan bahwa -yang dimaksud dengan rahasia kedokteran adalah
segala sesuatu yang diketahui oleh orangorang dalam pasal 8 pada waktu atau selama
melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran-.
3
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
4/23
Selanjutnya // Praktik Kedokteran memberikan peluang pengungkapan informasi
kesehatan secara terbatas, yaitu dalam pasal 09 ayat '2(%
#. /ntuk kepentingan kesehatan pasien
2. /ntuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
8. Permintaan pasien sendiri
0. )erdasarkan ketentuan undangundang
Sedangkan pasal #2 Permenkes 105a menyatakan bahwa%
#. Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien
dengan ijin tertulis pasien.
2. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa seijin
pasien berdasarkan peraturan perundangundangan.
Di bidang keamanan rekam medis, Permenkes *o 105a: !;*K;S:P;R:
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
5/23
Kewajiban seorang dokter untuk menyimpan rahasia kedokteran telah diatur dalam PP.
*o.#4 tahun #566.8,0
Pasal # PP *o #4:#566
=ang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orangorang
tersebut dalam pasal 8 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan
kedokteran.
Pasal 2 PP*o #4 :#566
Pengetahuan tersebut pasal l harus dirahasiakan oleh orangorang yang tersebut dalam pasal 8,
kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi dari pada PP ini menentukan
lain.
Pasal 8 PP *o #4:#566
=ang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal # ialah%
#. tenaga kesehatan menurut pasal 2 // tentang tenaga kesehatan.
2. !ahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan
dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.
Pasal 0 PP *o #4:#566
Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau
tidak dapat dipidana menurut pasal 822 atau pasal ##2 K/3P, menteri kesehatan dapat
melakukan tindakan administratip berdasarkan pasal // tentang tenaga kesehatan.
Pasal > PP *o #4:#566
&pabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 0 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam
pasal 8 huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakantindakan berdasarkan
wewenang dan kebijaksanaannya.
Pasal 6 PP*o #4:#566
5
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
6/23
Dalam pelaksanaan peraturan ini, menteri kesehatan dapat mendengar Dewan Pelindung Susila
Kedokteran dan atau badanbadan lain bilamana perlu.
Pasal 822 K/3P
#. )arang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan
atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu
rupiah.
2. $ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang itu.
Pasal 09 K/3P
)arang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.
!& #1:K:Kr:#569 2 $uli #565
Dalam -noodtoestand- harus dilihat adanya%
#. Pertentangan antara dua kepentingan hukum
2. Pertentangan antara kepentingan hukum dan kewajiban hukum
8. Pertentangan antara dua kewajiban hukum
Pasal 05 K/3P
#. Tidak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri sendiri
maupun untuk orang lain, kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri maupun orang
lain, karena ada serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang
melawan hukum.
2. Pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan keguncangan jiwa
yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana.
Pasal >4 K/3P
6
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
7/23
)arang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang undang, tidak
dipidana.
Pasal ># K/3P
#. )arang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan
oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
2. Perintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika yang
diperintah, dengan itikad baik mengira bahwa perinlah diberikan dengan wewenang dan
pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya.
Kode Etik Kedokteran #ndonesia $K%DEK#&
Pasal #4
Seorang dokter harus menghormati hakhak pasien, hakhak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal #6
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
/ndangundan Republik ndonesia *o.25 Tahun 2440 Tentang praktik kedokteran
Rekam !edis
Pasal 06
#. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat # harus segera dilengkapi setelah pasien
selesai menerima pelayanan kesehatan.
8. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang
memberikan pelayanan atau tindakan.
7
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
8/23
Pasal 01
#. Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 06 merupakan milik dokter,
dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan
milik pasien.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat # harus disimpan dan dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
8. Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat '#( dan ayat 2 diatur
dengan Peraturan !enteri.
Rahasia Kedokteran
Pasal 09
#. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan
rahasia kedokteran.
2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundangundangan.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan !enteri.
Pasal 822 K/3P
'#( )arang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan
atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu
rupiah
'2( $ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang itu
Pasal #14 K/3P
8
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
9/23
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
10/23
Pasal 20
'#( Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai
dengan standar profesi tenaga kesehatan 'Perlindungan hukum di sini misalnya rasa aman
dalam melaksanakan tugas profesinya, perlindungan terhadap keadaan membahayakan
yang dapat mengancam keselamatan atau jiwa baik karena alam maupun perbuatan
manusia(
'2( Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat '#( diatur lebih lanjut oleh
!enteri
Pasal 88
$1& Dalarn rangka pengawasan, !enteri dapat mengambil tindakan disiplin terhadap tenaga
kesehatan yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan
yang bersangkutan.
$2& Tindakan disiplin sebagaimana dimaksud dalam ayat '#( dapat berupa%
a. teguran?
b. pencabutan ijin untuk melakukan upaya kesehatan.
$3& Pengambilan tindakan disiplin terhadap tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat '#( dan ayat '2( dilaksanakan dengan
Etika !ro"esi kedokteran
Kode ;tik Kedokteran nternasional berisikan tentang kewajiban umum, kewajiban
terhadap pasien, kewajiban terhadap sesama dan kewajiban terhadap diri sendiri. Selanjutnya,
Kode ;tik Kedokteran ndonesia dibuat dengan mengacu kepada Kode ;tik Kedokteran
nternasional.#
Selain Kode ;tik Profesi di atas, praktek kedokteran juga berpegang kepada prinsip
prinsip moral kedokteran, prinsipprinsip moral yang dijadikan arahan dalam membuat
10
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
11/23
keputusan dan bertindak, arahan dalam menilai baikburuknya atau benarsalahnya suatu
keputusan atau tindakan medis dilihat dari segi moral. Pengetahuan etika ini dalam
perkembangannya kemudian disebut sebagai etika biomedis. ;tika biomedis memberi pedoman
bagi para tenaga medis dalam membuat keputusan klinis yang etis 'clinical etics( dan pedoman
dalam melakukan penelitian di bidang medis.#
*ilainilai materialisme yang dianut masyarakat harus dapat dibendung dengan
memberikan latihan dan teladan yang menunjukkan sikap etis dan profesional dokter,
seperti autono/ " menghormati hak pasien, terutama hak dalam memperoleh informasi dan hak
membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan terhadap dirinya $, ene(icence " melakukan
tindakan untuk kebaikan pasien $, non ale(icence 'tidak melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien( dan justice " bersikap adil dan jujur $, serta sikap altruise " pengabdian
profesi $.#
Pendidikan etik kedokteran, yang mengajarkan tentang etik profesi dan prinsip moral
kedokteran, dianjurkan dimulai dini sejak tahun pertama pendidikan kedokteran, dengan
memberikan lebih ke arah toolsdalam membuat keputusan etik, memberikan banyak latihan, dan
lebih banyak dipaparkan dalam berbagai situasikondisi etikklinik tertentu 'clinical etics(,
sehingga cara berpikir etis tersebut diharapkan menjadi bagian pertimbangan dari pembuatan
keputusan medis seharihari. Tentu saja kita pahami bahwa pendidikan etik belum tentu dapat
mengubah perilaku etis seseorang, terutama apabila teladan yang diberikan para seniornya
bertolak belakang dengan situasi ideal dalam pendidikan.#
D 'katan Dokter ndonesia( memiliki sistem pengawasan dan penilaian pelaksanaan
etik profesi, yaitu melalui lembaga kepengurusan pusat, wilayah dan cabang, serta lembaga
!K;K '!ajelis Kehormatan ;tik Kedokteran( di tingkat pusat, wilayah dan cabang. Selain itu,
di tingkat sarana kesehatan 'rumah sakit( didirikan Komite !edis dengan Panitia ;tik di
dalamnya, yang akan mengawasi pelaksanaan etik dan standar profesi di rumah sakit. )ahkan ditingkat perhimpunan rumah sakit didirikan pula !ajelis Kehormatan ;tik Rumah Sakit
'!akersi(.#
Pada dasarnya, suatu norma etik adalah norma yang apabila dilanggar @hanyaA akan
membawa akibat sanksi moral bagi pelanggarnya. *amun suatu pelanggaran etik profesi dapat
11
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
12/23
dikenai sanksi disiplin profesi, dalam bentuk peringatan hingga ke bentuk yang lebih berat
seperti kewajiban menjalani pendidikan : pelatihan tertentu 'bila akibat kurang kompeten( dan
pencabutan haknya berpraktik profesi. Sanksi tersebut diberikan oleh !K;K setelah dalam
rapat:sidangnya dibuktikan bahwa dokter tersebut melanggar etik 'profesi( kedokteran.#
Dalam hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran 'tanpa
melanggar norma hukum(, maka ia akan dipanggil dan disidang oleh !ajelis Kehormatan ;tik
Kedokteran '!K;K( D untuk dimintai pertanggungjawaban 'etik dan disiplin profesi(nya.
Persidangan !K;K bertujuan untuk mempertahankan akuntabilitas, profesionalisme dan
keluhuran profesi. Saat ini !K;K menjadi satusatunya majelis profesi yang menyidangkan
kasus dugaan pelanggaran etik dan:atau disiplin profesi di kalangan kedokteran. Di kemudian
hari !ajelis Kehormatan Disiplin Kedokteran ndonesia '!KDK(, lembaga yang dimandatkan
untuk didirikan oleh // *o 25 : 2440, akan menjadi majelis yang menyidangkan dugaan
pelanggaran disiplin profesi kedokteran.
Kode etik kedokteran #ndonesia $K%DEK#&
Kode etik dapat diibaratkan sebagai suatu kompas yang menunjukan arah moral bagi
suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral suatu profesi di mata masyarakat. &dapun
kode etik kedokteran ndonesia terdiri dari empat kewajiban yaitu kewajiban umum, kewajiban
terhadap pasien, kewajiban terhadap teman sejawat dan kewajiban terhadap diri sendiri.>,6
Kewajiban /mum
Pasal #
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan professional secara indipendein
dan mempertahnkan perilaku profesiosanl dalam ukuran tertinggi.
Pasal 8
12
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
13/23
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 0
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal >
Tiap perbuatan atau nasehat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik
wajib memperoleh persetujuan pasien:keluarganya dan hanya untuk kepentingan dan kebaikan
pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhatihati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap
penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan halhal yang dapat
menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 1
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.
Pasal 9
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
'compassion( dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 5
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan
berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter
atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien
Pasal #4
13
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
14/23
Seorang dokter harus menghormati hakhak pasien, hakhak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien
Pasal ##
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.
Pasal #2
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek
pelayanan kesehatan 'promotif, pre"entif, kuratif dan rehabilitatif(, baik fisik maupun psiko
sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal #8
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan dan
bidang lainnya dan masyarakat, harus saling menghormati.
Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
Pasal #0
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya
untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan, atas persetujuan pasien:keluarganya ,ia wajib menujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian untuk itu
Pasal #>
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berinteraksi
dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah pribadi lainnya.
Pasal #6
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal #1
14
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
15/23
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali
bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat
Pasal #9
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal #5
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan
keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.
Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri
Pasal 24
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal 2#
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran:kesehatan.
Prinsi! moral kedokteran
Dalam profesi kedokteran dikenal 0 prinsip moral utama yaitu %
#. Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hakhak pasien, terutama hak
otonomi pasien 'te ri-ts to sel( deterination(.
2. Prinsip beneficence, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke
kebaikan pasien.
8. Prinsip non maleficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk
keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai @ priu non nocere atau 2 do no ar.
15
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
16/23
0. Prinsip $ustice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam
mendistribusikan sumber daya 'distriutive justice(.
Salah satu hak pasien yang disahkan dalam Declaration of Bisbon dari 7orld !edical
&ssociation '7!&( adalah @the rights to accept or to refuse treatment after recei"ing adeCuate
informationA. Secara implisit amandemen //D 0> pasal 29 ayat '#( juga menyebutkannya
demikian @Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,... dstA. Selanjutnya // *o
28:#552 tentang kesehatan juga memberikan hak kepada pasien untuk memberikan persetujuan
atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadapnya. 3ak ini kemudian diuraikan di dalam
Permenkes tentang Persetujuan Tindakan !edis.
Suatu tindakan medis terhadap seseorang pasien tanpa memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari pasien tersebut dapat dianggap sebagai penyerangan atas hak orang lain atau
perbuatan melanggar hukum.
Prinsip otonomi pasien ini dianggap sebagai dasar dari doktrin informed consent.
Tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan 'otorisasi( dari pasien tersebut,
setelah ia menerima dan memahami informasi yang diperlukan.
#n"ormed 'onsent
nformed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif
anatara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang
tidak akan dilakukan terhadap pasien. Dasar hukum dari informed consent tercantum jelas pada
Peraturan !enteri Kesehatan *o 254:!enKes:Per::2449 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran pasal # sampai dengan pasal 24 yang merupakan pengganti dari Peraturan !enteri
Kesehatan *o >9>:!enKes:Per:. Pada pasal # '#( Permenkes *o 254:!enKes:Per::2449 dijelaskan bahwa
Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluargaterdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. #
Tujuan nformed Eonsent antara lain adalah untuk memberikan perlindungan kepada
pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada
16
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
17/23
dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya dan untuk memberi
perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena
prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu
resiko ' Permenkes *o. 254:!enkes:Per::2449 Pasal 8 (
nformed consent memiliki 8 elemen, yaitu threshold elements, informaton elements dan
consent elements. Threshold elements menjelaskan bahwa pemberi consent haruslah seseorang
yang kompeten dalam membuat keputusan 'medis(. Secara hukum seorang dianggap kompeten
apabila telah dewasa 'jika usia telah mencapai 2# tahun atau telah pernah menikah(, sadar dan
berada dalam keadaan mental yang tidak dibawah pengampuan. nformed elements terdiri dari 2
bagian yaitu disclosure 'pengungkapan( dan understandin- 'pemahaman(. Eonsent elements
juga terdiri dari 2 bagian yaitu voluntariness 'kesukarelaan, kebebasan( dan autori3ation
'persetujuan(. Dalam hal ini, consent dapat dinyatakan 'e)pressed ( baik secara lisan maupun
tertulis ataupun tidak dinyatakan 'iplied ( yaitu melalui tingkah laku 'gerakan( yang
menunjukkan jawabannya.#
nformasi:keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran
dilaksanakan dijelaskan pada Permenkes *o 254:!enKes:Per::2449 pasal 1 '8( sekurang
kurangnya mencakup %
#. Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran.
2. Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan.
8. <ematif tindakan lain, dan risikonya.
0. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
>. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
6. Perkiraan pembiayaan.
Dijelaskan pada Permenkes *o 254:!enKes:Per::2449 pasal #9 '#( dan '2( bahwa
pembinaan dan pengawasan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ini
dilaksanankan oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten:Kota dengan melibatkan organisasi profesi terkait sesuai tugas dan fungsi masing
17
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
18/23
masing. Dan pada pasal selanjutnya dijelaskan bahwa !enteri, Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten:Kota dapat mengambil tindakan administratif
sesuai dengan kewenangannya masingmasing. Tindakan administratif yang dimaksud dapat
berupa teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan pencabutan Surat jin Praktik.
ProFy consent adalah consent yang diberikan oleh orang yang bukan si penderita itu
sendiri, dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan consent secara pribadi, dan
consent tersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan pasien oleh pasien apabila
ia mampu memberikannya 'baik untuk pasien, bukan baik untuk orang banyak(. /mumnya
urutan dalam memberikan proFy consent adalah suami atau isteri, anak, orang tua, saudara
kandung dan sebagainya.
nformed consent tidak berlaku pada > keadaan, yaitu pada
• Keadaan darurat medis
• &ncaman terhadap kesehatan masyarakat
• Pelepasan hak memberikan consent
• Elinical pri"ilege
• Pasien yang tidak berkompeten memberikan consent
EonteFtual circumstances juga seringkali memoengaruhi perolehan informed consent.
Seseorang yang dianggap sudah pikun, ornag yang memiliki mental yang lemah,dan orang dalam
keadaan terminal seringkali tidak dianggap cakap menerima informasi yang benar apalagi
membuat keputusan medis. )anyak keluarga pasien melarang dokter untuk berkata benar kepada
pasien mengenai keadaan sakitnya.#
Keluhan pasien tentang proses informed consent adalah%
• )ahasa yang digunakan terlalu teknis
• Perilaku dokter yang terlihat terburuburu atau tidak perhatian atau tidak ada waktu untuk
tanya jawab
18
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
19/23
• Pasien sedang stress emosional sehingga tidak mampu mencerna informasi
• Pasien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk
Sebaliknya kendala pada dokter dalam menyampaikan informed consent dengan baik
meliputi%
• Pasien tidak mau diberitahu
• Pasien tak mampu memahami
• Resiko terlalu umum atau jarang terjadi
• Situasi gawat darurat atau waktu yang sempit
Dam!ak hukum
Kewajiban Dokter G Penjelasan Tindakan !edis ' ;dukasi (
Pada kasus tersebut, pasien lakilaki harus dijelaskan mengenai keuntungan dan kerugian
jika ia menjalani pengobatan tanpa mengobati juga sang istri yang kemungkinan sudah terkena
gonorrhea. $ika dokter tidak meberikan penjelasan terlebih dahulu, dokter tersebut tidak
memenuhi kewajiban dokter yang tercantum dalam Pasal 0 dan Pasal > Permenkes *o
>9>:!enKes:Per:
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
20/23
'#( )arang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau
pencariannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah.
'2( $ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut
atas pengaduan orang itu.
K/3 Perdata #86>
@Setiap perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkan
orang yang karena kesalahannnya menyebabkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebutA
P() dan *#D)
H adalah penyakit kelamin yang ditandai keluar nanah sesudah melakukan hubungan
kelamin. Penyebabnya bakteri Neisseira -onorroeae.
Pemeriksaan Baboratorium yang dapat dilakukan ialah %
#. Dengan pemeriksaan sekret
2. Pemeriksaan sediaan langsung
Pemeriksaan fisik ditemukan %
#. Pria H/; merah, edema, ektropion
2. 7anita mulut rahim merah, edema, sekret mukopurulen ejala H adalah %
#. !asa tunas 8 G > hari
2. *yeri I panas pada saat kencing
8. Keluar nanah
0. !uara uretra membengkak
>. Keputihan pada wanita
Komplikasi yang dapat timbul adalah %
Pada pria % balantis, tisonitis, uretritis posterior, prostatitis, epidedimitis
Pada wanita % parauretritis, bartolinitis, "ul"o"aginitis
20
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
21/23
&DS adalah Ac4uired uno e(icienc/ 7/ndroe yaitu kumpulan gejala penyakit
yang disebabkan karena hilangnya kekebalan tubuh 'sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan
kuman atau "irus yang masuk ke dalam tubuh(. Penderita &DS terserang berbagai penyakit,
karena sistem kekebalan tubuhnya telah rusak. Penyebab &DS adalah "irus yang dikenal dengan
"irus 3+ 8uan unode(icienc/ 9irus '3+(, yang menyerang dan merusak sistem
kekebalan tubuh. 3+:&DS menular melalui %
• 3ubungan seks yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi 3+
• Penggunaan jarum suntik secara bergantian ' jarum bekas (
• bu hamil penderita 3+ kepada bayi yang dikandungnya
• Dari ibu ke anak melalui air susu ibu
Eara !encegah Penularan Penyakit !enular Seksual 'P!S( adalah %
• 3indari hubungan seks bergantiganti pasangan
• )ersikap saling setia
• Eegah dengan menggunakan kondom
• ;ducation
• Pendidikan dan penyuluhan tentang 3+ : &DS
3ubungan antara Penyakit !enular Seksual 'P!S( dengan 3+ adalah P!S
meningkatkan muatan "irus pada sekresi genital selain itu P!S akan meningkatkan kepekaan sel
dan kerusakan sel. Karena salah satu proses penularan 3+ adalah sama dengan proses penularangonorrhea, yaitu melalui hubungan seksual atau persetubuhan. Penting pada kasus ini untuk
melakukan tes skrining untuk kemungkinan terjadinya infeksi 3+ agar dapat cepat
mendapatkan pengobatan. $ika pada kasus tersebut pasien datang dan terdiagnosa menderita
&DS,penting bagi dokter untuk cepat memberikan pengobatan dan menjelaskan kepada pasien
21
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
22/23
pentingnya melakukan tes skrining 3+. Dokter juga menjelaskan kepada pasien untuk memberi
tahu pada istri dan keluarganya
Kesim!ulan
Pembukaan rahasia pasien adalah perbuatan melanggar hukum. &da baiknya apabila
penyakit yang diderita pasien dapat menular kepada pasangannya dalam hal ini adalah penyakit
menular seksual, dokter sebaiknya menjelaskan kepada pasien mengenai keuntungan dan
kerugian serta dampak apabila pasien memninta agar pasangannya tidak diberitahu tentang
kondisi medisnya. Dalam menjelaskan kondisi penyakit pasien seorang dokter tidak boleh
bersifat menghakimi, informed consent juga harus dilakukan dengan baik terutama apabila
pemeriksaan menyangkut alat genital.
22
-
8/19/2019 PBL 6 Piter
23/23
Da"tar !ustaka
#. Sampurna ), Syamsu J, Siswaja TD. )ioetik dan 3ukum Kedokteran. $akarta% Pustaka
Dwipar. 2441.p.9#4,14,1598.
2. 3anafiah !$, &mir &. ;tika kedokteran dan hukum kedokteran. $akarta%;E.
2441.p.215.
8. )udiyanto &,7idiatmaka7, SudionoS., 7inardi T,dries &!,Sidhi, et all. lmu
Kedokteran orensik. $akarta % )agian Kedokteran orensik /ni"ersitas ndonesia. #551.
p.#15.
0. &nonymous. Peraturan Perundangundangan )idang Kedokteran%hukum pidana yang
berkaitan dengan profesi dokter. $akarta% )agian Kedokteran orensik akultas
Kedokteran /ni"ersitas ndonesia.#550.p.#19.
>. )ertens K. ;tika. $akarta%ramedia.2441.p.21590.
6. Purwadianto &, Soetedjo, unawan S, )udiningsih =, et all. Kode etik kedokteran
ndonesia. $akarta%D. 24#2.p.86.