pendidikan sebagai sistem - p2appjj.ub.ac.id · apa itu pendidikan sebagai sistem ? 3. komponen...
TRANSCRIPT
PENDIDIKANSEBAGAI SISTEM
Senin, 12 Agustus 2019: 09.00 -10.00
Disiapkan oleh: Didik SuprayogoEmail : [email protected]
Sumber: Nizam & Bassaruddin, FatikhahImran SL Tobing
Ketua
Pusat Pembinaan Agama (PPA)
Pusat Jaminan Mutu (PJM)
Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan (P2MP)
Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan (P2RP)
Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional (P3AP)
Pusat Pengembangan Aktivitas dan Teknologi Pembelajaran (P2ATP)
Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (PMPK)
Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD)
Pusat Informasi, Dokumen, dan Keluhan (PIDK)
Pusat Urusan Internasional (PUI)
Pusat Pemeringkatan UB
Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretaris
Bagian Tata Usaha
Subagian Umum
Subagian Program
Subagian Data danInformasi
Susunan Organisasi LP3M UB
1. Apa itu Sistem?
2. Apa itu Pendidikan sebagaiSistem ?
3. Komponen SistemPendidikan Tinggi
3
OUTLINE
4
1. Apa itu sistem?
SYSTEMA (YUNANI) :
himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur danmerupakan suatu keseluruhan.
A. PENGERTIAN SISTEM
1• Menunjukkan suatu himpunan bagian-bagian yg saling
berkaitan
2• Menunjukkan adanya alat-alat atau organ tubuh secara
keseluruhan
3• Menunjukkan sehimpunan gagasan atau ide yang
tersusun & terorganisir
4• Menunjuk suatu hipotesis atau uraian suatu teori
5• Menunjuk pada suatu cara atau metode
>> PENGERTIAN SISTEM
Sistem sebagai Metode :
System approach (Pendekatan sistem)
>> Pengertian Sistem
• Satuan obyek-obyek yang disatukan olehsuatu bentuk interaksi atau salingketergantungan (Instructional System)
BELA H. BANATHY
• Sistem merupakan himpunan komponenatau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapaisesuatu tujuan
CAMPBELL
B. DEFINISI SISTEM
• Sekumpuan unsur yang dinamis yang dengansesuatu cara berkaitan satu sama lain & salingketergantungan, shg dengan kerja sama menurutaturan tertentu memperoleh suatu hasil.
ALLPORT
• Sistem adalah prosedur logis dan rasional untukmerancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yg lainnya denganmaksud untuk berfungsi sebagai suatu tujuan ygtelah ditentukan
L. JAMES HAVEY
>> DEFINISI SISTEM
• Merupakan unsur kegiatan ataumenyusun suatu skema atau tata caramelakukan suatu kegiatan pemrosesanuntuk mencapai sesuatu atau beberapatujuan, hal ini dilakukan dgn caramengolah data atau energi atau barang di dalam jangka wktu tertentu gunamenghasilkan informasi danbarang(benda) .
MURDICK& ROSS
>> DEFINISI SISTEM
Definisi lengkap (Shrode & Voich)
>> DEFINISI SISTEM
Sistem merupakan himpunan bagian-bagian
Bagian-bagian saling berkaitan
Masing-masing bagian bekerja sendiri, namun salingmendukung
Ditujukan pada tujuan bersama atau tujuan sistem
Terjadi dalam lingkungan yang kompleks
12
Sistem merupakan suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-
komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-masing, Tetapi secara fungsi komponen-komponen itu, terarah pada pencapaian
tujuan (tujuan dari sistem)
1) Setiap sistem punya tujuan
2) Setiap sistem mempunyai batas yang memisahkan dengan lingkungan
3) Bersifat terbuka
4) Terdiri dari sub sistem
5) Sub sistem merupakan satu kebulatanyang utuh dan padu, bersifat wholism
C. CIRI-CIRI SISTEM
6) tiap sub sistem saling berhubungan danketergantungan baik dalam sistem itusendiri maupun lingkungan
7) Harus ada proses transformasi
8) Terdapat mekanisme kontrol denganmemanfaatkan tersedianya umpan
9) Harus mampu mengatur diri sendiri danmenyesuaikan diri dengan lingkungan.
>> CIRI-CIRI SISTEM
Unsur-unsur sistem
Ada satu kesatuan organis
Adanya komponen yang saling membentuk kesatuan organis
Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan yang lain maupun antara komponen dengan keseluruhan
Adanya gerak atau dinamika
Adanya tujuan yang ingin dicapai
15
16
2. Apa itu Pendidikan sebagai sistem?
17
Pendidikan adalah satu keseluruhankarya insani yang terbentuk dari bagian-
bagian yang mempunyai hubunganfungsional dalam membantu terjadinya
proses transformasi atau perubahantingkah laku seseorang sehingga
mencapai kualitas hidup yang diharapkan.
Komponen-komponen Upaya Pendidikan
Pendidikan sebagai sistem.slide 18
Tujuan Pendidikan
Peserta Didik Pendidik
Interaksi
Pendidikan
Interaksi Peserta didik-pendidik –Tujuan pendidikan
Tantangan Sistem Pendidikan
Kemampuan untuk mengetahui pola-polaperubahan dan kecenderungan yang sedangberjalan
Kemampuan untuk menyusun gambar tentangdampak yang akan ditimbulkan olehkecenderungan-kecenderungan yang sedangberjalan tadi
Kemampuan untuk menyusun program penyesuaian diri yang akan ditempuhnya dalamjangka waktu tertentu, misal dalam jangka waktutertentu
19
>> PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Pendidikan sebagai suatu sistemmemiliki banyak komponen.
Komponen tersebut merupakansuatu kesatuan yg dinamis,
fungsional saling terkait danpenunjang mencapai suatu tujuan.
The Education Ecosystem
21
22
The Education Ecosystem
Source: http://web.uvic.ca/~lalonde/psyc243/notes/lecture02.html
Bronfenbrenner’s Ecological Systems Theory
23
• Ecosystem can be used as an analogy for education
• Just like an ecosystem, the education environment is dynamic, change in one element creates change in the other elements and the overall environment
• As these elements in the education environment are intricately related, we need to consider them holistically instead of in isolation when making changes
• The alignment of various elements in the education ecosystem towards achieving the purpose of education is crucial
THE EDUCATION ECOSYSTEM
24
3. Komponen sistem Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia
(UU No. 12 Tahun 2012, pasal 1, butir 2)
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
BATASAN
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tinggi oleh Menteri untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi
Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tinggi melalui pendirian perguruan tinggi oleh Pemerintah dan/atau badan penyelenggara untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi
BATASAN
StaffLibrary
Physical FacilitiesLaboratories
FundingOrganization
Resources Curriculum
Management
LeadershipQuality
AssuranceAcademic
Community
Teaching-Learning Process GraduatesIncomingStudents
Intelektual, Ilmuwan, atauProfesional yang berimanbertaqwa, berakhlaqmulia, berbudaya, kreatif,Berkarakter tangguh
Karya Penelitian untukKemaslahatan bangsa,negara, dan manusia
Pengabdian KepadaMasyarakat
Tujuan DiktiSISTEM PENDIDIKAN TINGGI
1
3
5
42
28
Visi Misi Kemenristekdikti
29
Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
30
31
3.1. Leadership dan Management
32
33
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
KOMPLEKSITAS• Harapan publik dan UUD: fungsi
sosial, rumah para intelektual, panutan
• Harapan pendiri: Visi, misi danTujuan, sustainabilitas finansial, “not for profit institution”
34
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
KOMPLEKSITAS• Yang dikelola: pengetahuan,
akademisi, proses pendidikan, administrasi
• Pengelolaan: multi kepentingan, multi dimensi
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
KOMPLEKSITAS
• Prinsip: antara kolegial, birokratik, korporatik,entrepreneurial
• Pimpinan PT sebagai academic leader dan institutional leader
37
Budaya Collegial
• Kepemimpinan didasarkan pada kepercayaan masyarakat akademis• Penekanan pada otonomi institusi dan kebebasan akademik• Aspek di luar akademis dipandang sebagai faktor eksternal• Cocok untuk organisasi kecil• Budaya “pribadi”• Contoh: banyak PTN “tua” di Indonesia, Oxbridge
38
Budaya Birokratis
• Penekanan pada prosedur, peraturan dan kendali organisasi• Pengambila keputusan terpusat, lamban, keputusan didasarkan
pada komisi, panitia, pokja, dsb.• Pengaruh external besar melalui jalur administrasi (pemerintah,
yayasan)• Berfungsi baik pada kondisi stabil, efisiensi rendah• Budaya ‘model’• Banyak PTN dan PTS kita, University of London,
39
Budaya Entrepreneurial
• Kekuasaan terpusat tapi didelegasikan• Pimpinan mempunyai kebebasan menjalankan organisasi tapi
kinerjanya dimonitor ketat• Pengguna/pasar menjadi faktor eksternal yang dominan• Budaya “tugas”• Beberapa PTN-BH kita (?), University of Phoenix
40
Budaya Korporasi
• Kekuasaan terpusat, rektor sebagai “chief executive”• Jejaring kekuasan, pimpinan di”select” bukan di”elect”, mencari
professional• Input external masuk melalui jalur management• Resiko lemahnya kendali pada eksekutif• Budaya “kekuasaan”• Binus (?) South Bank University?
41
Rektor sebagai Academic Leader
• Membawa Institusi PT menjadi pilar peradaban bangsa• Facilitating• Empowering• Enabling• Harmonising/synchronising
42
Rektor sebagai Academic Leader
• Budaya mutu• Good university governance
• Transparency• Accountability• Efficient & affectivity
• Mengelola sumber daya (man, money, machine, method) secaraefektif dan efisien
• Menggalang sumber daya dan dukungan
43
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
• PT wajib dikelola dengan prinsip good governance• Management PT menjadi fungsi penting dalam peningkatan mutu
akademik• Dasar pengelolaan:Perubahan peraturan dan perundangan (setelah UU No 12/2012)
– PP No 4 Tahun 2014– Termasuk penekanan pada penjaminan mutu internal
• Mengurangi resiko kesalahan pengelolaan
44
45
Kaitan dengan Topik GUG• Tiga level issues
– Governance: menyangkut kebijakan tentang arah dan pengembanganinstitusi– Management: kebijakan detil dan pengendalian atas pengelolaan institusi PDCA– Administration: pelaksanaan kebijakan dan putusan yang telah ditetapkan
• Pembagian kewenangan antara PT dan Badan Penyelenggara– Diatur di statuta– Prinsip: kejelasan kewenangan (tidak tumpang tindih)
• Peran dan fungsi struktur di setiap lini organisasi PT• Pro-kon tentang sentralisasi vs desentralisasi
– Tergantung budaya organisasi
46
47
4848
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Rencana Strategis
Perjanjian Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pengelolaan Data Kinerja
Pelaporan Kinerja
Reviu dan Evaluasi Kinerja
*) Permenristekdikti No. 51 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kemenristekdikti.
MEMASTIKAN RESTRA UNIT ORGANISASI SELARAS DENGAN KEMENTERIAN
DILAKUKAN PENYELARASAN AGAR
SINERGI DAN MENDUKUNG KINERJA
KEMENTERIAN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN TARGET
DIUKUR DENGAN TEPAT
MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN
KE TAHUN
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN SECARA
JUJUR
MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN
DIEVALUASI
INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akandicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telahdirencanakan. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilanorganisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisarhasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugasdan fungsi organisasi. (IKSS, IKP, IKK)Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Sasaran Strategis. Kementerian, Outcome (Impact)Indikator Kinerja Program (IKP): Sasaran Program, Eselon I, OutcomeIndikaktor Kinerja Kegiatan (IKK): Sasaran Kegiatan, Eselon II, Output
50
51
52
53
55
57
58
3.2. KKNI
SOLUSI UNTUK INDONESIA
KKNI merupakan sistem yang berdiri sendiri danmerupakan jembatan antara sektor pendidikan dan
pelatihan untuk membentuk SDM nasionalberkualifikasi (QUALIFIED PERSON) dan
bersertifikasi (CERTIFIED PERSON) melaluiskema pendidikan formal, non formal, in formal,
pelatihan kerja atau pengalaman kerja.
Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Deskripsi Kualifikasi pada KKNImerefleksikan capaian pembelajaran(learning outcomes) yang perolehseseorang melalui jalur
• pendidikan• pelatihan• pengalaman kerja• pembelajaran mandiri
The share of Science, Knowledge, Knowhow and Skills in each IQF level may vary according to the national qualification assessment established by all concerned parties.
DR
M
S-1
D-3
D-2
SMA
D-4
SMK
Apt – Ars – Ak
dr – drg
Sp – SSp
Jalu
rP
rofe
si
Jalu
rA
kad
em
ik
Jalu
rV
oka
si7
6
5
4
3
2
1
Sert
ifik
atK
om
pet
en
siK
erj
a
SP
MP
TS
PM
S BN
SP
LSP
KER
AN
GK
A K
UA
LIFI
KA
SI N
ASI
ON
AL
IND
ON
ESIA
D-1
BS
NP
BADAN PENJAMINAN MUTU GABUNGAN–UNTUK MASA TRANSISI
S/M
PN
FIP
TB
AN
TUGAS MASYARAKAT
PENGGUNA
TUGAS
PERGURUAN TINGGI
ASOSIASIPROFESI
STA
ND
AR
T KO
MP
ETEN
SI
LEMBAGA
SERTIFIKASI
SERTIFIKAT
PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK
S2
S3
S1
endrop3ai@ its.ac.id
PROGRAM PENDIDIKAN
VOKASI
D I
D II
D III
D IV
PROG. PDD PROFESI
PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI
S1
IJASAH
LEMBAGA
PELATIHAN
PROGRAM PELATIHAN
M.ST
UJI K
OM
PETEN
SI
SPESIALIS
TUGAS MASY. PENGGUNA
PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK
TUGAS PERG. TINGGI
ASOSIASIPROFESI
& BIDANGKERJA
TERTENTU
STANDART KOMPETENSI
IJASAHLEMBAGA
SERTIFIKASI
LEMBAGA
TRAINING
SPEC
IFIC
RES
EAR
CH
&
DEV
ELO
PM
ENT
S3
SERTIFIKAT KOMPETENSI
HAK
PATENT
PE
NG
EM
BA
NG
AN
IP
TE
KS
LMBG RISET
GEN
ERIC
RES
EAR
CH
S2
GEN
ERIC
SK
ILL
S1
endrop3ai@ its.ac.id
1.1.
ALASAN EKSTERNAL
• Tantangan dan persaingan
global
• Ratifikasi Indonesia di
berbagai konvensi
ALASAN INTERNAL
• Kesenjangan mutu, jumlah
dan kemampuan
• Relevansi penghasil vs
penggunapengangguran
• Beragam aturan kualifikasi
• Beragam pendidikan
KKNI
(IQF)
Sebuah Pernyataan
kualitas SDM Indonesia
Penilaiankesetaraan
danpengakuankualifikasi
SDM asing
SDM Indonesia
kerangka penjenjangan kualifikasikerja yang menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihanserta pengalaman kerja dalamrangka pemberian pengakuankompetensi kerja sesuai denganjabatan kerja di berbagai sektor.
perwujudanmutu dan jati diribangsa Indonesia terkait dengan sistempendidikan danpelatihan sertaprogram peningkatanSDM secara nasional
Jenjang kualifikasi adalah
tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional,disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/ ataupelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.
1
2
3
4
5
7
8
9
6
1
2
3
4
5
7
8
9
6
TERCANTUM DALAM DESKRIPSI UMUM
KKNI
SEBAGIAN DITETAPKAN DLM SNPT SEBAGIAN DIUSULKAN FORUM
PRODI
DITETAPKAN MENTERI ATAS USUL FORUM
PRODI SESUAI RUMPUN ILMU
KEMAMPUAN KERJA UMUM DITETAPKAN
DALAM SNPT
75
3.3. Pendidikan Berbasis Outcome
Akreditasi berbasis IPOProcess Outcomes
Output:GPALoS
DO rates
Input:Selectivity
Recruitment
Faculty &Sup. Staffs
Teaching,Learning
Facilities
Std. Support
Governance,Financial
Curriculum
CriteriaInt. Accr.
IPO/Instrument-based accreditation
Outcomes-basedaccreditation
PRGOGRAM STUDI DANAKREDITASI
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
BAN PTStandard
FAKULTAS / JURUSAN DANPROGRAM STUDI -AKREDIKATASI
7 Standar 9 Kriteria
Sumber: Arifin, 2018
77
ABET-ASIIN-AACSB-AUN QA-BAN PT
ABET ASIIN AACSB AUN-QA BAN-PT
Accreditation Accreditation Accreditation Assessment Accreditation
International International International Regional National
OBE OBE OBE OBE OBE
SSR - visit SAR - visit SER - visit SAR - visit SAR - visit
Professional Professional Professional Semi-Gov Government
Program Program Program Program &Institutional
Program & Institutional
Eng, Comp, Tech EngineeringInformatics, Sciences
Business,Accounting
All Programs All Programs
78
79
80
Outcome
Section 2
81
82
83
Outcome Based Education (OBE)
84
Section 3
85
86
87
APAKAH OUTCOME-BASED EDUCATION (OBE) ITU?
• Starting with a clear picture of what is
important for students to be
able to do
• Then organizing the curriculum, delivery and assessment to make sure learning happens and LO achieved…
• Measureble outcome : -Achievement of LO direct and in-direct assessment systems
Apa ituOBE?
OBE adalah sistem pendidikan yang berfokuspada hasil apa yang dapat dilakukan mahasiswapada akhir pengalaman mereka belajar.
OBE melibatkan restrukturisasi kurikulum, pengajaran dan pembelajaran, penilaian danpraktik pelaporan dalam pendidikan.
Struktur dan kurikula dirancang untuk mencapaikemampuan atau kualitas tersebut.
Ini mengharuskan mahasiswa menunjukkankemampuan keilmuan yang dikuasai danketrampilan yang telah mereka pelajari.
FokusOBE
Merancang pendidikan Apa yang dibutuhkan agar mahasiswa dapat ataumampu melakukan pekerjaan?
Bagaimana cara terbaik untuk membantumahasiswa meraihnya?
Bagaimana kita akan tahu apakah mereka telah mencapai itu?.
Ini mengharuskan mahasiswamenunjukkan kinerja keilmuan yang dibutuhkan dan ketrampilan yang telahmereka pelajari.
PengalamanBelajar
Backward curriculum design
CapaianPembelajaran
(Learning Outcome)
Kompetensi(Competencies)
Profil lulusan(Graduate attributes)
Bahan Kajian & Mata Kuliah
MetodePembelajaran &
Penilaian
Constructive alignment Fokus
1
3 2
4
Outcomes-Based Education (OBE) Framework
92
PROSES PENDIDIKAN OBE
93
input prosesStudent
Outcomes
ProgramEducationalObjectives
PengajarKurikulum
LabSD lain
Pengajaran & Pembelajaran
Mahasiswasaatlulus
Lulusanmemenuhikebutuhanpemangku
Kepentingan
PemangkuKepentingan
Asesmen dan Perbaikan Berkelanjutan
Jangka pendek Jangka panjang
94
95
3.3. Komunitas Akademik
Apa ituKomunitasAkademik?
sebuah struktur yang mendorong penciptaan, berbagi, dan menerapkan pengetahuan, baikdalam kegiatan intra-dan ektra kurikuler
“rumah” bagi staf untuk melakukan penelitian, pengabdian masyarakat dan pengajaran, sertaketerlibatannya dalam kaitannya dengan budaya, harapan, dan peluang pengembangan staf. (Monash University)
Budaya akademik
TerminologiBudaya
akademik?
Budaya :
(KBBI : pikiran; akal budi; adat istiadat).
budaya adalah perilaku / kebiasaan baik yang berkembang dalam suatu populasi (masyarakat) dan diwariskan antar generasi.
Akademik :
segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmupengetahuan; mulai dari proses pencarian danpenemuan, penyampaian dan penerimaan, pengkritisandan pengujian secara jujur dan inklusif, sertapenerapannya di masyarakat.
TerminologiBudaya
Akademik?
Budaya akademik :
kebiasaan baik suatu masyarakat yang berkaitandengan ilmu pengetahuan dan dilakukan dari waktu kewaktu
totalitas kehidupan dalam segala aktivitas akademikmasyarakat ilmiah di institusi pendidikan
budaya universal, yang dimiliki setiap individu yangterlibat dalam aktivitas akademik
warga kampus sebagai masyarakat ilmiah akan lebihkental menganut budaya akademik dibandingkandengan warga masyarakat lainnya
99
Pengembangan budaya akademik
• Aktivitas-aktivitas terkait keilmuan, baik yang merupakan program
intrakurikuler maupun program ekstrakurikuler, secara kontinyu harus
terus disosialisasikan agar kebiasaan-kebiasaan baik ini terus
berlangsung di komunitas akademik (dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa) sehingga menjadi tradisi dan menjadi budaya akademik
• Budaya akademik di institusi pendidikan – seperti perguruan tinggi- sangat
penting dikembangkan dan dipelihara agar dampak positifnya dapat
bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Mahasiswa dan staf harus memfokuskan diri pada kegiatan-kegiatan
akademik berupa kajian ilmu, penelitian, dan pengembangan masyarakat;
dan bersifat adaptif mengikuti dinamika perubahan dan perkembangan
zaman.
100
Budaya akademik berasaskan:
a. kebenaran ilmiah
b. penalaran
c. kejujuran
d. keadilan
e. manfaat dan kemaslahatan
f. kebajikan
g. tanggung jawab
h. kebhinnekaan
101
Beberapa produk dari budaya akademik :
a. Kompetensi mahasiswa (IPK, lulus tepat waktu, sarat pengalaman) dan
kompetensi staff
b. Karya penelitian
c. Karya pengabdian
d. Publikasi (makalah seminar, artikel, buku)
e. Pengakuan keahlian / kepakaran
102
Manfaat pengembangan budaya akademik :
a. Dihasilkannya lulusan yang menguasai iptek, jujur, dan bertanggung
jawab untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya
saing bangsa;
b. Dihasilkannya iptek melalui penelitian yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa,
serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
c. Mengembangkan sivitas akademika yang kompeten, inovatif, responsif,
kreatif, terampil, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma untuk
kepentingan bangsa
103
Beberapa faktor penghambat berkembangnya budaya akademik:
a. Sikap apatisme mahasiswa dan sivitas akademika
b. Kurang menghargai waktu (seharusnya intelektual memanfaatkan waktu
secara efektif dan efisien untuk aktivitas-aktivitas akademik)
c. Sivitas akademika belum terbiasa berpikir ilmiah dan menghayati
kehidupan akademik
d. Hubungan dosen-mahasiswa dan senior-junior yang kurang kolegial akan
menghambat transformasi iptek
e. Tidak ada penghargaan (reward) atas prestasi
f. Fasilitas tidak mendukung
104
3.4. Quality Assurance
105
106
PENJAMINAN MUTU
• BAN-PT• Akreditasi
Internasional (AUN-QA, ABEST, ABET, ASIIN)
• ISO• Lembaga Lain
UB WCU
108
GOOD UNIVERSITY TEACHGREAT UNIVERSITY TRANSFORM
GOOD UNIVERSITY PRODUCE GRADUATESGREAT UNIVERSITY PRODUCE LEADERS
109https://www.youtube.com/watch?v=H4xH8sw0Eh8