pengaruh instagram ads advertising), endorsement, dan
TRANSCRIPT
Pengaruh Instagram Ads (Advertising), Endorsement, dan
Electronic Word of Mouth (E-WOM) terhadap Minat Beli
Konsumen Pada UMKM Acigo
Nuzul Rachmatiyah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected]
Dosen Pembimbing:
Moh. Erfan Arif, SE., MM.
ABSTRAK
Strategi pemasaran saat ini tidak terlepas dari dampak teknologi informasi yang
semakin canggih sehingga promosi melalui media sosial bisa menjadi salah satu cara untuk
memperkenalkan produk ke konsumen dengan menggunakan instagram ads, endorsement,
dan memanfaatkan electronic word of mouth untuk dapat menarik minat beli konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh instagram ads, endorsement, dan
electronic word of mouth terhadap minat beli. Jenis penelitian ini menggunakan
explanatory research untuk mengetahui pengaruh antara variable yang ada dalam
penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kosnumen Acigo.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampel jenuh yaitu jumlah sampel
sama dengan jumlah populasi sebanyak 100 responden. Data hasil sampling yang
diperoleh melalui kuisioner di olah menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
bantuan software SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instagram ads,
endorsement, dan electronic word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli pada bisnis Acigo.id.
Kata Kunci: Instagram Ads, endorsement, electronic word of mouth, minat beli, electronic
marketing.
ABSTRACT
The current marketing strategy is inseparable from the impact of increasingly
sophisticated information technology so that promotion through social media can be one
way to introduce products to consumers by using Instagram ads, endorsements, and
utilizing electronic world of mouth to attract consumer buying interest. This study aims to
determine the influence of Instagram ads, endorsements, and electronic word of mouth on
buying interest. This type of research uses explanatory research to determine the effect of
the variables in this study. The population used in this study is Acigo consumers. The
sampling technique in this study is a saturated sample, namely the number of samples is
the same as the total population of 100 respondents. Sampling data obtained through
questionnaires were processed using multiple linear regression analysis with the help of
SPSS software version 25. The results of this study indicate that Instagram ads,
endorsements, and electronic word of mouth have a positive and significant effect on
buying interest in Acigo SMEs.
Keywords: Instagram Ads, endorsement, electronic word of mouth, purchase intention,
electronic marketing.
I. PENDAHULUAN
Ketimpangan ekonomi di Pulau
Jawa dan non-Jawa menunjukkan
upaya pemerintah dalam beberapa
tahun terakhir belum bisa
menuntaskan permasalahan
desentralisasi ekonomi. Untuk itu,
perlu ada komitmen bersama untuk
menumbuhkan pusat-pusat aktivitas
ekonomi di daerah melalui reformasi
pembangunan ekonomi. Salah satu
upaya dari fenomena ini adalah
aktivitas yang mampu
mengembangkan sumber daya lokal
dan menggerakkan ekonomi rakyat
menjadi lebih produktif dan memiliki
daya saing, seperti adanya Usaha
Mikro Kecil Menengah (Abdullah,
2020).
UMKM memegang peranan
penting dalam menumbuhkan
perekonomian suatu daerah dengan
memberikan kontribusi seperti
menambah pendapatan daerah dan
menciptakan lapangan pekerjaan.
Kota Gorontalo sebagai salah satu
daerah non-Jawa, memiliki sekitar
10.000 jenis UMKM di berbagai
macam bidang. Salah satu bidang
UMKM yang berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi Kota
Gorontalo yaitu bidang kuliner.
Menurut data terakhir, terdapat 3.115
UMKM di bidang kuliner yang
tersebar di Kota Gorontalo (Dinas
Koperasi dan UMKM Kota
Gorontalo, 2018). Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa jumlah
tersebut merupakan angka yang besar
dimana menunjukkan bahwa
keberadaan UMKM memiliki
pengaruh dalam sistem perekonomian
di Kota Gorontalo, terutama di bidang
kuliner. Disisi lain, jumlah jumlah
yang besar tersebut juga memberikan
tantangan baru bagi sesama UMKM
yaitu persaingan.
Persaingan antar UMKM yang
ada saat ini juga dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi. Hadirnya
teknologi informasi (TI) mengubah
metode dalam bisnis dengan
memberikan peluang dan tantangan
baru untuk pengembangan UMKM.
Peran teknologi informasi yang
dimaksud adalah internet yang
digunakan sebagai media promosi
melalui platform media sosial yang
tersedia bebas bagi para pelaku
UMKM (Harto, dkk, 2019). Media
sosial merupakan kebutuhan yang
terkenal di kalangan pengguna
internet. Media sosial merupakan
suatu fitur yang bertujuan buat
memfasilitasi bermacam berbagai
interaksi, kerja sama serta bermacam
konten (Stevani & Junaidi, 2021).
Hasil survei yang dilakukan oleh
platform manajemen media sosial
HootSuite dan agensi pemasaran We
Are Social menunjukkan bahwa
pengguna media sosial mencapai
202,6 juta atau 73,7 persen dari total
populasi sebesar 274,9 juta jiwa pada
Januari 2021 (Pertiwi, 2021). Data
tersebut mengindikasikan bahwa
perkembangan teknologi dan media
sosial semakin hari semakin pesat dan
menjadi bagian penting dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan
media sosial yang tepat akan
berpengaruh pada meningkatkan
penjualan, kesadaran merek,
membangun hubungan dengan mitra
lain, meningkatkan traffic,
mendapatkan pelanggan, dan
mendapatkan pandangan baru
terhadap pasar (Stelzner, 2020).
Acigo adalah UMKM baru di
bidang kuliner yang berdiri sejak Juni
2020 di Kota Gorontalo. Acigo
menawarkan produk jajanan berupa
baso aci, basreng, cireng, dan seblak
yang dikirim langsung dari Jawa
Barat. Dalam upaya memasuki pasar
serta menghadapi persaingan yang
ada, Acigo menggunakan beberapa
strategi pemasaran untuk
memperkenalkan produknya kepada
konsumen di Kota Gorontalo.
Acigo melakukan promosi
dengan mengiakan instagram ads,
endorsement, dan memanfaatkan
electronic word of mouth untuk
memperkenalkan produknya kepada
konsumen. Hingga kini, promosi
yang dilakukan oleh acigo belum
berdampak secara signifikan pada
peningkatan penjualan mereka.
Sehingga, untuk mengoptimalkan
promosi yang digunakan diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai
promosi yang telah dilakukan.
Berdasarkan paparan diatas,
penulis akan melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Instagram Ads
(Advertising), Endorsement, dan
Electronic Word of Mouth (E-WOM)
terhadap Minat Beli Konsumen Pada
UMKM Acigo”
II. LANDASAN TEORI DAN
HIPOTESIS
A. Promosi
Promosi merupakan suatu kegiatan
dalam mengkomunikasikan informasi
antara penjual dan pembeli potensial
atau orang lain dalam saluran untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku (Ie
et al, 2015). Sementara itu, Kotler &
Amstrong (2018) mengemukakan
bahwa promosi adalah kegiatan untuk
mengomunikasikan keunggulan
produk dan menarik target kosnumen
untuk memutuskan membeli produk.
Adapun menurut Chang (2017)
menyatakan bahwa fungsi utama
promosi penjualan adalah untuk
berkomunikasi dengan konsumen dan
menyentuh hati mereka.
Berdasarkan penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa
promosi merupakan komunikasi yang
dilakukan oleh perusahaan untuk
memberikan informasi serta
penjelasan tentang produk baik itu
barang ataupun jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada konsumen
dengan tujuan agar konsumen tertarik
dan membeli produk tersebut.
B. Electronic Marketing
Electronic Marketing adalah
proses memasarkan produk dan
layanan kepada pelanggan dengan
menggunakan media web. Promosi,
iklan, transaksi dan pembayaran
dapat dilakukan melalui halaman
web. Pengguna internet marketing
dapat dengan mudah mengakses
informasi dimana saja dengan
komputer yang terhubung ke internet
(Chen-Ling dan Lie, 2006). Dalam
prakteknya, terdapat beberapa macam
media yang biasa digunakan dalam
melakukan iklan online, salah satunya
adalah Instagram. Instagram ialah
aplikasi dimana penggunanya dapat
berbagi informasi dengan para
pengguna lainnya baik itu berupa foto
ataupun video. Selain itu pengguna
juga dapat mengambil foto,
menerapkan filter, dan bahkan
membagikannya ke media sosial
lainnya. Saat ini Instagram memiliki
berbagai macam fitur, salah satunya
adalah Instagram Ads. Instagram Ads
merupakan fitur layanan iklan
berbayar yang disediakan oleh
Instagram guna untuk membantu para
pelaku bisnis dalam melakukan
promosi (Nurudin, 2012).
Adapula penggunaan iklan
diharapkan dapat mencapai tujuan.
Menurut Kotler dan Keller (2009)
terdapat beberapa indikator
pencapaian dalam melakukan iklan,
antara lain :
a. Informing (Informasi)
b. Influencing (Persuasif)
c. Reminding (Pengingat)
C. Endorsement
Endorsement yaitu dukungan yang
digunakan dalam iklan secara
eksplisit baik itu berasal dari kaum
selebriti maupun bukan selebriti
untuk meningkatkan penjualan
produk yang ditawarkan.
Berdasarkan pengertian di atas,
endorsement berarti dukungan yang
diberikan terhadap suatu merek atau
produk sebagai bentuk promosi
sehingga dapat meningkatkan nilai
penjualan produk (Shimp, 2007).
Menurut Larasati (2020), terdapat
indikator untuk mengukur
endorsement, yaitu sebagai berikut:
a. Kredibilitas endorser
Nguyen dan Huynh (2018)
menyatakan kredibilitas endorser
memiliki tiga dimensi utama, yaitu:
keahlian (expertize), kepercayaan
(trustworthiness), dan daya tarik
(attractiveness). Hal ini didasarkan
pada penelitian-penelitian terdahulu
yang sering menggunakan tiga
dimensi utama dari kredibilitas
endorser.
b. Kongruensi produk dengan
endorser.
Teng et al. (2020) menyatakan
kongruensi antara endorser dengan
produk dapat diukur dengan tiga
dimensi, yaitu (1) Kecocokan antara
citra endorser dengan citra produk
(2) Kealamian antara endorser
dengan produk, (3) Kecocokan
antara endorser dengan produk.
D. Electronic Word of Mouth (E-
WOM)
Electronic Word of Mouth
merupakan pernyataan positif atau
negatif yang dibuat secara potensial
dan aktual oleh konsumen yang telah
menggunakan produk atau jasa dari
suatu perusahaan serta dapat diakses
oleh banyak orang dan lembaga-
lembaga melalui internet (Hennig-
Thurau et al, 2004).
Goyette et al. (2010) menjelaskan
indikator pengukuruan electronic
word of mouth dalam tiga dimensi
yaitu sebagai berikut:
a. Intensity
Goyette et al. (2010) membagi
indikator intensity menjadi
beberapa bagian seperti (1)
Frekuensi mengakses informasi
dari situs jejaring sosial, (2)
Frekuensi interaksi dengan
pengguna situs jejaring sosial, (3)
Banyaknya ulasan yang itulis oleh
pengguna situs jejaring sosial.
b. Valence Of Opinion
Poin ini mendeskripsikan
tentang pendapat konsumen baik
secara positif maupun negatif
mengenai produk dan jasa dari
suatu merek. Valence Of Opinion
memiliki dua sifat yaitu positif dan
negatif seperti (1) Komentar
positif dan negatif dari pengguna
situs jejaring sosial, dan (2)
Rekomendasi dari pengguna situs
jejaring sosial
c. Content
Konten merupakan isi atau
informasi dari situs jejaring sosial
berkaitan dengan produk dan jasa.
Indikator dari konten seperti (1)
Informasi variasi produk atau jasa,
(2) Informasi kualitas produk atau
jasa, (3) Mengenai harga yang
ditawarkan.
E. Minat Beli
Model yang digunakan untuk
mengukur minat beli adalah model
AIDA yang diartikan Attention,
Interest, Desire dan Action.
Menurut Widjaja & Wiranata
(2017) AIDA menjelaskan ada
sejumlah tahapan yang harus
dilalui dalam diri seorang
konsumen sebelum akhirnya
memutuskan untuk membeli
sebuah produk dengan melewati
tiga tahap dcalam model AIDA.
Widjaja dan Wiranata (2017)
memaparkan tahap-tahapan AIDA
dalam empat tahap yang terdiri
dari:
a. Perhatian (Attention) yaitu
menarik perhatian
(Attention) konsumen
terhadap produk atau jasa
yang akan dijual. Pada
tahap awal ini bagaimana
penyesuaian pola pikir
konsumen dengan harapan
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
dihadapi oleh konsumen.
b. Ketertarikan (Interest)
yaitu bagaimana
mempengaruhi perasaan
konsumen bahwa produk
yang disampaikan sesuai
dengan kebutuhan oleh
konsumen.
c. Keinginan (Desire) yaitu
Ketika memiliki produk
yang sesuai harapan akan
memunculkan sebuah citra
jika digunakan oleh
konsumen.
d. Tindakan (Action) yaitu
bagaimana membuat
konsumen segera
mengambil tindakan
(Action) untuk membeli
produk atau jasa.
F. Hipotesis
Berdasarkan teori dan penelitian
terdahulu yang dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis
sementara yang peneliti ajukan adalah
sebagai berikut:
Gambar 1
Model Hipotesis
H1 : Secara parsial Instagram Ads
memiliki pengaruh terhadap minat
beli pada UMKM Acigo
H2 : Secara parsial endorsement
memiliki pengaruh terhadap minat
beli pada UMKM Acigo
H3 : Secara parsial Electronic word of
mouth memiliki pengaruh terhadap
minat beli pada UMKM Acigo
III. METODE
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatakan kuantitai dengan
metode explanatory Research untuk
menjelaskan hubungan kausal
diantara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesa yang telah
dirumuskan sebelumnya, sehingga
dapat mengetahui berapa besar
kontribusi variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikatnya serta
besarnya arah hubungan yang terjadi.
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data primer
berupa hasil kuisioner terkait dengan
topik penelitian yang ada dan data
sekunder berupa berupa buku, jurnal,
artikel yang diunduh dari internet dan
tesis terdahulu yang mempunyai
relevansi dengan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah
konsumen acigo yang berjumlah 150
Orang. Sampel pada penelitian ini
Electronic word
of mouth (X3)
Endorsement
(X2)
Minat Beli (Y)
Instagram Ads
(X1)
berupa sampel jenuh yaitu sama
dengan jumlah populasi sebanyak 150
responden.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam menunjang
pembahasan penulisan penelitian ini,
maka penulis menggunakan prosedur
pengumpulan data berupa kuesioner
yaitu Pengumpulan data penelitian
pada kondisi tertentu kemungkinan
tidak memerlukan kehadiran peneliti.
E. Metode Analisis Data
Berdasarkan jenis penelitiannya,
maka analisis data yang digunakan
terdiri dari tujuh langkah yaitu
sebagai berikut:
a. uji validitas,
b. uji reliabilitas,
c. uji normalitas (Smirnov-
Kolmogrof),
d. uji multikolonieritas, uji
heterokedastisitas,
e. uji analisis linier berganda,
f. dan koefisien determinasi (R2).
IV. HASIL
A. Uji Validitas
X1.4 0.856 0.1966 0.000 Valid
X1.5 0.847 0.1966 0.000 Valid
X1.6 0.843 0.1966 0.000 Valid
X2.1 0.867 0.1966 0.000 Valid
X2.2 0.920 0.1966 0.000 Valid
X2.3 0.852 0.1966 0.000 Valid
X2.4 0.881 0.1966 0.000 Valid
X2.5 0.917 0.1966 0.000 Valid
X3.1 0.564 0.1966 0.000 Valid
X3.2 0.727 0.1966 0.000 Valid
X3.3 0.748 0.1966 0.000 Valid
X3.4 0.633 0.1966 0.000 Valid
X3.5 0.457 0.1966 0.000 Valid
X3.6 0.735 0.1966 0.000 Valid
X3.7 0.765 0.1966 0.000 Valid
X3.8 0.811 0.1966 0.000 Valid
Y1 0.876 0.1966 0.000 Valid
Y2 0.860 0.1966 0.000 Valid
Y3 0.782 0.1966 0.000 Valid
Y4 0.861 0.1966 0.000 Valid
Y5 0.878 0.1966 0.000 Valid
Y6 0.881 0.1966 0.000 Valid
Y7 0.848 0.1966 0.000 Valid
Y8 0.876 0.1966 0.000 Valid
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Hasil uji validitas pada penelitian
ini menunjukkan bahwa seluruh item
pernyataan pada variabel instagram
ads, endorsement, electronic word of
mouth dan minat beli memiliki nilai r
Tabel I
Hasil Uji Validitas
hitung lebih besar daripada r tabel.
Maka dapat disimpulkan, instrumen
penelitian yang digunakan adalah
valid sehingga item-item pernyataan
pada kuesioner dapat digunakan
untuk mengukur variabel penelitian.
Item Rhitung Rtabel
Sig/P-
Value Keterangan
X1.1 0.805 0.1966 0.000 Valid
X1.2 0.850 0.1966 0.000 Valid
X1.3 0.836 0.1966 0.000 Valid
B. Uji Reliabilitas
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Ads (X1)
0.916 Reliabel
Endorsement
(X2)
0.932 Reliabel
Electronic
word of
mouth (X3)
0.791 Reliabel
Minat Beli
(Y)
0.949 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Hasil uji reliabilitas pada
penelitian ini menunjukkan bahwa
seluruh item pada variabel instagram
ads, endorsement, electronic word of
mouth dan minat beli memiliki nilai
cronbach;s alpha lebih besar dari 0,6
maka, dapat disimpulkan jika
variabel-variabel yang digunakan
pada penelitian ini adalah reliabel,
yang artinya alat ukur yang
digunakan sudah tepat dan
pengukuran relatif konsisten saat
dilakukan pengukuran ulang.
C. Uji Normalitas
Beradasarkan Gambar 2 dibawah
ini menunjukkan grafik histogram
telah membentuk sebuah lonceng dan
normal P-Plot telah menyebar
disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa,
data pada penelitian ini telah
terdistribusi secara normal.
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas Grafik
Histogran dan Normal P-Plot
Sumber: Data Primer diolah (2021)
D. Uji Multikolinearitas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Independen
Collinearity
Statistic
Keterangan
X1 0.501 1.996 Non-Multikolinearitas
X2 0.525 1.903 Non-Multikolinearitas
X3 0.480 2.084 Non-Multikolinearitas
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Hasil uji multokolinearitas pada
penelitian ini menunjukkan bahwa
masingmasing variabel independen
yang terdiri dari instagram ads,
endorsement, dan electronic word of
mouth memberikan hasil nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10
sehingga dapat disimpulkan tidak
ditemukan adanya multikolinearits
atau antar variabel independen tidak
berkaitan.
F. Analisis Regresi
Tabel 4
Hasil Uji Regresi
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 4 di atas,
didapatkan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,535X1 + 0,155X2 + 0.300 X3 +ei
G. Koefisien Determinasi (R2)
E. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Berdasarkan gambar diatas maka
dapat dilihat melalui hasil uji
heterokedastisitas pada gambar uji
heterokedastisitas scatterplot, bahwa
titik-titik diagram scatterplot
menyebar dan tidak membentuk pola
tertentu, sehingga dapat dinyatakan
bahwa model regresi pada penelitian
ini mempunyai ragam homogen dan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 5
Koefisien Determinasi
R R Square Adjusted R
Square
0,879 0,773 0, 765
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Hasil koefisien korelasi dan
determinasi pada penelitian ini dapat
dilihat nilai yang ada pada adjusted
R2 yaitu 0,765 atau setara dengan 76,5
persen. Artinya, bahwa 76,5 persen
variabel minat beli akan dipengaruhi
oleh variabel kredibilitas instagram
ads, endorsement, dan electronic
word of mouth. Sedangkan sisanya,
23,5 persen variabel minat beli akan
dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak dibahas pada peneltian
ini. Misalnya, variabel minat beli
dapat dipengaruhi oleh variabel brand
attitude pada penelitian yang
dilakukan oleh Larasati (2020) atau
variabel testimoni pada penelitian
yang dilakukan oleh Awaliyah
(2019).
F. Uji Hipotesis
Tabel 6
Hasil Uji T
Sumber: Data Primer diolah (2021)
Hasil uji t pada penelitian ini
memberikan hasil jika variabel
instagram ads, endorsement, dan
electronic word of mouth memiliki
nilai t hitung lebih besai dari nilai t
tabel sehingga dapat disimpulkan
berpengaruh secara siginifikan
terhadap minat beli dan hipotesis
diterima.
V. PEMBAHASAN
A. Instagram Ads terhadap Minat
Beli
Berdasarkan hasil analisis linear
berganda yang telah dilakukan, dalam
pengujian variabel Instagram Ads
secara parsial memiliki hasil
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen Acigo.
Melalui hasil data tersebut dapat
diartikan bahwa semakin baik kondisi
Instagram Ads yang dilakukan oleh
pihak Acigo maka dapat berpengaruh
terhadap meningkatnya minat beli
konsumen Acigo.
Hal ini sesuai dengan teori oleh El-
Gohary (2010) yang menjelaskan e-
marketing sebagai praktik bisnis
modern terkait barang, jasa,
informasi, serta ide-ide melalui
internet dan alat elektonik lainnya.
Dalam hal ini salah satunya adalah
praktik Instagram Ads dimana dalam
penelitian ini diukur melalui tiga
indikator yaitu informing,
influencing, reminding (Kotler dan
Keller, 2009). Artinya, semakin baik
dan lengkap informasi yang dimuat
dalam iklan tersebut, semakin
menarik iklan yang ditampilkan, dan
semakin sering iklan ditampilkan
maka akan semakin tinggi juga
keinginan konsumen untuk memiliki
produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan tujuan
promosi yang dikatakan oleh Yusup
(2011), bahwa tujuan promosi yaitu
mengubah perilaku, memberikan
informasi, membujuk, dan
mengingatkan kepada konsumen
tentang produk yang ditawarkan oleh
sebuah perusahaan atau bisnis.
Hasil ini juga di dukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Mahdi
(2020) menyatakan bahwa Iklan
instagram Komunikafe berpengaruh
positif terhadap minat pengunjung.
Hasil positif dan signifikan ini
dipengaruhi oleh baiknya informasi
dan pengambilan gambar yang kreatif
dan cukup menarik terhadap
responden yang diteliti. Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Indika
dan Jovita (2017) yang menyatakan
bahwa Instagram Ads pada RR
STUFF berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli yang
mana dipengaruhi oleh baik buruknya
postingan berupa context,
communication, collaboration and
connection pada suatu vidio dan foto
akun instagram yang mana membuat
Konsumen menjadi percaya hingga
minat belinya meningkat pada toko
RR STUFF di Bengkulu.
Berdasarkan hasil distribusi
frekuensi jawaban responden pada
variabel Instagram Ads, dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata yang
tertinggi ialah terdapat pada item
kuesioner X1.4 yaitu iklan video
Acigo, yang ditampilkan dalam
Instagram Ads (advertising) melalui
feed atau story bisa memberikan
informasi kepada konsumen., yang
memperoleh nilai rata-rata sebesar
4,53. Hal ini mengindikasikan bahwa
video Acigo yang ditampilkan dalam
Instagram Ads (advertising) melalui
feed atau story sudah bisa
memberikan informasi kepada
konsumen.
B. Endorsement terhadap Minat
Beli
Menurut Shimp (2007), celebrity
endorsement adalah kegiatan
memanfaatkan seorang artis,
entertainer, atlet, dan public figure
yang banyak diketahui oleh orang
dengan keberhasilan pada bidangnya.
Endorsement pada penelitian ini
dinilai berdasarkan dua indikator
yaitu kredibilitas endorser dan
kongruensi endorser dengan produk.
Berdasarkan hasil analisis linear
berganda pada tabel 4.10, dalam
pengujian variabel endorsement
secara parsial, menunjukkan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen Acigo.
Melalui hasil data tersebut dapat
diartikan bahwa semakin baik
kegiatan endorsement yang dilakukan
oleh influencer lokal yang mengulas
produk Acigo maka akan \mendorong
minat beli konsumen. Hal ini juga
disebabkan dengan adanya kegiatan
endorsement yang dilakukan
influencer lokal Gorontalo, dapat
meningkatkan keyakinan konsumen
dan keingintahuan konsumen tentang
produk yang dipromosikan tersebut.
Dengan adanya endorsment dari
influencer lokal tersebut dapat
meningkatkan pengenalan produk
Acigo lebih luas ke masyarakat
Gorontalo melalui followers dari tiap
influencer lokal yang
mempromosikan produk acigo. Hal
itu didukung dengan gambar 4.8 yang
menampilkan jumlah followers
masing-masing influencer lokal yang
dimaksud. Oleh karena itu, hipotesis
yang menunjukkan bahwa
endorsment berpengaruh positif
terhadap minat beli dapat diterima.
Hal ini sesuai dengan pernyataan
oleh Shimp (2007) dimana
endorsement berarti dukungan yang
diberikan terhadap suatu merek atau
produk sebagai bentuk promosi
sehingga dapat meningkatkan nilai
penjualan produk. Dengan adanya
kegiatan endorsement yang dilakukan
secara tidak langsung akan
meningkatkan nilai penjualan Acigo
dimana dengan meningkatnya minat
beli akan meningkatkan pembelian
konsumen.
Hal ini sesuai dengan Diah (2019)
yang menyatakan bahwa selebgram
endorser berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli. Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan Larasati (2020) bahwa
kredibilitas endorser dan kongruensi
antara produk dengan endorser
mempengaruhi minat beli konsumen,
dalam hal ini endorser yang dimaksud
adalah arief Muhammad yang
menjadi endorser untuk tokopedia.
Berdasarkan hasil rata-rata
distribusi frekuensi jawaban
responden pada variabel
endorsement, dapat diketahui bahwa
nilai rata-rata yang tertinggi ialah
terdapat pada item kuesioner X2.3
yaitu pernyataan “Menurut saya
influencer lokal gorontalo (seperti
Azuramytha, Vella Rodena, GTO
Foodies, Fun Nizam, dan Luci Said)
berpenampilan menarik,
cantik/tampan, dan mempunyai daya
tarik tersendiri saat mempromosikan
produk” yang memperoleh nilai rata-
rata sebesar 4,00. Hal ini
mengindikasikan bahwa para
endorser yang dipilih oleh pihak
Acigo menarik, cantik dan tampam,
seta memiliki daya tariknya masing-
masing saat mempromosikan produk
yang akan mereka ulas.
C. Electronic Word of Mouth
terhadap Minat Beli
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diketahui bahwa
electronic word of mouth memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Dari hasil uji t pada variabel
electronic word of mouth menyatakan
bahwa signifikansi uji t lebih kecil
dari 0,05 dan koefisien regresi
mempunyai nilai positif sebesar
0,300. Sedangkan nilai t-hitung yang
diperoleh yaitu 4,265 lebih besar dari
nilai t-tabel yaitu 1,6608.
Berdasarkan hasil tersebut maka
hipotesis yang menyatakan
“electronic word of mouth
berpengaruh positif terhadap minat
beli” dinyatakan diterima.
Electronic word of mouth
menunjukkan informasi produk,
rekomendasi orang lain tentang
produk, dan intensitas mengakses
tentang produk. Semakin besar
electronic word of mouth maka dapat
meningkatkan eksistensi produk yang
dipromosikan. Hal ini juga akan
berpengaruh pada minat beli
konsumen karena jika tidak ada
ulasan atau rekomendasi tentang
produk tersebut maka produk tersebut
bisa dianggap tidak ada bahkan tidak
sehingga tidak akan meningkatkan
minat beli konsumen. Namun
sebaliknya, jika banyak ulasan positif
dan konsumen merekomendasikan
produk tersebut maka minat beli
konsumen akan semakin tinggi dan
ingin segera memiliki produk
tersebut.
Hal ini sesuai dengan pernyatan
Kotler dan Keller (2012) yang
menjelaskan bahwa word of mouth
marketing merupakan komunikasi
lisan, tertulis ataupun elektronik yang
terkait dengan pengalaman dalam
melakukan pembelian maupun
menggunakan atau mengkonsumsi
produk dan jasa. Adanya penyataan
tentang pengalaman konsumen terkait
produk acigo maka akan
mempengaruhi citra dari acigo sendiri
dan akan mempengaruhi persepsi
konsumen tentang acigo dimana akan
mendorong keinginan mereka untuk
memiliki produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Naufal dan Sari
(2017) Terdapat pengaruh dan
signifikan E-WOM terhadap minat
beli Buldalk Bokkeummyeon
(samyang) di Kota Bandung adalah
sebesar 28,3%. yang menggunakan
indikator dari thurau et al.
menyatakan bahwa electronic word of
mouth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli. Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan Laksmi dan Oktafani
(2017) yang menggunakan indikator
dari Goyette et al. yaitu intensity,
postivie valence, negative valence,
dan content, dan minat beli dengan
indicator AIDA (Awareness, Interst,
Desire, dan Action) menyatakan
bahwa electronic word of mouth yang
dilakukan pada warunk upnormal
Bandung berpengaruh terhadap minat
beli konsumen followers
instagramnya.
VI. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh Instagram Ads,
endorsement, dan electronic word of
mouth terhadap minat beli.
Berdasarkan data dari 100 responden
yang mengetahui bisnis Acigo maka
kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh positif antara
Instagram Ads dan minat beli.
Artinya, semakin baik iklan yang
ditampilan melalui Instagram
maka akan semakin tinggi juga
minat beli konsumen Acigo.
b. Terdapat pengaruh positif antara
endorsement dan minat beli.
Artinya, semakin baik promosi
yang dilakukan oleh endorser
maka akan semakin tinggi juga
minat beli konsumen Acigo.
c. Terdapat pengaruh positif antara
electronic word of mouth dan
minat beli. Artinya, semakin
banyak pernyataan positif tentang
produk Acigo maka akan
semakin tinggi juga minat beli
minat beli konsumen Acigo.
VII. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian yang ada maka peneliti
memberikan beberapa saran yang
nantinya akan bermanfaat bagi pihak-
pihak terkait, antara lain:
a. Pihak Acigo perlu
mempertahankan bahkan
meningkatkan performa mereka
mengenai Instagram Adsnya agar
konsumen bisa mendapatkan
informasi yang diinginkannya
melalu Instagram Ads yang
nantinya akan memunculkan
minat beli konsumen kedepannya.
b. Pihak Acigo sebaiknya memilih
endorser atau influencer yang
sesuai dengan produk yang ingin
dipromosikan agar citra endorser
atau influencer sesuai dengan
citra produk yang ada pun harus
memilih waktu yang tepat dan
juga meningkatkan kuantitas
penggunaan endorsement untuk
mempromosikan produknya
sehingga akan semakin
meningkatkan minat beli
konsumen.
c. Pihak Acigo sebaiknya
memanfaatkan lagi salah satu cara
promosi yaitu electronic word of
mouth dengan baik karena
sebenarnya electronic word of
mouth ini bisa berpengaruh
signifikan terhadap minat beli.
Akan tetapi, cerita buruk yang
dibagikan oleh orang lain juga
bisa mempengaruhi pandangan
calon konsumen kepada Acigo
sendiri sehingga hal tersebut
hanya akan menurunkan minat
beli.
d. Bagi peneliti selanjutnya,
penelitian ini bisa digunakan
sebagai tolak ukur untuk
mengetahui pengaruh terhadap
variabel-variabel yang sama tapi
pada obyek bisnis lain yang
menjadi fokus penelitian
selanjutnya karena penelitian ini
tidak baku dan bisa berubah-ubah
sesuai dengan obyek penelitian
dan lokasi penelitian yang ada.
e. Bagi peneliti selanjutnya,
penelitian ini diharapkan bisa
menjadi bahan pertimbangan
dalam melakukan penelitian
selanjutnya. Hal ini dikarenakan
masih terdapat banyak variabel
lain yang dapat memengaruhi
minat beli konsumen, maka
disarankan bagi penelitian
selanjutnya untuk menambahkan
variabel lain seperti, direct
selling, personal selling, facebook
ads, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada 17 April 2021,
<https://ekbis.sindonews.com/ber
ita/1354911/34/dorong-umkm-di-
kota-gorontalo-walikota-marten-
raih-natamukti-awards>
A Shimp, Terence. 2007. “Periklanan
Promosi (Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu)”. Jilid I, edisi
Terjemahan, Jakarta : Erlangga,.
Al Muchtar, Suwarma. (2015). Dasar
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Gelar Pustaka Mandiri.
Asanti, A. M. (2015). Pengaruh
Electronic word of mouth dan
Persepsi Nilai Terhadap Minat
Beli Bowl0ling Fruit Bar Di
Yogyakarta. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Balqiah, Tengku Ezni, dan Hapsari
Setyowardhani. 2017. Perilaku
Konsumen. Edisi ke-12.
Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Diah, 2018. PENGARUH
TESTIMONI DAN
SELEBGRAM ENDORSMENT
TERHADAP MINAT
PEMBELIAN PADA ONLINE
SHOP MELALUI MEDIA
SOSIAL INSTAGRAM
MAHASISWA FAKULTAS
SYARIAH IAIN PONOROGO.
Skripsi, Universitas IAIN
Ponorogo, Jawa Tengah.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Gorontalo, 2018. SISTEM
INFORMASI PEMBANGUNAN
DAERAH KOTA GORONTALO.
Diakses pada 01 April 2021, <
http://edata.gorontalokota.go.id/prof
il/print/17/1>
El-Gohhary, Hatem. 2010. E-
Marketing - A literature Review
from a Small Businesses
Perspective. International Journal
of Business and Social Science,
1(1), pp:214-244.
Faizah, Salma C. 2021. Pengaruh
Selebriti Endorsement Terhadap
Minat Beli Produk Wardah Di
Surakarta. Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Goyette, I., Ricard, L., Bergeron, J.
and Marticotte, F., 2010. e-WOM
Scale: word-of-mouth
measurement scale for e-services
context. Canadian Journal of
Administrative Sciences / Revue
Canadienne des Sciences de
l'Administration, 27(1), pp.5-23.
Hennig-Thurau T., Gwinner, K. P. ,
Walsh. G & Gremler, D. D. 2004
Electronic word of mouth via
consumer opinion platforms :
What motivates Consumers to
Articulate Themselves on the
Internet Journal of Interactive
Marketing Vol. 18 No. 1
Ie, H., Oroh, S. G. and Moniharapon,
S. (2015) ‘Penerapan Strategi
Promosi Pada Pemasaran Produk
Federal Parts Cv. Kanaka Jaya
Manado Application of
Marketing Promotion Strategy
Federal Parts Product Cv. Kanaka
Jaya Manado’, Penerapan Strategi
Promosi Pada… 650 Jurnal
EMBA, 3(2), pp. 650–659.
Indika, Deru R. dan Cindy Jovita.
2017. MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM SEBAGAI
SARANA PROMOSI UNTUK
MENINGKATKAN MINAT
BELI KONSUMEN. Universitas
Padjajaran, Sumedang.
Kotler dan Keller (2012). Manajemen
Pemasaran. Edisi 12. Jakarta :
Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller,
2016. Marketing Management,
15th Edition, Pearson
Education,Inc.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary,
(2014), Principles of Marketin,
12th Edition, Jilid 1 Terjemahan
Bob Sabran Jakarta : Erlangga.
Laksmi, Aditya Ayu & F. O. (2017).
Pengaruh Electronic word of
mouth (eWOM) terhadap Minat
Beli Followers Instagram pada
Warunk Upnormal. Jurnal
Computech & Bisnis.
Larasati, F., 2020. PENGARUH
KREDIBILITAS ENDORSER,
KONGRUENSI ANTARA
ENDORSER DENGAN
PRODUK, DAN BRAND
ATTITUDE TERHADAP
MINAT BELI (STUDI PADA
SITUS BELANJA ONLINE
TOKOPEDIA). Jurnal Ilmu
Manajemen, [online] Vol. 8(No.
2). Available at:
<https://jimfeb.ub.ac.id/index.ph
p/jimfeb/article/download/6863/5
937> [Accessed 16 May 2021].
Mahdi, Ikramullah. 2018. Pengaruh
Iklan Instagram Terhadap Minat
Pengunjung Komunikafe Di
Makassar. Skripsi, Universitas
Negeri Alauddin, Makassar.
Muchammad Saifuddin, “Pengaruh
Jenis Endorser dan Brand Name
Terhadap Sikap Atas Iklan, Sikap
Atas Merk Dan Niat Pembelian
Pada Produk High Dan Low
Involvement”, Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis, vol. 3 (2013), pp.
279–293.
Nasution. (2003). Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Naufal, Ahmad dan Devilia, Sari,
2017. Pengaruh Electronic word
of mouth (eWOM) Terhadap
Minat Beli Buldalk
Bokkeummyeon (Samyang) pada
masyarakat di Kota
Bandung.Jurnal e-Proceeding of
management. Vol.4.No.3
Desember 2017. ISSN: 2355-
9357.
Nguyen, Khai, and Hien Huynh.
2018. ‘The Relationship Among
Sel-Congruity, Celebrity
Endorsers’s Credibility And
Purchase Intention In E-
Commerce Industry’.
International Journal of
Information, Business and
Management. Vol 10 No. 4.
Nurudin, Media Sosial Baru
(Yogyakarta: Buku Litera, 2012),
82.
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Sekaran, Uma, and Roger Bougie.
2016. Research Method for
Business. 7th ed. Chichester:
Wiley.
Shimp, Terrence, and J. Craig
Andrews. 2013. Advertising,
Promotion, and other aspects of
Integrated Marketing
Communications. 9th ed. Ohio:
SouthWestern Cengage Learning.
Stelzner, M. 2020. 2020 Social Media
Marketing Industry Report.
Social Media Examiner
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV.
Tariq, Maryam., Abbas Tanver.,
Abrar, Muhammad., Iqbal, Asif
(2017) EWOM And Brand
Awareness Impact On Consumer
Purchase Intention: Mediating
Role Of Brand Image. Pakistan
Administrative Review Vol 1, No
1.
Management. Vol 49.
Widjaja,A.P & Wiranta,A. (2017)
Ledakan Ide Bisnismu (dalam 9
Minggu). Cet ke-1. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo,
Kelompok Gramedia.