pengaruh pembelajaran dengan puzzle-based...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PUZZLE-BASED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
MARDIANA ZULFA
NIM. 11140170000005
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Mardiana Zulfa (11140170000005). Pengaruh Pembelajaran dengan Puzzle-
based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa.
Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Oktober 2018.
Pembelajaran dengan Puzzle-based Learning bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan analisis dan penyelesaian masalah menggunakan
puzzle (masalah yang tidak terstruktur) serta mengetahui perbedaan kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa yang diajarkan dengan Puzzle-based Learning
dan yang diajarkan dengan Pendekatan Saintifik. Penelitian ini dilaksanakan pada
di salah satu SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain
penelitian post test only control design. Sampel penelitian sebanyak 64 siswa yang
terdiri dari 32 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas kontrol dengan teknik
cluster random sampling. Analisis data yang diperoleh, rata-rata kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa kelas eksperimen adalah 78,91 dan rata-rata
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas kontrol adalah 55,53. Pada
hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-t pada taraf nyata 5%
diperoleh bahwa nilai sig. = 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa dengan Puzzle-
based Learning lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan Pendekatan
Saintifik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika
menggunakan Puzzle-based Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis siswa.
Kata Kunci: Puzzle-based Learning, Berpikir Intuitif Matematis, kuasi
eksperimen.
ii
ABSTRAK
Mardiana Zulfa (11140170000005). ”The Effect of Puzzle-based Learning
Approach towards Students’ Mathematical Intuitive Thinking Ability.”
Undergraduated Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of
Tarbiyah and Educational Science, Syarif Hidayatullah University Jakarta,
October 2018.
Puzzle-based Learning Approach is a learning approach using puzzles
and problems to develop thinking skills, mental stamina and perseverance at
solving problems. The purpose of this research was to know students’
mathematical intuitive thinking ability between students taught with Puzzle-based
Learning Approach and those taught using a Scientific Approach. The research
was conducted at one of state senior high school in Kota Tangerang Selatan on
2018/2019 academic year. The method of research used quasi experiment method
with posttest-only control group design. The samples are 64 students, they are 32
students in experimental group and 32 students in control group by cluster
random sampling technique. Data collection to measure the ability of students’
mathematical intuitive thinking used by test instrument. The result of this research
shows that the value of sig.= 0,000 less than signification standard 0,05 on
hypothesis test. This indicates that the average of students’ mathematical intuitive
thinking ability of teaching sequences and series taught using Puzzle-based
Learning Approach is higher than those taught with Scientific Approach. This
research concludes that learning mathematics using Puzzle-based Learning
Approach has an effect on students’ mathematical intuitive thinking ability.
Keywords: Puzzle-based Learning Approach, Mathematical Intuitive Thinking,
quasi experiment.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah „Azza Wa Jalla, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan pada junjungan Nabi Muhammad
Shallalhu „Alaihi Wa Sallam beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga
hari akhir.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan matematika. Dalam
prosesnya tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, berkat rahmat dari
Allah serta bimbingan, bantuan, dan saran-saran dari berbagai pihak, akhirnya
hambatan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Selanjutnya penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan baik secara moril maupun
materil, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih
sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
perhatiannya kepada penulis selama proses penyusunan skripsi. Semoga
Ibu selalu dalam limpahan RahmatNya.
iv
5. Ramdani Miftah M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perhatiannya
kepada penulis selama proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu
dalam limpahan RahmatNya.
6. Firdausi, S.Si., M.Pd., selaku Dosen Penasihat Akademik yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang
Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan dariNya.
8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi.
9. Drs. H. P. A. Sopandy, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Kota
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
10. Seluruh staff pengajar dan civitas akademika SMAN 3 Kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan konstribusi yang besar kepada penulis.
11. Orang tua tercinta atas segala do‟a, pengorbanan, dan limpahan kasih
sayang yang telah mereka curahkan sepenuhnya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan semua kegiatan ini dengan lancar.
12. Seluruh siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan khususnya kelas XII IPA
2 dan XII IPA 3 tahun ajaran 2018/2019 yang telah membantu penulis
selama penelitian.
13. Seluruh sahabat dan keluarga penulis yang telah banyak memberikan
motivasi moril maupun materil karena atas dorongan dan perhatian
merekalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
v
14. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya. Semoga Allah „Azza Wa Jalla membalasnya dengan
balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati
yang lapang. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis
pribadi ataupun pada dunia pendidikan pada umumnya.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Jakarta, November 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 9
A. Deskripsi Konseptual ............................................................................................ 9
1. Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis............................................................. 9
a. Definisi Berpikir Matematis ....................................................................... 9
b. Definisi Berpikir Intuitif Matematis ......................................................... 10
c. Indikator Berpikir Intuitif Matematis ....................................................... 11
2. Pembelajaran dengan Pendekatan Puzzle Based Learning ................................ 14
3. Pendekatan Saintifik .......................................................................................... 19
B. Hasil Peneltian yang Relevan .............................................................................. 20
vii
C. Kerangka Teoritik ............................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 26
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 26
B. Metode Penelitian ................................................................................................ 26
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 27
D. Desain Peneltian .................................................................................................. 27
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 28
F. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 28
1. Uji Validitas ....................................................................................................... 31
2. Uji Reliabilitas ................................................................................................... 32
3. Daya Pembeda ................................................................................................... 33
4. Taraf Kesukaran................................................................................................. 35
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 37
1. Uji Normalitas ................................................................................................... 37
2. Uji Homogenitas ................................................................................................ 37
3. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 38
H. Hipotesis Statistika .............................................................................................. 38
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .......................................... 41
A. Deskripsi Data ..................................................................................................... 41
1. Kemampuan Berpikir Intutitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen ................. 41
2. Kemampuan Berpikir Intutitif Matematis Siswa Kelas Kontrol ....................... 41
3. Perbandingan Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol.........................................................................42
4. Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Ditinjau Berdasarkan Indikator……………………………….………43
viii
B. Analisis Data ....................................................................................................... 45
1. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................................ 45
2. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 48
1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intutitif Matematis ........................... 48
2. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................................................ 59
3. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol................................................................... 68
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 71
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 73
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Intuitif Saat Menyelesaikan Masalah ................... 12
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 10
Tabel 3.2 Desain Penelitian ............................................................................... 27
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ..................... 29
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ......... 29
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif ........................... 30
Tabel.3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas ......................................................... 32
Tabel 3.7 Klasifikasi Korelasi ............................................................................ 33
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ..................................................... 33
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................. 34
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ................................................ 35
Tabel 3.11 Klasifikasi Taraf Kesukaran............................................................... 35
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran ............................................. 36
Tabel 3.13 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis .......................................................................................... 36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas
Eksperimen ......................................................................................... 41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas
Kontrol ............................................................................................... 41
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................ 42
Tabel 4.4 Rata-rata Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Ditinjau Berdasarkan Indikator ............................ 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 46
viii
Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Skor Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 47
Tabel 4.9 Rata-Rata Skor KBM dan KBI Soal Per Indikator ............................. 58
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Soal Tes Pisa........................................................................... 4
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 24
Gambar 4.1 Perbandingan Penyebaran Data Distribusi Frekuensi Nilai Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................... 43
Gambar 4.2 Diagram Batang Rata-Rata Kemampuan Berpikir Intutif Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 44
Gambar 4.3 Contoh Soal Indikator Katalisasi....................................................... 49
Gambar 4.4 Jawaban Siswa untuk Soal Indikator Katalisasi ................................ 50
Gambar 4.5 Hasil Angket Siswa untuk Indikator Pertama ................................... 51
Gambar 4.6 Contoh Soal Generalisasi .................................................................. 52
Gambar 4.7 Jawaban Siswa untuk Soal Generalisasi............................................ 53
Gambar 4.8 Hasil Angket Siswa untuk Indikator Kedua ...................................... 54
Gambar 4.9 Contoh Soal Deduksi ......................................................................... 55
Gambar 4.10 Jawaban Siswa untuk Soal Indikator Deduksi ................................ 56
Gambar 4.11 Hasil Angket Siswa untuk Indikator Ketiga .................................... 57
Gambar 4.12 Masalah I Pada Pertemuan I ............................................................ 60
Gambar 4.13 Jawaban Siswa pada Tahap Memahami Masalah ........................... 61
Gambar 4.14 Jawaban Siswa pada Tahap Mengenali Pola ................................... 62
Gambar 4.15 Jawaban Siswa pada Tahap Mengeliminasi dan Mengenumerasi .. 63
Gambar 4.16 Jawaban Siswa pada Tahap Menyederhanakan .............................. 64
Gambar 4.17 Jawaban Siswa pada Tahap Gedanken ............................................ 65
Gambar 4.18 Jawaban Siswa pada Tahap Simulasi dan Optimisasi ..................... 66
Gambar 4.19 Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ................................. 67
Gambar 4.20 Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol ........................................ 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen........... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol….............. 95
Lampiran 3 Unit Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas Eksperimen…….. 110
Lampiran 4 Kisi-kisi Intrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ……..………………………………………............
122
Lampiran 5 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis……... 123
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
125
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis……………………………………………………...
130
Lampiran 8 Angket Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ……………. 132
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
133
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
134
Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
135
Lampiran 12 Hasil Uji Taraf kesukaran Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
136
Lampiran 13 Hasil Uji Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis…….........................................................................
137
Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen……………………………………………...
138
Lampiran 15 Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa
Kelas Kontrol......……………………………………………...
139
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas Data…………………………………….. 140
Lampiran 17 Hasil Uji Homogenitas………………………………………... 141
xiii
Lampiran 18 Hasil Uji Hipotesis Statistik…………………………………... 142
Lampiran 19 Hasil Pra Penelitian SMAN 3 Kota Tangerang Selatan……… 143
Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian…………………………………... 144
Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian…………………………….. 145
Lampiran 22 Lembar Uji Referensi…………………………………………. 146
Lampiran 23 Hasil Cek Plagiarisme………………………………………… 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika dianggap memiliki peran besar dalam pencapaian kemajuan
teknologi dari masa ke masa. Sejalan dengan hal tersebut menurut Cockroft
dalam Shadiq, manusia akan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin jika
dalam kehidupan di abad ke-20 ini tidak menggunakan matematika dalam
kehidupannya.1 Urgensi matematika menurut Suwarsono dalam Muniri di
kehidupan sehari-hari dianggap bukan hanya sebagai metode berhitung
menggunakan rumus dan mengolah angka-angka, namun matematika
diperlukan pula sebagai suatu nilai logika dalam berpikir khususnya dalam
menyelesaikan masalah.2
Di berbagai negara, matematika menjadi mata
pelajaran wajib yang diatur dalam kurikulum pendidikan nasional, termasuk di
antaranya Negara Republik Indonesia.3
Berdasarkan peranan matematika tersebut, pembelajaran di sekolah
diharuskan menciptakan iklim pembelajaran yang baik untuk mendukung
peningkatan kemampuan berpikir siswa. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan memberikan masalah kepada siswa terkait dengan
matematika, baik yang tersaji secara eksplisit maupun implisit. Menurut Solso
dalam Muniri, hal ini disebabkan pemecahan masalah mampu melibatkan
aktivitas berpikir siswa dalam pembentukan respon–respon maupun pemilihan
di antara respon-respon yang mungkin. 4
Pada umumnya penyelesaian masalah
matematika ini menggunakan percobaan, perasaan, dan intuisi yang dimiliki
seseorang secara kokoh5, atau disebut sebagai kemampuan yang
1Fadjar Shadiq, Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting?, (Yogyakarta: PPTK
Matematika, 2007), h. 3. 2Muniri, Urgensi dan Sumbangsih Nilai Matematika dalam Membangun Karakter
Bangsa. Jurusan Tadris Matematika, IAIN Tulungagung, 2012, h. 6. 3Permendiknas RI tahun 2006 tentang Standar Isi.
4Muniri, Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.
Makalah Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika,
FMIPA UNY, Yogyakarta, 9 November 2013. h. 56. 5Ibid. h. 57.
2
mengandalkan intuisi seseorang dan lebih dikenal sebagai kemampuan
berpikir intuitif.
Menurut Einstein dalam Waks, kemampuan berpikir intuitif merupakan
salah satu karunia istimewa (a sacred gift) dari Tuhan kepada
setiap individu yang sering terabaikan.6 Menurut Fischbein dalam Muniri,
ketika seseorang diberikan masalah dan mengalami kebuntuan dalam
menyelesaikannya, mereka akan cenderung menggunakan bantuan informasi
(grafik, tabel atau data-data lain) yang tersaji sebagai “kognisi antara atau
mediating cognitive” yaitu jembatan untuk menentukan strategi atau langkah
yang harus digunakan untuk mencapai solusi.7 Pada kasus tersebut, intuisi
hadir dan digunakan saat dilema pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Menurut Hogarth dalam Sukmana, proses yang mendasari
munculnya intuisi saat memecahkan masalah tersebut dapat berupa
pencocokan pola yang didapatkan melalui pengalaman dan latihan berulang
yang pernah dilakukan seseorang sebelumnya.8
Dalam pembelajaran matematika, kemampuan berpikir intuitif dapat
dilihat saat siswa diberikan masalah. Adakalanya beberapa siswa dapat
langsung memahami masalah atau soal yang diberikan dan pada saat yang
bersamaan muncul ide atau strategi untuk penyelesaian masalah tersebut,
namun ada pula siswa yang memerlukan stimulus seperti alat bantu atau media
pembelajaran sebagai jembatan berpikir untuk memahami dan menemukan
cara terbaik untuk menentukan solusi dari permasalahan tersebut. Kemampuan
seseorang memahami permasalahan matematika sekaligus menentukan
strategi dari suatu pemecahan masalahnya merupakan aktivitas mental yang
ditopang oleh kecakapan berpikir intuitif atau dapat disebut juga sebagai
kemampuan berpikir intuitif matematis yang dilakukan secara spontan,
6Agus Sukmana. Intuisi dalam Bermatematika: Fakta dan Implikasinya pada
Pembelajaran Matematika. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika, STKIP Siliwangi, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, 2011, h. 162. 7Muniri, Model Penalaran Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika,
Makalah Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika,
FMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November 2012, h. 251. 8Agus Sukmana, Profil Berpikir Intuitif Matematik, (LPPM Universitas Katholik
Parahiyangan: Bandung, 2011), h. 25.
3
bersifat segera, tiba-tiba dan terkadang tidak diketahui dari mana asalnya.9
Menurut Fischbein dan Schnarch dalam Sukmana dan Wahyudin, hal ini
disebabkan kemampuan berpikir intuitif matematis didasari oleh kemampuan
berpikir analitis dan logis berdasarkan kognisi atau perspektif yang dirasakan
dalam kejadian sehari-hari.10
Aspek kemampuan berpikir intuitif masih kurang mendapat perhatian
dalam praktek pembelajaran matematika di Indonesia. Berdasarkan hasil PISA
(The Programme for International student Assesment) 2015 di bawah naungan
OECD (Organization for Economic Co-operation and Development)
menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 72 negara yang
berpartisipasi dalam tes PISA dengan skor 386, jauh di bawah rata-rata yaitu
490. Khususnya jika dilihat dari kemampuan siswa Indonesia menyelesaikan
soal level 5-6 yaitu 0,8% sangat jauh dari rata-rata yaitu 15,3%.11
Tingkat
kognitif level 5-6 dalam soal PISA salah satunya adalah kemampuan untuk
memprediksi suatu penyelesaian masalah berdasarkan pengetahuan
sebelumnya yang telah terbentuk di dalam diri.12
Kemampuan memprediksi
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya memerlukan kemampuan
berpikir intuitif yang tinggi. Hal ini sesuai dengan ciri kemampun berpikir
intuitif yaitu mampu menjawab soal secara langsung atau tiba-tiba
menggunakan langkah-langkah, kaidah-kaidah didasarkan pada pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki.
Berikut ini adalah contoh soal PISA yang menuntut siswa menggunakan
kemampuan berpikir intuitif matematis.13
9Muniri, Opcit., h. 56.
10Agus Sukmana dan Wahyudin, A Teaching Material Development for Developing
Students Intuitive Thinking Through React Contextual Teaching Approach, Jurnal Matematika
Statistik, Vol. 11, 2011, h. 78. 11
OECD 2018, PISA 2015: Result in Focus, (PISA: OECD Publishing, 2016), h.5. 12
OECD 2014, PISA 2012 Results: What Student Know and Can Do – Student
Performance in Mathematic, Reading, and Science, Vol. 1,. (PISA: OECD Publishing, 2014), h.
61. 13
OECD, Take The Test: Sample Question from OECD’s PISA Asseesment, (PISA:
OECD Publishing 2009, h. 144-145.
4
1 Gambar 1.1
Contoh Soal Tes PISA
Pada contoh soal di atas, siswa diminta untuk mengemukakan persetujuan
mengenai pernyataan seseorang terhadap data yang disajikan pada grafik lalu
memberikan alasan yang tepat untuk mendukung jawabannya.
Hal ini juga didukung dengan pra-penelitian yang dilakukan peneliti di
salah satu sekolah di Kota Tangerang Selatan, yaitu SMA Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan. Peneliti mengajukan instrumen tes kemampuan berpikir
intuitif matematis kepada 30 siswa. Hasil yang didapat yaitu kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa tergolong rendah yakni dengan persentase
37,5%.
Fischbein berpendapat bahwa melalui proses pelatihan, seseorang dapat
mengembangkan intuisi baru. Dengan demikian pandangan ini menyiratkan
bahwa intuisi bisa dipelajari, diperoleh, dan dikembangkan.14
Proses pelatihan
harus dilakukan secara optimal agar pengembangan intuisi maksimal.
Pemberian masalah kepada siswa salah satunya dapat dilakukan untuk
14
B. Torff & RJ Sternberg, Understanding and Teaching the Intuitive Mind: student and
teacher learning, (Mahwa, N.J.: Lawrence Erlbaum Associates), 2000. h. 33.
5
meningkatkan kemampuan berpikir intuitif matematis. Mengenali pola
permasalahan untuk memprediksi penyelesaian matematika, serta
menuangkannya ke dalam pembuktian logis, kemudian menyederhanakan
bentuk penyelesaian tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa.
Implementasi kurikulum 2013 di sekolah yang sudah diterapkan di
beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah secara terbatas, merupakan
salah satu bentuk inovasi pendidikan yang dilakukan pemerintah.15
Pembelajaran yang ditekankan dalam kurikulum ini adalah pembelajaran yang
berpusat pada siswa, yaitu siswa diarahkan untuk mengkonstruk
pengetahuannya sendiri dengan bantuan arahan dari guru selama
pembelajaran. Siswa dituntut secara aktif membentuk konsep pengetahuannya
sendiri secara intuitif dan untuk mencapai tujuan tersebut guru perlu
mengembangkan kemampuan berpikir intuitif matematis siswa. oleh karena
itu, proses pembelajaran di sekolah harus mengarahkan siswa untuk aktif
membangun pemahamannya terhadap pokok bahasan yang sedang diajarkan
dan memunculkan intuisi siswa. Sejalan dengan kedua hal tersebut, maka
penerapan pembelajaran dengan pendekatan puzzle-based learning sangat
dianjurkan.
Pendekatan puzzle-based learning merupakan pembelajaran berbasis
puzzle dengan siswa menyusun pengetahuannya sendiri berdasarkan masalah
yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya dalam
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.16
Masalah yang diberikan
dalam pembelajaran ini adalah masalah yang bersifat konvergen dengan siswa
menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk membangun konsep yang baru
secara logis. Dalam menyusun pengetahuannya terhadap masalah yang
diberikan, penggunaan intuisi sangat diperlukan dan berperan. Dikarenakan
masalah yang bersifat konvergen yang diselesaikan secara langsung,
15
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI, (Jakarta: Prenadamedia Grup), 2015. h.5. 16
Edwin F. Meyer III, dkk., Guide to Teaching Puzzle-based Learning, (London:
Springer, 2014), h. ix.
6
menggunakan kemampuan algoritma yang dimiliki berbekal pada pengetahuan
sebelumnya membutuhkan kemampuan berpikir intuitif matematis.
Penggunaan pendekatan puzzle-based learning di kelas cenderung
mengarahkan siswa untuk menyusun pengetahuannya sendiri dengan langkah-
langkah yang dimulai dari memahami masalah, mengenali pola, mendaftar dan
mengeliminasi, menyederhanakan, gedanken, kemudian diakhiri dengan
simulasi dan optimisasi dalam rangka menyusun aturan-aturan matematika,
rumus, maupun prinsip-prinsipnya sendiri.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat hubungan yang signifikan antara
pembelajaran puzzle-based learning dalam meningkatkan kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa di sekolah. Mengacu pada latar belakang
tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Pembelajaran dengan Puzzle-based Learning terhadap
Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan berpikir intuitif matematis siswa terhadap
penyelesaian matematika.
2. Rendahnya kemampuan siswa terhadap permasalahan yang diberikan
secara tidak terstruktur.
3. Pembelajaran matematika yang biasanya diterapkan guru tidak mendukung
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari masalah yan teridentifikasi sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
puzzle-based learning yang diusulkan oleh Edwin F. Meyer III, dkk., yang
terdiri dari tujuh tahapan meliputi:
a. Memahami masalah;
7
b. Mengenali pola;
c. Mengenumerasi dan mengeliminasi;
d. Menyederhanakan;
e. Gedanken;
f. Simulasi dan optimisasi.
2. Pendekatan pembelajaran kelas kontrol yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah pendekatan saintifik yang merupakan pendekatan pembelajaran
yang diimplementasikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang terdiri
dari lima tahap, yaitu:
a. Mengamati;
b. Menanya;
c. Mencoba;
d. Menalar;
e. Mengomunikasikan.
3. Kemampuan berpikir intuitif matematis dalam penelitian ini dibatasi pada
tiga indikator kemampuan, yaitu:
a. Katalisasi
b. Generalisasi
c. Deduksi
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti
akan dikaji lebih lanjut dengan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan puzzle based learning?
2. Bagaimana kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik?
3. Apakah kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan puzzle based learning lebih tinggi dibandigkan
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
saintifik?
8
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah:
1. Mengidentifikasi kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan puzzle based learning.
2. Mengidentifikasi kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Menganalisis perbandingan kemampuan berpikir intuitif matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan puzzle based learning dengan
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan informasi bahwa pembelajaran dengan puzzle based
learning memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis siswa.
b. Sebagai referensi untuk penelitian lain yang relevan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif
pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa.
b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini menambah referensi pendekatan
pembelajaran yang dapat diterapkan sekolah dan diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam
penyusunan rencana penelitian selanjutnya.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertempat di SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan yang beralamat di Jalan Benda Timur XI, Komplek Pamulang 2,
Tangerang Selatan, Banten, 15416.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 bulan
agustus 2018. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
1 Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Tahun 2018
No Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agu Sep Okt
1 Persiapan dan Perencanaan √ √ √
2 Observasi Sekolah √
3 Pelaksanaan di Lapangan √ √
4 Analisis data √
5 Laporan Penelitian √
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen
yaitu desain yang memiliki kelompok kontrol namun tidak dapat mengontrol
variable-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Penelitian ini
membagi dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan
pembelajaran dengan puzzle based learning sementara kelompok kontrol
diberi perlakuan pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
27
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 3
Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yaitu seluruh siswa
kelas XII SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019. Sampel
diambil sebanyak 2 kelas secara acak dari sembilan kelas menggunakan teknik
Cluster Random Sampling dimana sampling dilakukan pada seluruh siswa
kelas XII SMAN 3 Kota Tangerang Selatan dengan melakukan pengocokan
terhadap sembilan kelas yang homogen untuk menentukan kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas dengan perlakuan
pendekatan puzzle-based learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas
dengan pendekatan saintifik.
D. Desain Peneltian
Desain yang digunakan adalah randomize control group post test only
design, yaitu desain acak menggunakan kelompok kontrol sebagai
pembanding kelompok eksperimen dan melakukan pemberian tes di akhir
pemberian treatment.
2 Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Treatment Post Test
A Y
B Y
Keterangan:
A : Kelompok Eksperimen
B : Kelompok Kontrol
: Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu Pembelajaran PzBL
: Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu Pembelajaran secara konvensional
: Tes Kemampuan berpikir intuitif yang diberikan kepada kedua kelompok.
28
E. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada kedua kelompok
sampel di akhir materi pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengumpulan data adalah:
1. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir intutitif
matematis sebagai variabel dependen dan pembelajaran puzzle based
learning sebagai variabel independen.
2. Sumber Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data skor kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa. Data tersebut diperoleh melalui
pemberian tes kemampuan berpikir intuitif matematis di akhir
pembelajaran. Peneliti memberikan tes berupa soal uraian dengan materi
turunan trigonometri sebanyak 6 butir soal pada kedua kelompok
penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa enam
soal uraian yang diberikan dalam bentuk post-test. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian yang dibuat untuk mengukur
kemampuan berpikir intuitif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dua kelompok tersebut diberikan instrumen yang sama.
Soal pengujian kemampuan berpikir intuitif matematis diberikan sesuai
dengan indikator yaitu katalisasi, generalisasi, dan deduksi. Kisi-kisi tes yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 dengan kompetensi
dasar (KD) sebagai berikut:
KD 3: Menggunakan prinsip turunan ke fungsi turunan trigonometri
sederhana.
KD 4: Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi
trigonometri sederhana.
29
3 Tabel 3.3
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Indikator Kemampuan
Berpikir Intuitif Indikator Soal
Nomor
Soal
Katalisasi
1. Menggunakan konsep titik
maksimum, titik minimum, dan titik
belok secara cepat dan masuk akal.
5
2. Menyelesaikan masalah kontekstual
gradien garis singgung kurva
berdasarkan konsep turunan secara
cepat dan masuk akal.
6
Generalisasi
3. Menggunakan konsep turunan ke
fungsi trigonometri sederhana 1
4. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan nilai-nilai stationer
fungsi trigonometri menggunakan
kombinasi rumus yang dimiliki
4
Deduksi
5. Menemukan interval fungsi naik dan
fungsi turun berdasarkan
generalisasi konsep fungsi naik dan
fungsi turun pada fungsi aljabar
dengan cepat.
3
6. Menyelesaikan masalah berdasarkan
generalisasi turunan fungsi
trigonometri dengan cepat.
2
Jumlah 6
4 Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Katalisasi
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan
yang logis. 4
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan
yang kurang logis. 3
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan
yang tidak logis. 2
Menyelesaikan masalah tanpa memberikan alasan. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Generalisasi Menyelesaikan masalah dengan menggunakan
rumus dan algoritma sesuai dengan materi. 4
30
Menyelesaikan masalah menggunakan rumus dan
algoritma tetapi kurang sesuai dengan materi. 3
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan
rumus dan algoritma tetapi tidak sesuai dengan
materi.
2
Menyelesaikan masalah dengan tidak menggunakan
rumus dan algoritma. 1
Tidak memberi jawaban. 0
Deduksi
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi
informasi dalam soal dan menerapkannya secara
tepat.
4
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi
informasi dalam soal dan menerapkannya dengan
kurang tepat.
3
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi
informasi yang akan digunakan dan menerapkannya
dengan tidak tepat.
2
Menyelesaikan masalah dengan menentukan
informasi dalam soal tanpa menyeleksi informasi
yang akan digunakan dan menerapkannya dengan
tidak tepat.
1
Tidak memberi jawaban. 0
5 Tabel 3.5
Pedoman Penskoran Angket Kemampuan Berpikir Intuitif
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Katalisasi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Generalisasi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Deduksi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
31
Sebelum instrumen penelitian ini digunakan, dilakukan pengujian terlebih
dahulu terhadap instrumen tes berupa uji validitas, reliabilitas, serta uji untuk
mengetahui daya beda dan tingkat kesukaran soal.
1. Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan agar dapat diketahui apakah instrumen ini
mampu mengukur kemampuan berpikir intuitif. Uji validitas menggunakan
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
berikut.17
(∑ ) (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ) ( ∑ (∑ ) )
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑ : Skor butir soal
∑ : Skor total
N : Banyaknya peserta tes
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria jika
maka soal dikatakan valid, sebaliknya jika maka soal dikatakan
tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan cara yang sudah
disebutkan di atas menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solution), dari 6 butir soal diperoleh 5 butir soal valid dan 1 butir soal yang
tidak valid. Perhitungan uji validitas disajikan pada Tabel 3.5 berikut.
17
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
h.221.
32
6 Tabel.3.6
Hasil Perhitungan Uji Validitas
No. Validitas
Kriteria r hitung r tabel
1 0,563
0,355
Valid
2 0,726 Valid
3 0,289 Tidak Valid
4 0,716 Valid
5 0,667 Valid
6 0,706 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berarti menguji sejauh mana hasil dari suatu pengukuran
dapat dipercaya. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi jika diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama
dalam beberapa kali pengukuran pada kelompok yang sama.18
Untuk
mengetahui reliabilitas tes maka digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut.19
(
)(
∑
)
Dengan Varians :
∑ (∑ )
Keterangan :
: Nilai reliabilitas
∑
: Jumlah varians butir
: Varians total
K : Banyaknya item pertanyaan
X : Skor tiap soal
N : Banyaknya siswa
18
Ibid., h.230. 19
Ibid., h.233.
33
Kriteria menurut Guildford dalam menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrumen disajikan dalam tabel di bawah ini.20
7 Tabel 3.7
Klasifikasi Korelasi
Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi
Sangat tinggi Sangat baik
Tinggi Baik
Sedang Cukup
Rendah Buruk
Sangat rendah Sangat buruk
Berdasarkan perhitungan uji validitas sebelumnya, didapat kesimpulan
bahwa butir soal yang valid dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 2,
4, 5, dan 6. Butir soal nomor 3 tidak valid dalam uji validiitas. Maka dari itu,
hanya 5 butir soal yang diujikan dalam uji reliabilitas.
Perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.8
sebagai berikut.
8 Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
Variabel Hasil Uji Interpretasi
Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis 0,732
Derajat
Reliabilitas
Tinggi
3. Daya Pembeda
Uji daya beda butir soal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah butir
soal tersebut mampu membedakan kemampuan siswa yang tinggi dan rendah.21
20
Karunia Eka Lestari & Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika. (Bandung: Refika Aditama, 2015), h.206.
34
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda butir tes adalah
sebagai berikut.22
Keterangan:
: Daya pembeda butir
: Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
: Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
: Banyaknya siswa kelas atas
: Banyaknya siswa kelas bawah
Setelah menemukan nilai Dp maka digunakan tabel berikut untuk
menginterpretasikan daya pembeda tiap butir tes.23
9 Tabel 3.9
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Dp Interpretasi
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat buruk
Hasil perhitungan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan
berpikir intuitif matematis disajikan pada Tabel 3.9 berikut.
21
Ali Hamzah, op. cit., h.240. 22
Ali Hamzah, op. cit., h.241. 23
Karunia Eka Lestari & Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op. cit., h.217.
35
10 Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda
Nomor Soal Hasil Daya Beda Keterangan
1 0,2385 Cukup
2 0,2708 Cukup
3 0,0991 Jelek
4 0,2115 Cukup
5 0,2281 Cukup
6 0,2604 Cukup
4. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran ini perlu dilakukan untuk mengklasifikasikan tingkat
kesulitan tiap butir soal apakah sulit, sedang atau mudah. Taraf kesukaran soal
dapat dilihat dari persentase siswa yang menjawab benar pada butir soal
tersebut. Berikut rumus menghitung taraf kesukaran.24
Keterangan :
P = indeks kesukaran soal yang dicari
B = jumlah siswa yang menjawab benar
Js = jumlah seluruh siswa
Setelah menemukan nilai P maka digunakan tabel berikut untuk
menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir tes.25
11 Tabel 3.11
Klasifikasi Taraf Kesukaran
Nilai P Interpretasi
Terlalu Sukar
Sukar
Sedang
24
Ali Hamzah, op. cit., h.245. 25
Karunia Eka Lestari & Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op. cit., h.224.
36
Mudah
Terlalu Mudah
Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran pada instrumen tes kemampuan
berpikir intuitif matematis disajikan pada Tabel 3.12 berikut.
12 Tabel 3.12
Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran
Nomor Soal Indeks Kesukaran Keterangan
1 0,6935 Sedang
2 0,6935 Sedang
3 0,7823 Mudah
4 0,2742 Sukar
5 0,7823 Mudah
6 0,2823 Sukar
13 Tabel 3.13
Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes
Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Nomor
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Pembeda Keterangan
1 Valid
Tinggi
Sedang Cukup Digunakan
2 Valid Sedang Cukup Digunakan
3 Tidak Valid Mudah Jelek Tidak
Digunakan
4 Valid Sukar Cukup Digunakan
5 Valid Mudah Cukup Digunakan
6 Valid Sukar Cukup Digunakan
37
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai
perbedaan dua rata-rata populasi. Uji yang digunakan adalah uji-t. sebelum
dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan dilakukan uji
prasyarat analisis, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
populasi yang berdistristribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan
aplikasi SPPS dengan rumusan hipotesis sebagai berikut. 26
: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
: Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
Dengan melihat kolom Kolmogorov-Smirnov Test dan Shapiro-Wilk pada
tabel Tests of Normality dapat ditarik kesimpulan jika nilai sig.(2-tailed) > 0,05
maka H0 diterima dan jika nilai sig.(2-tailed) 0,05 maka H0 ditolak.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
populasi dengan varians yang homogen. Uji homogenitas menggunakan
aplikasi SPSS dengan rumusan hipotesis sebagai berikut. 27
:
(varians kedua data adalah sama atau homogen)
:
(varians kedua data berbeda atau tidak homogen)
Dengan melihat tabel Test of Homogenity of Variances, dapat ditarik
kesimpulan bahwa jika pada menunjukkan nilai sig.(2-tailed) > 0,05 maka H0
diterima dan jika nilai sig.(2-tailed) 0,05 maka H0 ditolak.
26
Kadir, Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Edisi Kedua, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 154. 27
Ibid., h. 166.
38
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat dan hasilnya adalah data berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen, maka hipotesis yang dilakukan
adalah uji-t dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Setelah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas
untuk maka barulah dilakukan uji hipotesis dengan uji perbedaan rata-rata.
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.28
a. Merumuskan hipotesis
b. Menghitung harga “t” obeservasi ditulis atau t hitung dengan rumus:
= ̅ ̅
, dimana
√( )(∑
∑ )
( )( )( )
∑ ∑
(∑ )
dan ∑
∑
(∑ )
c. Menentukan harga berdasarkan derajat bebas, yaitu:
db = ( dan jumlah data kelompok 1 dan 2)
d. Membandingkan harga dan dengan 2 kriteria:
Jika maka diterima.
Jika maka ditolak.
e. Penarikan kesimpulan
Jika diterima, berarti tidak ada perbedaan parameter rata-rata populasi.
Jika ditolak, berarti ada perbedaan parameter rata-rata populasi.
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan analisis
Independent Sample T-test pada aplikasi perangkat lunak SPSS.
H. Hipotesis Statistika
Adapun perumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H0 =
H1 =
28
Ibid., h. 296.
39
Keterangan:
: Rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas eksperimen.
: Rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas kontrol.
H0 : Rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajarkan
menggunakan puzzle based learning tidak lebih dari siswa yang menggunakan
pendekatan saintifik.
H1 : Rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajarkan
menggunakan puzzle based learning lebih tinggi dari siswa yang menggunakan
pendekatan saintifik.
Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95% dan α = 0,05 dengan kriteria penerimaan sebagai berikut.
H0 diterima: Jika
H1 ditolak: Jika
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian mengenai
pengaruh pembelajaran dengan puzzled-based learning terhadap kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1) Kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas eksperimen yang
pembelajarannya diterapkan puzzle-based learning sudah tergolong tinggi
pada seluruh indikator. Kemampuan berpikir intuitif matematis pada kelas
eksperimen yang terbesar adalah pada indikator deduksi. Indikator lain yang
menempati posisi kedua dan ketiga adalah generalisasi dan katalisasi. Dapat
dikatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan puzzled-based learning
dapat mengembangkan kemampuan berpikir intuitif matematis siswa.
2) Kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas kontrol yang
diterapkan dengan pembelajaran konvensional yaitu dengan pendekatan
saintifik masih tergolong rendah pada seluruh indikator. Kemampuan
berpikir intuitif mstematis pada kelas kontrol yang terbesar adalah katalisasi
namun hasil ini masih tergolong rendah dan belum cukup memuaskan.
Indikator lain yang menempati posisi kedua dan ketiga adalah deduksi dan
generalisasi.
3) Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa kelas eksperimen yang pembelajarannya
diterapkan dengan puzzled-based learning lebih tinggi daripada rata-rata
siswa kelas kontrol dengan pendekatan saintifik.
72
B. Saran
Berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan dalam penelitian ini, yaitu:
1) Bagi sekolah, berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa yang diterapkan dengan puzzled-based
learning lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan berpikir intuitif
matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan saintifik sehingga
pembelajaran dengan puzzle-based learning dapat menjadi salah stau
alternatif yang disarankan dalam pembelajaran matematika untuk dapat
diterapkan kepada siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
intuitif matematis.
2) Bagi guru, pembelajaran dengan puzzle-based learning membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama pada tahap mengenumerasi dan mengeliminasi
serta simulasi dan optimisasi. Oleh sebab itu, sebaiknya penerapan
pembelajaran ini didesain dengan baik yaitu mempertimbangkan alokasi
waktu yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan tepat waktu.
3) Bagi siswa, sebaiknya lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah ketika
mempelajari konsep pengetahuan daripada menunggu serta mengandalkan
penjelasan guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa lebih percaya
diri dan mendapatkan pengetahuan yang kokoh pada setiap proses
pembelajaran.
4) Bagi peneliti lain, penelitian ini hanya melihat pengaruh penerapan
pembelajaran dengan puzzle-based learning terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis pada materi turunan trigonometri. Oleh sebab itu,
sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan dan kemampuan
berpikir matematis yang lain. Dalam pemilihan masalah (puzzle) sebaiknya
peneliti memberikan permasalahan yang unik dan menarik, sehingga siswa
berantusias dalam menyelesaikan masalah. Peneliti juga disarankan untuk
melakukan manajemen waktu yang baik, agar alokasi waktu pembelajaran
yang tersedia dapat digunakan sebaik-baiknya dan seluruh tahapan
pembelajaran puzzle-based learning berjalan secara maksimal.
73
DAFTAR PUSTAKA
Boukcherida, A. Enhancing Tertiary Students’ Creativity Thinking Through
Educational Puzzles, Biskra: Disertasi University of Biskra, 2016
Falkner, Nickolas, dkk. Puzzle-Based Learning For Engineering And Computer
Scienve. London: IEEE Comput. 2010.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Rajawali Pers. 2014.
Hamzah, Ali, H.M., Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014
Johar, Rahmah. Domain PISA untuk Literasi Matematika. Jurnal Peluang. Vol. 1,
Nomor 1. Oktober 2012.
Kadir. Statistika Terapan : Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Edisi Kedua. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2015.
Kurniawati, Lia. Enhancing Students’ Mathematical Intuitive-Reflective Thinking
Ability through Problem-Based Learning with Hypnoteaching Method.
Jakarta: Journal of Education and Practice IISTE. 2014.
Lestari, Karunia Eka,. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika
Aditama. 2015.
Meyer, Edwin F. III, dkk. Guide to Teaching Puzzle based Learnig. London:
Springer. 2014.
Muniri. Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika. Makalah Dipresentasikan dalam Seminar Nasional
74
Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta, 9
November 2013.
Muniri. Model Penalaran Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika. Makalah Dipresentasikan dalam Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta, 10
November 2012.
Muniri, Urgensi dan Sumbangsih Nilai Matematika dalam Membangun Karakter
Bangsa. Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung. 2011.
Musfiqon, Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center. 2015.
OECD 2009. Take The Test: Sample Question from OECD’s PISA Asseesment.
PISA: OECD Publishing 2009.
OECD 2017. PISA 2015: Technical Report. PISA: OECD Publishing. 2016.
OECD 2018. PISA 2015: Result in Focus. PISA: OECD Publishing, 2016.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2006 tentang
Standar Isi.
Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Parker, Frieda. A Study Of The Role Of Intuition In The Development Of Student
Understanding Of Span And Linear Independence In A Elementary Linear
Algebra Class. Proceedings Of The 13th
Annual Conference On Research
In Undergraduate Mathematics Education. 1992.
75
Pounstone, William. How Would You Move A Mount Fuji? Microsoft’s Cult
Puzzle – How The World’s Smartest Companies Select The Most Creative
Thinker. New York: Little Brown, 2000.
Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Prenadamedia Grup. 2015.
Pusat Bahasa Depdiknas RI. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
2008.
P. N. Kustos. Trens Concerning Four Misconception in Student’s Intuitively-
Based Probabilistic Reasoning Sourced in The Heuristic of
Representativeness. Diakses dari http://udini.proquest.com/viem/trends-
concerning-four. pada 21 Oktober 2018.
Rini. Pengaruh Pembelajaran Open Ended terhadap Kemampuan Berpikir
Intuitif Matematis. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2018.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media. Cet. 8. 2011.
Shadiq, Fadjar. Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting?, Yogyakarta:
PPTK Matematika, 2007.
Sofia, Sa‟o. Berpikir intuitif sebagai solusi mengatasi rendahnya rendahnya
prestasi belajar matematika. Jurnal review pembelajaran. 2016.
76
Sukmana, Agus., Wahyudin. A Teaching Material Development for Developing
Students Intuitive Thinking Through React Contextual Teaching Approach.
Jurnal Matematika Statistik. Vol. 11. 2011.
Sukmana, Agus. Intuisi dalam Bermatematika: Fakta dan Implikasinya pada
Pembelajaran Matematika. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi. Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 1, 2011.
Sukmana, Agus. Profil Berpikir Intuitif Matematik. LPPM Universitas Katholik
Parahiyangan: Bandung, 2011.
Sumarmo, Utari. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa dan
Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. FPMIPA UPI. 2010.
Talat. Decision and Intuition during Organizational Change: An Evolutionary
Critique of Dual Process Theory. University of Salford Manchester. 2017.
Torff, B. Understanding and Teaching the Intuitive Mind: student and teacher
learning. Mahwa, N.J.: Lawrence Erlbaum Associates. 2000.
Yakin, F. P. Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah
Matematik Berdasarkan Kemampuan Awal Matematik Siswa SMP.
Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.
77
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Konsep Turunan Fungsi Trigonometri
Pertemuan ke- : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
78
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip
turunan ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
turunan fungsi
trigonometri sederhana.
3.3.1 Menggunakan konsep turunan ke fungsi
trigonometri sederhana dengan konsep
yang masuk akal dan logis
4.3.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan turunan fungsi trigonometri
sederhana mengunakan kombinasi rumus
yang dimiliki.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan turunan fungsi trigonometri sederhana dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep turunan untuk menyelesaikan masalah
turunan fungsi trigonometri sederhana mengunakan kombinasi rumus yang
dimiliki.
D. Materi Pembelajaran
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Puzzle-based Learning
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan
Analisis
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐬𝐢𝐧 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐜𝐨𝐬𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐬 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐬𝐢𝐧𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐭𝐚𝐧𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐭 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐬𝐞𝐜 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐭𝐚𝐧𝒈(𝒙). 𝒔𝒆𝒄 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐜𝐨𝐭 𝒈(𝒙). 𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
Turunan Fungsi Trigonometri
Ada rumus dasar yang dapat kita gunakan dalam menentukan turunan dari fungsi
trigonometri. Rumus tersebut adalah:
79
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Unit Kegiatan Belajar/UKB
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 35-39.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (10 menit)
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
3 Guru melakukan apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu tentang materi
turunan fungsi trigonometri;
4 Guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen;
5 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan
pembelajaran;
Kegiatan Inti (70 menit)
Fase 1 : Memahami Masalah
a. Peserta didik mengamati masalah tentang turunan fungsi trigonometri secara
berkelompok yang disajikan dalam UKB;
b. Peserta didik mendaftar semua aspek penting yang ditemukan dalam bentuk
model matematika, seperti: tabel, grafik ataupun diagram;
c. Peserta Didik bekerjasama mengamati dan mencatat secara kritis data-data
yang diberikan dalam UKB, dengan tujuan menghimpun berbagai konsep dan
aturan matematika yang sudah dipelajari sebelumnya untuk pemecahan
masalah;
d. Peserta Didik berkolaborasi melakukan diskusi kelompok dan mengumpulkan
pertanyaan yang relevan dengan konsep turunan fungsi trigonometri dipandu
UKB.
Fase 2 : Mengenali Pola
a. Guru mendampingi peserta didik melihat hubungan-hubungan yang terlihat pada
masalah dengan konsep pengetahuan yang dimiliki sebeumnya untuk
membangun strategi penyelesaian masalah;
b. Peserta Didik berkolaborasi dan komunikatif berdiskusi dalam kelompok untuk
80
membuat pola atau hubungan dari informasi yange didapat dengan materi yang
sudah dipelajari sebelumnya untuk memprediksi solusi.
Fase 3 : Mengenumerasi dan Mengeliminasi
a. Peserta didik mengidentikasi dan mengeksplorasi semua kemungkinan jawaban
dari strategi- yang telah ditetapkan;
b. Peserta didik dengan cermat mengeliminasi hal-hal yang tidak diperlukan agar
mendapatkan satu penyelesaian yang dianggap paling tepat, serta memberikan
alasannya.
Fase 4 : Menyederhanakan
Peserta didik mentransformasi penyelesaian yang telah ditemukan sebelumnya
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan efektif.
Fase 5 : Gedanken
a. Guru memberikan masalah sejenis kepada peserta didik untuk mempertajam
kemampuan mereka terhadap konsep turunan fungsi trigonometri sederhana
yang sedang dipelajari;
b. Peserta didik berkolaborasi menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
menggunakan langkah yang sama seperti penyelesaian masalah sebelumnya.
Fase 6 : Simulasi dan Optimisasi
a. Peserta didik melakukan simulasi, pemeragaan, atau presentasi terkait
penyelesaian masalah yang dilakukan;
b. Guru meminta peserta didik yang lain untuk menanggapi, mengajukan
pertanyaan, saran dan sebagainya dalam rangka penyempurnaan atas konsep
turunan fungsi trigonometri;
c. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan bersama konsep turunan fungsi
trigonometri sederhana yang telah dipelajari.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB .
2. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu fungsi naik dan fungsi turun trigonometri.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep turunan ke fungsi trigonometri sederhana dengan
konsep yang masuk akal dan logis
LKS, butir soal
no. 1
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi
trigonometri sederhana mengunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
Butir soal
no. 2
81
Latihan Soal:
1. Tentukan turunan dari f(x) = .
2. Suatu roaller coaster di negara A memiliki alur lintasan membentuk fungsi
f(x) = 2 sin x, sedangkan di negara B membentuk fungsi g(x) = sin 2x
dalam selang . Tentukan perbedaan alur lintasan kedua
roaller coaster tersebut ditinjau dari turunan fungsinya!
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: f(x) =
Dit: f’(x) 10
f(x) = → y = u.v → y‟ = u’.v + u.v’
u = v = sin 3x
u‟ = 2x v‟ = 2 cos 3x
y‟ = u’.v + u.v’
y’ = 2x . sin 3x + . 2 cos 3x
y‟ = 2x sin 3x +
30
Jadi, f’(x) = 2x sin 3x + 10
2. Dik: g(x) = 2 sin x h(x) = sin 2x
Dit: g’(x) dan h’(x) 10
y = sin f(x) → y‟ = [cos f(x)]. f‟(x)
g(x) = 2 sin x → g‟(x) = 2. cos x = 2 cos x
h(x) = sin 2x → h‟(x) = [cos 2x] . 2 = 2 cos 2x
30
Jadi, alur kedua lintasan roaller coaster tersebut berbeda dapat dilihat
dari turunannya, yaitu g‟(x) = 2 cos x dan h‟(x) = 2 cos 2x 10
Total Skor 100
2. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
82
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Fungsi Naik dan Fungsi Turun Trigonometri
Pertemuan ke- : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
84
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip
turunan ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
turunan fungsi
trigonometri sederhana.
3.3.2 Menggunakan konsep fungsi naik dan
fungsi turun trigonometri dengan konsep
yang masuk akal dan logis.
4.3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan konsep fungsi naik dan fungsi
turun trigonometri menggunakan
kombinasi rumus yang dimiliki.
D. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri
dengan konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep turunan untuk menyelesaikan masalah
konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri menggunakan kombinasi
rumus yang dimiliki.
E. Materi Pembelajaran
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Puzzle-based Learning
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan
Analisis
G. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Unit Kegiatan Belajar/UKB
Fungsi Naik dan Fungsi Turun Trigonometri
Adapun ketentuan fungsi naikndan fungsi turun pada fungsi trigonometri dapat
ditentukan sebagai berikut:
o Fungsi f(x) naik dalam suatu interval jika f‟(x) > 0 untuk setiap x anggota interval
tersebut.
o Fungsi f(x) turun dalam suatu interval jika f‟(x) < 0 untuk setiap x anggota
interval tersebut.
85
H. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 35-39.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 2
Pendahuluan (10 menit)
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
3 Guru melakukan apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu tentang materi
fungsi naik dan fungsi turun trigonometri;
4 Guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen;
5 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan
pembelajaran;
Kegiatan Inti (70 menit)
Fase 1 : Memahami Masalah
a. Peserta didik mengamati masalah tentang fungsi naik dan fungsi turun
trigonometri secara berkelompok yang disajikan dalam UKB;
b. Peserta didik mendaftar semua aspek penting yang ditemukan dalam bentuk
model matematika, seperti: tabel, grafik ataupun diagram;
c. Peserta Didik bekerjasama mengamati dan mencatat secara kritis data-data
yang diberikan dalam UKB, dengan tujuan menghimpun berbagai konsep dan
aturan matematika yang sudah dipelajari sebelumnya untuk pemecahan
masalah;
d. Peserta Didik berkolaborasi melakukan diskusi kelompok dan mengumpulkan
pertanyaan yang relevan dengan konsep fungsi naik dan fungsi turun
trigonometri dipandu UKB.
Fase 2 : Mengenali Pola
a. Guru mendampingi peserta didik melihat hubungan-hubungan yang terlihat
pada masalah dengan konsep pengetahuan yang dimiliki sebeumnya untuk
membangun strategi penyelesaian masalah;
b. Peserta Didik berkolaborasi dan komunikatif berdiskusi dalam kelompok untuk
membuat pola atau hubungan dari informasi yange didapat dengan materi yang
sudah dipelajari sebelumnya untuk memprediksi solusi.
Fase 3 : Mendaftar dan Mengeliminasi
a. Peserta didik mengidentikasi dan mengeksplorasi semua kemungkinan jawaban
86
dari strategi yang telah ditetapkan;
b. Peserta didik dengan cermat mengeliminasi hal-hal yang tidak diperlukan agar
mendapatkan satu penyelesaian yang dianggap paling tepat, serta memberikan
alasannya.
Fase 4 : Menyederhanakan
Peserta didik mentransformasi penyelesaian yang telah ditemukan sebelumnya
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan efektif.
Fase 5 : Gedanken
a. Guru memberikan masalah sejenis kepada peserta didik untuk mempertajam
kemampuan mereka terhadap fungsi naik dan fungsi turun trigonometri yang
sedang dipelajari;
b. Peserta didik berkolaborasi menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
menggunakan langkah yang sama seperti penyelesaian masalah sebelumnya.
Fase 6 : Simulasi dan Optimisasi
a. Peserta didik melakukan simulasi, pemeragaan, atau presentasi terkait
penyelesaian masalah yang dilakukan;
b. Guru meminta peserta didik yang lain untuk menanggapi, mengajukan
pertanyaan, saran dan sebagainya dalam rangka penyempurnaan atas fungsi
naik dan fungsi turun trigonometri;
c. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan bersama fungsi naik dan fungsi
turun trigonometri yang telah dipelajari.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB .
2. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu Nilai Stasioner Fungsi Trigonometri.
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
LKS, butir soal
no. 1
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep fungsi naik dan
fungsi turun trigonometri menggunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
Butir soal no.
2
Latihan Soal:
1. Turunan fungsi y = cos2x adalah ….
2. Suatu roaller coaster di negara A memiliki alur lintasan membentuk fungsi f(x)
= 3 sin x, sedangkan di negara B membentuk fungsi g(x) = sin 3x dalam selang
87
. Tentukan perbedaan alur lintasan kedua roaller coaster tersebut
ditinjau dari lintasannya kenaikan alur lintasannya.
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: y = f(x) = cos2x
Dit: turunan f(x) 10
f(x) = cos2x
f’(x) = 2 cos x. (- sin x) = - 2sin x cos x = - sin 2x 30
Jadi, f’(x) = - sin 2x 10
2. Dik: g(x) = 3 sin x h(x) = sin 3x
Dit: Perbedaan berdasarkan alur lintasan. 10
y = sin f(x) → y’ = [cos f(x)]. f’(x)
g(x) = 3 sin x → g’(x) = 3. cos x = 3 cos x
g’(x) = 3 cos x > 0
cos x > 0 → 0 < x <
dan
h(x) = sin 3x → h’(x) = 3. cos 3x = 3 cos 3x
h’(x) = 3 cos 3x > 0
cos 3x > 0 →
;
; dan
30
Jadi, alur kedua lintasan roaller coaster tersebut berbeda dapat dilihat
dari lintasannya. Roaller coaster A mengalami kenaikan alur lintasan saat
interval 0 < x <
dan
, sedangkan roaller coaster B
mengalami kenaikan pada interval
;
; dan
10
Total Skor 100
2. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
88
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Nilai Stasioner Fungsi Trigonometri
Pertemuan ke- : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
90
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip turunan
ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan turunan
fungsi trigonometri
sederhana.
3.3.3 Menggunakan konsep nilai-nilai
stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
4.3.3 Menyelesaikan masalah nilai-nilai
stasioner fungsi trigonometri
mengunakan kombinasi rumus yang
dimiliki.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan konsep nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep nilai-nilai stasioner untuk menyelesaikan masalah
nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri mengunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
D. Materi Pembelajaran
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Puzzle-based Learning
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan
Analisis
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Unit Kegiatan Belajar/UKB
Nilai-nilai stasioner fungsi Trigonometri
Misal f(x) adalah fungsi trigonometri. Dalam hal khusus, apabila f‟(𝑥 ) = 0, maka
f(x) disebut stasioner di titik x = 𝑥 , nilai f(𝑥 ) karena hal tersebut disebut nilai
stasioner f(x) pada x = 𝑥 dan titik (𝑥 , f(𝑥 )) disebut titik stasioner.
91
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 207-209.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Pendahuluan (10 menit)
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
3 Guru melakukan apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu tentang materi
nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri;
4 Guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen;
5 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan
pembelajaran;
Kegiatan Inti (70 menit)
Fase 1 : Memahami Masalah
a. Peserta didik mengamati masalah tentang nilai-nilai stasioner fungsi
trigonometri secara berkelompok yang disajikan dalam UKB;
b. Peserta didik mendaftar semua aspek penting yang ditemukan dalam bentuk
model matematika, seperti: tabel, grafik ataupun diagram;
c. Peserta Didik bekerjasama mengamati dan mencatat secara kritis data-data
yang diberikan dalam UKB, dengan tujuan menghimpun berbagai konsep dan
aturan matematika yang sudah dipelajari sebelumnya untuk pemecahan
masalah;
d. Peserta Didik berkolaborasi melakukan diskusi kelompok dan mengumpulkan
pertanyaan yang relevan dengan nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri
dipandu UKB.
Fase 2 : Mengenali Pola
a. Guru mendampingi peserta didik melihat hubungan-hubungan yang terlihat
pada masalah dengan konsep pengetahuan yang dimiliki sebeumnya untuk
membangun strategi penyelesaian masalah;
b. Peserta Didik berkolaborasi dan komunikatif berdiskusi dalam kelompok untuk
membuat pola atau hubungan dari informasi yange didapat dengan materi yang
sudah dipelajari sebelumnya untuk memprediksi solusi.
Fase 3 : Mendaftar dan Mengeliminasi
a. Peserta didik mengidentikasi dan mengeksplorasi semua kemungkinan jawaban
dari strategi yang telah ditetapkan;
92
b. Peserta didik dengan cermat mengeliminasi hal-hal yang tidak diperlukan agar
mendapatkan satu penyelesaian yang dianggap paling tepat, serta memberikan
alasannya.
Fase 4 : Menyederhanakan
Peserta didik mentransformasi penyelesaian yang telah ditemukan sebelumnya
menjadi bentuk yang lebih sederhana dan efektif.
Fase 5 : Gedanken
a. Guru memberikan masalah sejenis kepada peserta didik untuk mempertajam
kemampuan mereka terhadap nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri yang
sedang dipelajari;
b. Peserta didik berkolaborasi menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
menggunakan langkah yang sama seperti penyelesaian masalah sebelumnya.
Fase 6 : Simulasi dan Optimisasi
a. Peserta didik melakukan simulasi, pemeragaan, atau presentasi terkait
penyelesaian masalah yang dilakukan;
b. Guru meminta peserta didik yang lain untuk menanggapi, mengajukan
pertanyaan, saran dan sebagainya dalam rangka penyempurnaan atas konsep
nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri;
c. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan bersama nilai-nilai stasioner
fungsi trigonometri yang telah dipelajari.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB .
2. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu Titik Maksimum dan Titik Minimum Fungsi Triginometri.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
LKS, butir soal
no. 1
2. Menerapkan konsep nilai-nilai stasioner untuk menyelesaikan masalah
nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri mengunakan kombinasi rumus
yang dimiliki.
Butir soal no.
2
Latihan Soal:
1. Pada interval , nilai stasioner dari fungsi f(x) = cos 2x diperoleh pada…
2. Sebuah bandul bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Panjang bandul sama dengan 2 meter. Jika
bandul bergerak sejauh dan k adalah jarak yang ditempuh bandul dari posisi awal, tentukan
persamaan dalam k dan . Tentukan juga nilai yang menghasilkan nilai-nilai stasioner k.
93
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: f(x) =
Dit: Titik Stasioner dari f(x) atau ( , f( )) 10
f(x) =
f’(x) = - 2 = 0
= 0
= sin 0
2x = 0 + k.360
x = k. 180
k = 1, maka x = 180
= sin (180-0)
sin 2x = sin 180
2x = 180 + k.360
x = 90 + k.180
k = 0, maka x = 90
30
Jadi, Titik Stasioner dari f(x) terjadi ketika x = 90 dan x = 180 10
2. Dik: Panjang bandul = a = 2
Sudut yang dibentuk antara sisi kanan dan kiri =
Dit: Persamaan k dan
10
Dengan menggunakan luas segitiga dapat diperoleh persamaan:
x t x k =
x a x a x sin
x √
x k =
x 2 x 2 x sin
Maka: Persamaan k dan : 4 -
= 16 sin2
4 -
= 16 sin2 (Turunkan)
8k
-
x 4k3
= 32 sin cos
(8k k3)
= 16 sin
=
Nilai – nilai stasioner diperoleh saat:
=
= 0
= 0 = 90 = 180
Untuk = 0 maka 4 -
= 16 sin2
4 -
= 0
k1 = 0, k2 = 4, k3 = -4. Dalam hal ini k yang memenuhi adalah k = 0
30
Jadi, persamaan k dan yaitu 4 -
= 16 sin2 nilai yang memenuhi
agar bandul mencapai nilai stasioner yaitu k = 0. 10
Total Skor 100
94
2. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
95
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Konsep Turunan Fungsi Trigonometri
Pertemuan ke- : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
96
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip turunan
ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan turunan
fungsi trigonometri
sederhana.
3.3.1 Menggunakan konsep turunan fungsi
trigonometri dengan konsep yang
masuk akal dan logis.
4.3.1 Menyelesaikan masalah fungsi
trigonometri sederhana mengunakan
kombinasi rumus yang dimiliki.
C.Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan turunan fungsi trigonometri sederhana dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep turunan untuk menyelesaikan masalah
turunan fungsi trigonometri sederhana mengunakan kombinasi rumus yang
dimiliki.
D. Materi Pembelajaran
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐬𝐢𝐧 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐜𝐨𝐬𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐬 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐬𝐢𝐧𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐭𝐚𝐧𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐭 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜𝟐 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐬𝐞𝐜 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [𝐭𝐚𝐧𝒈(𝒙). 𝒔𝒆𝒄 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒇(𝒙) 𝐜𝐨𝐬𝐞𝐜 𝒈(𝒙) 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒇′(𝒙) [ 𝐜𝐨𝐭 𝒈(𝒙). 𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝒈(𝒙)].𝒈′(𝒙)
Turunan Fungsi Trigonometri
Ada rumus dasar yang dapat kita gunakan dalam menentukan turunan dari fungsi
trigonometri. Rumus tersebut adalah:
97
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan
Analisis
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Buku Teks Pelajaran
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 35-39.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Memeriksa kemampuan peserta didik untuk mengetahui kompetensi awal terkait konsep turunan fungsi trigonometri;
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan pembelajaran;
5 Menyampaikan apersepsi tentang manfaat mempelajari turunan fungsi trigonometri;
Kegiatan Inti
1 Mengamati Siswa mengamati penyampaian yang guru berikan terkait turunan fungsi trigonometri dengan pengajuan masalah sehari-hari.
2 Menanya Siswa berkolaborasi dan komunikatif mengajukan pertanyaan yang relevan mengenai turunan fungsi trigonometri.
3 Mencoba Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti di depan kelas.
4
Menalar
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada Konsep Turunan Fungsi Trigonmetri.
5
Mengkomunikasikan
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada Konsep Turunan Fungsi Trigonometri.
Kegiatan Penutup
1 Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB;
2 Guru memandu Peserta Didik untuk membuat kesimpulan pembelajaran pada pertemuan ini;
98
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep turunan ke fungsi trigonometri sederhana dengan
konsep yang masuk akal dan logis
LKS, butir soal
no. 1
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi
trigonometri sederhana mengunakan kombinasi rumus yang dimiliki. Butir soal no. 2
Latihan Soal:
1. Tentukan turunan dari f(x) = .
2. Suatu roaller coaster di negara A memiliki alur lintasan membentuk fungsi
f(x) = 2 sin x, sedangkan di negara B membentuk fungsi g(x) = sin 2x
dalam selang . Tentukan perbedaan alur lintasan kedua
roaller coaster tersebut ditinjau dari turunan fungsinya!
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: f(x) =
Dit: f’(x) 10
f(x) = → y = u.v → y‟ = u’.v + u.v’
u = v = sin 3x
u‟ = 2x v‟ = 2 cos 3x
y‟ = u’.v + u.v’
y’ = 2x . sin 3x + . 2 cos 3x
y‟ = 2x sin 3x +
30
Jadi, f’(x) = 2x sin 3x + 10
2. Dik: g(x) = 2 sin x h(x) = sin 2x
Dit: g’(x) dan h’(x) 10
y = sin f(x) → y‟ = [cos f(x)]. f‟(x)
g(x) = 2 sin x → g‟(x) = 2. cos x = 2 cos x
h(x) = sin 2x → h‟(x) = [cos 2x] . 2 = 2 cos 2x
30
Jadi, alur kedua lintasan roaller coaster tersebut berbeda dapat dilihat
dari turunannya, yaitu g‟(x) = 2 cos x dan h‟(x) = 2 cos 2x 10
Total Skor 100
99
2. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Konsep Turunan Fungsi Trigonometri
Pertemuan ke- : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
101
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip
turunan ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
turunan fungsi
trigonometri sederhana.
3.3.2 Menggunakan konsep fungsi naik dan
fungsi turun trigonometri dengan konsep
yang masuk akal dan logis.
4.3.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan konsep fungsi naik dan fungsi
turun trigonometri menggunakan
kombinasi rumus yang dimiliki.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri
dengan konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep turunan untuk menyelesaikan masalah
konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri menggunakan kombinasi
rumus yang dimiliki.
D. Materi Pembelajaran
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan Analisis
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Buku Teks Pelajaran
Fungsi Naik dan Fungsi Turun Trigonometri
Adapun ketentuan fungsi naikndan fungsi turun pada fungsi trigonometri dapat
ditentukan sebagai berikut:
o Fungsi f(x) naik dalam suatu interval jika f‟(x) > 0 untuk setiap x anggota interval
tersebut.
o Fungsi f(x) turun dalam suatu interval jika f‟(x) < 0 untuk setiap x anggota
interval tersebut.
102
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 35-39.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 2
Pendahuluan
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Memeriksa kemampuan peserta didik untuk mengetahui kompetensi awal terkait fungsi naik dan fungsi turun trigonometri;
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan pembelajaran;
5 Menyampaikan apersepsi tentang manfaat mempelajari fungsi naik dan fungsi turun trigonometri;
Kegiatan Inti
1 Mengamati Siswa mengamati penyampaian yang guru berikan terkait fungsi naik dan fungsi turun trigonometri dengan pengajuan masalah sehari-hari.
2 Menanya Siswa berkolaborasi dan komunikatif mengajukan pertanyaan yang relevan mengenai fungsi naik dan fungsi turun trigonometri.
3 Mencoba Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti di depan kelas.
4
Menalar
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada fungsi naik dan fungsi turun trigonometri.
5
Mengkomunikasikan
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada fungsi naik dan fungsi turun trigonometri.
Kegiatan Penutup
1 Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB.
2 Guru memandu Peserta Didik untuk membuat kesimpulan pembelajaran pada pertemuan ini.
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
LKS, butir soal no.
1
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep fungsi naik dan fungsi turun trigonometri menggunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
Butir soal no. 2
103
Latihan Soal:
1. Turunan fungsi y = cos2x adalah ….
2. Suatu roaller coaster di negara A memiliki alur lintasan membentuk fungsi f(x)
= 3 sin x, sedangkan di negara B membentuk fungsi g(x) = sin 3x dalam selang
. Tentukan perbedaan alur lintasan kedua roaller coaster tersebut
ditinjau dari lintasannya kenaikan alur lintasannya.
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: y = f(x) = cos2x
Dit: f’(x) 10
f(x) = cos2x
f’(x) = 2 cos x. (- sin x) = - 2sin x cos x = - sin 2x 30
Jadi, f’(x) = - sin 2x 10
2. Dik: g(x) = 3 sin x h(x) = sin 3x
Dit: Perbedaan berdasarkan alur lintasan. 10
y = sin f(x) → y’ = [cos f(x)]. f’(x)
g(x) = 3 sin x → g’(x) = 3. cos x = 3 cos x
g’(x) = 3 cos x > 0
cos x > 0 → 0 < x <
dan
h(x) = sin 3x → h’(x) = 3. cos 3x = 3 cos 3x
h’(x) = 3 cos 3x > 0
cos 3x > 0 →
;
; dan
30
Jadi, alur kedua lintasan roaller coaster tersebut berbeda dapat dilihat
dari lintasannya. Roaller coaster A mengalami kenaikan alur lintasan saat
interval 0 < x <
dan
, sedangkan roaller coaster B
mengalami kenaikan pada interval
;
; dan
10
Total Skor 100
3. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
104
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Matematika-Peminatan
Kelas : XII MIPA
Semester : 1 (Satu)
Materi : Turunan Fungsi Trigonometri
Submateri : Nilai Stasioner Fungsi Trigonometri
Pertemuan ke- : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
106
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menggunakan prinsip turunan
ke fungsi turunan
trigonometri sederhana.
4.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan turunan
fungsi trigonometri
sederhana.
3.3.4 Menggunakan konsep nilai-nilai
stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
3.3.2 Menyelesaikan masalah nilai-nilai
stasioner fungsi trigonometri
mengunakan kombinasi rumus yang
dimiliki.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
1. Siswa dapat menggunakan konsep nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep nilai-nilai stasioner untuk menyelesaikan masalah
nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri mengunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
D. Materi Pembelajaran
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi, dan
Analisis
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat : Spidol, Papan Tulis, Laptop, dan LCD
2. Bahan Belajar : Unit Kegiatan Belajar/UKB
Nilai-nilai stasioner fungsi Trigonometri
Misal f(x) adalah fungsi trigonometri. Dalam hal khusus, apabila f‟(𝑥 ) = 0, maka f(x)
disebut stasioner di titik x = 𝑥 , nilai f(𝑥 ) karena hal tersebut disebut nilai stasioner f(x)
pada x = 𝑥 dan titik (𝑥 , f(𝑥 )) disebut titik stasioner.
107
G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Matematika Peminatan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII Semester 1 Edisi Revisi 2014, hal 207-209.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Pendahuluan
1 Salam dan menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran;
2 Memeriksa kemampuan peserta didik untuk mengetahui kompetensi awal terkait Nilai Stasioner Fungsi trigonometri;
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan langkah kegiatan pembelajaran;
5 Menyampaikan apersepsi tentang manfaat mempelajari Nilai Stasioner Fungsi trigonometri;
Kegiatan Inti
1 Mengamati Siswa mengamati penyampaian yang guru berikan terkait Nilai Stasioner Fungsi trigonometri dengan pengajuan masalah sehari-hari.
2 Menanya Siswa berkolaborasi dan komunikatif mengajukan pertanyaan yang relevan mengenai Nilai Stasioner Fungsi trigonometri.
3 Mencoba Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti di depan kelas.
4
Menalar
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada Nilai Stasioner Fungsi trigonometri.
5
Mengkomunikasikan
Siswa menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada Nilai Stasioner Fungsi trigonometri.
Kegiatan Penutup
1 Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB.
2 Guru memandu Peserta Didik untuk membuat kesimpulan pembelajaran pada pertemuan ini.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Aspek Kognitif:
No Indikator Instrumen
1. Menggunakan konsep nilai-nilai stasioner fungsi trigonometri dengan
konsep yang masuk akal dan logis. LKS, butir soal no. 1
2. Menerapkan konsep nilai-nilai stasioner untuk menyelesaikan masalah nilai-
nilai stasioner fungsi trigonometri mengunakan kombinasi rumus yang
dimiliki.
Butir soal no. 2
108
Latihan Soal:
1. Pada interval , nilai stasioner dari fungsi f(x) = cos 2x diperoleh pada…
2. Sebuah bandul bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Panjang bandul sama dengan 2 meter. Jika
bandul bergerak sejauh dan k adalah jarak yang ditempuh bandul dari posisi awal, tentukan
persamaan dalam k dan . Tentukan juga nilai yang menghasilkan nilai-nilai stasioner k.
Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Dik: f(x) =
Dit: Titik Stasioner dari f(x) atau ( , f( )) 10
f(x) =
f’(x) = - 2 = 0
= 0
= sin 0
2x = 0 + k.360
x = k. 180
k = 1, maka x = 180
= sin (180-0)
sin 2x = sin 180
2x = 180 + k.360
x = 90 + k.180
k = 0, maka x = 90
30
Jadi, Titik Stasioner dari f(x) terjadi ketika x = 90 dan x = 180 10
2. Dik: Panjang bandul = a = 2
Sudut yang dibentuk antara sisi kanan dan kiri =
Dit: Persamaan k dan
10
Dengan menggunakan luas segitiga dapat diperoleh persamaan:
x t x k =
x a x a x sin
x √
x k =
x 2 x 2 x sin
Maka: Persamaan k dan : 4 -
= 16 sin2
8k
-
x 4k3
= 32 sin cos
=
Nilai – nilai stasioner diperoleh saat:
=
= 0
= 0 = 90 = 180
Untuk = 0 maka 4 -
= 16 sin2
4 -
= 0
k1 = 0, k2 = 4, k3 = -4. Dalam hal ini k yang memenuhi adalah k = 0
30
Jadi, persamaan k dan yaitu 4 -
= 16 sin2 nilai yang memenuhi
agar bandul mencapai nilai stasioner yaitu k = 0. 10
Total Skor 100
109
2. Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Rubrik penilaian sikap madisusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Mengerjakan tugas sendiri, tanpa bertanya kepada teman.
Baik (B) 3 Mengerjakan tugas sendiri, namun bertanya kepada teman.
Cukup (C) 2 Mengerjakan tugas bersama teman.
Kurang (K) 1 Tidak mengerjakan tugas.
Rubrik penilaian sikap disusun sebagai berikut:
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Bertanya, menanggapi pertanyaan dan memperhatikan penjelasan
guru.
Baik (B) 3 Bertanya dan memperhatikan penjelasan guru.
Cukup (C) 2 Memperhatikan penjelasan guru, namun tidak bertanya dan
menanggapi pertanyaan teman dan guru.
Kurang (K) 1 Tidak bertanya, menanggapi pertanyaan maupun memperhatikan
penjelasan guru.
Berilah nilai sikap (1/2/3/4) pada kolom yang disediakan sesuai hasil
pengamatan.
No. Nama Sikap
Jumlah Skor Predikat Mandiri Aktif
Keterangan:
a. Nilai sikap = jumlah skor perolehan x 100 : 8
b. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik : 80 – 100
B = Baik : 70 – 79
C = Cukup : 60 – 69
K = Kurang : < 69
Pamulang, 6 Agustus 2018
Peneliti
Mardiana Zulfa
NIM. 11140170000005
110
LAMPIRAN 3
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Kelas Eksperimen
Konsep Turunan Fungsi Trigonometri
Nama :
Petunjuk Pengerjaan:
Berdoalah sebelum mengerjakan.
Kerjakan sesuai dengan langkah dan masalah yang disajikan.
Seseorang berdiri di atas sebuah gedung dengan ketinggian 100 meter di atas
tanah. Dia melihat sebuah mobil yang bergerak menjauhi gedung dengan laju 15
m/detik. Tentukan laju perubahan sudut penglihatan α apabila mobil berada
pada jarak 75 m dari gedung.
Tahap 1 (Memahami masalah)
a. Tuliskan informasi apa saja yang kamu dapatkan dari permasalahan yang diberikan.
Gambarkan ilustrasi yang tepat dari masalah tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menggunakan turunan fungsi trigonometri
sederhana dengan konsep yang masuk akal dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep turunan untuk
menyelesaikan masalah turunan fungsi trigonometri
sederhana menggunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
Nama :
Kelas :
111
Tahap 2 (Mengenali Pola)
Tahap 3 (Mengenumerasi dan Eliminasi)
b. Sudah cukupkah hal yang diketahui untuk menjawab permasalahan tersebut? Jika
belum, tuliskan hal yang perlu kamu dapatkan terlebih dahulu sebelum menjawab
pertanyaan di atas.
a. Materi apa saja yang pernah kamu dapatkan sebelumnya terkait laju perubahan sudut tersebut?
b. Jabarkan konsep materi tersebut secara singkat untuk memprediksi solusi yang tepat dari masalah
yang diberikan.
a. Buatlah berbagai penyelesaian yang mungkin berdasarkan konsep materi yang kamu jabarkan
pada Tahap 2.
b. Setelah membuat berbagai kemungkinan penyelesaian di atas, pilihlah satu jenis penyelesaian
yang paling tepat menurutmu serta kemukakan alasannya.
112
Tahap 4 (Menyederhanakan)
Kerjakan Masalah 2 dengan tahap–tahap yang sama dengan penyelesaian Masalah 1.
Jika kamu telah mendapatkan solusi yang tepat, sederhanakanlah bentuk penyelesaian pada Tahap 3
ke dalam bentuk yang lebih efektif.
Pengerjaan Masalah 1 selesai sampai di sini
Selanjutnya, diskusikan dengan temanmu tentang masalah berikut!
Tahap 5 (Gedanken)
Sebuah pesawat terbang bergerak
pada ketinggian konstan 2 km
dengan laju 1,5 km/detik dengan
arah lurus di atas seorang pengamat
di atas tanah. Tentukan laju sudut
elevasi garis penglihatan pengamat
pada saat jarak antara pengamat itu
dengan pesawat 3 km.
Memahami Masalah
113
Tahap 6 (Simulasi dan Optimisasi)
Pengerjaan Masalah 2 selesai sampai di sini
Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas, serta bandingkan dengan hasil kerja
kelompok lain, lalu berikan kesimpulan.
Latihan Soal
1. Tentukan turunan dari f(x) = .
2. Suatu roaller coaster di Dunia Fantasi Jakarta memiliki alur lintasan membentuk
fungsi f(x) = 2 sin x, sedangkan di Trans Studio Bandung membentuk fungsi g(x) = sin
2x dalam selang . Tentukan perbedaan alur lintasan kedua roaller
coaster tersebut ditinjau dari turunan fungsinya.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya
kebodohan” (Imam Syafi’i)
Mengenali Pola
Mengenumerasi dan Eliminasi
Menyederhanakan
114
Tahap 1 (Memahami masalah
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Kelas Eksperimen
Fungsi Naik dan Fungsi Turun Trigonometri
Nama :
Petunjuk Pengerjaan:
Berdoalah sebelum mengerjakan.
Kerjakan sesuai dengan langkah dan masalah yang disajikan.
Pada suatu pameran kedirgantaraan, dua pesawat tempur sedang melakukan gerakan
manufer di udara. Pada posisi titik yang sama, kedua pesawat tersebut landas secara
bersamaan dengan arah rambatan yang berbeda dan lintasan yang ditempuh mengikuti
persamaan P1(t) = 4 - 2 cos (
) dan P2(t) = 5 + sin (
) dengan t adalah satuan menit yang
ditempuh pesawat dengan 1 ≤ t ≤ 60. Pada menit berapakah kedua pesawat tersebut
mengalami penurunan ketinggian?
)
Tuliskan informasi apa saja yang kamu dapatkan dari permasalahan yang diberikan.
Gambarkan ilustrasi sederhana dari permasalahan lintasan kedua pesawat tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menggunakan konsep fungsi naik dan fungsi turun
trigonometri dengan cepat dan konsep yang masuk akal.
2. Siswa dapat menerapkan konsep fungsi naik dan fungsi turun
trigonometri berdasarkan generalisasi konsep fungsi naik dan
fungsi turun pada fungsi aljabar dengan cepat.
Nama :
Kelas :
115
Tahap 2 (Mengenali Pola)
Tahap 3 (Mengenumerasi dan Eliminasi)
Sudah cukupkah hal yang diketahui untuk menemukan pada menit ke berapa kedua pesawat
mengalami penurunan ketinggian? Jika belum, tuliskan hal yang perlu kamu dapatkan
terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan di atas.
a. Berdasarkan pertanyaan yang diberikan lintasan pesawat membentuk sebuah kurva dengan fungsi
trigonometri. Materi apa saja yang pernah kamu dapatkan sebelumnya terkait dengan naik
turunnya sebuah kurva?
b. Jabarkanlah konsep materi tersebut secara singkat!
a. Buatlah berbagai penyelesaian yang mungkin untuk mendapatkan interval ketika pesawat
mengalami penurunan berdasarkan konsep materi yang telah kamu prediksi pada Tahap 2.
b. Setelah membuat berbagai kemungkinan penyelesaian di atas, tentukan satu jenis
penyelesaian yang paling tepat, serta kemukakan alasannya
.
116
Kerjakan Masalah 2 dengan tahap – tahap yang sama dengan penyelesaian Masalah 1.
Jika kamu telah mendapatkan interval yang ditanyakan, sederhanakanlah bentuk penyelesaiannya
menjadi bentuk yang lebih efektif.
Tahap 4 (Menyederhanakan)
Pengerjaan Masalah 1 selesai sampai di sini
Selanjutnya, diskusikan dengan temanmu tentang masalah berikut!
Tahap 5 (Gedanken)
Suatu roaller coaster di negara Selandia
Baru memiliki alur lintasan membentuk
fungsi f(x) = sin2x, sedangkan di negara
Belanda membentuk fungsi g(x) = sin 2x
dalam selang . Tentukan
perbedaan alur lintasan kedua roaller
coaster tersebut ditinjau dari selang
penurunan dan kenaikan alur lintasannya.
Memahami Masalah
117
Tahap 6 (Simulasi dan Optimisasi)
Pengerjaan Masalah 2 selesai sampai di sini
Presentasikan hasil kelompokmu di depan kelas, serta bandingkan dengan hasil kerja
kelompokmu, lalu berikan kesimpulan.
Latihan Soal
1. Grafik fungsi y = cos2x akan turun pada interval ….
2. Suatu roaller coaster di negara Australia memiliki alur lintasan membentuk
fungsi f(x) = 3 sin x, sedangkan di negara Brasil membentuk fungsi g(x) = sin
3x dalam selang . Tentukan perbedaan alur lintasan kedua
roaller coaster tersebut ditinjau dari kenaikan alur lintasannya.
“Menuntut ilmu adalah takwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ngulang
ilmu adalah dzikir. Mencari ilmu adalah jihad.” (Imam Al-Ghazali)
Mengenali Pola
Mengenumerasi dan Eliminasi
Menyederhanakan
118
Tahap 1 (Memahami masalah)
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Kelas Eksperimen
Nilai Stasioner Fungsi Trigonometri
Nama :
Petunjuk Pengerjaan:
Berdoalah sebelum mengerjakan.
Kerjakan sesuai dengan langkah dan masalah yang disajikan.
Sebuah bandul bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Panjang bandul sama
dengan 1 meter. Jika bandul bergerak sejauh dan j adalah jarak yang ditempuh
bandul dari posisi awal, tentukan persamaan dalam j dan . Tentukan juga nilai
yang menghasilkan nilai-nilai stasioner j.
a. Tuliskan informasi apa saja yang kamu dapatkan dari permasalahan yang diberikan.
Buatlah model matematika yang tepat dari masalah tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menggunakan konsep nilai-nilai stasioner fungsi
trigonometri secara cepat dengan konsep yang masuk akal
dan logis.
2. Siswa dapat menerapkan konsep nilai-nilai stasioner untuk
menyelesaikan masalah nilai-nilai stasioner fungsi
trigonometri mengunakan kombinasi rumus yang dimiliki.
Nama :
Kelas :
119
Tahap 3 (Mengenumerasi dan Eliminasi)
b. Sudah cukupkah hal yang diketahui untuk membuat persamaan alur lintasan bandul? Jika
belum, tuliskan hal yang perlu kamu dapatkan terlebih dahulu sebelum menjawab
pertanyaan di atas.
Tahap 2 (Mengenali Pola)
a. Berdasarkan informasi yang diketahui, materi apa saja yang pernah kamu dapatkan sebelumnya
dan berkaitan dengan persamaan gerak bandul serta nilai stasioner sebuah fungsi?
b. Jabarkanlah konsep materi tersebut secara singkat.
a. Buatlah berbagai penyelesaian yang mungkin untuk menentukan persamaan dalam j dan serta
nilai yang menghasilkan nilai stasioner j berdasrkan konsep materi yang kamu tentukan di Tahap
2.
b. Setelah membuat berbagai kemungkinan penyelesaian di atas, tentukan satu jenis penyelesaian yang
paling tepat.
120
Tahap 5 Gedanken
Kerjakan Masalah 2 dengan tahap – tahap yang sama dengan penyelesaian Masalah 1.
Jika kamu telah mendapatkan solusi yang tepat, sederhanakanlah bentuk penyelesaiannya ke dalam
bentuk yang lebih efektif.
Tahap 4 (Menyederhanakan)
Pengerjaan Masalah 1 selesai sampai di sini
Selanjutnya, diskusikan dengan temanmu tentang masalah berikut!
Sebuah bandul bergerak bebas ke kiri
dan ke kanan. Panjang bandul sama
dengan 2 meter. Jika bandul bergerak
sejauh dan k adalah jarak yang
ditempuh bandul dari posisi awal,
tentukan persamaan dalam k dan .
Tentukan juga nilai yang
menghasilkan nilai-nilai stasioner k.
Memahami Masalah
121
Tahap 6 (Simulasi dan Optimisasi)
Pengerjaan Masalah 2 selesai sampai di sini
Presentasikan hasil kelompokmu di depan kelas, serta bandingkan dengan hasil kerja
kelompokmu, lalu berikan kesimpulan.
Latihan Soal
1. Pada interval , nilai stasioner dari fungsi f(x) = cos 2x diperoleh pada ….
2. Sebuah bandul bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Panjang bandul sama dengan 2 meter.
Jika bandul bergerak sejauh dan k adalah jarak yang ditempuh bandul dari posisi awal,
tentukan persamaan dalam k dan . Tentukan juga nilai yang menghasilkan nilai-nilai
stasioner k.
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga.” (Al-Hadist)
Mengenali Pola
Mengenumerasi dan Eliminasi
Menyederhanakan
122
LAMPIRAN 4
KISI-KISI INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
KD 3: Menggunakan prinsip turunan ke fungsi turunan trigonometri sederhana.
KD 4: Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi trigonometri
sederhana.
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Indikator
KBIM Indikator Soal
Nomor
Soal
Katalisasi
1. Menggunakan konsep titik maksimum, titik
minimum, dan titik belok secara cepat dan
masuk akal.
5
2. Menyelesaikan masalah kontekstual gradien
garis singgung kurva berdasarkan konsep
turunan secara cepat dan masuk akal.
6
Generalisasi
3. Menggunakan kombinasi konsep turunan ke
fungsi trigonometri sederhana dalam
menyelesaikan masalah dengan cepat.
1
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
nilai-nilai stationer fungsi trigonometri
menggunakan kombinasi konsep nilai stasioner
fungsi aljabar dengan cepat.
4
Deduksi
5. Menemukan interval fungsi naik dan fungsi
turun berdasarkan generalisasi konsep fungsi
naik dan fungsi turun pada fungsi aljabar dengan
cepat.
3
6. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan nilai maksimum dengan berdasarkan
generalisasi turunan fungsi trigonometri dengan
cepat.
2
Jumlah 6
123
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
1. Sebuah tangga panjangnya 8 meter bersandar pada dinding tegak yang tingginya 6
meter dengan bagian atas tangga melewati dinding. Jika ujung bawahnya ditarik
horizontal dengan kecepatan 2 meter/detik menjauhi dinding, tentukan kecepatan
vertikal ujung atas tangga pada saat tangga membentuk sudut 600 dengan
permukaan lantai.
2. Siswa SMAN 3 Bandung mengadakan pameran lukisan. Salah satu lukisannya
memiliki ketentuan tepi bawahnya pada dinding adalah 2 meter di atas seorang
pengamat. Tinggi lukisan adalah 10 meter, b adalah jarak antara dinding dengan
pengamat, serta adalah sudut antara penglihatan pengamat dengan tepi atas dan
tepi bawah lukisan.. Tentukan b sehingga sudut antara tepi atas dan tepi bawah
lukisan yang dilihat oleh pengamat menjadi maksimal.
3. Suatu pegunungan di kota Bogor memiliki alur lintasan membentuk fungsi f(x)= 3
sin x, sedangkan pegunungan di kota Padang membentuk fungsi g(x) = sin 3x dalam
selang . Tentukan perbedaan alur lintasan kedua pegunungan
tersebut ditinjau dari kenaikan alur lintasannya.
4. Sebuah ayunan bergerak bebas ke depan dan ke belakang. Panjang ayunan sama
dengan 2 meter. Jika ayunan bergerak sejauh dan k adalah jarak yang ditempuh
124
ayunan dari posisi awal, tentukan persamaan dalam k dan . Tentukan juga nilai
yang menghasilkan nilai-nilai stasioner k
5. Sebuah perusahaan makanan menghasilkan produknya selama 1 tahun (dalam
satuan ratusan ribu unit) sebagai H (t) = 5,5 + 2 sin (
) dengan t = waktu (bulan)
dan 1 ≤ t ≤ 15. Jika t = 1 menunjukkan produk makanan pada bulan Januari 2015.
(a). Prediksikan pada bulan apa terjadi produk yang dihasilkan adalah minimal! (b)
Bagaimana caramu mentukan pada bulan apa saja produk yang dihasilkan adalah
minimal dan banyak produk minimal tersebut.
6. Seekor burung terbang di udara pada lintasan yang membentuk kurva y = cos2(2x)
dalam interval 00
< x < 900. Suatu ketika burung tersebut berhenti pada kemiringan
lintasan sebesar √ . Dimanakah posisi burung tersebut berdasarkan koordinat titik
polarnya?
125
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
1. Ilustrasi:
Berdasarkan gambar di atas:
atau
Turunan terhadap t dari kedua ruas menghasilkan: x sec2
+ tan
= ….(*)
Untuk = 600 berlaku:
(i) x =
=
√ = 2√
(ii) kecepatan horizontal =
= 2m/det
Jika hasil disubstitusikan ke persamaan (*) , maka diperoleh hasil sebagai berikut:
2√ (4)
+ √ (2) = 0
8√
= - 2√
Berdasarkan gambar, maka diperoleh: sin =
atau y = 8 sin
Turunan dari kedua ruas tersebut terhadap t menghasilkan:
= 8 cos
126
= 8 (
) (
) m / detik (tanda negatif menunjukkan arah ke bawah)
Jadi, kecepatan vertikal ujung atas tangga adalah -1 meter/detik.
2. Ilustrasi:
Penyelesaian:
tan =
tan ( )
.
b tan + b tan .
b .
+ b tan .
.
b + 2 = 12 -
b2 + 2b = 12b -
(b2 + 24)
sec2
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( )
127
√ = 2√ =
Jadi, agar lukisan yang dibuat oleh pengamat itu menjadi maksimal maka
b = 2√
3. Dik: g(x) = 3 sin x h(x) = sin 3x
Dit: Perbedaan berdasarkan alur lintasan.
y = sin f(x) → y‟ = [cos f(x)]. f‟(x)
g(x) = 3 sin x → g‟(x) = 3. cos x = 3 cos x
g‟(x) = 3 cos x > 0
cos x > 0 → 0 < x <
dan
h(x) = sin 3x → h‟(x) = 3. cos 3x = 3 cos 3x
h‟(x) = 3 cos 3x > 0
cos 3x > 0 →
;
; dan
Jadi, alur kedua lintasan pegunungan tersebut berbeda dapat dilihat dari
lintasannya. Pegunungan di kota Bogor mengalami kenaikan alur lintasan saat
interval 0 < x <
dan
, sedangkan pegunungan di kota Padang
mengalami kenaikan pada interval
;
dan
.
4. Dengan menggunakan luas segitiga dapat diperoleh persamaan:
x t x k =
x a x a x sin
x √
x k =
x 2 x 2 x sin
Maka: Persamaan k dan : 4 -
= 16 sin
2
4 -
= 16 sin
2 (Turunkan)
8k
-
x 4k
3
= 32 sin cos
(8k k3)
= 16 sin
=
Nilai – nilai stasioner diperoleh saat:
=
= 0
128
= 0 = 90 = 180
Untuk = 0 maka 4 -
= 16 sin
2
4 -
= 0
k1 = 0, k2 = 4, k3 = -4. Dalam hal ini k yang memenuhi adalah k = 0 dan k = 4
Jadi, persamaan k dan yaitu 4 -
= 16 sin
2 nilai yang memenuhi agar
ayunan mencapai nilai stasioner yaitu k = 0 dan k = 4.
5. H(t) = 5,5 + 2 sin (
) dalam satuan ratusan ribu
H(t) akan bernilai minimum jika nilai sin (
) = -1
H(t) = 5,5 + 2 (-1) = 5,5 – 2 = 3,5
Oleh karena H (t) dalam ratusan ribu unit, maka banyak produk minimal H (t) adalah
350.000 unit.
sin (
) = -1
sin (
) = sin (
)
=
+ k. 2 atau
=
+ k. 2
= 6 + k. 8 atau = -2 + k. 8
t = 6 + k.8 atau t = -2 + k.8
agar 1 ≤ t ≤ 15, maka pilih k = 0 atau k = 1
k = 0 t = 6 atau t = -2 (Tidak Memenuhi)
k = 1 t = 14 atau t = 6
Dengan demikian t bernilai minimum pada saat t = 6 dan t = 14
Ini berarti, produk yang dihasilkan mencapai minimal pada bulan ke-6 yaitu Juni
2015 dan bulan ke-14 yaitu Februari 2016, masing-masing sebanyak 350.000 unit.
6. Burung terbang dengan lintasan y = cos2(2x) pada interval 0
0<x<90
0
y = cos2(2x)
y‟ = 2 cos 2x. (- sin 2x). 2 = - 2 sin 4x
y‟ = - 2 sin 4x = √
sin 4x = -
√
129
sin 4x = sin 2250
4x = 2250 + k.2 atau 4x = -45
0 + k.2
x = 56,250 + k.
atau x = -11,25
0 +
, maka x = 56,250 atau x = -11,25
0 (TM)
Jadi, burung tersebut terbang dengan kemiringan sebesar √ ketika berada di
posisi x = 56,250 atau koordinat polar (56,25
0 ; √ )
130
LAMPIRAN 7
PEDOMAN PENSKORAN
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
A. Pedoman Kemampuan Berpikir Matematis
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Katalisasi
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang logis. 4
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang kurang logis. 3
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang tidak logis. 2
Menyelesaikan masalah tanpa memberikan alasan. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Generalis
asi
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma
sesuai dengan materi. 4
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma
tetapi kurang sesuai dengan materi. 3
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma
tetapi tidak sesuai dengan materi. 2
Menyelesaikan masalah dengan tidak menggunakan rumus dan
algoritma. 1
Tidak memberi jawaban. 0
Deduksi
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi dalam soal
dan menerapkannya secara tepat. 4
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi dalam soal
dan menerapkannya dengan kurang tepat. 3
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi yang akan
digunakan dan menerapkannya dengan tidak tepat. 2
Menyelesaikan masalah dengan menentukan informasi dalam soal tanpa
menyeleksi informasi yang akan digunakan dan menerapkannya dengan
tidak tepat.
1
Tidak memberi jawaban. 0
131
B. Pedoman Penskoran Angket Kemampuan Berpikir Intuitif
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Katalisasi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban 0
Generalisasi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban 0
Deduksi
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4
Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3
Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2
Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban 0
132
LAMPIRAN 8
ANGKET
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Berapa kali Anda membaca soal yang telah diberikan tadi agar memahami masalah
yang ditanyakan? Beri tanda ceklis sesuai jawabanmu.
No. 1
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
No. 2
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
No. 3
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
No. 4
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
No. 5
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
No. 6
1 kali
2 kali
3 kali
> 3 kali
133
LAMPIRAN 9
HASIL UJI COBA INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Siswa Butir Soal
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6
R1 4 4 4 2 4 3
R2 3 3 4 1 4 1
R3 4 3 3 1 3 3
R4 2 3 3 0 2 0
R5 4 3 1 2 4 1
R6 3 4 4 1 2 1
R7 2 4 3 1 3 0
R8 4 3 3 0 4 1
R9 3 3 2 1 4 0
R10 4 3 4 3 4 2
R11 1 3 3 1 2 0
R12 4 3 2 1 2 1
R13 3 2 2 0 4 0
R14 3 3 4 2 4 1
R15 3 4 3 1 4 1
R16 2 3 3 1 3 1
R17 2 2 3 3 3 1
R18 2 2 2 2 4 1
R19 2 3 4 1 4 2
R20 4 3 3 2 3 1
R21 3 3 4 1 3 2
R22 3 4 3 3 4 2
R23 2 4 3 1 4 2
R24 2 3 4 1 3 2
R25 3 2 3 0 3 0
R26 3 3 3 2 3 2
R27 2 1 3 0 1 2
R28 2 1 3 0 2 1
R29 3 1 3 0 1 0
R30 1 1 4 0 3 0
R31 3 2 4 0 3 1
134
LAMPIRAN 10
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Correlations
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 Jumlah
No. 1 Pearson
Correlation 1 .304 -.153 .267 .283 .337 .563
**
Sig. (2-tailed) .096 .411 .147 .124 .064 .001
N 31 31 31 31 31 31 31
No. 2 Pearson
Correlation .304 1 .090 .448
* .468
** .323 .726
**
Sig. (2-tailed) .096 .629 .011 .008 .076 .000
N 31 31 31 31 31 31 31
No. 3 Pearson
Correlation -.153 .090 1 -.018 -.024 .320 .289
Sig. (2-tailed) .411 .629 .924 .896 .079 .114
N 31 31 31 31 31 31 31
No. 4 Pearson
Correlation .267 .448
* -.018 1 .445
* .424
* .716
**
Sig. (2-tailed) .147 .011 .924 .012 .018 .000
N 31 31 31 31 31 31 31
No. 5 Pearson
Correlation .283 .468
** -.024 .445
* 1 .224 .667
**
Sig. (2-tailed) .124 .008 .896 .012 .225 .000
N 31 31 31 31 31 31 31
No. 6 Pearson
Correlation .337 .323 .320 .424
* .224 1 .706
**
Sig. (2-tailed) .064 .076 .079 .018 .225 .000
N 31 31 31 31 31 31 31
Jumlah Pearson
Correlation .563
** .726
** .289 .716
** .667
** .706
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .114 .000 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
135
LAMPIRAN 11
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.732 5
Berikut adalah klasifikasi koefisien reliabilitas.
Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi
Sangat tinggi Sangat baik
Tinggi Baik
Sedang Cukup
Rendah Buruk
Sangat rendah Sangat buruk
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, interpretasinya adalah derajat reliabilitas tinggi
(baik).
136
LAMPIRAN 12
HASIL UJI TARAF KESUKARAN INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Siswa Butir Soal
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6
R1 4 4 4 2 4 3
R2 3 3 4 1 4 1
R3 4 3 3 1 3 3
R4 2 3 3 0 2 0
R5 4 3 1 2 4 1
R6 3 4 4 1 2 1
R7 2 4 3 1 3 0
R8 4 3 3 0 4 1
R9 3 3 2 1 4 0
R10 4 3 4 3 4 2
R11 1 3 3 1 2 0
R12 4 3 2 1 2 1
R13 3 2 2 0 4 0
R14 3 3 4 2 4 1
R15 3 4 3 1 4 1
R16 2 3 3 1 3 1
R17 2 2 3 3 3 1
R18 2 2 2 2 4 1
R19 2 3 4 1 4 2
R20 4 3 3 2 3 1
R21 3 3 4 1 3 2
R22 3 4 3 3 4 2
R23 2 4 3 1 4 2
R24 2 3 4 1 3 2
R25 3 2 3 0 3 0
R26 3 3 3 2 3 2
R27 2 1 3 0 1 2
R28 2 1 3 0 2 1
R29 3 1 3 0 1 0
R30 1 1 4 0 3 0
R31 3 2 4 0 3 1
JUMLAH 86 86 97 34 97 35
TARAF
KESUKARAN 0,6935 0,6935 0,7823 0,2742 0,7823 0,2823
INTERPRETASI Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Sukar
137
LAMPIRAN 13
HASIL UJI DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
Siswa Butir Soal
Ranking No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6
R1 4 4 4 2 4 3 1
R10 4 3 4 3 4 2 2
R22 3 4 3 3 4 2 3
R3 4 3 3 1 3 3 4
R14 3 3 4 2 4 1 5
R2 3 3 4 1 4 1 6
R15 3 4 3 1 4 1 7
R19 2 3 4 1 4 2 8
R20 4 3 3 2 3 1 9
R21 3 3 4 1 3 2 10
R23 2 4 3 1 4 2 11
R26 3 3 3 2 3 2 12
R5 4 3 1 2 4 1 14
R6 3 4 4 1 2 1 14
R8 4 3 3 0 4 1 15
Jumlah 49 50 50 23 54 25
Pa 0,8167 0,8333 0,8333 0,3833 0,9000 0,4167
R16 2 3 3 2 3 1 16
R24 2 3 4 0 3 2 17
R17 2 2 3 3 3 1 18
R7 2 4 3 1 3 0 20
R9 3 3 2 1 4 0 20
R12 4 3 2 1 2 1 21
R18 2 2 2 2 4 1 22
R31 3 2 4 0 3 1 23
R13 3 2 2 0 4 0 24
R25 3 2 3 0 3 0 25
R4 2 3 3 0 2 0 26
R11 1 3 3 1 2 0 27
R27 2 1 3 0 1 2 28
R28 2 1 3 0 2 1 29
R30 1 1 4 0 3 0 30
R29 3 1 3 0 1 0 31
Jumlah 37 36 47 11 43 10 Pb 0,5781 0,5625 0,7344 0,1719 0,6719 0,1563 Daya Pembeda 0,2385 0,2708 0,0990 0,2115 0,2281 0,2604 INTERPRETASI Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup
138
LAMPIRAN 14
HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
KELAS EKSPERIMEN
Siswa
Skor Total
Skor Nilai No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI
R1 2 1 4 3 3 3 4 4 4 4 32 80
R2 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 32 80
R3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 27 68
R4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 2 30 75
R5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 83
R6 3 2 4 3 3 4 2 2 2 2 27 68
R7 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 25 63
R8 3 2 3 3 2 4 4 4 2 2 29 73
R9 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 30 75
R10 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 34 85
R11 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 31 78
R12 4 3 4 3 4 3 2 1 2 2 28 70
R13 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 37 93
R14 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 35 88
R15 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34 85
R16 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 32 80
R17 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 35 88
R18 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 34 85
R19 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 93
R20 4 1 3 2 4 3 3 4 3 3 30 75
R21 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 35 88
R22 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 30 75
R23 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 32 80
R24 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 35 88
R25 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 31 78
R26 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 34 85
R27 3 3 2 3 3 3 1 4 4 4 30 75
R28 4 2 2 4 3 2 2 4 4 2 29 73
R29 4 4 2 4 3 3 1 3 0 4 28 70
R30 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 30 75
R31 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 34 85
R32 4 3 4 2 4 2 2 4 2 3 30 75
139
LAMPIRAN 15
HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF MATEMATIS
KELAS KONTROL
Siswa
Skor Total
Skor Nilai No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI KBIM KBI
R1 1 0 3 2 2 1 2 2 3 1 17 43
R2 4 3 3 2 2 1 1 2 3 1 22 55
R3 3 2 2 2 4 2 1 3 4 2 25 63
R4 3 2 3 2 4 2 1 3 4 2 26 65
R5 3 2 4 2 1 1 1 2 3 1 20 50
R6 2 1 3 2 4 2 1 2 3 1 21 53
R7 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 15 38
R8 2 1 2 2 4 2 1 4 2 1 21 53
R9 2 1 3 3 3 1 1 1 2 1 18 45
R10 4 3 3 3 2 1 3 2 3 1 25 63
R11 3 2 3 3 2 1 3 3 4 2 26 65
R12 3 2 4 2 4 1 4 2 3 1 26 65
R13 2 1 4 2 2 1 4 3 4 2 25 63
R14 2 1 3 2 3 1 3 3 4 2 24 60
R15 3 2 2 3 4 1 3 1 2 0 21 53
R16 3 2 3 2 2 1 3 3 2 1 22 55
R17 2 1 1 3 4 2 1 2 3 1 20 50
R18 2 1 1 2 1 1 2 3 4 2 19 48
R19 3 2 1 1 4 2 1 3 4 2 23 58
R20 1 0 1 2 1 1 2 3 3 1 15 38
R21 3 2 2 1 1 1 3 3 4 2 22 55
R22 4 3 4 1 1 1 4 3 4 2 27 68
R23 3 2 3 2 1 1 4 4 2 2 24 60
R24 4 3 3 1 1 1 3 4 3 2 25 63
R25 2 1 3 3 1 1 2 2 3 1 19 48
R26 4 3 3 2 1 1 4 4 3 1 26 65
R27 3 2 4 1 2 1 2 2 3 1 21 53
R28 2 1 4 2 1 2 3 3 2 2 22 55
R29 4 3 3 2 3 1 4 3 2 2 27 68
R30 3 2 3 0 2 1 4 2 3 1 21 53
R31 4 3 3 1 1 2 4 3 2 2 25 63
R32 3 2 4 1 1 3 2 2 1 1 20 50
140
LAMPIRAN 16
HASIL UJI NORMALITAS DATA
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen .098 32 .200* .970 32 .490
Kontrol .125 32 .200* .957 32 .233
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Kriteria Pengujian:
Jika p-value > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
JIka p-value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan:
Dari pengujian normalitas dengan uji Shapiro-Wilk Test diperoleh p-value > 0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
141
LAMPIRAN 17
HASIL UJI HOMOGENITAS
Hipotesis Statistik:
:
(sampel berasal dari populasi yang homogen)
:
(sampel berasal dari populasi yang heterogen)
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.064 1 62 .801
Kriteria Pengujian:
Jika p-value > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
JIka p-value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan: p-value > 0,05
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian homogenitas dengan Uji Levene diperoleh p-value > 0,05
maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya kedua kelompok sampel berasal dari
populasi yang homogen.
142
LAMPIRAN 18
HASIL UJI HIPOTESIS STATISTIK
H0 =
H1 =
Keterangan:
: rata – rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas eksperimen.
: rata – rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas kontrol.
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference
Nilai Equal variances
assumed .064 .801 10.607 62 .000 28.2031 2.6589
Equal variances
not assumed 10.607 60.800 .000 28.2031 2.6589
Kriteria Pengujian:
Jika p-value > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
JIka p-value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian hipotesis dengan Uji Independent Samples T Test diperoleh sig. (2
– tailed) = 0,000. Nilai sig. (2-tailed) dibagi dua sehingga menjadi nilai sig. (1-tailed) =
0,000. Nilai p-value atau sig. (1-tailed) = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima. Berarti, rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari siswa kelas kontrol.
143
LAMPIRAN 19
HASIL PRA PENELITIAN
SMAN 3 KOTA TANGERANG SELATAN
Siswa Butir Soal Total
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 Skor Nilai
R1 3 0 2 2 1 1 9 37,5
R2 0 0 2 0 0 1 3 12,5
R3 1 1 1 0 2 1 6 25
R4 2 0 2 0 1 1 6 25
R5 2 1 0 2 3 1 9 37,5
R6 1 1 2 2 1 2 9 37,5
R7 2 1 2 1 1 2 9 37,5
R8 1 0 1 0 0 1 3 12,5
R9 2 1 1 1 1 0 6 25
R10 2 1 1 1 2 0 7 29,17
R11 2 1 1 2 1 2 9 37,5
R12 1 2 2 0 4 3 12 50
R13 0 1 1 0 2 0 4 16,67
R14 3 3 3 0 0 1 10 41,67
R15 1 2 2 3 0 3 11 45,83
R16 3 0 3 1 0 2 9 37,5
R17 3 2 1 2 1 0 9 37,5
R18 0 3 1 3 3 3 13 54,17
R19 3 1 3 0 0 2 9 37,5
R20 1 1 2 3 3 0 10 41,67
R21 2 0 1 1 0 3 7 29,17
R22 3 3 3 1 3 3 16 66,67
R23 1 0 1 3 3 3 11 45,83
R24 2 2 2 3 3 2 14 58,33
R25 2 3 3 3 0 0 11 45,83
R26 0 3 2 1 1 1 8 33,33
R27 2 1 2 2 0 2 9 37,5
R28 2 3 0 1 3 1 10 41,67
R29 1 1 3 1 0 2 8 33,33
R30 3 3 1 4 2 0 13 54,17
Jumlah 51 41 51 43 41 43 270 37,5
144
LAMPIRAN 20
145
LAMPIRAN 21
146
LAMPIRAN 22
147
148
149
150
151
152
153
LAMPIRAN 23
HASIL CEK PLAGIARISME
A. Identifikasi:
1. Nama Berkas : Mardiana Zulfa-11140170000005-Bab II.docx
2. Pemeriksaan Berkas : 22 Oktober 2018
3. Laporan Dibuat : 22 Oktober 2018
B. Interpretasi:
1. Kemiripan : 18%
2. Resiko dari Plagiarisme : Tinggi
3. Parafrase : 2%
4. Kutipan Salah : 0%
5. Konsentrasi : 67%