peningkatan hasil belajar fiqih materi haji dan...

167
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : CHOIRIN NASIKHAH NIM. 111 13 007 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: hoangkhanh

Post on 09-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI

DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING

STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM

KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

S K R I P S I

Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :

CHOIRIN NASIKHAH

NIM. 111 13 007

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO

قطعك )رواه مسلم( ه يف إن لم ت قطع الوقت كالش

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk

memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)” (HR. Muslim)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai

peranan penting dalam hidupnya.

1. Kepada kedua orang tuaku (Bapak Lamto (Alm) dan Ibu Aris Yullaifah)

terimakasih telah menjadi orang tua yang baik dalam mendidikku, merawatku

dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai harganya.

2. Terimaksih untuk saudara-saudaraku yang selama ini telah mendukung dan

memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, di mana tempat yang telah penulis pilih

untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang diperoleh penulis dapat bermanfaat

bagi diri sendiri dan orang lain.

4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah bersedia memberikan pengarahan

bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Untuk sahabat-sahabatku sian‟s hostel, teman-teman KKN Pager 3 dan rekan-

rekan guru MI Baitul Huda Sumur yang selalu memberi semangat dalam

pembuatan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2013.

7. Kepada pembaca yang budiman.

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta

alam. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan pertolongan kepada kita

semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung

Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya nanti di yaumul akhir nanti.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan terwujud karena bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk penulis

sehingga skripsi dapat terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Ibu, selaku orang tua yang selalu memberi motivasi untuk terselesaikannya

skripsi ini.

ix

x

ABSTRAK

Choirin Nasikhah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh

Melalui Penerapan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs

Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran

2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan

Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr.

Imam Sutomo, M.Ag.

Kata Kunci: Metode Talking Stick, Hasil Belajar Fiqih, Haji dan Umroh.

Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh metode pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih

pada materi haji dan umroh siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan

MTs N 3 Boyolali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) apakah

penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII

MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali?. 2) Apakah

penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII

MTs Negeri 3 Boyolali?. 3) Bagaimana perbandingan hasil belajar fiqih di MTs

Nurul Islam Musuk dan MTs N 3 Boyolali?. Adapun tujuan diadakannya penelitian

ini adalah: 1) untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk

Kabupaten Boyolali. 2) Untuk mengetahui efektivitas metode talking stick dalam

peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali. 3) Untuk mengetahui

perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh dengan menggunakan metode

talking stick pada kedua MTs.

Metode penelitian adalah PTK dengan pendekatan kualitatif. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes digunakan untuk

mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Observasi

digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran,

kreativitas guru dan keaktifan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan

hasil belajar Fiqih pada siswa kelas VIII di kedua MTs tahun pelajaran 2017/2018.

Hal ini terbukti dengan meningkatnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa MTs

Nurul Islam Musuk, yaitu: pra siklus sebesar 47,8%, siklus I sebesar 73,9%, dan

siklus II sebesar 100%. Dan di MTs N 3 Boyolali, yaitu: pra siklus sebesar 52,8%,

siklus I sebesar 83,3%, dan siklus II sebesar 100%. Serta menunjukkan hasil

perbandingan antara kedua MTs bahwa hasil persentase ketuntasan belajar siswa di

MTs Nurul Islam Musuk lebih rendah dibandingkan di MTs N 3 Boyolali.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... v

MOTTO .................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................ 5

E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6

F. Definisi Operasional ........................................................................... 6

G. Metode Penelitian ............................................................................... 8

1. Rancangan Penelitian .................................................................. 8

2. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 9

xii

3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 10

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 14

A. Hakikat Belajar .................................................................................... 14

1. Pengertian Belajar.......................................................................... 14

2. Faktor-faktor Belajar ..................................................................... 15

3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 19

4. Hasil Belajar .................................................................................. 23

B. Mata Pelajaran Fiqih ............................................................................ 23

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih.................................................... 23

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ......................................... 23

C. Haji dan Umroh ................................................................................... 24

D. Metode Talking Stick .......................................................................... 25

E. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 27

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 31

A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam dan MTs N 3 Boyolali ............... 31

B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 41

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 62

A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 62

1. MTs Nurul Islam Musuk ............................................................... 62

a. Analisis Data Pra Siklus .......................................................... 62

xiii

b. Analisis Data Siklus I .............................................................. 63

c. Analisis Data Siklus II ............................................................. 67

2. MTs N 3 Boyolali .......................................................................... 71

a. Analisis Data Pra Siklus .......................................................... 71

b. Analisis Data Siklus I .............................................................. 72

c. Analisis Data Siklus II ............................................................. 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 81

1. MTs Nurul Islam Musuk ............................................................... 81

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran .......................................... 81

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran .......................... 82

c. Hasil Tes Siswa ....................................................................... 84

2. MTs N 3 Boyolali .......................................................................... 85

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran .......................................... 85

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran .......................... 87

c. Hasil Tes Siswa ....................................................................... 88

C. Perbandingan Hasil Penelitian antara Kedua MTs .............................. 90

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91

A. Kesimpulan .......................................................................................... 91

B. Saran .................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 93

LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................................... 95

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk .................................................................. 33

Tabel 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam Musuk .......... 35

Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk ....................................................... 35

Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Musuk .................................................. 36

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MTs N 3 Boyolali ................................................... 39

Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali ............................................................. 41

Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ................................ 42

Tabel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali ............................................ 44

Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ................ 47

Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali .......................... 54

Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................................... 62

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ................................................ 63

Tabel 4.3 hasil Tes Siklus I ........................................................................................ 67

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ............................................... 68

Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II ...................................................................................... 71

Tabel 4.6 Hasil Tes Pra Siklus ................................................................................... 72

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ................................................ 73

Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus I ....................................................................................... 76

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ............................................... 77

Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II .................................................................................... 80

Tabel 4.11 Kinerja Guru MTs Nurul Islam Musuk.................................................... 82

Tabel 4.12 Keaktifan Siswa MTs Nurul Islam Musuk .............................................. 83

xv

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs Nurul Islam Musuk ............................... 84

Tabel 4.14 Kinerja Guru MTs N 3 Boyolali .............................................................. 87

Tabel 4.15 Keaktifan Siswa MTs N 3 Boyolali ......................................................... 88

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs N 3 Boyolali ......................................... 89

Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Penelitian Kedua MTs ............................................. 90

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK ....................................................... 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga peserta

didik harus memerlukan pembekalan-pembekalan yang optimal pada jenjang

sekolah menengah pertama. Sekarang ini banyak guru menggunakan

pembelajaran yang kurang efektif, sehingga hasil yang dicapai peserta didik

kurang memuaskan. Agar peserta didik mendapatkan hasil yang maksimal,

guru harus meningkatkan pengetahuannya menggunakan metode-metode yang

spesifik dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah metode yang

digunakan dalam pembelajaran fiqih.

Untuk memilih metode yang akan digunakan dalam tugas mengajar,

perlu dipertimbangkan faktor-faktor tertentu, antara lain kesesuaian dengan

tujuan instruksional serta keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan sarana

yang ada. Untuk itu sangatlah penting digunakan metode Talking Stick dalam

belajar fiqih, sehingga dalam kegiatan belajar yang bersifat praktik umumnya

para siswa belajar secara aktif, bukan hanya aktif secara jasmaniah tetapi juga

secara rohaniah, belajar tidak hanya bersifat menerima tetapi juga memberi

atau berbuat, tidak menghafal tetapi menangkap arti. (Ibrahim, 1996: 108).

` Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

2

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fiqih harus diajarkan pada peserta didik sebab pelajaran tersebut

mempengaruhi pembentukan iman, mental, sikap, dan perilaku, sehingga

dapat membentuk manusia seutuhnya.

Aktualisasi tujuan pendidikan nasional di atas diharapkan

terimplementasi dalam berbagai model dan bentuk pendidikan di Indonesia,

salah satu bentuk yang harus dan tetap dipertahankan dan dilaksanakan adalah

pendidikan agama yang di dalamnya terdapat mata pelajaran Fiqih. Hal ini

disebabkan pendidikan agama merupakan usaha yang lebih khusus ditekankan

untuk mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani agar mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.

Allah berfirman dalam QS. Al-„Alaq : 1-5 :

ضبى هي علق . خلق اقزأ ببصن ربك الذ ربك . خلق اإل .األكزم اقزأ

ضبى هب لن علن .الذ علن ببلقلن .علن اإل

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah

dan Tuhanmu yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia

mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Allah

SWT berfirman hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta

3

manusia (dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh

keyakinannya dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan

pendidikan dan pengajaran.

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Musuk Boyolali merupakan salah

satu lembaga pendidikan menengah pertama yang mengajarkan ilmu umum

dan lebih mengedepankan ilmu agama Islam dalam pelaksanaannya, salah

satunya adalah pendidikan fiqih.

Melalui survei yang dilakukan pada bulan Desember 2017 dan Januari

2018 dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran fiqih belum

efektif, karena saat guru menyajikan pembelajaran siswa cenderung pasif. Hal

ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang bersemangat ketika kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung, rendahnya perhatian dan respon umpan

balik dari siswa terhadap pertanyaan guru.

Pencapaian hasil belajar masih merupakan kendala yang cukup sulit.

Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang kurang

inovatif sehingga anak cenderung bosan dalam pembelajaran. Selama ini

proses pembelajaaran masih menganut pembelajaran konvensional, yaitu

proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) dan selama ini

pula kemampuan siswa unruk aktif dalam proses pembelajaran dan

kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Diperoleh hasil ulangan fiqih

sebelumnya masih ada yang di bawah KKM yaitu 75.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka diperlukan

suatu langkah yang tepat agar tujuan pembelajaran fiqih dapat tercapai sesuai

4

yang diharapkan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar

fiqih, khususnya untuk siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Ringin Larik

kecamatan Musuk dan kelas VIII J MTs N 3 Boyolali tahun pelajaran

2017/2018, peneliti akan bekerjasama dengan guru mata pelajaran fiqih akan

menerapkan metode Talking Stick.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti

pembelajaran Fiqih di Madrasah tersebut. Maka penulis memilih judul :

Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan

Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan

Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk

Kabupaten Boyolali?

2. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Boyolali?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Islam Musuk

dan MTs N 3 Boyolali?

5

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan

Musuk Kabupaten Boyolali

2. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh

dengan menggunakan metode talking stick pada kedua MTs?

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Menurut Mulyasa (2012: 63), hipotesis tindakan merupakan jawaban

sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang

dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dipilih untuk diteliti

melalui PTK. Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian

ini adalah Penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik kecamatan Musuk kabupaten

Boyolali dan MTs N 3 Boyolali.

Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator

keberhasilan sebagai berikut: sekurang-kurangnya adalah 80%, 19 siswa di

MTs Nurul Islam Musuk dan 29 siswa di MTs N 3 Boyolali mendapat nilai

ulangan harian ≥ nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75.

6

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Teoretis

Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan

metode talking stick dalam proses belajar fiqih serta memperkaya bahan

informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi

siswa.

2. Praktis

a. Untuk guru, dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan

kualitas dan profesionalismenya dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran fiqih.

b. Untuk siswa, dapat meningkatkan antusiasme dan hasil belajar fiqih.

c. Untuk sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan

peningkatan mutu sekolah

F. Definisi Operasional

1. Metode talking stick

Pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik

untuk berani mengemukakan pendapat dan aktif selama pembelajaran

berlangsung. Metode talking stick merupakan metode pembelajaran di

mana guru memberi pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik dengan

cara memutarkan tongkat dengan diiringi musik, jika musik berhenti

7

maka yang memegang tongkat akan mendapat pertanyaan dari guru

(Suprijono, 2011: 109)

2. Mata pelajaran fiqih

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran

pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum

Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan

pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)

Menurut Djazuli (2006: 6) fiqih adalah salah satu sistem hukum

yang sangat erat kaitannya dengan agama Islam. Fiqih juga mengetahui

hukum-hukum syara‟ yang amaliyah (mengenai perbuatan dan perilaku)

dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci.

3. Materi Haji

Haji adalah kewajiban yang ditetapkan Allah terhadap setiap

Muslim dan Muslimah yang mampu berangkat yang mampu berangkat ke

sana. (Al-Jazair, 2006: 328). Ibadah haji merupakan salah satu rukun

Islam yang terakhir, maka seseorang harus melaksanakannya apabila ia

merasa mampu. Wajibnya haji adalah satu kali, setelahnya itu adalah

sunnah.

4. Materi Umroh

Umroh adalah berziarah atau berkunjung ke Baitullah Al-Haram

(Ka‟bah) untuk melaksanakan rangkaian amalan ibadah yang terdiri dari

8

Thawaf, Sa‟i, dan Tahallul (bercukur) demi mengharap ridho Allah

Ta‟ala. (Dimjati, 2011: 3)

5. Hasil belajar

Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang

telah dikerjakan. Menurut Nasution (1988:39) menyatakan bahwa hasil

belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi,

dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan

melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,

penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala

aspek pribadi seseorang.

Thobroni (2016: 22) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Maka hasil pembelajaran yang

dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di

atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara

komprehensif.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Mulyasa (2012:11), penelitian tindakan kelas merupakan

suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik

9

dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja

dimunculkan.

Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk

tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2012:18).

Kusumah (2012: 9) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan

tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Jadi secara garis besarnya, penelitian tindakan kelas adalah jenis

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah

atau meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan

terus-menerus.

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena

melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan

langsung dalam proses penelitian.

2. Lokasi dan Subjek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Islam Ringinlarik

Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali. Subjek dari penelitian ini

adalah siswa kelas VIII A di MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan

Musuk dan kelas VIII A di MTs N 3 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

10

Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam

memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.

3. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat

dari gambar di bawah ini:

]]]]]]]\\\\\\\\

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK

Tahapan-tahapan dalam setiap siklus pembelajaran sesuai dengan

skema diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian,

peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Apabila masalah belum

terselesaikan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Dilanjutkan ke siklus

selanjutnya

11

tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.

c. Refleksi, yakkni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus

berikutnya.

e. Pembelajaran pada siklus I terdiri empat tahap, yaitu planning

(rencana), action (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting

(refleksi) dengan menggunakan metode talking stik.

f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas

kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari

empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

4. Instrumen penilaian

Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah soal

uraian dan lembar observasi.

5. Metode pengumpulan data

Data merupakan informasi tentang objek penelitian, data digunakan

untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis.

12

Dalam metode ini, penulis menggunakan dua metode yaitu:

a. Tes

Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre

tes dan post tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami pelajaran fiqih.

b. Observasi

Menurut Acep Yonny (2012:127) observasi adalah kegiatan

pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan yang telah dicapai. Observasi ini dilakukan terhadap peserta

didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui

tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran fiqih dengan

menggunakan metode talking stick.

6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian ysng digunakan maka analisis

data yang dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap siklusnya

berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis

untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.

Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 80%

atau lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan

rumus :

P =

13

H. Sistematika Penulisan

BAB I. Berisi Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan

Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II. Berisi Kajian pustaka, meliputi: Hakikat Belajar, Faktor-faktor

Belajar, Prinsip-prinsip Belajar, Hasil Belajar, Mata Pelajaran Fiqih, Haji dan

Umrah, Metode Talking Stick dan Penelitian yang Relevan.

BAB III. Berisi Paparan hasil penelitian, meliputi: Profil Sekolah, Deskripsi

Per Siklus.

BAB IV. Berisi Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Analisis

Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbandingan Hasil

Penelitian antara Kedua MTs.

BAB V. Berisi Penutup, meliputi: Kesimpulan dan Saran.

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk

mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan

kecakapan-keterampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan

(Amirin, 2003: 1).

Nasution (1988:39) menyebutkan belajar adalah perubahan

kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa sesuatu

perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu mencakup jumlah

pengetahuan dan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai

segala aspek pribadi seseorang.

Seseorang yang telah belajar akan mengalami perubahan jika

dibandingkan dengan sebelum belajar. Orang tersebut akan lebih tahan

menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri

dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi

dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya.

Menurut Kastolani (2014: 57) belajar menimbulkan suatu

perubahan tingkah laku yang relatif menetap, perubahan tersebut

15

membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi

belajar dan sesudah melakukan aktivitas belajar, dan perubahan itu

dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau praktik secara disengaja dan

diperkuat.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi

pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang

menyangkut nilai sikap (afektif). Perubahan tersebut terjadi sebagai

akibat interaksi dengan lingkungannya yang permanen, tahan lama dan

menetap. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil

suatu proses perubahan ke arah perubahan perilaku dan perubahan sikap

meliputi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun

sikap (afektif), yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk

sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.

2. Faktor-faktor Belajar

Aunurrahman (2009: 176) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi proses belajar menurut garis besarnya ada dua hal, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal Belajar

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,

meliputi delapan faktor yaitu ciri khas siswa, sikap terhadap belajar,

motivasi, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menggali hasil

16

belajar, rasa percaya diri dan kebiasaan belajar (Aunurrahman,

2009:178).

1) Ciri Khas Siswa

Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi

siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan minat,

kecakapan dan pengalaman-pengalaman. Bila siswa memiliki

minat tinggi, maka ia akan berupaya mempersiapakan hal-hal yang

berkaitan dengan apa yang akan dipelajari secara lebih baik. Siswa

yang memiliki latar belakang pengalaman yang baik yang

mendukung materi pelajaran yang akan dipelajari, tidak memiliki

banyak masalah sebelum belajar dan dalam proses belajar

selanjutnya.

2) Sikap terhadap Belajar

Siswa memiliki sikap menerima untuk belajar ketika akan

memulai kegiatan belajar, sehingga ia akan cenderung untuk

berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Akan tetapi

jika sikap menolak sebelum belajar lebih dominan, maka siswa

cenderung kurang memperhatikan kegiatan belajar.

3) Motivasi Belajar

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan tampak melalui

kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar akan tetapi

siswa yang kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu

untuk belajar lebih lama.

17

4) Konsentrasi Belajar

Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar merupakan indikator

adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan

menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapakan.

5) Mengolah Bahan Belajar

Bilamana dalam proses belajar, siswa mengalami kesulitan

dalam mengolah pesan, maka berarti ada kendala pembelajaran

yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru.

6) Menggali Hasil Belajar

Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah

tersimpan dinamakan menggali hasil belajar. Kesulitan di dalam

menggali hasil belajar merupakan kendala di dalam proses

pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk

mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan dengan

pesan-pesan yang telah diterima sebelumnya.

7) Rasa Percaya Diri

Bilamana siswa sering mencapai keberhasilan di dalam

melaksanakan tugas, dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan

apalagi diiringi dengan adanya pengakuan umum atas keberhasilan

yang di capai maka rasa percaya diri siswa akan semakin kuat.

18

8) Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah

tertanam dalam waktu relatif lama sehingga memberikan ciri

dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.

b. Faktor Eksternal Belajar

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Menurut Aunurrahman (2009: 188) faktor-faktor eksternal belajar,

meliputi faktor guru, lingkungan sosial, kurikulum sekolah, sarana dan

prasarana.

1) Faktor Guru

Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu

mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu memfasilitasi

kegiatan belajar siswa, mampu memotivasi, membimbing dan

memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman

maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai

hasil belajar yang diharapkan.

2) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan

dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa.

3) Kurikulum Sekolah

Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum

merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan

untuk mengembangkan proses pembelajaran. Perubahan kurikulum

19

pada sisi lain juga menimbulkan masalah, antara lain: (a) Tujuan

yang akan dicapai mungkin berubah, (b) Isi pendidikan berubah,

dan (c) Kegiatan belajar mengajar berubah dan evaluasi juga

berubah.

4) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang

turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan

gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang

perpustakaan yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan

laboratorium, buku-buku pelajaran, media belajar merupakan

komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya

kegiatan-kegiatan belajar siswa.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Dimyati (2006: 42) terdapat prinsip yang berlaku relatif

berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya

pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya

mauoun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-

prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motovasi, keaktifan,

keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan

dan penguatan, serta perbedaan individual.

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalamkegiatan

belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila

20

bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran

itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk

belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan

membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting

dalam kegiatan belajar. Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat

dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu

tujuan dalam mengajar.

Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa

yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung

tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk

mempelajari bidang studi tersebut.

b. Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan

keaktifan., Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari

kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang

susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar,

menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh

kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang

dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan

satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan

kegiatan psikis yang lain.

21

c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak

sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat

langsung dalam perbuatan, dan bertanggungjawab terhadap hasilnya.

Ketrlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan

keterlibatkan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah

keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif

dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan

internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga

pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan

keterampilan.

d. Pengulangan

Pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar yang pertama

pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan

ketiga pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan

membentuk kebiasaan-kebiasaan.

e. Tantangan

Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan

belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu

dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah

diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk

dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

22

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akkan

merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi

usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F.

Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga

yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif

maupun penguatan negatif dapat memperkuat belajar.

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang

baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar

lebih giat lagi. Nilai yang baik merupakan penguatan positif.

Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai jelek pada waktu ulangan

akan merasa takut tidak naik kelas, karena taut tidak naik kelas ia

terdorong untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan

negatif.

g. Perbedaan Individual

Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian,

dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan

hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan

oleh guru dalam upaya pembelajaran.

Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan

perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara, antara

23

lain penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi

sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar (Dimyati, 2006:3). Jadi, hasil belajar adalah hasil dari

kegiatan belajar mengajar siswa dan guru tentang meningkat atau tidaknya

pengetahuan yang diperoleh siswa dari interaksi belajar.

B. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran

pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum

Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan

pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)

Jadi mata pelajaran fiqih termasuk salah satu mata pelajaran agama

yang wajib dipelajari di madrasah. Sehingga siswa di sekolah bukan hanya

mencari ilmu dunia tetapi juga ilmu akhirat.

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fikih

Pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk

membekali siswa agar dapat:

a. Memberi pengetahuan tentang hukum amaliyah dalam ibadah pada

siswa.

24

b. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak

mulia berdasarkan cermatan atas hukum yang ada.

c. Membekali siswa untuk membentuk kepribadian berdasarkan

pengalaman ibadah sehari-hari sehingga terbentuk kepribadian yang

luhur.

Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk:

a. Fungsi Edukatif

Fikih menegaskan kepada siswa tentang keharusan

menegakkan hukum, nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi Keilmuan

Melalui fikih siswa memperoleh pengetahuan yang memadai

tentang Islam.

C. Haji dan Umrah

Menurut syariat Islam, haji adalah sengaja mengunjungi mekah

(Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas thawaf, sa‟i, wukuf, dan

amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah

swt dan mengaharapkan keridhaan-Nya (Ibrahim, 2008: 70).

Allah Berfirman dalam QS. Ali „Imran : 97 sebagai berikut:

ت هي اصتطبع عل البس حج الب لل صبل …إل

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah

melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu

mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)

25

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh

Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali

dalam hidupnya.

Sedangkan pengertian umrah Ibrahim (2008: 83) menyebutkan bahwa

umrah ialah ibadah yang dilakukan di Tanah Suci Mekah, yang menyerupai

ibadah haji dengan beberapa perbedaan tertentu. Hukum melaksanakan ibadah

umrah adalah fardhu ain sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang

memenuhi persyaratannya.

وزة لل الع ا الحج أتو …

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah” (Al-

Baqarah: 196)

D. Metode Talking Stick

1. Pengertian Metode Talking Stick

Metode talking stick merupakan metode pembelajaran kelompok

dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih

dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari

materi pokoknya (Huda, 2014: 224). Jadi kegiatan ini diulang terus-

menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab

pertanyaan dari guru.

26

2. Langkah-langkah Pelaksanaan

Menurut Huda (2014: 225) langkah-langkah pelaksanaan metode

talking stick adalah:

a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.

e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siawa,

setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang

tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai

sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

f. Guru memberi kesimpulan.

g. Guru melakukan evaluasi/penilaian.

h. Guru menutup pembelajaran.

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick

Kelebihan dari metode talking stick adalah:

a. Mampu menguji kesiapan siswa

27

b. Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi

pelajaran dengan cepat

c. Mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apa pun.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah kurang sesuai bagi

siswa-siswa yang secara emosional belum terlatih untuk berbicara di

hadapan guru.

E. Penelitian Yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftukhah (2016) yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Talking

Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi,

dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan

membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya

peningkatan kriteria ketuntasan klasikal.

Hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut:

standar KKM mata pelajaran IPA adalah 70. Diperoleh data sebelum

28

menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick hanya 42 %

atau 10 siswa yang tuntas dan 58 % atau 14 siswa tidak tuntas. Setelah

menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe talking

stick dalam pembelajaran IPA siklus I diperoleh data 75% atau 18 siswa

tuntas dan 25% atau 6 siswa tidak tuntas, jika dilihat peningkatannya

sebesar 33% . setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil

belajar pada siklus II sebesar 100% atau 24 siswa tuntas. Terjadi

peningkatan hasil belajar sebesar 25% dibandingkan siklus I. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative

learning tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi

benda dan sifatnya mata pelajaran IPA pada kelas III MI Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan (2012) yang berjudul: “Penerapan

Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

PAI pada Siswa Kelas VI SDS 007 Pasir Panjang Meral Karimun”.

Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Swasta 007 Pasir Panjang

Meral Karimun, dilihat dari penguasaan “materi zakat” dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong rendah yaitu 17,7%, ini

berdasarkan hasil observasi sebelum dilaksanakan tindakan.

Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan yakni dengan

menerapkan metode talking stick, penguasaan dan kreativitas terutama

pada materi zakat terjadi peningkatan. Penelitian ini dilakukan dengan

tiga siklus, dengan hasil observasi siklus I rata-rata 46,7%, siklus II

29

dengan rata-rata 76,7%, dan siklus III dengan rata-rata 87,8%. Dari hasil

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), siklus pertama, kedua dan

ketiga, dapat disimpulkan bahwa metode Talking Stick dapat

meningkatkan hasil belajar dan penguasaan siswa dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, terutama pada materi zakat di kelas VI SD

Swasta 007 Pasir Panjang Meral Karimun.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Febrina Wulandari (2106) yang

berjudul: “Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Keaktifan dan

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Boga Dasar di SMK N 3

Magelang”.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

kolaboratif menggunakan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dengan

tahapan sebagai berikut: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta

refleksi. Uji coba untuk butir soal dilakuakan ke siswa kelas X jasa boga

2 dengan 32 siswa dan hasil koefisien korelasi 0,87 sehingga soal

dikatakan baik. Penelitian dilaksanakan di SMK N 3 Magelang dengan

subjek penelitian siswa kelas X Tata Boga 3 yang berjumlah 36 siswa.

Pengumpulan data menggunakan observasi, tes kognitif, dokumentasi,

dan catatan lapangan. Uji validitas instrumen menggunakan validitas isi

dan konstruk. Uji reliabilitas menggunakan antar rater. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.

Model pembelajaran talking stick yang diterapkan sesuai dengan

sintak talking stick dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran,

30

lalu guru berperan sebagai pengajar yang memantau proses pembelajaran,

sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking

stick mampu: 1) Meningkatkan pembelajaran, yaitu pada siklus I

keterlaksanaan pembelajaran dapat tercapai 75%, sedangkan siklus II

dapat tercapai 100%. 2) meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan

dibuktikan pada pra siklus secara keseluruhan persentase keaktifan siswa

yaitu sebesar 52,9%, pada siklus I persentase keaktifan siswa 77,1%, dan

siklus II persentase keaktifan siswa sebesar 89,6%. 3) meningkatkan hasil

belajar siswa dengan dibuktikan pra siklus persentase siswa yang tuntas

30% atau 11 siswa, dan persentase yang tidak tuntas 70% atau 25 siswa.

Siklus I hasil persentase siswa yang tuntas 86% atau 31 siswa dan siswa

yang tidak tuntas 14% atau 5 siswa. Siklus II hasil persentase siswa yang

tuntas 100% atau 36 siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat

disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran boga

dasar kelas X Tata Boga 3 di SMK N 3 Magelang. Hal ini berarti

hipotesis tindakan pada penelitian ini terbukti.

31

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam Musuk dan MTs Negeri 3 Boyolali

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Profil Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan

Musuk Kabupaten Boyolali berdiri pada tahun 1978. Berdirinya

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik tersebut bermula dari

adanya ide para alumnus Pendidikan Guru Agama (PAI) Boyolali

yang berdomisili di wilayah Kecamatan Musuk untuk mendirikan

sebuah lembaga akademik yang bernafaskan Islam. Dengan mendapat

dukungan dari pada tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Musuk

pada umumnya dan Desa Ringinlarik pada khususnya, maka berdirilah

sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah.

Gagasan untuk mendirikan sekolah tersebut muncul karena di

wilayah Kecamatan Musuk pada umumnya dan Desa Ringinlarik pada

khususnya masih banyak terdapat para siswa yang putus sekolah.

Sehingga dengan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam

Ringinlarik tersebut diharapkan anak-anak yang putus sekolah mau

melanjutkan studinya ke tingkat SLTP/ Sekolah Menengah Tingkat

Pertama.

32

Sejak berdirinya sekolah tersebut pada tahun 1978 sampai

tahun 1987 masih menempati sebuah gedung milik Madrasah

Ibtidaiyah (MI) yang beralokasi di Dukuh Kebonluwak Desa

Ringinlarik.Kemudian setelah tahun 1987, Madrasah Tsanawiyah

Nurul Islam Ringinlarik menempati gedung yang baru, yang dibangun

secara sadaya masyarakat Desa Ringinlarik di atas tanah Kas Desa

seluas 1.500 M². Madrasah Tsanawiyah tersebut diresmikan oleh

Bupati Kepala Daerah Tingkat II Boyolali Bapak M. Hasbi yang

menambahkan nama Madrasah tersebut menjadi Madrasah

Tsanawiyah Nurul Islam.

Selanjutnya oleh Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah

ditunjuklah pimpinan madrasah yang sampai saat ini telah mengalami

pergantian kepala madrasah. Untuk pertama kali sejak berdirinya

Madarasah Tsanawiyah tersebut, kepala madrasah dijabat Bapak

Abdul Wahab dari Departemen Agama Boyolali yang berdomisili di

Ringinlarik. Beliau menjabat kepala madrasah selama 5 tahun.

Kemudian dipindah tugasnya dari Depertemen Agama tidak lama

kemudian setelah Bapak Soerpadi memasuki masa pensiun, maka

kepala madrasah dijabat oleh Bapak Drs. Aminoto dari Boyolali.

Selama kurang lebih 2 tahun Bapak Drs. Aminoto menjabat

sebagai kepala madrasah dan beliau tugaskan ke Karanggede, maka

ditunjukkan Bapak Sugeng Widodo, BA sebagai Kepala Madrasah

hingga tahun 2001, setelah itu Kepala Madrasah dijabat oleh Bapak

33

Suparno, S.Pd., Kemudian diganti oleh Bapak Imron Hartomo, S.Ag

hingga saat ini.

Selanjutnya pengelolaan Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam

Ringinlarik tersebut bekerja sama antara Pimpinan Madrasah dibantu

para stafnya dengan Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah.

Sedangkan untuk ketua yayasan saat ini dipegang oleh Bapak H.

Maksum S.Ag.

Identitas Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik

Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali adalah seperti yang tertera

pada tabel:

Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk

1 Nama Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Nurul

Islam

2 SK Pendirian

No

LK/3.C/280/I/700/MTs/1980

3 Surat Ijin/persetujuan dari

Kanwil No WR-SC-PP-005-1390

4 Status Akreditasi Terakreditasi B

5 Piagam Madrasah

6 Nomor Data Sekolah (NDS) 2R/3:0-280/877MT5/1980

7 Nomor Statistik Sekolah

(NSS) 121233090004

8 Berdiri Tahun 1978

9 Tempat Belajar Ruang Kelas

10 Waktu Belajar Masuk Pagi Hari

34

b. Visi dan Misi

Visi Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik adalah

“Menghasilkan Lulusan yang Berakhlaqul Karimah, Berprestasi,

Terampil dan Mampu Bersaing”.

Sedangkan Misi MTs Nurul Islam Musuk adalah:

a. Pembiasaan pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah.

b. Peningkatan kemampuan baca tulis Al Quran peserta didik.

c. Pembentukan karakter peserta didik yang Islami dan mampu

mengaktualisasikan diri di lingkungan masyarakat.

d. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dalam bidang

akademik.

e. Peningkatan prestasi di bidang olah raga, seni dan budaya.

f. Peningkatan pengetahuan dan profesionalisme pendidik dan tenaga

kependidikan.

g. Pembiasaan sikap kompetitif dan sportifitas dalam pencapaian

prestasi.

h. Penyelenggaraan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

c. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam

Struktur organisasi yayasan pendidikan MTs Nurul Islam

terdapat dalam tabel berikut:

35

Table 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam

No Jabatan Nama

I Penasehat 1. Mulyadi

2. Tarnu Suyatno

II Ketua 1. H. Maksum, S.Ag

2. Sugeng Widodo, S.Pd.I

III Sekretaris Imron Hartomo, S. Ag

IV Bendahara Drs. Umar Ma‟ruf

V Anggota 1. Sujilam, S.Pd

2. Jumadi

3. Sukisno

4. M. Basho‟ir

5. Amri, S,Ag

d. Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk

Daftar guru yang mengajar di MTs Nurul Islam dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam

No Nama Jabatan

1 Imron Hartomo, S.Ag Kepala

2 Sumardi Waka Kesiswaan

3 Jiyana Waka Sarpras

4 Sriyono, S.Pd Waka Kurikulum

5 Slamet Aminah, S.Pd.I Guru

6 Sumarni, BA Guru

7 Anita Rahman, S.Pd Guru

8 Wagimin, S.Pd.I Guru

9 Yunan Al Ma‟arif, S.Pd.I Guru

36

10 Drs. Mulyono Guru

11 Jumali Staf TU

12 Alip Maryati Guru Ka.Tu

13 Marno Miskam Penjaga

e. Keadaan Siswa MTs Nurul Islam

Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Tahun Pelajaran

2017/2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 23 30 53

2 VIII 35 23 58

3 IX 27 24 51

Jumlah 85 76 162

f. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki dalam konteks ini adalah

segala yang tersedia sebagai perlengkapan aktifitas pendidikan di MTs

Nurul Islam. Adapun sebagai perincian dari sarana dan prasarana MTs

Nurul Islam adalah sebagai berikut :

1) Tanah

Adapun tanah terdiri dari : 1500 M²

Status : Hak pakai

37

2) Gedung

a) Ruang belajar : Gedung belajar

b) Kantor : 2 Ruangan

c) Perpustakaan : 1 Ruangan

d) Lap Komputer : 1 Ruangan

e) Ruang UKS : 1 Ruangan

f) Kantin : 1 Ruang

3) Peralatan

a) Meja siswa : 180 buah

b) Kursi siswa : 200 buah

c) Meja kepala sekolah : 1 buah

d) Kursi kepala sekolah : 1 buah

e) Meja tamu : 1 buah

f) Kursi tamu : 3 buah

g) Meja guru dan karyawan : 16 buah

h) Kursi guru dan karyawan : 16 buah

i) Papan tulis : 6 buah

2. MTs Negeri 3 Boyolali

a. Profil Madrasah

MTs Negeri 3 Boyolali adalah salah satu MTs Negeri di Kabupaten

Boyolali yang beralamat di Jl. Kemuning 32, Banaran, Boyolali.

Adapun profil lengkap MTs Negeri 3 Boyolali sebagai berikut:

1) Identitas

38

a) Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Boyolali

b) Alamat Madrasah :

Jalan : Kemuning 32

Kalurahan : Banaran

Kecamatan : Boyolali

Kabupaten : Boyolali

Kode Pos : 57313

c) Status Madrasah : Negeri

d) Didirikan : Tahun 1978

e) Ijin Operasional : Tahun 1980

f) Waktu Belajar : Pagi

g) NSM : 211330905001

h) Status Akreditasi : A

i) Jumlah Jam Pelajaran/minggu

Kelas VII : 46 Jam

Kelas VIII : 46 Jam

Kelas IX : 46 Jam

j) Kepala Madrasah

Nama : H. Sukidi, S.Ag, S.Pd, M.Pd.I

NIP : 196910101994031004

Alamat Rumah : Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo

k) Kepala Tata Usaha

Nama : Suwandi

39

NIP : 196107061985031005

Alamat Rumah : Jl. Garuda, Banaran, Boyolali

2) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di MTs N 3 Boyolali dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MTs N 3 Boyolali

Sarana dan Prasarana

1 Luas Tanah : 8.082

2 Luas Bangunan : 6.601

3 Jumlah RKB : 28 Lokal

4 Ruang Kepala Madrasah : 1 Unit

5 Ruang Kantor / TU : 1 Unit

6 Ruang Guru : 1 Unit

7 Masjid : 1 Unit

8 Lapangan Olah Raga : 1 Unit

9 Ruang Perpustakaan : 1 Lokal

10 Ruang BP : 2 Lokal

11 Ruang UKS : 1 Lokal

12 Aula : Tidak Ada

13 Lab. IPA : 1 Unit

14 Lab. Bahasa : 1 Lokal

15 Ruang Kesenian : Tidak Ada

16 Ruang Keterampilan : 1 Lokal

17 Lab. TIK : 2 Ruang

18 Pagar Keliling : Ada

19 Gapura : Ada

20 Pagar Depan : Ada

40

b. Visi dan Misi

1) Visi

Visi MTs N 3 Boyolali adalah “Mencetak Siswa yang Terdidik,

Terampil, Cerdas dan Berbudaya, Unggul dalam Mutu, Berpijak

pada Iman dan Taqwa”

2) Misi

a) Menumbuhkan pengahayatan terhadap ajaran agama Islam dan

berbudaya bangsa sehigga menjadi sumber kearifan dalam

berkreasi dan bertindak.

b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

efisien, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara

optimal.

c) Menumbuhkan semangat belajar kepada segenap warga

Madrasah.

d) Mendorong dan membantu kepada peserta didik untuk

mengenal bakat dan potensi dirinya, sehingga dapat

dikembangkan secara optimal

e) Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan

seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah

f) Mengusahakan dan mengembangkan sarana prasarana dan

tenaga skill sebagai pendukung dan penunjang pelajaran

ketrampilan

c. Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali

41

Keadaan siswa di MTs N 3 Boyolali adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali

No Kelas Detail Jumlah Total Rombel

1 Kelas VII

L 209

383 10

P 174

2 Kelas VIII

L 218

370 10

P 152

3 Kelas IX

L 201

357 10

P 156

B. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan

pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Tahun

Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 23 siswi.

Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam

No Nama Jenis Kelamin

L P

1 Annisa Susilowati √

2 Aryfatin Wulandari √

3 Astrit Iswanti √

4 Cindy Apriliani √

42

5 Devi Muryani √

6 Endang Nova Yanti √

7 Feni Kristalin Andriyanti √

8 Ika Dewi Sri √

9 Imas Dwi Alfitri √

10 Isnaini √

11 Jusrina Rifqi Azizah √

12 Mita Vitria Wahyuningsih √

13 Nukmatul Khasanah √

14 Nur‟aini Tawar Hartatik √

15 Qusnul √

16 Renita Ariyani √

17 Rina May Novita √

18 Seneng Rahayu √

19 Sofia Arina Manasikana √

20 Winarni √

21 Zulfa Amelia √

22 Siti Nurabel Aquari √

23 Reza Rindiani √

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Islam Ringinlarik

Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali pada siswa kelas VIII A

semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih materi haji

dan umrah semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini

43

menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilakukan

dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali

pertemuan di kelas VIII A MTs Nurul Islam sesuai jadwal mata

pelajaran fiqih.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan

Desember 2017.

2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2018.

3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018.

2. MTs N 3 Boyolali

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan

pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII J MTs N 3 Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 36 Siswa.

Tebel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali

No Nama

Jenis Kelamin

L P

1 Afiva Aulia Wardhani √

2 Ahya Bazlin Sabila √

3 Aisha Galuh Nurul Aini √

4 Amanda Putri Vebya √

44

5 Aprizal Reza Wardani √

6 Arvin Nazala Azhar √

7 A‟yunina Valentina Zulfa √

8 Dewi Umayah √

9 Dian Rahmawati Agustina √

10 Fadhil Nayaka √

11 Fajar Ayu Syahfitri √

12 Fatimah Az Zahro √

13 Fitriyani Nur Khasanah √

14 Hammam Fathu Rozaq √

15 Latifa Nur Sabrina √

16 Lina Cahyantika √

17 Luthfan Wahyu Afriyan √

18 Meilani Anggita Putri √

19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah √

20 Muhammad Dzaky Ramzy √

21 Muhammad Fajar Priyanto √

22 Muhammad Farhan Ashidiq √

23 Muhammad Nofal Fahriza √

45

24 Muhammad Nur Wahid √

25 Muhammad Rifki Aziz √

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz √

27 Nada Naqiyyah √

28 Nur Mustofa √

29 Rafi Kalima Gunaryanto √

30 Rafly Hidayat √

31 Rojab Dwi Astanto √

32 Silpha Seti Ramadhani √

33 Taufiq Khabib Arkhani √

34 Umar Syaifullah √

35 Unggul Jati Wasesa √

36 Yofrilan Muhammad Anrizak √

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 3 Boyolali pada

siswa kelas VIII J semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Fiqih materi haji

dan umrah semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini

menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilakukan

46

dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali

pertemuan di kelas VIII J MTs N 3 Boyolali sesuai jadwal mata

pelajaran fiqih.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan

Januari 2018.

2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018.

3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018.

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Kondisi Pra Siklus (Awal)

Tahap pra siklus atau tahap awal adalah tahap pengumpulan data

yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data yang

diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam

menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.

Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Annisa Susilowati 75 70 Tidak Tuntas

2 Aryfatin Wulandari 75 85 Tuntas

3 Astrit Iswanti 75 85 Tuntas

47

4 Cindy Apriliani 75 75 Tuntas

5 Devi Muryani 75 75 Tuntas

6 Endang Nova Yanti 75 70 Tidak Tuntas

7 Feni Kristalin Andriyanti 75 50 Tidak Tuntas

8 Ika Dewi Sri 75 60 Tidak Tuntas

9 Imas Dwi Alfitri 75 70 Tidak Tuntas

10 Isnaini 75 75 Tuntas

11 Jusrina Rifqi Azizah 75 70 Tidak Tuntas

12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 60 Tidak Tuntas

13 Nukmatul Khasanah 75 70 Tidak Tuntas

14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 85 Tuntas

15 Qusnul 75 70 Tidak Tuntas

16 Renita Ariyani 75 70 Tidak Tuntas

17 Rina May Novita 75 80 Tuntas

18 Seneng Rahayu 75 75 Tuntas

19 Sofia Arina Manasikana 75 70 Tidak Tuntas

48

20 Winarni 75 75 Tuntas

21 Zulfa Amelia 75 50 Tidak Tuntas

22 Siti Nurabel Aquari 75 75 Tuntas

23 Reza Rindiani 75 75 Tuntas

Jumlah 1640 Lulus 11 Siswa

Rata-rata

71,30 Tidak Lulus 12

Siswa

Berdasarkan hasil pre test diperoleh data siswa yang tuntas

berjumlah 11 siswa dari 23 siswa atau 47,8% sedangkan siswa yang

tidak tuntas berjumlah 12 siswa atau 52,2% .

b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Februari

2018 Jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi dalam

pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus I,

peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan,

49

antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-

hal sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Bapak Drs. Mulyono selaku guru Fiqih memasuki ruang

kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak sebagai

observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa

kemudian memulai dengan membaca basmalah dan membaca

doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan

menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan

metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan

tentang haji dan umroh.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk

berdiskusi mempelajari isi materi.

(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,

guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa

50

yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan

dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian

besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan

pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I.

adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.

b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.

c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru

Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun

kegiatan refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru kurang bersemangat dalam memberi motivasi kepada

siswa.

b) Guru kurang optimal dalam penelolaan waktu.

51

c) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai terlihat masih

kurang.

d) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi

pembelajaran terlihat masih kurang.

e) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman.

f) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya

sedikit.

c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari

2018 jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi pembelajaran

dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan

macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan

sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II,

peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan,

antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-

hal sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

52

Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti

sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada

siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca

basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan

apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu lalu.

Guru juga memberi motivasi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru

menggunakan metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam

ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk

berdiskusi mempelajari isi materi.

(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,

guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa

yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan

dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian

siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

53

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan

pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II.

adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.

b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.

c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru

Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun

kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

b) Guru sudah baik dalam penelolaan waktu.

c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran.

d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

baik.

2. MTs N 3 Boyolali

a. Kondisi Pra Siklus (Awal)

Tahap pra siklus atau tahap awal adalah tahap pengumpulan

data yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data

54

yang diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam

menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.

Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiva Aulia Wardhani 75 70 Tidak Tuntas

2 Ahya Bazlin Sabila 75 70 Tidak Tuntas

3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 80 Tuntas

4 Amanda Putri Vebya 75 75 Tuntas

5 Aprizal Reza Wardani 75 70 Tidak Tuntas

6 Arvin Nazala Azhar 75 80 Tuntas

7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 85 Tuntas

8 Dewi Umayah 75 80 Tuntas

9 Dian Rahmawati Agustina 75 60 Tidak Tuntas

10 Fadhil Nayaka 75 70 Tidak Tuntas

11 Fajar Ayu Syahfitri 75 80 Tuntas

12 Fatimah Az Zahro 75 75 Tuntas

13 Fitriyani Nur Khasanah 75 70 Tidak Tuntas

55

14 Hammam Fathu Rozaq 75 65 Tidak Tuntas

15 Latifa Nur Sabrina 75 70 Tidak Tuntas

16 Lina Cahyantika 75 80 Tuntas

17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 70 Tidak Tuntas

18 Meilani Anggita Putri 75 85 Tuntas

19

Miftakhul Jannah Nur

Kholifah

75 80

Tuntas

20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 75 Tuntas

21 Muhammad Fajar Priyanto 75 70 Tidak Tuntas

22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 70 Tidak Tuntas

23 Muhammad Nofal Fahriza 75 65 Tidak Tuntas

24 Muhammad Nur Wahid 75 75 Tuntas

25 Muhammad Rifki Aziz 75 70 Tidak Tuntas

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 80 Tuntas

27 Nada Naqiyyah 75 80 Tuntas

28 Nur Mustofa 75 70 Tidak Tuntas

56

29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 60 Tidak Tuntas

30 Rafly Hidayat 75 85 Tuntas

31 Rojab Dwi Astanto 75 70 Tidak Tuntas

32 Silpha Seti Ramadhani 75 80 Tuntas

33 Taufiq Khabib Arkhani 75 80 Tuntas

34 Umar Syaifullah 75 70 Tidak Tuntas

35 Unggul Jati Wasesa 75 75 Tuntas

36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 80 Tuntas

Jumlah 2670

Lulus 19

Siswa

Rata-rata 74,1

Tidak Lulus

17 Siswa

b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari

2018 Jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi dalam

pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:

1) Perencanaan

57

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus I, peneliti

bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir

soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Bapak Muh. Anshori, S.Ag selaku guru Fiqih memasuki

ruang kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak

sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada

siswa kemudian memulai dengan membaca basmalah dan

membaca doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan

menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan

metode Talking Stick.

(6) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

(7) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan

tentang haji dan umroh.

(8) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk

berdiskusi mempelajari isi materi.

58

(9) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran, guru

membawa stik dan diputar kepada siswa siapa yang

memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari

guru.

(10) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian

besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan

pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I.

adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.

b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.

c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih

setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun kegiatan

refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru kurang bersemangat dalam memberi motivasi kepada siswa.

b) Guru kurang optimal dalam pengelolaan waktu.

59

c) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi

pembelajaran terlihat masih kurang.

d) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman.

e) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya sedikit.

c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Februari

2018 jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi pembelajaran

dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan

macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan

sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II, peneliti

bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain:

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir

soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti

sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada

siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca

basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan

60

apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu

lalu. Guru juga memberi motivasi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru

menggunakan metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam

ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk

berdiskusi mempelajari isi materi.

(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran,

guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa

yang memegang stik berarti harus menjawab

pertanyaan dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian

besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

61

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan

pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II.

adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.

b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung.

c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.

4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih

setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun

kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

b) Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu.

c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran.

d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

baik.

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Analisis Data Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II

telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada

pokok bahasan sebelum kompetensi dasar haji dan umrah. Hasil tes

disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi

kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya

kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II. Adapun

hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel

berikut.

Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus

Jumlah Siswa 23 Siswa

Rata-rata 71,3

KKM 75

Tuntas 11 Siswa (47,8%)

Tidak Tuntas 12 Siswa (52,2%)

Hasil tes pada Tabel 4.1 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Rata-rata nilai tes sebesar 71,3; perolehan ini masih di bawah

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

63

2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak

11 siswa (47,8%).

3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak

12 siswa (52,2%).

b. Analisis Data Siklus I

1) Analisis Hasil Pengamatan

Pelaksanaan kegiatan pengamatan dalam pembelajaran

ditujukan kepada guru dan peserta didik. Pengamatan ini

dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada lembar pedoman

pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan

pada kegiatan pembelajaran siklus I diuraikan sebagai berikut.

a) Pengamatan terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus I dipaparkan

pada Tabel 4.2 dan lampiran 2.1.

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I

No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRA PEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum

penbelajaran 4

2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A PENGUASAAN MATERI

PEMBELAJARAN

3 Menunjukkan penguasaan pada materi

pembelajaran 4

4 Kemampuan memandu kegiatan

pembelajaran 4

64

5 Kemampuan memberikan bimbingan pada

siswa yang mengalami kesulitan belajar 4

6 Kemampuan menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan 3

B METODE PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang dicapai 4

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode talking stick 4

9 mampu menerapkan metode pengajaran

talking stick dengan baik 4

10 Melaksanakan metode talking stick dengan

runtut 4

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 4

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan 4

C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

13 Menggunakan media yang relevan dengan

materi 3

14 Menghasilkan pesan yang menarik 4

15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan

buku pendamping guru yang sesuai 4

D

PEMBELAJARAN YANG MEMICU

DAN MEMELIHARA KETERLIBATAN

SISWA

16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 4

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa 4

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam belajar 5

E PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan) 4

F PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara

jelas, baik dan benar 4

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai 3

III PENUTUP

65

23 Melakukan refleksi atau membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa 4

24

Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan, atau

tugas sebagai remidi atau pengayaan

4

Total Skor 94

Nilai Kinerja Guru 7,83

Kategori Baik

Keterangan Penskoran:

1 = Sangat tidak baik 4 = Baik

2 = Tidak baik 5 = Sangat baik

3 = Cukup

Penjelasan Tabel 4.2 mengenai hasil pengamatan terhadap

guru Siklus I sebagai berikut:

(1) Pada pra pembelajaran, guru telah memeriksa kesiapan

siswa dan melakukan apersepsi dengan baik.

(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:

penguasaan materi, kemampuan memandu

pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan, membimbing siswa yang

mengalami kesulitan terasa kurang terlihat sudah cukup

baik.

(3) Dalam hal metode pembelajaran, guru telah

melaksanakan metode pengajaran talking stick dengan

baik, runtut dan menguasai kelas.

66

(4) Guru terlihat belum optimal dalam melaksanakan

pembelajaran yang bersifat mudah diterapkan.

(5) Guru terlihat telah cukup baik dalam memanfaatkan

sumber/media pembelajaran.

(6) Guru cukup baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif,

keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar saat

pembelajaran.

b) Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa (lampiran 3.1) dapat

dijelaskan sebagai berikut:

(1) Kesiapan siswa dalam menyiapkan alat pelajaran

sebelum pembelajaran dimulai cukup baik.

(2) Secara umu siswa cukup baik memperhatikan

penjelasan guru.

(3) Siswa masih terlihat banyak yang berbicara sendiri saat

kegiatan pembelajaran.

(4) Siswa cukup aktif dalam bertanya.

(5) Siswa cukup baik dalam menjalankan perintah guru

pada saat kegiatan pembelajaran.

2) Analisis Hasil Tes

Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus I (lampiran 4.1)

dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus I

67

Jumlah Siswa 23 Siswa

Rata-rata 75,6

KKM 75

Tuntas 17 Siswa (73,9%)

Tidak Tuntas 6 Siswa (26,1%)

Hasil tes pada Tabel 4.3 tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

a) Rata-rata nilai tes sebesar 75,6 perolehan ini telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

b) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebanyak 17 Siswa (73,9%).

c) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebanyak 6 Siswa (26,1%).

c. Analisis Data Siklus II

1) Analisis Hasil Pengamatan

a) Pengamatan terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus II dipaparkan

pada Tabel 4.4 dan lampiran 2.2.

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II

No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRA PEMBELAJARAN

68

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 4

2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A PENGUASAAN MATERI

PEMBELAJARAN

3 Menunjukkan penguasaan pada materi

pembelajaran 5

4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4

5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa

yang mengalami kesulitan belajar 4

6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan 4

B METODE PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang dicapai 5

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode talking stick 5

9 mampu menerapkan metode pengajaran talking

stick dengan baik 4

10 Melaksanakan metode talking stick dengan

runtut 4

11 melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan 4

C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

13 Menggunakan media yang relevan dengan

materi 4

14 Menghasilkan pesan yang menarik 4

15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan

buku pendamping guru yang sesuai 5

D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN

MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 4

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa 4

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar 5

E PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 4

69

kompetensi (tujuan)

F PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik dan benar 4

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4

III PENUTUP

23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa 4

24

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi

atau pengayaan

5

Total Skor 103

Nilai Kinerja Guru 8,58

Kategori Sangat

Baik

Keterangan Penskoran:

1 = Sangat tidak baik 4 = Baik

2 = Tidak baik 5 = Sangat baik

3 = Cukup

Penjelasan Tabel 4.4 mengenai hasil Pengamatan terhadap

guru siklus II sebagai berikut:

(1) Pada pra pembelajaran, guru memeriksa kesiapan siswa

dan telah melakukan apersepsi dengan sangat baik.

(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:

penguasaan materi, kemampuan memandu

pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan, terlihat sudah baik.

(3) Bimbingan kepada siswa yang mengalami peningkatan

dibanding dengan pembelajaran sebelumnya.

70

(4) Guru telah menerapkan metode talking stick dengan

baik, runtut dan menguasai kelas.

(5) Guru terlihat telah memanfaatkan sumber/media

pembelajaran dengan baik.

(6) Guru telah dapat menumbuhkan partisipasi aktif,

keceriaan, dan antusiasme siswa saat pembelajaran

dengan baik.

b) Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan untuk siswa pada siklus II (lampiran 3.2)

dipaparkan sebagai berikut:

(1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru semakin baik

dibandingkan pada pembelajaran sebelumnya.

(2) Siswa terlihat mulai bersungguh-sungguh dalam

mengerjakan perintah guru.

(3) Siswa terlihat ceria dan antusias saat pembelajaran

berlangsung.

(4) Siswa telah aktif dalam menjawab pertanyaan maupun

bertanya mengenai pelajaran.

2) Analisis Hasil Tes

Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus II (lampiran 4.2)

dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II

71

Jumlah Siswa 23 Siswa

Rata-rata 81,5

KKM 75

Tuntas 23 Siswa (100%)

Tidak Tuntas 0 Siswa (0 %)

Hasil tes pada Tabel 4.5 dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Rata-rata nilai tes sebesar 81,5 perolehan ini telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

b) Seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal.

2. MTs Negeri 3 Boyolali

a. Analisis Data Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II

telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada

pokok bahasan sebelum kompetensi dasar haji dan umrah. Hasil tes

disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi

kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya

kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II. Adapun

hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel

berikut.

72

Tabel 4.6 Hasil Tes Pra Siklus

Jumlah Siswa 36 Siswa

Rata-rata 74,1

KKM 75

Tuntas 19 Siswa (52,8%)

Tidak Tuntas 17 Siswa (47,2%)

Hasil tes pada Tabel 4.6 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Rata-rata nilai tes sebesar 74,1 perolehan ini masih di bawah

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak

19 Siswa (52,8%).

3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak

17 Siswa (47,2%).

b. Analisis Data Siklus I

1) Analisis Hasil Pengamatan

Pelaksanaan kegiatan pengamatan dalam pembelajaran

ditujukan kepada guru dan peserta didik. Pengamatan ini

dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada lembar pedoman

pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan

pada kegiatan pembelajaran siklus I diuraikan sebagai berikut.

73

a) Pengamatan terhadap Guru

Hasil pengamatan terhadap guru pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus I pada Tabel 4.7

(lampiran 2.3).

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I

No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRA PEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 4

2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A PENGUASAAN MATERI

PEMBELAJARAN

3 Menunjukkan penguasaan pada materi

pembelajaran 4

4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4

5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa

yang mengalami kesulitan belajar 4

6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan 3

B METODE PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang dicapai 4

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode talking stick 4

9 mampu menerapkan metode pengajaran talking

stick dengan baik 3

10 Melaksanakan metode talking stick dengan

runtut 4

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan 4

C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

13 Menggunakan media yang relevan dengan materi 4

14 Menghasilkan pesan yang menarik 4

15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan

buku pendamping guru yang sesuai 4

74

D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN

MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 4

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa 4

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar 4

E PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan) 5

F PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik dan benar 4

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4

III PENUTUP

23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa 4

24

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi

atau pengayaan

4

Total Skor 96

Nilai Kinerja Guru 8

Kategori Baik

Keterangan penskoran:

1 = Sangat tidak baik 4 = Baik

2 = Tidak baik 5 = Sangat baik

3 = Cukup

Penjelasan Tabel 4.7 mengenai hasil pengamatan terhadap

guru siklus I sebagai berikut:

(1) Pada kegiatan pendahuluan, guru telah memeriksa

kesiapan siswa dan melakukan apersepsi dengan baik.

75

(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:

penguasaan materi, kemampuan memandu

pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, bimbingan kepada siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar terlihat cukup baik.

(3) Dalam hal metode pembelajaran, guru telah

melaksanakan metode pengajaran talking stick dengan

baik, runtut dan menguasai kelas.

(4) Guru terlihat cukup baik dalam memanfaatkan

sumber/media pembelajaran.

(5) Guru cukup baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif,

keceriaan dan antusisme siswa saat pembelajaran

berlangsung.

b) Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran

siklus I (lampiran 3.3) dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Kesiapan siswa menjelang pelajaran dimulai cukup

baik.

(2) Siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan

penjelasan guru.

(3) Siswa masih ada yang berbicara sendiri saat pelajaran

berlangsung.

76

(4) Siswa cukup aktif dalam bertanya maupun menjawab

pertanyaan guru.

(5) Siswa cukup baik dalam menjalankan perintah guru

pada saat kegiatan pembelajaran.

2) Analisis Hasil Tes

Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus I (lampiran 4.3)

dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus I

Jumlah Siswa 36 Siswa

Rata-rata 79,7

KKM 75

Tuntas 29 Siswa (80,6%)

Tidak Tuntas 7 Siswa (19,4%)

Hasil tes pada Tabel 4.8 tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

a) Rata-rata nilai tes sebesar 79,7 perolehan ini telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

b) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebanyak 30 Siswa (80,6%).

77

c) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

sebanyak 6 Siswa (19,4%).

c. Analisis Data Siklus II

1) Analisis Hasil Pengamatan

a) Hasil pengamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya

kegiatan pembelajaran siklus II dipaparkan pada Tabel 4.9 dan

lampiran 2.4.

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II

No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRA PEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum penbelajaran 5

2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A PENGUASAAN MATERI

PEMBELAJARAN

3 Menunjukkan penguasaan pada materi

pembelajaran 5

4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4

5 Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa

yang mengalami kesulitan belajar 4

6 Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan 4

B METODE PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang dicapai 5

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

metode talking stick 4

9 mampu menerapkan metode pengajaran talking

stick dengan baik 4

10 Melaksanakan metode talking stick dengan

runtut 4

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan 4

C PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

78

13 Menggunakan media yang relevan dengan

materi 4

14 Menghasilkan pesan yang menarik 5

15 Mengupayakan media belajar bagi siswa dan

buku pendamping guru yang sesuai 4

D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN

MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran 4

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon

siswa 4

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar 5

E PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses 5

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan) 5

F PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik dan benar 4

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4

III PENUTUP

23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

dengan melibatkan siswa 4

24

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi

atau pengayaan

4

Total Skor 104

Nilai Kinerja Guru 8,7

Kategori Sangat

Baik

Keterangan penskoran:

1 = Sangat tidak baik 4 = Baik

2 = Tidak baik 5 = Sangat baik

3 = Cukup

Penjelasan Tabel 4.9 mengenai hasil pengamatan terhadap

guru siklus II sebagai berikut:

79

(1) Pada kegiatan pendahuluan, guru memeriksa kesiapan

siswa dan telah melakukan apersepsi dengan sangat

baik.

(2) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi:

penguasaan materi, kemampuan memandu

pembelajaran, menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan terlihat sudah baik.

(3) Bimbingan terhadap siswa mengalami peningkatan

dibanding dengan pembelajaran pada siklus I.

(4) Guru telah menerapkan metode talking stick dengan

baik, runtut, dan dapat menguasai kelas.

(5) Guru telah memanfaatkan sumber/media pembelajaran

dengan baik.

(6) Guru telah dapat menumbuhkan partisipasi aktif,

keceriaan, dan antusiasme siswa saat pembelajaran

dengan baik.

b) Pengamatan terhadap Siswa

Hasil pengamatan untuk siswa pada siklus II (lampiran 3.4)

dipaparkan sebagai berikut:

(1) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran sudah terlihat

baik.

(2) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru semakin baik.

80

(3) Siswa terlihat ceria dan antusias saat pembelajaran

berlangsung.

(4) Siswa mulai bersungguh-sungguh dalam mengerjakan

perintah guru.

(5) Siswa sangat aktif dalam bertanya dan memberi

jawaban dari pertanyaan guru.

2) Analisis Hasil Tes

Hasil tes pada kegiatan pembelajaran siklus II (lampiran 4.4)

dipaparkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II

Jumlah Siswa 36 Siswa

Rata-rata 84,5

KKM 75

Tuntas 36 Siswa (100%)

Tidak Tuntas 0 Siswa (0 %)

Hasil tes pada Tabel 4.10 dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Rata-rata nilai tes sebesar 84,5 perolehan ini telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.

b) Seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal.

81

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan

pembelajaran Fiqih di MTs Nurul Islam Musuk pada siklus I dan II

dengan menerapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa

guru secara berkesinambungan senantiasa berusaha memperbaiki

kualitas pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, sampai

dengan penutup.

Usaha yang dilakukan oleh guru menjadikan kualitas proses

pembelajaran meningkat lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa

perencanaan dan persiapan yang matang bagi seorang guru sebelum

berlangsungnya kegiatan pembelajaran menjadi salah satu faktor

penting yang mendukung baik tidaknya kualitas pembelajaran. Pada

refleksi penerapan metode Talking Stick, guru selalu terbuka dalam

menerima saran dari peneliti. Hasil refleksi ini disampaikan sebagai

upaya masukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran siklus

tindakan berikutnya.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru telah berupaya

agar suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan

dibanding pembelajaran yang telah lalu. Hal ini menjadikan siswa

terlihat antusias dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Raut wajah siswa terlihat ceria tanpa merasa terbebani

82

dengan materi pembelajaran yang harus dikuasai sebab pemahaman

materi pembelajaranmasuk dan mengalir ke dalam pikiran siswa.

Secara psikologis siswa akan lebih merasa nyaman dalam

belajar apabila suasana pembelajaran terasa menyenangkan sehingga

rasa takut, malas dan minder dapat terkurangi sampai menjadi hilang.

Guru terus berusaha melakukan bimbingan kepada siswa terutama

yang mendapat kesulitan.

Nilai kinerja guru berdasarkan hasil observasi semakin

meningkat, yaitu: pada kegiatan pembelajaran siklus I sebesar 7,83

(Baik) dan sikus II sebesar 8,58 (Sangat baik). Perolehan nilai kinerja

guru tersebut dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.11 Kinerja Guru

No Pembelajaran Nilai Kategori

1 Siklus I 7,83 Baik

2 Siklus II 8, 58 Sangat Baik

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan

pembelajaran Fiqih di MTs Nurul Islam Musuk pada siklus I dan II

dengan meneapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa

respon dan keaktifan siswa meningkat lebih baik seiring dengan upaya

guru yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Respon

83

siswa terlihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, serta

melaksanakan perintah guru. Sedangkan keaktifan siswa terlihat dari

semakin banyaknya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,

antara lain dalam hal-hal sebagai berikut: kesiapan siswa sebelum

dimulai pembelajaran, tidak berbicara sendiri atau mengganggu teman,

aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta siswa terlihat

ceria dan senang saat mengikuti pembelajaran.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik akan

lebih siap ikut berpartisipasi dalam pembelajaran apabila guru

berkenan memberikan perhatian lebih. Meningkatnya perhatian siswa

ini pun sesuai dengan meningkatnya kemampuan guru dalam

mengkondisikan suasana kelas selama proses pembelajaran

berlangsung.

Secara umum siswa terlihat ceria dan senang dalam

mengerjakan perintah guru. Hal ini menunjukkan guru telah mampu

menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan

hasil pengamatan pada lembar pedoman pengamatan, nilai keaktifan

siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah 8,28 (Baik). Dan

siklus II adalah 8,85 (Sangat baik).

Tabel 4.12 Keaktifan Siswa

No Pembelajaran Nilai Kategori

1 Siklus I 8,28 Baik

84

2 Siklus II 8,85 Sangat Baik

c. Hasil Tes Siswa

Perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada pra

siklus (sebelum menggunakan metode Talking Stick) dengan pasca

siklus I dan II (telah menggunakan metode Talking Stick) dipaparkan

dalam tabel berikut.

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar

No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Ketuntasan 11 (47,8%) 17 (73,9%) 23 (100%)

2 Rata-rata 71,3 75,6 81,5

Berdasarkan hasil belajar pada Tabel 4.13, jumlah siswa yang

tuntas belajar mengalami peningkatan, yakni:

1) Pra siklus sebanyak 11 siswa (47,8%), hal ini berarti siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 12 siswa

(52,2%). Hasil belajar pada pra siklus ini menunjukkan belum

memuaskan.

2) Siklus I sebanyak 17 siswa (73,9%), hal ini berarti siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 6 siswa

(26,1%).

85

3) Siklus II sebanyak 23 siswa (100%), hal ini berarti seluruh siswa

telah mencapai ketuntasan belajar.

Hasil analisa dan pembahasan dari berbagai data hasil penelitian

tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode

Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat.

Pokok bahasan haji dan umroh jika dilihat dari karakteristik,

materi ini lebih mengarah kepada aspek psikomotorik karena dalam

materi ini siswa diharapkan dapat mempraktekkan haji dan umroh.

Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menduga bahwa

menerapkan metode Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil

belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka hipotesis yang menyebutkan

bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih

pada siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk tahun pelajaran

2017/2018, terbukti dan diterima.

2. MTs N 3 Boyolali

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan

pembelajaran Fiqih di MTs N 3 Boyolali pada siklus I dan II dengan

menerapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa guru

86

secara berkesinambungan senantiasa berusaha memperbaiki kualitas

pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti, sampai dengan

penutup.

Usaha yang dilakukan oleh guru menjadikan kualitas proses

pembelajaran meningkat lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa

perencanaan dan persiapan yang matang bagi seorang guru sebelum

berlangsungnya kegiatan pembelajaran menjadi salah satu faktor

penting yang mendukung baik tidaknya kualitas pembelajaran. Pada

refleksi penerapan metode Talking Stick, guru selalu terbuka dalam

menerima saran dari peneliti. Hasil refleksi ini disampaikan sebagai

upaya masukan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran siklus

tindakan berikutnya.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru telah berupaya

agar suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan

dibanding pembelajaran yang telah lalu. Hal ini menjadikan siswa

terlihat antusias dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Raut wajah siswa terlihat ceria tanpa merasa terbebani

dengan materi pembelajaran yang harus dikuasai sebab pemahaman

materi pembelajaranmasuk dan mengalir ke dalam pikiran siswa.

Secara psikologis siswa akan lebih merasa nyaman dalam

belajar apabila suasana pembelajaran terasa menyenangkan sehingga

rasa takut, malas dan minder dapat terkurangi sampai menjadi hilang.

87

Guru terus berusaha melakukan bimbingan kepada siswa terutama

yang mendapat kesulitan.

Nilai kinerja guru berdasarkan hasil observasi semakin

meningkat, yaitu: pada kegiatan pembelajaran siklus I sebesar 8,0

(Baik) dan siklus II sebesar 8,7 (Sangat baik). Perolehan nilai kinerja

guru tersebut dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.14 Kinerja Guru

No Pembelajaran Nilai Kategori

1 Siklus I 8,0 Baik

2 Siklus II 8,7 Sangat Baik

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan

pembelajaran Fiqih di MTs N 3 Boyolali pada siklus I dan II dengan

meneapkan metode Talking Stick diperoleh informasi bahwa respon

dan keaktifan siswa meningkat lebih baik seiring dengan upaya guru

yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Respon siswa

terlihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, serta

melaksanakan perintah guru. Sedangkan keaktifan siswa terlihat dari

semakin banyaknya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,

antara lain dalam hal-hal sebagai berikut: kesiapan siswa sebelum

dimulai pembelajaran, tidak berbicara sendiri atau mengganggu teman,

88

aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta siswa terlihat

ceria dan senang saat mengikuti pembelajaran.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik akan

lebih siap ikut berpartisipasi dalam pembelajaran apabila guru

berkenan memberikan perhatian lebih. Meningkatnya perhatian siswa

ini pun sesuai dengan meningkatnya kemampuan guru dalam

mengkondisikan suasana kelas selama proses pembelajaran

berlangsung.

Secara umum siswa terlihat ceria dan senang dalam

mengerjakan perintah guru. Hal ini menunjukkan guru telah mampu

menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan

hasil pengamatan pada lembar pedoman pengamatan, nilai keaktifan

siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I adalah 7,42 (Baik). Dan

siklus II adalah 8,57 (Sangat baik).

Tabel 4.15 Keaktifan Siswa

No Pembelajaran Nilai Kategori

1 Siklus I 7,42 Baik

2 Siklus II 8,57 Sangat Baik

c. Hasil Tes Siswa

Perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada pra

siklus (sebelum menggunakan metode Talking Stick) dengan pasca

89

siklus I dan II (telah menggunakan metode Talking Stick) dipaparkan

dalam tabel berikut.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar

No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Ketuntasan 19 (52,8%) 29 (80,6%) 36 (100%)

2 Rata-rata 74,1 79,7 84,5

Berdasarkan hasil belajar pada Tabel 4.16, jumlah siswa yang

tuntas belajar mengalami peningkatan, yakni:

1) Pra siklus sebanyak 19 siswa (52,8%), hal ini berarti siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 17 siswa

(47,2%). Hasil belajar pada pra siklus ini menunjukkan belum

memuaskan.

2) Siklus I sebanyak 29 siswa (80,6%), hal ini berarti siswa yang

belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 7 siswa

(19,4%).

3) Siklus II sebanyak 36 siswa (100%), hal ini berarti seluruh siswa

telah mencapai ketuntasan belajar.

Hasil analisa dan pembahasan dari berbagai data hasil penelitian

tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode

Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat.

Pokok bahasan haji dan umroh jika dilihat dari karakteristik,

materi ini lebih mengarah kepada aspek psikomotorik karena dalam

90

materi ini siswa diharapkan dapat mempraktekkan haji dan umroh.

Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menduga bahwa

menerapkan metode Talking Stick dalam pembelajaran maka hasil

belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang

diperoleh dalam penelitian ini, maka hipotesis yang menyebutkan

bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih

pada siswa kelas VIII J MTs Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran

2017/2018, terbukti dan diterima.

C. Perbandingan Hasil Penelitian Antara Kedua MTs.

Perbandingan hasil penelitian dari kedua MTs dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Penelitian Kedua MTs

No Aktivitas MTs Nurul Islam Musuk MTs N 3 Boyolali

1 Pra Siklus 71,3 74,1

2 Siklus I 75,6 79,7

3 Siklus II 81,5 84,5

Jika dilihat dari tabel 4.17 tersebut, maka diperoleh hasil penelitian

dengan rata-rata MTs Nurul Islam Musuk lebih rendah dibandingkan rata-rata

MTs N 3 Boyolali.

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian,

kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih

Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan Metode Talking stick pada Siswa

Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs Negeri 3 Boyolali

tahun pelajaran 2017/2018”, adalah:

1. Metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa

kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk tahun pelajaran 2017/2018, dengan

meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu: pra siklus

sebesar 47,8%, siklus I sebesar 73,9%, dan siklus II sebesar 100%.

2. Metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa

kelas VIII J MTs Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini

terbukti dengan meningkatnya persentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:

pra siklus sebesar 52,8%, siklus I sebesar 83,3%, dan siklus II sebesar

100%.

3. Perbandingan hasil penelitian di kedua MTs menunjukkan bahwa

persentase ketuntasan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Islam lebih rendah

dibandingkan di MTs N 3 Boyolali.

92

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka

peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif.

b. Siswa diharapkan selalu berupaya menambah semangat dan minat

belajar.

2. Bagi Guru

a. Persiapan guru dalam penerapan metode Talking Stick harus benar-

benar matang agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana.

b. Guru sebaiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada

siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c. Pemanfaatan metode talking stick secara maksimal untuk materi yang

relevan.

93

DAFTAR PUSTAKA

Acep, Yonny. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.

Al-Jazairi, Abu Bakar jabir. 2006. Fiqih Ibadah dari Minhajul Muslim. Solo: Media

Insani Publishing.

Amirin, Tatang M. 20013. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar. Semarang:

Kandepag Jateng.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Departemen Agama. 2000. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta.

Dimjati, Djamaluddin. 2011. Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap. Solo: Era

Adicitra Intermedia.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI. 2005. Standar Kompetensi Madrasah

Tsanawiyah. Jakarta.

Djazuli, A. 2006. Ilmu Fiqih: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum

Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis

dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, T. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim, T & Darsono. 2008. Penerapan Fikih Kedua untuk Siswa Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Khallaf, Abdul Wahhab. 1994. Ilmu Ushul Fiqh. Semarang: Dina Utama.

Kusumah, Wijaya, dkk. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua.

Jakarta: Indeks.

Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

94

Nasution,S. 1988. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Thobroni, M. 2016. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

95

LAMPIRAN

Lampiran 1.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII A

Waktu : 6 x 40 menit

Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya

Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji

Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji

Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji

Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya

Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah

Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan umrah

D. Materi Pembelajaran

Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah

Metode Talking stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya

dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru

mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,

setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan

dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.

Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran materi fikih siklus I

Materi Pembelajaran

1. Pengertian dan hukum haji

Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji

adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah

yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa

tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan-

Nya.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh

Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali

dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.

صبل … ت هي اصتطبع إل عل البس حج الب لل …

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah

melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu

mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)

Rasulullah saw bersabda :

ذا حو اى ه صلم عل خوش : شبدة اى ل ال ال هللا ال ل هللا ب ص ر

م رهضبى ص ت حج الب كبة تبء الز ا لة اقبم الص )را البخبر هضلن(

“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat,

mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR.

Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)

2. Syarat wajib dan syarat sah haji

Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi

menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.

Syarat wajib haji adalah:

a. Beragama Islam

b. Baligh/dewasa

c. Berakal sehat

d. Merdeka

e. Mampu

Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang

menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka

hajinya tidak sah.

Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut:

a. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.

b. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik.

c. Dipenuhi syarat-syaratnya.

d. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan.

3. Rukun haji

Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji.

Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah.

Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:

a. Ihram

Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan

semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.

b. Wukuf di Padang Arafah

Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai

tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal

10 Zulhijah.

c. Thawaf

Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat:

1) Suci dari hadas dan najis

2) Menutup aurat

3) Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf

4) Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad

5) Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram

Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut:

1) Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

2) Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali

datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.

3) Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja.

4) Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).

5) Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak

meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).

d. Sa‟i

Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.

Syarat-syarat sa‟i adalah:

1) Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.

2) Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah.

3) Dikerjakan sebanyak 7 kali.

e. Tahalul

Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala.

f. Tertib atau urut

Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya.

4. Wajib haji

Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus

dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal

maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).

Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:

a. Ihram dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.

b. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari

tanggal 10 Zulhijah.

c. Bermalam di Mina.

d. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan

menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.

e. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram.

f. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.

5. Sunnah haji

Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh

orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:

a. Mengerjakan haji dengan cara ifrad

b. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah

aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

c. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah.

d. Thawaf qudum.

e. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum.

f. Mencium hajar aswad.

6. Dam

Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam

adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan

atas pelanggaran yang dilakukan.

7. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji

a. Ihram

b. Wukuf di Arafah

c. Mabit di Muzdalifah

d. Melontar jumrah Aqabah

e. Thawaf ifadah

f. Mengerjakan sa‟i

g. Tahalul

h. Bermalam di Mina

i. Thawaf wada‟

8. Pengertian Umrah dan hukumnya.

Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan

menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah

suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

Firman Allah swt :

وزة لل الع ا الحج أتو …

Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al-

Baqarah/2:196)

Dalam sebuah hadis, diriwayatkan

اى هللا ع اى عي جببز رض اجبت؟ قبل ل, وزة ال ئل عي الع ص.م. ص الب

افضل )را احوذ التزهذ( تعوز

Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang

umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan

hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR.

Ahmad dan Tirmidzi)

9. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

a. Syarat umrah

Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah.

1) Syarat wajib umrah

a) Islam

b) Balig

c) Berakal sehat

d) Merdeka

e) Mampu

2) Syarat sah umrah

a) Islam

b) Balig

c) Berakal

d) Merdeka

b. Rukun dan wajib umrah

1) Rukun umrah

a) Ihram

b) Thawaf

c) Sa‟i

d) Tahalul

e) Tertib

2) Wajib umrah

a) Ihram dari miqat

b) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji.

10. Tata urutan pelaksanaan umrah

Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:

a. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha

Allah atau dengan mengucapkan :

وزة ك الل ن ع لب

Artinya: “Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah

umrah.”

b. Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf

sebanyak 7 kali (sama seperti haji).

c. Dilanjutkan sa‟i antara bukit Shafa dan bukit Marwah.

d. Kemudian tahalul dan seterusnya seperti pelaksanaan haji.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Materi Ajar (Materi pokok)

Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian haji beserta dalilnya!

2. Sebutkan dan jelaskan rukun haji!

3. Jelaskan tata urutan ibadah haji!

4. Jelaskan pengertian umrah beserta dalilnya!

5. Sebutkan dan jelaskan tata urutan ibadah umrah!

Lampiran 1.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII A

Waktu : 6 x 40 menit

Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah

5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah haji

Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah umrah

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Ifran

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Qiran

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Tamatu‟

D. Materi Pembelajaran

Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah

Metode Talking Stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya

dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru

mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,

setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan

dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.

Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran Materi Fikih Siklus II

MATERI PEMBELAJARAN

1. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah haji

a. Larangan bagi pria

1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram.

2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram.

3) Memakai sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu dalam masa ihram.

b. Larangan bagi wanita

1) Memakai tutup muka

2) Memakai sarung tangan

c. Larangan bagi pria dan wanita

1) Memotong dan mencabut kuku

2) Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan

lainnya, menyisir rambut kepala, dsb.

3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut

kecuali yang dipakai sebelum ihram.

4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika

dalam ihram.

5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain dan menjadi wakil

dalam akad nikah.

6) Berrcumbu rayu dengan syahwat atau bersenggama.

7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kotor, dll.

8) Memotong/ menebang pohon atau mencabut segala macam yang

tumbuh di tanah suci.

Yang melanggar larangan-larangan tersebut maka akan dikenakan dam

(denda).

2. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah umrah

Larangan-larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan-

larangan dalam ibadah haji.

3. Macam-macam haji dan perbedaannya

a. Haji Ifrad

Haji ifrad adalah haji yang dikerjakan dengan cara melaksanakan

haji terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. Jadi,

dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari miqat untuk haji

dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksankan seluruh

pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji.

b. Haji Tammatu‟

Haji Tammatu‟ adalah cara melaksanakan haji dengan mengerjakan

umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai barulah

mengerjakan haji. Jadi, pertama-tama kita harus melakukan ihram sampai

selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk keperluan haji.

Mereka yang mengerjakan haji tammatu‟ wajib membayar dam (denda),

yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari di tanah

suci dan 7 hari ketika tiba di tanah air).

c. Haji Qiran

Haji Qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara

bersama-sama, jadi dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat

untuk haji dan sekaligus umrah. Hal seperti ini juga dikenakan dam (denda)

sama halnya dengan haji tammatu‟.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Materi Ajar (Materi pokok)

Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan larangan-larangan bagi pria dalam melaksanakan ibadah haji dan

umrah!

2. Sebutkan larangan-larangan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah haji

dan umrah!

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam haji!

4. Sebutkan perbedaan dari macam-macam haji!

5. Sebutkan haji yang harus membayar dam (denda)!

Lampiran 1.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII J

Waktu : 6 x 40 menit

Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya

Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji

Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji

Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji

Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya

Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah

Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan umrah

D. Materi Pembelajaran

Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah

Metode Talking stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya

dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru

mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,

setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan

dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.

Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran materi fikih siklus I

Materi Pembelajaran

A. Pengertian dan hukum haji

Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji

adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah

yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa

tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan-

Nya.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh

Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali

dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.

صبل … ت هي اصتطبع إل عل البس حج الب لل …

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah

melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu

mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)

Rasulullah saw bersabda :

ل هللا ص ذا ر حو اى ه صلم عل خوش : شبدة اى ل ال ال هللا ال ب

م رهضبى ص ت حج الب كبة تبء الز ا لة اقبم الص )را البخبر هضلن(

“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat,

mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR.

Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)

B. Syarat wajib dan syarat sah haji

Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi

menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.

Syarat wajib haji adalah:

1. Beragama Islam

2. Baligh/dewasa

3. Berakal sehat

4. Merdeka

5. Mampu

Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang

menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka

hajinya tidak sah.

Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut:

1. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.

2. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik.

3. Dipenuhi syarat-syaratnya.

4. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan.

C. Rukun haji

Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji.

Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah.

Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:

1. Ihram

Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan

semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.

2. Wukuf di Padang Arafah

Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai

tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal

10 Zulhijah.

3. Thawaf

Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat:

a. Suci dari hadas dan najis

b. Menutup aurat

c. Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf

d. Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad

e. Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram

Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut:

a. Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

b. Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali

datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.

c. Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja.

d. Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).

e. Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak

meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).

4. Sa‟i

Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali.

Syarat-syarat sa‟i adalah:

a. Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.

b. Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah.

c. Dikerjakan sebanyak 7 kali.

5. Tahalul

Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala.

6. Tertib atau urut

Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya.

D. Wajib haji

Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus

dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal

maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).

Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:

1. Ihram dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.

2. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari

tanggal 10 Zulhijah.

3. Bermalam di Mina.

4. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan

menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.

5. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram.

6. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.

E. Sunnah haji

Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh

orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:

1. Mengerjakan haji dengan cara ifrad

2. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah

aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

3. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah.

4. Thawaf qudum.

5. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum.

6. Mencium hajar aswad.

F. Dam

Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam

adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan

atas pelanggaran yang dilakukan.

G. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji

1. Ihram

2. Wukuf di Arafah

3. Mabit di Muzdalifah

4. Melontar jumrah Aqabah

5. Thawaf ifadah

6. Mengerjakan sa‟i

7. Tahalul

8. Bermalam di Mina

9. Thawaf wada‟

H. Pengertian Umrah dan hukumnya.

Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan

menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah

suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

Firman Allah swt :

وزة لل الع ا الحج أتو …

Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al-

Baqarah/2:196)

Dalam sebuah hadis, diriwayatkan

اى اجبت؟ قبل ل, وزة ال ئل عي الع ص.م. ص اى الب هللا ع عي جببز رض

افضل )را احوذ التزهذ( تعوز

Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang

umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan

hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR.

Ahmad dan Tirmidzi)

I. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

1. Syarat umrah

Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah.

a. Syarat wajib umrah

1) Islam

2) Balig

3) Berakal sehat

4) Merdeka

5) Mampu

b. Syarat sah umrah

1) Islam

2) Balig

3) Berakal

4) Merdeka

c. Rukun dan wajib umrah

1) Rukun umrah

a) Ihram

b) Thawaf

c) Sa‟i

d) Tahalul

e) Tertib

d. Wajib umrah

1) Ihram dari miqat

2) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji.

J. Tata urutan pelaksanaan umrah

Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:

1. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha

Allah atau dengan mengucapkan :

وزة ك الل ن ع لب

Artinya: “Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah

umrah.”

2. Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf

sebanyak 7 kali (sama seperti haji).

3. Dilanjutkan sa‟i antara bukit Shafa dan bukit Marwah.

4. Kemudian tahalul dan seterusnya seperti pelaksanaan haji.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Materi Ajar (Materi pokok)

Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian haji beserta dalilnya!

2. Sebutkan dan jelaskan rukun haji!

3. Jelaskan tata urutan ibadah haji!

4. Jelaskan pengertian umrah beserta dalilnya!

5. Sebutkan dan jelaskan tata urutan ibadah umrah!

Lampiran 1.4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boylali

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII J

Waktu : 6 x 40 menit

Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah

5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah haji

Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah umrah

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Ifran

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Qiran

Siswa dapat menjelaskan tentang haji Tamatu‟

D. Materi Pembelajaran

Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah

Metode Talking Stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari

materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya

dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru

mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,

setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan

dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.

Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran Materi Fikih Siklus II

MATERI PEMBELAJARAN

1. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah haji

a. Larangan bagi pria

1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram.

2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram.

3) Memakai sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu dalam masa ihram.

b. Larangan bagi wanita

1) Memakai tutup muka

2) Memakai sarung tangan

c. Larangan bagi pria dan wanita

1) Memotong dan mencabut kuku

2) Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan

lainnya, menyisir rambut kepala, dsb.

3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut

kecuali yang dipakai sebelum ihram.

4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika

dalam ihram.

5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain dan menjadi wakil

dalam akad nikah.

6) Berrcumbu rayu dengan syahwat atau bersenggama.

7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kotor, dll.

8) Memotong/ menebang pohon atau mencabut segala macam yang

tumbuh di tanah suci.

Yang melanggar larangan-larangan tersebut maka akan dikenakan dam

(denda).

2. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah umrah

Larangan-larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan-

larangan dalam ibadah haji.

3. Macam-macam haji dan perbedaannya

a. Haji Ifrad

Haji ifrad adalah haji yang dikerjakan dengan cara melaksanakan

haji terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. Jadi,

dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari miqat untuk haji

dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksankan seluruh

pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji.

b. Haji Tammatu‟

Haji Tammatu‟ adalah cara melaksanakan haji dengan mengerjakan

umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai barulah

mengerjakan haji. Jadi, pertama-tama kita harus melakukan ihram sampai

selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk keperluan haji.

Mereka yang mengerjakan haji tammatu‟ wajib membayar dam (denda),

yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari di tanah

suci dan 7 hari ketika tiba di tanah air).

c. Haji Qiran

Haji Qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara

bersama-sama, jadi dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat

untuk haji dan sekaligus umrah. Hal seperti ini juga dikenakan dam (denda)

sama halnya dengan haji tammatu‟.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.3 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

5.4 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Materi Ajar (Materi pokok)

Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan larangan-larangan bagi pria dalam melaksanakan ibadah haji dan

umrah!

2. Sebutkan larangan-larangan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah haji

dan umrah!

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam haji!

4. Sebutkan perbedaan dari macam-macam haji!

5. Sebutkan haji yang harus membayar dam (denda)!

LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS I

MTs NURUL ISLAM MUSUK

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Annisa Susilowati 75 75 Tuntas

2 Aryfatin Wulandari 75 80 Tuntas

3 Astrit Iswanti 75 85 Tuntas

4 Cindy Apriliani 75 80 Tuntas

5 Devi Muryani 75 80 Tuntas

6 Endang Nova Yanti 75 75 Tuntas

7 Feni Kristalin Andriyanti 75 60 Tidak Tuntas

8 Ika Dewi Sri 75 70 Tidak Tuntas

9 Imas Dwi Alfitri 75 80 Tuntas

10 Isnaini 75 80 Tuntas

11 Jusrina Rifqi Azizah 75 75 Tuntas

12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 65 Tidak Tuntas

13 Nukmatul Khasanah 75 80 Tuntas

14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 90 Tuntas

15 Qusnul 75 80 Tuntas

16 Renita Ariyani 75 75 Tuntas

17 Rina May Novita 75 80 Tuntas

18 Seneng Rahayu 75 75 Tuntas

19 Sofia Arina Manasikana 75 75 Tuntas

20 Winarni 75 70 Tidak Tuntas

21 Zulfa Amelia 75 60 Tidak Tuntas

22 Siti Nurabel Aquari 75 80 Tuntas

23 Reza Rindiani 75 70 Tidak Tuntas

Jumlah 1740

Rata-rata 75,6

Lulus 73,9%

Tidak Lulus 26,1%

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. BOYOLALI

MTs NURUL ISLAM RINGINLARIK

KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

Alamat : Jln. Boyolali – Drajidan Km. 09 Telp. 0276 3288004

Email: [email protected]

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB. BOYOLALI

MTs NURUL ISLAM RINGINLARIK

KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

Alamat : Jln. Boyolali – Drajidan Km. 09 Telp. 0276 3288004

Email: [email protected]

LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS II

MTs NURUL ISLAM MUSUK

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Annisa Susilowati 75 85 Tuntas

2 Aryfatin Wulandari 75 85 Tuntas

3 Astrit Iswanti 75 80 Tuntas

4 Cindy Apriliani 75 90 Tuntas

5 Devi Muryani 75 80 Tuntas

6 Endang Nova Yanti 75 75 Tuntas

7 Feni Kristalin Andriyanti 75 75 Tuntas

8 Ika Dewi Sri 75 75 Tuntas

9 Imas Dwi Alfitri 75 80 Tuntas

10 Isnaini 75 80 Tuntas

11 Jusrina Rifqi Azizah 75 85 Tuntas

12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 75 Tuntas

13 Nukmatul Khasanah 75 75 Tuntas

14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 90 Tuntas

15 Qusnul 75 90 Tuntas

16 Renita Ariyani 75 80 Tuntas

17 Rina May Novita 75 90 Tuntas

18 Seneng Rahayu 75 80 Tuntas

19 Sofia Arina Manasikana 75 80 Tuntas

20 Winarni 75 75 Tuntas

21 Zulfa Amelia 75 75 Tuntas

22 Siti Nurabel Aquari 75 85 Tuntas

23 Reza Rindiani 75 90 Tuntas

Jumlah 1875

Rata-rata 81,5

Lulus 100%

Tidak Lulus 0%

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BOYOLALI

jalan Kemuning 32 Boyolali 57313 Telepon (0276) 321634 NPSN :

20363721

email : [email protected]

LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS I

MTs N 3 BOYOLALI

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiva Aulia Wardhani 75 80 Tuntas

2 Ahya Bazlin Sabila 75 85 Tuntas

3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 90 Tuntas

4 Amanda Putri Vebya 75 80 Tuntas

5 Aprizal Reza Wardani 75 70 Tidak Tuntas

6 Arvin Nazala Azhar 75 85 Tuntas

7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 80 Tuntas

8 Dewi Umayah 75 90 Tuntas

9 Dian Rahmawati Agustina 75 70 Tidak Tuntas

10 Fadhil Nayaka 75 70 Tidak Tuntas

11 Fajar Ayu Syahfitri 75 85 Tuntas

12 Fatimah Az Zahro 75 85 Tuntas

13 Fitriyani Nur Khasanah 75 80 Tuntas

14 Hammam Fathu Rozaq 75 75 Tuntas

15 Latifa Nur Sabrina 75 75 Tuntas

16 Lina Cahyantika 75 80 Tuntas

17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 75 Tuntas

18 Meilani Anggita Putri 75 90 Tuntas

19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah 75 70 Tidak Tuntas

20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 80 Tuntas

21 Muhammad Fajar Priyanto 75 85 Tuntas

22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 85 Tuntas

23 Muhammad Nofal Fahriza 75 70 Tidak Tuntas

24 Muhammad Nur Wahid 75 75 Tuntas

25 Muhammad Rifki Aziz 75 75 Tuntas

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 90 Tuntas

27 Nada Naqiyyah 75 95 Tuntas

28 Nur Mustofa 75 75 Tuntas

29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 70 Tidak Tuntas

30 Rafly Hidayat 75 85 Tuntas

31 Rojab Dwi Astanto 75 75 Tuntas

32 Silpha Seti Ramadhani 75 80 Tuntas

33 Taufiq Khabib Arkhani 75 90 Tuntas

34 Umar Syaifullah 75 70 Tidak Tuntas

35 Unggul Jati Wasesa 75 80 Tuntas

36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 75 Tuntas

Jumlah 2870

Rata-rata 79,7

Lulus 80,6%

Tidak Lulus 19,4%

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BOYOLALI

jalan Kemuning 32 Boyolali 57313 Telepon (0276) 321634 NPSN :

20363721

email : [email protected]

LEMBAR NILAI/HASIL ULANGAN FIQIH SIKLUS II

MTs N 3 BOYOLALI

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiva Aulia Wardhani 75 90 Tuntas

2 Ahya Bazlin Sabila 75 90 Tuntas

3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 85 Tuntas

4 Amanda Putri Vebya 75 80 Tuntas

5 Aprizal Reza Wardani 75 80 Tuntas

6 Arvin Nazala Azhar 75 90 Tuntas

7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 85 Tuntas

8 Dewi Umayah 75 90 Tuntas

9 Dian Rahmawati Agustina 75 75 Tuntas

10 Fadhil Nayaka 75 80 Tuntas

11 Fajar Ayu Syahfitri 75 80 Tuntas

12 Fatimah Az Zahro 75 85 Tuntas

13 Fitriyani Nur Khasanah 75 90 Tuntas

14 Hammam Fathu Rozaq 75 80 Tuntas

15 Latifa Nur Sabrina 75 85 Tuntas

16 Lina Cahyantika 75 95 Tuntas

17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 75 Tuntas

18 Meilani Anggita Putri 75 95 Tuntas

19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah 75 75 Tuntas

20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 80 Tuntas

21 Muhammad Fajar Priyanto 75 90 Tuntas

22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 75 Tuntas

23 Muhammad Nofal Fahriza 75 85 Tuntas

24 Muhammad Nur Wahid 75 90 Tuntas

25 Muhammad Rifki Aziz 75 80 Tuntas

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 95 Tuntas

27 Nada Naqiyyah 75 90 Tuntas

28 Nur Mustofa 75 75 Tuntas

29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 75 Tuntas

30 Rafly Hidayat 75 90 Tuntas

31 Rojab Dwi Astanto 75 85 Tuntas

32 Silpha Seti Ramadhani 75 85 Tuntas

33 Taufiq Khabib Arkhani 75 85 Tuntas

34 Umar Syaifullah 75 85 Tuntas

35 Unggul Jati Wasesa 75 90 Tuntas

36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 85 Tuntas

Jumlah 3045

Rata-rata 84,5

Lulus 100%

Tidak Lulus 0%

Lampiran 5. Foto kegiatan

MTs Nurul Islam Musuk

Gb. 1. Guru membuka pembelajaran

Gb. 2. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran

Gb. 3. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan setelah siswa mempelajari materi.

Gb. 4. Siswa mengerjakan tes tertulis/evaluasi

MTs N 3 Boyolali

Gb. 5. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai

Gb. 6. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran

Gb. 7. Guru memberikan penjelasan mengenai materi

Gb. 8. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan setelah siswa mempelajari materi

Gb. 9. Siswa mengerjakan tes tertulis/ evaluasi

DAFTAR NILAI

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Choirin Nasikhah

NIM : 111-13-007

Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PAI

Dosen Pembimbing Akademik : Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1. OPAK STAIN SALATIGA 2013

“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa yang

Cerdas, Peka, dan Peduli”.

26 -27 Agustus

2013 Peserta 3

2. OPAK Tarbiyah 2013 “Menjunjung Nilai-

nilai Kearifan Lokal Sebagai Identitas

Pendidikan Indonesia”.

29 Agustus

2013 Peserta 3

3. Library User Education (Pendidikan

Pemakaian Perpustakaan) UPT

PERPUSTAKAAN STAIN Salatiga

16 september

2013 Peserta 2

4. Training Pembuatan Makalah oleh LDK

Darul Amal STAIN Salatiga

18 September

2013 Peserta 2

5. Seminar Nasional Bahasa Arab “Upaya

Menjaga Eksistensi dan Masa Depan

Pembelajaran Bahasa Arab”.

09 Oktober

2013 Peserta 8

6. Piagam Penghargaan LDK Darul Amal

“Kajian Intensif Mahasiswa (KISMIS)“

10 Oktober

2013 Peserta 2

7. Diskusi Pondok Pesantren An-Nida 11 November

2013 Peserta 2

8. “SIBA-SIBI Training UTS Semester

Genap Tahun 2014” oleh CEC dan

02-03 Mei

2014 Peserta 2

ITTAQO

9. “Buka Bersama Anak-anak TPQ An-Nida”

oleh TPQ An-Nida Salatiga

23 Agustus

2014 Panitia 3

10. Seminar Nasional “Optimalisasi Sumber

Daya Insani Terhadap Lembaga Keuangan

Syariah” oleh Kelompok Studi Ekonomi

Islam (KSEI) STAIN Salatiga.

14 Oktober

2014 Peserta 8

11. Seminar Nasional Bahasa Arab ITTAQO

“Implementasi Kurikulum 2013 pada

Mapel Bahasa Arab tingkat dasar, dan

tingkat menengah dalam upaya menjawab

tantangan pengajaran Bahasa Arab”.

04 November

2014

Peserta

8

12. Diklat Microteaching oleh Himpunan

Mahasiswa Program Studi (HMPS)

Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga.

08 November

2014 Peserta 2

13. Seminar Nasional Entrepreneurship oleh

Gerakan Pramuka Racana Kusuma Dilaga

– Woro Srikandhi STAIN Salatiga.

16 November

2014 Peserta 8

14. Piagam Penghargaan “Mempertegas Peran

Pendidikan dalam Mencerahkan Masa

depan Anak Bangsa” oleh HMI Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo.

19 November

2014 Peserta 2

15. Kajian Intensif Mahasiswa oleh LDK

Darul Amal STAIN Salatiga “Fenomena

Islam di Salatiga”.

28 November

2014 Peserta 2

16. Lomba Malam Kreasi “Tunjukkan

Bakatmu” oleh Pondok Pesantren Putri

An-Nida Salatiga

14 Februari

2015 Panitia 3

17. Lomba 17 Agustus 2015 oleh Pondok

Pesantern Puta Putri An-Nida Salatiga

18 Agustus

2015 Panitia 3

18. Seminar Nasional Kewirausahaan Bersama

Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan

Koperasi (Disperindagkop) Salatiga “Jiwa

Muda, Berani Berusaha”.

30 Oktober

2015

Peserta 8