pkn

Upload: dini-kartika

Post on 10-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

isu radikalisme

TRANSCRIPT

TUGAS PANCASILA DAN KEWARGANEGARAANISIS MENODAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Nama: RufaidahNRP: 1130491KP: B

A. Pengertian

Fundamentalisme adalah sebuah gerakan dalam sebuah aliran, paham atau agama yang berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas (fondasi). Mereka menganggap diri sendiri lebih murni dan dengan demikian juga lebih benar.Radikalisme dapat merujuk kepada radikalisasi transformasi dari sikap pasif atau aktivisme kepada sikap yang lebih radikal, revolusioner, ekstremis, atau militan. Radikalisme ialah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan, pergantian, penjebolan terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya bila perlu menggunakan cara-cara kekerasan. menginginkan adanya perubahan total terhadap suatu kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat.

B. Kasus Kali ini bangsa indonesia kembali lagi dipanaskan dengan kedatangan faham kelompok baru yang masuk kebeberapa daerah di bumi pertiwi ini, sebuah paham yang mengatasnamakan kelompok yang lahir dari rahim agama islam yang menjadi keyakinan mayoritas bangsa indonesia. Kelompok ini adalah klompok (Islamic State of Iraq and Siria) yang dikenal dengan sebutan ISIS. Kelompok ini adalah kelompok ekstrim yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah dan mematuhi prinsip-prinsip jihad global. Seperti Al-Qaidah dan kelompok-kelompok jihad modern lainnya. ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok ini merupakan kelompok yang mengikuti interpretasi anti-Barat yang ekstrim Islam, mempromosikan kekerasan sektarian dan menganggap mereka yang tidak setuju dengan penafsiran sebagai kafir dan murtad. Beberapa tindakan yang menentang dan bertolak belakang dengan budaya muslim dunia diantara hal yang dilakukan ialah kelompok tersebut merusak pusara-pusara suci dan pembongkaran kuburan para nabi dan awliya yang shaleh di Irak, sehingga Islam didunia mengecam dan manghujat tindakan ISIS serta menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran mazhab Islam yang mana pun dan bertentangan dengan kewajaran manusia. Bahkan ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena mempunyai ribuan personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam. Mereka menjadi kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal dari pada Al-Qaidah. Garda yang mengatasnamakan islam ini yang pada awalnya menolak dan ingin menghancurkan paham otoriter ini menjadi sebuah kekuatan baru yang siap melancarkan perlawanan sengit terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Aksi yang lebih brutal dilakukan adalah kelompok ini tidak segan-segan membunuh dan membantai kaum minoritas dari semua golongan yang dianggapnya kafir, yaitu golongan yang tidak mau mendukung berdirinya Negara islam. (kompas.com)

C. PembahasanIndonesia merupakan bangsa yang majemuk dalam segala lini baik suku, budaya dan Agama yang hidup rukun berdampingan. Indonesia bukan Negara Islam melainkan Indonesia adalah Negara yang mayoritasnya adalah umat islam. Usaha-usaha pembentukan Negara islam oleh beberapa kelompok yang masuk dalam bangsa ini dengan menggunakan cara kekerasan ataupun cara cara radikal dengan mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab maka merupakan sebuah usaha yang sia-sia sebab berdirinya bangsa Indonesia ini adalah dengan adanya semangat ke-bhinekaan dari beberapa perbedaan yang lahir di tanah air ini. Dengan masuknya kelompok yang mengatasnamakan islam ini, merupakan salah satu permasalahan yang wajib mendapatkan perhatian dari seluruh elemen bangsa ini, baik pihak sipil, ataupun aparat hukum di Indonesia ini. Sebab dengan lahirnya paham radikal akan memicu konflik antar umat beragama yang otomatis akan menodai ideologi bangsa ini yaitu pancasila dan undang-undang yang menjadi pedoman hidup warga Negara Indonesia. Solusi yang bisa ditawarkan dalam menyikapi fenomena ini antara lain:1) Menampilkan agama sebagai ajaran universal yang memberikan arahan bagi terciptanya perdamaian di muka bumi.2) Perlu ada upaya, dan aksi untuk menolak sikap kekerasan dan terorisme. Terorisme dan kekerasan adalah bentuk pelecehan atas nama agama dan kemanusiaan.3) Sudah saatnya kita menumbuhkan rasa nasionalisme, dan bhinneka tunggal ika sejak dini.