ppt kel 3 rkl
DESCRIPTION
REKAYASA LINGKUNGANTRANSCRIPT
DAMPAK LINGKUNGAN UTAMA AKIBAT PROYEK
KONSTRUKSI PELABUHAN
PPELABUHAN INTERNASIONAL
PENJELASAN UMUMPERMASALAHAN YANG TIMBULSOLUSI
PENJELASAN UMUMPELABUHAN INTERNASIO
NAL
NAMA PROYEKProyek Pelabuhan Internasional di Gresik
LOKASI PROYEKJalan Manyar, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik
PENJELASAN UMUMPELABUHAN INTERNASIO
NAL
PERMASALAHAN YANG TIMBULPELABUHAN INTERNASIO
NAL
SOSIAL BUDAYAWarga sekitar proyek pembangunan Pelabuhan Internasional di Gresik unjuk rasa ke lokasi proyek karena lahan nelayan terganggu aktivitas proyek, 20 Mei 2015. Mereka membentuk komunitas aksi Barisan Orang Manyar Bersatu (BOMB) dan mereka melakukan aksi demo hingga menutup Jalan Pantai Utara (Pantura) khususnya Jl Raya Manyar. Mereka mengatakan bahwa jalur perahu nelayan terhambat karena adanya proyek pelabuhan tersebut. Massa juga menuntut agar Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) didatangkan untuk menjelaskan mengenai adanya Pelabuhan Internasional. Massa yang hanya ditemui General Manager BKMS sudah menemui massa tapi massa masih tidak terima dengan penjelasan tersebut. Dan bahkan mereka mengancam untuk datang dan melakukan aksi demo lagi.
“Proyek pembangunan pelabuhan ini tidak memikirkan nasib orang kecil. Mata pencaharian nelayan dimatikan akivitas warga. Proyek ini tidak berkemanusiaan,”
PERMASALAHAN YANG TIMBULPELABUHAN INTERNASIO
NAL
Awalnya, sebelum diadakannya pembangunan proyek, warga sekitar sudah biasa bekerja dan memiliki mata pencaharian sebagai pertambak garam dan nelayan.Warga asli Gresik juga banyak yang memiliki lahan berupa tambak garam dan seakan sudah membudaya bagi mereka untuk mempekerjakan dan hanya mengambil tenaga kerja dari warga sekitarnya saja, namun semenjak adanya pembangunan proyek ini, sebagian besar dari mereka kehilangan lahan dan pekerjaannya, bahkan budaya mempekerjakan orang-orang lokal pun tidak ada lagi karena mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan lain di luar wilayah mereka.Budaya mereka bekerja sebagai penambak garam, memicu pekerja-pekerja lain yang masih bekerja dan memiliki tambak garam untuk mata pencahariannya sebagai penambak garam tidak mau menjual tanahnya untuk proyek pelabuhan ini, sehingga menghambat jalannya progress, sehingga progress baru mencapai 30% hingga bulan Mei 2015 ini.
PERMASALAHAN YANG TIMBULPELABUHAN INTERNASIO
NAL
EKONOMIAdanya pengalih fungsian lahan, menyebabkan warga sekitar kehilangan pekerjaan, otomatis berpengaruh pada ekonomi warga sekitar yang apabila diakumulasikan tidak sebanding dengan nominal hasil penjualan lahan mereka.Petambak garam melangsir penurunan hasil garamnya mengalami penurunan yang sangat jauh, yang biasanya mereka mendapatkan 1.5 sampai 2 ton menjadi turun tak sampai mendapatkan hasil tersebut. Petambak biasanya bisa meraup 50 hingga 60 karung garam sebelum proyek tersebut dimulai. Jika dipresentase adalah muncul angka 100 persen menjadi 50 persen.Sedangkan, di sisi lain issue pembangunan proyek ini telah menelan investasi hingga mencapai 10 trilyun rupiah.
“Kesejahteraan mereka tidak bisa diukur dengan uang, karena kebanyakan lahan mereka merupakan tempat maya pencaharian sehari-hari. Dan belum tentu juga uang yang mereka sudah dapat bisa mensejahterakan mereka dalam jangka waktu panjang karena uang lebih mudah habis daripada lahan atau tanah yang bisa digunakan sampai generasi selanjutnya.”
SOLUSIPELABUHAN INTERNASIO
NAL
Solusi untuk permasalahan ditinjau dari segi permasalahan sosial ekonomi dan budaya yang menjadi alasan bagi masyarakat, yakni 1. Dapat dilakukan penyediaan lahan khusus untuk berusaha
(berjualan) di sekitar pelabuhan2. Mempekerjakan masyarakat sekitar untuk bekerja di pelabuhan
tersebut, misal sebagai operator, dsb.3. Mengadakan sosialisasi terlebih dahulu agar masyarakat dapat
menerima dan mengubah mainsetnya bahwa pada hakikatnya bekerja dan mencari uang tidak harus dilakukan dengan mata pencaharian sebagai penambak garam, dilakukannya pembangunan juga dapat menjadikan ekonomi masyarakat yang lebih baik
PELABUHAN CILAMAYA
PENJELASAN UMUM
NAMA PROYEKProyek Pelabuhan CilamayaLOKASI PROYEKKarawang, Jawa Barat
PELABUHAN CILAMAYA
Penolakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya disebabkan oleh permasalahan AMDAL yang tidak
sesuai, sehingga menyebabkan adanya kontroversi karena bersinggungan dengan
fasilitas migas Pertamina. Pertamina menolak proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya karena
berpotensi merugikan Pertamina. Lokasi pembangunan tersebut berada di jalur distribusi gas milik Pertamina sehingga akan menganggu
pasokan energi ke industri bahkan pasokan listrik untuk wilayah Jakarta.
Selain itu Kemenhub mendorong agar pembangunan Cilamaya tidak boleh mengganggu
lahan pertanian sehingga akses jalan dibangun dalam sistem closed gate dan elevated.
PERMASALAHAN YANG TIMBUL
SOSIAL BUDAYA
PELABUHAN CILAMAYA
Media Manager PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan negara akan merugi puluhan
triliun per tahun dari pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.
"Berkurangnya pendapatan APBN karena kehilangan produksi PHE ONWJ sebesar 40 ribu
bph minyak dan 200 mmscfd gas, setara dengan Rp 60 miliar per hari atau Rp 21 triliun per tahun,"
kata Adiatma di Jakarta, Selasa (10/3/2015).
PERMASALAHAN YANG TIMBUL
EKONOMI
PELABUHAN CILAMAYA
Dilakukan penggeseran sejauh 2,9 KM ke arah barat atau ke arah kawasan Bekasi dan Jakarta
dan dilakukan study dan pengkajian ulang mengenai AMDAL
SOLUSI
REKAYASA LINGKUNGANoleh:
KELOMPOK 33 KBG 1
Ahmad Zainullah (NIM. 1331310098)Retno Ika Trissanti H. (NIM.
1331310002)Tony Albisiawan (NIM.
1331310075)