ppt psikologi kerekayasaan lailatus sifa

Upload: tawonnakal

Post on 13-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PPT

TRANSCRIPT

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASIPSIKOLOGI KEREKAYASAANAVIZA ANANTA BHAKTIHEGGI ADITYALAILATUS SIFAPSIKOLOGI KEREKAYASAANMenurut Chapanis, psikologi kerekayasaan terutama memprerhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan, dan lingkungan kerja.Chapanis selanjutnya mengatakan bahwa kerekayasaan factor manusia pada umumnya dipandang sebagai satu istilah umum untuk bidang yang memperhatikan:

Unjuk kerja, perilaku manusia, dan pelatihan dalam sistem mesin-manusiaRancangan dan pengembangan diri sistem mesin-manusiaPenelitian medis dan biologis yang berkaitan dengan sistem

TUGAS PSIKOLOGI KEREKAYASAANTugas psikologi kerekayasaan memandang pekerjja sebagai suatu konstanta psikologis dan biologis yang mengandung banyak kecakapan dan keterbatasan yang ditentukan oleh pembawaan.Tugas psikologi kerekayasaan ialah mengubahMesin-mesin dan alat-alat yang digunakan manusia dalam pekerjaannya, atauLingkungannya tempat ia bekerja, untuk membuat pkerjaannya lebih sesuai dengan manusia

Singleton memiliki pandangan yang serupa dengan Chapanis dalam arti bahwa ergonomika-teknologi dari rancangan kerja didasarkan pada ilmu-ilmu biologi manusia: anatomi, fisiologi, dan psikologiPENDAHULU PSIKOLOGI KEREKAYASAANManajemen IlmiahPekerjaan dari Frederick W. Taylor, yang menekankan efisiensi dalam melakukan tugas pekerjaan, yang membuat berbagai macam peralatan yang disesuaikandengan bentuk dan berfungsinya anggota badan merupakan pendahulu dari psikologi kerekayasaan.

Analisa Waktu dan GerakDengan menganalisi gerak tangan dan gerak lengan dari tukang pasang batu tembok Gilberth mengurangi gerak yang tidak prlu dan berhasil meningkatkan pemasangan batu bata dalam satu jam dari 120 bata sampai 350 bata.

Kondisi KerjaPenelitian lain yang merupakan pendahulu psikologi kerekayasaan ialah penelitian eksperimental yan dilakukan tentang lingkungan kerja fisik. Penelitian di Hawthorne, dekat Chicago (Amerika Serikat), yang dilakukan oleh para ilmuean dari Universitas Harvard di pabrik yang besar dari Western Electric Company bertujuan untuk mengetahui dampak dari cahaya penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil-hasil penelitian ditemukan bahwa produktivitas bukan hanya merupakan gejala keteknikan saja, tapi juga merupakan gejala sosial.

KONDISI KERJA1.Kondisi Fisik Kerja.Lingkungan kerja fisik mencakup setiap hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah suara dan cahaya yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.a)Iluminasi (penerangan).Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi ialah: kadar (intensity) cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan. Faktor yang lain dari iluminasi ialah distribusidari cahaya dalam kamar atau daerah kerja. Untuk pekerjaan tertntu diperlukan kadar cahaya tertentu sebagai peenerangan

b)Warna.Banyak orang memberikan makna yang tinggi kepada penggunaan warna atau kombinasi warna yang tepat untuk ruanga-ruangan di rumah, di kantor, dan di pabrik. Hal ini tidaklah berarti bahwa warna tidak mempunyai warna dalam pekerjaan. Warna dapat digunakan sebagai:Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai pencipta kontras warna (Suyatno, 1985).Upaya menghindari timbulnya ketegangan mata(Schultz, 1982). Setiap warna berbeda dalam kemampuan pantulan cahayanya.Alat untuk menciptakan ilusi tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja (Schultz, 1982), yang memiliki efek psikologis (Suyatno, 1985)WarnaEfek jarakEfek suhuEfek psikisBiruJauhSejukMenenangkanHijauJauhSangat sejukSangat menenangkanMerahDekatPanasSangat menggangguOrangeSangat dekatSangat panasmerangsangc)Bising (noise).McCormick menggabungkan aspek bunyi yang tidak diinginkan dengan batasan dari Burrows dengan mengatakan bahwa tampaknya masuk nalar dengan mengatakan bahwa bunyi atau suara yang tidak diinginkan ialah bunyi yang tidak memiliki hubungan informasi dengan tugas atau aktivitas yang dilaksanakan.Tingkat-tingkat kerasnya suara atu bunyi tertentu dapat merupakan ancaman bagi pendengar. Menurut Schultz (1982) seorang pekerja yang sehari-hari mendengar bunyi pad tingkat 80 desibel ke atas untuk jangka waktu yang lama pasti akan menderita kehilangan pendengaran tertentu.Akibat-akibat lain dari tingkat bising yang tinggi ialah:Timbulnya perubaha fisiologis. orang-orang yang mendengar bising pada tingkat 95-110 desibel, terjadi penciutan dari pembuluh darah, perubahan detak jantung, dilatasi dari pupil-pupil mata dan bising yang keras dapat meningkatkan tekanan darah dan dapat ikut mengakibatkan sakit jantung juga meningkatkan ketegangan otot.Adanya dampak psikologis. Mereka yang bekerja dalam lingkungan yang ekstrem bising lebih agresif, penuh curiga, dan cepat jengkel dibandingkan dengan mereka yang bekerja dalam lingkungan yang lebih sepi.

McCormick menyimpulkan bahwa terdapat bukti bahwa bising:Menghasilkan penurunan pada prestasi kerja.Tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja.Menghasilkan peningkatan pada prestasi kerja.Pengurangan tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan cara:Mengurangi bunyi mesin, dengan cara membuat mesin-mesin yang lebih halus suaranya, dengan meredam suara dari mesin-mesin.Memasang dinding yang kedap suara.Mengharuskan para karyawan memakai alat pelindung pendengaran, misalnya dengan menggunakan kapas penutup telinga,atau lat penutup telinga (ear plugs).

d)Musik dalam bekerja.Sejak tahun 1940-an banyak perusahaan di Amerika Serikat mulai memperdengarkan music yang mengiri, sebagai latar belakang karyawan bekerja. Sebagaimana halnya dengan warna, banyak yang berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawannya. Hasil penelitian tidak menunjukkan hasil yang tegas tentang hal ini. Pada umumnya para tenaga kerja bekerja dengan perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah pada akhir hari kerja.Musik tampaknya memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, rutin dan monoton, sedangkan pad pekerjaan yang lebih majemuk dan memerlukan konsentrasi yang tinggi pad pekerjaan, pengaruhnya dapat menjadi sangat negatifSuyatno (1985) berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus dipandu oleh pertimbangan sebagai berikut:1.Musik dalam bekerja harus menciptakan suasana akustik yang menghasilkan efek menguntungkan pada pikiran.2.Musik akan bernilai sekali pada pekerja tangan pada pekerjaan repetitif dan pekerjaan lain yang hanya memerlukan sedikit kegiatan mental.

3.Musik tidak akan bernilai tinggi jika ada suara atau bunyi lain yang cukup keras.4.Musik bernada meriah diperdengarkan secar singkat pada awal hari, permulaan kerja, untuk membangkitkan gairah, diperdengarkan juga pada akhir hari, dan empat kali masing-masing selama setengah jam diperdengarkan musik ringan ditengah hari.5.Tempo musik janga terlalu lambat (slow) tetapi juga janga terlalu cepat.

2.Kondisi Lama Waktu Kerjaa)Jam kerja.Jumlah jam kerja diIndonesia umumnya adalah 40jam. Ada organisasi kerja yang membagi 40jam kerja kedalam 6hari kerja. Ada juga yang membaginya kedalam 5hari jam kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang menarik antara jam-jam kerja nominal dan aktual. Jika jam kerja nominal ditambah maka jam kerja aktual malahan menurun.b)Kerja paro-waktu tetap.Menurut Schultz (1982) mempekerjakan paro waktu menarik bagi:Orang-orang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga.Orang-orang yang cacat jasmaniah, yang menghadapi masalah mobilitas yaitu masalah pergi dan pulang dari tempat kerja.Orang-orang yang sedang mengalami krisis usia tengah baya.Orang-orang yang memang tidak bersedia bekerja selama 40 jam per minggu kerja di kantor atau di pabrik.

Yang termasuk dalam kelompok ini ialah para tenaga kerja muda yang menyukai gaya hidup yang lentur, yang dimungkinkan dengan bekerja paro waktu. Mereka senang dengan peluang untuk bekerja paro-waktu karena, disamping mendapatkan tambahan penghasilan, dapat memenuhi kebutuhan mereka akan aktivitas yang bermakna.

c)Empat hari minggu kerja.Dengan 4 hari kerja per minggu mereka harapkan akan terjadi peningkatan pada produktivitas dan efisiensi pekerja dan pengurangan dari jumlah absensi tenaga kerja. Dari hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan, penerapan 4 hari kerja per minggu pada kebanyakan kasus (perusahaan) meruakan suatu keberhasilan, namun bukan tanpa kritik. Ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya sedikit penuruna dari penerapan4 hari kerja per minggu, digantikan dengan pengaturan waktu kerja yang lain, yaitu jam-jam kerja lentur.

d)Jam kerja lentur.Ternyata penerapan jam kerja lentur berhasil dan memberikan beberapa keuntungan. Kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk jauh lebih berkurang, malah pada kasus-kasus tertentu sudah tidak merupakan masalah lagi.para tenaga kerja tiba di tempar kerja dengan perasaanyang lebih tenang dan dapat segera di mulai bekerja.

Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan jadwal jam kerja lentur menunjukkan keuntungan berikut:Produktivitas naik pada hampir separo dari perusahaan-perusahaan.Angket absensi berkurang pada lebih dari 75% dari perusahaan-perusahaan.Keterlambatan datang berkurang 84% dari perusahaan-perusahaan.Angka keluar masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari perusahaan-perusahaan.Semangat kerja tenaga kerja meningkat pada hampir semua perusahaan.

4. Sistem Mesin-ManusiaPada permulaan perang dunia II para sarjana psikologi kerekayasaan bersibuk diri dengan masalaj-masalah rancangan peralatan. Keadaan ini berkembang menjadi lebih luas dengan melihat manusia tenaga kerja sebagai komponen tidak terpsisahkan dari komponen mesin dalam satu sistem.

Sistem Mesin-Manusia adalah sistem dimana kedua komponen harus bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Masing-masing komponen (komponen manusia saja, atau komponen mesin saja) tidak berarti tanpa adanya komponen yang lain sebagai pelengkapnya.Ada dua macam sistem mesin manusia, yaitu sistem mesin manusia yang ber-ikal-terbuka dan yang ber-ikal-tertutup (open-loop dan closed-loop men-macinesystem). Pada ikal terbuka suatu masukan memasuki titik tertentu, membuat suatu mekanisme kembali bekerja, dan terjadilah suatu kegiatan tertentu. Misalnya sistem alat pengaman kebakaran (overhead sprinkler system) yang kita temukan dalam ruang-ruang gedung bertingkat. Sedangkan sistem ikal tertutup sebaliknya, merupakan sistem yang dapat mengatur diri sendiri. Misalnya ruangan dengan sistem pendingin (AC dengan alat termostat). Sistem mesin manusia yang ber-ikal-tertutup lebih efisien dari pada sistem ber-ikal-terbuka. Tugas dalam merancang sistem mesin manusia ialah guna menentukan cara yang paling efektif untuk menyajikan keterangan kepada operator manusia dengan menggunakan peragaan penglihatan, peragaan pendengaran atau peragaan perabaan.Tugas lain dalam merancang sistem mesin manusia ialah untuk merancang ruang kerja (work space).5. Penyajian Informasi Dalam merancang konstruksi mesin, yang pengaruhnya besar terhadap efisiensi kerja, ialah keputusan yang harus di ambil tenteng perga apa yang akan digunakan (peraga penglihatan atau pendengaran) sebagai saluran komunikasi antara mesin dan manusia serta bagaimana bentuk peraga tersebut. Penetapan dari saluran komunikasi antara mesin dan manusia tergantung pada :a. Jenis informasi yang harus di alihkanb. Dengan cara bagaimana informasi akan digunakanc. Lokasi dari tenaga kerjad. Lingkungan tempat tenaga kerja beroperasie. Sifat dari alat indra itu sendiri (sifat kuping dan mata)6. Fungsi-fungsi kendali Dalam kebanyakan sistem mesin manusia, operator menerima informasi melalui beberapa alat indranya, mengolah informasi ini dengan berbagai macam cara, untuk kemudian mengambil suatu tindakan. Tindakan ini biasanya dilakukan melalui suatu kendali, misalnya suatu tombol, kenop, engkol atau oengungkit. Hasil penelitian dan pengalaman menunjukan bahwa dengan cara apa alat-alat kendali dirancang dapat mempunyai dampak yang penting terhadap kecepatan dan kecermatan tindakan tenaga kerja dalam mengoperasikan mesin. Dengan kata lain jika alat kendali kurang tepat dapat saja tenaga kerja kurang cepat atau kurang cermat menggunakan alat kendali tersebut sehingga memberikan akibat yang merugikan.KESIMPULAN

psikologi kerekayasaan (engineering psychology) Memperhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan dan lingkungan kerja.Kenyamanan seorang tenaga kerja dalam ruangan tergantung pada bagaimana kita menerapkan konsep yang senyaman mungkin. Dari mulai tatanan meja, pencahayaan yang normal hingga music.Jam kerja yang pas juga menentukkan kenyaman seorang tenaga kerja. Agar tenaga kerja tidak terlalu lelah dalam berkerja, maka dari itu waktu jam kerja dapat diatur agar kondisi tenaga kerja tetap fresh.

DAFTAR PUSTAKAmunandar, a. s. (2001). psikologi industri dan organisasi. jakarta: penerbit universitas indonesia.