presentasi skripsi dudy
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
DALAM MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN
PADA PT. SHINTA GROUP TANGERANG
Oleh : Dudy Nuryadin
NPM : 0661201013Jurusan :
Manajemen
BAB I
Dalam menentukan kualitas produk, perusahaan harus mengetahui karakteristik kegiatan usahanya. Sehingga perhatian kualitas produk pada perusahaan dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik kegiatan perusahaan. Pengendalian kualitas produk dalam proses produksi harus dapat diperhatikan karena dalam suatu perusahaan pengendalian kualitas produk sangat penting keberadaannya .
Pengawasan manajemen produksi digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah dirumuskan. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan metode Total Quality Management (TQM).
Total Quality Management merupakan metode dalam manajemen produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sekaligus dengan peningkatan kualitas produk maka kepuasan pelanggan terhadap produk bisa terpenuhi.
Masalah yang dibahas pada penelitiaan ini terbatas pada
penanggulangan kualitas kelunturan kain jenis polyester tipe
medium colour serta dampaknya terhadap kepuasan pelanggan
akan produk yang dihasilkan oleh PT. SHINTA GROUP Tangerang
melalui complaint dari pelanggan, yaitu return atau pengembalian
produk yang telah dikirim ke pelanggan kepada perusahaan.
Untuk pembahasan Total Quality Management (TQM) yang
akan dijadikan metode pada penelitian ini, penulis menggunakan
Gugus Kendali Mutu (GKM) sebagai sarana dari tekhnik penelitian.
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan masalah :– Apakah PT. SHINTA GROUP Tangerang telah melakukan
penentuan standar kualitas produk dalam berproduksi?– Bagaimana dampak kepuasan dari pelanggan terhadap standar
kualitas produk yang dihasilkan?
BAB II
Kualitas merupakan ukuran relatif kebaikan suatu produk, produk berkualitas adalah produk yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Beberapa defenisi kualitas menekankan pada aspek yang berbeda-beda, misalnya kecocokan penggunaan, kesesuaian produk dengan kebutuhan pelanggan, kesesuaian produk dengan spesifikasi desain dan persyaratan tekhnisnya.
Total Quality Management (TQM) atau pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas dari produk yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan.
Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan tekhnik dalam manajemen produksi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sekaligus.
Kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM) mempunyai dampak terhadap penekanan biaya produksi. Hal ini karena kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM) dapat sekaligus meningkatkan kualitas dan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Ketika konsumen membeli suatu produk, maka ia memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance).
Kepuasan konsumen atau pelanggan merupakan aspek penting dalam konsep kualitas. Memproduksi produk yang bebas kerusakan dan berkualitas tinggi hanya akan menguntungkan apabila produk tersebut dapat memuaskan konsumen.
BAB IIIPada penelitian ini penulis melakukan penelitian deskriptif, yaitu dengan cara
melakukan perbandingan masalah.
Pada penelitian ini penulis akan melakukan penganalisaan tentang hasil dari pengendalian kualitas dengan menggunakan Roda Deming (Deming Wheel) sebagai alat bantunya.
Deming wheel diterapkan dalam praktek Gugus Kendali Mutu (GKM) dan menggunakan delapan langkah untuk peningkatan (Eight Steps for Improvement) dalam penelitiannya.
BAB IVObjek Penelitian
PT. SHINTA GROUP merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berbadan hukum perseroan terbatas (PT). PT. SHINTA INDAH JAYA dan PT. SULINDAFIN berstatus penanaman modal dalam negeri (PMDN) sesuai dengan surat keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat, yaitu PT. SHINTA INDAH JAYA No. 593/SK.270.BPKMPD/1981 dan PT. SULINDAFIN No. 593/SK.86.BPKPMD/1986. Untuk nomor izin usaha industri dikeluarkan oleh menteri perindustrian Republik Indonesia dengan surat keputusan N0. 326/DJAI/IUT-III/PMDN/VI/1987.
Penyajian DataDalam penelitian yang penulis lakukan, penulis menggunakan data sekunder. Data sekunder yang penulis gunakan yaitu data produksi tahun 2008 dan data produksi tahun 2009.
Analisis dataKualitas produk yang baik dan sesuai dengan selera dari pelanggan akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan, untuk itu sangat dibutuhkan pengendalian kualitas produk sehingga pelanggan dapat terpuaskan dengan produk yang dihasilkan dan pelanggan dapat loyal terhadap produk tersebut sehingga hasil akhirnya dapat meningkatkan laba perusahaan.
Pada penelitian ini, Gugus Kendali Mutu menggunakan Deming Wheel sebagai alat bantu yang akan digunakan. Yaitu menggunakan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang dijelaskan
dalam delapan langkah untuk peningkatan (Eight Steps for Improvement).
PlanLangkah pertama (mencari masalah utama)
Lembar data Pareto kain reprocess luntur jenis polyester berdasarkan warna dalam satuan kilogram Periode Tahun 2008.
No
Warna Tahun 2008
1 Medium Colour
129,266.66 KgRata-rata return product pada tahun 2008 =
10,772.22 Kg
Langkah kedua (mencari faktor penyebab)faktor penyebab dicari dengan menggunakan analisa
diagram tulang ikan (Fish Bone Analisys).
Faktor Penyebab Masalah Akibat
Metode Water fastnes test Kurang akurat Masih luntur
Manusia Kurang cermat Kurang training Salah analisa
Mesin Kurang perawatan Sudah tua Bermasalah
Lingkungan Sempit dan panas Jadi satu tempat Tergesa-gesa
Material - - -
Langkah ketiga (penyebab yang sangat berpengaruh)Diagram Pareto Analyze berdasarkan diagram Tulang Ikan dalam satuan kilogram
tahun 2008
Setelah mengevaluasi masalah dari beberapa faktor yang telah ditampilkan
melalui alat bantu diagram tulang ikan (fish bone), bahwa faktor metode dan manusia merupakan faktor paling dominan yang menyebabkan masih banyaknya kain luntur jenis polyester terutama medium colour. Sedangkan untuk faktor yang lain tidak memiliki pengaruh yang besar.
0
10
20
30
40
50
60
70
pareto chart
Metode 6575Kg
Manusia2887Kg
Mesin 840.42Kg
Lingkungan419.80Kg
Material
Langkah empat (menyusun rencana penanggulangan dan menetapkan sasaran)
Target dapat dihitung dengan menggunakan rumus Shozo Wakuno, :
T = NS – (NS – NT) x 0,6
• Maka target yang harus dicapai adalah :
• Diketahui :• NS = 129,266.66 Kg (Total
Kain Reprocess Tahun 2008)• NT = 10,772.22 Kg (Rata-
rata Kain Reprocess Tahun 2008)• Jawab :• T = NS – (NS – NT) x 0,6• T = 129,266.66 – ( 12,266.66 –
10,772.22 ) x 0,6• T = 129,266.66 – ( 1,494.44 ) x
0,6• T = 127,772.22 x 0,6• T = 76,663.33• Kesimpulan : Target yang
ditetapkan oleh Gugus Kendali Mutu untuk penurunan kelunturan kain jenis polyester type medium colour sebesar 76,663.33 Kg per tahun atau rata-rata penurunan 6,388.61 Kg setiap bulannya (76,663.33 : 12 bulan).
0
20
40
60
80
100
120
140
TARGET
ReprocesTahun 2008(129,266.66Kg)
Targetperbaikantahun depan(76,663.33Kg)
Diagram Pareto Target Penurunan Kain Luntur Jenis Polyester medium colour
Do Langkah kelima (melaksanakan rencana perbaikan)
Pada langkah ini pelaksanaan perbaikan dilakukan dengan menunjuk beberapa orang anggota Gugus Kendali Mutu (GKM) sebagai penanggung jawab.
CheckLangkah Keenam (Meneliti Hasil Perbaikan atau Evaluasi Hasil
Penanggulangan)Pada langkah ini, dilakukan perbandingan antara sebelum diadakannya perbaikan dengan sesudah
diadakannya perbaikan pada masalah yang disebabkan oleh faktor dominan.
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
setelah penerapantekhnik GKM
Tahun 2008(10772.22Kgperbulan)
Target(6388.61Kgperbulan)
Tahun 2009(3735.91Kgperbulan)
ACTIONLangkah Ketujuh (Standarisasi atau Membuat Standar)
Standart Lama Standart Baru
Fastness test (test kelunturan) with Water Fastness
Fastness test (test kelunturan) with Washing Fastness Multifibre With
Detergent 0.5 G/L and Steel Ball 45ºC x 45 Minute
Tidak ada pengarahan dan pelatihan tentang standart kerja
Diadakan pengarahan dan pelatihan standart kerja satu pertemuan selama dua minggu
Keuntungan yang bisa didapat oleh Gugus Kendali Mutu adalah :Penghematan
Jumlah penurunan kain luntur jenis polyester type medium colour tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 sebanyak 84,435.73Kg (129,266.66 - 44,830.93).Biaya operasional = Rp. 3.500,00/Kg kain. Maka biaya total operasional dari hasil penurunan kain adalah : jumlah penurunan kain luntur 84,435.73Kg x
biaya operasional (Rp. 3.500,00) = Rp. 295,525,055.00.Keuntungan kotor perbulan, Rp. 295,525,055.00 / 12 bulan = Rp.
24,627,087.92.Biaya Perbaikan
Pembelian Multifibre (1pcs=75yds) = Rp. 3,750,000.00.Pembelian Detergent 1pcs = Rp. 10,000.00.
Total biaya perbaikan adalah point (1) ditambah dengan point (2) yaitu : Rp. 3,750,000.00 + Rp. 10,000.00 = Rp. 3,760,000.00.
Keuntungan yang bisa diperoleh selama pelaksanaan kegiatan Gugus Kendali Mutu adalah : Rp. 20,867,087.92 per bulan. Dengan perincian keuntungan kotor
perbulan dikurangi total biaya perbaikan, yaitu : Rp. 24,627,087.92 - Rp. 3,760,000.00 = Rp. 20,867,087.92.
Langkah Kedelapan (Memecahkan Rencana Berikutnya)
Karena permasalahan pengendalian kualitas kelunturan kain jenis polyester type medium colour sudah dapat diatasi maka pada langkah delapan ini menentukan kembali permasalahan apa yang akan diangkat serta dicari penyelesaiannya.Dari tabel, diagram pareto dan diagram grafik perbandingan diatas, maka dapat diketahui adanya perubahan kepuasan pelanggan dari hasil pengendalian kualitas produk dengan menggunakan metode Total Quality Management (TQM) khususnya dengan menggunakan tekhnik Gugus Kendali Mutu (GKM). Ketidakpuasan pelanggan yang berupa pengembalian produk (return product) dapat ditekan sehingga tidak perlu banyak lagi reprocess kain luntur karena ketidakpuasan pelanggan akan produk yang dihasilkan.
No
Warna
Tahun 2008 Tahun 2009
1 Medium Colour
129,266.66 KgRata-rata
return product pada tahun 2008 = 10,772.22 Kg
44,830.93 KgRata-rata
return product pada tahun 2009 = 3,735.91 Kg
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
setelah penerapantekhnik GKM
Tahun 2008(10772.22Kgperbulan)
Target(6388.61Kgperbulan)
Tahun 2009(3735.91Kgperbulan)
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN• Penerapan metode Total Quality Management (TQM) memberikan
keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Perusahaan dapat mengefisiensikan biaya produksi dan karyawan akan menjadi loyal terhadap perusahaan serta semangat dalam bekerja.
• PT. SHINTA GROUP TANGERANG telah menentukan standart kualitas produk dalam berproduksi yaitu dengan perubahan tekhnik pengechekan/test kelunturan kain dari water fastness menjadi washing fastness multifibre with detergent 0,5 g/l and steel ball dengan temperatur 40C x 45 menit. Dari perbaikan yang dilakukan, dapat ditekan (efisiensi) biaya produksi reprocess kain luntur sebesar Rp. 20,867,087.92 perbulan
SARAN• Perusahaan hendaknya memperhatikan kualitas produk terlebih dahulu
sebelum dikirim pada pelanggan, apakah kualitas produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang diminta dan diinginkan oleh pelanggan atau apakah sudah sesuai dengan selera dari pelanggan,
• Perusahaan harus bisa menerapkan suatu metode atau sistem yang berpedoman pada kualitas produk dan kepuasan pelanggan dalam pelaksanaan aktivitas produksinya, dengan begitu dapat melatih karyawan untuk bisa bertanggung jawab dan memahami kualitas produk seperti apa yang diinginkan oleh pelanggan sehingga pelanggan terpuaskan.
Billahi Fi Sabilil HaqFastabiqul Khairat