proposal ermanilis edit
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Suatu organisasi biasanya mempunyai tugas pokok dan fungsi, yang apabila
terlaksana dengan baik, maka tujuan yang diinginkan akan segera dapat dicapai. Tugas
pokok dan fungsi akan memberikan corak dan sifat organisasi, berdasarkan tugas
pokok dan fungsi itu maka organisasi menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan,
usaha dan pekerjaan yang harus dilaksanakan, sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna maka
perlu adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang, sampai kepada rincian tugas
masing-masing pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut.
Untuk mencapai tujaun tersebut dalam pelaksanaan kerja perlu adanya
koordinasi yaitu: kontak dan keselarasan, diantara orang-orang maupun diantara
kegiatan-kegiatannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama
kearah tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya koordinasi dapat dihindarkan
kekacauan, selisih paham, kekombaran kerja ataupun kekosongan kegiatan. Selain itu
setiap individu dalam organisasi itu harus mempunyai wewenang-wewenang tertentu
untuk memberikan perintah dan menyelenggarakan koordinasi dalam setiap
organisasi.
1
Sementara itu pengelolaan sering digunakan untuk menggantikan kata
Manajemen, sedangkan pengembangan digunakan untuk menggantikan kata
development. Dua kata ini sebenarnya dapat dibahas secara terpisah dengan ruang
lingkup kegiatan yang berbeda pula. Namun tidak jarang kedua kata ini digunakan
secara bersama dalam makna ”Pengembangan” dan merupakan bagian dari kegiatan
pengelolaan. Pengertian Sumber Daya Manusia sendiri sering diartikan hanya terbatas
kepada tenaga kerja yang berpotensi saja. Dengan kata lain tidak semua tenaga kerja
dalam setiap organisasi atau lembaga termasuk dalam kategori sumber daya manusia.
Mengacu pada pola pemikiran bahwa tidak semua tenaga kerja adalah
sumber daya manusia, maka dalam unit perpustakaan tidak semua karyawan dalam
unit tersebut dapat dikelompokkan sebagai sumber daya manusia. Sumber daya
manusia adalah tenaga berpotensi dan tidak dapat dipisahkan dari organisasi atau unit
kerja. Secara teoritis semua karyawan yang mempunyai jabatan, struktural maupun
fungsional, merupakan tenaga inti suatu organisasi.
Dalam UU Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang tenaga kerja
Perpustakaan, Pendidikan, dan Organisasi Profesi. Pasal 29 yang berbunyi:
1. Tenaga perpustakaan terdiri dari atas pustakawan dan tenaga teknisi
perpustakaan.
2. Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan.
2
3. Tugas tenaga teknisi perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dianggap oleh pustakawan sesuai dengan kondisi perpustakaan yang
bersangkutan.
4. Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengankatan, pembinaan,
promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang
berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan perudang-
undangan.
5. Ketentruan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,
promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang
bersetatus non pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh penyelenggaraan perpustakaan yang bersangkutan.
Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,
promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus
nonpegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh
penyelenggara perpustakaan yang bersangkutan.
Menurut Sutarno NS (2006: 1) Sistematis pengelolaan sumber daya manusia di
bidang perpustakaan dapat digambarkan dalam enam lingkaran konsentris sebagai
berikut:
1. Lingkaran terdalam sebagai pusat mempresentasikan sumber daya
manusia, karena konsep-konsep pusat perkembangan pada manusia
seperti: Human contered design, human- centered development program
dan sejenisnya.
3
2. Cincin yang melingkari langsung lingkaran sumber daya manusia
adalah cincin pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan
merupakan upaya pertama dalam meningkat kan kemampuan sumber
daya manusia.
3. Cincin berikut adalah penelitian dan pengembangan. Dengan bekal
kemampuan dari pendidikan dan pelatihan masih diperlukan
eksprimentasi untuk memeastikan kemempuan pelaksanaan tugas.
Selain itu, diperlukan penelitian untuk mengembangkan dan
meningkatkan cara atau sistem dibidang perpustakaan.
4. Cincin berikutnya memprensentasikan jasa-jasa atau layanan yang
disediakan oleh unit perpustakaan. Cincin jasa ini secara sektoral
menurut kebutuhan pasar. Jasa dan pelayanan merupakan cerminan
kemampuan sumber daya manusia yang ada.
5. Cincin berikutnya menggambarkan lapisan apresiasi yang diterima dari
pelanggan jasa. Dengan cincin apreasi ini dimaksudkan unutk
menunjukkan bahwa antara pelanggan dan ketersediaan jasa hanya akan
dapat berhubungan apabila melewati cincin apresasi. Dalam hal
apresiasi tidak hanya bersifat ekonomis saja, namun juga dapat bersifat
politis, sosial, dan budaya.
6. Cincin terluar menggambarkan pasar dari layanan unit perpustakaan
atau pelanggan dari jasa yang tersedia.
4
Melihat pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
mendukung kemajuan suatu organisasi tersebut harus berusaha
untuk mendapatkan karyawan yang tepat baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berkaitan dengan ini maka tindakan yang paling tepat
untuk dilakukan adalah mengadakan penyaringan atau seleksi
karyawan sebelum adanya pembagian kerja. Hal ini amat penting
dan tidak boleh diabaikan karena bisa saja terjadi karyawan yang
diperoleh peusahaan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Terpilihnya pegawai yang tepat dapat memperkokoh suatu
organisasi dalam pencapaian tujuan. Keliru memilih pegawai, dapat
merugikan baik dari segi waktu, biaya maupun semangat kerja.
Dalam melaksanakan seleksi, suatu organsasi sebaiknya
menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon
tenaga kerja sebelum mereka ditolak atau diterima. Hal ini bertujuan
agar seleksi bisa dilaksanakan seobjektif mungkin. Setelah
melaksanakan seleksi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan
adalah penempatan, yaitu menempatkan orang yang tepat pada
jabatan yang tepat. Tenaga kerja yang ditempatkan pada jabatan
tertentu hendaknya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5
Oleh karena itu pembagian kerja merupakan salah satu faktor
yang paling penting karena adanya pembagian kerja akan dapat
memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja
yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan
terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling
melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan
kesulitan.
Perpustakaan seperti halnya organisasi yang lain, adalah jaringan dari berbagai
komponen yang saling berhubungan, sedemikian rupa, sehingga terdapat berbagai
tugas berbeda dalam setiap komponen. Setiap jenis tugas merupakan identitas yang
memerlukan keterampilan. Pengetahuan atau kemapuan tertentu yang perlu di ingat
oleh pimpinan perpustakaan adalah bukan mendesain tugas, yang diselesaikan dengan
kualitas setafnya, tugas pimpinan perpustakaan saat ini adalah mendesain tugas-tugas
dan menetukan staf yang memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tugas
berkembang selaras dengan tujuan organisasi induknya.
Implikasinya jelas, untuk mewujudkan pencapaian tujuan yang optimal dalam
suatu organisasi adalah terjalinnya kerjasama diantara sesama karyawan, dengan
mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi. Hal ini
mensinyalir adanya tuntutan yang harus di perhatikan dengan serius yakni
Produktivitas karyawan perpustakaan pusat harus di senergikan, karena tanpa hal
tersebut akan sulit untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
6
Dengan demikian keterlibatan seluruh karyawan diperpustakaan pusat
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, dengan penuh kesabaran dalam
pengembangan perpustakaan, sangat dibutuhkan untuk memacu produktivitas dan
kinerjanya.
Untuk membuktikan kebenarannya maka perlu di uji secara ilmiah sistematis
dan objektif, karena itulah penulis tertarik melakukan penelitian terhadap Pengaruh
pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja karyawan
Perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masaalah yaitu
”Bagaimana pengaruh pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja
karyawan Perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru”
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pembagian kerja karyawan perpustakaan Universitas
Lancang Kuning Pekanbaru.
2. Bagaimana produktivitas karyawan Perpustakaan Universitas Lancang
Kuning Pekanbaru
7
3. Adakah pengaruh pembagian kerja karyawan terhadap produktivitas kerja
karyawan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pembagian kerja di perpustakaan pusat
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui bagimana produktivitas karyawan Perpustakaan
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
3. Untuk mengetahui pengaruh pembagian kerja karyawan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini merupakan implementasi ilmu pengetahuan yang
pernah penulis terima selama mengikuti perkuliahan di Fakultas
Ilmu Badaya (Bidang Perpustakaan) Universitas Lancang Kuning
Pekanbaru.
2. Diharapkan sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Pusat
Universitas Lancang Kuning tentang pengaruh pembagian kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, dibidang yang
sama.
8
1.5 Hipotesa
Hipotesa disebut juga dengan perkiraan atau dugaan sementara. Dalam
penelitian yang mengkaji pengaruh variable bebas terhadap variable terkait, harus
dilengkapi dengan hipotesa. Dalam penelitian ini, hipotesanya yaitu :
H1 : Terdapat pengaruh pembagian kerja (Job Diskriftion) terhadap produktivitas
kerja karyawan perpustakaan pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
H0 :Tidak Terdapat pengaruh pembagian kerja (Job Diskriftion) terhadap
produktivitas kerja karyawan perpustakaan pusat Universitas Lancang
Kuning Pekanbaru
1.6. Disain Penelitian
1.6.1. Pengertian desain penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit,
desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun
demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi
dalam dua kelompok yaiut : (1) Prencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian
dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan
hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaanyang ada. (2) Pelaksanaan
penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85)
9
Sifat dari penelitian ini adalah Deskriptif . Penelitian deskriptif digunakan
untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi serta menafsirkan variabel pengaruh
pembagian kerja karyawan Universitas Lancang Kuning.
Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
survey. (Sugiono, 1994) menjelasakan pendekatan survey sebagai penelitian yang
dilakukan dalam populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif, distribusi, dan ataupun hubungan-hubungan antara variabel, sosiologis
maupun psikologis.
Setelah data yang berasal dari lapangan terkumpul, langkah selanjutnya penulis
akan menganalisa data tersebut. Data penelitian ini dianalisis dengan metode Path
analysis. Path analysis adalah metode analisis data pada penelitian kuantitatif yang
cocok untuk mengukur pengaruh suatu variable bebas kepada variable tidak bebas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan untuk
mengetahui apakah pembagian kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja di
perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Dalam penelitian ini
selain data kualitatif juga akan dilengkapi oleh data-data kuantitatif. Data kuantitatif
yaitu data dalam bentuk jumlah atau angka yang dituangan untuk menerangkan suatu
kejelasan dari angka-angka atau membandingkan dari beberapa gambaran sehingga
memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam kalimat atau uraian.
Data kuantitatif penelitian ini diperoleh melalui angket kemudian ditabulasikan guna
untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan pembagian tenaga kerja
10
karyawan yang dicari dengan melihat dan membandingkan rata- rata masing- masing
variabel. Sementara data kualitatif di peroleh melalui wawancara, observasi dan
penelitian dokumentasi.
1.6.2. Langkah-langkah penelitian
Berikut ini adalah desain penelitian dalam bentuk gambar dengan makna
Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian sebagaimanana yang
dikemukakan Moh Nazir yang telah penulis paparkan sebelumnya dalam membahas
pengertian desain penelitian, sebagai berikut :
11
Start
Penelitian Pendahuluan
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
HipotesisH1 :Terdapat pengaruh pembagian kerja pada Perpustakaan Pusat Universitas
Lancang Kuning Pekanbaru
H0 :Tidak Terdapat pengaruh produktivitas kerja pada Perpustakaan Pusat Universitas Lancang kuning Pekanbaru
Menentukan variabel penelitianX= Pembagian kerja (Job Diskription)Y= Produktivitas Kerja
Pengumpulan data 3.2 Jenis Data
- Data Primer- Data Sekunder
4.2 Metode Pengumpulan Data- Kuesioner- Observasi- Wawancara
12
Penentuan Populasi dan Sampel1. Populasi2. Teknik Sampling3. Penentuan Jumlah Sampel
ya
Data ValidDan
Realibel
tidak
Pengolahan Data- Uji F
Analisa dan Pembahasan:- Deskriptif- Inferensi (uji F)
Kesimpulan dan Saran
Pembuatan Kuesioner:
1. Berdasarkan variabel Penelitian 2. Menetapkan Skala3. Penyusunan Kuesioner
Uji Validitas dan Reabilitas
Gambar : Desain penelitian dalam arti sempit: proses operasional penelitian (lanjutan)
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang penulis memilih topik ini. Di
samping itu penulis juga memunculkan rumusan masalah dan tujuan serta
kegunaan penelitian ini.
Bab II: Tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada bagian kedua ini pertama-tama,
penulis mengemukakan deskripsi lokasi penelitian. Selain itu, bab ini berisi
teori-teori yang digunakan sebagai pendukung dalam penulisan skripsi ini.
Teori tersebut meliputi teori Job Descreftion (pembagian kerja),
Produktivitas kerja karyawan.
Bab III: Metodologi Penelitian. Bab ini berisi beberapa metode yang dilakukan
dalam pengambilan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian. Di
samping itu, penulis juga menyebutkan subjek dari penelitian ini.
Bab IV: Laporan Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini dikemukakan laporan
hasil penelitian. Laporan tersebut Pengaruh pembagian kerja (Job
descriftion ) terhadap produktivitas kerja karyawan Perpustakaan Pusat
Univeritas Lancang Kuning Pekanbaru.
13
Selesai
Bab V: Simpulan dan Saran. Pada bab terakhir ini berisi simpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Disamping itu, bab ini juga
berisi saran bagi peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan khususnya
manajemen dan produktivitas kerja
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka.
Berdasarkan sepengetahuan penulis terhadap penelitian sejenis, penulis
menemukan tiga hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang
dijadikan sebagai rujukan.
Penelitian pertama dilakukan oleh Hadi Prayetno tahun 2009 yang berjudul
Pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. BTN
(persero. Tbk Kantor cabang Syariah Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan
dengan menggunakan sampel jenuh (sampel sensus) dengan membagikan kuesioner pada
karyawan PT. BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Medan. Metode analisis yang
dipergunakan adalah metode analisis defkriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari
analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F) dan pengujian
signifikan parsial (Uji t) dan pengujian koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada faktor Spesialisasi Kerja
(X1) terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah
Medan. Sedangkan faktor Beban Kerja (X2) sebagai variabel dominan kedua berpengaruh
15
signifikan terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang
Syariah Medan.
Penelitian Kedua dilakukan oleh Tri Silawati Dewi tahun 2005 dengan Judul
Pengaruh Pembagian Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT.
Dupantex Kabupaten Pangkalongan dengan hasil Populasi Penelitian meliputi seluruh
karyawan bagian produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan yaitu 1014 orang,
Sampel 10% dari populasi. Variabel Penelitian ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembagian Kerja (X) yang
terdiri dari Penempatan Kerja, Beban Kerja dan Spesialisasi Pekerjaan. Sedangkan
variabel terikatnya adalah Efektivitas Kerja (Y). Data Pembagian Kerja diambil dengan
menggunakan metode angket, sedangkan Efektivitas Kerja diambil dengan menggunakan
dokumentasi data perusahaan dan untuk kelengkapan data-data menggunakan metode
wawancara dan observasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode
analisis diskriptif persentase dan analisis regresi linier sederhana. Hasil Penelitian dari
analisis regrisi linier sederhana di peroleh persamaan regresi Y = 26,446 + 0,242 X. Hasil
analisis varians untuk regresi diperoleh Fhitung = 6,795 > Ftabel = 3,94. Dengan demikian
menunjukan bahwa Pembagian Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Efektivitas Kerja karyawan maka hipoteis peneliti diterima.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Roni Candra :2010 dengan judul Pengaruh
Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (BAPPELITBANG) Kabupaten Rokan
Hulu. Hasil dari analisi regresi linier sederhana didapatkan persamaan : Y = 2,203 + 0,619
16
X yang dapat dijelaskan bahwa konstanta (a) sebesar 2,203 menunjukkan besarnya nilai
variable Yjika variable besarnya dianggap nol, artinya jika tanpa dipengaruhi oleh
variable penetapan kerja dalam organisasi maka besarnya prestasi kerja adalah 2,203.
Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan pengaruh yang searah, artinya semakin
tinggi nilai variable kesesuaian penempatan kerja akan menyebabkan semakin tinggi
perstasi kerja. Kemudian besarnya koefisien diterminasi (R²) = 0,745 menunjukkan bahwa
penempatan kerja (X) memberikan konstribusi/sumbangan sebesar 74,50% terhadap
perubahan prestasi kerja, sedangkan sisasnya sebesar 25,60% merupakan
sumbanga/kontribusi variable lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Dari hasil uji
parsial (Uji t) didapatkan nilai t hitung = 12,804 lebih besar dari hasil t table = 2,003
dengan significant 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga terbukti bahwa secara parsial
variable penempatan kerja (X) berpengaruh secara signifikan terhadap perestasi kerja
pegawai (Y). dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penempatam kerja sesuai
dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan kerja, keterampilan kerja dan pengetahuan
kerja berpengaruh sangat kuat dalam meningkatkan pretasi kerja pegawai
BAPPELITBANG Kabupaten Rokan Hulu.
Meskipun penelitian yang penulis temukan memiliki kesamaan dengan penulis
lakukan, namun penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan.
Yang menjadi pembeda penelitian ini adalah :
1 Variabel penelitian sama-sama dua variabel namun memiliki dua variabel
perbedaan-perbedaan
17
2 Penelitian diatas lebih dekat kepada penelitian kualitatif, sedangkan
penelitian yang penulis kerjakan lebih dekat kepada penelitian kuantitatif.
3 Lokasi penelitian metode serta waktu penelitian jelas berbeda, Yang
mengakibatkan populasi dan sampel juga mesti berbeda
2.2 Landasan Teori.
2.2.1. Perpustakaan
Perpustakaan, seperti yang dikenal sekarang adalah lebih tua dari pada buku,
kertas dan mesin cetak. Sebab perpustakaan telah ada jauh sebelum benda-benda
tersebut ditemukan oleh. Namun tidak mudah untuk menentukan kapan mulai ada
sebuah perpustakaan. Menurut suatu analisa dan kajian tentang perpustakaan
dipastikan telah diawali sejak berkembangnya budaya dan pengenalan bentuk huruf-
huruf sebagai formulasi suara atau bahasa komunikasi. Huruf-huruf tersebut dirangkai
menjadi kata-kata yang mengandung arti tertentu. Sementara kata-kata tersebut
dirangkai menjadi kalimat. Sedangkan kalimat yang sempurna disusun menjadi alenia
/tulisan, baik sebagai artikel, kumpulan tulisan naskah, deskrip, maupun buku sebagai
informasi yang lengkap. Berbagai tulisan tersebut dikumpulkan, disimpan, dipelihara
dan dipergunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan oleh masyarakat tertentu. Ketika
itulah kalangan masyarakat menggunakan perpustakaan. Hal tersebut terus berfroses
dan mengalami berbagai perkembangan dan perubahan, sampai pada saat sekarang ini.
2.2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi
18
Di Indonesia, berdasarkan SK Menpan no. 132 tahun 2003, seperti dikutip
Hermawan dan Zen (12), dinyatakan bahwa perpustakaan adalah unit kerja yang
memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-
kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis
perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.
Dalam UU RI no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, dinyatakan bahwa
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Artinya
bahwa sebuah perpustakaan harus memiliki unit kerja, koleksi baik tercetak maupun
non-tercetak, dan sumber daya manusia yang melaksanakan tugas sebagai pengelola
unit kerja dan koleksi tersebut.
Selanjutnya dalam UU RI no. 43 tahun 2007 pasal 24. a dan b secara tegas
menetapkan bahwa :
a. Setiap Perguruan Tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi
standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan.
b. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (a) memiliki koleksi, baik
jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
19
2.2.3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Secara umum tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menunjang
Universitas dalam proses Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Secara khusus adalah untuk
membantu mahasiswa, tenaga pengajar dan tenaga kependidikan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran.
Linch (3) mengatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemustakanya, dengan tiga tujuan
utama yaitu :
a. Menyediakan kebutuhan untuk proses pendidikan para mahasiswa, sesuai
dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan lainnya;
b. Mendukung proses pembelajaran para tenaga pengajar dengan menyediaan
koleksi yang up to date; dan
c. Menyediakan koleksi untuk kebutuhan penelitian.
Upaya pencapaian tujuan tersebut akan dapat terlaksana dengan baik, apabila
setiap komponen di Perguruan Tinggi berpartipasi dalam mewujudkannya. Hermawan
dan Zen (34), mengatakan bahwa pentingnya keberadaan perpustakaan perguruan
tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi
menjadi indikator mutu pendidikan Perguruan Tinggi. Semakin baik perpustakaannya
maka semakin baik pula mutu keluaran Perguruan Tinggi tersebut.
2.2.4. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
20
Thomson dan Reg (10), menyatakan ”The prime function of a university
library is to provide facilities for study and research for the member of its own
institution”, dengan demikian sebuah universitas tanpa perpustakaan yang ’sempurna’
sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi maka bagaimana kualitas out put dari
universitas tersebut akan
Perpustakaan Perguruan Tinggi disebut juga sebagai unsur penunjang
Perguruan Tinggi dalam mewujudkan Visi dan Misinya. Upaya untuk merealisasikan
peran tersebut, perpustakaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar Civitas Akademika, oleh karena itu
koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran, pengorganisasian bahan pelajaran setiap program studi, koleksi
tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.
b. Fungsi Informasi
Perpustakaan diharapkan mampu menjadi sumber informasi yang mudah
diakses oleh pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling
mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di
perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi
21
adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk
kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.
d. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk
membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi
pemustaka.
e. Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga dapat membantu melakukan publikasi karya
yang dihasilkan oleh masyarakat universitas yaitu para sivitas akademika dan
staf non-akademik.
f. Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang
telah dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
g. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai
tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dihasilkan untuk membantu
pengguna dalam melakukan tri dharmanya. (Wijayanti, 3-4)
2.2.5.Kegiatan di Perpustakaan
Kegiatan diperpustakaan adalah suatu tugas atau jawaban yang harus dilakukan
didalam perpustakaan tersebut, yang dapat dibagi sebagai berikut:
(SutarnoNS,2006:73)
22
1. Pengadaan bahan pustaka, meliputi kegiatan :
a. Menghimpun/ mengumpulkan
b. Membeli
c. Menerima sumbangan/bantuan
d. Tukar-menukar
e. Menggandaakan
f. Menerbitkan
g. Kerja sama koleksi
2. Pengolahan mencakup:
a. Regestrasi
b. Pengecapan
c. Katogisasi
d. Klasifikasi
e. Pengetikan kartu buku
f. Pengetikan kartu katalog
g. Pembuatan nomor barcode (sistem komputer)
h. Pembuatan perlengkapan buku (label, slip buku, slip tanggal , sampul
dan lain-lain)
i. Pembuatan lembar kerja
j. Penjajaran kartu ( file)
k. Penysusunan koleksi pada tempat tertentu (rak buku, majalah, koran,
lemari/laci dan lain-lain).
23
l. Pemasukan data (data entry)
3. Layanan, meliputi kegiatan:
a. Sirkulasi (peminjaman/ pengembalian)
b. Keanggotaan
c. Referensi
d. Bimbingan dan penyuluhan kepada pemakai
e. Layananpembaca
f. Layanan unit perpustakaan keliling (perpustakaan umum/layanan ekstra
g. Penelitian
h. Layanan lain yang mungkin dilakukan
i. Pendidikan pemakai
4. Pemasaran /sosialisasi meliputi:
a. Publikasi
b. Promosi
c. Mengundang tokoh, pakar, figur publik
5. Kerja sama antar perpustakaan mencakup kegiatan:
a. Pengolahan
b. Katalog induk
c. Pembinaan dan peengembangan profisi
d. Sistem jajaring/ jaringan
24
Sering diungkapkan bahwa perpustakaan adalah lembaga yang Nir – Laba
( Non profit organization ) artinya perpustakaan bukanlah lembaga yang mencari
keuntungan, seperti halnya toko buku. Namun perpustakaan memerlukan modal, baik
untuk pengadaan koleksi, perawatan dan pelayanan, serta gaji pengelolaannya.
Perpustakaan adalah suatu investasi sebagai lembaga yang memerlukan modal,
maka tidaklah mungkin perpustakaan memberikan layanan secara gratis kepada
pemustaka. Dalam banyak hal, pemakai pada hakekatnya, tidak membayar secara
langsung, tetapi membayar secara tidak langsung, misalnya mahasiswa membayar
layanan perpustakaan melalaui unag kuliah, artinya, pembayaran yang dilakukan
sepenuhnya, adalah untuk sebesarnya memenuhi kebutuhan pengguna itu sendiri.
(Herman,2006:12-13)
2.3. Manajemen Sumber Daya Perpustakaan.
2.3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut (Sutarno NS, 2006:115-116). Sumber Daya Manusia di Perpustakaan
merupakan salah satu faktor atau pilar yang sangat penting. Oleh sebab itu harus selalu
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi Pengembangan Sumber
Daya Manusia (human resources). Di Perpustakaan harus dilakukan perencanaan yang
baik, agar perpustakaan memiliki SDM yang berkualitas. Seperti halnya
pengembangan koleksi yang dilakukan untuk dapat selalu mengikuti perkembangan
informasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai, maka Sumber Daya
Manusia harus terus menerus dikembangkan. Pengembangan SDM, terutama sumber
25
daya masa ini, dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan tersebut, mencakup dua bidang yaitu :
1. Kualitas Pengetahuan knowledge , keterampilan Skill dan sikap, Kpribadian,
Perilaku atitude.
2. Kuantitas ( Jumlah ) Pembinaan Seumber Daya Manusia, menurut jumlah,
mengacu kepada perkembangan kebutuhan yaitu :
- Menambah jumlah pegawai, apabila terjadi perkembangan organisasi.
- Mengurangi jumlah pegawai,apabila terjadi perampingnan struktor
organisasi.
- Mempertahan yang ada, namun dilakukan efesiensi dan efektifitas, agar
terjadi penghematan.
Sedangkan (Sedarmayanti,2001:17) Sumber Daya Manusia adalah
diperuntukkan bagi pelaksanaan, pengelolahan, penyimpanan dan penyaluran
informasi. Agar hasil pelaksanaan pekerjaan kantor tersebut dapat mencapai tujuan
yaitu tersedianya informasi yang siap pakai, maka hendaknya diterapkan fungsi-fungsi
manajemen terhadap SDM terseut yaitu :
- Perencanaan.
- Pengorganisasian
26
- Pengerakkan
- Pengawasan
- Dan fungsi-funsi manajemen lainnya
Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya,
perpustakaan memerlukan tenaga Sumber Daya manusia yang memadai, baik dari
jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Jumlah dan kualitas dari tenaga
pustakawan atau mereka yang bekerja dilingkungan perpustakaan sangat tergantung
dari jenis perpustakaan serta cakupan tugas yang harus dilaksanakannya
(Darmono,2001:220).
Fungsi manajemen yang terdiri atas, Perencanaan, Pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan, dijalankan guna mencapai tujuan organisasi
perpustakaan yang telah ditentukan sebelumnya. Namun ada hal yang harus dipenuhi
didalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut yaitu unsur-unsur manajemen. Unsue-
unsur manajemen itu terdiri atas enam hal yang bisa disebut enam M. Yaitu :
(1).Manusian (man). (2) Uang (modal kerja ) atau money,(3) mesin-mesin penunjang
(machines ) (4). Barang-barang, inventaris atau material (materials ).(5). Sistem
prosedur dan mekanisme kerja (methods) dan (6). Tempat berlangsung transaksi
informasi masyarakat pemakai atau pelanggan yang disebut pasar atau market.
(Sutarno,2006:160).
Masyarakat dalam pandangan dunia perpustakaan adalah semua orang yang
secara sosiodemegrafi tercakup dalam jangkauan tujuan pelayanannya. Mereka tidak
dibatasi oleh batas-batas ruang secara tegas. Siapa pun dan darimana pun orang
27
tersebut berasal, dianggap mempunyai hak untuk mendapat informasi yang
dibutuhkannya, karena itu mereka berhak pula atas pelayanan perpustakaan.
Perpustakaan merupakan bagian integral dari struktur sosial, yang secara khas
membidangi pengelolaan informasi dan sumber-sumber informasi. Oleh karena
tugasnya yang khas seperti itu maka hampir disemua lembaga atau organisasi sosial
dimasyarakat, selalu ada perpustakaannya.(M.Yusup,2009:342).
2.3. PEMBAGIAN KERJA (JOB DISKRIPTION)
2.3.1. Pengertian Pembagian Kerja ( Job Diskription}
Wewenang, kewajiban dan tanggung jawab menjadi jelas. Ini akan mencegah
kekacauan, konflik kekuasaan, tumpang tindih pekerjaan dan kecendrungan saling
lempar tugas, wewenang dan tanggung jawab apabila ada kemungkinan kesulitan.
(Iskandar,1992:28)
Penbagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja,
mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan tujuan
organisasi atau perpustakaan, oleh karena itu dalam perpustakaan perlu sekali adanya
pembagian kerja yang baik dapat memberikan penjelasan bagi para karywan untuk
dapat melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan beban kerja yang menjadi
tanggung jawabnya. (Iskandar,1992:37).
2.3.2. Manfaat Pembagian kerja
28
Manfaat pembagian kerja adalah agar supaya pekerjaan terselenggara dengan
baik sesuai rencana dan dapat diketahui dengan jelas tujuan suatu organisasi, pegawai
atau karyawan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pekerjaan tersebut.
( Marzuki,1981:9).
Sedangkan menurut A.S Moenir manfaat pembagian kerja adalah:
a. Memudahkan bagi seseorang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya tanpa
nunggu perintah atau komando.
b. Diketahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari pekerjaan itu.
c. Tidak meragukan dalam pemberian tugas atau pelaksanaan pekerjaan.
d. Memudahkan dalam pengawasan
e. Tidak terjadinya simpang siur atau benturan dalam pelaksanaan pekerjaan.
f. Menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan kebutuhan pendidikan.
2.3.3. Alasan Pembagian Kerja
Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak akan
melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa bantuan
orang lain.
Menurut Sondang P. Siagian ada tiga alasan di adakan pembagian kerja yaitu:
a. Beban kerja yang harus di pikul
b. Jenis pekerjaan yang harus beragam
c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan.
29
(Sondang P. Siagiaan ,1983:10)
Dengan adanya pembagian kerja maka pegawai atau karyawan dituntut
tanggung jawabnya didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan kepadanya.
Jenis pekerjaan yang beraneka ragam yang merupakan hal yang sudah biasa didalam
organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi pekerjaan diperlukan
karena dalam pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-fungsi dimana setiap fungsi
tersebut memerlukan keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
2.3.4. Indikator Pembagian Kerja
Untuk mengukur pembagiankerja digunakan indikatorindikator sebagai
berikut:
1) Penempatan Karyawan
Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan
ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang
dimiliki sebab ketidak tepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan
menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak
maksimal (A.S Nitisesmito,1996:174).
2) Beban Kerja
Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan
dan tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai
tertentu. (Sutarno,1978 :103)
30
Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata,
sehingga dapat dihindari adanya seorang karyawan yang mempunyai beban
kerja terlalu banyak atau sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata
ini tidak berarti bahwa setiap karyawan di perusahaan tersebut harus tetap
sama beban kerjanya.
3) Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarkan oleh
keahlian atau keterampilan khusus (Sutarto:1978.110). Spesialisasi
pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua
pekerjan membutuhkan keahlian dan tidak semua orang mempunyai
keahlian yamg sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan
keterampilan sendiri.
Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik maka
perlu sekali adanya spesialisasi pekerjaan. Namun walaupun demikian spesialisasi
pekerjan bukan merupakan tujuan mengkotak-kotankan pegawai
Pembagian kerja ( Job Diskriftion) adalah:
- Perincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas yang semacam atau
erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh suatu organisasi
tertentu.
31
- Perincian serta pengelompokan tugas-tugas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seseorang pejabat
tertentu.
Alasan-alasan tentang pentinya tenaga kerja (Job Diskriftion) antara lain:
1. Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan, kecakapan dan
mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi.
2. Karena orang yang sama tidak dapat dapat berada di dua tempat pada saat
yang sama.
3. Karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama.
4. Karena bidang pengetahuan dan keahlian bigitu luas, sehingga dalam
rentang hidup tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak dari pada
sebahagian kecil dari padanya ( Sutanto :2006.93)
2.4. PRODUKTIVITAS
Secara sederhana, produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara
keluaran (output) dengan masukan (input). Produktivitas lebih ditujukan pada efisiensi
produk, secara lengkap aturan produktivitas organisasi adalah semua kelancaran atau
hasil dibagi dengan semua masukan.
Menurut (Nurmansya,2007:148) menyatakan bahwa produktivitas
mengamdung pengertian yang bertentangan dengan konsep ekonomis, filosofi dan
sistem sebagai berikut:
32
1. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenan dengan usaha kegiatan
manusia untuk menghasilkan barang ataupun jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat.
2. Sebagai konsep filisofi, pandangan hidup dan sikap mental yamg selalu
berusaha, meningkatkan mutu kehidupan.
3. Sebagai konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian
suatu tujuan harus ada kerja sama dari unsur-unsur yang relaven sebagai
sistem.
Dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, perlu dikembangkan suatu
penilaian terhadap tenaga kerja tersebut sebelum dilakukan penilaian terhadap tenaga
kerja, perlu diketahui tentang produktivitas.
Selain itu, produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh sikap kerja
seperti, kesedian untuk bekerja secara bergiliran (shift work), tingkat keterampilan,
hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan.
Produktivitas tenaga kerja menurut pendapat (Prof.Dr. Sumitro Djayahadi
Kusuma ,1991:41) merupakan aktivitas yang penting dalam organisasi, karena tenaga
kerja membuat tata susunan yang efektif dalam suatu kelompok kerja dalam
perusahaan.
Berbagai ungkapan seperti output, kinerja, efesiensi, efektivitas dan bang for
the buck sering dihubungkan dengan produktivitas. Secara umum, pengertian
produktivitas dikemukakan orang dengan menunjukkan kepada rasio output terhadap
input. Inputs bisa mencakup biaya produksi dan biaya peralatan. Sedangkan output
33
bisa terdiri dari penjualan, pendapatan dan kerusakan. Bahkan ada yang melihat pada
performansi dengan memberikan penekanan pada nilai efesiensi. Efesiensi diukur
sebagai rasio output dan input. Dengan kata lain dengan pengukuran efesiensi
menghendaki penentuan outcome, dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai
untuk menghasilkan outcome tersebut. (Gomes,2003 :159 )
Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Menurut (Nurmansyah SR,2007:154), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan antara lain:
1. Motivasi
Pimpinan perlu mengetahui motivasi kerja, setiap pimpinan dapat memberikan
dorongan kepada karyawan untuk kerja lebih baik.
2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, tanpa bekal pendidikan tidak
mungkin orang dapat dengan mudah mempelajari, sistem kerja yang bersifat baru.
3. Disiplin Kerja
Keinginan untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang tidak di
tentukan.
4. Keterampilan
34
Banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan keterampilan tersebut
dapat di tingkatkan melalui tarining, peatihan, dan kursu-kursus.
5. Sikap dan Etika
Dalam membangun yang serasi, selaras, dan seimbang dalam suatu tempat /
lingkungan kerja.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas perorangan yang tinggi
(Sinungan,2005:64) antara lain:
Kelompok pertama
- Tingkat pendidikan dan keahlian
- Jenis teknologi dan hasil produksi
- Kondisi kerja
- Kesehatan, kemampuan fisik
Kelompok kedua
- Sikap (terhadap tugas, teman)
- Keanekaragaman tugas
- Kepuasan kerja
- Kepastian pekerjaan
- Ambisi dan promosi
Lebih lanjut (Simanjuntak,1993:26) faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja pada karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan / kantor sebagai
berikut:
35
1. Pendidikan dan pelatihan
2. Pengahasilan dan jaminan sosial
3. Kesehatan
4. Kesempatan kerja
5. Peningkatan kemampuan manajemen pimpinan
6. Kebijaksanaan pemerintah
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor :
← - Knowldge
← - Skells
← - Abilities
← - Attitudes, dan
← - Behaviors
Dari para pekerja yang ada di dalam organisasi, sehingga banyak program
perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya.
Klingner & Nanbaldian, menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi
perkalian daru usahan pegawai ( effort ), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,
dengan kemampuan pegawai (ability ), yang diperoleh melalui latihan-latihan.
Produktivitas yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback
bagi usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahap berikutnya. ( Gomes,2003:160).
Pengaruh pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja
karyawan perpustakaan Pusat Unilak.
36
Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengikuti
seseorang atau melakukan sesuatu yang menjadi tujuan organisasi atau harapannya,
seperti dalam Perpustakaan Pusat Unilak, langkah yang tepat untuk mengaktifkan
pegawai untuk mewujudkan harapan, guna meningkatkan kesejahteraannya.
Sebagaimana dikemukakanoleh (I.Narawijaya,199:77) bahwa motivasi
seseorang dalam organisasi tergantung pada harapannya. Ia akan mempunyai motivasi
yang tinggi, jika ia berkeyakinan bahwa prestasi itu dapat mengaharapkan imbalannya
lebih besar.
Jika dikaitkan dengan kondisi Perpustakaan Pusat Unilak, sebuah perpustakaan
yang ada dan tetap eksis dapat berperan dengan baik dan sanggup meleksanakan
tugas-tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Hal tersebut merupakan suatu
proses yang terus berlangsung dan diserapkan produktivitas kerjanya, semakin lama
semakin meningkat. Pada gilirannya citra perpustakaan di mata masyarakat menjadi
lebih baik, ( Sutarno NS, 2006:66).
Pada prinsipnya, secara umum sebuah perpustakaan mempunyai 3 (Tiga)
kegiatan utama yaitu:
1. Menghimpun
2. Memelihara
3. Memberdayakan semua koleksi bahan pustaka (Sutarno NS,2006:72).
Karyawan sebagai tenaga penggerak, yang merupakan unsur terpenting perannya
dalam dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan organisasi perpustakaan, oleh
karena itu karyawan dituntut memiliki kemampuan untuk menggerakkan segala
37
sumber yang ada pada Perustakaan Pusat Unilak, sehingga dapat diberdayakan secara
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sesuai dengan uaraian dan beberapa fungsi-fungsi pembagian kerja/
produktivitas kerja yang harus di ketahui dan dilaksanakan oleh karyawan
perpustakaan dalam kegiatan sehari-hari akan dibahas dan dijadikan sebagai indikator
pembagian (job Diskription) kerja serta produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian terdapat pengaruh positif pembagian kerja (Job Diskription)
terhadap produktivitas kerja karywan Perpustakaan Pusat Unilak. Dengan perkataan
lain, semakin baik/ pembagian pekerjaan (Job Diskription) maka semakin baik pula
atau semakin tinggi tingkat produktivitas untuk mengembangkan perpustakaan pusat
tersebut.
Keterangan: r1y = Pengaruh Variabel bebas x terhadap y
38
Produktifitas KerjaPembagian Kerja(Job Diskription)
r1y
BAB III
METODE PENELITIAN.
3. 1 METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian dikriptif dengan metode
penelitiannya adalah metode survei menurut (Best ,1982:19).
Penelitian Diskriftif adalah suatu analisis untuk menjawab pertanyaan, hubungan
antara beberapa variabel. Variabel yang dikaji dibedakan atas dua hal yaitu variabel
bebas terdiri dari pembagian kerja Job Diskription, sedangkan variabel terkait adalah
produktivitas kerja karyawan dalam mengembangkan perpustakaan pusat Unilak.
Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, dapat dikemukakan kejadian-kejadian relatif, distriatif dan hubungan antara
variabel, sosiologi maupun psikologi. (Subiono,1994:3)
39
3.2 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan Perpustakaan Pusat Unilak
Pekanbaru yang berjumlah 7 orang sebagai sampel penelitian ini diambil
keseluruhannya.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sensus yaitu
sebanyak 7 orang. dari 7 orang karyawan Perpustakaan Pusat dibuatkan nomor urut
yaitu 1-7, sebagai nomor responden dalam sampel penelitian ini.
3.3 VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian yaitu akan di teliti dalam penelitian ini terdiri dari, satu
variabel bebas yaitu : Pembagian Kerja (Job Diskription) x dan variabel terkait adalah
produktivitas kerja karyawan Perpustakaan Pusat Unilak (y) sebagai berikut
No Variabel Indikator
1
2
Pembagian Kerja (x)
Produktivitas Kerja (y)
- Penempatan Karyawan
- Beban Kerja
- Motivasi
- Disiplin Kerja
- Pendidikan
40
- Keterampilan
- Sikap dan Etika
3.4. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dipergunakan dua teknik
pengumpulan data yaitu :
1. Angket ( Quesionere ) yaitu penulis membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan penelitian ini, dan sebabarkan kepada objek yang akan diteliti, dari hasil
angket tersebutlan akan didapat gambaran secara umum,yang akan dibahas dan
dianalisa untuk mendapatkan hasil penelitian yang sebenarnya.
2. Wawancara, adalah peneliti berhadapan langsung dengan objek yang akan diteliti
yaitu tentang data-data yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
Angket disusun menurut model skala Likert yang dirumuskan dalam benuk
kontinium dengan empat kategori yaitu :
Kuisioner dibuat terstruktur dengan alat ukur Skala Likert yaitu :
1. Sangat setuju (sangat positif) dengan skor :5
2. Setuju ( positf) dengan skor :4
3. Ragu-ragu ( netral) dengan skor :3
4. Tidak setuju ( negative) dengan skor :2
5. Sangat tidak setuju (sangat negative) dengan skor :1
41
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk melakukan analisis dari hasil penelitian ini, analisis data dipergunakan
adalah analisa Korelasi dan analisa regresi berganda dengan hipotesis statistiknya
adalah sebagai berikut:
1. H1 : ry>0
Ho : ry = 0
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koofisien korelasi sedehana,
rumus produk moment menurut :(Arikunto,2006:170)
r = nΣxy – (Σx) (Σy)
√{1n Σ y²- (xy)²} {nΣ y²- (Σy)²}
Dimana:
r = Koefisen korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel
x = Skor tiap item
y = Skor total variabel
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsisten
alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai
hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda
Analisis Regresi
Untuk menguji hipotesis penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi linier.
Analisis regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Pembagian kerja (x)
42
terhadap perestasi kerja (y). Adapun rumus regresi linier yang dipakai adalah sebagai
berikut:
Y=a + bX + e
Dimana:
Y = Perestasi kerja
a = Konstata
b = Koefisien regresi
X = Penempatan kerja
e = Variabel gangguan
Dari pengolahan data dengan program SPSS For Windos Version 17 kemudian
dilakukan analisis secara diskriftif dan pembuktian hipotesis.
43