proposal edit

42
A. JUDUL PENELITIAN “PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RATA-RATA TERTIMBANG” (Studi Kasus Pada PT Sukses Mitra Sejahtera Kras Kediri) B. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperluas perusahaan. Sehingga bagi seorang pemimpin akan terus meningkatkan laba yang akan diperoleh, karena jumlah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai ukuran kemajuan perusahaan dan juga sebagai gambaran keberhasilan seorang pimpinan dalam manajemen perusahaan. Laba dapat di peroleh apabila perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain mutu yang dihasilkan, juga 1

Upload: danny-cruz

Post on 26-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Edit

A. JUDUL PENELITIAN

“PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE RATA-RATA TERTIMBANG”

(Studi Kasus Pada PT Sukses Mitra Sejahtera Kras Kediri)

B. LATAR BELAKANG

Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba

semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan dan memperluas perusahaan.

Sehingga bagi seorang pemimpin akan terus meningkatkan laba

yang akan diperoleh, karena jumlah yang dihasilkan dapat digunakan

sebagai ukuran kemajuan perusahaan dan juga sebagai gambaran

keberhasilan seorang pimpinan dalam manajemen perusahaan.

Laba dapat di peroleh apabila perusahaan mampu bersaing

dengan perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain mutu yang

dihasilkan, juga persaingan dalam menentukan harga jual. Konsumen

biasanya akan mencari produk dengan harga yang wajar dengan kualitas

yang tinggi.

Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat

penting bagi perusahaan industri, karena selama proses masukan (bahan

mentah) menjadi keluaran (bahan jadi) begitu banyak biaya-biaya yang

terjadi dalam perusahaan, misalnya : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya tidak langsung.

1

Page 2: Proposal Edit

Biaya-biaya tersebut harus diperhitungkan untuk menentukan besarnya

biaya produksi untuk memproduksi suatu jenis produk pada unit tertentu,

atau dapat dikatakan untuk penentuan harga pokok produksi pada suatu

produksi yang di produksi.

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan

baku, tenaga kerja, overhead pabrik di bebankan ke pusat biaya. Biaya

yang dibebankan ke setiap unit di tentukan dengan membagi total biaya

yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang di produksi.

Pusat biaya biasanya adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan

dalam satu departemen.

Harga jual suatu produk ditentukan dari perhitungan harga

pokok produksi. Jika perhitungan harga pokok produksi tidak tepat maka

akan mempengaruhi penentuan harga jual produk yang tidak tepat maka

akan mempengaruhi penentuan harga jual produk yang tidak tepat juga.

Misalnya perhitungan harga pokok produksi yang tinggin akan

menghasilkan penentuan harga jual yang tinggi pula. Akibatnya suatu

produk tidak mampu bersaing di pasar. Begitu juga sebaliknya dari

perhitungan harga pokok produksi rendah akan menghasilkan penentuan

harga jual yang rendah pula akibatnya perusahaan tidak mencapai laba

yang maksimal walaupun harga jual dapat bersaing di pasar.

Dengan demikian perhitungan harga pokok produksi suatu

produk menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan harga

jual dari produk yang dihasilkan.

2

Page 3: Proposal Edit

Jika terdapat kesalahan dalam memperhitungkan harga pokok produksi

akan membawa pengaruh yang besar untuk penentuan harga jual.

Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan perhitungan

biaya yang terjadi dari tiap departemen dalam memproduksi suatu produk

apabila dalam salah satu departemen menghasilkan produk yang rusak.

Dengan adanya perhitungan biaya pada produk rusak dapat digunakan

untuk pengambilan keputusan berkaitan dengan kelangsungan hidup

peerusahaan. Dalam hal ini nantinya diharapkan perusahaan akan

mendapatkan laba semaksimal mungkin.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil judul: “

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode

Rata-rata Tertimbang (Studi Kasus Pada PT Sukses Mitra Sejahtera

Kras Kediri)”.

3

Page 4: Proposal Edit

C. Batasan Penelitian

Agar pembahasan selanjutnya tidak meluas dan terarah dan tidak meluas,

maka pembahasan ditekankan pada :

a. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode

rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost Menthod).

b. Data-data produksi dan laporan hasil produksi yang dipakai dalam

penelitian adalah data tahun 2010-2011.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan diatas,

permasalahan yang akan peneliti ambil adalah sebagai berikut :

“Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan

metode rata-rata tertimbang dibandingkan dengan perhitungan harga

pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perhitungan

harga pokok produksi dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang

dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi yang digunakan

oleh perusahaan.

4

Page 5: Proposal Edit

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat Operasional

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para manager dalam

mengambil keputusan untuk menentukan harga jual yang dipengaruhi

oleh harga pokok produksi sehingga harga jual tersebut mampu

bersaing di pasar.

2. Manfaat Akademik

Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam hal menambah

pengetahuan terutama yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok

produksi dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

G. LANDASAN TEORI

1. Harga Pokok Produksi

Ada beberapa pengertian Harga Pokok Produksi, adalah sebagai

berikut :

Menurut Hansen Mowen (2004) :

Harga pokok produksi adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada waktu tertentu.

5

Page 6: Proposal Edit

Menurut Supriyono (2002) :

Harga pokok produksi adalah aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan dalam proses produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan termasuk biaya produksi.

Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi suatu produk pada waktu yang terdiri dari biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Menurut Supriyono (2002),” secara ekstrim pola pengumpulan

harga pokok dapat dikelompokan menjadi 2 metode yaitu :

1. Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga

pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan

atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan dan

kontrak dapat dipisahkan identitasnya. Pada harga pokok pesanan,

harga pokok di kumpulkan setiap pesanan sesuai biaya yang

dinikmati oleh setiap pesanan, jumlah produksi setiap pesanan

akan dihitung pada saat pesanan selesai.

2. Metode harga pokok proses

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga

pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan

waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun.

6

Page 7: Proposal Edit

Pada metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk

yang homogen, bentuk produk bersifat standar, dan tidak

tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.

3. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok

produksi, terdapat dua pendekatan , yaitu pendekatan full costing dan

pendekatan variable costing.

1) Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel

maupun tetap.

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing

terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya

overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya

pemasaran, biaya adminisrtrasi dan umum).

7

Page 8: Proposal Edit

2) Variable Costing

Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi

yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku

variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan

baku , biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

variabel.

Harga produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing

terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) di

tambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel

dan baiaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya

overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan

umum tetap ).

4. Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga

pokok yang membebankan biaya-biaya produksi selama periode

tertentu kepada proses atau kegiatan produksi dan membagikannya

secara merata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang

bersangkutan.

Adapun karakteristik metode harga pokok proses adalah

sebagai berikut :

1) Aktivitas produksi bersifat terus menerus,

8

Page 9: Proposal Edit

2) Produksi bersifat massa, dengan tujuannya mengisi persediaan

yang siap dijual,

3) Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya

relatif homogen dan berdasarkan standar,

4) Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang

dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi,

5) Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.

Berdasarkan Supriyono(1999),” karakteristik utama dari metode

harga pokok proses adalah sebagai berikut :

1. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan,

meringkas dan menghitung harga pokok baik total maupun satuan

atau per unit. Apabila produk diolah melalui beberapa tahap atau

departemen, laporan harga pokok disusun setiap departemen di

mana produk diolah.

2. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui

rekening barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap

elemen biaya. Apabila produk diolah melalui beberapa departemen,

rekening barang dalam proses disamping diselenggarakan untuk

setiap elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap departemen

di mana produk diproses.

9

Page 10: Proposal Edit

3. Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau

periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa tahap

atau departemen, laporan produksi tersebut dibuat untuk setiap

departemen.

4. Produksi ekuivalen (equivalent production) digunakan untuk

menghitung harga pokok satuan. Produksi ekuivalen adalah

tingkatan atau jumlah produksi di mana pengolahan produk

dinyatakan dalam ukuran produk selesai.

5. Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya

produksi tertentu, maka elemen biaya produksi tertentu (misalnya

biaya bahan) tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen untuk

elemen biaya yang bersangkutan (produksi ekuivalen bahan)

6. Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-

elemen yang menikmati biaya yang dibebankan, berupa yang

dinikmati produk selesai dari departemen tertentu atau pengolahan

yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen berikutnya dan

beberapa harga pokok produk dalam proses akhir.

7. Apabila dalam proses pengolahan produk timbul produk hilang,

produk rusak, produk cacat, tambahan produk akan diperhitungkan

pengaruhnya dalam perhitungan harga pokok produk.

Sedangkan prosedur dalam rangka menentukan harga pokok

produk pada metode harga pokok proses sebagai berikut (Supriyono

1999),” :

10

Page 11: Proposal Edit

1. Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk

menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen

dalam rangka menghitung harga pokok satuan.

2. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead

pabrik periode tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa

departemen elemen biaya tersebut dikumpulkan untuk setiap

departemen.

3. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah

elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya

yang bersangkutan.

4. Menghitung harga produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau

ke departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk

dalam proses akhir.

5. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Weighted Avarage

Cost Method)

Berdasarkan Mulyadi (2009),” dalam metode ini, harga pokok

persediaan produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya

produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit

ekuivalen produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata

tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan

untuk menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

11

Page 12: Proposal Edit

departemen berikutnya atau ke gudang dengan cara mengalihkannya

pada jumlah kuantitasnya. Terdapat dua bagian yaitu :

a. Metode harga pokok rata-rata tertimbang departemen pertama.

Dalam departemen produksi pertama, biaya yang harus

diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi adalah

biaya yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal dan

biaya produksi yang dikeluarkan dalam dalam periode sekarang.

Biaya yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal

merupakan biaya yang berasal dari periode sebelumnya. Apabila

terjadi produk yang rusak atau hilang akhir proses terhadap

perhitungan harga pokok produk per satuan. Perhitungan harga

pokok produksi untuk produk yang hilang/rusak pada pada akhir

proses sudah ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan

dalam departemen yang bersangkutan, sehinggu harus

diperhitungkan dalam penentuan unit ekuivalen produk yang

dihasilkan oleh departemen tersebut. Baik di dalam departemen

produksi pertama maupun departemen-departemen produksi

setelah departemen produksi pertama, harga pokok produk yang

hilang /rusak pada akhir proses harus dihitung. Dan harga pokok

ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok produk selesai

yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang.

Hal ini akan mengakibatkan harga pokok per satuan produk selesai

12

Page 13: Proposal Edit

yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang menjadi

lebih tinggi.

Dalam departemen produksi pertama rumus perhitungan harga

pokok rata-rata tertimbang sebagai berikut :

Biaya bahan Biaya bahan baku yang Biaya bahan baku yang

I. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya bahan baku

II. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya tenaga kerja

III. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya overhead pabrik

13

Biaya bahan baku per unit

Biaya bahan baku yang melekat dalam proses awal

Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya tenaga kerja per unit

Biaya tenaga kerja yang melekat dalam proses awal

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya overhead pabrik per unit

Biaya overhead pabrik yang melekat dalam proses awal

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Page 14: Proposal Edit

b. Metode harga pokok rata-rata tertimbang – departemen setelah

departemen pertama.

Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen produksi

setelah departemen produksi yang pertama merupakan harga pokok

kumulatif yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari

departemen (atau departemen-departemen) sebelumnya dengan

biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen yang

bersangkutan. Rumus perhitungan kedua macam harga pokok per

satuan tersebut adalah :

Harga Pokok Produk Per Satuan yang dibawa dari Departemen

Sebelumnya

I. Harga Pokok Produk Per unit yg di bawa dari Departemen sebelumnya

= Harga pokok produk dalam proses awal yg berasal dari departemen sebelumnya

+ Harga pokok produk yang ditransfer dr departement sebelumnya dalam periode sekarang

Produk dalam proses awal

+ Produk yang di transfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang

14

Page 15: Proposal Edit

Harga Pokok Produk Per Unit yg Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen Pertama

Biaya bahan Biaya bahan baku yang Biaya bahan baku yang

II. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya bahan baku

III. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya tenaga kerja

IV. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya overhead pabrik

V. Total harga pokok produksi per satuan = (1) + (2) + (3) + (4)

6. Laporan Biaya Produksi

Dalam kalkulasi harga pokok proses, semua biaya yang

dibebankan ke sebuah departemen akan diikhtisarkan dalam laporan

biaya produksi untuk departemn tersebut. Laporan ini merupakan sarana

15

Biaya bahan baku per unit

Biaya bahan baku yang melekat dalam proses awal

Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya tenaga kerja per unit

Biaya tenaga kerja yang melekat dalam proses awal

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya overhead pabrik per unit

Biaya overhead pabrik yang melekat dalam proses awal

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Page 16: Proposal Edit

guna menyajikan jumlah biaya yang diakumulasikan dan rincianya

selama satu bulan.

Menurut Adolph Matz (1997),” laporan biaya produksi untuk

sebuah departemen akan memperlihatkan:

1. Biaya total dan biaya per unit yang ditransfer dari departemen

sebelumnya.

2. Biaya bahan,pekerja, dan overhead pabrik yang ditambahkan di

departemen tersebut.

3. Biaya per unit yang ditambahkan di departemen tersebut.

4. Biaya total dan biaya per unit diakumulasikan pada akhir operasi

departemen tersebut.

H. METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan selanjutnya tidak meluas dan lebih terarah maka

pembahasan ditekankan pada :

a. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode

Rata-Rata Tertimbang.

b. Data yang dianalisis oleh peneliti adalah untuk menentukan harga

pokok produksi pada tahun 2010-2011.

16

Page 17: Proposal Edit

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Sukses Mitra Sejahtera yang beralamat

di Desa Cangak Krandang Kec. Keras Kab. Kediri .

Alasan memilih lokasi penelitian ini karena perusahaan bersedia

memberikan datanya untuk di teliti khususnya yang berkaitan dengan

data yang dibutuhkan peneliti.

3. Data dan Teknik Pengumpulannya

1. Jenis Data

a. Data kualitatif

Data kualitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah

berupa sejarah latar belakang berdirinya perusahaan, lokasi

perusahaan, struktur organisasi perusahaan.

b. Data kuantitatif

Dimana data kuantitatif yang diambil berupa data biaya

produksi dan data laporan produksi tahun 2010-2011.

2. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang belum diolah Perusahaan atau

yang masih memerlukan perhitungan dan penetapan guna

mendapatkan informasi tertentu yang diperoleh pada

perusahaan yang bersangkutan.

17

Page 18: Proposal Edit

b. Data Sekunder yaitu data yang telah diolah perusahaan atau

data yang sudah tidak perlu memerlukan pengolahan lebih

lanjut, seperti sejarah umum Perusahaan dan Struktur

Organisasi Perusahaan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan dalam hal ini

adalah kepala bagian produksi untuk mengetahui prosedur

perusahaan dalam memproduksi produk dari awal hingga

menjadi barang jadi.

b. Dokumentasi

Mengambil data kebutuhan produksi yang tersedia di

perusahaan dan data-data lain yang diperlukan dalam

perhitungan harga pokok produksi, seperti data biaya bahan

baku, tenaga kerja, overhead dan gambaran perusahaan secara

umum.

c. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan secara langsung ke objek penelitian.

18

Page 19: Proposal Edit

4. Identifikasi Variabel

a. Harga Pokok Produksi.

b. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang(Weigthed Avarege

Cost Method).

5. Definisi Operasional Variabel

a. Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi suatu produk pada waktu tertentu yang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

b. Metode harga pokok rata-rata tertimbang adalah harga pokok

perssediaan dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi

sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi

produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang.

Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk

menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

departemen berikutnya atau ke gudang dengan cara mengalikanya

dengan jumlah kuantitasnya.

6. Teknik Analisis Data

1. Menghitung total biaya per satuan :

Yang melekat pada proses awal

+ Yang dikeluarkan dalam periode sekarang

19

Page 20: Proposal Edit

2. Menghitung Unit Ekuivalensi:

Unit Ekuivalen

= Produksi selesai

+ (Produk dalam proses x Tingkat Penyelesaian)

3. Menghitung Biaya Produksi per Satuan :

Total Biaya : Unit Ekuivalen

4. Analisis hasil perhitungan:

Unsur Biaya

Produksi

Yang Melekat Pada

Produk Dalam Proses

Awal

Yang Dikeluarkan

Dalam Periode Sekarang

Total Biaya

Unit Ekuivalensi

Biaya Produksi Per Kg

(1) (2) (3)(4)2+3

(5) (6)

BBB xxx xxx xxx xxx xxx

BTK xxx xxx xxx xxx xxx

BOP xxx xxx xxx xxx xxx

Rumus perhitungan harga Pokok Per Unit Produk Departemen

Pertama dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Rata-Rata

Tertimbang.

I. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya bahan baku

20

Biaya bahan baku per unit

Biaya bahan baku yang melekat dalam proses awal

Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Page 21: Proposal Edit

II. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya tenaga kerja

III. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya overhead pabrik

Harga Pokok Produk Per Satuan yg Dibawa Dari Departemen Sebelumnya

I. Harga Pokok Produk Per unit yg di bawa dari Departemen sebelumnya

= Harga pokok produk dalam proses awal yg berasal dari departemen sebelumnya

+ Harga pokok produk yang ditransfer dr departement sebelumnya dalam periode sekarang

Produk dalam proses awal

+ Produk yang di transfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang

Harga Pokok Produk Per Unit yg Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen Pertama

II. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya bahan baku

21

Biaya tenaga kerja per unit

Biaya tenaga kerja yang melekat dalam proses awal

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya overhead pabrik per unit

Biaya overhead pabrik yang melekat dalam proses awal

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya bahan baku per unit

Biaya bahan baku yang melekat dalam proses awal

Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Page 22: Proposal Edit

III. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya tenaga kerja

IV. = +

________________________________________ Unit ekuvalennsi biaya overhead pabrik

V. Total harga pokok produksi per satuan = (1) + (2) + (3) + (4)

22

Biaya tenaga kerja per unit

Biaya tenaga kerja yang melekat dalam proses awal

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Biaya overhead pabrik per unit

Biaya overhead pabrik yang melekat dalam proses awal

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang

Page 23: Proposal Edit

Perhitungan Harga Pokok Kumulatif Per Satuan Produk

Departemen 2 dengan Menggunakan Metode Harga Pokok

Rata-Rata Tertimbang

Unsur Biaya

Produksi

Yang Melekat Pada

Produk Dalam Proses

Awal

Yang Dikeluarkan

Dalam Periode Sekarang

Total Biaya

Unit Ekuivalensi

Biaya Produksi Per Kg

(1) (2) (3)(4)

(2) + (3)(5)

(6)(4) : (5)

Harga pokok ygBerasal dr dept. 1

xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya yg ditambahkan dlm dept. 2

xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya Tenaga Kerja

xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya Ov.Pabrik

xxx xxx xxx xxx xxx

23

Page 24: Proposal Edit

7. Jadwal penelitian

April Mei Juni Juli Keterangan1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pemberian Tugas

Proposal

Penyusunan proposal

Seminar Proposal

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

24

Page 25: Proposal Edit

DAFTAR PUSTAKA

Dunia, Firdaus Ahmad. Abdullah, Wasilah. (2009), Akuntansi Biaya. Edisi 2.Jakarta: Salemba Empat

Hansen dan Mowen, 2000,Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian, Edisi Pertama,penerbit Salemba Empat,Jakarta

Matz,Adolph,Ursy,Milton (1997 ).Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Edisi 8.Erlangga.Jakarta

Mulyadi, 2009. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5, Cetakan Sembilan. Yogyakarta : UPP STIM YKPM.

Supriyono , 2002. Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok. Edisi 2. Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada.

25

Page 26: Proposal Edit

Usulan Proyek Penelitian

(PROPOSAL)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE RATA-RATA TERTIMBANG

(Studi Kasus Pada PT Sukses Mitra Sejahtera Kras Kediri)

Disusun dalam rangka menyusun skripsi

Oleh:

Nama : Kuni Zamiati

NPM : 081.303.100.82

Jurusan : Akuntansi

Bidang Kosentrasi : Akuntansi Biaya

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

FAKULTAS EKONOMI

KEDIRI

2012

26

Page 27: Proposal Edit

Usulan Proyek Penelitian

(PROPOSAL)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN RATA-RATA TERTIMBANG

(Studi Kasus Pada PT Sukses Mitra Sejahtera Kras Kediri)

Disusun dalam rangka menyusun Skripsi

Oleh :

Nama : Kuni Zamiati

NPM : 081.303.100.82

Jurusan : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Akuntansi Biaya

Kediri, Mei,2012

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II

Dra. Abdullah Yazid, MM Sri Luayi,SE

27