proposal tak baru
DESCRIPTION
tak ini adalah salah satu kegiatan dari keperawatan jiwaTRANSCRIPT
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI (TAKS)
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI VIDI RUANG GATOTKACA RS. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR
Di susun Oleh :DISUSUN OLEH Andrian Juniardi P17320311027
Latipah Hanum P17320311007
M. Tri Hastomo P17320311029
Rahayu Lestari P17320311013
Saepudin Azis P17320311016Shinta Uly Noor Situmorang P17320311037
Sri Utami Wahyuningsih P17320311023
Wandi Rahman Niansah P17320311041POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PRODI KEPERAWATAN BOGOR
2013
KATA PENGANTARPuji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas terselesaikannya proposal Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi VI pada semester V ini.
Proposal ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa II. Sehubungan dengan tersusunnya proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan proposal yang selanjutnya. Semoga bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Bogor, Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISIBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangIsolasi sosial merupakan suatu pengalaman menyendiri dari seorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif tahu keadaan yang mengancam, yang dikarakteristikkan dengan perilaku menarik diri, tidak komunikatif, mencoba menyendiri, asik dengan pikiran dan dirinya sendiri, tidak ada kontak mata, sedih, afek tumpul menyertakan perasaan sepi atau ditolak, kesulitan membina hubungan dilingkungan, menghindari orang lain dan mengungkapkan perasaan, dan mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain, terapi aktivitas kelompok sering digunakan sebagai terapi tambahan.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. TAK sosialisasi merupakan bagian terapi aktivitas kelompok yang bertujuan mengembangkan sosialisasi dimana klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu dan satu), kelompok, dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok (Keliat, Budi Ana. 2005)
Berdasarkan data yang didapatkan dari ruangan Gatotkaca, pasien yang mengalami isolasi sosial 15 orang. Pasien-pasien disana kurang berkomunikasi antara pasien yang satu dan yang lainnya. Oleh karena itu kami memilih TAKS 6 yang bisa membuat pasien berkomunikasi dengan yang lain sehingga menghilangkan rasa tidak percaya diri klien dan dapat menyatukan pasien. Selain itu dapat mengajar pasien bermain sambil belajar.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, kami memilih TAK Sosialisasi VI untuk dipraktekkan.C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dengan kelompok secara bertahap.2. Tujuan khusus
Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok meliputi bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pada orang lain dan menjawab serta memberi pada orang lain.
D. Manfaat
1. Bagi RS. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Rumah sakit Marzoeki Mahdi dapat mengakses data hasil penelitian dan dapat dijadikan dasar untuk melakukan TAK berikutnya.2. DIII KeperawatanSebagai contoh dalam mengadakan TAK Sosialisasi.3. Bagi tim pelaksana TAKSebagai bahan pembelajaran dan pengalaman dalam melakukan TAK Sosialisasi.
4. Bagi peserta TAKMelatih peserta TAK dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
E. Metode penulisan
Studi pustakaBAB IIPELAKSANAANA. Pembagian Terapi Aktifitas Kelompok
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik)
TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi yaitu :a. Sesi 1 : kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2 : kemampuan berkenalan
c. Sesi 3 : kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4 : kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
e. Sesi 5 : kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
f. Sesi 6 : kemampuan bekerjasama
g. Sesi 7 ; evaluasi kemampuan sosialisasiB. Proses Seleksi
Hasil observasi sehari-hari selama 5 hari dari hari selasa - senin 01-07 Oktober 2013 di ruang Gatotkaca didapatkan 15 orang..C. Topik
Terapi aktifitas kelompok sosialisasi bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.D. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dengan kelompok secara bertahap.2. Tujuan khusus
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok meliputi:a. Bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pada orang lain
b. Menjawab dan memberi pada orang lain E. KarakteristikKlien yang sudah tenang atau mengontrol diri yang dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi masalah kejiwaan yang sedang berlangsung.F. Daftar Nama Klien
Peserta TAK terdiri dari 8 orang :
1. Tn. Z2. Tn. D3. Tn. A4. Tn. R5. Tn. J
6. Tn. H7. Tn. De8. Tn. I
9. Tn. R
10. Tn.H
G. Pengorganisasian
1. Waktu
Hari/Tanggal: Selasa, 8 Oktober 2013
Pukul
: 09.00-09.30Tempat
: Ruang GatotkacaAlokasi waktu
NoWaktuKegiatan
1.5Persiapan
2.5Fase orientasi
3.15Fase kerja
4.5Fase terminasi
1. Tim terapisa. Leader
: Saepudin AzisTugas
: - Memimpin jalannya proses TAK
Membuka acara
Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi Memimpin diskusi kelompok
Mengarahkan tim dan menjelaskan TAK
Menetapkan tata tertib
b. Co Leader: Rahayu LestariTugas
: - Membantu leader dalam memimpin TAK
Mengingatkan leader jika diskusi menyimpang
Menyampaikan informasi dari leader ke fasilitator dan sebaliknya
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi jika leader bloking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
c. Fasilitator: M. Tri Hastomo, Wandi Rahman Niansah, Sri Utami Wahyuningsih, Andrian Juniardi, Latipah HanumTugas
: - Memotivasi klien
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya TAK
Membantu leader memfasilitasi permainan
Menjadi role model
d. Observer: Shinta Uly Noor SitumorangTugas
: - Mengamati/mengobservasi respon klien
Mencatat perilaku klien maupun tim terapis Mengobservasi jalannya TAK2. Metode dan alat bantu mediaa. Alatb. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3. Peraturan selama TAK
a. Semua klien dilarang merokok selama TAK
b. Semua klien dilarang meninggalkan tempat selama acara berlangsung
c. Semua klien dilarang bertengkar dengan teman yang lain. Antisipasi masalah :
1) Fasilitator mendekati klien untuk menegur klien yang merokok atau meninggalkan tempat
2) Meminta bantuan perawat ruangan jika ada klien PK
3) Memberikan punishment untuk klien yang melanggar peraturan
H. Setting Tempat
1. Settinga. Terapis dan klien duduk bersama
b. Ruangan nyaman dan tenang
Keterangan :
: Leader
: Co. Leader
: Fasilitator
: Observer
: KlienSesi 6
TAKS Permainan Sosialisasi Kelompok
A. Tujuan
1. Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
1.1. Bertanya dan meminta sesuai kebutuhan pada orang lain
1.2. Menjawab dan memberi pada orang lain
B. Setting
Peserta dan terapis duduk berkeliling.
C. Alat
1. Speaker
2. Lagu Marilah kemari (Titiek Puspa)
3. Bola plastik
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
6. Kartu kwartet
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain kartu dalam kelompok
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis
Peserta dan terapis memakai name tag
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang topic / hal tertentu dengan orang lain
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan
Menjelaskan aturan main yaitu
Menyampaikan, memilih dan memberi pendapat tentang masalah pribadi
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada pemimpin TAK
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan 4 (empat) buah kartu kwartet untuk tiap anggota kelompok. Sisanya diletakkan diatas meja
b. Terapis meminta tiap anggota kelompok menyusun kartu sesuai seri ( satu seri mempunyai 4 kartu )
c. Hidupkan lagu menggunakan speaker dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
d. Pada saat lagu dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola memulai permainan
d.1. meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap) kepada anggota kelompok di sebelah kanannya
d.2 jika kartu yang dipegang serinya lengkap, maka diumumkan pada kelompok dengan membaca judul dan sub judul
d.3 jika kartu yang dipegang serinya tidak lengkap maka diperkenankan mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja
d.4 jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang meminta maka ia berhak mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja
d.5 setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih
e. ulangi c dan d jika d2 atau d3 terjadi
f. berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keerhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta, menjawab dan memberi pada kehidupan sehari-hari (kerjasama)
Masukkan jadwal kegiatan kerjasama pada jadual kegiatan harian klien
c. kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS
Menyepakati tempat dan waktu B. Evaluasi dan dokumentasi
HASIL TAK
Sesi 6 : TAKS
Kemampuan bekerjasama
A. kemampuan verbal : bertanya dan meminta
NoAspek yang dinilaiNama klien
Tn. STn. YTn. ZTn. JTn. ATn. RTn.RiTn. HTn. A
1Bertanya dengan jelas(-((((((-
2Bertanya dengan ringkas --((--((-
3Bertanya secara relevan (-((((((-
4Bertanya secara spontan(--(((((-
Jumlah303433440
B. kemampuan verbal : menjawab dan memberi
NoAspek yang dinilaiNama klien
Tn. STn. YTn. ZTn. JTn. ATn. RTn.RiTn. HTn. A
1Menjawab dengan jelas(-((((((-
2Menjawab dengan ringkas --((((((-
3Menjawab secara relevan (-((((((-
4Menjawab secara spontan (-((((((-
Jumlah304444440
C. kemampuan non verbal
NoAspek yang dinilaiNama klien
Tn. STn. YTn. ZTn. JTn. ATn. RTn.RiTn.HTn. A
1Kontak mata(--(-(((-
2Duduk tegak(-((((((-
3Mengguna-kan bahasa tubuh yang sesuai (-((((((-
4Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (-((((((-
Jumlah403434440
LAPORAN OBSERVER
Berdasarkan TAK secara keseluruhan, semua klien bisa mengikuti dengan baik, walaupun ada dua orang yang keluar tiba-tiba dari permainan TAK. Fasilitator sudah berusaha mencegah tapi nampaknya klien sudah tidak mau lagi. Permainan tetap berjalan dengan baik hingga selesai. Semua klien mampu mengaplikasikan yang leader katakan. Pada aspek verbalnya, semua klien mampu meminta dan memberi dengan baik, mampu mengucapkan terimakasih. Klien mampu bertanya secara jelas dan spontan.Semua klien rata-rata mendapatkan skor 10 karena kemampuan mereka yang dapat mengikuti leader, co-leader dan arahan fasilitator, selain itu ada dua orang yang keluar yaitu Tn. A dan Tn. Y yang tidak mendapat nilai dikarenakn sudah keluar dari permainan, dinyatakan drop out. Permainan yang awalnya berjumlah 9 orang peserta berkurang menjadi 7 peserta.Pada non verbalnya, tampak Tn. Z dan Tn. A kontak matanya kurang, klien tampak tidak fokus. Klien selalu diarahkan oleh fasilitator. Semua klien duduk tegak dan mengikuti perintah leader. Keseluruhan TAK Sesi VI dapat dimengerti klien, klien juga tampak senang. BAB IIIPENUTUPGangguan jiwa bukanlah kesalahan seseorang. Pada kenyataanya, jika ada kesalahan, maka hal ini biasanya lebih mengarah pada bagaimana cara kita merespon orang yang mengalami gangguan mentalnya.
Untuk mengatasi gangguan jiwa ini dapat diadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hbungan sosial.
Aktivitas TAKS ini dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial berikut:
1. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus
DAFTAR PUSTAKA
Buddi anna keliat. 2005. PROSES KESEHATAN JIWA. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Gail W.Stuart. 2007. BUKU SAKU KEPERAWATAN JIWA .edisi 5. Jakarta: EGC.
Rusmun,(2001). KEPERAWATAN KESEHATAN MENTAL PSIKIAATRI.
JAKARTA :EGC.