proposal yulia

72
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. BINTANG JAYA KABUPATEN SIMALUNGUN PROPOSAL SKRIPSI NAMA : YULIA RIANTI NIM : 08400905 PROGRAM STUDI : AKUNTANSI JENJANG STUDI : STRATA SATU (S-1)

Upload: armada12

Post on 23-Oct-2015

571 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Yulia

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAPPENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. BINTANG

JAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : YULIA RIANTI

NIM : 08400905

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JENJANG STUDI : STRATA SATU (S-1)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

SULTAN AGUNGPEMATANGSIANTAR

2012

Page 2: Proposal Yulia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama suatu perusahaan didirikan, selain untuk memenuhi kebutuhan

manusia adalah untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan adanya

keuntungan yang layak maka dimungkinkan suatu perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya bahkan dapat mengembangkan usahanya lebih maju dan

berkembang. Untuk itu, perusahaan harus selalu berusaha menghasilkan barang dan

jasa yang berkualitas tinggi namun harganya relatif rendah. Agar hal tersebut dapat

tercapai maka perusahaan hendaknya menggunakan biaya yang efektif.

Perhitungan harga pokok penjualan yang tepat sangat penting bagi setiap

perusahaan dalam melakukan perencanaan, pengendalian biaya dan pengambilan

keputusan serta untuk menentukan perolehan yang wajar. Apabila perusahaan

memperhitungkan harga pokok terlalu tinggi maka akan mengakibatkan kerugian

pada perusahaan karena tidak dapat bersaing dengan hasil produksi yang sejenis

lainnya, sehingga produksi perusahaan tidak laku dijual. Namun, apabila perusahaan

memperhitungkan harga pokok penjualannya terlalu rendah maka akan

mengakibatkan kerugian pada perusahaan itu sendiri karena tidak mencapai laba yang

diinginkan. Apabila suatu perusahaan telah menentukan harga pokok penjualan, maka

1

Page 3: Proposal Yulia

akan ditetapkan pula harga jual yang sesuai dengan semua biaya produksi termasuk

biaya – biaya pemasaran dan pencapaian laba yang diinginkan.

CV. Bintang Jaya adalah salah satu produsen kerupuk ternama di Kabupaten

Simalungun. Sebagai produsen kerupuk yang ada di Kabupaten Simalungun tentunya

mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mendapatkan laba rugi perusahaan

dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Agar tujuan tersebut dapat terpenuhi

maka perusahaan perlu menetapkan harga pokok penjualan kerupuk sebagai dasar

penetapan harga jual kerupuk agar dapat mencapai laba yang diharapkan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang :

“Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Penentuan Harga Jual Pada CV.

Bintang Jaya Kabupaten Simalungun”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Metode apakah yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi dan

harga jual kerupuk di CV. Bintang Jaya ?

2. Bagaimana menentukan harga pokok produksi kerupuk dan penentuan

keuntungan yang ingin dicapai dalam menetapkan harga jual di CV. Bintang Jaya

Kabupaten Simalungun ?

Page 4: Proposal Yulia

C. Tujuan dan Kegunaan Proposal

1. Tujuan Proposal

Suatu kegiatan tidak akan terlepas dari tujuan yang hendak dicapai dan

selalu mencari kegunaan dari perbuatan tersebut. Demikian juga proposal ini

mempunyai tujuan, diantaranya :

a. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok

produksi kerupuk di CV. Bintang Jaya.

b. Untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi kerupuk dan keuntungan

yang ingin dicapai dalam menentukan harga jual di CV Bintang Jaya Kabupaten

Simalungun untuk tahun 2008 dan 2009.

2. Kegunaan Proposal

Selain memiliki tujuan seperti tersebut di atas, proposal ini juga berguna

untuk beberapa hal, antara lain :

a. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

(SE) pada STIE Sultan Agung Pematangsiantar.

b. Sebagai bahan kajian untuk menambah dan memperluas pengetahuan sehubungan

dengan penentuan harga pokok produksi.

c. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan informasi yang digunakan untuk

bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan sehubungan

dengan penentuan harga pokok produksi kerupuk dan penetapan keuntungan yang

ingin dicapai dalam menetapkan harga jual.

Page 5: Proposal Yulia

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

Penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan pada BAB I yang

merupakan PENDAHULUAN.

Sementara itu, penulis akan menguraikan landasan teori yang digunakan ,

kerangka pemikiran, anggapan dasar dan hipotesis pada BAB II yang merupakan

TINJAUAN PUSTAKA.

Tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis data yang

digunakan, sumber data, alat pengumpul data, teknik pengumpulan data serta teknik

analisa data dibahas pada BAB III yang merupakan METODOLOGI PENELITIAN.

Gambaran umum CV. Bintang Jaya yang meliputi sejarah singkat dan

struktur organisasi serta fungsi dan tanggung jawab bagian organisasi pada CV.

Bintang Jaya Kabupaten Simalungun ada pada BAB IV yang merupakan

GAMABARAN UMUM CV. BINTANG JAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

Sementara itu, hasil analisa dan evaluasi tentang analisis harga pokok

produksi terhadap penentuan harga jual pada CV. Bintang Jaya Kabupaten

Simalungun akan dibahas pada BAB V yang merupakan ANALISA DAN

EVALUASI.

Dan penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang mungkin

bermanfaat bagi CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun maupun bagi pembaca

atau pihak – pihak lain dibahas pada BAB VI yang merupakan PENUTUP.

Page 6: Proposal Yulia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teoritis

1. Pengertian Harga Jual

Penetapan harga jual yang tepat adalah salah satu faktor penting bagi

perusahaan. Jika sebuah perusahaan dapat memproduksi barang sangat baik namun

tidak dapat menetapkan harga jual dengan tepat untuk barang produksinya.

Menurut Sriyadi (2001 : 178), “Harga jual adalah nilai tukar suatu barang

atau jasa, yaitu jumlah uang yang pembeli sanggup membayar kepada penjuala untuk

suatu barang tertentu”.

Menurut Fandi Tjiptoro (1997 : 151), “Harga jual adalah satuan moneter

atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperolah hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa yang akan

berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan”.

Harga Jual menurut Mulyadi (2000 : 27), “Harga jual merupakan suatu harga

yang memberikan laba pada perusahaan yang menuntuk adanya pengertian tentang

biaya – biaya produksi dalam hubungannya dengan volume”.

Dari harga jual di atas, dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah semua

biaya – biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan laba

yang diinginkan dari produk yang diproduksi.

5

Page 7: Proposal Yulia

2. Tujuan penetapan Harga Jual

Ada beberapa tujuan penetapan harga jual, yaitu :

a. Tujuan Berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu

memilih harga jual yang dapat menghasilkan harga jual paling tinggi. Tujuan ini

dikenal dengan istilah mekanisasi laba.

Mekanisasi laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat

memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga

jual tertentu. Dengan demikian tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui

secara pasti tingkat harga jual yang dapat menghasilkan laba maksimum.

b. Tujuan Berorientasi pada Volume

Harga jual ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai volume

penjualan (dalam ton, kg, urut dan lain – lain), nilai penjualan (Rp.) atau pangsa pasar

(absolut atau relatif).

c. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga jual. Perusahaan dapat menetapkan harga jual tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra perstisius sementara harga rendah dapat dipergunakan untuk

membentuk citra nilai tertentu (image of value). Pada hakekatnya, baik penetapan

harga jual tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen

terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

Page 8: Proposal Yulia

d. Tujuan Stabilisasi Harga Jual

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga jual, bila

suatu perusahaan menurunkan harga jual, maka para pesaing harus menurunkan harga

jual. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya stabilisasi harga jual dalam

industri – industri tertentu yang produksinya sudah ada standar. Tujuan stabilisasi

dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang

stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

e. Tujuuan – tujuan lainnya

harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari

campur tangan pemerintah.

3. Metode Penentuan Harga Jual

Menurut Bridwan (2004 : 84) ada tiga bentuk penentuan harga jual, yaitu :

a. Penetapan harga jual oleh pasar.

Harga ini betul – betul ditetapkan oleh mekanisme penawaran dan permintaan,

dalam arti penjual tidak bisa menentukan harga.

b. Penetapan harga jual oleh pemerintah.

Pemerintah berwenang untuk menetapkan harga barang atau jasa yang

menyangkut kepentingan umum.

c. Penetapan harga jual yang dapat dikontrol oleh perusahaan.

Page 9: Proposal Yulia

Harga ditetapkan oleh keputusan dan kebijaksanaan yang terdapat dalam suatu

perusahaan walaupun faktor – faktor mekanisme penawaran dan permintaan serta

ketetapan dari pemerintah tetap diperhatikan.

4. Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2000 : 10), “Harga pokok produksi merupakan

pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produksi”.

Sedangkan menurut Sadomo Sukirno (1994 : 207), “Harga pokok produksi

adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor –

faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan barang –

barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut”.

Dari harga pokok produksi di atas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok

produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memproduksi suatu produk.

5. Biaya Produksi

5.1 Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (1999 : 8-9), ”Biaya produksi secara lebih luas adalah

pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi

untuk tujuan tertentu (Dalam arti sempit biaya produksi dapat diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”.

Page 10: Proposal Yulia

Menurut Supriyono (1997 : 16), “Biaya produksi dapat juga didefinisikan

sebagai harga pokok yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan

akan dipakai sebagai pengurang penghasilan Dari pengertian biaya produksi tersebut

dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah pengorbanan sumber ekonomi dalam

rangka melakukan usaha-usaha pokok perusahaan yakni untuk mendapatkan laba”.

Menurut Mas’ud Machfoedz (1989 : 109), “Biaya produksi juga merupakan

biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan

keuangan dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu

terjadi berulang-ulang dalam pola yang sama secara rutin”.

5.2 Cara Penggolongan Biaya

Menurut Mulyadi (1999 : 14 – 17), “Biaya dapat digolongkan dengan

berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan

yang hendak dicapai perusahaan”. Penggolongan biaya meliputi :

A. Penggolongan biaya menurut obyek pengeluaran

Penggolongan ini didasarkan atas nama obyek pengeluarannya, misalnya

nama obyek pengeluaran bahan bakar maka disebut dengan biaya bahan bakar.

B. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok yaitu fungsi

produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu biaya

dapat dikelompokkan menjadi :

Page 11: Proposal Yulia

1. Biaya produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produksi jadi yang siap untuk dijual, misalnya biaya bahan baku, biaya

bahan penolong, biaya gaji karyawan dan lain-lain.

Menurut obyek pengeluaran secara garis besar, biaya produksi dibagi

menjadi tiga yaitu:

a. Biaya bahan baku

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk

jadi. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya

sejumlah harga beli saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian,

pergudangan, dan biaya perolehan lainnya.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang berhubungan

langsung dengan proses produksi. Misalnya (gaji karyawan pabrik, biaya

kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan pabrik, upah mandor pabrik

dan gaji manajer pabrik).

c. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya, dikelompokkan

menjadi beberapa golongan berikut ini (biaya bahan penolong, biaya reparasi,

pemeliharaan, dll).

Page 12: Proposal Yulia

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, yang dibagi menjadi tiga

golongan yaitu biaya overhead pabrik tetap, variabel dan semi variabel).

3. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan

departemen, yang digolongkan menjadi dua yaitu biaya overhead langsung

departemen dan biaya overhead tidak langsung departemen.

2. Biaya pemasaran

Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk, contohnya: biaya iklan, biaya pengangkutan, dan biaya

gaji bagian pemasaran.

3. Biaya administrasi dan umum

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contohnya :biaya gaji karyawan bagian akuntansi, bagian keuangan, bagian

personalia dan bagian hubungan masyarakat.

C. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan sesutu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua

golongan :

Page 13: Proposal Yulia

1. Biaya langsung (Direct cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya

adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak

ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya langsung ini sendiri dibagi

menjadi dua:

a. Biaya produksi langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja langsung.

b. Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi di dalam

departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam

departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen bagi

departemen pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam

departemen tersebut, merupakan biaya langsung bagi departemen tersebut.

2. Biaya tidak langsung (Indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini dibagi menjadi dua yaitu:

a. Biaya produksi tidak langsung : biaya overhead pabrik

b. Biaya tidak langsung departemen : biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi

manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contohnya adalah biaya

listrik.

Page 14: Proposal Yulia

D. Penggolongan biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan

volume kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat

digolongkan menjadi:

1. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya bahan baku.

2. Biaya semivariabel,

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan

unsur biaya variabel.

3. Biaya semi tetap

Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan

berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

4. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan

tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

Page 15: Proposal Yulia

E. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :

1. Pengeluaran modal (Capital expenditure)

Pengeluran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu

periode akuntansi ( biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender)

2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat

dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

6. Tujuan dan Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi

Tujuan utama dari penentuan harga pokok produksi menurut Adikoesoemah

(1982:30) yaitu sebagai dasar untuk menetapkan harga di pasar penjualan, untuk

menetapkan pendapatan yang diperoleh pada penukaran, serta sebagai alat untuk

menilai efisiensi dari proses produksi. Sedangkan menurut Horngen (1992:90) tujuan

penetapan harga pokok produksi yaitu selain untuk memenuhi keperluan pelaporan

ekstern dalam hal penilaian persediaan dan penentuan laba, manajer membutuhkan

data harga produksi untuk pedoman pengambilan keputusan mengenai harga dan

strategi produksi.

Mulyadi (2000:7) menyebutkan informasi harga pokok produksi yang

dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk : 1)

Menentukan harga jual produk; 2) Memantau realisasi biaya produksi; 3) Menghitung

Page 16: Proposal Yulia

laba atau rugi periodik; 4) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan

produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat dalam penentuan harga

pokok produksi yaitu :

1. Sebagai dasar dalam penetapan harga jual.

2. Sebagai alat untuk menilai efisiensi proses produksi.

3. Sebagai alat untuk memantau realisasi biaya produksi.

4. Untuk menentukan laba atau rugi periodik.

5. Menilai dan menentukan harga pokok persediaan.

6. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan bisnis.

7. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara produksi.

Mulyadi (2000 : 18) menyebutkan, dalam pengumpulan biaya produksi, terdapat dua

macam metode yang digunakan yaitu :

a. Metode harga pokok pesanan

Metode harga pokok pesanan merupakan suatu cara penentuan harga pokok

produksi dimana biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan

harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan

tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut

dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Metode ini

digunakan oleh perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan. Pada

Page 17: Proposal Yulia

metode ini yang menjadi obyek biaya adalah unit produksi individual, batch atau

kelompok produk dalam satu job (Daljono, 2004:34).

Dengan mengetahui harga pokok produksi untuk setiap pesanan, manajer

akan dipermudah dalam membuat berbagai keputusan diantaranya : a) Menentukan

harga jual; b) Mempertimbangkan menolak atau menerima pesanan; c) Memantau

realisasi biaya; d) Menghitung laba atau rugi pesanan; e) Menentukan harga pokok

persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di neraca

(Daljono, 2004:35).

Menurut Mulyadi (2000:41) mengemukakan bahwa metode harga pokok

pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi

pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya

secara individual.

2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk

menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja,

sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya produksi

overhead pabrik.

4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan

tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead

pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang

ditentukan di muka.

Page 18: Proposal Yulia

5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi

dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan

tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang

bersangkutan.

Sedangkan menurut Supriyono (1999:55), perusahaan yang menggunakan

metode harga pokok pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya

tergantung pada spesifikasi pemesan.

2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung

harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil

3. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada saat pesanan yang

bersangkutan selesai, dengan menjumlahkan semua biaya yang dibebankan

kepada pesanan yang bersangkutan.

4. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan biasanya

segera akan diserahkan kepada pemesan sesuai dengan saat pesanan harus

diserahkan.

Menurut Matz, dkk (1990:51) dalam kalkulasi biaya produk pesanan, biaya

setiap pesanan yang diproduksi untuk seseorang pelanggan tertentu atau biaya yang

akan dibebankan pada persediaan akan dicatat dalam kartu biaya produk pesanan atau

dengan kartu biaya (cost sheet).

Page 19: Proposal Yulia

b. Metode harga pokok proses

Metode harga pokok proses merupakan cara penentuan harga pokok

produksi dimana biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan

harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut

dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan

jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode ini

digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Pada metode

harga pokok proses, yang menjadi obyek biaya adalah produk yang bersifat massa

dimana tiap unitnya identik (Daljono, 2004:34).

Mulyadi menyebutkan dalam perusahaan yang berproduksi massa,

karakteristik produknya adalah : a) Produk yang dihasilkan merupakan produk

standar; b) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama; c) Kegiatan

produksi dimulai dengan terbitnya perintah produksi yang berisi rencana produksi

produk standar untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Daljono (2004:69), metode penentuan harga pokok proses memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1. Biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya.

2. Setiap departemen memiliki rekening persediaan barang dalam proses.

3. Unit equivalen digunakan untuk menyatakan kembali persediaan barang dalam

proses pada akhir periode.

4. Biaya per unit ditentukan atau dihitung menurut departemen untuk setiap periode.

Page 20: Proposal Yulia

5. Unit barang yang telah selesai diproses di salah satu departeman dan biaya (harga

pokok) yang berhubungan dengannya ditransfer ke departemen berikutnya.

6. Biaya total dan biaya per unit untuk setiap departemen secara periodik dijumlah,

dianalisa dan dihitung dengan menggunakan laporan biaya produksi departemen.

Menurut Supriyono (1994:142), karakteristik utama dari metode harga

pokok proses adalah sebagai berikut :

1. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas dan

menghitung harga pokok produksi baik total maupun satuan atau per unit.

2. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening

barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya.

3. Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu.

4. Produksi ekuivalen digunakan untuk menghitung harga pokok satuan.

5. Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya produksi tertentu,

maka elemen biaya produksi tertentu dibagi dengan produksi ekuivalen untuk

semua biaya yang bersangkutan.

6. Apabila dalam proses pengolahan produk timbul produk hilang, rusak, cacat,

tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya dalam perhitungan harga

pokok produk.

Manfaat penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok

proses menurut Daljono (2004:71) yaitu : a) Menantukan harga jual; b) Memantau

realisasi biaya produksi; c) Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu; d)

Page 21: Proposal Yulia

Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan harga pokok persediaan barang

dalam proses yang disajikan di neraca.

Menurut Matz, dkk (1990:75), dalam kalkulasi biaya proses, biaya total dan

biaya per unit pada setiap departemen akan diikhtisarkan dalam laporan biaya

produksi. Arus produk yang berkaitan dengan metode kalkulasi biaya proses dibagi

dalam tiga bentuk yaitu : a) Arus produk berurutan (sequential product flow). Dalam

arus produk berurutan, setiap produk diproses melalui rangkaian langkah yang sama;

b) Arus produk sejajar (parallel product flow). Dalam arus produk sejajar; bagian

tertentu dari pekerjaan dilaksanakan secara serentak atau berbarengan kemudian

bersama – sama ditransfer ke proses penyelesaian dan akhirnya diteruskan ke barang

jadi; c) Arus produk selektif (selective product flow). Dalam arus selektif, produk

bergerak melalui departemen yang berbeda – beda di pabrik sesuai dengan produk

akhir yang diinginkan.

Menurut Matz, dkk (1990:118), metode harga pokok proses dapat

menghadapi kesulitan – kesulitan diantaranya :

1. Penentuan kualitas produksi dan tahap – tahap penyelesaiannya seringkali

menjadi masalah;

2. Perhitungan biaya bahan memerlukan analisa yang cermat, sehingga biaya bahan

mungkin akan dicatat dalam laporan terpisah guna memudahkan manajemen

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persediaan bahan.

3. Bila terjadi kehilangan unit karena penyusutan, kerusakan atau penguapan maka

saat terjadinya kehilangan tersebut akan mempengaruhi kalkulasi biaya akhir.

Page 22: Proposal Yulia

4. Industri yang menggunakan prosedur biaya proses merupakan jenis industri yang

menghasilkan banyak produk, maka biaya pemrosesan gabungan harus dialokasi

ke produk yang dihasilkan dari proses tersebut.

8. Sistem Harga Pokok Produksi

Sistem harga pokok produksi yang digunakan perusahaan akan menentukan

karakteristik manajemen perusahaan, namun pada dasarnya bertujuan sebagai dasar

pengendalian biaya produksi. Supriyono (1999:40) menyebutkan sistem harga

produksi dibadi menjadi dua macam yaitu :

a. Sistem harga pokok produksi sesungguhnya

Sistem harga pokok produksi sesungguhnya adalah sistem pembebanan

harga pokok produksi kepada produk atas pesanan yang dihasilkan sesuai dengan

harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini harga pokok

produksi, pesanan atau jasa baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya yang

sesungguhnya dikumpulkan.

b. Sistem harga pokok produksi ditentukan di muka

Sistem harga pokok produksi yang ditentukan di muka adalah sistem

pembebanan harga pokok produksi atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok

yang ditentukan di muka sebelum suatu produk atau pesanan mulai dikerjakan.

Menurut Mulyadi, sistem harga produksi yang ditentukan di muka dibagi

menjadi dua macam, yaitu : !) Sistem biaya taksiran, adalah sistem akuntansi biaya

produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya – biaya yang ditentukan di muka

Page 23: Proposal Yulia

dalam menghitung harga pokok produksi yang diproduksi; 2} Sistem biaya standar,

merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian

rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan – kegiatan dalam perusahaan

yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan.

9. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2000:18), metode penentuan harga pokok produksi adalah

cara menghitung unsur – unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam

memperhitungkan unsur biaya ini, terdapat dua pendekatan yaitu :

a. Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi

menurut metode full costing sebagai berikut :

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx

Biaya overhead pabrik tetap xxx +

Harga pokok produksi xxx

Page 24: Proposal Yulia

Dengan demikian, total harga pokok produksi yang dihitung dengan

pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi pabrik variabel dan biaya

overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya

administrasi dan umum) (Mulyadi, 2000:19).

b. Variabel costing

Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga

pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian, harga pokok produksi menurut

metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variabel xxx +

Harga pokok produksi xxx

Dengan demikian, total harga pokok produk yang dihitung dengan

menggunakan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi

variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel

dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik

tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap) (Mulyadi,

2000:12).

Page 25: Proposal Yulia

Metode full costing maupun variabel costing merupakan metode penentuan

harga pokok produksi. Perbedaan metode tersebut adalah terletak pada perlakuan

biaya produksi yang berperilaku tetap. Dalam full costing, biaya overhead pabrik baik

yang berperilaku tetap maupun variabel dibebankan kepada produk atas dasar biaya

overhead pabrik yang sesungguhnya. Sedangkan dalam metode variabel costing,

biaya overheas pabrik yang dibebankan kepada produk hanya biaya yang berperilaku

variabel saja.

10. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam pengumpulan biaya menurut Mulyadi (2001:427)

yaitu :

a. Fungsi penjualan

Dalam perusahaan yang berproduksi massa, order produksinya umumnya

ditentukan bersama dalam rapat bulanan antara fungsi pemasaran dan fungsi

produksi. Fungsi penjualan melayani order dari langganan berdasarkan persediaan

produk jadi yang ada di gudang.

b. Fungsi produksi

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi –

fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses

produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan..

Page 26: Proposal Yulia

c. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi

Fungsi ini merupakan fungsi staf yang membantu tungsi produksi dalam

merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.

d. Fungsi gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan

penolong dan bahan lain yang digudangkan. Fungsi ini juga bertanggung jawab

untuk menerimaa produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi.

e. Fungsi akuntansi biaya

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat pemakaian biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang digunakan dalam proses

produksi dan juga bertanggung jawab dalam membuat perhitungan mengenai

harga pokok produksi.

11. Dokumen yang digunakan

Menurut Mulyadi (2001:425) dokumen yang digunakan dalam pengumpulan

biaya yaitu :

a. Surat order produksi

Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen

produksi yang ditujukan kepada bgaian – bagian yang terkait dengan proses

pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara

produksi, fasilitas produksi dan jangka waktu yang tercantum dalam surat order

produksi tersebut.

Page 27: Proposal Yulia

b. Daftar Kebutuhan Bahan

Dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan

untuk memproduksi produk sejenis yang tercantum dalam surat order produksi.

c. Daftar Kegiatan Produksi

Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang

diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order

produksi.

d. Bukti permintaan dan pengeluaran barang

Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk

meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang

tercantum dalam surat order produksi.

e. Bukti pengembalian barang gudang

Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk

mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang.

f. Kartu jam kerja

Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung

yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order

produksi.

g. Laporan produk selesai

Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan

selesainya produk pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan pengawasan

Page 28: Proposal Yulia

produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, fungsi akuntansi persediaan dan juga

fungsi biaya.

12. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengumpulan biaya menurut

Mulyadi (2001:426) adalah :

a. Jurnal pemakaian bahan baku

Jurnal ini merupakan jurnal khsusu yang digunakan untuk mencatat harga pokok

bahan baku yang digunakan untuk produksi.

b. Jurnal umum

Digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva

tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot biaya.

c. Register bukti kas keluar

Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya produksi (biaya bahan,

biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik) yang dikeluarkan untuk

pesanan tertentu.

d. Kartu biaya

Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya overhead pabrik, biaya

administrasi dan umum dan biaya pemasaran.

e. Laporan biaya produksi

Catatan ini berisi pemakaian biaya – biaya produksi yang terjadi selama periode

tertentu dan perhitungan harga pokok produksi dalam periode tersebut.

Page 29: Proposal Yulia

B. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai

srtategi, salah satunya yaitu penentuan harga jual. Penelitian ini hanya mengkaji satu

faktor saja yaitu biaya produksi. faktor biaya produksi sangat berperan dalam

menentukan harga jual. Agar harga jual sesuai dengan yang diinginkan, maka harus

memperhatikan biaya-biaya untuk memproduksi suatu produk, karena biaya akan

memberikan informasi batas bawah terhadap harga jual yang akan ditentukan.

Dengan memperhatikan biaya produksi tersebut diharapkan akan tepat dalam

penentuan harga jual. Hal ini menunjukkan suatu keterkaitan antara biaya produksi

dan harga jual. Secara umum untuk membentuk harga jual suatu produk merupakan

penjumlahan antara laba yang diinginkan dengan biaya produksi. Jadi jika biaya

produksi yang dikeluarkan pada suatu produk tinggi, maka laba yang diinginkan

seharusnya disesuaikan dengan harga jual di pasaran dan sebaliknya jika

menginginkan laba yang diinginkan tinggi maka produsen harus dapat menekan biaya

produksi.

Dari penelitian pada CV Bintang Jaya Kabupaten Simalungun dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 30: Proposal Yulia

CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun

Mulyadi (2001 : 425) Dokumen yang digunakan dalam penentuan biaya :

Surat order produksiDaftar kebutuhan bahanDaftar kegiatan produksi

Bukti permintaan dan pengeluaran barangBukti pengembalian barang gudang

Kartu jam kerjaLaporan produk selesai

EFEKTIF(BAIK)

TIDAK EFEKTIF

(TIDAK BAIK)

Page 31: Proposal Yulia

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan suatu anggapan penulis yang kebenarannya

dapat diterima secara ilmu pengetahuan yang dijadikan landasan selanjutnya dalam

menulis laporan penelitian.

Anggapan dasar dalam kasus ini adalah CV. Bintang Jaya telah menetapkan

harga jual produk berdasarkan harga pokok produksi dengan efektif.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis dapat diterima jika kebenarannya dapat terbukti melalui suatu penelitian.

Sesuai dengan rumusan di atas, maka hipotesis yang diambil adalah bahwa

metode penetapan harga jual berdasarkan harga pokok produksi pada CV. Bintang

Jaya sudah cukup efektif.

Page 32: Proposal Yulia

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pemilihan metode yang tepat merupakan salah satu ukuran untuk

menentukan baik tidaknya suatu penelitian. Dalam menjalankan proses penulisan

skripsi ini, penulis memerlukan data yang sifatnya relevan yaitu menggunakan 2

(dua) metode penelitian yaitu :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan diadakan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu CV.

Bintang Jaya Kabupaten Simalungun sehingga mendapatkan gambaran yang lebih

nyata serta melakukan wawancara dengan pihak yang berkompeten serta para

pegawai yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Di samping melakukan penelitian di lapangan, penulis juga melakukan penelitian

kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku – buku, literatur, majalah, peraturan

– peraturan, dokumen – dokumen CV. Bintang Jaya yang berhubungan dengan

judul skripsi.

31

Page 33: Proposal Yulia

B. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghiondari terjadinya kesimpangsiuran dalam pembahasan, maka

penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada pembahasan mengenai analisis

harga pokok produksi terhadap penentuan harga jual pada CV. Bintang Jaya

Kabupaten Simalungun.

C. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif

dan data kuantitatif yang bersifat primer dan sekunder.

1. Data kualitatif

Yaitu data yang tidak dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk kategori. Dimana

jenis data tersebut adalah :

a. Sejarah singkat CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun

b. Struktur organisasi CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun beserta uraian

tentang tugas dan tanggung jawab masing – masing jabatan.

2. Data kuantitatif

Adalah data yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka misalnya data

pertanggungjawaban biaya operasional pada CV. Bintang Jaya Kabupaten

Simalungun.

Page 34: Proposal Yulia

D. Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini, digunakan dua jenis sumber data yaitu :

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian atau observasi yang

telah dilakukan (Simamora, 2004:31). Dalam penelitian ini, data primer

didapatkan dari pegawai CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat dari sumber – sumber lain

(Simamora, 2004:32). Pada penelitian ini, data sekundernya diperoleh dari buku –

buku pustaka, internet dan sumber – sumber lainnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data tersebut, teknik pengumpulan data yang dilakukan

penulis adalah sebagai berikut :

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data berupa perhitungan harga pokok produksi dan harga jual

kerupuk di CV. Bintang Jaya.

Page 35: Proposal Yulia

2. Metode Wawancara

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu wawancara tidak

terstruktur dan wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan

pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya

memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto, 2002:202). Metode ini

digunakan untuk mendapatkan informasi dari fungsi – fungsi yang terkait dengan

bagian perhitungan harga pokok produksi dan harga jual.

F. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan alat – alat tulis, internet

serta informasi – informasi yang diberikan oleh CV. Bintang Jaya Kabupaten

Simalungun.

G. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisa apa yang telah dilakukan dalam penelitian untuk

penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Teknik Deskriptif

Yaitu metode analisa yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan

mengklasifikasikan data kemudian menganalisa serta menginterprestasikannya

sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan

diteliti.

Page 36: Proposal Yulia

2. Teknik Komparatif

Yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan membandingkan keadaan yang

berlaku umum menurut teori akuntansi dengan permasalahan yang ada di CV.

Bintang Jaya Kabupaten Simalungun yang kemudian akan diambil kesimpulan –

kesimpulan dan selanjutnya dengan memberikan saran – saran yang baik dari

perbandingan tersebut.

Page 37: Proposal Yulia

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, Soemita, R. Biaya dan Harga Pokok. Tarsito. Bandung. 1982

Daljono. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi dan Pengendalian.

BP Universitas Diponegoro. Semarang. 2004

Hanafi, Mahmud M dan Halim Abdul. Akuntansi Laporan Keuangan. AMP

YKPN. Yogyakarta. 2003

Matz, Adolph, dkk. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Penerbit

Erlangga. Jakarta. 1990

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Aditya Media. Yogyakarta. 2000

Supriyono, RA. Akuntansi Biaya. BPFE. Yogyakarta. 1999

Sukirno, Sudono. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2000

Usry, Carter. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. 2004

William K. Carter. Akuntansi Biaya Edisi 14. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

2009

Page 38: Proposal Yulia

RENCANA DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemah, Soemita, R. Biaya dan Harga Pokok. Tarsito. Bandung. 1982

Daljono. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi dan Pengendalian.

BP Universitas Diponegoro. Semarang. 2004

Hanafi, Mahmud M dan Halim Abdul. Akuntansi Laporan Keuangan. AMP

YKPN. Yogyakarta. 2003

Matz, Adolph, dkk. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian. Penerbit

Erlangga. Jakarta. 1990

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Aditya Media. Yogyakarta. 2000

Supriyono, RA. Akuntansi Biaya. BPFE. Yogyakarta. 1999

Sukirno, Sudono. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2000

Usry, Carter. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. 2004

William K. Carter. Akuntansi Biaya Edisi 14. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

2009

Page 39: Proposal Yulia

RENCANA DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pokok Bahasan ....................................................................... 2

C. Tujuan dan Kegunaan Proposal ............................................. 3

1. Tujuan Proposal ............................................................... 3

2. Kegunaan Proposal .......................................................... 3

D. Sistematika Penulisan ............................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

A. Uraian Teoritis ....................................................................... 5

1. Pengertian Haraga Pokok Produksi dan Harga Jual .............. 5

a. Pengertian Harga Pokok Produksi .................................. 5

b. Pengertian Harga Jual ..................................................... 5

2. Tujuan dan Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi ........ 6

3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ....................... 7

4. Sistem Harga Pokok Produksi ............................................... 13

iii

Page 40: Proposal Yulia

5. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual . . . 14

a. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ........................ 14

b. Metode Penentuan Harga Jual ........................................... 16

6. Fungsi yang terkait ................................................................ 16

7. Dokumen yang digunakan ..................................................... 18

8. Catatan Akuntansi yang digunakan ....................................... 19

B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 20

C. Anggapan Dasar dan Teoritis ................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 23

A. Desain Penelitian ................................................................... 23

B. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 24

C. Jenis Data ............................................................................... 24

D. Sumber Data .......................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 25

F. Alat Pengumpulan Data ......................................................... 26

G. Teknik Analisa Data .............................................................. 26

BAB IV GAMBARAN UMUM CV. BINTANG JAYA ......................... 28

A. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................... 28

B. Struktur Organisasi ................................................................ 29

C. Tenaga Kerja Perusahaan ....................................................... 32

D. Proses Produksi ...................................................................... 33

Page 41: Proposal Yulia

E. Penggolongan Biaya Produksi pada CV. Bintang Jaya ......... 35

F. Penentuan Harga Pokok Produksi ......................................... 37

BAB V ANALISA DAN EVALUASI ................................................... 38

A. Analisa dan Evaluasi Terhadap Penentuan Harga Pokok

Produksi ................................................................................. 38

B. Analisa dan Evaluasi Terhadap Perhitungan Penentuan Harga

Pokok Produksi ...................................................................... 38

C. Pengaruh biaya produksi terhadap harga jual ........................

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 41

A. Kesimpulan ............................................................................ 41

B. Saran ...................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

Page 42: Proposal Yulia

RENCANA DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Struktur Orgamisasi CV. Bintang Jaya .................................... 30

Gambar 2 Diagram Alir Proses Pengolahan Kerupuk .............................. 35

Page 43: Proposal Yulia

RENCANA DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar Jumlah Karyawan............................................................. 33

Tabel 2 Daftar Karyawan Kesertaan Jamsostek....................................... 33

Page 44: Proposal Yulia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal ini sebagai salah satu syarat mengikuti penyusunan skripsi guna

memperoleh gelar Strata Satu (S1) Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Sultan Agung Pematangsiantar.

Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

serta bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara moril maupun materi,

maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hari, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Darwin Lie, SE., MM., Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Sultan Agung Pematangsiantar.

2. Bapak Drs. Yansen Siahaan, Ak., MSAc., Ketua Program Studi S1 – Akuntansi

sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dengan penuh

kesabaran.

3. Para dosen dan staf tata usaha STIE Sultan Agung yang telah banyak membantu

penulis.

4. Bapak Herry Chandra, Pimpinan CV. Bintang Jaya Kabupaten Simalungun dan

rekan – rekan kerja penulis yang telah banyak membantu memberikan data serta

keterangan yang penulis butuhkan.

i

Page 45: Proposal Yulia

5. Secara khusus kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi yang selama ini

telah bersusah payah membesahkan dan mendidik saya serta yang selalu

memberikan dorongan moril maupun materi serta doa restunya untuk masa depan

saya. Saya mengucapkan yang sebesar – besarnya.

6. Terima kasih buat adikku tersayang atas dukungan dan doanya.

7. Buat seseorang yang jauh disana namun dekat dihati, Solihin, terima kasih atas

doa, dorongan dan kebersamaannya.

8. Buat keluarga besar penulis atas doa dan dukungannya.

9. Kepada teman – temanku jurusan S1 – Akuntansi Angkatan 2008.

10. Seluruh teman – teman saya dan pihak – pihak lainnya yang telah banyak

memberikan saran dan dukungan dalam pembuatan proposal ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan agar nantinya proposal ini bermanfaat bagi

semua pihak di kemudian hari, khususnya kepada diri pribadi penulis. Amin Ya

Rabbal ‘Alamin.

Pematangsiantar, September 2012Wassalam`Penulis

YULIA RIANTINIM. 08400905

ii

Page 46: Proposal Yulia

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pokok Bahasan ....................................................................... 2

C. Tujuan dan Kegunaan Proposal ............................................. 3

1. Tujuan Proposal ............................................................... 3

2. Kegunaan Proposal .......................................................... 3

D. Sistematika Penulisan ............................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

A. Uraian Teoritis ....................................................................... 5

1. Pengertian Haraga Pokok Produksi dan Harga Jual .............. 5

a. Pengertian Harga Pokok Produksi .................................. 5

b. Pengertian Harga Jual ..................................................... 5

2. Tujuan dan Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi ........ 6

3. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ....................... 7

4. Sistem Harga Pokok Produksi ............................................... 13

5. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual . . . 14

a. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ........................ 14

iii

Page 47: Proposal Yulia

b. Metode Penentuan Harga Jual ........................................... 16

6. Fungsi yang terkait ................................................................ 16

7. Dokumen yang digunakan ..................................................... 18

8. Catatan Akuntansi yang digunakan ....................................... 19

B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 20

C. Anggapan Dasar dan Teoritis ................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 23

A. Desain Penelitian ................................................................... 23

B. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 24

C. Jenis Data ............................................................................... 24

D. Sumber Data .......................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 25

F. Alat Pengumpulan Data ......................................................... 26

G. Teknik Analisa Data .............................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA

RENCANA DAFTAR PUSTAKA

RENCANA DAFTAR ISI

iv