prosiding -...
TRANSCRIPT
i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL 19 APRIL 2016
“MENINGKATKAN KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DALAM
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT”
Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS Karta Sasmita, S.Pd., M.Si., Ph.D.
Dr. Iis Prasetyo, MM Lutfi Wibawa, M.Pd.
2016
ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL 19 APRIL 2016 MENINGKATKAN KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILIY DENGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT ISBN 978-602-7981-96-6 I. Artikel II. Judul III. Prof. Dr. Yoyon Suryono, dkk
Judul Buku : SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL “MENINGKATKAN KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILIY DENGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT” Penyunting : Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS Karta Sasmita, S.Pd., M.Si., Ph.D. Dr. Iis Prasetyo, MM Lutfi Wibawa, M.Pd. Tata Letak : Mareta Puspita, S.Pd. Penerbit: UNY Press
Kompleks Fak. Teknik UNY, Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 Phone : (0274) 589346 E-mail : [email protected]
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Memfoto copy atau memperbanyak dengan cara apapun, Sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin penerbit Adalah tindakan tidak bermoral dan melawan hukum
iii
Kata Pengantar Prosiding “Meningkatkan Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR)
dengan Pendidikan Non Fromal dan Informal Dalam Memberdayakan Masyarakat”
merupakan salah satu wahana yang menfasilitasi bagi peneliti dan penulis untuk dapat
mensosialisasikan hasil – hasil penelitian dan pemikiran kritis tentang PNFI dalam
pemberdayaan masyarakat. Prosiding ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk membangun budaya akademik dan tanggungjawab peneliti dan penulis yaitu
mempublikasikan hasil – hasil penelitian dan tulisannya agar terpublikasi. Istilah
“publish or perish” yang dikemukakan Dr. Silent menjadi benar adanya bahwa jika
penelitian tidak dipublikasikan maka hasil penelitian tersebut akan menjadi musnah
dan tidak bermakna karena tidak dapat dimanfaatkan.
Prodi PLS FIP UNY sebagai salah satu prodi di UNY memiliki kewajiban untuk
dapat mengembangkan keilmuwan Pendidikan Luar Sekolah dan memberikan
kontribusi yang lebih lebih baik terhadap masyaakat, akademisi maupun birokrasi.
Harapannya setelah hasil – hasil penelitian dan pemikiran kritis ini disosialisasikan
dapat lebih mempercaya khasanah keilmuwan dan memperkuat konsep dan teori yang
dibangun di dunia akademisi dan berkembang kemitraan dengan berbagai stakeholder.
Semakin dinamis jaman semakin dinamis pula perkembangan ilmu pengetahuan,
oleh karena itu kami menyadari bahwa kita harus ikut bergerak memperbaharui dan
memperkuat ilmu pengetahuan melalui sosialisasi hasil penelitian dan pemikiran kritis.
Mudah – mudahan artikel-artikel dalam prosiding ini mampu memberikan sumbangsih
bagi pengembangan profesionalitas para akedemisi dan praktisi pemberdayaan
masyarakat.
Yogyakarta, April 2016 Ketua Jurusan PLS FIP UNY Lutfi Wibawa, M. Pd NIP 197808212008011106
iv
Pendahuluan
Pemberdayaan masyarakat dimaknai sebagai suatu aktivitas yang dimaksudkan
untuk mengembangkan warga masyarakat dan lingkungannya menjadi sejahtera.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh berbagai pihak yang ada di
masyarakat. Salah satunya adalah organisasi bisnis dengan aktivitas tanggung jawab
sosialnya atau corporate social responsibility (CSR). CSR merupakan bentuk tanggung
jawab perusahaan pada para pihak yang berkepentingan. Berbagai aktivitas CSR banyak
dilakukan oleh organisasi bisnis baik di level regional, nasional, maupun internasional
terkait dengan peningkatan kesehatan, pendidikan, keamanan, pengembangan tenaga
kerja, kelestarian lingkungan hidup, pengembangan ekonomi dan masyarakat, dan
pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
Keberadaan organisasi bisnis dengan tanggung jawab sosialnya merupakan
suatu peluang bagi lembaga pendidikan nonformal dan informal dalam memperoleh
sumber daya baik material maupun nonmaterial yang dibutuhkan dan dapat
didayagunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran, pengembangan kualitas sumber
daya manusia, pengembangan kurikulum pendidikan, dan pengembangan kemampuan
manajemen pendidikan dalam rangka mengembangkan warga masyarakat yang
kompeten, mandiri, bertanggung jawab, partisipatoris dan berkehidupan harmonis.
Mendasarkan hal di atas, dipandang penting untuk melakukan kegiatan
pendidikan yang dapat membangun kesadaran, pemahaman, dan komitmen untuk
bermitra dan bersinergi antara pendidikan nonformal dan informal dengan organisasi
bisnis dalam rangka memberdayakan warga masyarakat, yaitu: Seminar Nasional,
dengan tema: “Meningkatkan Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Pendidikan Nonformal dan Informal dalam Memberdayakan Masyarakat”
Yogyakarta, April 2016 Ketua Panitia Dr. Entoh Tohani, M.Pd.
v
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. iii
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… v
Pemakalah Pendamping
Tema: Best Practice Pemberdayaan Masyarakat 1. Program Sarjana dan Pemuda Penggerak Wajib Belajar, Kemitraannya dengan Corporate
Social Responsibility
Oleh: Muhammad Ishaq 1
2. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten
Tanah Laut
Oleh: Rosalina Kumalawati, dan Dianita Anjarini Kudiastuti . 16
3. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Penguatan Pendidikan Multikeaksaraan
dengan Teknik Participatory Rural Appraisal (PRA)
Oleh: Mintarsih Arbarini 22
4. Peran Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat Oleh: Rachmawati Putri 36
5. Etika Sosial dalam Memberdayakan Masyarakat Sunda
Oleh: Ansori 48
6. Pos Pemberdayaan Keluarga Sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat di Desa
Cikarang Kecamatan Dramaga kabupaten Bogor
Oleh: Abdul Karim Halim, Wartini, Nur Ali 54
7. Pemberdayaan Masyarakat Pada Masyarakat Ekonomi ASEAN
Oleh: Rivo Nugroho 69
8. Peran Program CSR Pada Pendidikan Formal dan Nonformal
di Kabupaten Gunungkidul
Oleh: Fitta Ummaya Santi, Heru Raharjo 77
9. Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Pemberdayaan
Perempuan Desa
Oleh: Lutfi Ariefianto 84
Tema: Kewirausahaan dalam Pemberdayaan Masyarakat
1. Implementasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Belajar Usaha di Desa Gemawang Oleh: Abdul Malik 102
2. Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Pendidikan Kewirausahaan
Masyarakat (PKM) menjahit dalam Menumbuhkan Sikap Kewirausahaan
di LKP Modes Latifah Sidoarum-Jawa Timur
Oleh: Wiwin Yulianingsih 112
3. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Berbasis
Kearifan Lokal
Oleh: Heryanto Susilo . 120
4. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendampingan Peningkatan Keterampilan
Wirausaha Baru Industri Makanan dan Minuman Berbasis Biji-Bijian
Oleh:Gunarti Dwi Lestari 126
5. Pembinaan Perilaku Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Untuk Kemandirian Usaha Pemuda Kawasan Wisata Candi “Jiwa” Oleh: Dayat Hidayat 132
6. Fungsi dan Peran Kurikulum dalam Pembelajaran Pelatihan Kewirausahaan
Oleh: Sutangsa 143
PERAN PROGRAM CSR PADA PENDIDIKANFORMAL DAN NONFORMAL DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Fitta Ummaya Santi1), Heru Raharjo2)
Universitas Negeri Yogyakarta1), SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidul2)
[email protected]), [email protected])
Abstrak
Corparate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk tanggung jawab perusahaandalam pemberdayaan masyarakat (community development). Pemberdayaan masyarakat bertujuanuntuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat serta mampu mengembangkan potensimasyarakat. Perusahaan dan BUMN menyelenggaraan CSR dengan berbagai bentuk program, salahsatunya adalah pendidikan. Makalah ini akan menggambarkan pelaksanaan CSR di bidang pendidikanformal dan nonformal di Kabupaten Gunungkidul, yaitu: (1) pengembangan Program Keahlian TataBusana di SMKN 2 Gedangsari yang dilakukan oleh PT Astra Internatioal Tbk., (2) pengembanganprogram studi Teknik Alat berat di SMKN 1 Ngawen yang dilakukan oleh PT Komatsu IndonesiaTbk., (3) pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Goa Pindul yang dilakukan oleh Bank CentralAsia Tbk., dan (4) pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Nglanggeran yang dilakukan oleh BankMandiri Tbk. Perusahaan melaksanakan program CSR bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan potensiwilayah. Program CSR memberikan manfaat bagi masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pengetahuandan keterampilan; (2) mengembangkan potensi daerah; (3) mengembangkan semangat kewirausahaan;(4) mengurangi urbanisasi; dan (5) tersedianya fasilitas publik yang bermanfaat langsung bagimasyarakat.
Kata kunci: CSR, pendidikan, pemberdayaan masyarakat
PENDAHULUAN
Kabupaten Gunungkidul merupakan salahsatu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakartayang memiliki potensi wilayah yang sangatberagam, mulai dari pertanian, perikanan danpeternakan, hutan, flora dan fauna, industri,tambang serta potensi wisata. Sektor wisata diKabupaten Gunungkidul memberikan kontribusipendapatan asli daerah (PAD) terbesardibanding sektor lainnya. Hal ini tidakdipungkiri karena Gunungkidul memilikidestinasi wisata yang cukup banyak sepertipantai, goa, gunung, embung dan wisata alamlainnya. Setiap tahun PAD sektor wisata selalunaik dan melampaui target yang diharapkan.
Di bidang pendidikan, KabupatenGunungkidul memiliki potensi yang perlu cukupmembanggakan. Seluruh kecamatan sudahmemiliki SMK Negeri dengan berbagai pilihanprogram keahlian yang membuat aksespendidikan masyarakat semakin luas. LulusanSMK juga semakin berkualitas sehingga merekamampu untuk mengembangkan daerah atau
meningkatkan taraf hidup dengan bekerja disektor industri.
Peran serta masyarakat dalam pendidikannonformal juga semakin besar. Berdirinyalembaga pendidikan nonformal seperti PAUD,PKBM, lembaga pendidikan dan pelatihan yangada di beberapa desa wisata merupakan halpositif yang perlu diapresiasi. Lembagapendidikan nonformal ini telah melakukan upayapemberdayaan masyarakat di wilayah sekitar.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidakhanya mengandalkan peran pemerintah dalammengembangkan daerah, akan tetapi telahmenjalin kerja sama dengan perusahaan dalambentuk program Corparate Social Responsibility(CSR). Perusahaan daerah, nasional bahkanmultinasional telah memberikan kontribusinyadalam pengembangan dan pemberdayaanmasyarakat di Kabupaten Gunungkidul.
Tulisan ini akan mendeskripsikanpenyelenggaraan CSR yang dilakukan oleh PTAstra International, PT Komatsu Indonesia,Bank Central Asia, dan Bank Mandiri yangdilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul.Tulisan ini juga akan membahas mengenai
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 78Fitta Ummaya Santi, Heru Raharjodampak penyelenggaraan program CSR terhadapmasyarakat.
PEMBAHASANPeran Pendididkan dalam UpayaMemberdayakan Masyarakat
Pendidikan merupakan upaya sadar danterencana dalam rangka mengembangkanpotensi manusia. Pendidikan adalah elemenpenting dalam pembentukan generasi penerusbangsa. Di Indonesia terdapat tiga jalurpendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal,dan informal. Telah dijelaskan dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1bahwa: (1) pendidikan formal merupakanpendidikan yang diselenggarakan disekolah-sekolah pada umumnya, seperti: SD, SMP,SMA, dan PT; (2) pendidikan nonformalmerupakan jalur pendidikan di luar pendidikanformal yang dapat dilaksanakan secaraterstruktur dan berjenjang, seperti: pendidikananak usia dini, kursus, PKBM dan majelistaklim; (3) pendidikan informal yaitu jalurpendidikan keluarga dan lingkungan berbentukkegiatan belajar secara mandiri yang dilakukansecara sadar dan bertanggungjawab.
Menurut Mohammad Ali (2009, p.58)dalam buku “Pendidikan untuk PembangunanNasional” menyatakan bahwa “pendidikanmerupakan sektor yang sangat strategis dalampembangunan nasional”. Pendidikan ditujukanpada terjadinya perubahan kehidupanmasyarakat yang lebih baik, yaitu masyarakatyang berdaya dan memiliki bekal pengetahuanjuga keterampilan sehingga dapat berpartisipasiaktif dalam pembangunan masyarakat.
CSR dalam Pemberdayaan Masyarakat
Konsep CSR menurut Wineberg danRudolph (2004, p.72) adalah:
“the contribution that a company makessociety throug its core businessactivities, its social investment andphilanthropy programs, and itsengagement in public policy”
Sedangkan menurut Schermerhorn(1993) CSR didefinisikan sebagai suatukepedulian organisasi bisnis untuk bertindakdengan cara-cara mereka sendiri dalam melayanikepentingan organisasi dan kepentingan publikeksternal.
Saat ini pelaksanaan CSR makinberkembang di Indonesia. Namun masih banyakanggapan keliru mengenai konsep CSR yaitusebagai upaya membangun imej (buildingimage). Secara konsep, CSR merupakan suatubentuk tanggung jawab perusahaan dalampemberdayaan masyarakat (communitydevelopment). Pengertian tersebut serupa denganyang disampaikan oleh Arif Budimanta (2008:21) bahwa CSR merupakan komitmenperusahaan untuk membangun kualitaskehidupan yang lebih baik bersama denganpihak terkait, utamanya masyarakat di sekitarperusahaan tersebut berada secara berkelanjutan
Dari pengertian di atas CSR dapatdidefinisikan secara sederhana sebagaitanggungjawab perusahaan terhadap masyarakatdan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan CSR ini dapat ditandaidengan adanya peningkatan kualitas kehidupanmasyarakat baik secara ekonomi, sosial,pendidikan maupun dalam lingkungannya. CSRmenawarkan konsep pembangunan yang lebihkepada “doing with the community”dibandingkan dengan “doing for thecommunity”. Doing with community mendorongmasyarakat berpartisipasi secara aktif dalampembangunan melalui berbagai program yangbertujuan mengembangkan masyarakat, karenapada prinsipnya, partisipasi masyarakat adalahkunci utama keberhasilan sebuah programpemberdayaan.
Keterlibatan perusahaan dalam programCSR dilatarbelakangi dengan beberapakepentingan. Menurut Mulyadi (2003, p.4)setidaknya bisa diidentifikasi tiga motifketerlibatan perusahaan, yaitu: motif menjagakeamanan fasilitas produksi, motif mematuhikesepakatan kontrak kerja, dan motif moraluntuk memberikan pelayanan sosial padamasyarakat lokal. Motif moral inilah yangseringkali dilakukan oleh CSR melalui program-program pendidikan maupun pemberdayaanmasyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakansuatu proses memampukan masyarakat agarmandiri secara sosial, ekonomi, dan politik.Menurut Tila’ar (2000, p.231) masyarakat yangberdaya adalah masyarakat yang hidup dalamsuatu masyarakat madani (civil society), yaknimasyarakat yang percaya atas kemampuan paraanggotanya untuk menciptakan kehidupan yanglebih baik serta masyarakat menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam hidup
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 79Fitta Ummaya Santi, Heru Raharjo
79
bermasyarakat dan adanya kesempatan agarsemakin berdaya.
Proses pemberdayaan masyarakat dapatmelalui berbagai proses pendidikan, baik secaraformal, informal maupun nonformal. Masyarakatperlu didampingi agar mampu mengembangkanpotensi yang dimiliki, yaitu potensi sumber dayamanusia maupun sumber daya alam yang ada.Pendekatan yang perlu ditekankan dalam prosespemberdayaan menurut Kindervatter dalamKusnadi (2007, p.222) terdiri atas:1. Community organization, yaitu karakteristik
yang mengarah pada tujuan untukmengaktifkan masyarakat dalam usahameningkatkan dan mengubah keadaansosial ekonomi mereka.
2. Participatory approach, yaitu pendekatanyang menekankan pada keterlibatan setiapanggota dalam seluruh kegiatan, sepertipelibatan pemimpin, tokoh masyarakat sertatenaga-tenaga ahli setempat.
3. Education for justice, yaitu pendekatanyang menekankan pada terciptanya situasiyang memungkinkan masyarakat tumbuhdan berkembang analisisnya dan memilikimotivasi untuk berperan serta.
Keterlibatan berbagai pihak dalamproses pemberdayaan tentu sangatlah diperlukanuntuk mendukung keberhasilan perubahanmasyarakat yang lebih luas. Terutama peranCSR sebagai pemilik komitment perusahaan.CSR akan lebih berdampak positif bagimasyarakat, sangat bergantung dari orientasi dankapasitas organisasi lain, termasuk pemerintah.Program CSR dalam pemberdayaan masyarakatdapat dilakukan dengan bermacam-macam, yaitumulai dari kegiatan peningkatan kesejahteraanmasyarakat, perbaikan lingkungan, pemberianbeasiswa, bantuan dana fasilitas umum, dansumbangan untuk desa/fasilitas yang bersifatsosial.
Perusahaan harus bertanggung jawabsecara moral terhadap masyarakat danlingkungan dalam bentuk program CSR. Dibawah ini akan digambarkan beberapa kegiatanCSR perusahaan nasional di bidang pendidikan.
CSR PT Astra International Tbk. di SMKN 2Gedangsari
PT Astra International Tbk. merupakanperusahaan yang didirikan pada tahun 1957dengan nama awal PT Astra International Inc.,dan pada tahun 1990 berubah menjadi PT Astra
International Tbk. Perusahaan yang awalnyahanya perusahaan kecil kini telah berkembangdengan pesat. Berbagai bidang usaha telahdilakukan dan sampai saat ini telah memiliki 190anak perusahaan sehingga menjadikan Astrasebagai salah satu perusahaan yang vital bagiIndonesia (www.astra.co.id). Bidang usahanyaterdiri dari enam segmen yaitu: otomotif, jasakeuangan, alat berat dan pertambangan,agribisnis, infrastruktur, logistik, dan teknologiinformasi. Pada akhir 2015, PT AstraInternational mencatat laba bersih sebesar 15trilyun, dan hampir 50% berasal dari laba bersihusaha bidang otomotif yaitu sebesar 7,464trilyun (www.astra.co.id). Hal inilah yangmenyebabkan PT Astra Internationaldiidentikkan dengan perusahaan otomotifterbesar di indonesia.
Sebagai perusahaan multinasional PTAstra International memiliki tanggung jawabmoral kepada masyarakat melalui program CSR.PT Astra International terus menggulirkanberbagai program tanggung jawab perusahaanyang dirangkum dalam Semangat Astra TerpaduUntuk Indonesia (SATU Indonesia) melaluisembilan yayasan yang ada pada perusahaantersebut. Empat pilar utama bentuk CSR PTAstra International adalah bidang pendidikan,lingkungan, usaha kecil menengah (UKM), dankesehatan.
Menurut Arif Budimanto (2008)penyelenggaraan CSR oleh perusahaandilakukan melalui empat model, yaitu: (1)melalui keterlibatan secara langsung padamasyarakat sasaran program; (2) melaluiyayasan atau organisasi sosial; (3) bermitradengan pihak lain; dan (4) bergabung dengankonsorsium. PT Astra International memilihmodel yang kedua yaitu melalui yayasan yangdibentuk oleh perusahaan tersebut.
Yayasan PT Astra International sebagaipenyelenggara CSR kepada masyarakat ada 9yaitu: (1) Yayasan Pendidikan Astra - MichaelD. Ruslim (YPA-MDR); (2) Yayasan Toyotadan Astra; (3) Yayasan Dharma Bhakti Astra;(4) Yayasan Astra Bina Ilmu; (5) Yayasan AstraHonda Motor; (6) Yayasan Amaliah Astra; (7)Yayasan Karya Bhakti United Tractors; (8)Yayasan Astra Agro Lestari; dan (9) YayasanInsan Mulia Pamapersada Nusantara.
Yayasan Pendidikan Astra – Michael DRuslim (YPA-MDR) merupakan salah satuyayasan PT Astra International yangmenyelenggarakan CSR di bidang pendidikan.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 80Fitta Ummaya Santi, Heru RaharjoMichael D Ruslim diambil dari nama PresidenDirektur PT Astra International, yaitu BapakMichael D Ruslim. YPA-MDR memiliki visiuntuk membantu sekolah-sekolah yang berada didaerah prasejahtera agar siswa siswinya mampumeningkatkan kualitas, intelektual dankompetensi kecakapan hidup (life skill) sertamemiliki karakter yang didasarkan pada nilailuhur bangsa Indonesia (www.astra.co.id).
Sesuai dengan visinya untuk membantusekolah yang berada di daerah prasejahtera,YPA-MDR telah melaksanakan program CSR diKabupaten Gunungkidul yaitu di kecamatanGedangsari, tepatnya di SMK Negeri 2Gedangsari. Program CSR yang dilakukan yaitupengembangan Program Keahlian Tata Busana.
Perusahaan otomotif terbesar di Indonesiaini memilih mengembangkan Program KeahlianTata Busana khususnya pada produksi batik.Visi jangka panjangnya yaitu membuat SMKmenarik bagi masyarakat desa yang padaakhirnya akan membangun sertamensejahterakan desa tersebut sesuai denganpotensi yang ada.
Program-program CSR yang dilakukanoleh PT Astra International di SMK Negeri 2Gedangsari adalah:1. Membangun sarana pendidikan berupa
gedung sekolah. Gedung sekolah ProgramKeahlian Tata Busana terdiri atas ruangkantor, ruang kelas, perpustakaan, ruanglaboratorium komputer dan bahasa, ruangunit produksi dan teaching factory, ruangperagaan dan busana, ruang unitpengembangan usaha, mushola dan berandabatik. Gedung seharga 14,9 miliar inidiresmikan pada tanggal 5 Maret 2015 olehMendikbud Anies Baswedan.
2. Pelatihan bagi guru dan siswa. Pelatihan bagiguru dan siswa berupa pelatihan danpendampingan keterampilan seni batikdengan harapan nantinya siswa memilikikompetensi menjadi desainer pemula dalampembuatan busana butik batik.
3. Beasiswa pendidikan. Beasiswa pendidikandiberikan kepada lulusan SMP yang akanmelanjutkan di Program Keahlian TataBusana di SMK Negeri 2 Gedangsari.
PT Komatsu Indonesia di SMKN 1 Ngawen
PT Komatsu Indonesia (PT Komi)merupakan salah satu perusahaan alat berat yangada di Indonesia. Perusahaan ini merupakanperusahaan alat berat terbesar kedua setelah PTCaterpillar yang memproduksi alat berat denganmerk CAT. Sebagai tanggung jawab sosialperusahaan PT Komatsu Indonesia jugamelaksanakan program CSR melalui YayasanKomatsu Indonesia Peduli (YKIP). ProgramCSR Yayasan Komatsu Indonesia Peduli terdiridari tiga aktivitas utama, yaitu: pengembanganmasyarakat sekitar perusahaan, beasiswapendidikan dan bantuan kemanusiaan(www.komi.co.id/ina/care-society.html).
Kepedulian YKIP dalam dalam bidangpengembangan masyarakat dilakukan dalambentuk penyediaan fasilitas publik danpemberdayaan ekonomi. Hal ini lebih banyakdilaksanakan pada masyarakat wilayah sekitarperusahaan. Di bidang pendidikan, YKIPmenyediakan program bantuan pendidikanseperti bantuan fasilitas pendidikan danbeasiswa untuk mahasiswa perguruan tinggi.Komatsu Indonesia juga memberikan bantuankemanusiaan untuk membantu korban bencanaalam di seluruh indonesia dengan programpertolongan kondisi darurat, program-programpemulihan dan program-program rehabilitasi.
SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidulmerupakan satu-satunya SMK di DIY yangmemiliki Program Keahlian Teknik Alat Berat.Berdirinya Program Keahlian Teknik Alat Beratdi SMK Negeri 1 Ngawen ini mendapat supportlangsung dari perusahaan alat berat yaitu PTHexindo Adi Perkasa yang memproduksi alatberat merk Hitachi. Dalam perkembangannya PTKomatsu Indonesia juga berperan serta dalampengembangan Program Keahlian Teknik AlatBerat di SMK Negeri 1 Ngawen.
Program CSR yang dilakukan oleh PTKomatsu Indonesia melalui Yayasan KomatsuIndonesia Peduli di SMK Negeri 1 Ngawenberupa bantuan sarana pendidikan, magangsiswa, dan guru tamu.1. Bantuan sarana pendidikan. Sarana
pendidikan yang diberikan berupa alatpraktek alat berat yaitu mesin hydraulicexcavator dan mesin bulldozer. Saranapendidikan ini sangat membantu guru dansiswa Program Keahlian Alat Berat dalammempelajari dan menguasai kompetensi alatberat. Peralatan alat berat ini sangat mahalharganya, sehingga dengan adanya CSR dari
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 81Fitta Ummaya Santi, Heru Raharjo
81
perusahaan alat berat sangat membantusekolah dalam melengkapi sarana praktek diProgram Keahlian Teknik Alat Berat SMKNegeri 1 Ngawen.
2. Magang siswa. Program magang siswa ataupraktek kerja industri (prakerin) dilaksanakandalam rangka meningkatkan kompetensisiswa dengan cara terjun langsung diperusahaan selama tiga bulan.
3. Program guru tamu. Program guru tamudilakukan dengan cara mengirimkan trainerperusahaan ke sekolah untuk memberikanmateri alat berat kepada siswa ProgramKeahlian Teknik Alat Berat. Program inimerupakan kolaborasi antara sekolah vokasiUGM, PT Hexindo Adi Perkasa dan PTKomatsu Indonesia.
CSR Bank Central Asia di Desa Wisata GoaPindul
Program CSR BCA berada di bawahpayung program Bakti BCA yang dilakukansecara berkesinambungan dan dituangkan dalamtiga pilar program, yaitu: Solusi Cerdas BCA,Solusi Sinergi dan Solusi Bisnis Unggul BCA(www.bca.co.id). Program Solusi Cerdas BCAmerupakan program CSR BCA di bidangpendidikan. Program CSR bidang pendidikanterdiri dari beberapa kegiatan antar lain:beasiswa bakti BCA, Sekolah Binaan danKemitraan Pendidikan.
Program Solusi Sinergi BCA merupakanprogram CSR BCA yang bersinergi denganbeberapa lembaga di bidang budaya, kesehatan,lingkungan, olah raga, dan empati. Contohkegiatan yang telah dilaksanakan antara lainpementasan seni tradisi, pendirian klinikkesehatan, bantuan bencana alam danpenyelenggaraan even olah raga.
Solusi Bisnis Unggul BCA merupakanprogram CSR BCA yang ditujukan untukmenciptakan keadaan di mana masyarakatmampu tumbuh dan mencapai kemajuan secaramandiri. Salah satu kegiatan pada program iniadalah kemitraan dengan komunitas Wirawisatadi Goa Pindul Gunungkidul.
Komunitas Wirawisata Goa Pindulmerupakan sekelompok pemuda karang tarunaDesa Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul yangmengelola wisata Goa Pindul. Program-programCSR yang telah dilakukan antara lain:1. Bantuan infrastruktur dan fasilitas yang
mendukung pariwisata Goa Pindul. Bantuan
infrastruktur dan fasilitas yang diberikanBCA kepada komunitas Wirawisata GoaPindul antara lain: pembangunan fasilitasoutdoor training, home stay dan fasilitas cavetubing.
2. Pelatihan peningkatan kemampuan danketerampilan pengelolaan desa wisata.Kegiatan ini difokuskan pada peningkatanpemahaman dan kemampuan pengelolauntuk memberikan pelayanan yang primabagi pengunjung, pengembanganexperiential learning/outdoor trainingdan pelatihan bagi pemandu wisata GoaPindul.
3. Pengembangan program pendidikan Omahpasinaon dan sekolah pindul. Program inisebagai tanggung jawab BCA dalampemberdayaan masyarakat di bidangpendidikan untuk masyarakat dari anak-anak,pemuda dan orang tua di wilayah desa wisataGoa Pindul.
CSR Bank Mandiri di Desa WisataNglanggeran
Program CSR Bank Mandiri terdiri daridua program, yaitu Program Kemitraan dan BinaLingkungan. Program Kemitraan bertujuanuntuk mendorong kemajuan ekonomi suatukawasan sehingga masyarakat mampu memilikikreativitas dan produktivitas secara mandiri.Sedangkan program bina lingkungan bertujuanuntuk mendukung keberlangsungan pendidikanyang berkualitas. Bentuk-bentuk programnyayaitu: Program Wirausaha Muda Mandiri,Program Mandiri bersama Mandiri, MandiriPeduli Pendidikan, dan fasilitas ramahlingkungan.
Bank Mandiri mulai melaksanakanprogram CSR di desa wisata Nglanggeranberawal dari kompetisi Wirausaha Sosial(sekarang Wirausaha Muda Mandiri) yangdiselenggarakan Bank Mandiri pada tahun2012. Salah satu pemuda Desa NglanggeranPatuk Gunungkidul bernama Sugeng Handokomenjadi pemenang kompetisi tersebut denganmengangkat tema Pengembangan KawasanEkowisata Gunung Api Purba Desa NglanggeranPatuk Gunungkidul.
Bank Mandiri melakukan berbagaipendampingan dan pembinaan untukmengembangkan Kawasan Ekowisata GunungApi Purba Desa Nglanggeran melalui programCSR Bank Mandiri. Bentuk-bentuk program
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 82Fitta Ummaya Santi, Heru RaharjoCSR yang dilakukan oleh Bank Mandiri di DesaWisata Nglanggeran antara lain:1. Pembangunan fasilitas yang mendukung
wisata seperti: pembangunan EmbungNglanggeran, penataan kawasan wisata danpengembangan destinasi wisata baru disekitar Nglanggeran. Pembangunankawasan wisata ini juga didukung olehpihak yang lain seperti Pertamina danPemerintah Daerah.
2. Pelatihan peningkatan kemampuanpengelola Kawasan Ekowisata Gunung ApiPurba. Kegiatan ini dilakukan kepadapengelola Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) dan Karang Taruna DesaNglanggeran.
Bentuk-bentuk program CSR tersebutbersifat pembinaan dan pendampinganberkelanjutan, sehingga masyarakat akanberusaha untuk mengembangkan diri yang padaakhirnya mereka akan mandiri untukmengembangkan program yang telahdilaksanakan.
Dampak Program CSR
Program CSR yang dilakukan olehbeberapa perusahaan seperti yang telahdikemukakan di atas telah memberikan dampakpositif bagi masyarakat. Masyarakat sebagaisasaran program CSR telah memilikikemampuan dalam pengembangan dirinya. Halini sesuai pendapat yang dikemukakan olehMukti Fajar (2010, p.8) bahwa keberhasilanprogram CSR adalah berdasarkan peningkatankualitas kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Beberapa dampak program CSR yangdilakukan oleh perusahaan dalam pendidikanformal dan nonformal di KabupatenGunungkidul antara lain:1. Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan masyarakat. Pada sekolahformal, siswa mendapatkan pengetahuandan keterampilan sesuai dengan programkeahlian masing-masing. Siswa memilikikompetensi di bidang batik dan alat berat.Para pengelola desa wisata memilikipengetahuan dan keterampilan mengeloladesa wisata secara profesional sehinggadesa wisata yang dikelola semakin majudan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.
2. Mengembangkan potensi daerah. DiKecamatan Gedangsari batik merupakan
potensi lokal yang perlu dikembangkan,untuk itu perlu disiapkan sumber dayamanusia yang mampu untukmengembangkan potensi tersebut melaluiSMK. Potensi desa wisata di Goa Pinduldan Nglanggeran merupakan potensi daerahyang menjadi daya tarik wisatawan.Program CSR telah membawa dua desawisata tersebut menjadi destinasi wisatayang memberi kesejahteraan kepadamasyarakat dan daerah.
3. Mengembangkan semangat kewirausahaan.Pengembangan semangat kewirausahaandapat ditandai dengan munculnyakewirausahaan baru di desa wisata GoaPindul dan Nglanggeran. Masyarakat yangsemua hanya sebagai pemudapengangguran, petani dan ibu rumah tanggakini telah berkembang menjadi wirausahadengan membuka usaha yang mendukunpariwisata seperti sebagai pemandu wisata,pengelola, usaha kuliner dan lainsebagainya. Usaha batik di wilayahGedangsari kini berkembang pesat karenabanyak alumni SMK dan masyarakat telahkembali mengembangkan usaha batik yangtelah lama surut di daerah tersebut. BahkanGubernur DIY Sri Sultan HamengkuBuwono X menetapkan Gedangsari sebagaisentra batik di Yogyakarta.
4. Mengurangi urbanisasi. PengembanganProgram Keahlian Tata Busana Batik diSMK Negeri 2 Gedangsari diharapkandapat mengurangi urbanisasi. Hal inidisampaikan oleh Mendikbud AniesBaswedan agar siswa dan masyarakatsekitar mengembangkan batik di daerahnyamasing, masing berwirausaha dan tidakperlu mencari pekerjaan ke luar kota.Begitu pula halnya para pemuda di desawisata, mereka dapat bekerja di sektor-sektor yang mendukung pariwisata di desatersebut tanpa harus bekerja ke kota.
5. Tersedianya fasilitas publik yangmendukung pemberdayaan masyarakat.Fasilitas gedung sekolah, fasilitaspendidikan dan fasilitas pendukungpariwisata dapat digunakan oleh masyarakatatau siswa untuk meningkatkanpengetahuan dan keterampilan mereka.Fasilitas yang dibangun melalui programCSR cukup besar biayanya, hal ini tentusangat membantu bagi masyarakat sasaranprogram.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Nonformal dan Informal, - 83Fitta Ummaya Santi, Heru Raharjo
83
PENUTUP
Simpulan dari pembahasan di atasbahwa program CSR yang dilakukan olehperusahaan memiliki program yang berbeda-beda sesuai dengan potensi wilayah sasaranprogram. Program CSR sangat membantu dalampemberdayaan masyarakat baik di lembagaformal maupun nonformal. Maka dari programCSR perlu dikembangkan secara luas di daerahlain dengan dukungan semua pihak baikpemerintah, masyarakat, maupun perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Budimanta, dkk. (2008). Corporate SocialResponsibility: Alternatif BagiPembangunan Indonesia. Jakarta: IndonesiaCenter for Sustainable Development(ICDS).
Astra International/Ruang Media-Siaran Pers.www.astra.co.id. diakses tanggal 10 April2015.
Astra International/Profil-Tentang Astra.www.astra.co.id. diakses tanggal 10 April2015.
CSR-BCA. www.bca.co.id. diakses tanggal 10April 2015.
Kusnadi, dkk. (2005). Pendidikan Keaksaraan.Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta:Direktorat Pendidikan Masyarakat.
Mohammad Ali. (2009). Pendidikan untukPembangunan Nasional. Bandung: PTImperial Bhakti Utama.
Mukti Fajar. (2010). Tanggung Jawab SosialPerusahaan Di Indonesia: Studi tentangPenerapan Ketentuan CSR PadaPerusahaan Multinasional, SwastaNasional dan BUMN di Indonesia, Jakarta:Pustaka Pelajar.
Mulyadi. (2003). Pengelolaan ProgramCorporat Social Responsibility: Pendekatan,Keberpihakan dan Keberlanjutan.Yogyakarta: Center for Population Studies,UGM.
Schermerhom, John T. (1993). Management forproductivity. New York: John Wiley &Sons.
Tilaar, H.A.R. (2000). Paradigma BaruPendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No23 tahun 2003.
Wineberg, Danette and Phillp H. Rudolph.(2004). Corporate Social Responsibility-What Every In House Counsel Should Know,dalam ACC Doclet.
www.komi.co.id/ina/care-society.html. diaksestanggal 10 April 2016.
PROFIL SINGKAT
Fitta Ummaya Santi, S. Pd., M. Pd lahir diKebumen, 28 Maret 1987. Memperoleh gelarSarjana pada program studi PLS FIP UNY dangelar Magister pada program studi PLS PPsUNY. Saat ini penulis aktif sebagai Dosen padaProgram Studi PLS di UNY
Heru Raharjo, M.Pd. lahir di Gunungkidul 21Oktober 1982. Memperoleh gelar sarjana padaProgram Studi Pendidikan Teknik MesinOtomotif Fakultas Teknik UNY dan gelarmagister pada Program Studi PendidikanTeknologi Kejuruan Program Pasca SarjanaUNY. Mengawali karir sebagi dosen di TeknikMesin Politeknik UMY dari tahun 2006-2009.Tahun 2009-sekarang sebagi guru PNS diSMKN 1 Ngawen Gunungkidul pada ProgramKeahlian Teknik Alat Berat dan TeknikKendaraan Ringan.